15 0 93 KB
ALKALOSIS RESPIRATORIK Pernapasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah: Rasa nyeri, Sirosis hati, Kadar oksigen darah yang rendah, Demam, Overdosis aspirin. Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran. Pengobatan Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernapasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernapasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri. Menghembuskan napas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan napasnya selama mungkin, kemudian menarik napas dangkal dan menahan kembali napasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik. Penanganan Alkalosis Respiratori Koreksi yang paling mendasari adalah satu-satunya treatment alkalosis respiratori. Alkalemia berat (pH arteri >7,6), pemberian asam hidroklorida intravena, arginin klorida atau ammonium klorida dapat diindikasikan. (http://ivan-atjeh.blogspot.com/2012/01/keseimbangan-asam-basa.html)
http://makalahkeperawatanku.blogspot.com/2011/08/alkalosis-metabolik-dan-alkalosis.html