Akuntansi Perbankan: Modul 4 Giro Nasabah Dan Tabungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI PERBANKAN Dosen : Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si.



MODUL 4 GIRO NASABAH DAN TABUNGAN



REFERENSI 1. Akuntansi Perbankan, Capoliwa L. dan Daniel S. Kuswandi, IBI. Jakarta, 2000 2. Pedoman Akuntansi Perbankan, IBI, Jakarta, 2001. 3. Peraturan-Peraturan Lainnya, 4. Akuntansi Perbankan, Taswan UPP AMP YKPN, 2003



2



GIRO NASABAH



A. Pengertian dan Jenis Rekening Giro Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikan-nya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat pemindahbukuan yang lain. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat, sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan. Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank dan berbiaya murah. Bank cenderung memberikan jasa giro relatif lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti tabungan dan deposito. Penetapan tingkat jasa atau bunga giro merupakan otorisasi bank-bank yang bersangkutan. Tingkat jasa giro dan cara pemberlakuan jasa giro antara bank yang satu dengan bank yang lain bisa berbeda. Beberapa bank bisa menerapkan sistem bunga harlan, tetapi ada juga yang menerapkan sistem bunga terendah. Beberapa bank lain mungkin menerapkan bung a yang sama besarnya untuk setiap nominal, namun di bank lain bisa menerapkan sistem bunga berjenjang. Bunga berjenjang adalah tingkat bunga giro yang semakin menaik untuk posisi saldo tertentu. Contoh: Saldo (Rp) 0 - 5.000.000 5.000.000 - 25.000.000 25.000.000 - 100.000.000 100.000.000 tak terhingga



Bunga Giro (%) 0% 8% 12% 14%



Jenis Rekening Giro a. Giro Swasta yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi swasta, yayasan sosial dan badan non pemerintah lainnya.



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



3 b. Giro Pemerintah yaitu giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro kelurahan, giro departemen, giro dinas perpajakan dan sebagainya. B. Akuntansi Giro Pada saat pembukaan, giran diberikan ketentuan saldo minimal, setoran perdana, cara penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro dan biaya yang menjadi beban giran. Setoran perdana dan saldo minimal setiap bulan pada setiap bank berbeda, karena ketentuan ini diserahkan pada bank masing-masing. Bila caton giran sepakat, maka giro bisa langsung dibuka dan giran dibebani penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro. Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban bank terhadap nasabah giran. Nilai nominal adalah nilai nominal setoran/penarikan, sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami mutasi pendebetan atau penarikan. Pendebetan misalnya akibat adanya penarikan dan beban biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro akibat adanya setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau adanya jasa giro yang diperhitungkan bank. Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit. Namun demikian tidak menutup kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi bisnis yang menimbulkan penarikan cek atau bilyet giro melebihi saldo giro yang dimilikinya. Bila ini yang terjadi maka terjadi saldo negatif (saldo debet untuk giro). Saldo negatif ini terjadi (dalam arti cek/BG bisa dicairkan oleh pemegangnya) karena bank memberikan talangan/cerukan terlebih dahulu. Dalam istilah perbankan disebut overdraft. Overdraft ini diperlakukan sebagaimana pemberian kredit kepada nasabah. Giran akan dikenakan biaya provisi, administrasi dan biaya lainnya. Dalam hal mutasi giro, bisa dijadikan indikasi bahwa giro tersebut tergolong, aktif atau pasif. Giro dianggap pasif bila selama enam bulan berturut-turut tidak mengalami mutasi dan bersaldo dibawah saldo minimal. Giro pasif tetap akan dikenakan biaya administrasi setiap bulan yang dibebankan pada rekening giro hingga bersaldo nol dan kemudian ditutup secara sepihak oleh bank, walaupun tidak menutup kemungkinan giran berinisiatif sendiri untuk menutup gironya.



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



4 Contoh: Transaksi dibawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Susilo nasabah giro Bank Bisnis Semarang selama bulan April 2003. Tanggal: 1/4.



Dibuka rekening giro atas nama Susilo dengan setoran perdana Rp 1.000.000 secara tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro sebesar Rp 50.000 yang dibayar tunai.



5/4.



Susilo setor tunai untuk giro sebesar Rp 500.000.



10/4.



Susilo menyetor giro berupa cek BNI Semarang Rp1.500.000 dan kliring dinyatakan berhasil hari ini.



15/4.



Susilo menarik cek no. 1124 sebesar Rp 500.000 untuk membayar hutang kepada Samsudin. nasabah giro Bank Bisnis Semarang. Pada hari ini juga Samsudin menyetorkannya kepada Bank Bisnis tersebut.



17/4.



Pada hari ini Susilo mentransfer dananya ke cabang Surabaya atas beban giro sebesar Rp 1.000.000.



20/4.



Susilo setor giro secara tunai Rp 750.000.



25/4.



Bank Bisnis Semarang menerima transfer masuk dari Cabang Cirebon sebesar Rp1.200.000 untuk keuntungan giro Susilo.



27/4.



Penarikan Giro oleh Susilo untuk ditransfer ke Cabang Bandung sebesar Rp 2.000.000.



Bank Bisnis menentukan jasa giro 12% akan diberikan dengan saldo minimal Rp1.000.000. Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan. Pajak Penghasilan bunga (pph) sebesar 15% dan biaya administrasi Rp50.000 setiap bulan. Dengan informasi tersebut, maka jurnal pembukuan adalah: Jurnal 1/4



5/4



Dr. Kas Cr. Giro Susilo Cr. Barang Cetakan



1.050.000 1.000.000 50.000



Dr. Kas Cr. Giro Susilo



500.000



10/4 Dr. Giro BI Cr. Giro Susilo



1.500.000



15/4 Dr. Giro Susilo Cr. Giro Samsudin



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



500.000 1.500.000 500.000 500.000



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



5 17/4 Dr. Giro Susilo Cr. RAK. Cabang Surabaya 20/4 Dr. Kas Cr. Giro Susilo



1.000.000 1.000.000 750.000 750.000



25/4 Dr. RAK. Cabang Cirebon Cr. Giro Susilo



1.200.000



27/4 Dr. Giro Susilo Cr. RAK.Cabang Bandung



2.000.000



1.200.000 2.000.000



30/4 Dr. Bunga Giro Cr. Giro Susilo



10.000



Dr. Giro Susilo Cr. Hutang PPh



1.500



Dr. Giro Susilo Cr. Pend.



10.000 1.500 50.000 Operasional



50.000



Lainnya



Daftar Mutasi Giro A/n Susilo Tgl ¼ 5/4 10/4 15/4 17/4 20/4 25/4 27/4 30/4



Keterangan Setor Tunai Setor Tunai Setor Kliring Pengambilan Transfer keluar Setor Tunai Transfer masuk Transfer keluar Bunga Giro



Debet



Kredit



Sardo



1.000.000 1.000.000 500.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 500.000 2.500.000 1.000.000 1.500.000 750.000 2.250.000 1.200.000 3.450.000 2.000.000 1.450.000 10.000 1.460.000



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



6 PPh Beban Administrasi



1.500



1.458.500



50.000



1.408.500



Kalau kita perhatikan, saldo terendah selama bulan yang bersangkutan adalah Rp1.000.000, sehingga bunga giro yangdibayar oleh bank sebesar Rp1.000.000 x 12% x 1/12= Rp10.000 dikurangi pajak bunga yang harus dititipkan di bank sebesar Rp10.000 x 15% = Rp1.500. Dengan demikian dibayar bersih ke Susilo sebesar Rp8.500. Untuk jurnalnya bisa dilihat pada tanggal 30/4 di atas. Sedangkan buku mutasi giro yang berfungsi sebagai buku pembantu dapat digunakan sebagai rekening kontrol. Kasus diatas menunjukkan bahwa semua transaksi dilakukan secara normal sehingga menghasilkan saldo normal (kredit). Bagaimana kalau terdapat penarikan giro diatas saldo yang ada? Kalau ini yang terjadi maka bank bisa menolak pencairan (cek) atau pemindahbukuan (bilyet giro) dengan alasan saldonya tidak cukup. Namun demikian tidak menutup kemungkinan pihak giran bernegosiasi untuk mendapatkan overdraft. Bila overdraft disetujui maka sama saja bank mengijinkan giro bersaldo negatif (debet). Overdraft dicatat sebagai kredit yang diberikan.



Contoh: Tanggal3 Mei 2003 terjadi penarikan giro oleh Susilo sebesar Rp3.358.500. Bila bank menyetujui, maka penarikan dapat dilakukan dan berarti terjadi saldo negatif sebesar Rp 1.950.000. Untuk menutup saldo tersebut, bank memberikan kredit overdraft sebesar Rp 2.050.000 yang dikurangi biaya provisi Rp60.000 dan biaya administrasi Rp 40.000 3/52003



Dr. Kredit Yang Diberikan Cr. Pendapatan Provisi Kredit Cr. Pendapatan Operasionallainnya



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



2.050.00 0 60.000 40.000



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



7 1.950.00



Cr. Giro Susilo



0 3.358.50



Dr. Giro Susilo



0 3.358.50



Cr. Kas



0



Dengan demikian mutasi giro Sdr. Susilo menjadi sebagai berikut : Tgl



Keterangan



¼



Setor Tunai



5/4



Setor Tunai



10/4



Setor Kliring



15/4



Pengambilan



17/4



Transfer keluar



20/4



Setor Tunai



25/4



Transfer rnasuk



27/4



Transfer keluar



30/4



Bunga Giro



Debet



PPh Beban Administrasi



3/5



Kredit



1.000.00 1.000.00 0 500.000



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



0 1.500.00



0 1.500.00 3.000.00 0 500.000



0 2.500.00 0 1.500.00



1.000.00 0 750.000



0 2.250.00



0 1.200.00 3.450.00 0 2.000.00 0 10.000 1.500



0 1.450.00 0 1.460.00 0 1. 458.500 1.408.50



50.000



0 1.950.00 3.358.50



Overdraft Penarikan Tunai



Saldo



0 3.358.50 0



0 0



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



8 Dalam hal terjadi saldo sebesar nol, maka giran harus segera menyetor untuk mengisi rekening tersebut pada transaksi selanjutnya.



TABUNGAN Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro atau yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat tertentu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu. Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska dan tabungan ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia memberikan kebebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan. Oleh karena itu produk tabungan saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI, Tahapan dari BCA, Taplus dari BNI, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri dan sebagainya. Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI No. 22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut: 1. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah. 2. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh bank masing-masing. 3. Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah bayar lainnya yang sejenis. 4. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut misalnya Automatic Teller Machine (ATM). 5. Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara pelayanan, sistem administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan pasif, tingkat suku bunga, cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian hadiah, nama tabungan. 6. Bunga tabungan dikenakan pajak peng ilan (PPh) sebesar 15% final untuk penduduk dan 20% untuk bukan penduduk.(Kep. Menteri Keu. No. 1308/ KMK.04/1989).



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



9 A. Pencatatan Transaksi Tabungan Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat, transfer masuk dan sebagainya yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa diuangkan saat itu. Contoh: Tanggal 1 Mei 2003 Mas Rangga membuka tabungan prima pada Bank Duta Prima Semarang dengan setoran berupa uang tunai Rp1.000.000, wesel yang telah jatuh tempo dan telah diendos oleh bank Maxi cabang Cilacap sebesar Rp5.000.000, cek BNI Semarang Rp10.000.000. Inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 1 Mei 2003. Biaya inkaso Rp50.000, biaya meterai untuk surat kuasa Rp,10.000. Maka jurnal pada tanggal 1 Mei 2003 adalah:



Terima Warkat Inkaso



Inkaso Berhasil



Catat ke Tabungan



Dr.



RAR.



Warkat



Inkaso 5.000.00



Diterima



0



Cr. RAR. Warkat Inkaso



5.000.00



Diterima



0 5.000.00



Dr. RAK. Cabang Cilacap



0 10.000.0



Dr. Giro BI



00 1.000.00



Dr. Kas



0 Cr. Pendapatan Inkaso Cr. Bea Meterai Cr. Tab. Prima-Mas



Rangga



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



50.000 10.000 15.940.0 00



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



10 Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain. Bila ini yang terjadi maka akan dicatat pada rekening antar kantor (RAK). Contoh: Mas Rangga setor tunai untuk tabungan pada tanggal 5 Mei 2003 sebesar Rp10.000.000 dari cabang Cirebon. Pencatatannya adalah:



Di Cab. Semarang



10.000.0



Dr. RAK. Cabang Cirebon



00 10.000.0



Cr. Tabungan Prima



Di Cab. Cirebon



00 10.000.0



Dr. Kas



00 Cr. RAK Cabang



10.000.0



Semarang



00



B. Penarikan Tabungan Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap countercounter cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM. Penarikan di cabang lain umumnya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di cabang tempat membuka tabungan bahwa penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal. Kartu ATM merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai di setiap tempat yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM). Penarikan di cabang lain akan dicatat pada Rek. Perhitungan AntarKantor (RAK). Contoh: 10/5-2003 Mas Rangga mencairkan tabungan di cabang Semarang Rp10.000.000 25/5-2003 Mas Rangga mencairkan tabungan di cabang Surabaya sebesar Rp15.000.000 Pencatatan transaksi ini dapat ditunjukkan baik di cabang Semarang maupun di Cabang Surabaya sebagai berikut:



Di Cab. Semarang



10/5-2003 Dr. Tabungan Prima Cr. Kas



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



10.000.0 00 10.000.0 00 Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



11



15.000.0



25/5-2003 Dr. Tabungan Prima



00 15.000.0



Cr. RAK. Cab. Surabaya



Di Cab.



15.000.0



25/5-2003 Dr. RAK. Cab. Semarang



Surabaya



00



00 15.000.0



Cr. Kas



00



Daftar Mutasi Tabungan Prima a/n Mas Rangga Tanggal



Keterangan



Debet



Kredit Saldo 15.940.0 15.940.0



1/5-2003 Setor pembukaan



00 00 10.000.0 25.940.0



5/5-2003 Setor dari Cab. Cirebon 10/5.2003 Penarikan Tunai 25/5.2003 Penarikan tunai di Cab. SBY



00 10.000.0 00 15.000.0 00



00 15.940.0 00 940.000



C. Bunga Tabungan dan Perhitungannya. Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah'saldo tabungan. Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.



a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga berubah-ubah. Bila pendekatan ini yang digunakan, lamanya waktu mengendap dihitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga. Contoh perhitungan waktu: tanggal 5/5-2003 sampai 10 Mei 2003, maka lamanya dana mengendap 10-4 = 6 hari. Disini hari pada tanggal 5/5-2003 diperhitungkan, sedangkan tanggal 10/5-2003 tidak diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan kasus perhitungan bunga seperti tampak dibawah ini. Suku bunga tabungan selama bulan Mei 2003 adalah sebagai berikut:



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



12



Tanggal 01 Mei 2003 1 5 Mei 2003 20 Mei 2003 25 Mei 2003



Tingkat Suku Bunga Tabungan 12% 14% 15% 11%



Bila diminta untuk menentukan bunga yang diperoleh Mas Rangga pada bulan Mei 2003, maka perhitungan bunganya adalah: Waktu Dana



Hari



Mengendap



Bunga



1/5 sampai 5/5-2003



4



5/5 sampai 10/5-2003



5



10/5 sampai 15/52003 15/5 sampai 20/52003 20/5 sampai 25/52003 25/5 sampai 31/52003 Jumlah



5 5 5



Saldo



Suku Bunga



15.940.00 0 25.940.00 0 15.940.00 0 15.940.00 0 15.940.00 0



6



940.000



Jumlah Bunga



12%



21.253,33



12%



43.233,33



12%



26.566,67



14%



30.994,44



15%



33.208,33



11%



1.723,43



Keterangan: Perhitungan 4/360 x 15.940.000 x 12% = 21.253,33. Yang lain sama perhitungannya. Pencatatan bunga dan PPh dapat ditunjukkan dibawah ini: Pencatatan Bunga



156.979,4



Dr. Biaya Bunga



3



Cr. Tabungan Prima



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



156.979,4



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



13 3 Pencatatan Pajak 15% Dr. Tabungan Prima Cr. Hutang PPh Bila PPh disetor ke Kas negara



23.546,92 23.546,92



Dr. Hutang PPh 23.546,92 Cr. Giro Kantor kas Negara



23.546,92



b. Perhitungan Bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga tetap. Dengan menggunakan contoh sebelumnya dan tingkat suku bunga tetap 12%, maka dapat ditentukan bunga sebagai berikut:



Tanggal 1/5 sampai 5/5-2003 5/5 sampai 10/52003 10/5 sampai 25/52003 25/5 sampai 31/52003



Hari



Saldo



Bunga 4 5 15



15.940.0 00 25.940.0 00 15.940.0



6



00 940.000



Suku



Jumlah



Bunga



bunga 21.253,3



12% 12% 12%



3 43.233,3 3 79.700,0 0



12%



1.880 146.066,



Jumlah



66



c. Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan dengan bunga berjenjang. Contoh: Saldo Terendah Dalam Bulan itu (Rp) 0 sampai 10.000.000 10.000.000 sampai 20.000.000 20.000.000 sampai 50.000.000 lebih dati 50.000.000



Suku Bunga (%) 12 13 14 15



Perhitungan bunganya adalah (31/360) x 940.000 x 12% = 9.713,33



D. Hadiah Untuk Penabung Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



14 Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu eabang dalam menghimpun dana melalui tabungan. Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca cabang. Dengan demikian semakin besar suatu eabang menghimpun dana tabungan, maka semakin besar porsi biaya hadiahnya. Sebaliknya semakin kecil saldo tabungan di neraea eabang maka semakin kecil kontribusi untuk menanggung biaya hadiah. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan untuk sosial melalui pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Bila pajak ditanggung pemenang, maka pajak tidak diperhitungkan bank. Nilai hadiah undian sebelum sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang bersangkutan. Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%. Contoh: Bank Bahana Utama berkantor Pusat di Kodia Semarang mempunyai eabang di Kendal, Blora, Demak, dan Ungaran. Pada tahun 2003 akan mengadakan undian berhadiah untuk Tabungan Bahana Plus. Undian akan dilaksanakan setiap akhir semester (dua kali dalam setahun). Diketahui posisi saldo Tabungan Bahana Plus per 31 Desember 2002 sebesar Rp1.578.000.000. Nilai hadiah sebelum sumbangan ditentukan 0,045% dari posisi saldo tabungan tersebut. Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari nilai hadiah, pajak undian 25% ditanggun! bank. Perhitungan hadiah adalah: Contoh: Nilai Hadiah Sebelum Sumbangan Sosial=1.578.000.000 x 0,045% Sumbangan Sosial10% x 7.101.000 Pajak undian 25% x 7.101.000



7.101.000 710.100 1.775.250 9.586.350



Dengan demikian biaya yang harus dilimpahkan ke cabang adalah secara proporsional sebagai berikut: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



15



Kantor Cabang Posisi Saldo Semarang Kendal Blora Demak Ungaran Jumlah



500.000.00 0 200.000.00 0 250.000.00 0 300.000.00 0 328.000.00 0 1.578.000. 000



Beban/seme Beban/bu



Porsi



ster



0.316857



3.037.500



0.126743



1.215.000



0.158428



1.518.750



0.190114



1.822.500



0.207858



1.992.600



1,000000



9.586.350



lan 506.25 0 202.50 0 253.12 5 303.75 0 332.10 0 1.597.7 25



Pencatatan biaya promosi berupa hadiah adalah sebagai berikut: Keterangan Di kantor Pusat Semarang Untuk Pembelian Hadiah



Di Cab. Kendal



Rekening Dr.



Biaya



dimuka Dr. RAK. Dr. RAK. Dr. RAK. Dr. RAK.



Promosi



Debet Dibayar



Kerdit



3.037.500



Cabang Kendal Cabang Blora Cabang Demak Cabang Ungaran Cr. Kas



1.215.000 1.518.70 1.822.500 1.992.600



Dr. Biaya Promosi Dimuka



1.215.000



9.586.350



, Cr. RAK. Kantor Pusat



Di Cab. Blora



Semarang Dr. Biaya Promosi Dimuka 1.518.750 Cr. RAK. Kantor Pusat



Di Cab. Demak



Semarang Dr. Biaya Promosi Dimuka 1.822.500 Cr. RAK. Kantor Pusat



Di Cab. Ungaran



Semarang Dr. Biaya Promosi Dimuka



1.215.000



1.518.750



1.822.500



1.992.600 .



Cr. RAK. Kantor Pusat Semarang



1.992.600



Biaya promosi yang dibayar dimuka tersebut diamortisasi setiap bulan selama enam bulan (satu semester):



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



16 Di kantor



Dr. Biaya Promosi Cr. Biaya Promosi



Pusat Semarang



506.250 506.250



Dimuka



Di Cabang Kendal



Dr. Biaya Promosi Cr. Biaya Promosi



202.500 202.500



Dimuka Di Cabang Blora



Dr. Biaya Promosi Cr. Biaya Promosi



253.125 253.125



Dimuka Di Cabang Demak



Dr. Biaya Promosi Cr. Biaya Promosi



303.750 303.750



Dimuka Di Cabang Ungaran Dr. Biaya Promosi Cr. Biaya Promosi



332.100



Dimuka



332.100



Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka Cabang akan mendebet RAK kantor pusat dan mengkredit rekening tabungan nasabah yang bersangkutan. Pencatatan seperti ini dilakukan karena pada saat pembagian hadiah, asumsinya dana promosi telah di pool di kantor pusat sebagaimana ditunjuk an dalam jurnal diatas sehingga pada saat pembagian ke nasabah, kantor cabang meminta ke kantor pusat. Contoh: Indra Nasabah Tabungan Bahana Plus cabang Kendal memperoleh hadiah utama senilai Rp5.000.000. Pencatatannya pada saat pelimpahan ke rekening nasabah adalah: Jurnal di cabang Kendal Jurnal Pusat



di



kantor



Dr. RAK. Kantor Pusat 5.000.000 Cr. Tabungan Sdr. Indra Dr. Biaya Promosi



5.000.000



Cr. RAK. Cabang Kendal



5.000.000



5.000.000



Bila hadiah dalam bentuk barang, maka tidak dijurnal dan hanya catatan administratif. E. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



17 Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh bank konvensional maupun bank Syari'ah. Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa tabungan diberikan dalam bentuk lain misalnya bingkisan tertentu pada setiap bulan selama saldo tabungan masih mengendap. Sedangkan pada Bank Syari'ah, tabungan ONH mendapatkan bagi Hasil. Biaya untuk membeli suvenir tertentu dibukukan sebagai biaya promosi. Contoh: Tanggal 1/5-2003 Bapak Ali membuka tabungan ONH dengan setoran perdana Rp20.000.000. Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2003 Pak Ali terdaftar sebagai caton Haji. Pada saat tersebut, Pak Ali harus melunasi kekurangannya melalui bank yang bersangkutan sebesar Rp14.000.000. Bingkisan seharga Rp200.000 diserahkan pada 1 Agustus 2003. Pencatatan jurnalnya adalah:



Keterangan



Tgi



Rekening



Setoran tabungan



1/5-2003 Dr. Kas



Debet (Rp)



20.000.00



ONH



0



1/8-2003 Dr. Tabungan ONH 20.000.000 Dr. Kas 14.000.000 Cr. Setoran 34.000.00 ONH



Pemberian Bingkisan



(Rp)



20.000.000 Cr. Tabungan



Pelimpahan tabungan ke ONH



Kredit



0



1/8-2003 Dr. Biaya Promosi Cr. Kas



200.000 200.000



***************************



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN



18



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB



Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si AKUTANSI PERBANKAN