Analisis Laporan Keuangan PT. Mayora Indah TBK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus Pada PT. Mayora Indah Tbk) Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1



Disusun Oleh : 1. Riski Indrian (2020102084) 2. Sari Nuraeni (2020102049) 3. Siti Badrotus (2020102135) 4. Wiko Adetya (2020102059)



STIE INSAN PEMBANGUNAN Jl. Raya Serang KM. 10 Bitumg – Tangerang Website : http://www.ipem.ac.id// Email : [email protected] Telp. (021) 59492836 Fax. (021) 5942837 Thn Akademik 2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan pada PT. Mayora Indah Tbk tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah ini Manajemen Keuangan 1. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang analisis laporan keuangan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Terlebih dulu saya ucapkan terimakasih kepeada Bapak Drs. Raslim, M.M, selaku dosen Manajemen keuangan 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang study yang saya tekuni ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan laporan



Tangerang, 15 Mei 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii BAB I TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4 1.1



Pengertian Laporan Keuangan......................................................................................4



1.2



Jenis-jenis Rasio Keuangan............................................................................................1



1.3



Jenis-jenis Analisa Laporan Keuangan........................................................................7



BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................9 2.1



Profil & Perkembangan Perusahaan............................................................................9



2.2



Kegiatan Usaha Serta Jenis Produk Yang Dihasilkan..............................................10



2.3



Analisis Dan Evaluasi...................................................................................................11



BAB III PENUTUP......................................................................................................................20 3.1



Kesimpulan....................................................................................................................20



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21



iii



BAB I



TINJAUAN PUSTAKA



1.1



Pengertian Laporan Keuangan Secara definisi, Analisis Laporan Keuangan adalah proses meengevaluasi hubungan antara bagian komponen laporan yang mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan berbagai catatan tambahan lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi keuangan sebuah perusahaan. Analisis laporan keuangan internal biasanya dilakukan oleh karyawan, eksekutif, lembaga pemerintah, atau individu lain yang memiliki akses ke akuntansi internal perusahaan. Sedangkan anilisi laporan keuangan eksternal dilakukan oleh ppihak independen seperti seorang akuntan public untuk dipublikasikan kepada investor, kreditur, pemerintah, lembaga keuangan, otoritas perpajakan, atau pihak eksternal yang membutuhkannya. Menurut Kasmir (2012:7), Laporan keuangan adalah yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode tertentu. Sedangkan menurut Martono (2007) laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu, umumnya laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat dan merangkum segala aktivitas perusahaan serta digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan perusahaan kepada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan terkait. Untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung didalam laporan keuangan makan diperlukan suatu analisis laporan keuangan. Apabila suatu informasi



iv



disajikan dengan bnar, maka informasi itu berguna bag perusahaan dalam mengambil keputusan dan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan hal yang penting dalam dunia bisnis, terutama manajemen, investor, dan calon investor. Melalui analisis rasio keuangan ini, investor dapat menentukan besarnya investasi yang akan ditanamkan. Selain investor, analisis rasio keuangan juga bermanfaat untuk pihak manajemen perusahaan itu sendiri, karena dapat digunakan untuk menilai perkembangan bisnis.



1.2



Jenis-jenis Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas Rasio Likiuditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi (membayar) hutang tersebut, termasuk hutang yang sudah jatuh tempo. Rasio Likuiditas meliputi : a) Rasio Lancar (Current Ratio) Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jaangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah arus kas jangka pendek bias mnegakibatkan perusahaan bangkrut. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaann menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 1 : 1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Jadi dikatakan sehat jika rasionya berada di atas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar. Dan dikatakan tidak sehat apabilaa rasionya berada dibawah 1 atau dibawah 100%. Current ratio = aktiva lancar/hutang lancar x 100 % v



b) Quick Ratio Quick ratio atau rasio cepat adalah rasio yang digunnakan untuk menentukan bagaimana bisnis dapat melunasi kewajiban lancarnya dengan sert cepat atau asset yang paling likuid. Quick Ratio ini juga dikenal sebagai acid-test ratio. Rasio cepat hanya mempertimbangkan asset lancar tertentu yang lebih likuid seperti uang tunai, piutang, dan surat berharga. Jadi, rasio cepat lebih merupakan ujian kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan asset yang paling likuid. Semakin besar rasio, maka tentu akan semakin baik juga posisi keuangan perusahaan. Rumus menghitung rasio likuiditas dengan quick ratio atau rasio cepat adalah sebagai berikut :



Quick ratio =



aset lancar− persediaan x 100% utang lancar



c) Cash Ratio (Rasio Kas) Cash Ratio atau rasio kas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban saat ini dengan uang tunai atau setara kas ( yaitu, surat berharga, tagihan treasury,dll) Rasio



kas



menguji



likuiditas



lebih



jauh.



Rasio



ini



hanya



mempertimbangkan asset perusahaan yang paling likuid (paling tersedia bagi perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek). Inventaris, dan biaya dibayar dimuka, tidak boleh dimasukan dalam perhitungan. Ruus menghitung rasio likuiditas dengan cash ratio atau rasio kas adalah sebagai berikut :



Cash ratio = vi



kas x 100% hutang lancar



2.Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut dengan rasio pengungkit ( leverage ) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas meliputi : a) Debt to Asset Ratio (DAR) Debt to Asset Ratio (DAR) yaitu total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukan presentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga menyediakan pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. b) Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio yakni perbandingan jumlah kewajiban dengan total modal operasional bisnis, atau yang disebut juga ekuitas. Jika rasio hutang perusahaan lebih besar dari modal operasionalnaya, maka ini salah satu tanda solvabilitas perusahaan tersebut bermasalah. c) Leverage Ratio / Debt to Capital Ratio Nama lain dari leverage ratio adalah Debt to Capital Ratio, jenis solvabilitas ini merupakan perbandingan dari jumlah hutang dengan total kekayaan perusahaan saat ini, baik yang sudah diubah menjadi asset atau valuasi saham. 3. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas adalah metric keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan bisnis atau perusahaan untuk memperoleh laba dari aktivitas penjualan dan operasionalnya dari waktu ke waktu. Rasio profitabilitas ini digunakan sebagai salah satu metric untuk menilai kesehatan keuangan vii



perusahaan. Selain itu, rasio profitabilitas juga bermanfaat bagi investor untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan dalam memperoleh laba relatif terhadap pendapatan, asset neraca, biaya operasi, dan ekuitas pemegang saham selama periode waktu tertentu. Semakin tinggi nilai rasio, maka semakin baik kondisi perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi melambangkan tingkat keuntungan dari efisiensi perusahaan yang tinggi yang dapat dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas. Rasio profitabilitas memberikan informasi penting untuk dibandingkan dengan rasio periode sebelumnya dan rasio competitor. Rasio profitabilitas juga berfungsi untuk melihat hasil akhir dari semua kebijakan keuangan dan keputusan operasional yang dibuat oleh manajemen perusahaan dimana sistem pencatatan kas kecil juga berpengaruh. a) Gross Profit Margin Gross Profit Margin atau margin kotor adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dengan cara membandingkan laba kotor dengan pendapatan penjualan. Rumus untuk menghitung margin laba kotor adalah : Gross  profit margin = (gross  profit / total income) x 100% b) Net Profit Margin Profit laba bersih adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang diperoleh setalah dikurangi pajak dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Margin laba bersih ini diseut juga rasio margin laba. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi margin laba bersih semakin baik operasi suattu perusahaan. Rumus untuk menghitung margin laba bersih adalah sebagai berikut : Net profit margin = net profit after tax  : sales viii



c) Return on Asset Ratio Return on Asset Ratio adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan terkait dengan sumber daya atau total asset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya dapat dilihat dari rasio persentase ini. Rumus rasio pengembalian asset adalah sebagai berikut :



ROA = net profit : total assets



d) Return on Equity Ratio ROE adalah rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi pemegang saham perusahaan yang dinyatakan dalam persentase.



ROE



dihitung dari



pendapatan perusahaan terhadap modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan. Rumus menghitung ROE adalah sebagai berikut : ROE = net income after tax : shareholders’ equity



e) Return on Sales Ratio Return on Sales Ratio adalah rasio profitabilitas yang menunjukan tingkat keuntungan perusahaan setelah pembayaran biaya variable produksi seperti biaya tenaga kerja, bahan baku, dll sebelum dikurangi pajak dan bunga. Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan yang disebut juga sebagai margin operasi atau margin pendapatan operasional. Rumus menghitung laba atas penjualan adaah sebagai berikut : ROS = (profit before tax and interest / sales) x 100%



ix



f) Return on Capital Employed ROCE adalah rasio profiitabilitas yang mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang digunakan sebagai persentase modal yang dimaksud adalah ekuitas perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar atau total asset dikurangi kewajiban lancar. ROCE mencerminkan efisiensi dan profitabilitas modal atau investasi perusahaan. Laba sebelum pajak dan pengurangan bunga dikenal dengan istilah “ EBIT”, yaitu Earning Before Interest and Tax. Berikut 2 rumus ROCE yang sering digunakan :



ROCE = profit before tax and interest / working capital. ROCE = profit before tax and interest / (total assets – liabilities) g) Return on Investment (ROI) Return on Invesment adalah rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih setelah dikurangi pajak dari total asset. Return on Investment berguna untuk mengukur keseluruhan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap total asset yang tersedia di perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan Rumus Return on Investment adalah sebagai berikut : ROI = ((return on investment – initial investment) / investment) x 100%



h) Earning Per Share (EPS) Earning per share adalah rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per share dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat memperhatikan laba per saham karena merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Rumus Earning Per Share (EPS) adalah sebagai berikut : x



EPS = net income after tax – preferred stock dividend / number of outstanding common shares



1.3



Jenis-jenis Analisa Laporan Keuangan 1. Analisa Tren Analisa Tren atau yang sering disebut sebagai analisa time-series erupakan jenis analisa yang digunakan untuk melihat kinerja perusahaan dari satu waktu dibandingkan waktu yang lain. Untuk melakukannya, akuntan atau manajer keuangan biasanya menggunakan history data dari laporann keuangan perusahaan. Pada praktiknya, metode yang digunakan dalam analisa tren adalah metode rasio laporan keuangan yang fungsinya membandingkkan laporan keuangan yang sudah pernah dibuat pada tahun-tahun sebelumnya. 2. Analisa Common Size Biasanya, analisa jenis ini digunakan untuk menganalisa neraca dana tau laporan laba rugi suatu perusahaan. Pada analisa common size, tiap komponen pada laporan laba rugi dibagi dengan penjualan lalu disajikan dalam persentase penjualan. Sedangkan, komponen neraca dibandingkan dengan total asset dan disajikan sebagai persentase total asset. 3. Analisa Persentase Perubahan Analisa persentase perubahan dinilai sebagai salah satu analisa yang paling baik dan akurat. Alasannya, analisa ini terdiri dari perhitungan tingkat pertumbuhan pada tiap komponen laporan laba rugi maupun komponen neraca terhadap tahun dasar pembuatannya. Oleh karena itu, akuntan dan atau manajer keuangan



xi



perusahaan jadi bias melihat kondisi berbagai akun pada laporan laba rugi maupu neraca melalui hasil analisa ini.



BAB II



PEMBAHASAN



2.1



Profil & Perkembangan Perusahaan



xii



PT. Mayora Indah Tbk merupakan kelompok bisnis yang memproduksi makanan terkemuka di Indonesia. Mayora indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaannya secara global. Terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek-merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan lain-lain. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977 sebagai sebuah industri biscuit rumah sederhana yang hingga sekarang mampu berkembang dengan pesat menjadi salah satu kelompok usaha yang terintergrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga ditorehkan dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4 Juli 1990. Pada tahun-tahun berikutnya perusahaan terus melakukan ekspansi cepat untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu usahanya yakni mendirikan fasilitas produksi dan beberapa kantor pemasaran yang terletak di beberapa negara di Asia Tenggara. Adapun Visi dan Misi Perusahaan Mayora adalah sebagai berikut : 1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestic maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis. 2. Dapat memperoleh laba bersih operasi diatas rata-rata industry dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders perseroan. 3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana perseroan berada.



2.2



Kegiatan Usaha Serta Jenis Produk Yang Dihasilkan Di Indonesia, perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang



memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leaer yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing xiii



masing. Hingga saat ini, perseroan dan entitas anak tetap konsisteen pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya Produk-produk hasil inovasi perseroan tersebut diantaranya :



2.3







Permen Kopiko, pelopor permen kopi







Astor, pelopor wafer stick







Beng-beng, perlopor wafer caramel berlapis coklat







Choki-choki, pelopor coklat pasta







Energen, pelopor minuman cereal







Kopi torabika duo dan duo susu, pelopor coffee mix







Kopiko brown coffee, pelopor racikan kopi dengan gula aren







Torabika creamy latte, pelopor kopi latte dengan sajian gula terpisah.



Analisis Dan Evaluasi Tabel 1 PT. Mayora Indah Tbk Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2019 – 2021



xiv



 



31 December 2021



31 December 2020



xv



31 December 2019



Aset



 



 



 



 



 



 



Kas dan setara kas



3.009.380.167.931



3.777.791.432.101



2.982.004.859.009



Piutang usaha



 



 



 



358.952.306.318



130.604.357.590



1.156.139.900.456



5.552.851.482.405



5.333.380.386.497



4.745.854.148.720



 



 



 



167.565.242.110



168.238.240.056



500.974.800.491



 



 



 



3.034.214.212.009



2.805.111.592.211



2.790.633.951.514



Biaya dibayar dimuka lancar



28.790.754.576



32.096.163.761



37.807.460.332



Uang muka lancar



 



 



 



Uang muka lancar lainnya



176.080.401.607



106.660.948.660



101.543.572.151



Pajak dibayar dimuka lancar



641.949.307.687



484.846.041.218



461.144.088.840



12.969.783.874.643



12.838.729.162.094



12.776.102.781.513



 



 



 



 



 



 



42.041.341.442



40.646.116.824



30.938.012.218



 



 



 



318.471.230.686



521.483.598.829



1.459.858.783.569



50.345.713.262



104.876.456.480



96.055.409.948



Aset lancar



ketiga



Piutang usaha pihak



Piutang usaha pihak berelasi



Piutang lainnya ketiga



Piutang lainnya pihak



Persediaan lancar Persediaan lancar lainnya



Jumlah aset lancar



Aset tidak lancar Piutang tidak lancar lainnya Piutang tidak lancar lainnya pihak ketiga



Uang muka tidak lancar Uang muka tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan



xvi



Aset tetap



6.376.788.515.278



6.043.201.970.326



4.674.963.819.225



160.222.590.217



228.563.209.997



 



6.947.869.390.885



6.938.771.352.456



6.261.816.024.960



19.917.653.265.528



19.777.500.514.550



19.037.918.806.473



 



 



 



 



 



 



 



 



 



795.000.000.000



50.000.000.000



1.000.000.000.000



 



 



 



1.680.128.443.647



1.502.068.040.119



1.239.154.448.245



97.816.084.609



89.728.514.763



73.028.489.792



 



 



 



231.203.036.911



314.132.408.598



100.229.810.844



325.827.795.215



411.852.543.588



695.162.743.054



26.615.486.990



147.124.420.454



184.860.464.005



Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun



 



 



 



Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang bank



1.273.204.542.128



804.080.567.757



421.923.583.261



Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang obligasi



1.049.547.726.762



156.337.216.664



0



91.430.355.508



84.012.315.786



0



Aset tidak lancar nonkeuangan lainnya Jumlah aset tidak lancar Jumlah aset



Liabilitas dan ekuitas Liabilitas Liabilitas jangka pendek Pinjaman jangka pendek



Utang usaha Utang usaha pihak



ketiga berelasi



Utang usaha pihak



Utang lainnya ketiga



Utang lainnya pihak



Beban akrual jangka pendek Utang pajak



Liabilitas nonkeuangan jangka pendek



xvii



lainnya Jumlah liabilitas jangka pendek



5.570.773.468.770



3.559.336.027.729



3.714.359.539.201



 



 



 



28.104.502.479



15.261.479.977



11.181.056.094



 



 



 



1.004.213.366.942



1.725.336.242.405



2.839.707.799.079



Liabilitas jangka panjang atas utang obligasi



841.002.159.986



1.888.882.902.612



1.546.672.357.500



Kewajiban imbalan pasca kerja jangka panjang



1.033.992.335.046



1.165.037.572.205



1.014.057.859.281



79.536.036.170



152.178.239.664



 



2.986.848.400.623



4.946.696.436.863



5.411.619.071.954



8.557.621.869.393



8.506.032.464.592



9.125.978.611.155



 



 



 



 



 



 



447.173.994.500



447.173.994.500



447.173.994.500



330.005.500



330.005.500



330.005.500



(12.713.807.903)



(7.812.019.120)



(3.965.841.884)



 



 



 



49.000.000.000



47.000.000.000



45.000.000.000



10.634.916.958.291



10.524.377.924.687



9.185.875.521.684



Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan



Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang atas utang bank



Liabilitas nonkeuangan jangka panjang Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah liabilitas



Ekuitas Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Saham biasa Tambahan modal



disetor



Komponen ekuitas lainnya



Saldo laba (akumulasi kerugian) Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya



xviii



Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas



11.118.707.150.388



11.011.069.905.567



9.674.413.679.800



241.324.245.747



260.398.144.391



237.526.515.518



11.360.031.396.135



11.271.468.049.958



9.911.940.195.318



19.917.653.265.528



19.777.500.514.550



19.037.918.806.473



Keterangan Pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa jumlah aktiva pada tahun 2019 sebesar Rp. 19.037.918.806.473, tahun 2020 sebesar Rp. 19.777.500.514.500, tahun 2021 sebesar Rp. 19.917.653.265.528, begitu juga dengan masing – masing passivanya jumlahnya sama dengan aktiva, dimana pada tahun 2019 – 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp. 739.581.708.077 dan pada tahun 2020 – 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp. 140.152.750.978. dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa kenaikan tahun 2019 - 2020 lebih besar dari kenaikan tahun 2020 – 2021 dengan selisih sebesar Rp. 599.428.957.099.



Tabel 2 PT. Mayora Indah Tbk Laporan Laba/Rugi Per 31 Desember 2019 – 2021



Laporan laba rugi Penjualan dan pendapatan usaha Beban pokok penjualan dan pendapatan Jumlah laba bruto Beban penjualan



31 December 2021



27.904.558.322.183



31 December 2020



24.476.953.742.651



31 December 2019



25.026.739.472.547



(20.981.574.813.780)



(17.177.830.782.966)



(17.109.498.526.032)



6.922.983.508.403



7.299.122.959.685



7.917.240.946.515



(4.539.447.007.003)



(3.769.234.915.945)



(4.027.986.833.485)



xix



Beban umum dan administrasi



(611.220.587.245)



(698.959.849.585)



(716.989.561.996)



23.187.158.296



51.405.459.416



52.352.843.077



(320.535.214.640)



(353.822.336.007)



(355.074.879.758)



Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing



46.625.744.255



116.986.949.959



(206.361.945.932)



Pendapatan lainnya



28.054.954.620



38.392.012.413



41.286.012.590



Jumlah laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Pendapatan (beban) pajak



1.549.648.556.686



2.683.890.279.936



2.704.466.581.011



(338.595.908.733)



(585.721.765.291)



(653.062.374.247)



Jumlah laba (rugi) dari operasi yang dilanjutkan Jumlah laba (rugi)



1.211.052.647.953



2.098.168.514.645



2.051.404.206.764



1.211.052.647.953



2.098.168.514.645



2.051.404.206.764



Pendapatan keuangan Beban keuangan



Keterangan Pada Tabel 2 odapat dilihat bahwa PT. Mayora Indah Tbk memperoleh laba pada tahun 2019 sebesar Rp. 2.051.404.206.764, pada tahun 2020 sebesar Rp. 2.098.168.514.645, pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.211.052.647.953 pada tahun 2019-2020 mengalami kenaikan sebesar Rp. 46.764.307.881 sedangkan pada tahun 2020-2021 menurun cukup signifikan yakni sebesar Rp. 887.115.866.692. Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dan di landasan teori, maka pada pembahasan ini akan dilakukan analisa laporan keuangan yaitu analisa rasio profitabilitas. Untuk menganalisis profitabilitasnya selama periode bersangkutan maka diperlukan data dari neraca dan laporan laba/rugi yang diperbandingkan antara tiga periode yaitu 31 Desember 2019, 31 Desember 2020, 31 Desember 2021. Dengan mengetahuin perubahan yang terjadi pada masing-masing pos neraca, maka dapat diketahui tingkat rasio profitabilitas pada PT. Mayora Indah Tbk. Perhitungan tingkat rasio profitabilitas dalam angka dan persentase selama tiga tahun terakhir ( periode 2019-2021) pada PT. Mayora Indah Tbk sebagai berikut :



1) Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin=



Lababersih x 100 % Pendapatan xx



T ahun2019=



2.051 .404 .206 .764 x 100 %=8,19% 25.026 .739 .472 .547



T ahun2020=



2.098 .168 .514 .645 x 100 %=8,57 % 24.476.953 .742 .651



T ahun2021=



1.211 .052.647 .953 x 100 %=4,33 % 27.904 .558 .322 .183



2) Return On Asset (ROA)



Return On Asset (ROA)=



Laba bersih x 100 % Total Aktiva



Tahun 2019=



2.051 .404 .206 .764 x 100 %=10,77 % 19.037 .918 .806 .473



Tahun 2020=



2.098 .168 .514 .645 x 100 %=10,60 % 19.777 .500 .514 .550



Tahun 2021=



1.211 .052.647 .953 x 100 %=6,08 % 19.917 .653 .265.528



3) Return On Equit ( ROE)



Return On Equit ( ROE)=



Tahun 2019=



Laba bersih x 100 % Total Modal



2.051 .404 .206 .764 x 100 %=10,77 % 19.037 .918 .806 .473 xxi



Tahun 2020=



2.098 .168 .514 .645 x 100 %=10,60 % 19.777 .500 .514 .550



Tahun 2021=



1.211 .052.647 .953 x 100 %=6,08 % 19.917 .653 .265.528



Adapun hasil perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Mayora Indah Tbk Tahun 2019 – 2021 akan terlihat lebih jelas pada table berikut :



Tabel 3 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Mayora Indah Tbk Periode Tahun 2019 – 2021



Profitabilitas NPM (%) ROA (%) ROE (%)



2019 8,19% 10,77% 10,77%



Tahun 2020 8,57% 10,60% 10,60%



2021 4,33% 6,08% 6,08%



Rata - Rata 7,03% 9,15% 9,15%



Keterangan : Pada table 3 dapat diketahui bahwa Net Profit Margin yang diperoleh dari hasil perbandingan antara laba bersih dengan pendapatan tahun 2019 sebesar 8,19%, tahun 2020 sebesar 8,57% dan tahun 2021 sebesar 4,33%. Return On Asset yang diperoleh dari hasil perbandingan laba bersih dengan total aktiva, tahun 2019 sebesar 10,77%, tahun 2020 sebesar 10,60%, dan tahun 2021 sebesar 6,08%. Return On Equity yang diperoleh dari hasil perbandingan laba bersih dengan total modal tahun 2019 sebesar 10,77%, tahun 2020 sebesar 10,60% dan pada tahun 2021 sebesar 6,08%. Dari ketiga rasio tersebut diperoleh rat rata Net Profit Margin sebesar 7,03%, Return On Asset (ROA) sebesar 9,15%, dan Return on Equity sebesar 9,15%. Rata-rata terendah terdapat pada rasio Net profit Margin. xxii



Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan bahwa pada rasio profitabilitas menghasilkan nilai mendekati angka 1 menunjukan bahwa perusahaan ini baik atau sehat, begitu juga sebaliknya jika hasil rasio mendekati angka 0 maka belum maksimal atau tidak sehat. Analisis profitabilitas yang dicapai dengan menggunakan Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity selama tiga tahun terakhir (2019-2021) PT. Mayora Indah Tbk dilakukan pembahasan sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan Net Profit Margin maka dapat diperoleh gambaran bahwa tahun 2019 sebesar 8,19%. Ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- pendapatan akan menghasilkan keuntungan neto sebesar 0,0819 pada tahun 2020 terjadi kenaikan dari 8,19% menjadi 8,57% . Ini berarti setiap Rp. 1,- pendapatan akan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,0857. Pada tahun 2021 terjadi penurunan yaitu dari 8,57% menjadi 4,33%. Hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- pendapatan akan menghasilkan keuntungan neto sebesar 0,0433. Sifat fluktuatif atau naik turun ini dipengaruhi oleh beban – beban yang mengalami kenaikan dan pendapatan yang tidak stabil menyebabkan naik turunnya laba. Dari hasil perhitungan, maka dapat di lihat bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2019 sebesar 10,77%. Hal ini berarti setiap Rp. 1,- aktiva menghasilkan 0.1077, tahun 2020 sebesar 10,60%. Hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- aktiva menghasilkan 0,1060, tahun 2021 sebesar 6,08% hal ini berarti setiap Rp 1,- aktiva menghasilkan 0,0608. Tahun 2019 – 2021 ROA Mengalami penurunan karena perputaran asset dan laba bersih dalam satu tahun menurun. Hal ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari asset belum cukup maksimal. ROA yang dimiliki PT. Mayora Indah Tbk cukup baik. Dari hasil ROA mendekati angka 1 sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan ini sudah baik profitabilitasnya karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dari hasil perhitungan, maka dapat di lihat bahwa Return On Equity (ROE) tahun 2019 sebesar 10,77%. Hal ini berarti setiap Rp. 1,- modal menghasilkan 0.1077, tahun 2020 sebesar 10,60%. Hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- modal menghasilkan 0,1060, tahun 2021 sebesar 6,08% hal ini berarti setiap Rp 1,- modal menghasilkan 0,0608. Dari hasil tersebut dapat ditunjukan bahwa pada perusahaan ini dalam mengelola modal dalam menghasilkan keuntungan neto mengalami penurunan setiap tahunnya. Dilihat dari tiga xxiii



tahun terakhir tersebut perusahaan belum maksimal mengelola modalnya secara efisien. ROE yang dimiliki PT. Mayora Indah Tbk dalam keadaan baik, dari hasil ROE yang diperoleh pada tahun 2019-2021 mendekati angka 1 maka menunjukan perusahaan ini sehat, penggunakan equitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bagus.



BAB III



PENUTUP



3.1



Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan pada penelitian ini tentang Analisa



Rasio Laporan keuangan Pada PT. Mayora Indah Tbk, maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :



xxiv



a. Net Profit Margin tahun 2021 yaitu sebesar 8,19%, tahun 2020 sebesar 8,57% dan tahun 2021 sebesar 4,33% b.Return On Asset (ROA) Tahun 2019 sebesar 10,77%, tahun 2020 sebesar 10,60%, dan tahun 2021 sebesar 6,08%. ROA yang dimiliki PT. Mayora Indah Tbk dalam keadaan baik. c. Return On Equity (ROE) tahun 2019 sebesar 10,77%, tahun 2020 sebesar 10,60% dan tahun 2021 sebesar 6,08 %. ROE yang dimiliki PT. Mayora Indah Tbk dalam keadaan baik d.Rasio keuangan pada di PT. Mayora Indah Tbk selalu berubah, yaitu terjadi kenaikan dan penurunan, sesuai dengan besarnya pendapatan perusahaan. Dan PT. Mayora Indah Tbk merupakan perusahaan yang sehat.



DAFTAR PUSTAKA K.R. Subrahamanyam, John J. Wild, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat, 2010 S.Munawir, Analisa Laporan Keuaangan, Yogyakarta: Liberty, 2005 G.sugiyarso, F.Winarni, Manajemen keuangan, Yogyakarta: Media pressindo, 2006



xxv



Harmono, Manajemen Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 Hery, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara,2014



http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahuna.aspx https://www.mayoraindah.co.id/



xxvi