4 0 48 KB
ANALISIS JURNAL PICOT 1. Judul jurnal HUBUNGAN PENATALAKSANAAN PEMBERIAN CAIRAN DIRUMAH DENGAN TINGKAT DEHIDRASI PADA BALITA YANG MENGALAMI DIARE 2. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah kesehatan balita diIndonesia yang masih sering terjadi adalah diare. Diare merupakan suatu keadaan di mana pada balitafrekuensi buang air besar lebih dari empat kali danpada anak lebih dari tiga kali dengan konsistensifeses yang encer, berwarna hijau atau dapatjuga bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Setiap episodenya, diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkananak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi padaanak dan menjadi penyebab kematian kedua pada anak berusia dibawah 5 tahun. Penyebab utama kematian bayi dan anak akibat diare adalah keadaan dehidrasiyang berat. Diare akut pada balita palingbanyak disebabkan oleh infeksi rotavirus.Salah satu penyebab dehidrasi karenaketidaksesuaian penatalaksanaan diare baik di pelayanan kesehatan maupun dirumah.. Pendidikan Kesehatan yang di lakukan oleh ibu akan menjadi efektif dengan adanya proses pengajaran dari perawat karena dengan proses pemberian pengetahuan, dan keterampilan pada ibu maka dapat menurunkan terjadinya komplikasi penyakit (Annalia & Insana Maria.2019). Pengembangan dalam memberikan pendidikan kesehatan yang di lakukan oleh perawat harus tetap memperhatikan perilaku Caring dan Comfort dalam pelaksanaannya (Insana Maria, dkk.2019). 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi pada balita yang mengalami diare. 4. Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik. Populasi yang digunakan orang tua yang balitanya sedang mengalami diare sebanyak 65 orang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental Sampling yaitu 40 responden. Analisis univariat dengan
pengumpulan data berupa tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariate menggunakan uji Sperman Rank. 5. Hasil Penelitian Hasil uji statistic spearman rho diperoleh nilai p = 0,000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima terdapat hubungan antara penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi. Mayoritas responden dapat melakukan penatalaksanaanpemberian cairan dengan kategori cukup (62,5%), tingkat dehidrasi pada balita mayoritas repondenmengalami diare tanpa dehidrasi (57,5%). 6. Analisa Pembahasan Ada hubungan penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi pada balita yang mengalami diare di Puskesmas Karang Intan 2 tahun 2018. Tata laksana diare pada balita membutuhkan pengetahuan ibu karena dengan pengetahuan yang baik maka ibu akan melakukan tata laksana diare dengan menggunakan program lintas diare yang diadakan pemerintah. Program Pemerintah untuk mengatasi diare salah satunya dengan mengadakan (Lintas Diare) Lima Langkah Tuntas Diare, yang terdiri dari pemberian oralit osmolaritas rendah untuk mencegah terjadinya dehidrasi, pemberian zinc untuk mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, pemberian ASI yang bertujuan untuk memberikan makanan yang kaya nutrisi pada anak dengan diare cair. 7. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan terdapat hubungan antara penatalaksanaan pemberian cairan dirumah dengan tingkat dehidrasi maka diharapkan bagi orang tua agar selalu memberikan cairan yang tepat ketika balita mengalami diare dan apabila kondisi balita tidak segera membaik maka secepatnya balita dibawa kepelayanan kesehatan terdekat. b. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya mencantumkan sumber yang terbaru
8. Analisis PICOT Metode
Ada/ Tidak
Keterangan
ada P ( Problem) :
Ada
Populasi yang digunakan sebanyak 2 orang responden dengan pasien yang mengalami nyeri post oprasi apendiktomi.
I ( Intervensi) :
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan metode
deskriptif
yaitu
studi
kasus
dengan
mendeskripsikan dan menggambarkan suatu keadaan obyek pada saat sekarang sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta. Pasien diberikan teknik distraksi relaksasi aromaterapi lavender, pasien dapat berkomunikasi dengan jelas. Instrumen penelitian yang digunakan pada studi kasus ini adalah Numerical Rating Scale (NRS), minyak lavender, kapas atau tissue dan lembar observasi. C ( Compare ) :
Dalam jurnal utama yang berjudul Penerapan Teknik Distraksi Relaksasi Aromaterapi Lavender untuk Menurunkan Nyeri Pasien Post Operasi Apendiktomi Di
RSUD
RA
Kartini
Jepara
Apendisitis merupakan radang yang timbul secara mendadak pada apendiks yang biasa disebabkan oleh infeksi
bakteria.
Kejadian
apendisitis
di
Asia
Tenggara, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan angka kejadian tertinggi dengan prevelensi 0,05%. Penanganan apendisitis yaitu
dengan
apendiktomi,
apendiktomi
itu
memberikan efek nyeri pada pasien. Penatalaksanaan untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi apendiktomi yaitu dengan cara farmakologis dan non farmakologis, untuk mengurangi efek samping dari
penggunaan obat kimia berkepanjangan lebih baik menggunakan cara non farmakologis yaitu teknik distraksi relaksasi aromaterapi lavender. Teknik distraksi
relaksasi
mengalihkan
aromaterapi
perasaan
lavender
pasien
terhadap
akan nyeri.
Aromaterapi lavender merupakan teknik pengobatan atau perawatan menggunakan aroma minyak essensial lavender. Dalam penelitian jurnal pembanding yang berjudul PENERAPAN
TEKNIK
RELAKSASI
NAFAS
DALAM GUNA MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST APENDIKTOMI DI RUMAH
SAKIT
UMUM
DAERAH
dr.R.
GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Appendiktomi adalah operasi untuk mengangkat apendiksitis yang dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi lebih lanjut seperti peritonitis atau abses. Beberapa
penelitian
relaksasi
nafas
telah
dalam
menunjukan
sangat
efektif
bahwa dalam
menurunkan nyeri pasca operasi. Hal ini karena relatif kecilnya peran otot-otot skeletal dalam nyeri pasca operasi atau kebutuhan pasien untuk melakukan teknik
relaksasi
tersebut
agar
efektif.
Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan otot yang terjadi dengan nyeri kronis dan yang meningkatkan nyeri . Dari hasil studi kasus ini dapat diketahui penerapan teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendiktomi. Hal ini dibuktikan setelah diberikan implementasi
teknik relaksasi nafas dalam kepada 1 responden dalam waktu 3 hari dapat menurunkan nyeri dengan ditandai menurunnya skala nyeri dari kategori sedang ke ringan. Apendiktomi merupakan pengobatan melalui prosedur tindakan operasi hanya untuk penyakit apendisitis atau penyingkiran/pengangkatan usus buntu yang terinfeksi. Beberapa
penelitian
relaksasi
nafas
telah
dalam
menunjukan
sangat
efektif
bahwa dalam
menurunkan nyeri pasca operasi. Hal ini karena relatif kecilnya peran otot-otot skeletal dalam nyeri pasca operasi atau kebutuhan pasien untuk melakukan teknik relaksasi tersebut agar efektif. Periode relaksasi yang
teratur
dapat
membantu
untuk melawan
keletihan dan dengan
ketegangan nyeri
otot
yang
terjadi
dan
yang
kronis
meningkatkan nyeri O ( Outcome) :
Berdasarkan hasil studi kasus penerapan teknik distraksi
relaksasi
aromaterapi
lavender
untuk
mengurangi nyeri pasien post operasi apendiktomi didapatkan hasil bahwa Tn.N berusia 42 tahun, berjenis kelamin laki-laki, skala nyeri awal 6 dan Tn.A berusia 23 tahun,berjenis kelamin laki-laki, skala nyeri awal 5 dapat disimpulkan bahwa usia dan jenis kelamin mempengaruhi nyeri seseorang.
Hasil evaluasi penerapan teknik distraksi relaksasi aromaterapi
lavender
pada
Tn.N
skala
nyeri
berkurang dari skala 6 menjadi skala 3, Tn.N menjadi rileks dan nyaman dan pada Tn.A yang awalnya skala 5 menjadi skala 3, Tn.A menjadi rileks dan nyaman. Penerapan teknik distraksi relaksasi aromaterapi lavender pada kasus post apendiktomi sangat efektif hal ini terbukti setelah dilakukan pengelolaan pada Tn.N T ( Time ) :
dan
Tn.A
selama
4
hari.
Tempat penelitian dilakukan Di RSUD RA Kartini Jepara, pada tahun 2020.
9. Kelebihan -
Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan
-
Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan Jurnal.
-
Disertakan daftar pustaka
10. Kekurangan - Dalam jurnal ini tidak dicantumkan teknik pengambilan sample yang digunakan - Tujuan penelitian yang ditulis hanya tujuan umum dan tidak menuliskan tujuan khusus 11. Analisis / justifikasi kronologis (keterkaitan antar konsep atau variable dalam sebuah penelitian) - Kaji dan observasi pola BAB (frekuensi, warna, konsistensi, jumlah feses) Rasional : Membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji beratnya tiap defekasi - Anjurkan pasien untuk menghindari susu, kopi, makanan pedas, dan makanan yang mengiritasi saluran cerna Rasional : Menghindari diare berlanjut
- Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil, tetapi sering dan tingkatkan kepadatannya secara bertahap Rasional : Untuk menjaga asupan makanan yang dibutuhkan tubuh 12. Manfaat dan Saran -
Manfaat Mayoritas responden dapat melakukan penatalaksanaanpemberian cairan dirumah pada balita yang mengalami diare dengan kategori cukup yaitu 63%.
-
Saran Saran untuk peneliti selanjutnya mencantumkan sumber yang terbaru
13. Implikasi Keperawatan Perawat sebagai educator motivator, pendidik, konsultan dan pemberi perawatan.