Analisis Psikologi Novel Maripossa - Tugas Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH PROSA INDONESIA Perkuliahan Minggu ke-16; ANALISIS NOVEL “MARIPOSA” KARYA LULUK HF MENGGUNAKAN TEORI PSIKOLOGI SASTRA



Dosen Pengampu: Nesa Riska Pangesti, SS., MA



Oleh: KELOMPOK 1 Abdul Rahman Alkhalidi 20017001 Cici Damayanti 20017007 Silvia Ananda Putri 20017028 Gisti Kartika 20017043 Khairatul Annisa 20017049 Rika Ariani 20017067 Rully Angga Pranadiska 20017070



SEMESTER JULI-DESEMBER PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam, atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ANALISIS NOVEL “MARIPOSA” KARYA LULUK HF MENGGUNAKAN TEORI PSIKOLOGI SASTRA. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Telaah Prosa Indonesia pertemuan ke-16, dengan dosen pengampunya Nesa Riska Pangesti, SS., MA. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan, khususnya kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, serta juga temanteman. Penulisan makalah ini kami menyadari masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya besar harapan kami agar pembaca sekalian berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.



Padang, 27 November 2021



Penulis



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Dewasa ini, karya sastra banyak diminati dan digunakan orang-orang untuk menunjukkan sebuah seni dalam tulisan. Karya sastra juga dipercaya sebagai suatu wadah komunikatif untuk membawa seseorang kepada keindahan dan makna yang mendalam. Selain itu, karya sastra juga merupakan hasil cipta pengarang yang berisi tentang kehidupan manusia. Melalui karya sastra pengarang berusaha mengungkapkan suka duka kehidupan masyarakat yang mereka rasakan atau mereka alami. Nurhayati (2012:7) mengemukakan bahwa karya sastra dapat diibaratkan sebagai potret kehidupan sebagai hasil kreasi manusia yang di dalamnya terkandung pandangan-pandangan pengarangnya (dari mana dan bagaimana pengarang melihat kehidupan tersebut). Kehidupan mencakup hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dengan orang-orang, antarmanusia, dan antarperistiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Di sisi lain, karya sastra adalah ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yang menggunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis, di dalam karya sastra dapat ternuansakan suasana kejiwaan pengarang baik secara pikir maupun suasana rasa yang ditangkap dari gejala kejiwaan orang lain. Seorang pengarang tidak hanya ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya, melainkan secara emplisit ia juga mendorong, memengaruhi pembaca agar ikut memahami, menghayati dan menyadari masalah serta ide yang diungkapkan dalam karyanya lewat tokoh yang mereka hadirkan (Budianta dkk, 2002: 19). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, di dalam sebuah karya sastra juga termuat peranan kejiwaan tokoh dalam cerita yang dapat dirasakan oleh pembaca emosinya. Seiring berjalannya waktu, karya sastra banyak mengalami perkembangan, baik dari segi bentuk maupun jenis. Salah satu karya sastra yang paling banyak diminati adalah karya sastra novel. Novel menjadi salah satu karya sastra yang memberikan banyak values yang mendalam kepada pembaca. Semua aspek dalam novel yang meliputi pengarang, tokoh dalam cerita novel, pembaca, dan lain-lain bertanggung jawab untuk membawa penikmat sastra dapat menikmati dan mengambil hikmah ceritanya dengan baik. Artinya, suatu karya sastra novel diciptakan oleh pengarang bukan semata-mata untuk memberikan hiburan kepada peminatnya tetapi sekaligus berusaha menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca.



Apabila pembaca ingin memahami sifat manusia dapat melalui tokoh dan penokohan yang terdapat dalam cerita novel dengan menggunakan pendekatan psikologi. Pendekatan psikologi dapat mengungkapkan berbagai macam watak tokoh, sikap, dan kepribadian tokoh. Oleh karena itu tokoh dan penokohan merupakan unsur yang tidak dapat ditiadakan. Melalui penokohan cerita menjadi lebih nyata dalam pikiran pembaca dan pembaca dapat dengan jelas menangkap wujud manusia yang sedang diceritakan oleh pengarang. Asal usul dan penciptaan karya sastra dijadikan pegangan dalam penilaian karya sastraitu sendiri. Jadi psikoanalisis adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dipilihnya novel “Mariposa” karya Luluk HF, karena mempunyai alur cerita yang menarik dan modern, sehingga ceritanya merangsang untuk diikuti dan dinikmati terkhususnya oleh anak muda yang mana berperan sebagai pemerhati karya sastra paling dominan. Selain itu mempunyai kaitannya dengan psikologi. Tokoh dihadapkan pada konflik psikologis yang dipengaruhi oleh watak tokoh utamanya. Sebuah tekanan batin dan kelabilan emosional di usia remaja yang rentan. Dalam novel “Mariposa” karya Luluk HF diceritakan bahwa sebuah emosi cinta tidak pantas dipaksakan dan kenyataan menyakitkan bahwa di usia muda kemampuan diri untuk bisa sukses meraih impian harus disegerakan. 1.2.



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian berikut ini. Bagaimanakah watak tokoh dalam novel “Mariposa” karya Luluk HF dilihat dari perspektif psikologi sastra Sigmun Freud?



1.3.



Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: mendeskripsikan watak tokoh dalam novel “Mariposa” karya Luluk HF dilhat dari perspektif psikologi sastra.



1.4.



Manfaat 1) Diharapkan mampu memperkaya pengetahuan tentang sastra khususnya tentang teori psikologi sastra dalam perspektif pemikiran Sigmun Freud dalam karya sastra. 2) Diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman penulis dalam mengapresiasi karya sastra. 3) Diharapkan dapat dipergunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca atau masyarakat dalam mengapresiasi karya sastra. 4) Diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman penulis selanjutnya dalam mengapresiasi karya sastra.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang Relevan Penulis melakukan tinjauan pustaka atas penelitian-penelitian terdahulu untuk mengetahui hubungan penelitian ini dengan hasil penelitian dan pemikiran dari peneliti terdahulu. Peneliti terdahulu meneliti perawatakan tokoh utama, penelitian yang relevan dapat difokuskan pada unsur intrinsik yaitu perwatakan tokoh khususnya ada Rahma Fitriani yang membahas PERWATAKAN TOKOH DALAM NOVEL "MARIPOSA" KARYA LULUK HF. Perwatakan tokoh utama dan tambahan karena didasarkan pada beberapa pertimbangan:



pertama,



penelitian



mampu



mengetahui



bagaimana



pengarang



memberikan peran kepada para tokoh dalam cerita. Kedua, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengarang menggambarkan watak tokoh dalam cerita karena dalam karya sastra keberhasilan pengarang menggambarkan watak tokoh menjadikan cerita itu lebih menarik. Ketiga, peneliti ingin mengetahui tujuan pengarang menampilkan watak tokoh dalam cerita. 2.2. Konsep Dasar Nurhayati (2012:7) mengemukakan bahwa karya sastra dapat diibaratkan sebagai potret kehidupan sebagai hasil kreasi manusia yang di dalamnya terkandung pandanganpandangan pengarangnya (dari mana dan bagaimana pengarang melihat kehidupan tersebut). Kehidupan mencakup hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dengan orang-orang, antarmanusia, dan antarperistiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Dapat berarti bahwa hubungan antara manusia yang menjadi pandangan pengarang merupakan konsep dasar dari penilitian ini, baik kehidupan yang tersaji hubungan antarmanusia, maupun peristiwa.



2.3. Teori Psikologi Sastra Psikologi sastra yang menjadi alat penilitian ini karena emosional dan mental tokoh yang terdapat dalam novel Mariposa karya Luluk HF merupakan konsep dari psikologi sastra yang sebenarnya adalah mencegah jalan buntu dalam memahami karya sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain dianggap belum bisa mewadahi tuntutan psikis, oleh karena itu



psikologi sastra membantu sebagai jembatan interprestasi. Teori Psikologi sastra menitikberatkan penilitian pada aspek-aspek kejiwaan. Artinya dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh penelitian dapat mengungkap gejala-gejala psikologis tokoh pada karya sastra, baik yang tersembunyi maupun yang sengaja disembunyikan oleh pengarang.



BAB III PEMBAHASAN



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran



DAFTAR PUSTAKA



http://repository.unwidha.ac.id/1289/1/Umi%20Fix.pdf https://repository.ummat.ac.id/322/1/COVER-BAB%20III.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/10874/5/bab%202.pdf