Analisis Gerak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS BIOMEKANIKA OLAHRAGA “ Analisis Gerak dalam Olahraga”



OLEH: Muhamad Arrafi (16087198)



Dosen Pengampu 1. Jaka Putra Utama, S.Pd, M.Pd 2. Jeki Haryanto, S. Si., M.Pd



PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .....................................................................................



i



DAFTAR ISI ....................................................................................................



ii



MIND MAPPING ............................................................................................



1



PEMBAHASAN ...............................................................................................



2



A. B. C. D. E. F.



Analisis gerak dalam lari ............................................................................. Analisis gerak dalam lempar ........................................................................ Analisis gerak dalam lompat tinggi ............................................................. Analisis gerak dalam menendang ................................................................ Analisis gerak dalam memukul .................................................................... Analisis gerakan rolling ...............................................................................



2 3 4 6 9 11



5 PERTANTAAN & JAWABAN ...................................................................



12



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................



14



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat dan rahmat dan karuniaNya saya telah di bimbing dalam menuntaskan penulisan Makalah “Analisis gerak dalam olahraga” yang penulis susun untuk memenuhi salah satu



tugas mata kuliahBiomekanika



Olahraga. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya. Penulis mengakui dalam makalah yang sederhana ini mungkin banyak sekali terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari nama kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak untuk kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini, semoga makalah ini dapat ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca.Ucapan terimakasih penilis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan.



Padang,12 April 2019



Penulis



PEMBAHASAN



A. Analisis Gerak Dalam Lari Prinsip dalam pertandingan lari ialah mampu mencapai finish secepat-cepatnya. Adapun kemampuan lari di samping harus mempunyai tipe tubuh yang predominan. Dikutip oleh (umar & jaka 2018 : 123-125) Aplikasi praktis biomekanika dalam olahraga terhadap aktivitas lari, ditentukan oleh empat faktor yang saling berkaitan yaitu : 1. Power tolakan. Sesuai dengan hukum Newton III, tolakan yang kuat akan memberikan reakasi yang sama besarnya terhadap aksi dengan arah berlawanan. 2. Pecondongan



badan



secondong-condongnya,



selama



keseimbangan



masih



dapat



dipertahankan. Ini untuk mendapatkan komponen gaya horizontal yang lebih besar, untuk maju kedepan. 3. Panjang langkah. 4. Frekuensi langkah. Kaitannya dengan antara keempat faktor tadi adalah sebagai berikut : Power tolakan kaki besar, tetapi pecondongan badan kurang, menyebabkan komponen gaya horizontalnya tidak maksimal, dimungkinkan karena kecepatan tidak maksimal, dimungkinkan karena kecepatan melangkahnya tidak bisa menyesuaikan, berarti frekuensi langkah akan juga berkurang. Sedang apabila dengan langkah panjang, bidang tumpu yang baru didapat lebih lama sehingga akan terganggu. ( umar & jaka 2018 : 123-125) Hubungan antara frekuensi langkah dan panjang langkah pada lari jarak 400 m, kemampuan sprint sampai sejauh kurang lebih 45 m, setelah kecepatan langkah kurang dapat mengimbangi pecondongan badan, untuk itu pecondongan badan sedikit demi sedikit ditambah agar waktunya tidak jauh berbeda.



Sumber : https://www.google.com/search diakses senin 30 april 2018 1. Misalnya pelari memiliki massa 70 kg dengan langkah berjarak 2,5 m, dalam satu deltik melangkah 4 kali, jadi kecepatan langkah=2,5m x 4 per detik = 10 m/s², dengan demikian untuk jarak 100 meter, waktunya (t) = 100 m : 10 m/s² = 10 detik. Dengan besar gaya yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah dengan rumus masa seorang pelari dikalikan dengan waktu yang ditempuhnya. Jadi F=70kg x 10 m/s²=700 N/Kg. 2. Langkah berjarak 2 m, dalam 1 detik melangkah 4 kali, jadi kecepatan langkah = 2 m x 4 m/detik, jadi waktu (t) = 100 m : 8 m/d + 12,5 detik. Dengan besar gaya yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah dengan rumus massa dari seorang pelari dikalikan dengan waktu yang ditempuhnya. Jadi F= 70kg x 12,5 m/s²= 875 N/Kg.



B. Analisis Gerak Dalam Lempar Tujuan mekanika utama melempar yaitu menggerakkan bola dan satu titik ke titik lain dalam waktu sesingkat mungkin dan mencapai jarak sejauh mungkin atau titik sasaran dengan tepat. (Bafirman 2014 : 229-230) Faktor-faktor dasar dalam melempar waktu yang diperlukan untuk menggerakkan bola dari satu titik ke titik lain adalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk menggerakkan lengan ditambah dengan waktu perjalanan bola dari saat lepas dari tangan sampai ke titik perkenaan. Apabila tujuan lemparan sejauh-jaauhnya maka faktor gaya (F) yang dikerahkan harus maksimal dan lamanyaa gaya yang dikerahkan (t) harus dipersingkat. Dengan demikian akan menghasilkan power yang maksimal (P=F x a ). (Bafirman 2014 : 229-230)



Sumber : https://www.google.com/search diakses senin 30 april 2018 C. Analisis Gerak Dalam Lompat Tinggi Yang paling populer saat ini adalah gaya flop. Keuntungan utama dari gaya flop adalah mengenai posisi titik berat badan pada tinggi melayang. Pada gaya flop, pelompat mampu melewati mistar dengan posisi titik berat badan mistar dengan posisi titik berat badan sertinggi mistar atau justru di bawah mistar. Kalau kita lihat cara melewati mistar dengan gaya ini merupkan kebalikan dari gaya straddle. Lompatan straddle bergling di atas mistar dengan perut menghadap ke bawah (ke arah mistar). (umar & jaka 2018 : 125-126)



Sumber : https://www.google.com/searchdiakses senin 30 april 2018 a. Tinggi tinggal landas, tinggi antara tinggi titik berat dengan tanah (H1). b. Tinggi melayang, tinggi antara tinggi berat badan melayang dengan tinggal landas (H2). c. Tinggi bersih, tinggi antara titik berat badan waktu melayang dengan mistar. Tentang masalah lompat tinggi Andrian dan Coper (1989), mengemukakan sebagai berikut : seorang peneliti menyatakan keyakinannya, bahwa syarat-syarat untuk mencapai lompat tinggi dunia adalah :



a. Berkaki panjang dan bertitik berat pada tinggi. b. Mempunyai kecepatan dan kekuatan pada tinggal landas (tolakan kaki). Dalam masalah lompat tinggi Hay, James, G.(1985). Mengemukakan juga bahwa panjang kaki dan titik berat badannya juga tinggi, penting bagi keberhasilan lompat tinggi. Disamping itu hay juga memberikan gambaran tentang jarak antara tinggi maksimal titik berat badan saat melayang dengan mistar pada saat berhasil melewati mistar (tinggi bersih) terhadap beberapa gaya lompatan sebagai berikut : Jarak titik berat badan dengan mistar pada tinggi bersih : a. Gaya gunting berjarak antara



: 25-30 cm



b. Gaya Eastern cutoff



:15-20 cm



c. Gaya Western roll



: mendekati 15 cm



d. Gaya flop



: bisa stringgin mistar atau di bawahnya.



Melihat data tersebut, maka gaya flop adalah gaya yang paling efesien.( umar & jaka 2018 : 125-126) Di samping itu, yang bertitik berat badan tinggi, maka jarak antara titik berat badan pada tinggi tinggal landas akan lebih dekat dengan mistar.



Jadi kerja menjadi ringan, karena Rumus kerja : W=Fxd Keterangan : W = Kerja F = kekuatan d= jarak



D. Analisis Gerak Dalam Menendang



Sumber : https://www.google.com/search diakses senin 30 april 2018 1. Analisa secara anatomi Analisa secara anatomi berarti membahas tentang gerakan tubuh manusia yang meliputi otot-otot dan persendian serta tulang-tulang. Dalam menendang anggota tubuh yang menjadi penggerak utama adalah anggota gerak bagian bawah yaitu tungkai. Sedangkan gerakan tangan hanya berayun untuk menjaga keseimbangan dan keserasian gerak. Akan tetapi tetap saja berkontraksi, terus hingga pada saat menapakkan kaki kiri tangan kiri diangkat seenaknya ke depan sedikit dengan ketiak terbuka dan tangan kanan berada di belakang. Pada saat ancang-ancang, persendian bergerak dimulai dari fleksi dari persendian lutut dan panggul serta angkel kaki kanan yang terangkat ke atas. Sedangkan pada saat melurus di kaki kiri terjadi eketensi panggul, lutut dan engkel yang memberikan tolakan. Demikian seterusnya hingga pergantian langkah kaki. Ketikan kaki kiri berhenti, maka akan terjadi penahanan berat badan pada kaki kiri, yang didukung oleh otot-otot hamstrings, quadriceps, gluteus dan gastronocmeus. Berat badan akan ditanggung seluruhnya oleh kaki kiri. Kaki kiri dalan menahan berat badan sedikit dibengkokkan agar mendapatkan jangkauan kaki kanan pada bola. Sehingga perkenaannya sesuai dengan yang diinginkan. Pandangan sebelun tendangan dikonsentrasikan ke bola sedangkan ketika hampir menyetuh bola lihatlah sasaran yang akan dituju. Pada saat menendang bola dengan kaki kanan maka poros pertama persendian terdapat pada sendi pinggul. Lutut sedikit fleksi yang digerakkan oleh kelompok otot-otot hamstring yang juga ikut mengambl ancang-ancang dan sendi engkel lurus ekstensi yang dikontraksikan oleh otot-otot betis. Pada saat pergerakan menarik kaki tendang dari belakang yang bertugas adalah otot illiacus, anterior sup. Illi spine, tensor fasciae latae



atau kelomponk quadricep extensor bagian froximal. Sedangkan saat ekestensi lutut digerakkan oleh rectus femoris, vastus medialis, vastus rateralis atau kelompok quadricep bagian distal. Pada saat gerakan follow trough, otot-otot rileks dan menapakkan kaki seenaknya sebagai gerakan lanjutan untuk menghindari resiko cidera.



2. Kinematika Angular Dalam melaksanakan tendangan bola dalam sepak bola akan kita jumpai perpindahan badan dari satu posisi ke posisi lain dimana terdapat perubahan kecepatan yang diwujutkan pada langkahan kaki. Kinematika angular kita jumpai pada sendi bahu yang menayunkan lengan seenaknya dan persendian pada panggul saat mengangkat kaki kedepan dan pada sendi lutut pada saat melangkahkan kaki untuk mendapatkan jangkauan kaki ke depan. Pada gerakan ini rotasi pada sendi pinggul dapat mencapai satu putaran penuh (3600) dari mulai lepasnya kaku belakang dari tanah kemudian diayun keatas sehingga terjadi fleksi pada lutut, ayunan kedepan hingga sampai ke belakang kembali. Ancan-ancangan ina bertujuan untuk memperoleh kecepatan saat berlari hingga tiba di sisi bola yang dapat memberikan dukungan terhadap kekuatan. Ayunan pada sendi elbow tidak memiliki sumbangan yang begitu baik untuk mendapatkan kekuatan tendangan hanya saja mengatur kestabilan tubuh.



3. Kinematika Linier Rentang kaki tendang yang dimulai dari belakang hingga benturan dengan bola atau hiperekstensi, jika ditarik sudut yang berporos pada sendi pinggul sekitan 450, kemudian rentang sudut dari poros fleksi lutut mencapai 900. Sehingga jika digabungkan rentangan secara keseluruhan mencapai 1350. Perkenaan kaki dengan bola merupakan ajang terpenting menghasilkan kekuatan. Disini terdapat perpanjangan ruang gerak kaki yang dimulai dari persendian pinggul ang dilanjutkan dengan persendian lutut. Tentunya dengan ruang gerak inilah yang akan membangkitkan kecepatan pergerakan kaki dan akan dapat lebih meudah memperolah kekuatan kontraksi ototnya. Perpaduan kecepatan



dan kekuatan inilah yang biasa disebut dengan power. Dengan demikian pulalah bahwa menendang bola dibutuhkan power otot-otot tungkai. Kemampuan kaki belakang akan dapat membentuk sudut yang lebih besar, jika kelentikan pada sendi pinggul cukup besar. Tangan ddalam hal ini hanya menjaga keseimbangan, dimana lengan kiri terangkat hingga sejajar dengan nahu yang merupakan kerja dari otot deltoid dan persendian glenohumeral. Tangan kanan kelihatan akan kebelakang sebagai upaya menjaga keserasian gerak dan koordinasi.



4. Kinetika Angular Pada saat menendang bola akan kita jumpai poros persendian yang memungkinkan terjadi pada kinetika angular. Jalannya bola tergantung gaya yang diberikan oleh tekanan kaki. Kuat tidaknya tergantung pada gaya yang diberikan oleh kaki. Selain gaya dalam hal ini tergantung pada percepatan ayunan kaki yang baik. Percepatan ini tentunya didukung oleh kemampuan otot-otot. Pergelangan kaki degerakkan hingga posisi benat-benar ekstensi sehingga punggung kaki benar-benar berada di depan dan tentunya akan terdapat benturan pada bagian ini. Tidak ada bagian lain yang dapat menunjang kekuatan tendangan, hanyalah kemampuan membangkitkan power yang cukup besar. Dimana persendian pinggul sebagai poros utama dan persendian lutut berfungsi sebagai tambahan. 5. Kinetika Linier Dalam hal ini pengaruh yang diberikan tungkai kepada bola ditentukan sekali oleh kemampuan otot-otot penggeraknya. Disamping ayunan kaki belakang, ancang-ancang berlari merupakan pase yang berperan penting untuk mendapatkan saat yang tepat dalam membangkitkan kekuatan maksimal. Ancang-ancang yang terlalu jauh cenderung akan menimbulkan kelelahan otot, sehingga jarak 3-4 meter cukup efektif untuk memperoleh kecepatan terbaik untuk memperoleh saat yang tepat tersebut.



E. Analisis Gerakan Dalam Memukul



Sumber : https://www.google.com/search diakses senin 30 april 2018 Tujuan mekanika utama memukul melontarkan ubjek atau bola untuk mencapai ketepatan maksimal dengan kecepatan merupakan penentu keberhasilannya. Contohnya memukul bola tenis (serve, drive) memukul dlam baseball, dll. Memukulpada permainan baseball : perpindahan bola merupakan penjumlahan jarak bola melayang sampai jatuh dan jauhnya bola menggelinding di tanah sampai berhenti. Faktor-faktor dasar dalam melempar waktu yang diperlukan untuk menggerakkan bola dari suatu titik ke titik lain dalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk menggerakkan lengan ditambah dengan waktu perjalanan bola dari saat lepas dari tangan sampai ke titik berkenaan. (Bafirman 2014 : 230-231)



F. Analisis Gerakan Rolling Langakah-langkah dalam melakukan guling depan, antara lain : 1. Posisi badan siap. 2. Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 3. Badan dibungkukkaan dan kedua tangan menyentuh/menempel pada matras. 4. Posisi jogkok, dagu ditempelkan pada dada. 5. Lalu mengguling, dan tengkuk dijadikan sebagai tumpuan. 6. Saat mengguling lutut ditekuk, tangan lurus kedepan kemudian dagu masih tetap menempel di dada. 7. Setelah selesai mengguling (masih dalam posisi jongkok) kedua tangan diluruskan ke depan kemudian



berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas.



Sumber : https://www.google.com/search diakses senin 30 april 2018



PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Apa saja faktor yang saling berkaitan dengan analisis gerak dalam lari? Jawab:  Power tolakan. Sesuai dengan hukum Newton III, tolakan yang kuat akan memberikan reakasi yang sama besarnya terhadap aksi dengan arah berlawanan.  Pecondongan badan secondong-condongnya, selama keseimbangan masih dapat dipertahankan. Ini untuk mendapatkan komponen gaya horizontal yang lebih besar, untuk maju kedepan.  Panjang langkah.  Frekuensi langkah. 2. Apa tujuan dari analisis gerak dalam lempar? jawab: menggerakkan bola dan satu titik ke titik lain dalam waktu sesingkat mungkin dan mencapai jarak sejauh mungkin atau titik sasaran dengan tepat. 3. Apa keuntungan lompat tinggi dari gaya flop? jawab: mengenai posisi titik berat badan pada tinggi melayang. Pada gaya flop, pelompat mampu melewati mistar dengan posisi titik berat badan mistar dengan posisi titik berat badan sertinggi mistar atau justru di bawah mistar. Kalau kita lihat cara melewati mistar dengan gaya ini merupkan kebalikan dari gaya straddle. Lompatan straddle bergling di atas mistar dengan perut menghadap ke bawah (ke arah mistar).



4. Langkah-langkah dalam melakukan analisis gerakan rolling depan? Jawab: 1. Posisi badan siap. 2. Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu.



3. Badan dibungkukkaan dan kedua tangan menyentuh/menempel pada matras. 4. Posisi jogkok, dagu ditempelkan pada dada. 5. Lalu mengguling, dan tengkuk dijadikan sebagai tumpuan. 6. Saat mengguling lutut ditekuk, tangan lurus kedepan kemudian dagu masih tetap menempel di dada. 7. Setelah selesai mengguling (masih dalam posisi jongkok) kedua tangan diluruskan ke depan kemudian berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas. 5. Apa kaitan faktor dengan analisis gerak dalam lari? Jawab: Power tolakan kaki besar, tetapi pecondongan badan kurang, menyebabkan komponen gaya horizontalnya tidak maksimal, dimungkinkan karena kecepatan tidak maksimal, dimungkinkan karena kecepatan melangkahnya tidak bisa menyesuaikan, berarti frekuensi langkah akan juga berkurang. Sedang apabila dengan langkah panjang, bidang tumpu yang baru didapat lebih lama sehingga akan terganggu.



DAFTAR PUSTAKA



Umar dan jaka, (2018), Biomekanika Olahraga. Fakultas Ilmu keolahragaan universitas Negeri Padang. Bafirman, (2014), Kinesiologi dan Biomekanika Olahraga. Sukabina press. https://www.google.com/search?q=analisis+gerakan+rolling&ie=utf-8&oe=utf8&client=firefox-b-ab(online). Diakses senin 30 april 2018 http://wengayo.blogspot.co.id/2010/06/analisis-biomekanika-pada-gerakan.html(online). diakses senin 30 april 2018