Aliran Kas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEUANGAN (MANAJEMEN KAS)



Dosen Pengampu : Novika Rosari, SE, M.Si, Ak, CA Dra. Nor Hikmah, MSA, Ak, CA Disusun Oleh : Hery hidayat (1810313110059) Muhammad Raihan (1810313210010) Sarmila (1810313120061)



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2019/2020



DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................3 1.1.



Pendahuluan.............................................................................................................3



1.2.



Rumusan Masalah....................................................................................................3



1.3.



Tujuan.....................................................................................................................3



BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................4 2.1.



Manajemen Kas.......................................................................................................4



2.1.1.



Pengertian Manajemen Kas..............................................................................4



2.1.2.



Motif Perusahaan Memiliki Kas.......................................................................4



2.2.



Aliran Kas................................................................................................................6



2.3.



Analisis Manfaat dan Biaya untuk Penerimaan / Pengeluaran Aliran Kas..............7



2.4. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Laporan Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana Dalam Aliran Kas......................................................................................................9 BAB III KESIMPULAN...................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan seringkali sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan keuangan tertentu yangdapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi operasi-operasi perusahaan baik padamasa lalu maupun pada masa sekarang. Laporan tentang sumber dan penggunaan dana akanmemungkinkan seorang manajer keuangan untuk menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana secara historis yang terdapat di dalam perusahaan.Kadang-kadang laporan ini dipergunakan untuk membuat forecasting, dan kekuatanutamanya terletak pada kegunaannya dalam mengevaluasi sumber-sumber dan penggunaanmodal jangka panjang (sources and uses of long term funds).Pemahaman tentang pola pemakaian dana pada masa lampau akan memungkinkanseorang manajer keuangan untuk membuat rencana rencana yang lebih baik sehubungandengan kebutuhan dan baik jangka pendek maupun jangka panjang.Budget kas adalah suatu alat yang dapat dipergunakan oleh manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kelebihan/kekurangan uang kas selama periode budget. Seperti halnya denganlaporan sumber dan penggunaan dana. budget kas sering pula disebut dengan istilah“cash forecast” tetapi dalam tulisan ini “budget kas” lah yang dipergunakan. 1.2.



Rumusan Masalah 1. Apa itu manajemen kas? 2. Apa motif perusahaan mempunyai manajemen kas? 3. Bagaimana siklus aliran kas dalam perusahaan?



1.3. Tujuan Tujuan makalah ini saya buat untuk membahas masalah manajemen keuangan serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Semoga dengaadanya makalah ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang hal ini. 1.3.



BAB II PEMBAHASAN 2.1.



Manajemen Kas 2.1.1. Pengertian Manajemen Kas Kas perusahaan merupakan elemen yang penting dan merupakan urat nadi dari setiap bisnis. Oleh karena itu, manajemen kas yang efektif akan membantu perusahaan untuk menjaga kinerja keuangan sepanjang tahun. Anggaran kas merupakan pencatatan tentang posisi kas pada waktu tertentu yang memuat tentang penerimaan dan pengeluaran kas karena adanya rencana pemebelian dan penjualan ataupun aktivitas lainnya. Manajemen Kas (Cash Management) merupakan suatu kumpulan kegiatan perencaan, perkiraan, pengumpulan, pengeluaran dan investasi kas dari suatu perusahaan agar dapat beroperasi dengan lancar. Tanpa manajemen kas yang baik sebuah perusahaan bisa mengalami kebangkrutan karena kekurangan kas, walaupun ia menghasilkan profit. Karena situasi bisnis banyak memiliki ketidakpastian membutuhkan pengelolaan kas yang baik, Perencanaan kas yang baik akan dapat mengidentifikasi potensi krisis kas sebelum itu terjadi. Pada



dasarnya,



adanya



Manajemen



Kas



bertujuan



untuk



mempertimbangkan risiko dan imbal hasil agar terjadi keseimbangan antara memiliki terlalu banyak atau sedikit kas. Jika terlalu banyak kas yang diinvestasikan, maka akan terjadi Cash Insolvency. Kas yang cukup akan meningkatkan kemampuan perusahaan memenuhi segala pengeluaran yang dibutuhkan. Kas yang cukup artinya cadangan kas dipelihara pada titik minimum sehingga tidak terlalu banyak kas yang idle dan justru bisa mendatangkan potensi keuntungan jika diinvestasikan pada instrumen investasi. 2.1.2. Motif Perusahaan Memiliki Kas Pengelolaan kas merupakan fungsi keuangan yang vital dan mendasar dalam sebuah perusahaan. Hal ini berperan dalam perencanaan dan pengendalian kas, karena di dalam aktivitasnya, manajer keuangan harus



mengetahui besarnya jumlah kas yang diperlukan setiap saat. Menurut Syahyunan ada beberapa motif (dorongan) yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas. Dorongan-dorongan inilah yang menentukan berapa jumlah kas yang harus dimiliki perusahaan. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut : a. Motif Transaksi Motif transaksi yang dimaksudkan adalah perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari, seperti untuk membayar gaji dan upah, membeli barang, membayar tagihan, dan pembayaran hutang kepada kreditur saat jatuh tempo b. Motif Berjaga-jaga Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang mungkin terjadi, terapi tidak jelas kapan terjadinya. (seperti: kebakaran, kecelakaan). c. Motif Spekulatif Motif Spekulatif dimaksudkan untuk mengambil keuntungan saat ada kesempatan, seperti perusahaan menggunakan kas yang dimilikinya untuk diinvestasikan pada sekuritas (saham dan obligasi) dengan harapan setelah membeli sekuritas tersebut harganya akan naik. d. Motif Compensating Balance Motif ini sebenarnya lebih merupakan keterpaksaan perusahaan meminjam sejumlah uang di bank. Apabila perusahaan meminjam uang di bank, biasanya bank menghendaki agar perusahaan tersebut meninggalkan sejumlah uang di rekeningnya. Ada tiga hal yang ingin dilakukan manajer keuangan ketika mengelola kas : 1. Mempercepat pemasukan kas 2. Memperlambat pengeluaran kas 3. Memelihara saldo kas yang optimal Dengan dua langkah pertama (langkah 1 dan 2), ketersediaan kas (Cash Availablity) diharapkan akan meningkat. Semakin besar ketersediaan



kas (atau kas yang bisa dipegang oleh perusahaan), semakin baik untuk perusahaan. Manajer keuangan kemudian mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan kas yang dipegang tersebut. Karena itu tugas manajemen keuangan yang ketiga adalah memelihara saldo kas yang optimal. Yaitu saldo kas yang tidak terlalu tinggi (kas mengatur berkurang), tetapi bisa memuhi kebutuhan likuiditas perusahaan. Meningkatkan



Cash



Availablity



konsisten



dengan



tujuan



meningkatkan siklus kas. Siklus kas yang kecil akan menurunkan investasi pada modal kerja. Perusahaan dagang bisa menghemat dana investasi pada modal kerja. Di samping itu, jika waktu memegang kas diperpanjang, perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memanfaatkan kas tersebut. Perpanjangan waktu tersebut bisa dilakukan dengan (1) mempercepat pembayaran dari pelanggan (aliran kas masuk), dan/atau (2) memperlambat pengeluaran kas (ke pemasok). Tentu saja dalam aktivitas tersebut, manajer harus ingin pembatasan yang perlu diketahui, yaitu reputasi perusahaan tidak turun. Manajer bisa saja tidak membayar kewajibannya agar bisa menunda pembayar, tetapi cara semacam itu tentunya tidak etis dan bisa merusak reputasi perusahaan. Setelah saldo kas dipegang oleh perusahaan, langkah berikutnya adalah menentukan saldo kas yang optimal. Kas merupakan aset yang tidak menghasilkan tingkat keuntungan. Karena itu kas yang terlalu tinggi akan cenderung menurunkan produktivitas. Tetapi kas yang terlalu kecil akan meningkatkan resiko likuiditas, yaitu resiko perusahaan tidak bisa mendanai aktivitasnya, dengan demikian saldo kas yang optimal perlu ditentukan. 2.2. Aliran Kas 



Aliran kas dalam perusahaan : Aliran kas masuk (Cash Inflow) dan aliran kas keluar (cash Out flow). Aliran kas ada yang kontinyu dan tidak kontinya (intermittent)







Aliran kas masuk kontinyu (misalnya hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang). Aliran kas masuk intermittent (misalnya pendapatan dari



penyertaan pemilik perusahaan, penjual saham, penerimaan kredit dari bank, penjualan AT yang tidak terpakai). 



Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas utntuk pembelian bahan mentah, gaji karyawan) aliran kas keluar intermittent (misalnya pengeluaran untuk pembayaran dividen, bunga, pembayaran angsuran hutang pembelian kembali saham, pembeian AT). ALIRAN KAS PERUSHAAN



2.3. Analisis Manfaat dan Biaya untuk Penerimaan / Pengeluaran Aliran Kas Sama seperti prinsip analisis ekonomi pada umumnya, analisis Manfaat biaya dapat digunakan untuk memutuskan apakah alternatif meningkatkan atau melepas aliran kas dilakukan atau tidak. Alternatif akan dilakukan jika manfaat lebih besar dibandingkan dengan biayanya.



Sebagai contoh, perusahaan mempertimbangkan



pusat penerimaan pembayaran. Saat ini sedang dikirim ke kantor pusat di Jakarta.



Perusahaan sedang mempertimbangkan dua pusat ayaran penerimaan yang baru, yaitu di Ujung Padang untuk wilayah Indonesia bagian timur dan di Medan untuk wilayah Indonesia bagian barat. Misalkan rata-rata ada 150 pos yang dikirim ke kantor pusat di Jakarta, masing-masing 50 dari wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dari wilayah timur dan barat ke kantor pusat adalah 14 hari. Sementara waktu yang dibutuhkan dari Ihdonesia tengah adalah lima hari.



Pendirian pusat penerimaan baru hanya akan memudahkan



pengiriman pembayaran dari wilayah Indonesia bagian timur dan barat. Rata-rata setiap bulan adalah Rp100.000,00. Tingkat bunga adalah 15% pertahun. Paiak adalah 30%. Ada 360 hari dalam satu tahun. Manfaat dapat dihitung sebagai biaya bunga yang dapat diperoleh jika perusahaan memegang kas.



Penghematan jangka waktu dapat dihitung sebagai



berikut ini. Penghematan dari Indonesia bagian timur



: 14 hari - 7 hari =



7 hari



Penghematan dari Indonesia bagian barat



: 14 hari - 7 hari =



7 hari



Penghematan dari Indonesia bagian timur



: 7 hari – 7 hari =



0 hari



Total penghematan (dalam hari)



14 hari



Total penghematan (dalam rupiah) : 14 x Rp. 100.000,00 x 100 = Rp 140.000.000,00 Bunga tambahan yang dikeluarkan lebih kecil dari Rp 40.833,00 maka alternatif desentralisasi pusat penerimaan pembayaran tersebut layak sebagai berikut ini.



Misalkan kita ingin menentukan berapa volume poswesel minimal perlu alternatif yang dapat dilakukan.



Tambahan biaya yang dibutuhkan adalah



Rp10.000,00 per hari. Tingkat bunga 15% per tahun, pajak perusahaan 30%, total



penghematan waktu 14 hari. Berapa volume minimum agar alternatif tersebut dapat dilakukan? Tambahan Biaya



= Tambahan Manfaat



10.000



=



Poswesel Minimal = Rp 2.448.980,00 Jika poswesel yang dikirimkan mempunyai rata rata nilai sebesar sekitar Rp. 2,4 Juta per hari, maka alternatif desentralsasi pusat penerimaan pembayaran layak dilakukan. 2.4. Langkah-Langkah



Dalam



Penyusunan



Laporan



Sumber-Sumber



Dan



Penggunaan Dana Dalam Aliran Kas Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut : a. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua. b. Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year). c. Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya. d. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas. e. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut. f. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan kecuali perubahan kas Ke dalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.



                                                 Penurunan aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan penggunaan kas. Perubahan kas tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan penggunaan kas karena perubahan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi dalam pos “Kas”. g. Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja. ANALISIS BREAK EVEN POIN (TITIK IMPAS)



BAB III KESIMPULAN Kas merupakan salah satu bagian dari aktifa yang paling likuid /paling lancar,yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban Finansial perusahaan.kas yang dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari hari dalam bentuk modal maupun pembelian aktifa tetap. Aliran kas dalam perusahaan terdiri dari 3 aspek yaitu Aliran kas masuk (Cash Inflow) dan aliran kas keluar (cash Out flow). Aliran kas ada yang kontinyu dan tidak kontinya (intermittent)



DAFTAR PUSTAKA -



Hayat, Atma dkk. 2018. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Madenatera



-



Leosarumaha. 2017. Makalah tentang manajemen keuangan kas. http://asnan30.blogspot.com/2017/01/makalah-tentang-manajemen-keuangan-kas.html. (3 September 2019)