ANALISA SWOT Aroma Terapi Lavender [PDF]

  • Author / Uploaded
  • LULUK
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III ANALISA JURNAL



3.1



Analisa Jurnal Hasil Analisa



Komponen Jurnal Judul



Jurnal 1 Pengaruh



Jurnal 2



Jurnal 3



Aromaterapi Pengaruh Pemberian Aroma Pengaruh Terapi Masase



Lavender



Terhadap Terapi Lavender (Lavandula Menggunakan



Penurunan Tekanan Darah Angustifolia) Pada



Lansia



Minyak



Terhadap Aroma Terapi Terhadap



Dengan Penurunan Hipertensi Pada Tekanan



Darah



Pasien



Hipertensi Di Kelurahan Lansia Di Desa Cemagi, Hipertensi Primer Siantan Hulu Pontianak Kecamatan Utara Pendahuluan/ Latar Belakang



Mengwi,



Kabupaten Badung



Bertambahnya



umur Membangunan suatu bangsa Hipertensi menjadi salah



diikuti dengan penurunan dapat fungsi



fisiologis



proses



dilihat



akibat peningkatan



degeneratif masyarakat



(penuaan)



sehingga Harapan



penyakit



tidak



Penyakit



stroke,



di



hidup kesehatan



dan



Umur maupun di seluruh dunia,



Statistik



tidak Indonesia



hipertensi, 2005



(UHH). karena



Indonesia



peningkatan darah



Republik berlangsung



(BPS tahun



UHH



diabetes melitus Indonesia



(Kemenkes



dan



RI) kronik akan menyebabkan 2000- peningkatan



risiko



penduduk kejadian



baik



yang



lama



penyakit



laki-laki kardiovaskuler,



dan radang sendi atau maupun wanita 67,8 tahun serebrovaskuler rematik



masalah



taraf



Hidup



menular pada lansia di melaporkan antaranya



prioritas



menular Pada tahun 2013 Badan tekanan



banyak muncul pada usia Pusat lanjut.



dari satu



dan



RI, dan diperkirakan meningkat renovaskular. Hasil Riset



2013). Salah satu penyakit menjadi 73,6 tahun pada Kesehatan Dasar (2007), degeneratif mempunyai



yang tahun 2020-2025. Semakin sekitar tingkat panjang



UHH



adalah



hipertensi penduduk



kasus



manusia, hipertensi di masyarakat



morbiditas dan mortilitas mengakibatkan tinggi



76%



lansia



jumlah belum terdiagnosis. Hal ini akan terlihat



dari



hasil



(Darmojo & Hadi, 2004). meningkat, karena usia 60 pengukuran tekanan darah Hipertensi



menjadi tahun



semakin



banyak. pada usia 18 tahun ke atas



masalah pada lanjut usia Menurut



Undang-Undang ditemukan



karena sering ditemukan No 13 Tahun 1998 tentang hipertensi dan menjadi faktor utama kesejahteraan



lansia sebesar



parah jantung dan penyakit menyatakan, bahwa batasan dari jantung



koroner.



prevalensi di



31,7%.



31,7%



usia



60



tahun lakilaki



disebabkan oleh penyakit Laporan jantung



Bahkan



prevalensi



Lebih umur lansia di Indonesia hipertensi tersebut yang



dari separuh kematian di adalah 60 tahun ke atas baik sudah atas



Indonesia



maupun BPS



mengetahui



wanita. memiliki



RI



hipertensi



tahun berdasarkan



diagnosis



dan 2013, populasi lansia pada tenaga kesehatan adalah



serebrovaskuler (Wahjudi, tahun 2000 adalah 7,18%, 7,2%.



Sementara



dari



2008). Hipertensi adalah tahun 2010 menjadi 7,56%, kasus tersebut yang sadar faktor risiko penting bagi dan perkembangan



pada



dan menjadi



peningkatan



tahun



7,58%,



2011 dan menjalani pengobatan terlihat hipertensi hanya 0,4%1 .



penyakit terjadi peningkatan lansia Prevalensi



hipertensi



di



jantung, yang diperkirakan dari tahun ke tahun. Lansia Indonesia tergolong tinggi, akan menjadi penyebab akan mengalami penurunan angka kejadian hipertensi utama



kematian



dan fungsi



fisiologis



kecacatan di seluruh dunia akibat proses



tubuh berkisar 6-15% populasi,



degeneratif dan



masih



pada tahun 2020 (WHO, (penuaan), sehingga lansia penderita 2008). Hipertensi sering rentan



terkena



tidak menunjukkan gejala, degeneratif



banyak belum



penyakit terjangkau oleh pelayanan dan kesehatan,



terutama



di



sehingga baru disadari bila nondegeneratif. Salah satu daerah pedesaaan2. Data telah gangguan



menyebabkan penyakit degeneratif yaitu dari organ



seperti penyakit



Dinas



Kesehatan



kardiovaskuler Propinsi Lampung tahun



gangguan fungsi jantung seperti tekanan darah tinggi 2011, menyebutkan bahwa atau stroke (Depkes RI, (hipertensi).



jumlah



2012).



hipertensi yang berobat di



Pengobatan



prevalensi



hipertensi ada dua cara



Puskesmas



yaitu pengobatan secara



Lampung sebanyak 81.000



farmakologis



orang 3. Sedangkan data



dan



non



farmakologis. Pengobatan



dari



secara farmakologis yaitu



Kabupaten Pringsewu ada



pengobatan



kenaikan jumlah pasien



yang



Dinas



Propinsi



Kesehatan



menggunkanan



obat-



hipertensi



yang



obatan, Disamping itu juga



berkunjung di puskesmas



ada



secara



dari tahun 2010 ke tahun



(terapi



2011 sebesar 5.898 orang



yang



atau 2.69 % 4. Hasil



pengobatan



alternatif nonfarmakologis) meliputi:



1)



akupresur



survey



peneliti



di



(akupuntur tanpa jarum),



Puskesmas



2) pengobatan herbal dari



Rejosari Pringsewu Bulan



cina, 3) terapi jus, 4) terapi



Januari – Juni tahun 2013



herbal, 5) pijat, 6) yoga, 7)



diperoleh



aromaterapi, 8) pernafasan



jumlah



dan



hipertensi



relaksasi,



9)



Pembantu



data,



bahwa penderita yang



pengobatan pada pikiran



berkunjung di Puskesmas



dan



Pringsewu sebanyak 57



tubuh;



biofeedback



meditasi, hipnosis, dan 10)



orang



perawatan di rumah (Jain,



Pringsewu, 2013). Dengan



R.,



demikian penelitian yang



2011).



Aromaterapi



(Pustu



Rejosari



merupakan cara efektif dan



menerapkan



lembut



farmakologis,



seperti



untuk



terapi



non



meningkatkan



kesehatan



terapi



masase



tubuh,



mengatasi



menggunakan



minyak



gangguan-gangguan



aromaterapi



ringan,



masase



serta



membuat



atau



terapi



menggunakan



rileks (Charlish & Davies,



minyak VCO, seyogyanya



2005). Menghirup minyak



Wijayanto,



aromaterapi



Therapi



Masase



Menggunakan



Aroma



dianggap



sendiri sebagai



cara



Pengaruh



penyembuhan yang paling



Terapi 50 dapat dilakukan



langsung dan cepat. Hal



agar upaya pengendalian



ini dikarenakan molekul-



tekanan darah pada pasien



molekul minyak essensial



hipertensi



yang



ditetapkan secara ilmiah



mudah



bereaksi



menguap



langsung



pada



sebagai



primer



tindakan



dapat



untuk



organ



penciuman



langsung



dan



dipersepsikan



melengkapi



terapi



farmakologi pada pasien



oleh otak. Minyak esensial



hipertensi



seperti



karena itu penelitian ini



lavender,



ylang



ylang,



helichrysum,



bertujuan



marjoram,



dan



mengetahui



lemon



primer.



Oleh



untuk pengaruh



biasanya digunakan untuk



terapi



masase



menurunkan tekanan darah



menggunakan



minyak



tinggi



aromaterapi



(Walsh,



2011).



terhadap



Lavender diketahui efektif



tekanan darah pada pasien



terhadap kecemasan, stres



hipertensi primer.



dan depresi sebagai sebuah obat penenang yang kuat, memulihkan kelelahan otot dan membantu sirkulasi darah (Buckle et al., 1997 dalam



Kim



&



Kwon,



2010). Metode Penelitian



Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini adalah Quasi Penelitian ini desain penelitian kuantitatif, Experiment dengan menggunakan eksperimen semu (Quasi dengan menggunakan rancangan Nonequivalent Experiment Design) desain penelitian Control Group Design. dengan rancangan rangkaian waktu (Time eksperimen semu (quasy Populasi adalah lansia yang Series Design). Populasi experiment). Rancangan berumur 60 tahun ke atas di dalam penelitian ini adalah ini berupaya untuk Desa Cemagi, Kecamatan pasien hipertensi primer berkunjung di mengungkapkan hubungan Mengwi, Kabupaten yang Puskesmas Pembantu sebab akibat dengan cara Badung sebanyak 309 (Pustu) Rejosari melibatkan kelompok orang. Sampel berjumlah 30 Pringsewu dari Bulan 2013 kontrol di samping orang dipilih menggunakan Januari-Mei 57 orang. kelompok eksperimental. purposive sampling dengan berjumlah Teknik pengambilan Dalam rancangan ini, kriteria inklusi dan ekslusi sampel ini menggunakan kelompok eksperimental dibagi menjadi 15 orang teknik consecutive dimana diberi perlakuan kelompok kontrol yang sampling pemilihan sampel



sedangkan



kelompok diberikan uap air dan 15 berdasarkan kriteria dan eksklusi kontrol tidak. Pada kedua orang kelompok perlakuan inklusi hingga jumlah sampel kelompok perlakuan yang diberikan aroma terapi terpenuhi 42 orang. diawali dengan pra tes, lavender. Penelitian Peneliti membagi menjadi kelompok, yaitu dan setelah pemberian dilakukan mulai bulan april 2 kelompok terapi masase perlakuan diadakan sampai mei 2014. Metode menggunakan minyak pengukuran kembali pengumpulan data aromaterapi dengan responden 24 (pasca tes) (Nursalam, menggunakan observasi jumlah orang dan kelompok terapi 2011). Populasi dalam nonpartisipan terstruktur masase menggunakan penelitian ini adalah dengan pengukuran tekanan minyak VCO dengan responden 18 seluruh lansia dengan darah secara langsung, jumlah hipertensi yang tinggal di sebelum dan sesudah orang. Setiap responden mendapatkan terapi Kelurahan Siantan Hulu diberikan perlakuan. masase pada area kaki, Pontianak Utara. Teknik Pengukuran tekanan darah punggung, bahu, lengan sampling dalam penelitian yang dilakukan sebanyak 3 atas, leher dan kepala selama 30 menit 2 kali per ini menggunakan teknik kali setiap pengukuran dan minggu (selang 2-3 hari) nonprobability sampling hasil yang digunakan yaitu selama 3 minggu sebanyak dengan purposive hasil rata-rata dari 6 sesi (6 kali masase). Alat ukur yang digunakan sampling, Jumlah sampel pengukuran tersebut. 33 untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah Analisis data pre tes dan karakteristik responden 36 orang yang dibagi post tes antar kelompok dan kecemasan dengan menggunakan kuesioner menjadi 2 kelompok yaitu menggunakan tterstruktur dan tekanan kelompok kontrol dan independent. Analisis data darah responden diukur kelompok intervensi. pre tes – post tes setiap sesi 1 sampai Kriteria sampel yang menggunakan t-paired dengan sesi 6 sebelum dan setelah intervensi pada digunakan adalah lansia apabila data yang terkumpul kedua kelompok dengan yang berusia 60 tahun ke berdistribusi normal. menggunakan tensimeter atas, bersedia menjadi Apabila data yang dig responden



penelitian, terkumpul



tidak



menderita hipertensi, saat berdistribusi normal, data pengukuran tekanan darah pre tes dan post tes antar sistolik ≥140 mmHg dan kelompok menggunakan uji tekanan



darah



diastolik Mann-whitney



U-test.



≥90 mmHg. Sedangkan Analisis data pre tes – post lansia



yang



tidak tes



menggunakan



uji



menyukai aroma lavender Wilcoxon. dan gangguan penciuman tidak dimasukan ke dalam sampel



penelitian



Variabel



ini.



independen



dalam penelitian ini adalah aromaterapi



lavender,



sedangkan



variabel



dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah. Alat



dan



bahan



digunakan penelitian lembar



yang dalam



ini



adalah



instrumen



data



pengukuran tekanan darah, sfigmomanometer, stetoskop, dan kapas, serta aromaterapi lavender yang berupa minyak esensial. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas



lagi



karena



sfigmomanometer Hasil dan pembahasan



Berdasarkan



hasil



uji Berdasarkan hasil penelitian Hasil penelitian ini dapat



alternatif



Wilcoxon, dan pembahasan yang telah disimpulkan bahwa terapi didapatkan nilai p tekanan disesuaikan dengan tujuan masase menggunakan darah sistolik sebelum dan



penelitian



setelah



“Pengaruh pemberian aroma efektif menurunkan



tanpa



diberikan



aromaterapi lavender yaitu 0,083 dan nilai p tekanan darah diastolik sebelum dan



mengenai minyak aromaterapi lebih



terapi lavender (Lavandula tekanan darah sistolik Angustifolia)



terhadap dibandingkan dengan



setelah



tanpa



diberikan penurunan hipertensi pada terapi masase



aromaterapi lavender yaitu lansia di Desa Cemagi, menggunakan minyak 1,000 (p>0,05). Karena hasil Kecamatan Mengwi, VCO. Pada penelitian ini p>0,05 yang berarti Ho



Kabupaten Badung”, maka juga disimpulkan bahwa



diterima dan Ha ditolak, maka



dapat



disimpulkan



bahwa tidak ada perubahan yang



signifikan



tekanan



darah setelah dan sebelum



dapat disimpulkan bahwa terapi masase ada



pengaruh



yang menggunakan minyak



signifikan pemberian aroma VCO lebih efektif terapi



lavender



terhadap menurunkan tekanan darah



tanpa diberikan aromaterapi penurunan hipertensi pada lavender pada lansia dengan lansia p (0,001) < α (0,05). hipertensi Siantan



di



Kelurahan



Hulu



Pontianak



Utara



3.2



Intisari Jurnal Berdasarkan hasil dari ke 3 jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa Terapi non farmakologis dengan cara relaksasi menggunakan aroma terapi lavender adalah metode yang menggunakan wewangian lavender untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosi. Aroma lavender adalah aroma alami yang di ambil dari 613 tanaman aromatik lavender. Berbagai efek aroma lavender yaitu sebagai antiseptik, antimikroba, antivirus dan anti jamur, zat analgesik, anti radang, anti toksin, zat balancing, immunostimulan, pembunuh dan pengusir serangga, mukolitik dan ekspektoran. Kelebihan minyak lavender dibanding minyak essensial lain adalah kandungan racunnya yang relatif sangat rendah, jarang menimbulkan alergi dan merupakan salah satu dari sedikit minyak essensial yang dapat digunakan langsung pada kulit



BAB IV ANALISA SWOT 1. Analisa Swot Hasil penelitian dari ketiga jurnal tersebut didapatkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang bermakna mengenai terapi aroma lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia serta dapat menurunkan stress ringan yang dialami oleh lansia. maka akan sangat bermanfaat sekali apabila terapi aroma lavender pada penerima manfaat dapat diterapkan di rumah pelayanan panti sosial lanjut usia Patroyudan Jepara. Strength



Weakness (kelemahan)



(kekuatan) 1. Mahasiswa



Opportunities



Threats (Ancaman)



(Peluang) 1. Terapi aroma lavendere 1. Banyak penerima



mampu



belum



menyediakan sarana terapi



rencana kegiatan



dipraktikkan di Rumah



mengalami



dengan



untuk



pelayanan panti sosial



hipertensi atau



dapat dilakukan



aroma



lanjut usia Patroyudan



tekanan darah



Jepara



tinggi



2. Terdapat



2. kurangnya pengetahuan 2. Terdapat penerima



2. Tidak alokasi



tentang terapi aroma



manfaat sebagai



terapi



sebagai



lavender pada penerima



sasaran untuk



lavender



manfaat



dilakukan terapi



sasaran dilakukan



terapi



aroma 3. Belum adanya petugas



lavender



kesehatan



3. Mahasiswa



memadai



yang di



rumah



waktu



aroma



adanya



aktivitas kelompok



media



untuk



“terapi aroma



melakukan terapi



lavender” yang



aroma lavender



pelayanan panti sosial



belum pernah



mengaplikasikan



lanjut usia Patroyudan



dilakukan dirumah



terapi



Jepara.



pelayanan panti



terapi



adanya



3. Tidak



mampu



aroma



mudah



untuk melakukan



penerima manfaat



untuk



semua



manfaat yang



lavender



pernah



1. Tidak



sosial lanjut usia Patroyudan jepara



Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan untuk melakukan terapi aroma lavender di rumah “Pelayanan Sosial Lanjut Usia Potroyudan Jepara” diperlukan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. What: kegiatan yang dilakukan adalah Terapi Aroma lavender pada hipertensi 2. Who: Terapi Aroma Lavender dilakukan oleh pegawai Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Potroyudan Jepara dan mahasiswa ners Stikes Cendekia Utama Kudus 3. When: kegiatan tersebut dapat dilakukan 1 minggu sekali secara teratur 4. Why: terapi aroma lavender dapat digunakan sebagai alternatif dalam memberikan intervensi pada penerima manfaat khususnya bagi penerima manfaat yang mengalami hipertensi. 5. Where: kegiatan tersebut dilakukan di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Potroyudan Jepara 6. How: untuk melakukan kegiatan tersebut, terlebih dahulu pegawai rumah pelayanan harus mendapatkan materi tentang terapi aroma lavender dan melakukan pelatihan baru kemudian kegiatan tersebut bisa dilakukan.



2. Aplikasi Penerapan Jurnal Penatalaksanaan yang dilakukan untuk menurunkan hipertensi pada penerima manfaat yaitu dengan program aromaterapi lavender dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 22 februari 2019 selama 50 menit di Ruang Aula Rumah Pelayanan sosisal lanjut usia Potroyudan Jepara. Aromaterapi lavender di ikuti oleh 38 lansia yang terdiri dari 18 penerima manfaat laki-laki dan 20 penerima manfaat perempuan, yang diwakili dari 6 wisma. Terapi aroma lavender dimulai pukul 09.10 WIB dan berakhir pada pukul 10.00 WIB Respon penerima manfaat setelah mengikuti aromaterapi lavender menunjukkan hasil yang baik, penerima manfaat dapat mengikuti dengan baik dan benar.



3. Rekomendasi untuk Panti Banyak sekali manfaat dari terapi aroma lavender ini, salah satu manfaat dari terapi aroma lavender adalah dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek pada penerima manfaat dan dapat menurunkan stress ringan. Untuk selanjutnya setelah mahasiswa mendemonstrasikan terapi terapi aroma lavender ini diharapkan dapat diaplikasi di Pelayanan Sosial Lanjut Usia Potroyudan Jepara secara rutin kedepannya.



BAB V PENUTUP



A. Simpulan Lansia merupakan proses ilmiah yang pasti dialami oleh setiap individu, dengan ditandai adanya proses penuaan. Proses penuaan pada lansia mengakibatkan fungsi organ tubuh pada lansia yang semakin menurun. Hal ini menekankan bahwa seseorang yang menjadi tua identik dengan meningkatnya berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh lansia, salah satunya adalah penurunan fungsi organ otak dimana dapat menyebabkan seorang lansia mengalami penurunan daya ingat atau dimensia (Nugroho,2010). Hipertensi pada lansia dapat diatasi dengan menghirup aroma terapi lavender. Terapi aroma lavender merupakan rangsangan yang dapat memberikan stimulus pada otak untuk



mengatur



keseimbangan



setiap



bagian-bagian



otak,



sehingga



dapat



menyelaraskan, meningkatkan keseimbangan atau harmonisasi antara control, emosi dan menenangkan merileksan syaraf dan bisa menurunkan tekanan darah. Berdasarkan analisa ketiga jurnal diatas didapatkan hasil bahwa terapi aroma lavender dapat menurunkan hipertensi. B. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Pelayanan Lansia Potroyudan Jepara Kegiatan menghirup aromaterapi lavender dapat dimasukkan ke dalam agenda kegiatan penerima manfaat yang dilaksanakan setidaknya 1 kali dalam seminggu 2. Bagi Lansia Diharapkan dengan adanya terapi aroma lavender dapat menurunkan tekanan darah pada penerima manfaat.