Akuntansi Manajemen (ROI Vs EVA Vs RI) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Geraldo Negoro / HY / 125160273 Septian Rianto / HY / 125160270 Daniel Pelawi / HY / 125160277 



Return On Investment ( ROI )



Return On invesment ( ROI ) merupakan menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahan efesien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahan rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.



Rumus return on investment adalah:



Manfaat dari return on investment adalah sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan teknik analisa ROI, perusahaan dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan. 2. ROI selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya, ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi



Kegunaan dari return on investment adalah sebagai berikut : 1. ROI bersifat menyeluruh artinya apabila perusahaan telah menjalankan teknik analisis ROI untuk mengukur efesiensi penggunaan opereting aset. 2. Apabila data industri yang sejenis tersedia makan perushaan dapat mengalokasikan tingkat ROI dengan perusahaan lain yang sejenis. 3. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi aktivitas perusahaan dalam mngalokasikan biaya dan modalnya.



Kelemahan dari return on investment adalah sebagai berikut: 1. ROI tidak dapat digunakan sebagai dasar perbandingan antara perushaan bila terdapat perbedaan-perbedaan dalam penerapan itu sejenis . 2. Adanya fluktuatif nilai uang akan mempengaruhi nilai opereting aset dan profit margin.



Geraldo Negoro / HY / 125160273 Septian Rianto / HY / 125160270 Daniel Pelawi / HY / 125160277 



Economic Value Added ( EVA )



EVA adalah didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasional dan modal. Dalam arti sempit ini, EVA benar-benar hanya merupakan cara alternatif untuk menilai kinerja perusahaan. Ide dasar dari Eva adalah pengemasan ulang dari manajemen perusahaan yang dapat dipercaya dan prinsip keuangan yang pernah ada. Namun EVA merupakan inovasi terpenting karena ia membuat teori keuntungan moderen. Implikasi manajerial dari teori ini adalah mudah diakses oleh manejer perusahaan yang tidak terlatih dengan baik dalam keuangan atau tidak pernah memikirkan nya. EVA membantu para manejer untuk lebih memahami tujuan keuangan, dan dengan demikian membantu mereka untuk mencapai tujuan. EVA tidak memerlukan adanya sesuatu perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam industri dan tidak pula membuat suatu analisa kecenderungan dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini lebih menekankan pada penentuan besarnya cost of capital. Diperhitungkannya biaya modal atas ekuitas merupakan keunggulan pendekatan EVA dibandingkan pendekatan akuntansi tradisional dalam mengukur kinerja perusahaan. Rumus economic value added adalah: EVA = Laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) – Biaya modal NOPAT = Laba operasi + Penghasilan bunga – Pajak penghasilan – Pembebasan pajak atas bunga Biaya Modal = Modal yang diinvestasikan x Biaya modal rata-rata tertimbang Manfaat dari economic value added adalah ebagai berikut: 1. Dapat digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan yang berfokus pada penciptaan nilai (value creation). 2. Dapat meningkatkan kesadaran manajer bahwa tugas mereka adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta nilai pemegang saham. 3. Dapat membuat para manajer berfikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. 4. EVA membuat para manajer agar memfokuskan perhatian pada kegiatan yang menciptakan nilai dan memungkinkan mereka untuk mengevaluasi kinerja berdasarkan kriteria maksimum nilai perusahaan. 5. EVA menyebabkan perusahan untuk lebih memperhatikan struktur modalnya. 6. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi, daripada biaya modalnya.



Geraldo Negoro / HY / 125160273 Septian Rianto / HY / 125160270 Daniel Pelawi / HY / 125160277 Kegunaan dari economic value added adalah sebagai berikut: 1. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai risiko investasi. 2. EVA dapat diterapkan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding dari perusahaan lain maupun standar industri sebagaimana konsep analisis rasio keuangan. 3. Konsep EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan memperhatikan harapan penyedia dana secara adil dimana derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang (weighted) struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar bukan pada nilai buku. 4. Penerapan konsep EVA yang praktis merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi pebisnis untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan permodalan. 5. EVA dapat digunakan sebagai tolak ukur pemberian bonus pada karyawan 6. Konsep EVA mempengaruhi keputusan organisasi untuk keluar dari unit usaha yang mempunyai negative value added. Kekurangan dari economic value added adalah sebagai berikut: 1. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak megukur aktivitas penentu seperti loyalitas dan referensi konsumen tidak diperhatikan. 2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu. 3. Konsep ini sangat tergantung pada transnparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat.



Geraldo Negoro / HY / 125160273 Septian Rianto / HY / 125160270 Daniel Pelawi / HY / 125160277 



Residual Income ( RI )



Residual income yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai laba residu, seringkali digunakan dalam aktivitas finansial di dalam sebuah usaha / bisnis. Pengertian residual income itu sendiri adalah laba usaha (operating income) yang mampu dihasilkan sebuah pusat investasi di atas penghasilan (return) minimum aset-asetnya.



Rumus dari residual income adalah: RI = Laba – (Investasi x Target ROI)



Keunggulan dari residual income adalah sebagai berikut: 1. Membuat semua pusat laba memiliki sasaran yang sama untuk pusat investasi yang sebanding 2. Dapat digunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aktiva yang memiliki resiko yang berbeda Kelemahan dari residual income adalah sebagai berikut: 1. RI hanya mendorong manajer pusat laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka pendek, karena kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi saja. 2. RI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan. 3. Karena hasil akhir RI adalah berupa angka absolut, bukan rasio maka sulit untuk membandingkan RI dari satu pusat laba dengan RI dari pusat laba lainnya yang memiliki jumlah investasi yang berbeda. Tingkat penghasilan (rate of return) minimum seringkali didasarkan pada rata-rata tertimbang biaya modal (weighted-average cost of capital) suatu perusahaan.



Contoh soal: Asumsikan bahwa aset operasional (operating asset) suatu perusahaan adalah $100.000.000, laba bersih usaha sebesar $18.000.000, dan minimum return on asset adalah 13%. Maka, laba residu adalah:   



Laba usaha bersih (net operating income) = $18.000.000 Dikurangi: return minimum x aset operasional total: 13% x $100.000.000 = $13.000.000 Laba Residu : $5.000.000