Analisa Perbandingan Laporan Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN



MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan Dosen Pengampu : Cepi Juniar Prayoga, M.Ak



Disusun oleh :



Hanhan Hanifah



2018.02.041



Siti Rohaeni



2018.02.018



PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI CIPASUNG TASIKMALAYA 2021



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini mengenai “Analisa Perbandingan Laporan Keuangan” Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada Cepi Juniar Prayoga, M.Ak selaku dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga terwujudnya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa memberkahi segala usaha kita. Aamiin yra



Tasikmalaya, Oktober 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... A. Latar Belakang .........................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. A. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan ...............................................4 B. Analisa Trend Dalam Prosentase..............................................................6 C. Analisa Perbandingan per Komponen ...................................................15 BAB III PENUTUP ................................................................................................. A. Kesimpulan ............................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................19



ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Semakin berkembang pesatnya dunia usaha di era globalisasi ini, dan semakin banyaknya perusahaan baru. Sehingga menjadikan perusahaanperusahaan untuk lebih efektif dalam menjalankan roda organisasi perusahaan sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai target untuk memperoleh laba yang tinggi dalam jangka panjang tercapai. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik perusahaan yang berskala besar maupun kecil akan memberikan perhatian yang sangat besar dalam bidang keuangan ini, Terutama demi meningkatkan daya saing dengan perusahaan-perusahaan lain. suatu perusahaan akan selalu terus meningkatkan posisi keuangan perusahaannya supaya dapat terus eksis dan mempunyai daya saing yang tinggi. Apalagi perusahaan-perusahaan yang notabenenya perusahaan yang memimpin pasar/ leader, mereka akan terus berjuang untuk terus mempertahankan posisinya di dunia usaha modern ini dengan cara mencermati dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Salah satunya adalah dengan menganalisis kinerja keuangan terhadap laporan keuangan. Dalam laporan ini dapat memberikan gambaran secara umum kinerja keuangan suatu perusahaan, baik secara bulanan, triwulanan, dan tahunan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan



1



2



data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Laporan Keuangan dapat di analisis untuk melihat kondisi perusahaan, ada berbagai jenist eknik analisis yang digunakan untuk melihat kondisi perusahaan tergantung dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis. Menurut (Jumingan : 2006) ada berbagai jenis metode untuk menganalisis keuangan perusahaan Seperti : Analisis perbandingan Laporan Keuangan, Analisis Tren, Analisis Persentase per Komponen, Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, Analisis Rasio Keuangan, Analisis Perubahan Laba Kotor, dan Analisis Break Even. Salah satu teknik analisis yang paling sering digunakan untuk menilai posisi keuangan adalah analisis rasio keuangan, karena dalam penggunaannya relatif lebih mudah. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Menurut Jumingan (2006:242) “Analisis Rasio Keuangan merupakan analisis dengan membandingkan satu pos laporan dengan dengan pos laporan keuangan lainnya, baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi”. Rasio mengambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah tertentu dalam satu pos laporan keuangan dengan jumlah yang lain pada pos laporan keuangan yang lain. Ada beberapa kelompok rasio yang sering dipakai dalam menganalisis keuangan perusahaan seperti: rasio-rasio likuiditas, rasio-rasio Manajemen Utang, rasio-rasio Manajemen Aktiva, dan rasio-rasio profitabilitas. Dimana masing-masing rasio tersebut memiliki



3



peran yang berbeda-beda dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.



Analisa Perbandingan Laporan Keuangan 1. Pengertian Analisa Perbandingan Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio. Analisis perbandingan laporan keuangan merupakan analisis vertikal-horizontal yang membandingkan antara setiap pos-pos yang sama dalam laporan keuangan untuk periode beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui perkembangan (tren) atau kecenderungannya. Yang diperbandingkan adalah hasil penilaian yang diperoleh dari kinerja perusahaan selama beberapa tahun. Secara umum hasil analisis perbandingan laporan keuangan dapat ditunjukkan dalam bentuk : 1.



Jumlah dalam rupiah



2.



Jumlah penurunan dalam rupiah



3.



Jumlah kenaikan dalam rupiah



4.



Perbandingan dalam %



4



5



5.



Perbandingan dalam bentuk rasio



Perbandingan antar pos laporan dapat dilakukan melalui : 1.



Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horizontal) misalnya laporan keuangan tahun 1996, dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 1997, Perbandingan antara 1996, 1997, 1998, dan seterusnya.



2.



Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik.



3.



Perbandingan dengan angka-angka standar Industri yang berlaku (Industrial Norm). Di Indonesia standar ini belum tetapi di Amerika beberapa perusahaan mengkhususkan diri mensupply informasi rasio ini misalnya Moody’s, Standard & Poor dan lain-lain.



4.



Perbandingan dengan budget (anggaran).



5.



Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam suatu perusahaan.



a. Tujuan dan Manfaat Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Tujuan dilakukannya perbandingan laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui perubahan-perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan.



6



2. Membandingkan data keuangan dua periode atau lebih, sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 3. Menentukan bagaimana setiap pos laporan keuangan berubah, sebab pos-pos tersebut berubah, dan mengeahui apakah perubahan tersebut menguntungkan atau tidak. Sedangkan manfaat dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : 1.



Memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang



dilakukan



pihak



manajemen



perusahaan



yang



bersangkutan. 2.



Dapat menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari datayang ada merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi



B.



Analisa Trend Dalam Prosentase 1. Pengertian Analisis Trend Analisis trend (tendensi posisi) merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan perubahan naik atau mengalami penurunan (Abdullah,2001: 36) Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu ger akan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang



7



diperoleh dari rata–rata perubahan dari waktu ke waktu. Ratarata perubahan tersebut bisa bertambah bisa berkurang. Jika ratarata perubahan bertambah disebut trend positif atau tren dan mempunyai



kecenderungan



naik.



Sebaliknya,



jika



rata–



rata perubahan berkurang disebut trend negatif atau trend yang mempunyai kecenderungan menurun. Garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas (x) merupakan variabel waktu. Tren garis lurus (linier) adalah suatu trend yang diramalkan naik atauturun secara garis lurus. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran ,bulanan, atau mingguan. Analisis tren garis lurus (linier) terdiri atas metode



kuadrat



kecil



atau



(least



square)



dan



moment.



Trend menunujukkan perubahan nilai suatu variabel yang relatif stabil p erubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi, dan peningkatan produktivitas. Menurut M.Narafin (2013:196) mengatakan ramalan pendapatan (penjualan) merupakan proses aktivitas memperkirakan produk yang akan dijual atau disewakan di masa yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkandata historis yang pernah terjadi atau mungkin terjadi. Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yangmungkin terjadi di masa yang akan datang dengan teknik mengkaji



data



yang



ada.



Pendapatan



(revenues)



artinya



8



hasil proses memberikan jasa pelayanan (service),manfaat yang dapat digunakan oleh orang lain. Ramalan pendapatan berarti perolehanmodal (ekuitas) perusahaan yang diperoleh dari aktivitas bisnis yang dilakukan pada waktu tertentu. Ramalan pendapatan juga merupakan faktor penting dalam pere ncanaan perusahaan. Karena ramalan pendapatan akan menentukan kep emilikan modal, anggaran laba rugi, anggaran atas posisi keuangan. 2. Manfaat Analisa Trend Penghitungan analisa tren



bermanfaat untuk memenuhi



kebutuhan yang berbeda bagi pemakai laporan keuangan. Beberapa pemakai yang membutuhkan laporan keuangan tersebut antara lain investor, pemberi pinjaman (kreditur), dan manajemen. 1.



Investor Mereka membutuhkan informasi yang akurat mengenai aktivitas maupun posisi keuangan perusahaan, apakah pada masa mendatang menghasilkan laba atau sebaliknya,



2.



Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi yang disediakan oleh perusahaan khususnya keuangan, yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana yang tertanam di dalam perusahaan dapat dibayarkan kembali tepat waktu oleh perusahaan.



3.



Manajemen



9



Manajemen dapat terbantu dalam hal tanggung jawab, perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisa. Analisa tren ini bermanfaat untuk menilai situasi “tren” perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi tren perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan garis tren yang sudah terjadi itu. 3.



Perhitungan Trend Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks. Perhitungan trend dalam bentuk persentase dan indeks dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.



Trend dalam Bentuk Persentase Trend dalam persentase dihitung dengan memilih tahun pertama sebagai dasar perbandingan atau sebagai tahun dasarnya (Djarwanto, 1999: 62). Tahun dasar menurut Jusuf (2000: 93) adalah tahun pertama dari seluruh periode yang dianalisis. Misalnya kita mengadakan analisis trend untuk periode tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, maka tahun yang dijadikan dasar adalah tahun 2005. Tahun dasar ini diberi angka 100%. Data tahun-tahun lainnya dibandingkan dengan data tahun dasar tersebut. Dalam menentukan tahun dasar seperti dikemukakan Harahap (1999: 245) ditentukan dengan melihat arti suatu tahun bisa tahun pendirian, tahun perubahan, atau reorganisasi, dan tahun bersejarah lainnya.



2.



Trend dalam Bentuk Index



10



Di samping dalam bentuk persentase, juga dapat dilakukan perhitungan kecenderungan dalam bentuk index. Menurut Jusuf (2000: 97) pada prinsipnya adalah sama kecuali tidak dikali dengan 100%. Tahun dasar ditetapkan sebagai angka 1. Data tahun lainnya dibandingkan dengan data tahun dasar. Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks. 1.



Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis trend ini adalah sebagai berikut : Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar (base year).



2.



Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100.



3.



Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut. Rumus dari analisis trend adalah sebagai berikut :



Angka Indeks =



𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟



4. Misleading dalam Analisis Trend



𝑥 100%



11



Analisis ini penting untuk melihat hubungan angka persentase dalam trend dengan data absolut (jumlah rupiah) yang dipakai sebagai dasar perbandingan. Analisa dengan trend ratio akan dapat menunjukkan suatu pos itu mempunyai kecenderungan atau arah yang menurun, meningkat atau tetap serta menunjukkan apakah kecenderungan atau tendensi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. S. Munawir (2007:56) didalam menggunakan teknik analisa trend dalam presentase ini harus diingat pula hubungan antara angkaangka dalam trend dengan data absolutnya, karena adanya beberapa kemungkinan sebagai berikut : 



Tahun yang telah dipilih sebagai dasar mungkin tidak representative.







Suatu pos telah naik dari Rp 10 menjadi Rp 20, dan pos yang lain dan dari Rp 100.000 menjadi Rp 200.000. kedua pos ini dalam presentase telah naik dengan 100% meskipun dalam hal yang pertama kenaikan itu tidak penting artinya.







Biasanya di dalam menganalisa suatu perubahan, maka perubahan dengan jumlah 100% mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan yang dalam persentase kecil misalnya hanya 10%, padahal dalam beberapa hal tertentu hal yang demiian tidaklah tepat.



12







Trend dalam presentase menunjukkan tendensi yang tidak menguntungkan, padahal apabila dilihat dalam angka absolutnya tidaklah demikian.



Oleh karena itu didalam menganalisa dengan menggunakan trend atau perubahan yang dinyatakan dalam persentase, perlu pula mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam angka absolutnya atau jumlah rupiahnya serta tendensitendensi yang ada ataupun hubungan antara pospos yang ada. 5. Contoh Perhitungan Analisis Trend PT JASJUS MANIA Neraca Perbandingan 31 Desember 2012 - 2016



13



PT JASJUS MANIA Laporan Rugi Laba Perbandingan Untuk Tahun 2012 - 2016



Dari laporang keuangan PT. JASJUS MANIA yang terdiri dari Neraca dan Laporan Rugi-Laba tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 dengan menggunakan tahun dasar 2012 dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan – perubahan atau kecenderungan – kecenderungan baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, hal ini terbukti bahwa : 1. Posisi keuangan jangka pendek menunjukkan perkembangan yang menguntungkan walaupun hutang jangka pendek naik, namun kenaikan itu telah diimbangi dengan kenaikan aktiva lancar dengan tingkat yang lebih besar. Aktiva lancar naik dari Rp. 1.910.000 menjadi Rp. 2.370.000 (24%) sedangkan hutang lancar naik dari Rp. 570.000



14



menjadi Rp. 610.000 (7%). Kenaikan penjualan dari Rp. 4.000.000 menjadi Rp. 5.260.000 (32%) diimbangi dengan penurunan piutang sebesar 2%. Hal ini menunjukan bahwa bagian penagihan bekerja lebih efektif atau adanya syarat – syarat penjualan yang mendorong para langganan membeli dengan tunai atau membayar hutangnya dalam jangka pendek. 2. Kenaikan persediaan barang dagangan dari Rp. 720.000 menjadi Rp. 1.160.000



(61%)



menunjukan



perkembangan



yang



kurang



menguntungkan, karena kenaikan penjualan tersebut hanya diimbangi dengan kenaikan penjualan sebesar 32%. Hal ini menunjukan ada investasi yang terlalu besar dalam persediaan (kebijaksanaan dalam persediaan yang kurang tepat). 3. Dalam jangka waktu 5 tahun perusahaan tidak melakukkan pengeluaran investasi, hal ini terbukti adanya pertambahan aktiva tetap yang sangat kecil selama 5 tahun tersebut, yaitu dari Rp. 3.780.000 menjadi Rp. 3.910.000 (naik 3%). Kenaikan aktiva tetap yang kecil ini justru penjualan naik 32% apakah kenaikan penjualan ini disebabkan oleh bertambahnya volume penjualan atau adanya kenaikan harga – harga pada umumnya. 4. Dari faktor solvabilitas dapat ditunjau dari penurunan hutang dari Rp. 920.000 menjadi Rp. 860.000 (7%) diimbangi dengan kenaikan modal sendiri (owner’s equity) dari Rp. 4.770.000 menjadi Rp. 5.420.000 (14%).



15



5. Ditinjau dari faktor rentabilitas menunjukkan bahwa perusahaan semakin rendabel, karena kenaikan laba operasi dari Rp. 330.000 menjadi Rp. 600.000 (naik 82%) sedangkan aktiva tetap hanya naik 3%. Ditinjau dari segi effisiensi menunjukkan bahwa perusahaan semakin effisien, hal ini terbukti dengan adanya kenaikan penjualan 32% diimbangi kenaikan harga pokok dengan tingkat yang lebih rendah 31% dan kenaikan biaya penjualan 2%. Dengan kata lain management semakin mampu untuk mengadakan pengawasan biaya dan ongkos – ongkos dalam rangka menaikkan penjualan.



C.



Analisa Prosentase Per Komponen 1. Pengertian Persentase per Komponen (Common Size) Menurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva terhadap total pasivanya, dan masingmasing unsur laba-rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common-size statement. Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan



pos



yang



satu



dengan



pos



lainnya.



Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%. 2. Perhitungan Persentase per Komponen



16



Metode mengubah jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut (Djarwanto, 1999: 71) : 1. Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal sendiri), dan jumlah penjualan netto dengan 100%. 2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya, dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan keuangan itu dengan totalnya. Metode tersebut dapat dituliskan ke dalam formulasi sebagai berikut (Jusuf, 2000: 76 dan 84) : 1.



Persentase per komponen dari neraca, %pos = nilai pos : total aktiva x 100%



2.



Persentase per komponen dari laporan laba-rugi, %pos = nilai pos : nilai penjualan x 100%



3. Evaluasi Persentase per Komponen Persentase per Komponen dari Neraca 1. Persentase per komponen dari neraca menunjukkan persentase dari masing-masing unsur aktiva dari total aktivanya dan persentase dari masing-masing unsur passiva dari total passivanya (Djarwanto, 1999: 74). 2. Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menunjukkan (Jusuf, 2000:79): 1). Peran dari masing-masing account terhadap total aktiva, 2). Peran dari masing-masing pos pembiayaan (utang atau modal



17



sendiri) dalam membiayai aktiva, 3). Analisis ini juga memberikan indikasi mengenai karakteristik bisnis yang bersangkutan. Persentase per Komponen dari laporan laba-rugi 1.



Persentase per komponen dari laporan laba-rugi menunjukkan besarnya persentase masing-masing unsur laba-rugi dari nilai penjualan nettonya (Djarwanto, 1999: 78).



2.



Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menurut (Djarwanto, 1999:78) menunjukkan bagian dari penjualan netto yang telah terserap oleh unsur-unsur seperti beban pokok penjualan, berbagai macam biaya usaha, biaya non operating, pajak perseroan, dan pendapatan bersih sebagai sisanya



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio Adapun Metode yang bias dilakukan dalam Analisisn Perbadingan Laporan Keuangan, diantaranya : 1.



Analisis Trend Prosentase



2.



Analisis Prosentase per komponen



18



DAFTAR PUSTAKA https://media.neliti.com/media/publications/72363-ID-analisis-perbandingankinerja-keuangan-p.pdf http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/sa/article/view/154 Buku Kasmhir Edisi Keempat



19