Analisis Laporan Keuangan PT Indofood CBP OK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD CBP, Tbk. Makalah Disusun untuk memenuhi nilai tugas pada Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan Yang diampu oleh Dosen Adisti Gilang Cempaka,SE.,M.Prof.Acc.



Disusun Oleh: Marisa Adela Angelia (120104180046) Aldya Shafa Diba (120104180084) Fannisya D Elldyara (120104180090)



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN 2021



Daftar Isi I.



Profil Perusahaan  Sejarah Perusahaan  Visi Misi & Logo  Budaya Perusahaan  Anak Perusahaan  Struktur Kepemilikan  Struktur Managemen



II.



Degree of Actual and Potential Competition A. Rivalry Among Existing Firms  Industry Growth  Concentration Ratio  Degree Of Defferentation  Switching Cost  Scale Learning Economics  Fixed-Variable Cost  Excess Capacity  Exit Barriers B.    



Threat of New Entrance Scale of Economies Distribution Access Relationship Legal Barriers To Entry



 



Threat of Substitutes Product Relative Price And Performance Buyers Willingness To Switch



C.



D.



Bergaining Power of Buyers     



Switching Costs Differentiation Importance of Product For Cost And Quality Number of Buyers Volume per Buyers 1



E.    



Bergaining Power of Suppliers Switching Cost Importance of Product For Cost And Quality Number of Suppliers Volume Per Suppliers



III.



Accounting Analysist  Identify Key Accounting Policies  Assess Accounting Flexibility  Evaluate Accounting Strategy  Identify Potential Red Flags  Accounting Distortion



IV.



Financial Analysist  Asset Mangement Ratio  Liquidity Ratio  Debt and Coverage  Income Statement Ratio  Dupont Analysist



V.



Project Analysist  



Income Statement Projection Statement of Financial Position Projection



2



I.



PROFIL PERUSAHAAN



Sejarah Perusahaan PT Indofood CBP, Tbk. atau ICBP berawal dari Group Produk Konsumen Bermerek (Consumer Branded Product) dari perusahaan induknya, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Dimulai dengan bisnis mi instan pada tahun 1982, lalu melanjutkan kegiatan bisnis di bidang nutrisi dan makanan khusus pada tahun 1985, kemudian mengembangkan kegiatan usaha di bidang makanan ringan pada tahun 1990 melalui kerjasama dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., afiliasi dari PepsiCo. Pada tahun 1991 memulai kegiatan usaha di bidang penyedap makanan, dan bidang dairy dimulai pada tahun 2008 dengan mengakuisisi Drayton Pte. Ltd, pemegang saham mayoritas dari PT Indolakto. Kemudian pada tahun 2009 ICBP melakukan restrukturisasi untuk membentuk ICBP. Perseroan terus mengembangkan usaha dan memperkuat kepemimpinannya di berbagai segmen pasar sejak berdirinya ICBP sebagai entitas terpisah. Bidang usaha air minum dalam kemasan mulai dirintis sejak tahun 2014, dan pada 2018 ICBP mengakuisisi seluruh saham anak perusahaan di bidang minuman dan produk kuliner serta memperluas distribusi produk dari kegiatan usaha paper diapers. Visi The Leading Consumer Goods Company (Produsen Barang-barang Konsumsi yang Terkemuka) Misi 1. Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi 2. Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan 3. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami 4. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan 5. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan Logo



3



Logo PT Indofood CBP, Tbk. diambil dari logo perusahaan induknya yaitu PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. dan menambahkan “CBP” di belakangnya sebagai identitas CBP. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan ICBP sesuai dengan yang dicantumkan pada annual report dan dari hasil wawancara sejumlah karyawan adalah sebagai berikut: 



Discipline



Budaya kedisiplinan diterapkan dari hal-hal mendasar yaitu salah satunya perusahaan menuntut karyawan untuk datang tepat waktu setiap hari. Hal ini merupakan salah satu budaya positif yang menuntut tanggung jawab para karyawan dan diterima baik oleh karyawan. 



Unity



Budaya unity memilliki contoh nyata dengan adanya pergantian kerja (shift) sesuai dengan jadwal kerja, sehingga seluruh karyawan dituntut untuk saling bekerja sama. 



Respect



Budaya respect merupakan salah satu yang paling penting, contoh nyatanya yaitu dengan penerapan pemberian penghargaan kepada karyawan yang memiliki pprestasi. Juga menuntut seluruh karyawan untuk menjaga sikap, dan menggunakan bahasa yang mencerminkan rasa hirmat ketika sedang berkomunikasi satu sama lain. 



Integrity



Budaya integrity ditunjukan dengan pemberian peraturan-peraturan yang positif kepada karyawan seperti bersikap jujur, bertanggung jawab, dan mengerjakan seluruh pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku. 



Excellent



4



Budaya excellent diaplikasikan dengan cara perusahaan yang menuntut agar pekerjaan yang dilakukan memiliki keunggulan, karyawan dituntut untuk meminimalisir segala kesalahan dalam bekerja dan terus berusaha mengembangkan diri. 



Innovative



Budaya innovative ditunjukan dengan perusahaan yang memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan diri dengan memfasilitasi program pelatihan dan memberikan kebebasan untuk menjalankan tugasnya, yang terpenting yaitu memberikan kesempatan untuk mengemukakan ide. Anak Perusahaan 



Indofood (M) Food Industries Sbn. Bhd.



Dengan kepemilikan 100% oleh ICBP. Alamat                : Lot26, Jalan Tasek, Tasek Industrial Estate 31400 lpoh, Perak, Malaysia Telepon         : (+60 5) 545 1706, 548 3868, 548 2968 



PT Indolakto



Dengan kepemilikan 68,8% oleh ICBP Alamat                : Jl Raya Siliwangi, Cicurug, Sukabumi 43359 Telepon        : (+62 266) 732 870 



PT Indokuat Sukses Makmur



Dengan kepemilikan 68,8% oleh ICBP Alamat                : Jl Kranji Blok F5 No 2A Delta Silicon 2, Lippo Cikarang 17550 Telepon        : (+62 21) 899 00388 



PT Anugerah Indofood Barokah



Dengan kepemilikan 99,9% oleh ICBP Alamat                : Chase Plaza, 11th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12910 Telepon        : (+62 21) 5795 8822 



PT Tirta Sukses Perkasa



Dengan kepemilikan 99,8% oleh ICBP Alamat                : Chase Plaza, 11th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12910 Telepon        : (+62 21) 5795 8822 5







PT Indofood Comsa Sukses Makmur



Dengan kepemilikan 86% oleh ICBP Alamat                : Sudirman Plaza Indofood Tower, 25th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Telepon        : (+62 21) 5795 8822 



PT Indofood Fritolay Makmur



Dengan kepemilikan 51% oleh ICBP Alamat                : Sudirman Plaza Indofood Tower, 23rd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910 Telepon        : (+62 21) 5795 8822 



PT Nugraha Indah Citarasa Indonesia



Dengan kepemilikan 99,9% oleh ICBP Alamat                : Ariobimo Sentral Building, 5th Floor Jl. HR Rasuna Said X-2 Kav. 5 Jakarta 12950 Telepon        : (+62 21) 2943 9955 



PT Surya Rengo Containers



Dengan kepemilikan 60% oleh ICBP Alamat                : Jl. KH. Agus Salim No. 4 Tangerang 15141 Telepon        : (+62 21) 552 3542 



PT Indofood Tsukishima Sukses Makmur



Dengan kepemilikan 65% oleh ICBP Alamat                : Jl. Industri I No. 3 Tanjung Priok Jakarta 14310 Telepon        : (+62 21) 4393 7788   



PT Aston Inti Makmur



Dengan kepemilikan 50% oleh ICBP Alamat                : Ariobimo Sentral Building, 9th Floor Jl. HR Rasuna Said X-2 Kav. 5 Jakarta 12980 Telepon        :  (+62 21) 522 5775



6







PT Oji Indo Makmur Perkasa



Dengan kepemilikan 50% oleh ICBP Alamat                : Sudirman Plaza Indofood Tower, 9th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Telepon        :  (+62 21) 5795 8822 



PT Indo Oji Sukses Pratama



Dengan kepemilikan 50% oleh ICBP Alamat                : Sudirman Plaza Indofood Tower, 9th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Telepon        : (+62 21) 5795 8822



7



Struktur Kepemilikan



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202019%20(Web %20Version).pdf



8



Struktur Manajemen



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202019%20(Web %20Version).pdf



9



II.



Degree of Actual and Potential Competition:



A. Rivalry Among Existing Firms 



Industry Growth



Pertumbuhan Industri di Indonesia dapat dipantau melalui banyak sumber, salah satu sumber yang dapat dijadikan sumbu yaitu Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Industri makanan dan minuman di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dapat dilihat melalui grafik dibawah



Sumber : www.dataindustri.com Terhitung dari tahun 2010, Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman mengalami penurunan di tahun 2013 dan 2020. Pada tahun 2020, faktor paling besar yang menyebabkan turunnya 10



perkembangan dalam industri ini yaitu pandemi covid-19 yang terjadi. Dilansir dari Kemenperin, pada tahun 2020 pertumbuhan industri makanan hanya 3,06% sementara minuman mengalami penurunan 2,55% sehingga industri ini hanya mengalami pertumbuhan sebesar 0,51%. Akan tetapi, saat ini Kemenperin sedang berusaha mensosialisasikan surat edaran mengenai panduan menjalankan aktivitas industri di era new normal. Hal ini sebagai upaya untuk mengembalikan pertumbuhan industri makanan dan minuman. Ketua umum GAPMMI, Adhi S Lukman memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun 2021 akan mengalami peningkatan sekitar 5 sampai 7 persen. Angka ini masih dibawah rata-rata pertumbuhan industri makanan dan minuman, namun diperkirakan tahun 2022 pertumbuhan akan kembali pulih. 



Concentration Ratio



Concentration Ratio (Rasio Konsentrasi) merupakan statistik yang mengukur jenis pasar dan penguasa pasar oleh sejumlah perusahaan listing atau perusahaan go public di suatu industri. Hal ini penting untuk mengetahui posisi suatu perusahaan dalam industri terkait secara keseluruhan. Dalam industri makanan dan minuman, terdapat beberapa perusahaan go public yang menguasai pangsa pasar di Indonesia, antara lain: 



PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk







PT Mayora Indah, Tbk







PT Siantar Top, Tbk







PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk







PT Ultra Jaya Milk, Tbk



Kedudukan suatu perusahaan dalam industrinya dapat dilihat dari perbandingan laba bersih per saham (earning per shares). Berikut diagram perbandingan laba bersih per saham dari 5 perusahaan diatas, dimana datanya diambil dari annual report masing-masing perusahaan pada tahun 2019, 2018, dan 2017. PT Indofood CBP, Tbk.



383,333



PT Siantar Top, Tbk.



247,793



PT Mayonara Indah, Tbk.



79



PT Ultra Jaya, Tbk.



70



PT Tiga Pilar Sejahtera,



-437



11



Tbk.



Sumber : Bursa Efek Jakarta & Indonesia | Pasar Keuangan Indonesia (idnfinancials.com) Dengan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki jenis pasar oligopoli, dimana keadaan pasar hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan. Dalam kasus ini, dilihat dari sisi harga maka pasar dikuasai oleh PT Multi Bintang Indonesia, Tbk., PT Indofood CBP, Tbk., dan PT Siantar Top, Tbk. Namun dilihat dari kapitalisasi pasar, PT Indofood CBP, Tbk. menduduki peringkat pertama. Secara akumulasi dari seluruh aspek,



12



maka kesimpulannya ICBP merupakan market leader dalam industri makanan dan minuman di Indonesia. 



Degree of Differentiation



Degree of Differentiation merupakan suatu strategi dimana produk yang unik dan berbeda dari produk-produk yang sudah ada di pasar dibuat dengan tujuan untuk menarik lebih banyak konsumen. PT Indofood CBP, Tbk. memiliki beberapa divisi, yaitu: 



Noodles







Dairy







Snack Food







Food Seasoning







Nutrition & Special Food







Beverage



Untuk memberikan hal baru pada konsumen, PT Indofood CBP, Tbk. melakukan strategi diferensiasi produk yang juga memberikan point plus first mover advantage atau pelopor dalam sektor mie instan yaitu dengan salah satu produk dengan brand “Sarimi Isi 2”. Hal ini merupakan ciri khas dari Sarimi dimana di dalam satu kemasannya memiliki 2 porsi mie instan.



Sumber : http://www.indofood.com/product/sarimi Selain itu, di tahun 2019 PT Indofood CBP, Tbk. juga mengembangkan inovasinya dengan meluncurkan produk-produk baru yang menyesuaikan keinginan pasar dalam divisi mie instan, antara lain Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam Geprek, Indomie Hype Abis Mi Goreng Chitato Rasa Sapi, Sarimi Gelas Rasa Sosis, Indomie Premium Collection Series, Indomie Mie



13



Goreng Aceh. Tidak hanya divisi mi instan, tetapi divisi lain juga melakukan inovasi selain penambahan produk, melainkan menjalankan campaign, rebranding dan optimalisasi produk. 



Switching Cost



Switching Cost adalah biaya yang perlu dikeluarkan jika suatu perusahaan akan mengganti industri bidang usahanya. Misalnya PT Indofood CBP, Tbk. akan mengganti bidang usahanya dari industri makanan dan minuman menjadi industri tekstil, maka seluruh bahan baku (inventory) yang tidak akan terpakai saat berganti bidang usaha menjadi switching costnya, dan ada beberapa point yang perlu dipertimbangkan dari pencapaian yang sudah didapat PT Indofood CBP, Tbk. 



Segmen Inventory



Saat berganti bidang usaha, seluruh bahan baku dan persediaan maka tidak dapat terpakai lagi saat menjalankan kegiatan operasional di bidang usaha yang baru. Dilihat dari data Financial Statement triwulan 3 tahun 2020, apabila PT Indofood CBP, Tbk. mengganti bidang usahanya maka seluruh inventory senilai Rp4.184.886.000.000 menjadi switching costnya.



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/statement/Indofood%20CBP%20Sukses %20Makmur_Bilingual_30_SEP_20%20page1-8.pdf



14







Scale Learning Economics



Scale Learning Economics atau Skala Ekonomi menunjukan pertumbuhan ekonomi PT Indofood CBP, Tbk. yang meliputi kegiatan usaha di masing-masing divisinya. 



Divisi Noodles (Mi Instan)



Divisi Mi Instan merupakan divisi yang kinerjanya paling baik dintara divisi-divisi lainnya, didukung dengan 17 pabrik di Indonesia dan 1 di Malaysia dan mampu memproduksi kurang lebih 19 miliar bungkus mi instan setiap tahunnya. Divisi ini juga memimpin pasar di kategori terkait didukung oleh kekuatan merek-merek unggulan yang sudah sangat dikenal seluruh pasar dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 2019, nilai penjualan tumbuh sekitar 9,7%, dari tahun 2018 sebesar Rp25,26 triliun menjadi Rp27,71 triliun. Hal ini juga menaikan EBIT (Earning Before Interest and Tax) menjadi 21,9%. Divisi Mi Instan juga terus berupaya untuk memaksimalkan kegiatan bisnisnya dengan melakukan berbagai macam inovasi di tahun 2020 juga lebih memanfaatkan keunggulan merek-mereknya. Strategi pemasaran yang efektif juga terus dikembangkan dan berupaya memaksimalkan produktivitas serta efisiensi biaya. 



Divisi Dairy



Divisi Dairy dijalankan oleh salah satu anak perusahaan ICBP yaitu Indolakto dengan kepemilikan saham efektif 68%, yang merupakan salah satu produsen susu ultra-high temperature paling ternama. Didukung oleh 6 pabrik yang beroperasi di pulau Jawa dan jumlah produksi sekitar 700.000 ton per tahunnya. Tahun 2019, secara keseluruhan memiliki kinerja yang positif dengan pertumbuhan penjualan sebesar 6,7% dari Rp7,54 triliun pada tahun sebelumnya, menjadi Rp 7,54 triliun. Marjin EBIT pun meningkat menjadi 14,2% dikarenakan biaya produksi yang berkurang karena beban gula menjadi lebih rendah. Kapasitas produksi tahunan juga berhasil ditingkatkan sebesar 5% dan terus berencana untuk dinaikan. 



Snack Food (Makanan Ringan)



Divisi Makanan Ringan mampu memproduksi sekitar 50.000 ton per tahunnya. Dalam tingkat persaingan yang cukup ketat, divisi ini tetap mampu menaikan total nilai penjualan sebesar 2,8% dari Rp2,56 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp2,64 triliun. Marjin EBIT juga membaik menjadi -1,6% dibandingkan tahun sebelumnya 15



-7,7%. Kenaikan ini dapat dikatakan cukup drastis dan dapat disimpulkan divisi makanan ringan mampu mengurngi kerugian operasionalnya. Evaluasi dan optimalisasi portofolio produk pun terus dikembangkan guna meningkatan produktivitas dan efesiensi. 



Food Seasoning (Penyedap Makanan)



Divisi Penyedap Makanan memiliki 3 pabrik di pulau Jawa dan dapat memproduksi lebih dari 150.000 ton setiap tahunnya. Divisi ini tumbuh cukup pesat yaitu 60,6% dan mencapai Rp2,36 triliun di tahun 2019, marjin EBIT juga naik dari 8,9% menjadi 9,4%. Pencapaian ini didukung oleh optimalisasi pemasaran dengan memanfaatkan berbagai media konvensional yang populer di kalangan masyarakat untuk membangun consumer awareness. 



Nutrition & Special Food (Nutrisi & Makanan Khusus)



Divisi Nutrisi & Makanan Khusus baru memiliki satu pabrik di pulau Jawa dan mampu memproduksi sejumlah 25.000 ton setiap tahunnya. Divisi ini mengalami pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 17,1% sejumlah Rp980,7 miliar. Marjin EBIT pun meningkat dari 3,7% menjadi 4,2%. Kenaikan ini didorong oleh naiknya efisiensi produktivitas maupun biaya dan membaiknya komposisi penjualan. 



Beverage (Minuman)



Divisi Minuman memiliki 20 pabrik di seluruh Indonesia dan mampu memproduksi sekitar 3 miliar liter setiap tahunnya. Volume penjualan menurun namun nilai penjualan tumbuh 2,8% mencapai Rp1,88 triliun dan marjin EBIT naik dari -16,3% menjadi -8,5%. Hal ini didorong oleh naiknya harga jual rata-rata serta turunnya beban bahan baku utama, sehingga efisiensi operasional membaik. 



Fixed-Variable Cost



Beban-beban ICBP dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu beban pokok penjualan, beban penjualan dan distribusi dan umum dan administrasi. Seluruh beban ini merupakan variable cost dimana nominalnya dapat berubah tergantung pada produksi tahunannya.



16



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP %202019%20(Web%20Version).pdf Terjadi kenaikan pada biaya beban pokok penjualan, hal ini juga didorong oleh meningkatnya produksi tahunan hampir seluruh divisi di ICBP pada tahun 2019, maka kenaikan ini bersifat sangat wajar mengingat bertambahnya juga kapasitas produksi.



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP %202019%20(Web%20Version).pdf Beban penjualan dan distribusi juga meningkat dari tahun sebelumnya, peningkatan yang cukup besar terjadi pada beban ikaln dan promosi, dan bebam pengangkutan dan penanganan. Beban iklan dan promosi mengalami peningkatan dikarenakan pengoptimalisasian strategi pemasaran terutama di divisi penyedap makanan. Biaya beban pengangkutan dan penanganan juga cukup besar mengingat banyaknya pabrik yang dimiliki oleh ICBP dari setiap divisinya, sehingga tentu biaya penanganan



17



diperlukan lebih banyak juga biaya pengangkutan seperti kendaraan dan tenaga kerja agar pemasokan ke seluruh Indonesia tetap bisa optimal.



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP %202019%20(Web%20Version).pdf Sementara untuk biaya beban umum dan administrasi tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya 



Excess Capacity



Excess Capacity yaitu kondisi dimana terjadinya kelebihan pabrik untuk memasok suatu produk dari permintaan pasar. Hal ini dapat diakibatkan oleh menurunnya permintaan pasar maupun investasi perusahaan yang terlalu besar dan jangka panjang. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan kapasitas produksi tahunan. 



Noodles



Pada tahun 2019, Divisi Mi Instan mengalami kenaikan tingkat produksi sebesar 1 miliar bungkus. Dari yang sebelumnya sejumlah 18 miliar bungkus pada tahun 2018, menjadi 19 miliar bungkus. 



Dairy



Pada tahun 2019, Divisi Dairy mengalami kenaikan tingkat produksi sebesar 50.000 ton dari yang sebelumnya sejumlah 650.000 ton pada tahun 2018 menjadi 700.000 ton. 



Snack Food



18



Divisi Makanan Ringan mengalami penurunan kapasitas produksi, dimana pada tahun 2018 memproduksi sekitar 60.000 ton namun di tahun 2019 hanya memproduksi sekitar 50.000 ton. 



Food Seasoning



Divisi Penyedap Makanan tidak mengalami peningkatan maupun penurunan kapasitas produksi, pada tahun 2018 dan 2019, angka produksi tetap pada 150.000 ton per tahunnya. 



Nutrition & Special Food



Divisi Nutrisi & Makanan Khusus tidak mengalami peningkatan maupun penurunan kapasitas produksi, angka produksi tetap pada 25.000 ton pada tahun 2018 dan 2019. 



Beverage



Divisi Minuman tidak mengalami peningkatan maupun penurutan kapasitas produksi, produksi tetap di sekitar 3 miliar liter pada tahun 2018 dan 2019. Namun divisi ini melakukan penambahan satu pabrik opearasional di Indonesia. Dari seluruh divisi, peningkatan kapasitas produksi terjadi pada divisi noodles dan dairy, penurunan terjadi pada divisi snack food, dan angka produksi tetap sama di divisi food seasoning, divisi nutrition & special food, dan divisi beverage. Oleh karena itu dapat disimpulakn PT Indofood CBP, Tbk. tidak mengalami kondisi kelebihan pabrik pemasok dikarenakan produksi setiap tahunnya disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. 



Exit Barriers



ICBP memiliki banyak aset yang tersebar di setiap divisinya, anak perusahaan, maupun entitas lainnya. Rinciannya yaitu: 



Divisi Mi Instan : Rp100 miliar







Divisi Minuman : Rp2.80 miliar







Divisi Air Minum Kemasan : Rp1.93 miliar







Divisi Dairy : Rp380.21 miliar







Divisi Makanan Ringan : Rp1.23 miliar







Divisi Penyedap Makanan : Rp657 miliar



19







Restaurant Chain : Rp15 miliar







Packaging : Rp861 miliar







Bakery Fillings and Margarine Shortening : Rp84 miliar



Total aset yang dimiliki sebesar Rp5.36 triliun. Apabila ICBP memilih berganti industri,  maka seluruh total aset tidak terpakai lagi sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp5.360.000.000.000. ICBP juga memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di Indonesia yang tentunya menjadi pertimbangan penting apabila memutuskan untuk berpindah industri. Pabrik operasional ICBP juga tersebar di seluruh Indonesia dan berjumlah lebih dari 60 pabrik dan lebih dari 150.000 pekerja yang perlu menjadi pertimbangan. Apalagi mengingat PT Indofood CBP, Tbk. sebagai market leader dalam industri makanan dan minuman di Indonesia, kecil kemungkinan para direksi dan pemegang saham penting setuju dengan keputusan pergantian industri. B. Threat of New Entrance 



Scale of Economies



Skala ekonomi menggambarkan menurunnya biaya produksi per unit pada suatu perusahaan bersamaan dengan meningkatnya volume produksi. Hal ini disebabkan karena produktivitas perusahaan dapat menghasilkan produk (output) berlipat ganda dengan biaya (input) yang sama. ICBP memiliki skala ekonomis yang berjenis eksternal. Perusahaan tersebut baru bisa mencapai nilai efisiensi yang menguntungkan dalam skala yang besar sehingga sulit untuk pesaing baru masuk dalam skala yang lebih kecil. Bisa diketahui bahwa pangsa pasar ICBP menduduki market pertama dibandingkan industri makanan dan minuman lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga antara lain adalah bahan baku, kondisi cuaca, tren konsumsi, regulasi, kondisi perekonomian dunia dan nilai tukar rupiah. Untuk memitigasi risiko terjadinya kenaikan harga komoditas maka perusahaan harus memperluas diversifikasi pemasok bahan baku, dan menggunakan substitusi bahan baku yang biayanya tinggi tanpa mengurangi kualitas produksi, dan juga harus melakukan simulasi harga komoditas dan bahan baku untuk memantau dampak pergerakan harga.  Berikut ini adalah contoh pemasok bahan baku ICBP ,antara lain adalah : 



Tepung Terigu Bogasari Flour Mills Jakarta 20







Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta







Bumbu PT. Food Ingredient Development Cikampek







Karton Packing Raci Pack Jakarta Puri Nusa Bandung







Etiket Supermova Jakarta Prima Makmur Respati Cipta Kemas Abadi



        Gambar 1.1 : Grafik Skala Ekonomi



        Sumber :         Gambar 1.2 : Biaya Bahan Langsung PT Indofood Sukses Makmur Tbk



Sumber : https://core.ac.uk/download/pdf/25495175.pdf 



 Distribution Access 21



Saluran distribusi adalah jalur yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendistribusikan barang yang telah di produksi oleh produsen kepada konsumen. PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk memiliki jaringan produksi terluas di Indonesia, yang berarti dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan lebih efisien. Perusahaan ini memiliki lebih dari 60 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Selain di Indonesia, produk-produk ICBP juga tersebar lebih dari 60 negara di dunia. Pada tahun 2019 ICBP memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan jangkauan layanan ke lebih dari 700.000 outlet ritel teregistrasi. Tahapan distribusi pada produk-produk ICBP adalah dari produsen,wholesaler,retailer, lalu ke konsumen.         Gambar 1.3 : Proses Distribusi Mie Instan kepada Konsumen



Sumber : https://likoanas.wordpress.com/2019/11/26/penerapan-scm-erp-dan-crm-pada-ptindofood-sukses-makmur-tbk/ Berikut ini adalah daftar distributor utama PT indofood CBP Sukses Makmur, Tbk : 



PT Indomarco Adi Prima







PT Tristama Makmur







PT Putri Daya Usaha Utama







PT Cemaco Mandiri Corporation







PT Cereko Reksa Corporation



Dari akhir tahun 1980 ICBP telah bergerak dalam pasar internasional dan mengekspor produk ICBP   22



Ke beberapa negara ASEAN,Timur Tengah,Hongkong,Taiwan,China,Belanda,Inggris,Jerman,Australia,dan negara-negara di Afrika, konsumen yang paling banyak di seluruh dunia adalah dari Nigeria . Saat ini ICBP telah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang kegiatan pemasarannya sangat berpengaruh besar dalam penjualan produk melalui penjualan sendiri yang beroperasi di daerah DKI Jakarta,Jawa,Bali,Sumatra,Kalimantan, dan Sulawesi. Sedangkan untuk diluar daerah tersebut maka penjualannya dengan cara tidak langsung yaitu melalui distributor,pengecer,grosir,lalu kepada konsumen. Dengan adanya jaringan distribusi secara real time dan memiliki kemampuan untuk memantau persediaan dan distribusi barang maka dapat merencanakan pengisian kembali persediaan secara lebih tepat dan responsif terhadap permintaan pelanggan.   



Relationship



Customer Relationship Management merupakan salah satu proses untuk mengidentifikasi,mengantisipasi,serta memahami kebutuhan pelanggan. Pihak-pihak yang berelasi mencakup perusahaan-perusahaan di bawah kepemilikan yang sama yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk,PT Indofood Sukses Makmur, Tbk,dan Grup Salim. Berbagai transaksi antara ICBP dan entitas anak perusahaannya dengan pihak-pihak yang berelasi secara umum dan wajar. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :



Sumber : Annual Report PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 2019 Contoh transaksi antara ICBP serta entitas anak perusahaan dengan pihak relasi adalah sebagai berikut :



23







Grup menjual barang jadi dalam perjanjian distribusi/supply terkait kepada pihakpihak berelasi tertentu terutama kepada PT Indomarco Adi Prima (“IAP”) dengan harga yang disepakati tergantung dari produk.







Grup membeli bahan baku seperti tepung terigu dari Grup Bogasari Indofood dengan harga jual yang disepakati dengan ketentuan bahwa harga jual produk tidak boleh lebih tinggi dari harga jual Indofood kepada pihak ketiga lain yang bergerak di bidang industri sejenis, dan Grup juga membeli minyak goreng dan lemak nabati dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dengan harga jual yang disepakati berdasarkan pasar.







NICI mengadakan perjanjian lisensi merek dengan Indofood dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive untuk menggunakan merek milik Indofood untuk produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun tidak langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama Indofood tetap menjadi pemegang saham NICI baik langsung maupun tidak langsung. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar persentase tertentu yang disepakati dari penjualan netonya.



Dalam strategi menjalin hubungan dengan konsumen ICBP memiliki jaringan Noodle Community secara baik dengan konsumennya. Di beberapa negara maju mie sudah diapresiasi dan memiliki penggemar khusus,dengan ini ICBP memiliki peluang untuk menjalin relasi yang baik dengan konsumen. Menurut mereka memakan mie menjadi suatu bagian dari culinary taste,apalagi dengan produk mie instan ICBP dengan berbagai varian rasa yang dapat diterima sangat baik oleh konsumen di negara-negara yang memiliki jaringan Noodle Community. 



Legal Barries to Entry



Hambatan legalitas secara umum biasanya disebabkan oleh hambatan masuk karena peraturan perundang-undangan dan hak khusus,serta hambatan masuk karena adanya hak eksklusif. Contohnya seperti Monopoly by Law terjadi apabila pesaing baru yang ingin masuk ke pasar tidak memiliki kemampuan untuk bersaing sehingga membuat perusahaan lainnya sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada terdahulu,maka hal ini menjadi hambatan masuk bagi pelaku usaha karena hukum. Walaupun sekarang ICBP telah masuk ke dalam jajaran 10 besar saham berkapitalis pasar terbesar tetapi saat ini ICBP memiliki hambatan dengan adanya virus corona. 24



Meskipun pada tahun 2019 penjualan naik 4% dari tahun sebelumnya tetapi tahun 2020 penjualan ICBP mengalami penurunan sebesar 5,5% dari Rp 46,08 Triliun menjadi Rp 43,56 Triliun. Dengan adanya virus corona ICBP tidak tergeser oleh perusahaan yang baru maupun yang sudah ada. ICBP merupakan perusahaan industri makanan dengan pangsa pasar yang sudah memimpin industri makanan dan minuman di Indonesia. Jadi hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap hambatan legalitas karena pesaing yang baru masuk ke pasar sulit untuk menggeser ICBP sebagai pemimpin market dari pangsa pasar industri makanan dan minuman. Kesimpulannya adalah ICBP tidak memiliki kekhawatiran terhadap hambatan legalitas di pangsa pasar industri makanan dan minuman di Indonesia. C. Threat of Substitutes Product 



Relative Price and Performance



Ancaman produk substitusi untuk industri makanan dan minuman tergolong rendah karena industri ini memproduksi kebutuhan pokok masyarakat yaitu pangan. Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa pengganti yaitu melihat apakah harga dan variasi yang ditawarkan lebih menarik dan memiliki nilai tambah. ICBP mensiasati pencegahan kondisi ini dengan cara menawarkan produk-produk berkualitas dengan harga yang rendah, contohnya Indomie dengan harga sekitar Rp2.500 sampai Rp5.000, sudah termasuk dengan variasi dan inovasi rasa yang mengikuti perkembangan zaman. Karena harga-harga produk yang tergolong rendah maka ancaman produk substitusi pun rendah. Cara terbaik untuk terus menguasai konsumen maupun segmentasi pasar yaitu memanfaatkan teknologi dan informasi seiring dengan perkembangan zaman. 



Buyers Willingness to Switch



Produk yang sudah mempunyai harga dan kualitas sesuai dengan keinginan pelanggan seringkali tidak berpengaruh terhadap kesediaan pelanggan untuk beralih ke merek lain yang menjadi indikasi penting dalam persaingan. ICBP sudah memiliki reputasi yang baik di kalangan masyarakat Indonesia bahkan mancanegara, kualitas dan harga yang sesuai dengan pangsa pasar mendorong loyalitas para pelanggan. Brand awareness terhadap produk-produk ICBP juga tergolong tinggi dikarenakan strategi pemasaran dan 25



campaign-campaign yang seringkali dilakukan untuk menaikan nama merek-merek dari setiap divisi. Hal ini menunjukan kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap produkproduk yang ditawarkan oleh ICBP dan hal ini bukanlah sesuatu yang mudah dibangun dan mudah diubah. Sehingga keinginan pelanggan untuk berganti merek dapat disebut rendah. D. Bargaining Power of Buyers 



Switching costs



Pengertian switching cost menurut alhi, Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen karena berpindah ke penyedia layanan yang lain yang tidak akan dialami jika konsumen tetap setia dengan penyedia layanan saat ini (Lee,lee dan Feick,2001). Dengan kata lain, kepuasan konsumen dan kepercayaan konsumen mempengaruhi loyalitas konsumen secara langsung dan tidak langsung melalui biaya peralihan (switching cost) Contohnya, konsumen berpindah dari susu Indomilk ke susu cap Enaak ini tidak akan menimbulkan switching cost sama sekali atau hanya menimbulkan switching cost yang sedikit, tetapi jika berpindah dari Indomilk ke Frisian Flag akan menimbulkan switching cost. Cara memenangkan persaingan pasar dengan switching cost bukan dimaksudkan untuk mengunci pelanggan saja tapi juga untuk menciptakan pemikiran strategis serta melihat potensi kedepan. Beberpa produk tidak akan menimbulkan switching cost bila customer memutuskan untuk berpaling ke produk lain. 



Differentiation



Diferensiasi produk adalah proses membedakan produk atau layanan agar lebih menarik bagi pasar sasaran tertentu. Proses tersebut melibatkan detail karakteristik setiap produk yang bisa dihargai oleh konsumen dan menjadikan produk tersebut unik. PT. Indofood CBP, Tbk. senantiasa menciptakan inovasi produk baru mi instan yang berbeda dari produk lain. Upaya ini mesti dilakukan agar timbul keunikan yang membuat masyarakat tertarik. Bagi PT. Indofood CBP, Tbk inovasi adalah ujung tombak perusahaan untuk tetap tumbuh setelah 40 tahun berkecimpung pada dunia mi instan. Indofood 26



mengeluarkan produk-produk barunya tercatat mengeluarkan 19 produk mi instan yang terdiri dari berbagai rasa termasuk mi goreng. Untuk menggaet fans berat Indomie Goreng, Indofood bahkan mengeluarkan varian Chitato rasa Indomie Goreng. Varian baru ini terbukti sukses menggaet para fans Indomie Goreng. Terbaru, Indofood mengeluarkan produk mi kuah tanpa kuah. Varian ini merupakan modifikasi dari mi kuah. Produk ini juga mendapatkan sambutan yang cukup baik. 



Importance of product for cost and quality 



Biaya kualitas adalah ukuran finansial dari kinerja suatu perusahaan, membantu mengoptimalkan berbagai biaya untuk mencapai kualitas terbaik yang dapat dicapai dengan harga yang lebih masuk akal. Ketika PT Indofood CBP, Tbk memberikan harga yang lebih tinggi dibandingkan produk yang lain Indofood menjamin bahwa produknya tersebut lebih unggul dibandingkan dengan produk yang lain. Hal ini bisa dilihat dari branding yang menarik,packaging yang bagus, dan varian rasa yang banyak serta inovatif. 



Number of buyers



Sampai saat ini, pemimpin pasar mi instan di Indonesia masih dipegang oleh Grup Salim melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indonesia-investments.com mencatat Indofood menguasai 72 persen pangsa pasar mi instan Indonesia. Pemain-pemain baru terus bermunculan. Grup Mayora masuk dalam kancah makanan cepat saji ini dengan meluncurkan produk mi instan merek "Bakmi Mewah". Saat ini tercatat ada delapan produsen mi instan di Indonesia antara lain Indofood, Wings Food, CSF, ABC, Jakarama Tama, Medco Group, Nissin, dan Delifood. Meski demikian, Indofood masih menjadi pemain utama pasar mi instan Indonesia. Salah satu keunggulan dari Indofood adalah jalur distribusi yang sudah mumpuni. Mereka sudah mampu masuk ke pasar-pasar ritel hingga pelosok tanah air. Dari warung kecil hingga supermarket besar, semua sudah bisa ditembus. Indomie juga sudah menjadi nama generik dari warungwarung penjual mi instan di pinggir jalan. 



Volume per buyer



27



Untuk mendorong konsumen menigkatkan pembeliannya, maka Indofood harus mampu memotivasikan para konsumennya dengan mempelajari pengetahuan dan keterampilan mengenai bagaimana konsumen serta motif pembelian para konsumen 1.        Strategi Harga, promosi, ikan publisitas, serta meningkatkn saluran distribusi terhadap produk yang dipasarkan. 2.        Mencoba mempengaruhi konsumen dengan cara promosi yang gencar terhadap barang dengan membanting harga yang bisa menarik konsumen untuk membelinya, memberikan diskon yang menarik kepada konsumen yang belum pernah mencoba produknya E. Bargaining Power of Suppliers 



Switching Cost



Kebutuhan pada industri makanan dan minuman, switching cost yang perlu dikeluarkan jika mengganti pemasok akan rendah. Hal ini dikarenakan banyaknya pemasok kemasan maupun bahan baku pada industri ini. Walaupun rendah, namun akan sulit untuk mengganti supplier dikarenakan perjanjian lisensi merek dan kontrak lainnya dengan seluruh supplier. Tak menutup kemungkinan biaya juga akan naik saat berganti supplier tergantung dengan kesepakatan harga jual dan ketentuan lain yang didiskusikan kedua belah pihak. 



Importance of Product for Cost and Quality



Upaya untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan konsistensi kualitasnya, ICBP tetap mengacu pada kebijakan dan perjanjian kepada setiap suppliernya. Perjanjian Lisesnsi Merek juga terus diperbaharui dari tahun ke tahun sehubung dengan adanya transaksi penggabungan usaha, dan pada 2010 ICBP dikenakan 1,5% untuk beban royalti dari nilai penjualan neto tertentu.   



Number of Suppliers



ICBP memiliki beberapa supplier yang tentunya mempunyai kebijakan tentang seleksi pemasok sesuai dengan yang diatur dalam Kode Etik Perseroan maupun kebijakan prosedur internal. Saat ini ICBP memiliki beberapa pemasok, seperti PT Jaya Utama 28



Santikah, Toko Tekad Makmur, Esprobags, PT Yokomindo Makmur Perkasa, PT Fiberboat Indonesia, PT Tirta Chemindo Engineering, PT Prima Sukses Promo, PT Gaya Sukses Mandiri Kaseindo, PT Bogasari Flour Mills, dan masih sejumlah pemasok lainnya. 



Volume per Suppliers



ICBP tidak melakukan traksaksi pembelian dari satu pemasok yang pembelian kumulatifnya melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian, kecuali sebesar 10,68% dan 10,18% pembelian dari ISM.



29



III.



Accounting Analysis 



Identify Key Accounting Policies



Dalam rangka mengidentifikasi kebijakan utama atau kebijakan kunci yang dipilih oleh perusahaan, dapat dilihat dari kolom aset yang memiliki porsi paling dominan diantara aset-aset lainnya pada laporan keuangan tahunannya. Dalam hal ini, PT Indofood CBP, Tbk. aset yang memiliki porsi paling besar yaitu Aset Tetap (neto) sebesar Rp11.342.412.000.000 yakni sebesar 29,3% dari keseluruhan jumlah total aset sebesar Rp38.709.314.000.000. lalu Piutang Usaha yang dibagi menjadi 2 yaitu dari Pihak Ketiga (neto) sebesar Rp1.065.882.000.000 dan dari Pihak Berelasi sebesar Rp2.983.408.000.000 jika dijumlahkan maka menjadi sebesar Rp4.049.290.000.000 (10,46%), lalu Investasi Jangka Panjang sebesar Rp3.890.271.000.000 (10,04%) dan yang terakhir Persediaan (neto) sebesar Rp3.840.690.000.000 (9,67%). Data ini diambil dari laporan posisi keuangan yang tercantum dalam annual report PT Indofood CBP, Tbk. sebagai berikut



30



31



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP %202019%20(Web%20Version).pdf 



Assess Accounting Flexibility



Fleksibilitas akuntansi ini adalah kebijakan yang bertujuan untuk  memenuhi kebutuhan bisnis untuk melaporkan berbagai transaksi ekonomi. Hal ini berdampak pada kapasitas dan kecepatan perusahaan untuk dapat mengontrol keuangan untuk mengambil tindakan secara preventif untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Agar fleksibilitas akuntansi perusahaan dapat dikelola dengan baik maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan berdasarkan key accounting yaitu kas dan setara kas,piutang usaha,aset tetap,dan persediaan neto. Berikut ini adalah penjelasan terhadap fleksibilitas yang akan diambil manajemen : 



Kas dan setara kas 32



Laporan arus kas yang disajikan menggunakan metode langsung, metode ini menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dalam laporan keuangan yang ada sesuai dengan key accounting maka sudah dijelaskan bahwa telah dijelaskan secara rinci mengenai kas. 



Piutang usaha



Piutang usaha timbul karena adanya penjualan secara kredit dan adanya non penjualan seperti pemberian pinjaman kepada pihak ketiga. penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang. Hal ini dapat dinilai melalui membandingkan piutang untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Piutang yang semakin tinggi akan semakin baik karena modal yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan semakin rendah,hal ini akan berpengaruh kuat terhadap likuiditas perusahaan. Hal ini berarti apabila piutang mengalami perubahan peningkatan maka likuiditas akan meningkat 



Persediaan neto



Berdasarkan hasil penilaian terhadap kondisi fisik dari persediaan,manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai persediaan. penyisihan atas penurunan nilai persediaan diakui jika persediaan terkait terjual kepada pihak ketiga. 



Aset tetap



Aset tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp21.931.523 (31 Desember 2018: Rp19.928.118), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset tetap.          33







Evaluate Accounting Strategy



Evaluasi strategi keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional. Kinerja keuangan ini berguna bagi pihak manajemen dan para pemangku kepentingan. Untuk mengevaluasi strategi keuangan maka dapat dilihat dari likuiditas keuangan,fleksibilitas keuangan, dan arus kas bebas dari perusahaan ini. PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk memiliki tingkat likuiditas yang kuat,didukung oleh posisi kas dan setara kas yang mencapai Rp8,36 triliun pada tanggal 31 Desember 2019,dibandingkan dengan Rp4,73 triliun di akhir tahun sebelumnya. Rasio lancar pada tahun 2019 mencapai 2,54 kali lebih tinggi dibandingkan dengan 1,95 kali di tahun 2018. Perseroan menjadikan total ekuitas sebagai modal perusahaan,tujuan utamanya adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha lebih memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Likuiditas keuangan berfungsi untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen kredit yang memadai. Dibawah ini merupakan



34



data jatuh tempo liabilitas keuangan,berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto :



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202019%20(Web %20Version).pdf



35



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202019%20(Web %20Version).pdf Dilihat dari total ekuitas sebagai modal perusahaan dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2019, total ekuitas mencapai Rp26,67 triliun dibandingkan dengan Rp22,71 triliun pada tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama karena laba yang dihasilkan di sepanjang tahun 2019 dikurangi dengan pembayaran dividen. Dibawah ini merupakan data total ekuitas dari annual report tahun 2019 :



36



Sumber : https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202019%20(Web %20Version).pdf PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk memiliki arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp. 7,40 triliun, dan pada tahun 2018 sebesar Rp. 4,65 triliun. Hal ini dapat dikatakan bahwa arus kas di tahun 2019 lebih tinggi dari tahun 2018 dikarenakan meningkatnya kinerja operasional. Sedangkan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi menjadi turun dikarenakan belanja modal yang lebih rendah, begitu juga dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan turun di tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018, dikarenakan adanya penambahan utang untuk biaya operasional. Meskipun PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk mempunyai hutang di tahun 2019 tetapi mampu untuk membayar hutang tersebut dan perusahaan dapat dikatakan dengan baik, hal ini



37



dapat dilihat dari rasio total liabilitas terhadap total ekuitas sebesar 0,45 kali, turun dibandingkan dengan 0,51 kali di tahun 2018. Interest coverage ratio (jumlah bunga yang diperoleh) pada tahun 2019 naik menjadi 53,3 kali dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar 50,7 kali, terutama dikarenakan oleh naiknya laba usaha. Kesimpulannya untuk mengevaluasi startegi keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk adalah pada tahun 2019 ini kinerja keuangannya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dapat dilihat dari posisi kas dan setara kas yang meningkat pesat dibandingkan akhir tahun sebelumnya,serta rasio lancar pada tahun 2019 meningkat 2,54 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, dan total ekuitas yang meningkat dari tahun sebelumnya menandakan bahwa perusahaan ini memiliki penjualan yang bagus pada tahun 2019 sehingga memiliki modal produksi yang lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dalam hal kemampuan untuk membayar utang pada tahun 2019 ICBP dapat dikatakan baik karena rasio total liabilitas terhadap total ekuitas turun 0,51 kali dibandingkan tahun 2018. 



Evaluate the Quality of Disclosure



 Opini Auditor Laporan Keuangan Konsolidasian telah di Audit oleh Akuntan Publik Purwantoro, Sungkono & Surja yang menghasilkan Laporan Auditor Independen.   Menurut Laporan Auditor Independen, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,  posisi keuangan konsolidasian PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasinya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia.   No .



Kriteria



Penilaia n



38



Keterangan



1



Umum



Baik



Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.



2



Ikhtisar Data Keuangan



Lengkap



Penting



Ikhtisar Data Keuangan Penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku Saham yang telah diterbitkan untuk setiap masa triwulan yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 2(dua) tahun buku terakhir



3



Laporan Dewan



Lengkap



 



Komisaris dan Direksi 4



Profil Perusahaan



Lengkap



Sudah menjelaskan profil secara lengkap



5



Analisa dan Pembahasan



Lengkap



Menguraikan kinerja perusahaan.



6



Manajemen atas Kinerja



Menjabarkan



Perusahaan



utang dan tingkat kolektibilitas piutang.



Good Corporate



Baik



Governance



39



 



kemampuan



membayar



7   8



Informasi Keuangan



Lengkap



Opini auditor independen atas laporan



Pengungkapan lainnya



Lengkap



keuangan. Deskripsi Auditor Independen di Opini.



Kinerja Perusahaan Saat Ini   Dalam Sambutan Komisaris,Franciscus Welirang (Komisaris Utama) Mengatakan bahwa PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mampu mencapai target kinerja dari tahun ke tahun, Dewan Komisaris telah menelaah kinerja Direksi di tahun 2019, dan merasa puas dengan keberhasilan Direksi dalam menjalankan strategi secara efektif guna mengatasi kondisi yang penuh tantangan, serta mampu mempertahankan protabilitas dan pertumbuhan di tengah industri FMCG yang sangat kompetitif. Kualitas Pengungkapan Segmen PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menawarkan berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia dan segmen pasar, melalui lebih dari 30 merek produknya yang terkemuka. Banyak di antara merek-merek tersebut memiliki posisi pasar yang signifkan di Indonesia, didukung oleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen selama bertahun-tahun. Sebagian besar produk-produk kami tersedia di seluruh nusantara. Didukung oleh jaringan distribusi yang ekstensif dari perusahaan induk, kami dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan lebih efsien. Kegiatan operasional PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didukung oleh lebih dari 60 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah utama di Indonesia. Dengan demikian, kami dapat senantiasa dekat dengan permintaan pasar. Selain di Indonesia, produk-produk ICBP juga hadir di lebih dari 60 negara di dunia Pengungkapan yang Memadai untuk Menilai Strategi Bisnis Perusahaan Pencapaian-pencapaian yang dijabarkan dalam Laporan Direksi yang terdapat dalam Laporan Tahunan 2019.



40



ICBP Mencatat kinerja yang kuat dimana penjualan neto konsolidasi meningkat 10,1% menjadi Rp. 42,30 triliun di tahun 2019 dari Rp. 38,41 triliun di tahun 2018. Perseroan juga membukukan pertumbuhan penjualan di luar Indonesia yang baik sekitar 19% mencapai $324 juta atau sekitar 11% dari penjualan neto konsolidsi. Hubungan dengan Investor Perusahaan Sebagai perusahaan publik, Perseroan memelihara komunikasi yang baik dan terbuka dengan para pemegang saham. Divisi Investor Relations secara proaktif mengkomunikasikan kinerja keuangan Perseroan maupun informasi relevan lainnya secara konsisten dan transparan kepada para analis maupun investor. Masyarakat umum dan investor dapat mengakses laporan keuangan maupun informasi lain tentang Perseroan melalui situs www.indofoodcbp.com Info saham, Per 31 Desember 2019, sejumlah 11.661.908.000 saham ICBP dengan nilai nominal Rp50 per saham tercatat pada BEI, dengan jumlah pemegang saham melebihi 5.800. Volume saham yang diperdagangkan di pasar reguler selama tahun 2019 berjumlah 1.470.102.500 dengan harga berkisar antara Rp8.950 hingga Rp12.550 per saham dan ditutup pada harga Rp11.150 per saham.   



Identify Potential Red Flags



Jika dilihat dalam laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tahun 2019 dapat dikatakan baik sehingga dapat dikatakan tidak ada tanda bahaya yang terdeteksi. Disepanjang tahun 2019 perusahaan dapat keluar dari tanda bahaya dibandingkan tahun sebelumnya karena tahun ini Indofood CBP fokus untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan meskipun tahun 2019 mengalami penurunan volume penjualan tetapi nilai penjualan tumbuh 2,8% mencapai Rp1,8 triliun didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata. Marjin EBIT juga pada tahun 2019 membaik dari tahun 2018 dari -16,3% menjadi -8,5% terutama karena kenaikan harga jual rata-rata, turunnya beban bahan baku utama serta penghematan dari membaiknya efisiensi operasional. Hal ini menandakan Indofood dapat menghilangkan tanda bahaya yang ada karena pada tahun 2019 melakukan kampanye digital dan promosi penjualan secara agresif untuk mempertahankan pangsa pasarnya dengan cara peluncuran produk-produk baru dan seiring dengan upaya untuk melakukan diferensiasi produk guna menciptakan segmen 41



pasar baru serta meningkatkan permintaan,hal ini bertujuan agar kompetitor baru tidak dapat masuk ke dalam pasar. Kemungkinan Indofood CBP tidak akan mengalami tanda bahaya dalam jangka waktu dekat jika menggunakan strategi yang sudah disusun pada tahun 2019. 



Accounting Distortion



Sebaik apapun sebuah perusahaan tetap berkemungkinan besar terdapat distorsi dalam laporan keuangannya, dan untuk tetap menyajikan hasil yang baik maka dilakukan management laba. Distorsi merupakan keadaan dimana apa yang disajikan dalam laporan keuangan berbeda dengan apa yang terjadi pada realitanya. Dalam hal ini, seluruh data yang disajikan pada annual report ICBP memiliki nilai-nilai yang wajar dan tidak mencurigakan, dan menyajikan informasi yang lengkap beserta seluruh catatan dari setiap segmen usahanya, red flags pun tidak teridentifikasi.  Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Indofood CBP, Tbk. dalam keadaan keuangan dan management yang sehat.



IV.



Financial Analysist 



Asset Management Ratio



Ratio



PT Indofood CBP PT Mayora 2019



2018



2019



Operating Working Capital/Sales



23.80% 17.93%



36.16%



Net non-current Operating Assets/Sales



52.21% 52.70%



25.02%



PP&E/Sales



26.82% 27.96%



18.68%



Operating Working Capital Turnover



4.201



5.578



2.765



Turnover



1.83



2



1.75



PP&E Turnover



1,73



1,78



5,35



Trade Receivables Turnover



17,23



18,55



5,27



Day's Receivables



21,18



19,67



69,22



Inventories Turnover



7.11



7.2



5.57



Day's Inventories



51.34



50.69



65.53



Trade Payable Turnover



9.92



9.18



11.56



Day's Payable



36.83



39.8



31.6



Net non-current Operating Asset



42



PT Indofood CBP cenderung mengalami penurunan di setiap rasionya pada tahun 2019, kecuali pada rasio operating working capital to sales, day’s receivables, day’s inventories, dan trade payable turnover. Hal ini dikarenakan peningkatan sales yang tidak sebanding dengan peningkatan aspek lainnya. Namun walaupun PT Indofood CBP mengalami sedikit penurunan di tahun 2019, jika dibandingkan dengan kompetitornya PT Mayora Indah, ICBP mengalami keunggulan di beberapa rasionya. Jadi dapat disimpulkan bahwa PT Indofood CBP dan PT Mayora Indah memiliki kelemahan rasio yang berbeda namun keduanya tetap memiliki manajemen aset yang baik karena tidak terdapat rasio yang dibawah 1. 



Liquidity Ratio



Analisis likuiditas bertujuan untuk mengetahui gambaran posisi kas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang sesuai dengan waktu yang telah disepakati, dimana dalam point ini adalah hutang jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari 4 komponen yaitu current ratio rasio lancar), quick ratio (rasio cepat), dan cash ratio (rasio kas), dan operating cash flow ratio. Berikut adalah penghitungan rasio - rasio tersebut: PT Indofood CBP 2019



2018



Current Asset 16,624,925,000,000 14,121,568,000,000 Current Liabilities 6,556,359,000,000 7,235,298,000,000 Current Ratio



2.536



1.952 2019



2018



Cash and Marketable Securities 8,359,164,000,000 4,726,822,000,000 Trade Receivable 4,049,290,000,000 4,128,191,000,000 Current Liabilities 6,556,359,000,000 7,235,298,000,000 Quick Ratio



1.892



1.224



2019



2018



Cash and Marketable Securities 8,359,164,000,000 4,726,822,000,000 43



Current Liabiliteis 6,556,359,000,000 7,235,298,000,000 Cash Ratio



1.275



0.653



2019



2018



Cash Flow from Operations 7,398,161,000,000 4,653,375,000,000 Current Liabilities 6,556,359,000,000 7,235,298,000,000 Operating Cash Flow Ratio 1.128 0.643 Dilihat dari data diatas, setiap rasio likuiditas PT Indofood CBP mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini didominasi oleh menurunnya current liabilities hampir 1 triliun rupiah, juga peningkatan pesat pada aset lancar dan kas dan setara kas. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan PT Indofood CBP memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban hutangnya. PT Mayora Indah 2019



2018



Current Asset 12,776,102,781,513 12,647,858,727,872 Current Liabilities 3,726,359,539,201 4,764,510,387,113 Current Ratio



3.428



2.655 2019



2018



Cash and Marketable Securities 2,982,004,859,009 2,495,655,019,108 Trade Receivable 5,901,994,049,176 5,572,866,721,797 Current Liabilities 3,726,359,539,201 4,764,510,387,113 Quick Ratio



2.384



1.693



2019



2018



Cash and Marketable Securities 2,982,004,859,009 2,495,655,019,108 Current Liabiliteis 3,726,359,539,201 4,764,510,387,113 Cash Ratio



0.800



0.524



44



2019



2018



Cash Flow from Operations 3,303,864,262,122



459,273,241,788



Current Liabilities 3,726,359,539,201 4,764,510,387,113 Operating Cash Flow Ratio 0.887 0.0964 PT Mayora Indah sebagai kompetitornya juga mengalami peningkatan setiap rasio likuiditas pada tahun 2019. Current ratio dan quick ratio PT Mayora Indah lebih baik jika dibandingkan dengan PT Indofood CBP, namun Cash Ratio dan Operating cash flow ratio masih lebih baik PT Indofood karena menunjukan angka diatas 1. Kesimpulannya PT Mayora Indah lebih baik dalam memenuhi kewajiban hutangnya dengan aset lancar maupun kas setara kas dan piutang usaha. Namun PT Indofood CBP lebih baik dalam memenuhi kewajiban hutangnya dengan kas dan setara kas, dan arus kas dari operasi jika dibandingkan dengan PT Mayora Indah. 



Debt and Coverage



Ratio



PT Indofood CBP 2019



2018



PT Mayora Indah 2019



2018



0.451357769 0.513494780 0.923033662 Liabilities to Equity Ratio Debt to Equity Ratio



1



3



5



1.059305218



0.088



0.099



0.92



1.06



0,310990011 0,339277536 0,479988317 Debt to Capital Ratio Interest Coverage (Earning Basis)



3



3



2



0,5143993269



53,30021555 50,72616578 49,55670321 47.15578967



Interest Coverage (Cash Flow Basis) 17.36783432 16,78 11,7686 13.75689 Liabilities to Equity Ratio dihasilkan dari membandingkan Total Liabilities dengan Shareholders Equity pada tahun 2018 dan 2019 PT Indofood CBP dan perusahaan perbandingannya di industri yang sama dihasilkan angka berturut-turut 0.4513577691, 0.5134947803, 0.9230336625, 1.059305218 Debt to Equity Ratio dihasilkan dari membandingkan jumlah Current Debt dan Non Current Debt dibagi Shareholders Equity pada tahun 2018 dan 2019 PT Indofood CBP dan perusahaan perbandingannya di industri yang sama dihasilkan angka berturut-turut 0.088, 0.099, 0.92 1.06. 45



Debt to Capital Ratio dihasilkan dari membandingkan jumlah Current Debt dan Non Current Debt dengan penjumlahan Current Debt, Non Current Debt, dan Shareholders Equity pada tahun 2018 dan 2019 PT Indofood CBP dan perusahaan perbandingannya di industri yang sama dihasilkan angka berturut-turut 0.3109900113, 0.3392775363, 0.4799883172, 0.5143993269 Interest Coverage (Earning Basis) dihasilkan dari membandingkan jumlah Net Profit, Interest Expense, dan Tax Expense dengan Interest Expense pada tahun 2018 dan 2019 PT Indofood CBP dan perusahaan perbandingannya di industri yang sama dihasilkan angka berturut-turut 53.30021555, 50.72616578, 49.5567032, Interest Coverage (Cash Flow Basis) dihasilkan dari membandingkan jumlah Cash Flow from Operations, Interest Expense, dan Taxes Paid dengan Interest expense pada tahun 2018 dan 2019 PT Indofood CBP dan perusahaan perbandingannya di industri yang sama dihasilkan angka berturut-turut 17.36783432, 16,78, 11,7686,13.75689   



Income Statement Ratio



Untuk melakukan analisis income statement ratio, diperlukan dari data laporan laba-rugi, berikut laporan laba-rugi pada PT Indofood CBP Tbk tahun 2018 – 2019 dan PT Mayora Indah Tbk 2019 : INCOME STATEMENT RATIO AKUN



PT INDOFOOD



PT INDOFOOD 



PT MAYORA INDAH



CBP 2018



CBP 2019



2019



Line Items as a Percentage of Sales Sales



Rp         73.394.728



Rp  76.592.955



Rp  25.026.739.472.547



-Rp        12.283.723



-Rp  13.186.529



Rp    4.744.976.395.481



Income/Expense



Rp           8.853.013



Rp     9.235.031



-Rp       467.797.970.023



Net Operating Profit



Rp           7.446.966



Rp     8.749.397



Rp    2.704.466.581.011



Net Operating Expense Other



46



Before Tax Invesment Income Interest Income Interest Expense



-Rp                30.882



Rp        190.353



Rp             2.387.589.067



Rp           1.524.070



Rp        869.970



Rp             2.387.589.067



-Rp              278.450



-Rp        759.131



-Rp       355.074.879.758



-Rp          2.485.115



-Rp    2.846.668



Rp        665.062.374.247



Rp           4.961.851



Rp     5.902.729



Rp    2.039.404.206.764



Tax Expense Net Profit Operating Expense Line Items as a Percent of Sales (By Function) Cost of Sales



Rp         53.182.723



Rp  53.876.594



Rp  17.109.498.526.032



-Rp        12.283.723



-Rp  13.186.529



Rp    4.744.976.395.481



Selling, General, and Administrative Expense



Dari data diatas terlihat diperoleh hasil analisis pada PT. Indofood cbp tahun 2018-2019 dan PT. Mayora 2019 : INCOME STATEMENT RATIO AKUN



PT INDOFOOD



PT INDOFOOD



PT MAYORA 



CBP 2018



CBP 2019



INDAH 2019



Line Items as a Percentage of Sales Sales



100,00%



100,00%



100,00%



Net Operating Expense



-16,74%



-17,22%



18,96%



Other Income/Expense



12,06%



12,06%



-1,87%



Net Operating Profit



10,15%



11,42%



10,81%



-0,04%



0,25%



0,01%



Before Tax Invesment Income



47



Interest Income



2,08%



1,14%



0,01%



Interest Expense



-0,38%



-0,99%



-1,42%



Tax Expense



-3,39%



-3,72%



2,66%



6,76%



7,71%



8,15%



Net Profit  



  Net Operating Expense Line Items as a Percent of Sales (By Nature)



Personnel Expense



N.A



N.A



N.A



Cost of Materials



N.A



N.A



N.A



Depreciation and



N.A



N.A



N.A



N.A



N.A



N.A



Amortization Other Operating Income/Expense  



  Operating Expense Line Items as a Percent of Sales (By Function)



Cost of Sales Selling, General, and



72,46%



70,34%



68,36%



-16,74%



-17,22%



18,96%



Administrative Expense  



  Key Profitability Ratios



Gross Profit Margin EBITDA Margin NOPAT Margin Net Profit Margin



27,54%



29,66%



31,64%



9,50%



9,80%



7,10%



3%



4%



5%



6,76%



7,71%



8,15%



Perhitungan analisis diatas berdasarkan nilai laporan keuangan perusahaan, berikut rumus yang digunakan untuk menganalisis pada PT Indoofood CBP Tbk tahun 2018 – 2019 dan PT Mayora Indah Tbk 2019: 48



1.     Gross Profit Margin Gross Profit Margin laba kotor



X 100%



              total pendapatan 2.     EBITDA Margin EBITDA Margin (Penjualan – Biaya Penjualan – Biaya Operasional – Biaya Lain-lain – Bunga – Pajak) X 100% total pendapatan 3.     NOPAT Margin NOPAT Margin Laba (Rugi) Usaha –



X 100%



Pajak total pendapatan 4.     Net Profit Margin Net Profit Margin Laba bersih setelah pajak X 100% pendapatan Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa pada PT. Indofood CBP Tbk 2018 dan 2019 dengan PT. Mayora Indah Tbk 2019 Memiliki nilai pada laporan laba rugi yang beda beda beda PT. Mayora Indah Tbk itu Memiliki nilai yang cukup tinggi pada laporan keuangan daripada dengan PT. Indofood CBP Tbk tetapi untuk presentasi atau perhitungan pendapatan dan biaya biaya yang dikeluarkan itu tidak Jauh berbeda dengan perbandingan PT. Indofood CBP Tbk. Pada PT. Indofood CBP Tbk 2018 ke 2019 Untuk analisis laporan keuangan terutama pada laporan laba rugi itu mengalami peningkatan dan adapun juga biaya biaya yang dikeluarkan,Di mana pada PT. Indofood CBP Tbk itu nilai yang mengalami penurunan adalah pada pendapatan bunga yang di mana di tahun 2018 sebesar 2,08% dan di tahun 2019 sebesar 1,14%. 49



Pada analisis gross profit margin dengan perhitungan laba kotor dibagi dengan pendapatan nah dari PT. Indofood CBP Tbk tahun 2018 dan 2019 dengan PT. Mayora Indah Tbk  itu cukup bagus dengan PT. Indofood CBP Tbk tahun 2018 sebesar 27,54% dan untuk tahun 2019 sebesar 29,66% dan untuk PT. Mayora Indah Tbk sebesar 31,64%. EBITDA margin Yang diperoleh dari perhitungan penjualan dikurangi dengan biaya biaya penjualan biaya operasional dan biaya lain lain serta dengan dikurangi bunga dan pajak dibagi dengan pendapatan, Untuk hasil pada PT. Indofood CBP Tbk dan PT. Mayora Indah Tbk itu meningkat dan PT. Indofood CBP Tbk ini memiliki adalah yang lebih bagus daripada PT Mayora Indah Tbk di mana PT. Indofood CBP Tbk tahun 2018 memperoleh 9,50% dan di tahun 2019 sebanyak 9,80% tetapi untuk PT. Mayora Indah Tbk dengan Nilai yang terlihat cukup tinggi tetapi memiliki analisis yang relatif kecil yaitu sebesar 7,10%. NOPAT Margin  Yang dihitung berdasarkan laba rugi usaha dikurangi dengan pajak dari hasil ini memiliki peningkatan di mana di PT. Indofood CBP Tbk tahun 2018 sebesar 3% dan di tahun 2019 sebesar 4% dan untuk PT. Mayora Indah Tbk pada tahun 2019 sebesar 5%. Untuk net profit margin yaitu rasio laba bersih yang diperoleh dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan penjualan dari hasil Analisis terdapat peningkatan pada setiap tahunnya yang di mana di PT. Indofood CBP Tbk itu pada tahun 2018 sebesar 6,76% dan di tahun 2019 sebesar 7,71% . PT. Mayora Indah Tbk juga memiliki dengan lah yang cukup tinggi sebesar 8,15%. Menurut analisis di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Indofood CBP Tbk setiap tahunnya mengalami peningkatan maupun dari penghasilannya dan biayanya juga mengalami peningkatan. Sedangkan PT. Mayora Indah Tbk walaupun dilihat dari angka memiliki angka yang cukup tinggi tetapi dari hasil analisis itu memiliki perbandingan yang Tidak beda jauh dengan PT. Indofood CBP Tbk.   



DuPont Analysis PT Indofood CBP 2019



Net Income



PT Mayora Indah



2018



2019



2018



5,360,029,000,000 4,658,781,000,000 2,039,404,206,764 1,760,434,280,304 38,413,407,000,00



Sales



42,296,703,000,000



0



25,026,739,472,547 24,060,802,395,725 50



Net Profit Margin



0.127



0.121



0.081



0.073



38,413,407,000,00 Sales



42,296,703,000,000



0



25,026,739,472,547 24,060,802,395,725



34,367,153,000,00 Asset



38,709,314,000,000



0



19,037,918,806,473 17,591,706,426,634



1.093



1.118



Total Asset Turnover



1.314



1.368



34,367,153,000,00 Asset



38,709,314,000,000



0



19,037,918,806,473 17,591,706,426,634



22,707,150,000,00 Equity



26,671,104,000,000



0



9,899,940,195,318 8,542,544,481,694



Leverage



1.451



1.513



1.923



2.059



ROE



0.201



0.205



0.20600



0.20607



Financial



ROA



0.138 0.135 0.107 0.100 Analisis Du Pont adalah salah satu teknik analisis yang bersifat menyeluruh untuk



mengetahui tingkat efisiensi produksi, penjualan dan penggunaan modal. ROE atau Return on Equity menunjukan efektifitas management untuk tiga kegiatan utama perusahaan yaitu pendanaan, investasi dan operasi. Net Profit Margin Rasio profitabilitas mengukur jumlah laba bersih yang diperoleh dengan setiap nilai penjualan yang dihasilkan dengan membandingkan laba bersih dan penjualan bersih suatu perusahaan. Tujuannya untuk mengukur tingkat efektifitas suatu perusahaan dapat mengubah penjualan menjadi laba bersih. PT Indofood CBP mengalami kenaikan dari 0.121 menjadi 0.127, PT Mayora Indah juga mengalami kenaikan dari 0.073 menjadi 0.081. Namun walaupun keduanya mengalami kenaikan, rasio PT Indofood CBP lebih baik sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Indofood CBP memiliki tingkat efektifitas yang lebih baik dalam mengubah penjualan menjadi laba bersih. Total Asset Turnover 51



Rasio perputaran aset bertujuan untuk melihat tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. PT Indofood CBP mengalami penurunan dari 1.118 menjadi 1.093, begitu juga dengan PT Mayora Indah dari 1.38 menjadi 1.314. Maka dapat disimpulkan PT Mayora Indah memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik dalam penggunaan asetnya. Financial Leverage Rasio leverage mengukur nilai ekuitas dalam suatu perusahaan dengan menganalisis gambaran utangnya secara keseluruhan. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak aset perusahaan milik pemegang saham daripada kreditor. PT Indofood CBP mengalami penurunan dari 1.513 menjadi 1.451, sama halnya dengan PT Mayora Indah yang juga mengalami penurunan dari 2.059 menjadi 1.923. Maka dapat disimpulkan bahwa PT Mayora Indah lebih unggul dalam rasio ini.. Dilihat dari data diatas, ROE PT Indofood CBP dan PT Mayora Indah keduanya mengalami penurunan di tahun 2019, akan tetapi angka yang lebih baik ditunjukan oleh ROE PT Mayora Indah. Sementara, ROA kedua perusahaan mengalami peningkatan di tahun 2019 dan PT Indofood CBP lebih unggul.  Maka kesimpulannya PT Indofood CBP memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan profitabilitas atas kegiatan operasi dan efisiensi pemanfaatan aktiva. Sementara PT Mayora Indah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam efisiensi seluruh kegiatan utama perusahaan.



V.



Projection Analysist 



Income Statement Projection



Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2019



Forecasting Step



Estimasi 2020



Penjualan dan pendapatan usaha



42,296,703,000,000



1



46,572,899,673,300



Beban pokok penjualan dan pendapatan



-27,892,690,000,000



3



30,691,540,884,705



Jumlah laba bruto



14,404,013,000,000



2



15,881,358,788,595



Beban penjualan



-5,006,244,000,000



4



5,509,574,031,351



Beban umum dan administrasi



-2,119,627,000,000



5



-2,333,302,273,632



52



Beban Penyusutan dan Amortisasi



6,599,585,000,000



6



7,623,527,205,592



161,444,000,000



7



176,757,170,769



Jumlah laba (rugi) sebelum pajak penghasilan



14,768,855,000,000



8



4,904,802,654,516



Pendapatan (beban) pajak



2,076,943,000,000



9



689,762,039,080



Jumlah laba (rugi) dan operasi yang dilanjutkan



12,691,912,000,000



10



4,215,040,615,436



0



11



0



12,691,912,000,000



12



4,215,040,615,436



Beban Bunga



Laba (rugi) dari operasi yang dihentikan Jumlah laba (rugi)



Forecasting Assumptions Pertumbuhan Penjualan Margin Laba Kotor Beban Penjualan / Penjualan Beban Umum dan Adm / Penjualan Presentasi rata-rata Penyusutan Beban Bunga / Hutang Jangka Panjang Beban Pajak / Pendapatan Sebelum Pajak







10,11% 34,1% -11.83% -5.01% 27,93% 9.49% 14.06%



Statement of Financial Position Projection



2019



Ste p



Estimasi 2020



Aset Aset lancar Kas dan setara kas



8,359,164,000,000



-18,298,758,491,370



0



0



Piutang usaha pihak ketiga



1,065,882,000,000



2,703,012,169,083



Piutang usaha pihak berelasi



2,983,408,000,000



2,983,408,000,000



Piutang lainnya pihak ketiga



22,150,000,000



22,150,000,000



Piutang lainnya pihak berelasi



60,510,000,000



60,510,000,000



Investasi jangka pendek Piutang usaha



Piutang lainnya



53



Persediaan lancar Persediaan lancar lainnya



3,840,690,000,000



4,316,672,416,977



Uang muka lancar lainnya



169,941,000,000



169,941,000,000



Pajak dibayar dimuka lancar



77,638,000,000



77,638,000,000



Aset non-keuangan lancar lainnya



45,542,000,000



45,542,000,000



16,624,925,000,000



-7,919,884,905,310



3,890,271,000,000



3,890,271,000,000



Uang muka lancar



Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Investasi pad entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan



533,188,000,000



533,188,000,000



Aset tetap



11,342,412,000,000



11,342,412,000,000



Akumulasi penyusutan



6,599,585,000,000



31,690,936,851,865



108,686,000,000



108,686,000,000



Goodwill



1,775,839,000,000



1,775,839,000,000



Aset takberwujud selain goodwill



2,011,090,000,000



-54,127,000,000



Aset tidak lancar non-keuangan lainnya



2,422,903,000,000



2,422,903,000,000



Jumlah aset tidak lancar



22,084,389,000,000



51,710,108,851,865



Jumlah aset



38,709,314,000,000



43,790,223,946,555



458,108,000,000



458,108,000,000



0



0



2,228,036,000,000



3,093,905,331,119



407,397,000,000



407,397,000,000



Utang lainnya pihak ketiga



549,466,000,000



549,466,000,000



Utang lainnya pihak berelasi



72,755,000,000



72,755,000,000



Beban akrual jangka pendek



1,841,517,000,000



1,841,517,000,000



Liabilitas imbalan pasca kerja jangka pendek



257,254,000,000



257,254,000,000



Utang pajak



545,825,000,000



545,825,000,000



Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang bank



196,001,000,000



196,001,000,000



Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas pinjaman lainnya



0



0



Aset tetap bersih Beban tangguhan Beban tangguhan lainnya



Liabilitas dan ekuitas Liabilitas Liabilitas jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang trust receipts Utang usaha Utang usaha pihak ketiga Utang usaha pihak berelasi Utang lainnya



Liabilitas janga panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun



54



Jumlah liabilitas jangka pendek



6,556,359,000,000



7,422,228,331,119



364,894,000,000



364,894,000,000



1,694,785,000,000



1,694,785,000,000



Liabilitas jangka panjang atas pinjaman lainnya



7,290,000,000



7,290,000,000



Kewajiban imbalan pasca kerja jangka panjang



3,414,882,000,000



3,414,882,000,000



Jumlah liabilitas jangka panjang



5,481,851,000,000



5,481,851,000,000



Jumlah liabilitas



12,038,210,000,000



12,904,079,331,119



583,095,000,000



583,095,000,000



5,985,469,000,000



5,985,469,000,000



-11,040,000,000



-11,040,000,000



798,386,000,000



798,386,000,000



-550,276,000,000



-550,276,000,000



45,000,000,000



45,000,000,000



Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya



18,450,204,000,000



22,665,244,615,436



Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk



25,300,838,000,000



29,515,878,615,436



Kepentingan non-pengendali



1,370,266,000,000



1,370,266,000,000



Jumlah ekuitas



26,671,104,000,000



30,886,144,615,436



Jumlah liabilitas dan ekuitas



38,709,314,000,000



43,790,223,946,555



Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang atas utang bank



Liabilitas non-keuangan jangka panjang



Ekuitas Ekuitas yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk Saham biasa Tambahan modal disetor Cadangan selisih kurs penjabaran Cadangan perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (akumulasi kerugian) Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya



Forecasting Assumption Trade Receivables Turnover Inventory Turnover Trade Payable Turnover



17.23 7.11 9.92



55



Daftar Pustaka https://www.dataindustri.com/produk/data-pertumbuhan-industri-makanan-dan-minuman/ Https://industri.kontan.co.id/news/gapmmi-industri-makanan-dan-minuman-bisa-tumbuh-5-7tahun-depan https://www.kemenperin.go.id/artikel/21737/Kemenperin:-Industri-Makanan-dan-MinumanSiap-Jalani-Tatanan-New-Normal https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202019%20(Web %20Version).pdf https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202018_website %2020190430.pdf https://www.indofoodcbp.com/uploads/statement/Indofood%20CBP%20Sukses %20Makmur_Bilingual_30_SEP_20%20page1-8.pdf Bursa Efek Jakarta & Indonesia | Pasar Keuangan Indonesia (idnfinancials.com) http://b-dika.blogspot.com/2018/03/budaya-kerja-perushaan-ptindofood.html#:~:text=Dapat %20disimpulan%20bahwa%20budaya%20kerja,Sukses%20Makmur%20Tbk%20adalah %20excellent.&text=Budaya%20kerja%20yang%20memiliki%20pengaruh,ber%2Dpengaruh %20signifikan%20terhadap%20komitmen. https://www.indotrading.com/company/pt-indofood



56