Analisis Faktor Lingkungan Bisnis Gojek [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Faktor Lingkungan Bisnis PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), Perusahaan Alternatif Penyedia Jasa Layanan Berbasis Aplikasi di Indonesia Disajikan dalam Mata Kuliah General Business Environment Dosen Pengampu : Prof. Dr. Lincoln Arsyad M.Sc.



Disusun oleh : Karina Kusuma 19/452722/PEK/25674 Eksekutif B – Angkatan 39



Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Jakarta 2020



ABSTRAK PT Aplikasi Karya Anak Bangsa PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) adalah sebuah perusahaan layanan berbasis aplikasi yang awalnya hanya bergerak di bidang transportasi ride-sharing, namun berkembang dengan menyediakan layanan lainnya. Paper ini akan membahas mengenai 9 faktor eksternal yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis dengan melihat peluang, ancaman serta implikasi dari faktor-faktor tersebut pada bisnis ini.



2



DAFTAR ISI • ABSTRAK.................................................................................................2 • DAFTAR ISI..............................................................................................3 • DAFTAR GAMBAR..................................................................................5



• BAB I: PENDAHULUAN….....................................................................6 • 1.1 Latar Belakang….................................................................................6 • 1.2 Rumusan Masalah…............................................................................6 • 1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................7 • 1.4 Manfaat Penelitian…...........................................................................7 • 1.5 Metoda Penelitian................................................................................7



• BAB II: PROFIL PERUSAHAAN…........................................................8 • 2.1 Sekilas Perusahaan…..........................................................................8 • 2.1.1 Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan…..............................................11 • 2.2 Struktur Organisasi…........................................................................12 • 2.3 Produk Layanan.................................................................................14 • 2.4 Dampak ekonomi Sosial....................................................................14



3



• BAB III: ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL….......14 • 3.1 Faktor Lingkungan Ekonomi..............................................................14 • 3.2 Faktor Hukum Bisnis dan Internasional.............................................15 • 3.3 Faktor Demografis…………………………………..........................16 • 3.4 Faktor Sosial dan Budaya…………………………...........................18 • 3.5 Faktor Politik Domestik dan Internasional………….........................20 • 3.6 Faktor Teknologi…………………………………….........................21 • 3.7 Faktor Alam………………………………………….........................22 • 3.8 Faktor Pemerintahan……………………………...….........................22 • BAB IV: KESIMPULAN……………… ………………….....................24 • 4.1. Peluang…...........................................................................................24 • 4.2. Ancaman.............................................................................................25



• DAFTAR PUSTAKA................................................................................27



4



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Lambang dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ..........................................8 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Gojek..............................................................................11 Gambar 3.1. Grafik Transportasi dan Pertumbuhan Ekonomi 2016...................................14 Gambar 3.2 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia........................................................17 Gambar 3.3 Layanan Gojek di Indonesia…………............................................................18 Gambar 3.4 Kontribusi Gojek dalam Ekonomi Sosial Indonesia........................................19 Gambar 3.5 Grafik pengguna aktif Gojek vs Grab..............................................................21



5



BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah banyak merubah kebiasaan dan banyak hal masyarakat pada saat ini. Tidak terkecuali bagi masyarakat Indonesia yang diklasifikasikan sebagai masyarakat di negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 (empat) di dunia dan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang setiap tahunnya. Teknologi telah banyak merubah dan mengembangkan banyak industri di negara ini, salah satunya adalah dalam industri transportasi. Transportasi publik menjadi industri yang terus berkembang di negara ini, karena kebutuhan untuk mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari dan mendorong perekonomian negara memerlukan sistem transportasi yang memadai dan tepat. Kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang yang diimbangi dengan kemajuan teknologi melahirkan perusahaan-perusahaan inovatif yang memberikan solusi alternatif dalam industri transportasi yang selanjutnya berkembang dengan layanan lainnya, salah satunya adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) memberikan solusi alternatif bagi masyarakat Indonesia yang biasanya menggunakan transportasi publik seperti bus, kereta dan angkutan umum lainnya untuk kesehariannya. Gojek memanfaatkan keberadaan transportasi umum tradisional di Indonesia yaitu ojek pangkalan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pengoperasiannya dengan tujuan untuk membuat ojek pangkalan yang tadinya memiliki layanan terbatas dan segala kekurangan lainnya agar dapat lebih terhubung dengan konsumen dengan lebih mudah, murah dan cepat. Namun dalam perjalananya, perusahaan ini mengalami beberapa hambatan yang menimbulkan permasalahan dan juga memiliki peluang-peluang untuk mengembangkan produknya dengan lebih baik. Secara umum, terdapat 9 faktor lingkungan bisnis yang mempengaruhi bisnis dari Gojek, dan ke-9 faktor tersebut memiliki pengaruh yang berbeda bagi perusahaan ini. Faktor lingkungan bisnis yang memberikan pengaruh negatif terhadap Gojek harus diperhatikan dicarikan solusinya, sedangkan faktor lingkungan bisnis yang membrikan pengaruh positif bagi perusahaan ini perlu dimanfaatkan untuk membuat Gojek menjadi perusahaan alternatif penyedia layanan berbasis aplikasi terbaik di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Paper ini akan membahas mengenai pengaruh 9 (sembilan) isu lingkungan eksternal terhadap bisnis dari PT Aplikasi Karya anak Bangsa sebagai perusahan alternatif penyedia layanan berbasis aplikasi di Indonesia.



6



1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahamii faktor-faktor lingkungan bisnis yang berpengaruh terhadap bisnis PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), perusahaan alternatif penyedia layanan berbasis aplikasi di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Penulis Penelitian ini memiliki manfaat sebagai sarana penerapan ilmu teoritis mengenai lingkungan bisnis suatu perusahaan ke dalam situasi nyata b. Bagi Perusahaan 



Penelitian ini memiliki manfaat sebagai bahan tambahan penelitian mengenai faktorfaktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlangsungan bisnis PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan sebagai alat untuk mengidentifikasi mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT Karya Anak Bangsa (Gojek) serta implikasinya terhadap perusahaan di masa mendatang.







Sebagai bahan masukan dalam penetapan strategi dan kebijakan manajemen PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek)



1.5 Metoda Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah dengan pengumpulan data sekunder mengenai industri transportasi dan lingkungan bisnis dari berbagai literatur baik dari buku, berbagai artikel dan data yang diperoleh dari media online, website resmi, publikasi ilmiah, surat kabar elektronik, materi mata kuliah General Business Environment (GBE) serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam penulisan ini. Selanjutnya juga akan dilakukan analisis mengenai pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan terhadap bisnis PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dengan menggunakan analisis peluang dan ancaman serta implikasinya bagi perusahaan karena adanya peluang dan ancaman tersebut.



7



BAB II Profil Perusahaan



Gambar 2.1. Lambang dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Sumber : www.gojek.com)



2.1. Sekilas Perusahaan Gojek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim, seorang warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek muncul atas pengalaman pribadi Nadiem Makarim pada saat menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku yang menggunakan layanan ojek setiap hari untuk bekerja demi menembus kemacetan Jakarta. Sebagai seseorang yang setiap hari menggunakan transportasi ojek, Nadiem memperhatikan bahwa sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek di pangkalan hanyalah sekadar menunggu penumpang. Padahal, seharusnya para pengemudi ojek dapat menghasilkan penda[atan yang lebih besar jika terus mencari penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari dan jikapun ada, harga yang ditawarkan seringkali jauh lebih mahal dan tidak wajar. Atas dasar itu, Nadiem menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan dan melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Akhirnya pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center. Saat ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android dan telah tersedia di App Store. Gojek juga mempunyai layanan pembayaran digital yang bernama 8



Gopay. Selain di Indonesia, di Thailand, Vietnam dan Singapura.



layanan



Gojek



kini



telah



tersedia



Pada sisi pendanaan, Gojek berkali-kali mendapatkan kucuran dan dari para investor. Pada Juni 2015, NSI Ventures memberikan kucuran dana pertamanya dan diikuti oleh Sequioa Capital dan DST Global pada Oktober 2015 dengan nilai yang tidak disebutkan. Selanjutnya pada Agustus 2016, Gojek secara resmi mengumumkan pendanaan senilai US$ 550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets dan investor-investor sebelumnya. Dengan adanya pendanaan tersebut, Gojek resmi berstatus sebagai unicorn pertama di Indonesia, yaitu startup dengan valuasi lebih dari US$1 miliar. Pada saat itu, valuasi Gojek telah mencapai US$1,3 miliar (sekitar Rp17 triliun).1 Pada Januari 2018, Google melalui situs blog resminya mengumumkan bahwa mereka telah memberikan pendanaan untuk Gojek. Ini merupakan investasi pertama Google kepada startup di Asia Kucuran dana tersebut merupakan bagian dari seri pendanaan yang diikuti oleh Tencent, JD, Temasek, dan Meituan-Dianping yang mencapai angka US$1,2 miliar (sekitar Rp16 triliun). Dalam pengumumannya, Google tidak merinci besaran jumlah investasinya kepada Gojek namun sebuah sumber dari Reuters menyebutkan totalnya sekitar 100 juta dollar AS (sekitar 1,3 triliun).2 Tidak lama setelah Google, pada 12 Februari 2018 Astra Internasional yang merupakan salah satu perusahaan otomotif nasional mengumumkan investasinya kepada Gojek senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp2 triliun. Suntikan dana tersebut merupakan investasi terbesar sepanjang sejarah Astra di sektor digital. Pada hari yang sama, Djarum Grup melalui PT Global Digital Niaga (GDN) yang merupakan anak usaha perusahaan modal ventura Global Digital Prima (GDP) milik Djarum, juga mengumumkan investasinya kepada Gojek. Dalam pengumuman tersebut. GDN tidak bersedia mengungkapkan berapa dana yang mereka investasikan ke Gojek. Pada Juni 2020, Facebook dan Paypal turut berpartisipasi memberikan pendanaan untuk Gojek.3 Selain dari sisi pendanaan, Gojek juga terus melakukan upaya ekspansi, salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan taksi Blue Bird pada Mei 2016. Melalui kerja sama tersebut, Gojek membuatkan aplikasi untuk pengemudi Blue Bird dan mulai Januari 2017 pengemudi Blue Bird bisa menerima pemesanan dari layanan Gocar milik Gojek. Pada Maret 2017, kedua perusahaan tersebut meningkatkan kerja samanya dengan meluncurkan fitur GO-Blue Bird. Melalui fitur tersebut, pengguna bisa langsung memesan taksi Blue Bird di 1



Pratama, Aditya Hadi, 12 Agustus, “infografis perjalanan gojek dari berdiri hingga unicorn”, 2016 https://id.techinasia.com/infografis-perjalanan-go-jek-dari-berdiri-hingga-unicorn diakses pada 1 Desember 2020 2 NN, 30 Januari, “Berapa dana segar yang diberikan Google untuk Gojek”, 2018 https://tekno.kompas.com/read/2018/01/30/08364637/berapa-dana-segar-yang-diberikan-google-untuk-go-jek diakses pada 1 Desember 2020 3 Bosnia, Tito, 12 Februari, “Nadiem Makariem Astra adalah investor terbesar Gojek”, 2018 https://www.cnbcindonesia.com/tech/20180212105832-37-4088/nadiem-makarim-astra-adalah-investorterbesar-go-jek Diakses pada 1 Desember 2020



9



aplikasi Gojek, tidak akan mendapatkan mitra pengemudi lain seperti ketika melalui Gocar. Di Singapura, Gojek juga menjalin kerjasama dengan layanan taksi lokal bernama Trans-Cab. 4 Pada akhir Juli 2019, Gojek mengumumkan kerja sama dengan Astra untuk melakukan uji coba motor listrik sebagai kendaraan pengemudi Gojek. Langkah ini diklaim sebagai dukungan kedua perusahaan untuk gaya hidup ramah lingkungan.5 2.1.1 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Visi Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia. Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia ke depannya. Misi Gojek Indonesia merupakan perusahaan startup asli Indonesia dengan misi sosial. Gojek Indonesia ingin meningkatkan kesejahteraan sosial dengan menciptakan efisiensi pasar. Untuk dapat mewujudkannya, Gojek Indonesia memiliki misi: 1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi. 2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan. 3. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat Indonesia. 4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. 5. Menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online. Nilai-Nilai Perusahaan 1.



Kecepatan Melayani dengan cepat, dan terus belajar dan berkembang dari pengalaman.



2.



Inovasi Terus menawarkan teknologi baru untuk mempermudah hidup Anda.



3.



Dampak Sosial Memberikan dampak positif sosial sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia.



4



NN, 30 Maret,”Gojek dan Bluebird kolaborasi luncurkan GoBlueBird”, 2017 https://kumparan.com/kumparantech/go-jek-dan-blue-bird-kolaborasi-luncurkan-go-blue-bird diakses pada 1 Desember 2020 5 Andhika, M. Luthfi, 1 Agustus, “PCX listrik buah kolaborasi Astra Gojek”, 2019 https://oto.detik.com/motor/d4648027/pcx-listrik-buah-kolaborasi-astra-gojek diakses pada 1 Desember 2020



10



2.2. Struktur Organisasi



Gambar 2.2. Struktur Organisasi Gojek (Sumber : www.gojek.com)



2.3 Produk Layanan Dalam perkembangannya, Gojek saat ini bukan hanya berkecimpung di industri transportasi, tetapi juga berkembang dengan layanan-layanan lainnya. Gojek saat ini memiliki 16 jenis produk dan layanan, yaitu : 11



1. GoRide Layanan transportasi sepeda motor yang dapat mengantar anda ke berbagai tempat dengan lebih mudah dan lebih cepat. 2. GoCar Layanan transportasi menggunakan mobil untuk mengantarkan Anda kemanapun dengan nyaman. 3. GoBlueBird Layanan yang bekerjasama dengan Blue Bird Indonesia yang memungkinkan para pengemudi taksi Blue Bird untuk terhubung dengan aplikasi Gojek sehingga dapat mengangkut pelanggan Gojek. 4. GoSend Layanan kurir instan yang dapat digunakan untuk mengirim surat dan barang dalam waktu 60 menit. 5. GoBox Layanan pindah barang ukuran besar menggunakan truk/ mobil bak/ blind van. 6. GoFood Layanan pesan-antar makanan dengan lebih dari 100.000 daftar restauran. 7. GoMed Hasil kolaborasi antara GoJek dengan Halodoc. GoMed tidak menyediakan produk apapun, melainkan menghubungkan pengguna dengan lebih dari 1000 apotek di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. 8. GoPay Layanan dompet virtual untuk memudahkan transaksi Anda di dalam aplikasi GoJek. 9. GoTagihan Layanan pembayaran tagihan bulanan seperti BPJS, tagihan handphone dan lainnya. 10. PayLater Layanan pinjaman pendanaan untuk menggunakan layanan yang terdapat pada aplikasi Gojek 11. GoSure Layanan yang menyediakan asuransi kesehatan, jiwa dan barang-barang bagi pelanggan Gojek 12. GoInvestasi Layanan yang menyediakan berbagai jenis investasi bagi pelanggan Gojek 13. GoGive 12



Layanan yang memberikan kemudahan para pengguna Gojek untuk memberikan bantuan dan beramal melalui badan-badan amal yang terdaftar sebagai mitra Gojek 14. GoBiz super app dari Gojek yang diperuntukkan khusus para pebisnis di Indonesia. Dari kelola pesanan GoFood dan di toko, terima pembayaran GoPay, analisa laporan penjualan, 15. GoPlay Layanan streaming dan download film/serial dari Gojek. 16. GoTix adalah layanan informasi acara dengan akses pembelian dan pengantaran tiket langsung ke tangan Anda.



2.4 Dampak Ekonomi Sosial Melalui hasil riset mengenai dampak ekonomi sosial Gojek yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Indonesia, tahun 2018, melibatkan 6.732 responden di 9 kota di Indonesia menyatakan bahwa : - Memberikan Dampak Ekonomi Untuk Indonesia Gojek menyumbang sekitar Rp44,2 triliun (US $ 3 miliar) bagi perekonomian Indonesia pada akhir 2018. - Membantu Anggota Di Ekosistem Gojek Mitra driver Sejak bergabung dengan Gojek, kualitas hidup mitra driver meningkat - 100%. Mitra driver kami percaya bahwa dengan skema insentif dan kebijakan yang diterapkan Gojek, mereka dapat menyejahterakan keluarga mereka. Sebagian besar dari mereka mengklaim bahwa mereka sekarang dapat menyekolahkan anaknya. Mitra merchant Ekosistem Gojek menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia. Sebesar 93% mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi, dan 55% mitra UMKM naik kelas dari sisi klasifikasi omzet.



13



BAB III ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL Dalam perkuliahan General Business Environment (GBE), terdapat 9 (sembilan) faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi sebuah perusahaan ataupun industri, 9 faktor tersebut adalah : (1) Faktor Lingkungan Ekonomi, (2) Faktor Hukum Bisnis (3) Faktor Hukum Bisnis Internasional (4) Faktor Demografi (5) Faktor Sosial dan Budaya (6) Faktor Politik Domestik dan Internasional (7) Faktor Teknologi (8) Faktor Alam (9) Faktor Pemerintahan Dalam bab ini, akan dibahas mengenai faktor-faktor tersebut dan pengaruhnya terhadap bisnis dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). 3.1 Faktor Lingkungan Ekonomi



Gambar 3.1. Grafik Transportasi dan Pertumbuhan Ekonomi 2016 https://www.slideshare.net/maizarrdj/transportasi-merupakan-urat-nadi-pertumbuhan-ekonomi)



(Sumber



:



Seperti bisa dilihat pada gambar 3.1, sektor transportasi memberikan kontribusi sebesar 5,18% dari keseluruhan PDB. Hampir seimbang dengan pertumbuhan Produk Domestik



14



Bruto (PDB) Indonesia yang terus mengalami kenaikan dari tahun 2017 hingga triwulan III2019. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar 5,02% YoY. Secara garis besar, kebijakan ekonomi di dalam negara Indonesia tidak terlalu berpengaruh bagi bisnis, tetapi kaitannya dengan ekspansi, kebijakan ekonomi global dan regional berpengaruh besar terhadap usaha Gojek. Kebijakan fiskal dan moneter negara berpengaruh signifikan terhadap lini bisnis Gojek, dan tentunya berpenngaruh kepada biaya operasional, tetapi tentunya lebih besar berpengaruh pada investasi untuk menunjang inovasi yang dilakukan dimana investasi yang dilakukan oleh perusahaan ini sebagian berasal berkaitan dengan pihak asing, perubahan nilai mata uang tentunya berpengaruh besar dalam proses ini. 3.1.1



Peluang Dengan gencarnya investasi dan inovasi yang terus dilakukan oleh Gojek, kebijakan fiskal dan moneter negara yang tepat tentunya akan sangat membantu dalam pengembangan bisnis ini. Nilai tukar mata uang yang stabil, kebijakan pajak usaha yang sesuai serta kestabilan ekonomi tentunya dapat menjadi faktor-faktor yang dapat mendukung Gojek untuk melakukan ekspansi yang lebih besar, terlebih posisi Gojek sebagai perusahaan internasional yang sudah melakukan ekspansi usaha di luar Indonesia seperti Vietnam, Filipina dan Singapura.



3.1.2



Ancaman Kebijakan-kebijakan ekonomi yang memberikan dampak kepada pertukaran nilai mata uang yang tidak stabil serta kebijakan perpajakan usaha yang tidak tepat tentunya menjadi ancaman yang cukup besar bagi Gojek dalam upayanya melakukan pengembangan dan ekspansi usahanya. Mengingat hampir seluruh investor dari Gojek adalah perusahaan internasional dan bisnis Gojek yang saat ini telah merambah pasar internasional di luar Indonesia seperti Vietnam, Filipina dan Singapura. Sehingga tentunya kebijakan ekonomi yang tidak stabil di tiap negara dapat menjadi ancaman bagi usaha perusahaan ini.



3.1.3



Implikasi Kebijakan ekonomi berpengaruh cukup besar pada lini bisnis Gojek mengingat perusahaannya yang sudah go internasional dan melakukan ekspansi di negara-negara lain di luar Indonesia sehingga kebijakan ekonomi global ataupun regional di negara tersebut akan mempengaruhi investasi di dalam bisnis tersebut.



3.2 Faktor Hukum Bisnis dan Hukum Bisnis Internasional Gojek yang menggunakan teknologi informasi dalam usahanya tentunya memiliki banyak hal yang harus dipatuhi dalam pengaplikasiannya. Penggunaan teknologi dalam bidang transportasi yang bahkan saat ini telah berkembang pada financial technology (fintech) yaitu Gopay tentunya membuat Gojek harus menerapkan manajemen risiko yang berfungsi untuk untuk mengantisipasi penggunaan teknologi informasi, aktivitas operasional, jaringan komunikasi, Disaster Recovery Plan (DRP) dan tentunya perlindungan terhadap data konsumen.



15



Berkaitan dengan penyediaan data center dan DRP, seluruhnya diatur dengan mengikuti ketentuan dari pemerintah (PP) No 82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik yang pada peraturan tersebut di pasal 17 ayat (2) dijelaskan bahwa penyelenggara sistem pembayaran elektronik untuk pelayanan publik wajib untuk menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya. Sedangkan dari sisi bisnis transportasi, terdapat isu seperti transportasi ojek yang dalam peraturan tertulis bukan merupakan bagian dari transportasi publik sehingga sempat menimbulkan beberapa polemik pada implementasinya. 3.2.1



Peluang Penerapan hukum yang ketat terhadap perlindungan konsumen dan data konsumen tentunya menjadi hal yang baik bagi usaha ini untuk menghindari permasalahan di masa depan. Selain itu, pemerintah yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan tetap mengijinkan Gojek untuk beroperasi dalam usaha transportasi publiknya dengan berbagai aturan baru yang dibuat, memberi angin segar bagi perusahaan ini untuk dapat terus berinovasi untuk melakukan inovasi yang menciptakan solusi bagi masyarakat



3.2.2



Ancaman Perlindungan data konsumen saat ini sedang menjadi isu yang hangat di masyarakat dimana beberapa perusahaan berbasis teknologi menjual data pribadi konsumennya dan mendapatkan kecaman dari masyarakat internasional. Hukum-hukum yang lebih tegas dan mengikat tentunya akan dipersiapkan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu dari sisi bisnis transportasi, Resistensi dari berbagai pihak yang merasa terancam dengan keberadaan bisnis Gojek dan menggunakan dasar hukum transportasi nasional untuk melawan keberadaan Gojek tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi perusahaan ini.



3.2.3



Implikasi Hukum memiliki implikasi yang cukup besar bagi perusahaan ini mengingat perusahaan ini bergerak pada industri yang menopang keseharian masyarakat dan memberikan dampak yang besar, sehingga banyak aturan yang harus diikuti dan disesuaikan dalam perjalannnya



3.3 Faktor Demografi Demografi menjadi salah satu faktor yang memiliki implikasi besar terhadap bisnis Gojek. Indonesia, karena tren demografi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah untuk memenuhi permintaan pasar, karena pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan perhitungan kebutuhan produksi dari populasi penduduk, bauran umur, usia, kelompok pendidikan dan pola lainnya. Gojek yang kini telah beroperasi di 207 kota di lima negara di Asia Tenggara, disebutkan per semester 1/2019, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh oleh lebih dari 155 juta 16



pengguna, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, hampir 400.000 mitra merchants, dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara. 6 Sedangkan Indonesia sendiri memiliki jumlah penduduk sebagnyak 267 juta jiwa pada tahun 2019 menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan diprediksi akan memiliki 319 juta penduduk pada 2045.7 3.3.1



Peluang



Gambar 3.2 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia (Sumber : https://kominfo.go.id/content/detail/12640/siaranpers-no-53hmkominfo022018-tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-kominfo-terus-lakukanpercepatan-pembangunan-broadband/0/siaran_pers)



Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa total pengguna internet di Indonesia sangat besar yaitu 143 Juta Jiwa yang mencapai 54,68% jumlah keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2017. Hal ini tentunya menjadi peluang yang sangat besar bagi Gojek untuk terus berkembang karena posisinya sebagai perusahaan penyediaan layanan berbasis teknologi yang memerlukan internet dalam pengaplikasiannya. Kebutuhan masyarakat akan kecepatan dan kepraktisan serta penggunaan smartphone dan internet yang semakin umum membuka peluang yang sangat besar bagi Gojek untuk memperluas pasarnya, ditambah dengan prediksi jumlah penduduk Indonesia pada 2045 yang diprediksi akan mencapai 319 juta jiwa penduduk tentunya membuat pasar yang 6



Andriani, Dewi, 29 Agustus, “Jumlah pengguna aktif gojek di Indonesia setara dengan aplikasi ride sharing terbesar dunia”, 2019 https://ekonomi.bisnis.com/read/20190829/98/1141953/jumlah-pengguna-aktif-gojek-diindonesia-setara-dengan-aplikasi-ride-sharing-terbesar-dunia#:~:text=Per%20semester%201%2F2019%2C %20aplikasi,penyedia%20layanan%20di%20Asia%20Tenggara. Diakses pada 9 Desember 2020 7 Wahyudi, Eko, 14 Februari, “BPS proyeksi jumlah penduduk Indonesia 319 juta jiwa pada 2045”, 2020 https://bisnis.tempo.co/read/1307583/bps-proyeksi-jumlah-penduduk-indonesia-319-juta-jiwa-pada2045/full&view=ok diakses pada 9 Desember 2020



17



dijangkau akan semakin besar sehingga dapat menjadi ekspansi yang menguntungkan bagi Gojek. 3.3.2



Ancaman Dari segi demografi, tidak terdapat ancaman yang berarti bagi perusahaan ini.



3.3.3



Implikasi Demografis Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan tingkat melek teknologi yang cukup besar memberikan dampak yang positif bagi Gojek dalam menjalankan bisnisnya. Kebutuhan masyarakat yang semakin besar membuka pasar dan peluang baru bagi Gojek untuk terus berinovasi.



3.4 Faktor Sosial dan Budaya



Gambar 3.3 Layanan Gojek di Indonesia (Sumber : www.republika.co.id dan www.detik.com)



Sosial dan budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bisnis Gojek, khususnya mengenai kebiasan masyarakat Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Transportasi ojek adalah transportasi tradisional masyarakat Indonesia yang menggantikan keberadaan delman ataupun becak di masa lalu. Kepraktisan dan kecepatan dalam menembus kemacetan apalagi di kota-kota besar seperi Jakarta, membuat ojek menjadi transportasi favorit masyarakat bahkan sebelum adanya Gojek. Ojek sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat sehari-hari dan merupakan ladang nafkah bagi banyak masyarakat. Selain transportasi ojek sebagai sarana transportasi yang familiar bagi masyarakat, seperti telah di bahas sebelumnya bahwa saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia telah menggunakan internet dan smartphone dan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Hal ini tentunya berpengaruh besar pada perkembangan Gojek yang menggantungkan usahanya pada kebiasaan masyarakat dan teknologi yang semakin berkembang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia pada tahun 2017 juga menggambarkan bahwa Gojek sudah berkontribusi 9,9 triliun rupiah per tahun bagi perekonomian di Indonesia dan merubah kebiasaan dan budaya masyarakat, baik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM dan konsumen yang merasakan manfaat dari jasa dan layanan yang ditawarkan oleh Gojek. 18



Gambar 3.4 Kontribusi Gojek dalam Ekonomi Sosial Indonesia (Sumber : https://ldfebui.org/wpcontent/uploads/2018/03/Dampak-Gojek-Bagi-Perekonomian-Indonesia.pdf)



3.4.1



Peluang Pada masa ini, dimana teknologi semakin maju dan ditunjang dengan kebiasaan masyarakat yang menggunakan teknologi seperti smartphone dan internet dalam kesehariannya membuka banyak peluang bagi Gojek untuk terus melakukan inovasi dan memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya pengembangan dari Gojek awalnya yang hanya menyediakan layanan transportasi, lalu merambah ke logistik pengantaran makanan dan barang hingga layanan finansial seperti GoGive, GoSure dan GoInvestasi. Dengan pola masyarakat yang semakin terbiasa dengan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi ini, banyak hal yang bisa dikembangkan kedepannya, seperti menyediakan layanan-layanan berbasis aplikasi lainnya. Selain itu, posisi Gojek yang membuka lapangan bagi banyak orang dan memberikan kontribusi secara ekonomi sosial membuat Gojek dipercaya dapat terus memberikan hal yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan.



3.4.2



Ancaman Budaya masyarakat Indonesia yang masih menganut kuat bahwa konsumen adalah raja, seringkali menjadi masalah dalam layanan Gojek dimana konsumen semenamena memperlakukan para mitra driver yang berdampak pada rating hingga pemutusan kerja secara sepihak dengan para mitra. Hal ini perlu ditanggapi dengan lebih serius oleh perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini secara lebih adil dan tidak hanya berpihak pada konsumen saja.



3.4.3



Implikasi Sosial budaya menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi bisnis Gojek karena kebiasaan masyarakat yang berubah dan berkembang tentunya memberikan peluang-peluang baru bagi Gojek untuk terus berinovasi dan menyempurnakan layanannya bagi masyarakat, tetapi hal ini juga perlu diimbangi dengan riset yang serius mengenai kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat dalam penggunaan layanan yang disediakan. 19



3.5 Faktor Politik Domestik dan Internasional Keadaan politik tidak banyak mempengaruhi bisnis Gojek, namun sebaliknya bisnis Gojek dapat mempengaruhi politik. Mengingat Gojek telah mambawa gebrakan sebagai perusahaan besar yang menjadi kebutuhan masyarakat pada saat ini, Gojek membawa kepentingan masyarakat sehingga segala kebijakan ataupun keputusan yang berkaitan dengan Gojek dapat mempengaruhi politik di level atas. Hal ini terlihat pada saat awal Gojek berkembang di Indonesia, dimana terdapat gesekan dan penolakan dari ojek pangkalan dengan keberadaan Gojek yang dianggap mengambil lahan penghasilan mereka, menimbulkan demo besar-besaran dan membuat Menteri Perhubungan pada saat itu yaitu Ignasius Jonan untuk mengambil keputusan dengan melarang dan menghentikan operasional Gojek, namun pada saat itu keputusan ini menjadi polemic dan mendapat penolakan hingga mneghasilkan petisi untuk mengembalikan Gojek. Akhirnya pelarangan itu hanya bertahan kurang dari 24 jam karena Jonan pada saat itu secara khusus di panggil oleh Presiden untuk menyelesaikan permasalahan ini. Selain itu pada tahun 2019 lalu dimana adalah tahun politik di Indonesia, seorang pengamat yaitu Mantan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Zumrotin Susilo mengatakan bahwa keputusan menaikan tarif batas bawah ojek online dapat mempengaruhi keputusan polititik masyarakat.8 Kasus-kasus di atas dapat menggambarkan bagaimana



besarnya pengaruh Gojek pada perpolitikan domestik karena pengaruh langsungnya pada keseharian masyarakat dan juga tentunya kepada perekonomian. 3.5.1



Peluang Faktor politik domestik yang stabil, kondisi negara yang aman tentunya diperlukan oleh Gojek untuk terus menjalankan bisnisnya, meskipun secara besar Gojek tidak memiliki afiliasi langsung dengan hal-hal yang berkitan dengan politik.



3.5.2



Ancaman Ancaman yang mungkin terjadi bagi Gojek dari faktor politik adalah jika situasi stabilitas politik yang tidak dapat dipastikan, dapat menjadi ancaman bagi Gojek dari sisi investor asing yang tentunya akan merasa tidak nyaman untuk berbisnis dengan Gojek.



3.5.3



Implikasi Faktor politik memberi pengaruh dalam kaitannya dengan investor asing yang memerlukan adanya jaminan stabilitas politik yang diperlukan untuk kerjasama yang akan dijalankan. Di luar itu, Gojek bermain di luar dari area politik karena posisinya sebagai perusahaan public yang fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan layanan-layanan yang diberikan.



3.6 Faktor Teknologi 8



NN, 12 Februari, “Keputusan naikkan tarif ojol bisa pengaruhi pilihan politik’, 2019 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190211153327-185-368217/keputusan-naikkan-tarif-ojol-bisapengaruhi-pilihan-politik diakses pada 10 Desember 2020



20



Teknologi menjadi faktor paling penting yang dapat mempengaruhi eberlangsungan dari Gojek, hal itu dikarenakan posisi Gojek sebagai perusahaan penyedia layanan yang berbasis teknologi, sehingga penguasaan teknologi menjadi hal mutlak yang harus dimiliki oleh Gojek untuk memastikan keunggulannya dari kompetitor lainnya.



Gambar 3.5 Grafik pengguna aktif Gojek vs Grab (Sumber : https://www.tek.id/tek/gojek-rebranding-dankalahkan-grab-soal-pengguna-aktif-bulanan-b1Xj29eZz)



Grafik di atas memperlihatkan grafik pengguna aktif antara Gojek dan Grab, kompetitornya dimana dari November 2018 hingga Mei 2019, Gojek berhasil mengungguli Grab dalam jumlah pengguna aktif tersebut. Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari upaya perbaikan dan penyempurnaan aplikasi dari Gojek agar dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Faktor teknologi juga tentunya mempengaruhi banyak hal bagi Gojek seperti cost dan operasional dimana penggunaan teknologi diharapkan dapat memperkecil cost dan operasional, meskipun untuk itu diperlukan investasi yang tidak sedikit. 3.6.1



Peluang Sebagai perusahaan berbasis teknologi, tentunya banyak peluang yang dapat diambil seperti melakukan pengembangan-pengembangan layanan berbasis aplikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan pengembangan serius yang selama ini sudah diterapkan dengan menjadikan teknologi sebagai investasi jangka panjang, tentunya memberikan peluang bagi Gojek untuk terus melakukan ekspansi.



3.6.2



Ancaman Dari sisi teknologi, ancaman yang seringkali terjadi adalah kebocoran data pelanggan yang memberikan dampak yang besar, serta masalah-masalah teknis yang tentunya



21



perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan untuk menghindari masalah di kemudian hari. 3.6.3



Implikasi Teknologi memegang peranan penting dalam bisnis Gojek karena perusahaan ini bergerak dalam bidang layanan yang berbasis teknlogi sehingga perubahan dan pengembangan teknologi merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh perusahaan ini karena dapat mempengaruhi bisnis secara keseluruhan.



3.7 Faktor Alam Faktor alam tidak terlalu memiliki implikasi bagi bisnis Gojek, tetapi merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam bisnis apapun, begitupun dalam bisnis yang dijalankan oleh Gojek, dimana musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi Gojek dari sisi infrastruktur dan juga dari segi pasar konsumennya, mengingat konsumen yang tentunya akan berkurang pada musim tersebut. 3.7.1



Peluang Tidak ada peluang berarti bagi Gojek dalam mengatasi Faktor Alam



3.7.2



Ancaman Permasalahan yang sering terjadi akibat dari faktor alam adalah hujan lebat, petir dan banjir yang dapat mengganggu aktivitas bisnis Gojek, seperti gangguan sinyal pada aplikasi yang menyusahkan bagi pengemudi dan juga konsumen, atau para mitra driver yang tidak dapat bekerja pada saat hujan apalagi banjir. Hal ini perlu dilakukan improvement dari segi teknologi untuk menyelesaikan permasalahan sinyal pada saat cuaca sedang buruk.



3.7.3



Implikasi Tidak terdapat implikasi yang besar terhadap Gojek akibat alam, kecuali untuk keadaan-keadaan cuaca dimana dapat mengganggu sinyal ataupun operasional bisnis Gojek.



3.8 Faktor Pemerintah Pemerintah merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh pada bisnis Gojek, karena dengan adanya dukungan pemerintah tentunya dapat membantu Gojek untuk terus berkembang. Pemerintah memiliki kepentingan pada bisnis ini karena Gojek menyumbangkan keuntungan ekonomi yang cukup besar dan membuka lapangan pekerjaan serta membantu UMKM untuk lebih berkembang dengan mempermudah konsumen untuk terhubung dengan UMKM tersebut. Salah satu tujuan Gojek untuk memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat tentunya membutuhkan dukungan dari pemerintah. 3.8.1



Peluang Gojek memiliki bargaining position yang cukup baik pada pemerintah mengingat kontribusi Gojek yang besar dalam menyumbang perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan memajukan UMKM. Gojek telah membantu program22



program pemerintah dengan bisnis yang dijalankannya. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh Gojek untuk melakukan pengembangan bisnis yang memerlukan dukungan dari pemerintah dan bahkan bekerja sama dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menggunakan aplikasi berbasis teknologi ini. 3.8.2



Ancaman Sistem pemerintahan Indonesia yang masih sangat disulitkan dengan berbagai birokrasi dna aturan yang timpang tindih dapat menjadi ancaman bagi Gojek dalam menjalankan bisnisnya. Pergantian pemimpin setiap 5 tahun yang tentunya juga akan memiliki implikasi pada kebijakan yang akan dikeluarkan juga dapat menjadi ancaman bagi Gojek.



3.8.3



Implikasi Pemerintah memiliki pengaruh yang cukup besar bagi bisnis Gojek dimana setiap kebijakan dapat berubah sewaktu-waktu dan menyebabkan banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh Gojek, tetapi hal ini seharusnya dapat diatasi dengan bargaining position yang dimiliki oleh Gojek sebagai perusahaan yang dibutuhkan oleh masyarakat.



23



BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor eksternal dalam bisnis yang dijalankan oleh Gojek masingmasing memiliki implikasi yang berbeda. Ada beberapa faktor yang berpengaruh besar pada bisnis ini, tetapi juga ada faktor yang tidak terlalu berpengaruh dalam bisnis ini, namun semuanya perlu diperhatikan dengan baik oleh Gojek sebagai acuan untuk pembuatan kebijakan dalam perusahaannya. Posisi Gojek sebagai perusahaan yang menyumbangkan perekonomian yang besar, membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan membantu kemajuan UMKM serta tentunya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat seahri-hari membuatnya memiliki keuntungan dari sisi demografi, sosial budaya, politik dan pemerintahan. Sedangkan dari sisi kebijakan ekonomi dan hukum perlu diperhatikan dengan lebih baik karena hal-hal ini dapat berpengaruh secara besar terhadap bisnis. Teknologi memberikan keuntungan yang besar bagi Gojek mengingat perusahaan ini menawarkan layanan dengan basis aplikasi yang tentunya memerlukan teknologi, sehinga segala pengembangan teknologi perlu dilakukan tetapi juga dipersiapkan risk manajemennya mengingat teknologi terus berkembang. Sedangkan faktor alam tidak terlalu memiliki pengaruh pada bisnis ini kecuali dalam tataran operasional dimana gangguan sinyal dan cuaca yang dapat mengganggu operasional bisnis. 4.1 Peluang Dengan gencarnya investasi dan inovasi yang terus dilakukan oleh Gojek, kebijakan fiskal dan moneter negara yang tepat tentunya akan sangat membantu dalam pengembangan bisnis ini. Nilai tukar mata uang yang stabil, kebijakan pajak usaha yang sesuai serta kestabilan ekonomi tentunya dapat menjadi faktor-faktor yang dapat mendukung Gojek untuk melakukan ekspansi yang lebih besar, terlebih posisi Gojek sebagai perusahaan internasional yang sudah melakukan ekspansi usaha di luar Indonesia seperti Vietnam, Filipina dan Singapura. Selain itu penerapan hukum yang ketat terhadap perlindungan konsumen dan data konsumen tentunya menjadi hal yang baik bagi usaha ini untuk menghindari permasalahan di masa depan. Selain itu, pemerintah yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan tetap mengijinkan Gojek untuk beroperasi dalam usaha transportasi publiknya dengan berbagai aturan baru yang dibuat, memberi angin segar bagi perusahaan ini untuk dapat terus berinovasi untuk melakukan inovasi yang menciptakan solusi bagi masyarakat Kebutuhan masyarakat akan kecepatan dan kepraktisan serta penggunaan smartphone dan internet yang semakin umum membuka peluang yang sangat besar bagi Gojek untuk memperluas pasarnya, ditambah dengan prediksi jumlah penduduk Indonesia pada 2045 yang diprediksi akan mencapai 319 juta jiwa penduduk tentunya membuat pasar yang dijangkau akan semakin besar sehingga dapat menjadi ekspansi yang menguntungkan bagi Gojek. 24



Pada masa ini, dimana teknologi semakin maju dan ditunjang dengan kebiasaan masyarakat yang menggunakan teknologi seperti smartphone dan internet dalam kesehariannya membuka banyak peluang bagi Gojek untuk terus melakukan inovasi dan memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya pengembangan dari Gojek awalnya yang hanya menyediakan layanan transportasi, lalu merambah ke logistik pengantaran makanan dan barang hingga layanan finansial seperti GoGive, GoSure dan GoInvestasi. Dengan pola masyarakat yang semakin terbiasa dengan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi ini, banyak hal yang bisa dikembangkan kedepannya, seperti menyediakan layanan-layanan berbasis aplikasi lainnya. Selain itu, posisi Gojek yang membuka lapangan bagi banyak orang dan memberikan kontribusi secara ekonomi sosial membuat Gojek dipercaya dapat terus memberikan hal yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Faktor politik domestik yang stabil, kondisi negara yang aman tentunya diperlukan oleh Gojek untuk terus menjalankan bisnisnya, meskipun secara besar Gojek tidak memiliki afiliasi langsung dengan hal-hal yang berkitan dengan politik. Sedangkan dari sisi teknologi, sebagai perusahaan berbasis teknologi, tentunya banyak peluang yang dapat diambil seperti melakukan pengembangan-pengembangan layanan berbasis aplikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan pengembangan serius yang selama ini sudah diterapkan dengan menjadikan teknologi sebagai investasi jangka panjang, tentunya memberikan peluang bagi Gojek untuk terus melakukan ekspansi. Selain itu Gojek juga memiliki bargaining position yang cukup baik pada pemerintah mengingat kontribusi Gojek yang besar dalam menyumbang perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan memajukan UMKM. Gojek telah membantu program-program pemerintah dengan bisnis yang dijalankannya. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh Gojek untuk melakukan pengembangan bisnis yang memerlukan dukungan dari pemerintah dan bahkan bekerja sama dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menggunakan aplikasi berbasis teknologi ini. 4.2 Ancaman Kebijakan-kebijakan ekonomi yang memberikan dampak kepada pertukaran nilai mata uang yang tidak stabil serta kebijakan perpajakan usaha yang tidak tepat tentunya menjadi ancaman yang cukup besar bagi Gojek dalam upayanya melakukan pengembangan dan ekspansi usahanya. Mengingat hampir seluruh investor dari Gojek adalah perusahaan internasional dan bisnis Gojek yang saat ini telah merambah pasar internasional di luar Indonesia seperti Vietnam, Filipina dan Singapura. Sehingga tentunya kebijakan ekonomi yang tidak stabil di tiap negara dapat menjadi ancaman bagi usaha perusahaan ini. Selain itu dari sisi hukum, perlindungan data konsumen saat ini sedang menjadi isu yang hangat di masyarakat dimana beberapa perusahaan berbasis teknologi menjual data pribadi konsumennya dan mendapatkan kecaman dari masyarakat internasional. Hukum-hukum yang 25



lebih tegas dan mengikat tentunya akan dipersiapkan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu dari sisi bisnis transportasi, Resistensi dari berbagai pihak yang merasa terancam dengan keberadaan bisnis Gojek dan menggunakan dasar hukum transportasi nasional untuk melawan keberadaan Gojek tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi perusahaan ini. Permasalahan lain yang perlu diperhatikan adalah mngenai budaya masyarakat Indonesia yang masih menganut kuat bahwa konsumen adalah raja, seringkali menjadi masalah dalam layanan Gojek dimana konsumen semena-mena memperlakukan para mitra driver yang berdampak pada rating hingga pemutusan kerja secara sepihak dengan para mitra. Hal ini perlu ditanggapi dengan lebih serius oleh perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini secara lebih adil dan tidak hanya berpihak pada konsumen saja. Diluar faktor budaya, terdapat permasalahan yang sering terjadi akibat dari faktor alam adalah hujan lebat, petir dan banjir yang dapat mengganggu aktivitas bisnis Gojek, seperti gangguan sinyal pada aplikasi yang menyusahkan bagi pengemudi dan juga konsumen, atau para mitra driver yang tidak dapat bekerja pada saat hujan apalagi banjir. Hal ini perlu dilakukan improvement dari segi teknologi untuk menyelesaikan permasalahan sinyal pada saat cuaca sedang buruk. Sistem pemerintahan Indonesia yang masih sangat disulitkan dengan berbagai birokrasi dan aturan yang timpang tindih juga dapat menjadi ancaman bagi Gojek dalam menjalankan bisnisnya. Pergantian pemimpin setiap 5 tahun yang tentunya juga akan memiliki implikasi pada kebijakan yang akan dikeluarkan juga dapat menjadi ancaman bagi Gojek bagi investor ataupun operasionalnya.



26



DAFTAR PUSTAKA



Aditya Hadi Pratama, 12 Agustus, “infografis perjalanan gojek dari berdiri hingga unicorn”, 2016 https://id.techinasia.com/infografis-perjalanan-go-jek-dari-berdiri-hingga-unicorn NN, 30 Januari, “Berapa dana segar yang diberikan Google untuk Gojek”, 2018 https://tekno.kompas.com/read/2018/01/30/08364637/berapa-dana-segar-yang-diberikan-googleuntuk-go-jek Tito Bosnia,12 Februari, “Nadiem Makariem Astra adalah investor terbesar Gojek”, 2018 https://www.cnbcindonesia.com/tech/20180212105832-37-4088/nadiem-makarim-astra-adalahinvestor-terbesar-go-jek NN, 30 Maret,”Gojek dan Bluebird kolaborasi luncurkan GoBlueBird”, 2017 https://kumparan.com/kumparantech/go-jek-dan-blue-bird-kolaborasi-luncurkan-go-blue-bird M. Luthfi Andhika,1 Agustus, “PCX listrik buah kolaborasi Astra Gojek”, 2019 https://oto.detik.com/motor/d-4648027/pcx-listrik-buah-kolaborasi-astra-gojek “Jumlah pengguna aktif gojek di Indonesia setara dengan aplikasi ride sharing terbesar dunia”, 2019 https://ekonomi.bisnis.com/read/20190829/98/1141953/jumlah-pengguna-aktif-gojek-diindonesia-setara-dengan-aplikasi-ride-sharing-terbesar-dunia#:~:text=Per%20semester %201%2F2019%2C%20aplikasi,penyedia%20layanan%20di%20Asia%20Tenggara. Eko Wahyudi, 14 Februari, “BPS proyeksi jumlah penduduk Indonesia 319 juta jiwa pada 2045”, 2020 https://bisnis.tempo.co/read/1307583/bps-proyeksi-jumlah-penduduk-indonesia-319-jutajiwa-pada-2045/full&view=ok NN, 12 Februari, “Keputusan naikkan tarif ojol bisa pengaruhi pilihan politik’, 2019 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190211153327-185-368217/keputusan-naikkantarif-ojol-bisa-pengaruhi-pilihan-politik Materi Perkuliahan General Business Environment UGM Jakarta 2020



27



28