7 0 94 KB
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN NGT
TUGAS KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
Oleh: Sarah Laimeheriwa 18210000021
PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU (STIKIM) 2021
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN NGT A. Definisi Pemasangan NGT adalah prosedur memasukkan pipa panjang yang terbuat dari polyurethane atau silicone melalui hidung, esophagus sampai kedalam lambung dengan indikasi tertentu.. B. Indikasi Secarau mum, keadaan yang memerlukan pemasanganNGT yaitu : 1. Dekompresi isi lambung Mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruktif/ileus paralitik peritonitis dan pancreatitis akut. Perdarahan saluran cerna bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairan lambung) 2. Memasukkan Cairan/Makanan (Feeding, Lavage Lambung) Pasien tidak dapat menelan oleh karena berbagai sebab Lavage lambung pada kasus keracunan. 3. Pasien tidak sadar 4. Pasien patau post operasi esophagus atau mulut. C. Tujuan Tindakan -
Memberikan suplemen cairan nutrisi/makanan ke lambun
-
Mencegah atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
-
Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
-
Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung
D. Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien. E. Rasionalisasi Tindakan No.
Prinsip-Prinsip Tindakan
Rasional
Mengucapkan salam pada klien, perkenalkan diri, jelaskan prosedur, 1.
Menerapkan etika keperawatan tujuannya,
persetujuan
klien,
kontrak waktu 2.
Cuci tangan
3.
Memulai
Mencegah tranmisi mikroorganisme tindakan
dengan Menerapkan nilai Islami
basmalah Memastikan 4.
Identifikasi
identitas
kebenaran
identitas
akan
dilakukan
pasien pasien
yang
sebelum tindakan pemasangan NGT 5.
Senyum,
ramah,
dan
perhatian Menerapkan nilai Islami
selama tindakan 6.
Menjaga privacy pasien, persiapkan Memastikan pasien agar nyaman tempat tidur (TT), kunci TT, posisi dan keamanan pasien terjaga TT dalam tinggi yang tepat, sesuai Supaya dengan lokasi pemasangan NGT
perawat
mudah
dalam
melakukan tindakan, dan mencegah cairan dari luka jatuh ke tempat
Dekatkan peralatan di dek pasien tidur. serta pasang pengalas dan perlak. 7.
8.
Dekatkan bengkok didekat pasien
Menjaga
kebersihan
jika
ada
Pakai sarung tangan steril
pengeluaran cairan dari pipa NGT
Posisikan pasien hiperekstensi
Mempermudah pemasukan selang NGT kedalam kambung
9.
Pasangkan handuk di dada pasien
Menjaga kebersihan jika pasien muntah
10. Pakai sarung tangan steril
Mencegah tranmisi mikroorganisme
1 Mengukur selang NGT mulai dari Mencegah dari kelebihan ukuran hidung lalu telinga bagian bawah, pipa selang NGT kedalam lambung 11. 1
kemudian dari telinga tadi ke prosesusxipoidius setelah selesai tandai selang dengan plester untuk batas selang yang akan dimasukan.
12. Memasukan 1
selang
pelan-pelan, Mempermudah untuk pemasukan
jika sudah sampai epiglottis suruh selang ngt agar pas masuk kedalam pasien untuk menelan dan posisikan lambung kepalapa sienfleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan penlight
jika
ternyata
masih
dimulut maka tarik kembali dan
pasang lagi. Mengecek kembali apakah benarbenar masuk lambung atau trakea dengan dengan menasukan air 5-10 cc 13. 1
dengan
spuit
kemudian Mencegah
terjadinya
kesalahan
dengarkan menggunakan stetoskop. pemasukan ngt kedalam lambung Bila ada suara angin berarti sudah Dan menghindar pemasukan bakteri benar masuk kedalam lambung, melalui ngt. kemudian aspirasi kembali udara yang dimasukan tadi dan menutup selang ngt
Menjaga selang agaramn sehingga 14. Melakukan fiksasi
pasien jika bergerak selang tidak mudah lepas
15. Mengakhiri tindakan, evaluasi klien Menerapkan etika keperawatan 16. Merapikan 1 17. 1
pasien
dan Supaya pasien tampak rapi dan
membereskan alat.
nyaman kembali.
Mengucapkan salam saat mengakiri Menerapkan nilai Islami pertemuan dengan klien
18. Melepaskan sarung tangan dan Mencegah tranmisi mikroorganisme 1
mencuci tangan.
F. Prosedur Tindakan PersiapanAlat 1. Selang NGT ukuran dewasa/anak-anak dan juga bayi, melihat kondisi pasiennya 2. Handscoon steril 3. Handuk 4. Perlak 5. Bengkok 6. Jelly 7. Spuit 10cc 8. Tongue spatel 9. Plester 10. Penlight 11. Gunting Pelaksanaan 1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Dekatkan alat-alat kepasien 3. Pasang sampiran 4. Perawat cuci tangan 5. Identifikasi identitas pasien 6. Posisikan pasien hiperekstensi 7. Pasang handuk di dada pasien 8. Dekatkan bengkok di dekat pasien
9. Pasang perlak dibawah kepala pasien 10. Pakai handscoon steril 11. Ukur selang NGT mulai dari hidung lalu telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi keprosesusxipoidius setelah selesai tandai selang dengan plester untuk batas selang yang akan dimasukan hindari selang dari benda yang terkontaminasi 12. Masukan selang pelan-pelan, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar-bena rmasuk dengan penlight jika ternyata masih dimulut maka tarik kembali dan pasang lagi 13. Cek kembali apakah benar-benar masuk lambung atau trakea dengan dengan menasukan air 5-10 cc dengan spuit kemudian dengarkan menggunakan stetoskop. Bila ada suarah angin berarti sudah benar masuk kedalam lambung, kemudian aspirasi kembali udara yang dimasukan tadi. 14. Kemudian fiksasi di bagian hidung dan lebar jangan lupa mengklaim ujung pipa agar tidak masuk udara. 15. Selamg NGT maksimal dipasang 3x24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepaskan dan dipasang baru selang NGT yang baru. 16. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan 17. Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken 18. Lepaskan masker 19. Atur dan rapikan posisi pasien 20. Buka sampiran 21. Evaluasi keadaan umum pasien
22. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan rapih 23. perawat cuci tangan 24. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan G. Kesenjangan Teori Tidak terdapat kesenjangan yang berarti antara teori dan kenyataan hanya pada ketersediaan alat yang disesuaikan dengan teori terkadang tidak semua alat tersedia tetapi pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan teori.