7 0 259 KB
MAKALAH NURSING SIMULATION PROGRAME DENGAN KASUS ALBINISME Dosen : Darmasta Maulana,S.Kp.
OLeh: Nama NIM Kelas
: Ika Mardiyati : 04.06.1314 : A/KP/IV
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA 2008
KATA PENNGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha ESA. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “ALBINISME”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Nursing Simulation Program,tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Para pembimbing Nursing Simulation Program atas bimbingannya. 2. Teman-teman yang sudah memberikan dukungan dan bantuannya. Penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaa bagi semuanya.Tidak lupa penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnmya membangun agar kedepannya penulis bias membuat makalah yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar isi
i ii
BAB I Landasan Teori A. Definisi B. Etiologi C. Manifestasi Klinis D. Patofisiologi E. Penatalaksanaan F. Pemeriksaan Penunjang BAB II A. Pengkajian B. Diagnosa Keperawatan C. Intervensi BAB III Penutup Kesimpulan
1 2 3 4 5 6 7
ii
BAB I LANDASAN TEORI A.DEFINISI Albinisme merupakan suatu penyakit keturunan yang jarang ditemukan dimana tubuh tidak dapat membentuk melanin.Kelainan ini adalah kelainan warisan pada pola autosomal recessive dimana terdapat pengurangan pigmen pada kulit,mata dan rambut.Ini terjadi akibat tubuh tidak mampu menghasilkan atau menyebarluaskan melanin karena beberapa sebab. Ada beberapa gen mutan yang mengungkapkan hasil dalam bentuk berbeda dari albinisme ,dua bentuk yang paling umum adalah dibedakan dengan ada atau tidaknya enzim tyrosinase yang berfungsi penting untuk memproduksi pigmen melanin. Tipe – tipe dari albinisme ini dikenal dengan: 1. Albino tyrosinase negative Disebut juga albinisme komplit - Terjadi jika sama sekali tidak ditemukan pigmen pada rambut,mata,dan kulit sehingga rambut berwarna putih,mata berwarna pink dan kulit berwarna merah muda,pucat,iris mata putih.Iridasi mereka benar – benar terlihat transparan pada saat pencahayaan Nystogmus mereka parah dan ketajaman penglihatannya 20/200 (0,1) atau kurang. - Tipe inimerupakan jnis albinisme yang paling berat, penderita mengalami fotofobia (takut sinar matahari) dan mudah mengalami luka bakar karena matahari.Serta bias menderita kanker kulit karena tidak mampu atau tidak memiliki melanin yang berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari. 2. Albinisme Okul;er (albino tyrosinase positif) Albinisme ini hanya menyerang maa kulit normal dan warnanya mata juga masih dalam batas normal, tetapi pemeriksaan retina menunjukan bahwa retina tidak memiliki pigmen.Iridasi mereka tidak semuanya terlihat pada saa pencahayaan,nystagmus mereka tidak terlalu parah dan ketajaman penglihatan mereka agak rusak. Albinisme sering kali membuat penderita tidak percaya diri dan stress karena berusaha menyamakan dirinya dengan orang yang penglihatannya baik aau berusaha mengingkari bahwa dirinya albino.
1 B.ETIOLOGI Dalam keadaan normal,suatu asam amino yang disebut tirosin oleh tubuh diubah menjadi pigmen (zat warna)melanin. Albinisme terjadi jika tubuh tidak mampu menghasilkan atau menyebarluaskan melanin karena beberapa penyebab,secara khusus,kelainan metabolism tirosin menyebabkan kegagalan pembentukan melanin sehingga terjadi albinisme.Albinisme dapat diturunkan melalui beberapa pola yaitu resesif autosom dominan autosom aau x-linked. Penyakit lainnya yang berhubungan dengan albinisme parsial atau albinisme terlokalisir (hilangnya pigmen pada daerah tertentu) : Sindroma waardenberg ( rambut didahi berwarna putih atau salah satu maupun kedua iris tidak memiliki pigmen) Sindroma chediak-Higashi ( Pigmentasi kuli berkurang secara difusi tetapi tidak total ) Sklerosis ( terdapat bintik putih yang kecil dan terlokalisasi ) Sindroma Hermansky-pudlak ( albinisme menyeluruh disertai kelainan perdarahan )
2 C.MANIFESTASI KLINIS Orang yang menderita albinisme biasanya memiliki tanda dan gejala sebagai berikut: Low vision ( tajam penglihatan sekitar 20/50 dan 20/800 ) Sanga mata bergerak-gerak secara ritmik ( nystagmus ) Kekurangan atau tidak ada pigmen pada kulit mata dan snsitif terbakar sinar matahari (cahaya ultraviolet) yang mempunyai peranan pening terjadinya kanker kulit atau katarak pada masa yang akan datang. Keterlambatan dalam melihat pada waktu bayi. Mempunyai kelainan rabun jauh,rabun dekat dan seringkali diikuti dengan adanya kelainan astigmat Tidak berkembangnya pusa reina (foveal hypoplasia) Kekurangan pigmen diretina (pada saat fundus terlihat berwarna bule/blonde) Ketidakmampuan mata untuk bekerjasama (tidak memiliki prnglihatan stero ) Iris mata berwarna lavender kecoklat-coklatan (hazel) dan sebagian besar biru Terdapa adanya setabismus/juling/jereng/kero dngan kedua penyimpangan yaitu penyimpangan horizontal dan vertical.
3 D.PATOFISIOLOGI Albinism terjadi akibat kelainan warisan pada pola autosomai recessive yang menyebabkan menyebabkan pengurangan pigmen pada kuli,mata,dan rambut,penurunan biasanya terjadi melalui orang tua yang berwarna normal dimana masing- masing memiliki satu gen untuk albino yang ditambahkan pada gen untuk berwarna normal. Ketika 2 carrier (pembawa gen) bertemu ada kemungkinan dari 4 (25%) dimana tiap kehamilan mereka akan mempunyai anak yang brwarna normal dan tidak memebawa gen albino,ada 2 kemungkinan dari 4 (50%) mreka akan memiliki anak dengan warna normal dianggap sebagai pembawa resiko 25% bahwa anak mereka berikutnya akan menderita albino juga,mereka berharap bahwa ketiga anak berikutnya akan bebas penyaki tersebut.Dalam keluarga dengan 4 anak yang dilahirkan dari orang tua carrier 1 dari 16 akan memiliki anak albino. Ada beberapa tipe dari albino,masing-masing diturunkan melalui gen mutan yang tidak sama/berbeda.Jika 2 orang tua albino tidak membawa gen mutan yang sama anak mereka akan memiliki warna normal,tetapi akan membawa gen albino yang tersembunyi jika 2 orang tua albino mempunyai gen yang sama untuk albino,semua anak mereka albino.
4 E.PENATALAKSANAAN -Tidak ada obat yang dapat mengobati kekurangan pigmen pada kulit,rambut dan mata. -Penggunaan pelindung maahari dan pakaian yang baik unuk mencegah ultraviolet dan mengurangi dampak kerusakan pada kulit. -Gangguan penglihatan dapat ditingkatkan dengan menggunakan lensa koreksi dan pemberian lensa lamda 400. -Mengadakan pembicaraan terbuka dan memberikan dukungan dirumah untuk anak dengan kasus albino.
5
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG Untuk memperkuat diagnosis bias dilakukan dengan : 1) Pemeriksaan retina oleh dokter mata aau ahli mata 2) Elektrortinogram Suau pemriksaan yang dilakukan untuk menentukan gelombang otak yang dihasilkan oleh cahaya didalam mata dan bisa menunjukan adanya kelainan pada system penglihatan dari penderita albinisme okuler.
6 BAB II TINJAUAN UMUM A.Pengkajian Tanggal masuk
: 20 mei 2008
Jam
: 10.50 WIB
DX Medis
: Albinisme
a. Identitas Pasien Nama
:
Umur
:
Agama
:
Jenis kelamin
:
Alamat
:
Suku/Bangsa
:
Pekerjaan
:
Pendidikan Status
: :
Identitas Penanggung jawab Nama
:
Umur
:
Agama
:
Status
:
Alamat
:
7 2.RIWAYAT KESEHATAN A. Keluhan utama Klien mengeluh mengalami fotofobia B. Riwayat kesehatan sekarang Pada pasien yang mengalami albinisme mempunyai tanda dan gejala seperti: Low vision (tajam penglihaan 20/50 dan 20/200) Nys tagmus Kekurangan atau tidak adanya pigmn pada kulit,mata dan sensitf terbakar Sinar matahari atau cahaya ultraviolet mempunyai peranan pening terjadinya kanker kulit atau katarak pada masa yan akan dating. Penglihatan Foveal hypoplasia Kekurangan pigmen di retina Tidak mempunyai penglihatan streo Iris mata berwarna lavender,kecoklat-coklatan dan sebagian besar menjadi biru. Terdapat adanya strabismus juling,jereng,kero dengan kedua penyimpangan yaitu penyimpangan horizontal dan vertical C. Riwayat kesehatan dahulu Albinisme disebabkan karena tubuh tidak mampu menghasilkan atau mnyebarluaskan melaminakibat kurangnya enzim tyrosinase ataukelainan warisan pada pola autosomal recessiue. D. Riwayat kesehatan keluarga Kakek buyut klien menderita penyakit yang sama dengan klien dan keluarga klien idak menderita penyakit menular E. Genogram
8 Keterangan: 1)
: Laki-Laki
2)
: Perempuan
3)
: Klien
F. Riwayat alergi Klien tidak mengalami alergi makanan dan minuman atau obat,klien sering menghindari sinar matahari karena kuli klin mudah terkena luka bakar.
9 3.PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL (GORDON) 1) Pola persepsi pemeliharaan keshatan Selama ini pasien sering berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. 2) Pola aktivitas latihan Kemampuan pasien dalam menata dirinya selama dirawat Aktifitas Mandi
0 1 √
Makan
√
Berpakaian
√
Toileting
√
Tingkat mobilitas ditempat tidur
√
2
3
4
Keterangan: 0: Mandiri 1: Menggunakan alat Bantu 2: Dibantu orang lain 3: Dibantu orang dan peralatan 4: Ketergantungan atau tidak mampu 3) Pola istirahat-tidur Pola istirahat klien normal yaitu7-8 jam 4) Pola nutrisi dan metabolism Pola nutrisi da metabolic pada pasien albinisme mengalami gangguan akibat setres yang dialami klien. 5) Pola eliminasi BAK dan BAB klien normal BAK warna kuning jernih dan BAB warna kuning. 6) Pola kognitif perceptual Klien mampu melakukan aktiviasnya sehari-hari sehingga klien tidak perlu dibantu orang lain.
7)
10 Pola konsep diri a) Gambaran diri Klien menganggap dirinya sanga tidak berarti akibat penyakit yang dideritanya. b) Ideal diri Klien berperilaku sangat baik,sopan santun,terhadap keluarga dan masyarakat. c) Harga diri Klien menganggap dirinya sangat tidak berarti akibat penyakit yang dideritanya. d) Penampilan dan peran
Klien adalah seorang yang ramah di masyarakat dan sering menjadi pusat perhatian akibat penyakit ini e) Identitas personal Klien sering merasa merasa masyarakat menolaknya karena penyakitnya yang dirderita. 8) Pola hubungan dan peran Hubungan dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitarnya baik. 9) Pola seksual dan reproduksi Pola seksual dan reproduksi klien normal tidak ada lesi dan bau yang menyengat. 10) Pola nilai dan kepercayaan Klien beragama islam dan taat dalam melaksanakan ibadahnya setiap hari. 11) Pola koping Klin memenuhi segala kebutuhannya sendiri.
11 4.PEMERIKSAAN FISIK a) Pemeriksaan umum Keadaan klien compasmentis (sadar penuh) b)
Pemeriksaan tanda vital (TTV)
Nadi
: 100x/menit
Tekanan darah
: Sistol = >100x/menit Diastole = >80x/menit
Pernafasan
: 24x/menit (normal)
Suhu tubuh
: 36,5°37,5°c (normal)
Tinggi badan
: 165cm
Berat badan
: 50Kg
c)
Pmeriksaan secara head to toe
(Pemeriksaan dari kepala sampai kaki) 1) Kepala Inspeksi:Wajah simetris,tidak ada pigmen mlamin pada rambut . Palpasi : Palpasi idak terdapat tonjolan. 2) Telinga Inspeksi:Bentuk simetris kanan dan kiri ,tidak ada pigmen melanin pada telinga. Palpasi : Tidak terjadi/terdapat benjolan 3) Mata Inspeksi : Pergerakan mata sangat cepat dan iris berwarna putih mata tampak pink. 4) Mulut Inspeksi : Tidak terdapat stomatitis dan tidak ada caries gigi 5) Hidung Inspeksi : Bentuk simetris terdapat cairan yang berbau fungsional Palpasi : Tidak ada polip 6) Leher Inspeksi : Tidak terdapat adanya pembengkaan Palpasi : Tidak ada pembesaran teorit 7) Dada Inspeksi : Bentuk simetris tidak ada/tidak terdapat pigmen menanin,kuli dada berwarna pink pucat. Palpasi : Tidak terdapat benjolan
12 8) Abdomen Inspeksi : Tidak terdapat luka bekas operasi,warna kuli abdomen berwarna pink pucat. Palpasi:Tidak terdapat benjolan Auskultasi : Peristaltik normal 9) Genitalia Inspeksi : Gelitalial normal tidak ada lesi. 10)Ekstremitas Atas:Anggota gerak lengkap tidak ada tremor dibagian tangan,gerakan bebas namun lemah tidak terdapat luka atau lesi.
Bawah :Anggota gerak lengkap,gerakan bebas namun lemah,tidak erdapat luka atau lesi.
13
2. Analisa data SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
DS:
Stres
Ansietas
DO: Wajah tampak tegang dan banyak pikiran Resah Kesedihan yang mendalam
Bingung Berbicara sendiri Pasien sering melamun
DS
Gangguan
Harga
diri
DO :
gambaran diri
rendah kronis
DS
Persepsi negatif
Gangguan citra
DO
tentang dirinya
tubuh
Pasien malu bertemu orang. Mengungkapkan diri negatif dan selalu berpikir negatif Tidak ada kontak mata Penglihatan terganggu Mata juling Nistagmus Buta Bimbang, perilaku non asertif Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna
Pasien mengingkari bahwa dirinya albino Pasien tidak mau dan sering histeris melihat tubuhnya Mata juling Nistagmus Buta Perubahan dalam keterlibatan sosial Pasien tidak siap menerima kekurangannya Pasien berfikir negatif tentang dirinya
dan merasa itu adalah kutukan tuhan DS
Percaya diri tidak
Koping
DO
adekuat dalam
individu
Penurunan dukungan sosial
kemampuan
efektif
Konsentrasi buruk
koping
tidak
Pemecahan masalah tidak adekuat Perilaku merusak diri dan histeris Pasien sangat pesimis dan sering linglung Pasien menganggap dirinya negatir dan rendah Depresi DS
Gangguan pola
DO
tidur
Pasien susah tidur dan sering insomnia Pasien sering terbangun Pasien gelisah Pasien tampak letih dan lesu Pasien mengeluh waktu tidur kuang dan tidak puas Emosi pasien tidak terkontrol
Prioritas masalah 1.
Gangguan pola tidur b/d depresi
2.
Ansietas b/d stres
3.
Harga diri rendah kronis b/d Gangguan gambaran diri
4.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi negatif tentang dirinya
5.
Koping individu tidak efektif b/d Percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan
koping NO 1
DX
TUJUAN
INTERVENSI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam …x24 jam, diharapkan kualitas tidur
Sleep enchanment(1850)
pasien membaik dengan criteria hasil :
Monitor / laporkan pola tdur pasien dan jumlah waktu tidur.
Berikan kenyamanan seperti pijatan, pergantian posisi dan
Sleep (0004)
(000401)Pasien tidur 7-8 jam sehari
(000406)Pasien dapat tidur dengan
sentuhan afektif
Atur
kenyamanan
nyenyak(tidak terbangun saat tidur)
lingkungan agar pasien bisa
(000408)Pasien merasa lebih segar
tidur.
(000401)Pasien tidur teratur
(000410)Pasien bangun tidur pada
catat tanda fisik adanya
waktunya
(000414)Tanda-tanda
vital
Pantau pola tidur pasien dan ketidak
dalam
nyamanan
atau
tanda gangguan psikologi
rentang normal
yang menggangu tidur.
Skala:
I. Sangat baik
Bantu pasien keluar dari situasi
II. Baik
yang
rumit
atau
tertekan sebelum tidur
III. Sedang
IV. Ringan
Instruksikan pasien untuk menghindari
V. Tidak baik
makan
dan
minum sebelun tidur yang dapat mengganggu
untuk
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
(130203)Sensasi
verbal
pasien
menampakkan nyeri berkurang
(130206)Pasien
mampu
pengobatan
mendukung
tidur
Anxiety reduction(5820)
Coping(1302)
jadwal
pasien
selama …x 24 jam diharapkan pola koping pasien efektif dengan kreteria hasil:
Atur
mencari
Gunakan ketenangan untuk mendekati pasien
Lengkapi
informasi
informasi
sehubungan
dengan
denganharapan –harapan yang
penyakit dan pengobatan
(130207)Pasien
realistis sesuai yang dilakukan
mampu
pasien
merubah
gaya hidupnya sesuai kebutuhannya
saat ini.
perubahan yang terjadi
(130208)Pasien mampu beradaptasi
pasien
untuk
menentukan
(130209)Pasien
menyelesaikan masalah
mampu
tersedia
Bantu
dengan perubahan perkembangannya menggunakan dukungan sosial yang
Bantu pasien mengantisipasi
bagaimana
Instruksikan
pasien
untuk
penggunaan teknik relaksasi.
(130216)Pasien
melaporkan
Bantu pasien mengidentifikasi
berkurangnya tanda fisik stress
situasi
(130218)Pasien
kecemasan.
melaporkan
peningkatan kenyamanan psikologis
Temani
yang
menimbulkan
pasien
untuk
meningkatkan keamanan dan Skala :
mengurangi ketakutan. 1. Tidak
pernah
ditunjukkan 2. Jarang ditunjukkan 3. Kadang-kadang ditunjukkan 4. Sering ditunjukkan 5. Selalu ditunjukkan
Setelah dilakukan askep selama ....X24 3
Self –Esteem Enhancement (5400)
tentang harga dirinya
jam harga diri meningkat dengan criteria
hasil : (129502)
pasien
mampu
(020504)
pasien
mampu
Pertahankan kontak mata saat berkomunikasi
menerima keterbatasan dirinya
Beri pasien semangat untuk mengkaji kekuatannya
Self- Esteem (1205)
Pantau pernyatan pasien
Bantu pasien
mempertahankan kontak mata
mengidentifikasi respons
(120507)
positif dari orang lain
pasien
mampu
berkomunikasi secara terbuka
Bantu pasien untuk
(120511) tingkat kepercayaan diri
menerima
baik
ketergantungannya terhadap
(120513)
pasien
merespons orang lain
(120519)
orang lain
mampu
pasien
Pertahankan peningkatan tanggung jawab pada diri
mampu
pasien
menghargai dirinya sendiri
Fasilitasi lingkungan dan aktivitas pasien yang akan
Skala:
meningkatkan harga dirinya 1. Tidak pernah ditunjukkan 2. Jarang diunjukkan 3. kadang-kadang ditunjukkan 4. Sering ditunjukkan Body Image Enhancement 5220
5. Selalu ditunjukkan
Tentukan harapan pasien tentang harapan dirinya
Setelah
dilakukan
sesuai tingkat
tindakan
perkembangannya
keperawatan ....X24 jam pasien mampu menerima keterbatasan pada dirinya
Gunakan pedoman
dengan kriteria hasil :
antisipasi untuk
Body Image (1200)
mempersiapkan pasien dari
(120001)
pasien
perubahan gambaran dirinya
mampu
yang sudah diprediksi
menerima gambaran dirinya
(120005) pasien puas akan bentuk
dan
(120006)
perubahan-perubahan yang
funhsi
disebabkan oleh penyakit
tubuhnya
(120007)Pasien mampu mengatur
(120008)
pasien
mampu
mengatur
perubahan
fungsi
tubuhnya
Kaji lebih dalam budaya,agama,gender,dan
perubahan penampilan fisiknya
Bantu pasien mendiskusikan
umur pasien untuk gambaran dirinya
Pantau frekwensi
(120009) mengatur
pasien perubahan
pernyataan kritikan dirinya
mampu status
keluarga tentang gangguan
kesehatan
(120010) menggunakan
Kaji persepsi pasien dan
pasien strategi
ganbaran dirinya terhadap
mau
realita
untuk
meningkatkan penampilan dan
kaji strategi koping yang digunakan orang tua untuk
fungsi tubuhnya
merespon perubahan pasien
Skala:
Fasilitasi pasien untuk kontak dengan pasien lain
1. Tidak pernah ditunjukkan
dengan perubahan gambaran
2. Jarang diunjukkan
diri yang sama dengan
3. kadang-kadang ditunjukkan
pasien
4. Sering ditunjukkan 5. Selalu ditunjukkan Coping enhancement 5230
Beri semangat pasien untuk mengkaji gambaran nyata terhadap perubahan hidupnya
menghadapi pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x 24 jam diharapkan tindakan
Halangi pasien membuat
(140106)Pasien mampu menahan
keputusan saat pasien dalam
diri
keadaan stress berat
menghancurkan
barang
barang
Pahami harapan pasien pada situasi yang tertekan
(140101)Pasien mampu menahan diri berkata keras/kasar
Evaluasi kemampuan pasien membuat keputusan
pasien terkontrol dengan kreteria hasil: Aggression control (1401)
Gunakan ketenangan dalan
(140107)Pasien
mau
Beri semangat pasien untuk bergaul
memberitahukan
kebutuhan-
kebutuhannya
dan
mengikuti kegiatan sosial
(140108)perasaannya.
dan masyarakat
(140110)Pasien tau dirinya saat
marah
Beri semangat pesien untuk menerima kekurangannya
(140111)Pasien tau dirinya saat
frustasi
Beri semangat pasien untuk
Perkenalkan pasien terhadap pasien lain yang berhasil
(140119)Pasien
mampu
bangkit kembali dalam
menentukkan kontrol diri tanpa
masalah yang sama
pengawasan
Beri semangat untuk berbicara tentang perasaan,persepsi dan
1. Tidak pernah ditunjukkan 2. Jarang diunjukkan
ketakutannya
3. kadang-kadang
Bantu pesien menyelesaikan masalah dengan cara yang
ditunjukkan
konstruktif
4. Sering ditunjukkan
5. Selalu ditunjukkan
Anjurkan pasien untuk menggunakan tekhnik relaksasi
BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Dari pengkajian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Albinisme adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan,dimana tubuh tidak dapat membentuk melamin.Orang yang menderita albinisme disebut dengan albino.Ada dua jenis albinisme yaitu albinisme komplit dan albinisme okuler. 2. - Penyebab albinisme komplit yaitu tidak ditemukan sama sekali pigmen pada rambut,mata,dan kulit disebut juga (albinisme okulokutaneus tanpa tirosin) sehingga rambutnya putih,mata pink dan kulitnya pucat. - Penyebab albinisme okuler yaitu jenis albinisme yang hanya menyerang mata,warna kulit,biasanya normal dan warna mata masih dalam batas normal. 3. Tanda atau Gejala Berikut ini beberapa gejala albinisme: - Pergerakan mata yang sangat cepat (nistagmus) - Strabismus (juling) - Penurunan ketajaman penglihatan - Kebutaan fungsional
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Budi.2006.”Panduan Dignosa Keperawatan Nanda 2005-
2006”.Prima Medika.Jakarta
McCloskey, Joanne C, PhD,RN,FAAN dkk. 1996. Nursing
Intervention Classification (NIC).Mosby
Johnson, Marion PhD, RN, dkk. 1997. “ Nursing Outcomes
Classification (NOC)”. Mosby
Priharjo, Robert. 1994. “Pengkajian Fisik Keperawatan”.EGC.
Jakarta
Http//umusalma.Wodpress.com/2007/01/24/Irritable-bowel-
sindrome
www.En.artclsgratuits.com
www.Hindonesia.com/article.asp
Sudoyo, ari W, dkk.2006.”Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I
edisi IV”.FKUI .Jakarta