Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak Di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS USAHA CIRENG IKAN TENGGIRI (CIKANG) BUMBU RUJAK DI DESA PESISIR KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO



LAPORAN AKHIR



oleh Annisa Salsabila Priambudi NIM D31200345



PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2022



ANALISIS USAHA CIRENG IKAN TENGGIRI (CIKANG) BUMBU RUJAK DI DESA PESISIR KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO



LAPORAN AKHIR



sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian (A.Md.P) di Program Studi Manajemen Agribisnis Jurusan Manajemen Agribisnis



oleh Annisa Salsabila Priambudi NIM D31200345



PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2022 ii



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI



POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS ANALISIS USAHA CIRENG IKAN TENGGIRI (CIKANG) BUMBU RUJAK DI DESA PESISIR KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO



Annisa Salsabila Priambudi (NIM D31200345)



Telah Diuji pada Tanggal………… dan Dinyatakan Memenuhi Syarat



Ketua Penguji



Uyun Erma Malika, S.TP, MP NIP. 19880108 201504 2 004 Sekertaris Penguji



Anggota Penguji,



Taufik Hidayat, SE, M.Si NIP. 19740902 200501 1 001



Luluk Cahyo W, S.Sos, M.Sc NIP. 19790627 200501 2 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan



Taufik Hidayat, S.E.,M.Si. NIP. 19740902 200501 1 001



iii



SURAT PERNYATAAN



Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama



: Annisa Salsabila Priyambudi



Nim



: D31200345



Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam laporan akhir saya yang berjudul “Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo”, merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan tinggi mana pun. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir laporan akhir ini.



Jember,..................



Annisa Salsabila P. NIM D31200345



iv



PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS



Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama NIM Program Studi Jurusan



: Annisa Salsabila Priyambudi : D31200345 : Manajemen Agribisnis : Manajemen Agribisnis



Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti NonEksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan Tugas Akhir saya yang berjudul: ANALISIS USAHA CIRENG IKAN TENGGIRI (CIKANG) BUMBU RUJAK DI DESA PESISIR KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam bentuk Pangkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan menampilkan atau mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan yang sebenarnya. Dibuat di : Jember Pada Tanggal : Desember 2022 Yang menyatakan,



Nama : Annisa Salsabila P. NIM : D31200345



v



MOTTO



“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”. (Pengkhotbah 3:11)



“Belum terlambat untuk menjadi apa pun yang kamu inginkan”. (George Elliot)



“To be better” (Michael Erae)



vi



PERSEMBAHAN



Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis telah menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo”. Oleh karena itu, dengan rasa bahagia dan bersyukur penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.



Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan kelancaran serta perlindungan setiap langkah.



2.



Kedua Orang Tuaku, Bapak Budi Utomo dan Ibu Supriyatiningsih yang selalu mendo’akan, mendukung, dan mengajariku. Serta segala hal yang telah bapak dan ibu berikan, semua yang terbaik.



3.



Kakak dan adik saya, Cattleya, Nabila dan Mirza yang sudah banyak membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.



4.



Michael Erae, yang telah banyak membantu menyelesaikan tugas akhir ini sekaligus memberi support untuk saya.



5.



Kepada teman-teman seperjuangan program studi Manajemen Agribisnis angkatan 2020 (Ajeng, Devi, Galuh, Haris, Fatah, Fahmi, Hafidah, Rama, Sukma, Fiqo)



6.



Almamater tercinta Politeknik Negeri Jember.



vii



ANALISIS USAHA CIRENG IKAN TENGGIRI (CIKANG) BUMBU RUJAK DI DESA PESISIR KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO Annisa Salsabila Priyambudi [email protected] Program Studi Manajemen Agribisnis Jurusan Manajemen Agribisnis ABSTRAK



Cireng ikan tenggiri bumbu rujak merupakan salah satu cemilan inovasi yang terbuat dari adonan tepung terigu, tepung tapioka, bawang putih, garam, penyedap rasa dan air yang dicampurkan dengan daging ikan tenggiri. Produk ini terdapat bumbu yang terbuat dari petis madura yang dicampurkan dengan bahanbahan lainnya. Tugas akhir dengan judul Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Dilaksanakan selama 5 bulan mulai dari bulan agustus sampai bulan desember 2022. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan proses produksi Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak, dapat menganalisis tingkat kelayakan usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak, serta dapat memasarkan produk Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak. Metode yang digunakan ada tiga analisis yaitu BEP, R/C Ratio dan ROI. Hasil perhitungan yang didapatkan yaitu BEP (produksi) sebanyak 12,17 kemasan, BEP (harga) sebesar Rp 12.167,13, R/C Ratio sebesar 1,23 dan ROI sebesar 4,47%. Berdasarkan ketiga analisis tersebut maka usaha ini layak, menguntungkan dan dapat dilanjutkan. Pemasaran cireng ikan tenggiri bumbu rujak menggunakan strategi pemasaran 4P yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (saluran pemasaran) secara langsung.



Kata Kunci: Cireng, Ikan tenggiri, Bumbu rujak



viii



RINGKASAN Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo, Annisa Salsabila Priyambudi, NIM D31200345, Tahun 2022, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Taufik Hidayat SE, M.Si (Dosen Pembimbing).



Ikan tenggiri (Scomberomorus spp) merupakan ikan pelagis yang hidupnya di perairan dangkal dengan salinitas rendah. Ciri-ciri ikan tenggiri berbentuk bulat Panjang seperti cerutu dan agak pipih, mulut besar dan terletak di ujung moncong serta gigi yang kuat dan keras. Kandungan ikan tenggiri sangatlah baik bagi tubuh manusia,



terutama



kandungan proteinnya



yang



cukup



tinggi



sehingga



menghasilkan berbagai macam asam amino. Cireng adalah makann ringan tradisional dari Sunda yang pada umumnya terbuat dari adonan tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, penyedap rasa dan air. Pada umumnya cireng merupakan snack yang memiliki tekstur kenyal dan harus digoreng terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Tujuan tugas akhir ini yaitu dapat melakukan proses produksi, dapat menganalisis tingkat kelayakan usaha, serta dapat memasarkan produk cireng ikan ikan tenggiri bumbu rujak. Tugas akhir ini dilaksanakan kurang lebih 5 bulan yaitu pada tanggal 1 Agustus 2022 sampai 3 Desember 2022 bertempatan di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Proses pembuatan tugas akhir menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder serta menggunakan tiga metode analisis usaha yaitu break event point (BEP), revenue cost ration (R/C Ratio) dan return on investment (ROI). Proses produksi dilakukan sebanyak 5 kali produksi yang dalam satu kali produksi menghasilkan 15 kemasan. Adapun proses produksi pada produk cireng ikan tenggiri mulai dari persiapan alat dan bahan, perebusan ikan tenggiri, penghaluskan



ikan



tenggiri,



pencampuran



bahan



adonan,



pengukusan,



penggorengan, pembuatan bumbu rujak, pengemasan dan pemasaran. Proses pemasaran cireng ikan tenggiri (cikang) bumbu rujak menggunakan proses pemasaran secara langsung pada konsumen. Proses pemasaran ini



ix



dilakukan melalui promosi media sosial (sales promotion) seperti Whatsapp, dan Instagram. Pada proses promosi dilakukan dengan menawarkan produk secara langsung. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan produk cireng ikan tenggiri (cikang) bumbu rujak ini dikalangan masyarakat. Untuk pembelian cireng ikan tenggiri (cikang) bumbu rujak ini melalui Whatsapp, Instagram dengan menggunakan proses COD (Cash on Delivery) Berdasarkan analisis usaha yang dilakukan dengan menggunakan metode BEP (produksi) yang diperoleh sebesar BEP (produksi) 12,17 kemasan dari total produksi 15 kemasan dan nilai BEP (harga) Rp 12.167,13,- per kemasan dengan harga jual Rp 15.000,- per kemasan, nilai R/C Ratio 1,23 dan nilai ROI 4,47%. Dapat disimpulkan bahwa usaha cireng ikan tenggiri (cikang) bumbu rujak menguntungkan dan layak untuk diusahakan.



x



PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah berjudul “Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo” dapat diselesaikan dengan baik. Tulisan ini adalah laporan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal sampai bertempat di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian (A.Md.P) pada Program Studi Manajemen Agribisnis Jurusan Manajemen Agribisnis Diploma III Politeknik Negeri Jember. Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya sebagai berikut: 1.



Saiful Anwar S.TP, MP selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.



2.



Taufik Hidayat, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis dan Dosen Pembimbing.



3.



Linda Ekadewi Widyatami, SP. MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Agribisnis.



4.



Uyun Erma Malika, S.TP, MP selaku Ketua Penguji



5.



Luluk Cahyo Wiyono, S.Sos, M.Sc selaku Anggota Penguji



6.



Staf pengajar, teman-teman, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Tugas Akhir ini masih kurang



sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca Jember,.........



Penulis



xi



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... SURAT PERNYATAAN ................................................................................. SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................... HALAMAN MOTTO ...................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ABSTRAK........................................................................................................ RINGKASAN ................................................................................................... PRAKATA ....................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................



BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1.3 Tujuan ............................................................................................... 1.4 Manfaat .............................................................................................



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 2.1 Kajian Terdahulu.............................................................................. 2.2 Landasan Teori ................................................................................. 2.2.1 Kewirausahaan ........................................................................... 2.2.3 Ikan Tenggiri .............................................................................. 2.2.4 Cireng Ikan Tenggiri .................................................................. 2.2.5 Bumbu Rujak ............................................................................. 2.2.6 Studi Kelayakan Bisnis .............................................................. 2.2.7 Pemasaran ................................................................................. 1



2



BAB 3. METODE KEGIATAN....................................................................... 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir ................................ 3.2 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 3.3 Alat dan Bahan.................................................................................. 3.4 Metode Analisis ................................................................................. 3.4.1 Break Event Point (BEP) ............................................................ 3.4.2 Revenue Cost Ratio (R/C Rasio)................................................. 3.4.3 Return On Invesment (ROI) ....................................................... 3.5 Proses Produksi ................................................................................. 3.6 Bauran Pemasaran ............................................................................



BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 4.1 Hasil .................................................................................................. 4.1.1 Deskripsi Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak ................ 4.1.2 Proses Produksi .......................................................................... 4.1.3 Analisis Kelayakan Usaha ......................................................... 4.1.4 Pemasaran Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak .............. 4.2 Pembahasan ....................................................................................... 4.2.1 Produksi Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak ............................. 4.2.2 Kelayakan Usaha Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak ................ 4.2.3 Pemasaran Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak ..............



BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 5.1 Kesimpulan........................................................................................ 5.2 Saran..................................................................................................



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................



LAMPIRAN .....................................................................................................



3



DAFTAR TABEL



Tabel 2.1 Komposisi Gizi Ikan Tenggiri........................................................ Tabel 3.1 Alat yang digunakan dalam pembuatan Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak .......................................................... Tabel 3.2 Bahan yang dibutuhkan dalam Proses Pembuatan Cireng Ikan Tenggiri ..................................................................... Tabel 3.3 Alat Penunjang yang digunakan dalam Pembuatan Cireng Ikan Tenggiri ..................................................................... Tabel 4.1 Hasil usaha dalam 1 kali Proses Produksi Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak .......................................................... Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Analisis Usaha .................................................. Tabel 4.3 Perbandingan Produk Pesaing yang Sejenis ................................... Tabel 4.4 Daftar Hasil Penjualan Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak ..........................................................



4



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1 Ikan Tenggiri ............................................................................. Gamvar 4.1 Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak ............................... Gambar 4.2 Label Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak.................................. Gambar 4.2.1 Proses Produksi Cireng Ikan Tenggiri .......................



5



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1. Perhitungan Biaya Tetap dan Biaya Variabel............................. Lampiran 2. Perhitungan Penyusutan / Depresiasi ......................................... Lampiran 3. Penghitungan Analisis Usaha ................................................... Lampiran 4. Dokumentasi ............................................................................



6



BAB 1. PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Bangsa indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman



makanan kulinernya. Pada setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing seperti minuman dan juga makanannya. Seperti contoh di Jawa Barat, diwilayah ini memiliki berbagai jenis makanan khas yang cukup banyak dikenal dan tidak asing oleh kita, salah satunya adalah cireng. Cireng merupakan singkatan dari aci goreng yaitu bahasa Sunda untuk tepung kanji goreng. Cireng adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng campuran adonan yang berbahan utama tepung kanji atau tapioka. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal pada era 80-an. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih , daun bawang dan minyak goreng. Dalam pembuatan cireng, komposisi bahan yang digunakan dapat mempengaruhi tekstur dan rasa cireng yang dihasilkan. Jenis tepung dan bahan yang digunakan dapat mempengaruhi aroma, tekstur, warna dan rasa dari cireng yang dihasilkan. Seiring dengan perkembangan zaman, cireng telah terinovasi hingga variasi rasa yang ada mencakup ikan, daging ayam, sapi, sosis, baso



hingga



keju.



Bahkan



inovasi



tidak



hanya



secara



rasa



namun bentuk, contohnya adalah cireng ikan. Sekarang Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa makanan cireng ini bisa diterima oleh para konsumen dari semua kalangan , sebab harga dari cireng ini tergolong murah, ditunjukkan banyaknya penjual cireng khususnya ditempat-tempat berkumpulnya anak-anak dan remaja. Oleh karena itu perlu adanya bentuk olahan lanjutan yaitu dari ikan tenggiri agar potensi kandungan gizinya dapat diserap masyarakat dengan harga yang



7



terjangkau. Salah satu alternatif pengolahan lanjut adalah pembuatan cireng ikan tenggiri. Cireng ikan tenggiri yaitu makanan ringan yang berbahan dasar tepung tapioka, dicampur ikan tenggiri yang sudah dihaluskan serta bumbubumbu yang telah dihaluskan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka usaha ini perlu diuji kelayakan usahanya oleh karena itu diajukan tugas akhir ini yang berjudul “Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten



Situbondo“,



diperlukanya



analisis



usaha



agar



dapat



diketahui apakah usaha ini layak atau tidak untuk diusahakan.



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka akan ditarik rumusan



masalah sebagai berikut : 1.



Bagaimana proses produksi Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo ?



2.



Bagaimana analisis kelayakan usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo ?



3.



Bagaimana proses pemasaran Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo ?



1.3



Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan di



atas, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1.



Dapat melakukan proses produksi Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.



2.



Dapat melakukan analisis kelayakan usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.



3.



Dapat melakukan proses pemasaran Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.



8



1.4



Manfaat Berdasarkan tujuan dari tugas akhir ini dapat diperoleh manfaat sebagai



berikut. 1.



Meningkatkan nilai ekonomis dari ikan dan dapat berinovasi untuk menciptakan sebuah peluang usaha yang baru.



2.



Dapat memberikan wawasan baru untuk berwirausahaan bagi mahasiswa dan dapat menciptakan sebuah lapangan pekerjaan baru.



3.



Dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi penulis dalam menciptakan produk baru untuk membuka peluang usaha dalam berwirausaha.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Kajian Terdahulu Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Kurnia Dwi Ade Lestari (2017)



dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Usaha Kerupuk Ikan Tenggiri Di Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat



Kabupaten



Jember”. Tugas Akhir ini



menggunakan metode analisis BEP (Break Event Point), R/C ratio dan ROI (Return on Investment) “Analisis Usaha pada Kerupuk Ikan tenggiri di Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember” di lihat dari titik impas, jumlah pendapatan yang diterima, dan di tingkatkan modal. Analisis usaha yang telah dilakukanmenghasilkan data BEP (unit) = 16 bungkus, BEP (rupiah) = 4.351, R/C Ratio= 1,38 dan ROI = 4,87 %. Produk kerupuk ikan tenggiri ini memiliki keunggulan yaitu memiliki kerenyahan kelezatan dan inovasi yang berbeda dengan kerupuk lainnya. Berdasarkan ketiga analisis diatas, maka usaha “kerupuk ikan tenggiri” di Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Almira Anargya Sahda (2022) yang berjudul “Analisis Usaha Basreng (Baso Goreng) Ikan Tengiri di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember” menghasilkan data BEP (Unit) 35 kemasan, BEP (Harga) Rp. 6.563,786 dengan harga jual Rp.10.000,00, R/C Ratio 1,52 dan ROI sebesar 6,4%. Berdasarkan ketiga analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Bemby Oktabilian Pratama (2022) yang berjudul “Analisis Usaha Kuliner Rujak Kuah Pindang di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi” menghasilkan data BEP (Unit) 15 kemasan, BEP (Harga) Rp. 6.000,93 dengan harga jual Rp 10.000/kemasan. R/C Ratio 1,67 dan ROI sebesar 12,04%/. Berdasarkan ketiga analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan.



9



10



2.2



Landasan Teori



2.2.1 Kewirausahaan Secara



sederhana arti wirausahaan (entrepreneur) adalah orang yang



berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diikuti rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuati yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mapu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide. Setiap pikiran dan langkah wirausahawan adalah bisnis. Bahkan, mimpi seorang pembisnis sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan bisnis-bisnis baru. Wirausaha dapat dijalankan seseorang atau sekelompok orang. Jenis usaha yang dijalankan dapat bersifat komersial dan sosial. Komersial artinya usaha yang dijalankan memang diarahkan untuk mencari keuntungan semata. Sementara itu sosial lebih menekankan pada pelayanan masyarakat (Kasmir, 2014).



2.2.2 Cireng Cireng adalah makanan ringan tradisional dari Sunda yang pada umumnya terbuat dari adonan tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam dan air. Pada umumnya cireng merupakan snack yang memiliki tekstur kenyal dan harus digoreng terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Untuk memperbaiki cita rasa dan ketertarikan konsumen pada produk cireng, para pengusaha cireng telah melakukan banyak cara untuk menjadikan cireng yang bervariasi dan banyak yang dimodifikasi.



11



2.2.3 Ikan Tenggiri



Gambar 2.1 Ikan Tenggiri Ikan tenggiri (Scomberomorus spp) merupakan ikan pelagis yang hidupnya di perairan dangkal dengan salinitas rendah Ciri-ciri ikan tenggiri berbentuk bulat panjang seperti cerutu dan agak pipih, mulut besar dan terletak di ujung moncong serta gigi yang kuat dan keras tertancap dan kandungan ikan tenggiri sangatlah baik bagi tubuh manusia, terutama



kandungan



proteinnya yang cukup tinggi sehingga menghasikan berbagai macam asam amino. Berikut kandungan gizi yang terdapat dalam Ikan Tenggiri disajikan dalam Tabel 2.1 Tabel 2.1 Komposisi Gizi Ikan Tenggiri Dalam 100 Gram No.



Kandungan



Jumlah



Satuan



1.



Energi



109



Kkal



2.



Protein



21,5



G



3.



Lemak



2,60



Mg



Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI (2004)



2.2.4 Cireng Ikan Tenggiri Cireng ikan tenggiri merupakan salah satu cemilan inovasi yang terbuat dari adonan tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam dan air. Proses pembuatan cireng ikan tenggiri ini tergolong mudah, dikarenakan hanya perlu membuat adonan dengan tekstur yang pas kemudian dikukus sampai 2 jam serta tidak memerlukan peralatan ataupun teknik khusus.



12



2.2.5 Bumbu Rujak Bumbu rujak adalah bumbu yang terbuat dari petis madura yang dicampurkan dengan cabai, gula, penyedap rasa dan air yang hangat. Biasanya bumbu cireng ini terbuat dari petis ikan yang belum mengental atau disebut dengan kelang. 2.2.6 Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir, 2014). Beberapa analisis yang dapat menentukan kelayakan suatu bisnis atau usaha antara lain sebagai berikut: a.



Analisis Break Event Point (BEP) Analisis titik impas atau yang lebih dikenal dengan nama istilah analisis



Break Even Point merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan suatu perusahaan. Analisis titik impas ini sering disebut analisis perencanaan laba (profit planning). Analisis ini biasanya lebih sering cenderung digunakan apabila perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru. Artinya dalam memproduksi produk baru tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan, kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke konsumen. (Kasmir, 2014) b.



Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) merupakan perbandingan antara total



penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dinilai menguntungkan apabila R/C Ratio lebih besar dari 1 (Rukmana, 2014). c.



Analisis Return On Investment (ROI) Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil



(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Rasio ini juga menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin



13



kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya. Artinya, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan (Kasmir, 2014).



2.2.7 Pemasaran Secara lebih formal, pemasaran (marketing) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Kasmir (2014) menyatakan pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh mereka yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran. Pemasaran cireng ikan tenggiri bumbu rujak ini menggunakan sistem pemasaran marketing mix, dimana dalam marketing mix terdapat 4 komponen yaitu: a.



Produk (Product) Produk merupakan sesuatu, baik berupa barang maupun jasa, yang



ditawarkan ke konsumen agar diperhatikan, dan dibeli oleh konsumen. Tujuan menawarkan produk ke pasar adalah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. b.



Harga (Price) Harga merupakan sejumlah nilai (dalam bentuk uang) yang harus dibayar



konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. c.



Distribusi (Distribution) Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya, mulai dari



perusahaan sampai ketangan konsumen akhir. Distribusi dapat diartikan sebagai



14



cara menentukan metode dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk kepasar. d.



Promosi (Promotion) Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan



mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru.



BAB 3. METODE PELAKSANAAN TUGAS AKHIR



3.1



Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Rencana pelaksanaan tugas akhir yang berjudul “ Analisis Usaha Cireng



Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo” dilaksanakan dengan rencana 4 ( empat ) bulan pengerjaan yang dimulai dari 1 Agustus 2022 sampai dengan 6 Desember 2022 di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. 3.2



Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan tugas akhir yang berjudul “Analisis Usaha Cireng Ikan



Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo” ada dua jenis metode pengumpulan data yang di gunakan dalam menganalisis, diantaranya sebagai berikut: a.



Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung. Data primer dalam tugas akhir ini diperoleh dari pelaksanaan proses produksi yaitu mulai dari persiapan alat dan bahan, proses produksi, proses pengemasan, proses pemasaran, dan proses pencatatan seluruh biaya yang di keluarkan.



b.



Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder diperoleh dengan cara mencari informasi melalui media perantara seperti buku, artikel, jurnal, tugas akhir terdahulu, dan lain sebagainya yang dapat diakses di internet sebagai sumber referensi.



3.3



Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam proses produksi Cireng Ikan Tenggiri



(Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo dapat dilihat pada tabel berikut ini:



15



16



Tabel 3.1 Alat yang digunakan dalam produksi Cireng Ikan Tenggiri No.



Alat



Spesifikasi



Fungsi



Jumlah



Terbuat dari aluminium berdiameter 25cm Terbuat dari stainless stel dengan bentuk lingkaran Terbuat dari stainless stel dan cekung pada bagian tengah Terbuat dari silikon yang memiliki panjang 21 cm Terbuat dari stainless stel dan bergagang kayu Terbuat dari tembaga berbentuk kubus



Sebagai alat bantu untuk mengukus adonan. Sebagai wadah untuk adonan Cireng Ikan Tenggiri Sebagai alat untuk penakar bahan



1



Sebagai alat pengaduk adonan Cireng Ikan Tenggiri Sebagai alat pemotong bahan



1



Sebagai tempat untuk menggoreng dan melelehkan bahan untuk Untuk menimbang berat bahan



1



persegi Sebagai alat mencetak cireng ikan tenggiri Piring Berbentuk bulat Sebagai tempat terbuat dari plastic daging ikan tenggiri yang telah dihaluskan Telenan Terbuat dari bahan Alas memotong plastic berbentuk cireng ikan tenggiri persegi Panjang Gelas ukur Terbuat dari plastik Alat untuk mengukur berkapasitas 800 ml air Cobek dan Terbuat dari batu Sebagai tempat Ulekan menghaluskan bumbu Wajan Terbuat dari Sebagai alat bantu aluminium menggoreng Spatula Terbuat dari besi Sebagai alat untuk dengan gagang kayu membolak-balikkan cireng ikan tenggiri Chopper Penggiling daging Penggiling daging atau bumbu ikan tenggiri berkapasitas 2 liter



3



1.



Panci



2.



Baskom



3.



Sendok makan



4.



Spatula silikon



5.



Pisau



6.



Kompor gas



7.



Timbangan



8.



Cetakan



9.



10.



11. 12.



13. 14.



15.



Alat menentukan suatu benda Berbentuk panjang



Sumber : Data Primer (2022)



1



1



1



1



1



1



1 1



1 1



1



17



Tabel 3.2 Bahan yang digunakan dalam pembuatan Cireng Ikan Tenggiri No. 1.



Bahan Tepung Terigu



2.



Tepung Tapioka



3.



Ikan Tenggiri



4.



Gula pasir



5.



Garam



6.



Penyedap Rasa



7.



Bawang Putih



8.



Petis Madura



9.



Cabai



10.



Minyak



11.



Air



Sumber : Data Primer (2022)



Spesifikasi Fungsi Terbuat dari biji Sebagai bahan gandum berwarna utama putih. pembuatan Cireng Berwarna putih Sebagai bahan berbentuk Sebagai utama bahan utama pembuatan serbuk. Cireng Berwarna hitam Sebagai bahan belang Sebagai utama bahan utama pembuatan berbentuk panjang. Cireng Terbuat dari batang Sebagai perasa tebu. manis Berwarna putih. Sebagai perasa asin Terbuat dari tebu. Sebagai penyedap rasa Cireng Ikan Tenggiri Berwarna putih Sebagai bahan berbentuk Sebagai pendukung. bahan agak lonjong kecil-kecil. Berwarna coklat Sebagai bahan dan lengket. untuk bumbu rujak. Berwarna merah Sebagai bahan dan rasanya pedas. untuk bumbu rujak. Berwarna kuning Sebagai bahan keemas dan cair untuk menggoreng Berwarna bening Sebagai pencampur bahan-bahan



Jumlah 500 gram



2.000 gram



500 gram



40 gram 30 gram 18 gram



250 gram



200 gram



250 gram



500 ml



250 ml



18



Tabel 3.3 Bahan penunjang yang digunakan dalam proses produksi Cireng Ikan Tenggiri. No Alat Spesifikasi Fungsi 1



Label



Label stiker di tempel pada Sebagai sumber informasi, kemasan mika, terbuat dari identitas



atau



tanda



kertas stiker yang memuat pengenal yang ditempel informasi produk.



pada produk cireng ikan tenggiri agar di kenal dan menarik bagi konsumen



2



Mika



Berbahan



Twinwall



plastik



dasar



dari Sebagai bahan pengemas cireng ikan tenggiri.



Kotak 500 ml tebal, bening 3



Cup



Puding Berbentuk lingkarang kecil Sebagai



100 ml 4.



tempat



bumbu



rujak



Plastik



Berwarna bening



Untuk



membungkus



adonan saat dikukus 5.



Gas LPG



Berbentuk bulat berwarna Sebagai hijau dan volume 3Kg



bahan



bakar



kompor gas.



Sumber : Data Primer (2022)



3.4



Metode Analisis Metode analisis yang di gunakan dalam tugas akhir ini menggunakan tiga



metode analisis yaitu BEP, R/C Ratio, dan ROI. Yang penjelasannya sebagai berikut : 3.4.1 Analisis BEP ( Break Event Point ) Analisis titik impas atau yang lebih dikenal dengan nama istilah analisis Break Even Point merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan suatu perusahaan. Analisis titik impas ini sering disebut analisis perencanaan laba (profit planning) (Kasmir, 2014). a.



BEP dalam satuan unit/kuantitas BEP ( unit ) =



Total Biaya Produksi Harga Jual Per Unit



................................... (3.1)



19



b.



BEP dalam satuan rupiah BEP ( harga ) =



Total Biaya Produksi Total Produksi



................................. (3.2)



Kriteria perhitungan dari BEP: 1.



Jika harga jual dan jumlah produksi melebihi nilai BEP maka usaha tersebut dapat di katakan menguntungkan dan layak di usahakan.



2.



Jika harga jual dan jumlah produksi kurang dari nilai BEP maka usaha tersebut dapat dikatakan rugi dan tidak layak di usahakan.



3.



Jika harga jual dan jumlah produksi sama dengan nilai BEP maka usaha tersebut berada di titik impas.



3.4.2 Analisis R/C Ratio (Revenue Cost Rasio) Menurut Rukmana (2014) R/C Ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dinilai menguntungkan apabila R/C Ratio lebih besar dari 1. R/C Ratio dihitung dengan rumus:



Revenue Cost Rasio =



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 (𝑇𝑅) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑇𝐶)



......................................................(3.3)



Keterangan: TR = Total penerimaan TR = Harga produk (P) x Total penjualan (Q) TC = Total biaya TC = Total biaya tetap (TFC) + Total biaya variabel (TVC) Kriteria : 1.



Jika R/C Ratio > 1, maka usaha dapat dikatakan menguntungkan



2.



Jika R/C Ratio = 1, maka usaha dapat dikatakan tidak untung dan tidak rugi



3.



Jika R/C Ratio < 1, maka usaha dapat dikatakan tidak menguntungkan/rugi.



3.4.3 Analisis ROI (Return On Investment) Menurut Kasmir (2014) Return on Investment (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang



20



digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Pemasukan



ROI = TotalBiaya Produksi x 100%............................................(3.4) Kriteria perhitungan dari nilai ROI: 1.



10 % = Sangat Menguntungkan.



2.



6 % - 9% = Menguntungkan.



3.



1% - 5% = Cukup Menguntungkan.



4.



≤ 1% = Kurang Menguntungkan



3.5



Proses Produksi Proses produksi merupakan segala kegiatan yang dilakukan untuk dapat



menghasilkan produk. Proses produksi dapat mempengaruhi hasil produksi, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pada tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk tersebut. Kegiatan proses produksi yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas akhir dengan judul “Analisis Usaha Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo” dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



21



Adapun alur proses produksi cireng ikan tenggiri dapat disajikan pada gambar 3.1 berikut ini: Persiapan Alat dan Bahan



Perebusan Ikan Tenggiri



Penghalusa n Ikan Tenggiri



Pencampur an Bahan Adonan



Pengemasa n



Pembuatan Bumbu Rujak



Penggoren gan



Pengukusa n



Pemasaran



Gambar 3.1 Alur Proses Produksi



3.6



Bauran Pemasaran Pemasaran pada produk cireng ikan tenggiri ini adalah menggunakan bauran



pemasaran 4P yang meliputi: 3.6.1 Produk (Product) Produk yang di tawarkan adalah cireng ikan tenggiri. Cireng ikan tenggiri merupakan produk hasil dari pengolahan ikan tenggiri yang di jadikan sebagai cireng ikan. Dari hal tersebut produk yang di tawarkan di modifikasi dimana biasanya cireng ini menggunakan komposisi bawang putih. Sedangkan inovasi yang di tawarkan menggunakan ikan tenggiri sehingga menciptakan sebuah produk baru yang belum ada di pasaran. Hal ini bisa di jadikan peluang usaha. 3.6.2 Harga (Price) Harga jual produk cireng ikan tenggiri ini di hitung berdasarkan biaya yang di keluarkan dalam proses produksi dan membandingkan dengan harga produk sejenis yang ada di pasaran agar tidak mengalami kerugian dan produsen mendapatkan untung yang maksimal.



22



3.6.3 Promosi (Promotion) Promosi produk cireng ikan tenggiri dilakukan melalui proses penjualan dan juga promosi secara langsung. Yaitu menawarkan produk secara langsung kepada konsumen melalui pembicaraan atau dengan media sosial. 3.6.4 Tempat (Place) Saluran pemasaran pada produk cireng ikan tenggiri dengan menggunakan saluran pemasaran secara langsung dan tidak langsung kepada konsumen. Saluran pemasaran secara langsung dilakukan secara langsung tanpa adanya perantara. Sedangkan pemasaran tidak langsung dalam pemasarannya menggunakan perantara.



Saluran pemasaran dapat dilihat di gambar 3.2 dibawah ini: a.



Pemasaran Secara Langsung. Produsen



Konsumen



Gambar 3.2 Saluran Pemasaran Secara Langsung Sumber : Data Primer (2022)



BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1



Hasil Berdasarkan tugas akhir yang telah dilaksanakan di Desa Pesisir Kecamatan



Besuki Kabupaten Situbondo, maka diperoleh sebagai berikut: 4.1.1 Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak Cireng ikan tenggiri bumbu rujak merupakan salah satu cemilan inovasi yang terbuat dari adonan tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam dan air yang dicampur dengan daging ikan tenggiri yang telah dikukus dan dihaluskan dengan tambahan bumbu rujak yang terbuat dari petis madura yang dicampurkan dengan bahan-bahan seperti cabai, gula, penyedap rasa dan air yang hangat. Produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak ini banyak digemari semua kalangan mulai anak kecil hingga orang tua. Satu kali proses produksi cireng ikan tenggiri bumbu rujak menghasilkan 15 kemasan yang sudah siap untuk dijual. Setiap satu kemasan produk cireng ikan tenggiri akan dijual dengan harga Rp 15.000/kemasan dengan berat bersih 150 g/kemasan. Produk ini mampu bertahan selama kurang lebih 1 minggu jika disimpan didalam freezer dengan suhu -18°. Ciri-ciri dari cireng yang kadaluwarsa yaitu berbau tidak sedap dan muncul jamur. Produk cireng ikan tenggiri ini dipasarkan secara langsung kepada konsumen. Produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak ini di produksi satu kali dalam seminggu dan sudah dilakukan sebanyak 5 kali. Berikut ini contoh produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak disajikan pada Gambar 4.1



23



Gambar 4.1 Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak



Kemasan yang digunakan pada produk cireng ikan tenggiri adalah mika dengan ukuran panjang 17 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 4 cm yang berbahan plastik dan diberi label yang bertujuan agar konsumen dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan seperti nama produk, komposisi, tanggal kadaluwarsa, berat bersih produk, contact person produsen, media sosial produk, dan produsen produk.



Gambar 4.2 Label Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak



4.1.2 Proses Produksi Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak a.



Persiapan Alat dan Bahan Langkah awal untuk melakukan proses produksi cireng ikan tenggiri bumbu



rujak adalah menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses produksi.



24



Alat yang digunakan meliputi kompor gas, gas elpiji 3kg, panci, baskom, timbangan, blender dan lain sebagainya. Bahan yang digunakan diantaranya, tepung terigu, tepung tapioka , bawang putih, penyedap rasa, lada ,daging ikan tenggiri, garam, gula, petis dan cabe. Proses persiapan alat dan bahan terdapat pada gambar 4.3



Gambar 4.3 Proses Persiapan Alat dan Bahan Sumber : Data Primer (2022) b.



Perebusan Ikan Tenggiri Proses perebusan ikan tenggiri ini dilakukan dengan mencuci ikan tenggiri



terlebih dahulu, lalu ikan tenggiri direbus ke dalam air mendidih selama 7 menit atau setengah matang. Proses perebusan ikan tenggiri terdapat pada gambar 4.4



Gambar 4.4 Proses Perebusan Ikan Tenggiri Sumber : Data Primer (2022) c.



Penghalusan Ikan Tenggiri Proses ini memasukkan daging ikan tenggiri yang sudah di buang kulit,



kepala, dan tulangnya ke dalam wadah chopper, kemudian daging ikan tenggiri di haluskan hingga halus. Proses penghalusan ikan tenggiri terdapat pada gambar 4.5



25



Gambar 4.5 Proses Penghalusan Ikan Tenggiri Sumber : Data Primer (2022) d.



Pencampuran Bahan Adonan Ikan tenggiri yang sudah dihaluskan dimasukkan kedalam baskom yang



telah diberi tepung tapioka, tepung terigu, penyedap rasa, bawang putih, gula dan air mendidih secukupnya lalu diaduk hingga kalis. Proses pencampuran bahan adonan terdapat pada gambar 4.6



Gambar 4.6 Proses Pencampuran Bahan Adonan Sumber : Data Primer (2022) e.



Pengukusan Pada proses pengukusan cireng ikan tenggiri dengan memasukkan adonan



pada cetakan yang telah diberi plastik kemudian kukus kurang lebih 2 jam yang bertujuan agar adonan matang sempurna. Dengan mengukus adonan maka produk cireng dapat bertahan beberapa hari dan akan lebih lama bila dimasukkan kedalam freezer. Proses pengukusan terdapat pada gambar 4.7



26



Gambar 4.7 Proses Pengukusan Sumber : Data Primer (2022) f.



Penggorengan Setelah proses pengukusan selesai, adonan cireng ikan tenggiri diiris



terlebih dahulu kemudian masukkan ke dalam minyak yang telah dipanaskan hingga berwarna emas kekuningan atau garing. Proses penggorengan terdapat pada gambar 4.8



Gambar 4.8 Proses Penggorengan Sumber : Data Primer (2022) g.



Pembuatan Bumbu Rujak Pada proses pembuatan bumbu rujak dengan menyiapkan cobek dan ulekan



lalu masukkan petis madura, cabai, gula, dan air panas secukupnya dan ulek sampai bumbu tersebut mengental. Kemudian masukkan kedalam cup puding yang telah disiapkan. Proses pembuatan bumbu rujak terdapat pada gambar 4.9



27



Gambar 4.9 Proses Pembuatan Bumbu Rujak Sumber : Data Primer (2022) h.



Pengemasan Pengemasan dilakukan setelah cireng ikan tenggiri hangat dengan berat



yang sama tiap kemasan, kemudian masukkan kedalam mika twinhall yang sudah diberi label dan masukkan bumbu rujak yang telah dibuat. Pemberian label bertujuan agar produk cireng ikan tenggiri ini dapat dikenali oleh konsumen. Proses pengemasan terdapat pada gambar 4.10



Gambar 4.10 Proses Pengemasan Sumber : Data Primer (2022) i.



Pemasaran Pemasaran dilakukan dengan menjual langsung kepada konsumen dengan



mempromosikan di



media sosial seperti whatsapp dan instagram. Proses



pemasaran terdapat pada gambar 4.11



28



Gambar 4.11 Proses Pemasaran Sumber : Data Primer (2020)



4.1.3 Analisis Kelayakan Usaha Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak a.



Perhitungan Biaya Produksi dan Hasil Usaha Biaya yang digunakan dalam satu kali produksi cireng ikan tenggiri bumbu



rujak dibagi menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel merupakan biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku, bahan pendukung dan biaya lain-lainnya. Sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang digunakan membeli peralatan yang tidak habis dalam satu kali produksi. Apabila terjadi pengurangan produksi, nominal biaya tetap tidak akan berubah. Produk yang dihasilkan dari usaha ini dalam satu kali proses produksi menghasilkan 15 kemasan dengan berat 150 gram perkemasannya. Harga perkemasan yang dijual di pasaran adalah Rp 15.000. Berikut rincian hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:



29



Tabel 4.1 Hasil Usaha Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak Dalam Satu Kali Produksi. No 1



Keterangan



Jumlah



Penerimaan



Rp. 225.000



15 kemasan x Rp. 15.000 2



Total Biaya Tetap



Rp. 4.111.19



3



Total Biaya Variabel



Rp. 178.395,82 +



4



Total Biaya Produksi



Rp. 182.507,01



5



Laba



Rp. 42.492,99



6



Pajak



0



Laba bersih setelah pajak (Net



-



+



Rp. 42.492,99



Profit After Tax) Sumber: Lampiran 1 Perhitungan biaya tetap dan biaya variable Hal



Pada tabel di atas, pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp 225.000,dengan total biaya produksi sebesar Rp 182.507,01 sehingga diperoleh laba sebesar Rp 42.492,99 dalam satu kali proses produksi. Biaya yang diperlukan dalam satu kali produksi cireng ikan tenggiri bumbu rujak yaitu bahan baku sebesar Rp 178.395,82 dan biaya peralatan sebesar Rp 770.500. Sehingga dapat diketahui bahwa imvestasi yang dikeluarkan sebesar Rp 948.895,82. b.



Perhitungan Analisis Usaha Berdasarkan hasil perhitungan biaya laba dan produksi dalam satu kali



produksi, hasil perhitungan analisis usaha ditampilkan pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Analisis Usaha Perhitungan Analisis Usaha



Hasil



BEP (Harga)



Rp. 12.167,13/ Kemasan



BEP (unit)



12,17



R/C Ratio



1,23



ROI



4,47%



Sumber: Lampiran 3 Perhitungan Analisis Usaha Hal



30



4.1.4 Pemasaran Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak Cireng ikan tenggiri bumbu rujak di produksi di rumah pribadi yaitu di Desa Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Produk ini menggunakan saluran pemasaran secara langsung. Harga cireng ikan tenggiri bumbu rujak adalah Rp 15.000/kemasan. Berat bersih cireng ikan tenggiri dalam satu kemasan adalah 150 gram. Kemasannya menggunakan mika twinhall. Produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak memiliki masa kadaluwarsa kurang lebih 1 minggu jika dimasukkan ke dalam frezzer dengan suhu -18°. Penetapan harga jual dilakukan dengan dua cara yaitu menentukan harga berdasarkan biaya produksi dan biaya kompetisi (harga jual pesaing). Berdasarkan perhitungan BEP harga diperoleh titik harga BEP sebesar Rp 12.167,13 maka untuk harga yang ditentukan harus di atas harga BEP. Sedangkan penetapan harga berdasarkan kompetisi dilakukan dengan membandingkan beberapa produk pesaing dengan membandingkan beberapa produk pesaing dengan jenis makanan yang sama. Perbandingan ini berdasarkan berat bersih produk, kemasan dan harga jual yang disajikan pada tabel 4.3



31



Tabel 4.3 Perbandingan Produk Pesaing yang Sejenis No Nama Produk



1



Gambar Produk



Kotel Ikan Vivi



Berat



Harga



Asumsi



bersih



jual



produk



(gram)



(Rp)



150 gram



150 gram



25.000



25.000



500 gram



30.000



9000



150 gram



15.000



15.000



Besuki



2



Kotel Ikan Khas Besuki



3



Cireng Krupuk (cipuk.id)



Sumber : Instagram (2022)



Saluran pemasaran produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak dilakukan dengan pemasaran secara langsung. Pemasaran secara langsung kepada konsumen yaitu Rp 15.000 Produsen



Konsumen



Gambar 4.2 Saluran pemasaran langsung kepada konsumen



32



Promosi yang dilakukan untuk produk cireng ikan tenggiri sebagai produk baru serta pemasaran secara langsung dilakukan dengan menawarkan produk cireng ikan tenggiri tersebut secara langsung kepada konsumen. Selain itu promosi cireng ikan tenggiri ini dilakukan dengan mempromosikan melalui media sosial seperti whatsapp dan Instagram.



4.2



Pembahasan



4.2.1 Produk Cireng Ikan Tenggiri Kemasan yang digunakan pada produk cireng ikan tenggiri adalah mika twinhall. Pemilihan mika twinhall karena kegunaannya yang praktis dalam menyimpan makanan dan juga tahan panas saat terkena air mendidih atau dimasukkan ke dalam microwave sehingga cireng ikan tenggiri tidak berbahaya dimasukkan ke dalam kemasan dalam keadaan panas. Pada label kemasan terdapat berbagai informasi yang dapat memudahkan konsumen. Salah satu informasi berupa tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa hal ini ditujukan agar konsumen mengetahui berapa lama masa simpan produk tersebut. Pemilihan warna untuk label yaitu warna putih tulang karena menyesuaikan dari warna produk. 4.2.2 Produksi Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak Pelaksanaan produksi cireng ikan tenggiri dilaksanakan setiap satu minggu sekali dengan perolehan total produksi 15 kemasan cireng ikan tenggiri bumbu rujak. Selama pelaksanaan tugas akhir cireng ikan tenggiri bumbu rujak diproduksi 5 kali sehingga total produksi yang dihasilkan adalah 75 kemasan. Produksi cireng ikan tenggiri bumbu rujak siap dijual dengan harga Rp 15.000/kemasan dan laba yang didapat sebesar Rp 42.492,99 dalam satu kali proses. Keuntungan total yang diperoleh dalam 5 kali proses produksi yaitu Rp 212.464,95. Kegiatan produksi cireng ikan tenggiri bumbu rujak dilakukan 1 minggu sekali selama 1 bulan 1 minggu dengan total produksi sebanyak 5 kali. Satu kali produksi membutuhkan waktu 3 jam dan memperoleh 15 kemasan dengan berat



33



150 gram/kemasan. Adapun beberapa kendala yang dialami pada saat proses produksi yaitu, 1.



Cireng ikan tenggiri matang berwarna kecoklatan dikarenakan proses memasukkan gula ke dalam adonan terlalu banyak sehingga saat proses penggorengan cepat gosong.



2.



Pada saat penimbangan bahan jika terlalu banyak adonan dari tepung terigu maka adonan cireng menjadi keras dan tidak kenyal.



4.2.3 Kelayakan Usaha Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak Berdasarkan tabel 4.2 nilai BEP (harga) sebesar Rp 12.167,01,- per kemasan lebih kecil dibandingkan dengan harga jualnya yaitu sebesar Rp 15.000,- per kemasan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa harga jual cireng ikan tenggiri bumbu rujak sebesar Rp 15.000,- dapat memberikan keuntungan. Hasil perhitungan BEP (Produksi) sebesar 12,17 kemasan, sedangkan total produksi sebenarnya sebanyak 15 kemasan. Hal ini menunjukkan hasil produksi sebenarnya lebih besar daripada BEP (Produksi) sehingga dikatakan bahwa usaha ini menguntungkan. Pada saat volume penjualan 12,17 kemasan dengan harga penjualan Rp 12.167,01 hasil penjualan mencapai Rp 148.072,512,- maka usaha cireng ikan tenggiri bumbu rujak tidak mengalami keuntungan dan tidak mengalami kerugian (impas). Kemampuan usaha menghasilkan volume penjualan sebesar 15 kemasan dengan harga Rp 15.000,-, sehingga hasil penjualan sebesar Rp 225.000,-. Hasil usaha lebih besar dibanding dengan perhitungan menggunakan BEP, maka usaha cireng ikan tenggiri bumbu rujak menguntungkan untuk dilanjutkan dan dikembangkan. Berdasarkan hasil perhitungan, R/C Ratio yang diperoleh untuk produk cireng ikan tenggiri sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp 1 modal yang dikeluarkan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,23 dan laba sejumlah Rp 42.492.99. Usaha cireng ikan tenggiri dapat dikatakan menguntungkan dan layak diusahakan karena dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan.



34



Berdasarkan hasil perhitungan ROI diperoleh nilai sebesar 4,47% yang artinya, investasi yang ditanamkan dalam cireng ikan tenggiri mampu dikembalikan sebesar 4,47% dari laba yang diperoleh selama satu kali proses produksi. Maka modal dapat dikembalikan 100% setelah 5 kali proses produksi. Total investasi yang diperoleh dari biaya bahan baku dan biaya peralatan adalah Rp 948.895,82, mampu memberikan keuntungan sebesar Rp 42.492,99.



4.2.4 Pemasaran produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak Pemasaran cireng ikan tenggiri dilakukan dengan saluran pemasaran langsung. Proses pemasaran secara langsung pada konsumen dilakukan dengan bantuan dari promosi media social (sales promotion) seperti whatsapp, Instagram dan menawarkan produk secara langsung. Untuk pembelian melalui whatsapp, Instagram menggunakan proses COD (Cash on Delivery) yaitu bertemu dengan pelanggan pada tempat yang ditentukan untuk proses transaksi jual-beli. Proses pemasaran dari hasil produksi pertama, kedua dan ketiga dipasarkan kepada mahasiswa Politeknik Negeri Jember dan dilakukan penawaran melalui media whatsapp yang mana produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak ini pada pemasaran pertama 15 kemasan, pemasaran kedua terjual 10 kemasan, dan yang ketiga 14 kemasan. Pada pemasaran pertama terjual dalam waktu 1 hari, sedangkan pada pemasaran kedua dan ketiga, masing-masing produk terjual dalam waktu 2 hari. Pada proses pemasaran pertama, konsumen membeli produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak yang siap dikonsumsi atau telah digoreng. Sedangkan pada pemasaran kedua dan ketiga semua konsumen membeli produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak yang masih setengah jadi atau yang belum digoreng. Pemasaran yang keempat dan kelima ditawarkan kepada masyarakat umum yang mana produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak terjual sebanyak 15 kemasan dan 9 kemasan. Hasil produksi yang keempat terjual dalam waktu 1 hari dan produksi yang kelima terjual dalam waktu 2 hari. Pada pemasaran keempat dan kelima sebagian besar konsumen banyak yang membeli produk setengah jadi daripada membeli produk yang telah digoreng. Konsumen yang membeli produk



35



siap untuk langsung dikonsumsi hanya satu konsumen saja. Berikut daftar hasil penjualan produksi cireng ikan tenggiri bumbu rujak disajikan pada tabel 4.3.



4.3 Daftar Hasil Penjualan Produk Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak No



Tanggal (Tahun 2022)



Lokasi



1



3 Oktober



Media Sosial



Jumlah Produk Terjual (Kemasan) 15



2



12 Oktober



Media Sosial



10



3



20 Oktober



Media Sosial



14



4



26 Oktober



Media Sosial



15



5



2 November



Media Sosial



9



Keterangan



Semua produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak terjual semua. Produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak pada tanggal 12 oktober tersisa 5 produk, kemudian dijual pada tanggal 14 oktober laku terjual semua. Produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak pada tanggal 20 oktober tersisa 1 produk dan dijual lagi pada tanggal 22 oktober laku terjual semua. Pada tanggal 26 oktober produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak terjual semua. Untuk penjualan terakhir produk cireng ikan tenggiri pada tanggal 2 november terjual 10 kemasan dan sisa 6 produk dijual pada 4 november laku terjual semua



Sumber : Data Primer (2022)



Untuk pemasaran secara langsung, harga cireng ikan tenggiri yang akan dibayar oleh pembeli adalah sebesar Rp 15.000. Berdasarkan komentar yang diberikan oleh beberapa pembeli bahwa produk cireng ikan tenggiri bumbu rujak sudah enak sebagai buat cemilan.



36



BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN



5.1



Kesimpulan Berdasarkan tugas akhir yang telah dilaksanakan di Desa Pesisir Kecamatan



Besuki Kabupaten Situbondo, maka dapat diambil kesimpulan diantaranya: Proses produksi cireng ikan tenggiri bumbu rujak melalui beberapa tahapan yang meliputi persiapan alat dan bahan, perebusan ikan tenggiri, penghalusan ikan tenggiri, pencampuran bahan adonan, pengukusan, pembuatan bumbu rujak, pengemasan dan pemasaran. Berdasarkan hasil analisis usaha yang telah dilakukan



diketahui



BEP



(unit)



12,17



kemasan,



BEP



(harga)



Rp



12.167,13/kemasan lebih kecil dibandingkan dengan harga jual yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 15.000/kemasan. Nilai R/C Ratio sebesar 1,23 dan ROI sebesar 4,47% dimana ketiga analisis tersebut telat sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dengan demikian ketiga analisis tersebut menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Bauran pemasaran cireng ikan tenggiri dilakukan melalui saluran pemasaran secara langsung dengan cara memperkenalkan langsung kepada konsumen bisa melalui media sosial berupa whatsapp dan instagram. Harga jual yang telah ditetapkan untuk cireng ikan tenggiri bumbu rujak sebesar Rp 15.000/kemasan merupakan harga yang dapat dijangkau oleh semua masyarakat dan mampu bersaing dengan produk yang sejenis. 5.2



Saran Semakin ketatnya persaingan didalam dunia usaha, maka kepada mahasiswa



yang akan mengusahakan Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak disarankan : 1.



Menjaga kepuasan konsumen dari segi rasa, dan tekstur dari cireng ikan tenggiri serta penambahan varian rasa pada bumbu.



2.



Pemasaran cireng ikan tenggiri perlu ditingkatkan lagi untuk menaikkan penjualan dan memperluas pasar. Selain itu, promosi produk dapat dibuat semenarik mungkin baik melalui media sosial maupun promosi produk secara langsung.



37



DAFTAR PUSTAKA



Direktorat Gizi Kesehatan RI. 2004. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Karya Aksara, Jakarta. Kasmir. 2014. Kewirausahaan – Edisi Revisi Catatan Ke – 10. Jakarta: PT Raja Grafindo. Lestari, Kurnia Dwi. 2017. Analisis Usaha Kerupuk Ikan Tenggiri Di Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Jember Pratama, Bemby Oktabilian. 2022. Analisis Usaha Kuliner Rujak Kuah Pindang Di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Jember Sahda, Almira Anargya. 2022. Analisis Usaha Basreng “Baso Goreng” Ikan Tengiri Di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Jember



38



LAMPIRAN



Lampiran 1 Perhitungan Penyusutan / Depresiasi Daftar perhitungan depresiasi harga perolehan tetap peralatan dalam satu kali produksi pembuatan cireng ikan tenggiri bumbu rujak No Alat



Satuan Jumlah



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16



1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1



Panci Baskom Sendok makan Spatula silikon Pisau Kompor Timbangan Cetakan Piring Teleman Gelas ukur Cobek dan ulekan Wajan Spatula Chopper Tabung gas Total



Depresiasi =



Harga Umur Perolehan ekonomis (Rp) (Tahun) 45.000 5 10.000 5 1.500 2 1.500 2 5000 3 150.000 5 30.000 5 30.000 4 10.000 2 6.500 3 8.000 2 50.000 5 40.000 5 8.000 5 275.000 3 100.000 770.500



Harga Perolehan−Nilai Sisa umur ekonomis



39



Nilai sisa 10% (Rp)



Depresiasi Depresiasi Depresiasi Pertahun Perbulan Perminggu (Rp) (Rp) (Rp) 9.000 750 187,5 2.000 166,67 41,67 750 62,5 15,62 750 62,5 15,62 1.666,67 138,89 34,72 15.000 27.000 2.250 562,5 6.000 500 125 7.500 625 156,25 5.000 416,67 104,17 2.166,67 180,55 45,14 4.000 333,33 83,33 25.000 2.083,33 520,83 20.000 1.666,67 416,67 4.000 333,33 83,33 27.500 82.500 6.875 1.718,75 211.500,01 16.304,44 4.111,19



Lampiran 2 Perhitungan Biaya Tetap dan Biaya Variabel a. Perhitungan biaya tetap No



Alat



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.



Panci Baskom Sendok Spatula silikon Pisau Kompor gas Timbangan Cetakan Piring Telenan Gelas ukur Cobek dan ulekan Wajan Spatula Chooper Tabung gas Total



Jumlah Satuan



Harga Perolehan (Rp.) 45.000 10.000 1.500 1.500 5000 150.000 30.000 30.000 10.000 6.500 8.000 50.000 40.000 8.000 275.000 100.000 770.500



1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1



Umur Ekonomis (Tahun) 5 5 2 2 3 5 5 4 2 3 2 5 5 5 3 -



Depresiasi (Rp.) 187,5 41,67 15,62 15,62 34,72 562,5 125 156,25 104,17 45,14 83,33 520,83 416,67 83,33 1.718,75 4.111,19



a. Umur Minggu -



1 tahun diasumsikan sebanyak 52 minggu



Perhitungan -



Umur Minggu = 52 minggu x umur ekonomis



b. Biaya Tenaga Kerja -



UMR Kabupaten Situbondo Rp. 1.942.750



-



1 bulan diasumsikan 26 hari kerja, dengan 1 hari kerjanya sama dengan 8 jam.



-



Satu kali produksi membutuhkan waktu 3 jam kerja



40



b. Perhitungan biaya variabel No



Uraian



Biaya Bahan Baku Ikan tenggiri Tepung terigu Tepung tapioka Bawang putih Petis Madura Penyedap rasa (9 gr) Air matang Garam Gula Minyak Cabai Biaya Bahan Pendukung Label Mika Twinhall kotak 500 ml Cup pudding 100 ml Gas elpiji 3kg Plastik Biaya lain lain Bensin Kuota Tenaga kerja Listrik Total



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.



Jumlah



Satuan



Harga Satuan (Rp)



Total Harga (Rp)



500 500 2.000 250 200 27



g g g g g g



100 12 12 18 25 55,56



50.000 6.000 24.000 4.500 5.000 1.500



250 30 40 1.000 250



ml g g ml g



1,26 8 12 12,5 50



315 240 480 12.500 12.500



15 15



Lembar Pcs



500 1.500



7.500 22.500



15



Pcs



190



2.850



1.000 3



g Pcs



6 166,6



6.000 500



1.000 1 1 0,008



ml GB Orang Kwh



10 12.000 28.290 1.352,5



10.000 12.000 28.290 10,82 206.685,82



a. Biaya Gas LPG 3 Kg -



Gas LPG 3 Kg dapat digunakan 3 kali produksi



-



Harga 1 gas LPG 3 Kg sebesar Rp. 18.000,-



Perhitungan : 3 𝐾𝑔



-



1 kali produksi 3 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 1 Kg



-



Harga 1 kali produksi =



𝑅𝑝.18.000 3 𝑘𝑎𝑙𝑖



b. Perhitungan Tenaga Kerja



41



= Rp. 6000,-/ Per produksi



1.942.750



-



Biaya tenaga kerja perhari =



-



Biaya tenaga kerja perjam =



-



Biaya tenaga kerja satu kali produksi = 3 jam x 9.340 = Rp 28.290



26 74.721 8



= Rp 74.721



= Rp 9.340



c. Perhitungan Biaya Listrik Daya listrik chooper = 100 watt/jam Pemakaian listrik : 5 menit = 0,08 jam Harga listrik per kwh : Rp 1.352 900 watt = 1 kwh Perhitungan -



Daya listrik chooper dalam sekali produksi = 100 watt / jam x 0,08 = 0,008 Kwh



-



Biaya listrik dalam sekali produksi = 0,008 x Rp. 1.352 = 10,82



Biaya listrik yang dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu 10,82.



42



Lampiran 3 Penghitungan Analisis Usaha



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝑝)



a. BEP (Harga) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛) =



182.507,01 15



= Rp 12.167,13/kemasan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝑝)



b. BEP (Produksi) = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 (𝑅𝑝/𝑘𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑛) =



182.507,01 15.000



= 12,17 kemasan c. Perhitungan Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) R/C



=



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) 225.000



= 182.507,01 = 1,23 Jadi R/C Ratio adalah 1,23 d. Perhitungan Return On Investment (ROI) ROI



=



𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎)



x 100%



42.492,99



= 948.895,82 = 4,47 Jadi ROI adalah 4,47%



43



Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Pemasaran Cireng Ikan Tenggiri (Cikang) Bumbu Rujak Proses Promosi Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak



Testimoni Konsumen Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak



44



Konsumen Cireng Ikan Tenggiri Bumbu Rujak



45