Anatomi Hepar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANATOMI HEPAR MAKROSKOPIS Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh setelah organ kulit, yang beratnya mencapai 1500 g dan menyumbang 2.5% berat badan dewasa. Pada janin dewasa, ketika hati berperan sebagai organ hematopoietik, besarnya hampir dua kalinya (5% berat badan). (Moore, 2014)



Gambar 1. Hepar (Paulsen, 2011) 1



Hati terletak pada kuadran kanan atas abdomen, yang dilindungi oleh sangkar iga dan diafragma. Hati normal terletak dalam pada iga 7-11 pada sisi kanan dan menyilang linea medialis menuju papilla mammae sinistra. Hati menempati sebagian besar hipokondrium kanan dan epigastrium atas dan memanjang sampai hipokondrium kiri. (Moore, 2014) Hati mempunyai permukaan diafragma yang cekung (anterior, superior dan beberapa posterior) dan permukaan viseral yang cenderung rata atau bahkan cekung (postero-inferior), yang dipisahkan pada bagian anterior oleh margo inferior dan bagian inferior oleh diafragma. (Moore, 2014)



Gambar 2. Lokasi Hati dan Pergerakan Hati (Moore, 2014)



Gambar 3. Permukaan Hati (Moore, 2014)



2



Gambar 4. Permukaan Viseral Hati (Moore, 2014)



Gambar 5. Struktur Hati (Paulsen, 2011) Vaskular dan ductus biliaris masuk ke hati melewati hilum (V. portae hepatis, A. hepatica propria, ductus hepaticus communis: Glisson’s Triad) dikelilingi oleh jaringan ikat. Vv. hepaticae dan dan percabangannya mengalir dari hati menuju V. cava inferior terpisah dari Glisson’s triad. (Paulsen, 2011)



3



4



Gambar 6. Segmen-Segmen Pada Hati (Paulsen, 2011)



PERDARAHAN



Gambar 7. Arteri Hati dan Kantung Empedu (Paulsen, 2011) 5



Gambar 8. Aliran Vena Organ-Organ Abdomen Menuju Hati (Paulsen, 2011) Hati diperdarahi oleh A. hepatica propria yang diturunkan dari A. hepatica communis, cabang arteri langsung dari Truncus coeliacus. Hati memiliki sistem vena masuk dan keluar. V. portae hepatis mengumpulkan darah kaya nutrient dari organ perut yang tidak berpasangan (lambung, usus, pankreas, limpa) dan memberikan darah ini, bersama dengan A. hepatica communis, menuju sinusoid lobulus hati. Tiga Vena hati (Vv. hepaticae) membawa darah dari hati ke V. cava inferior. (Paulsen, 2011) Vena portae memiliki tiga cabang: (Paulsen, 2011)



6



1. Cabang V. splenica (mengumpulkan darah dari limpa dan dari bagian lambung dan pankreas): a. Vv. gastricae breves b. V. gastroomentalis sinistra c. Vv. pancreaticae (dari badan dan ekor pankreas) 2. Cabang V. mesenterica superior (mengumpulkan darah dari bagian lambung dan pankreas, dari seluruh usus halus, colon ascendens dan colon transversum): a. V. gastroomentalis dextra dengan Vv. pancreaticoduodenales b. Vv. pancreaticae (dari kepala dan badan pankreas) c. Vv. jejunales and ileales d. V. ileocolica e. V. colica dextra et media 3. Cabang V. mesenterica inferior (mengumpulkan darah dari colon descendens dan rectum atas): a. V. colica sinistra b. Vv. sigmoidea c. V. rectalis superior Terdapat vena yang langsung mengalir langsung ke vena portae ketika cabang vena utama telah bergabung: (Paulsen, 2011) 1. V. cystica 2. Vv. paraumbilicales 3. Vv. gastricae dextra dan sinistra



PERSARAFAN



Gambar 9. Persarafan Hati (Moore, 2014) 7



Persarafan hati berasal dari plexus hepatica, turunan terbesar dari plexus celiaca. Plexus hepatica menemani cabang A. hepatica dan V. portae hepatica ke hati. Plexus ini terdiri dari serat simpatis dari plexus celiaca dan serat parasimpatis dari truncus vagalis anterior dan posterior. (Moore, 2014)



MIKROSKOPIS



Gambar 10. Struktur Histologi Hati (Cui, 2011) Hati memiliki banyak lobulus. Ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis berdasarkan struktur dan fungsi mereka: (Cui, 2011) 1. Lobulus Klasik (bentuk heksagon) merupakan cara sederhana untuk menjelaskan lobulus hati berdasarkan arah aliran darah. 2. Lobulus Portal (bentuk segitiga) menekankan fungsi eksokrin hati (memproduksi empedu). Klasifikasi ini berdasarkan arah aliran empedu. Tiap lobules mengandung 3 Vena centralis dan 1 portae triad pada bagian tengah. Empedu ini diproduksi oleh hepatosit dan memasuki kanalikuli empedu kemudian bermuara ke ductus empedu pada portae triad.



8



3. Lobulus Acinus (bentuk wajik) terdiri dari 2 Vena centralis dan 2 portae triad pada tiap lobules. Klasifikasi ini berdasarkan tingkat oksigen darah, suplai nutrient, dan aktivitas metabolik. Lobulus acinus dapat dibagi menjadi zona 1, zona 2, dan zona 3. Zona 1 lebih dekat ke portae triad dan menerima kebanyakan aliran darah dari vena portae.



Gambar 11. Klasifikasi Lobulus Hati (Mescher, 2013)



Gambar 12. Unit Struktural Hati (Paulsen, 2011)



9



Gambar 13. Acinus Hati dan Portae Triad (Cui, 2011) Hepatosit merupakan sel polygonal besar dengan nukleus terletak pada tengah sel. Sel ini mempunyai banyak fungsi yang termasuk modifikasi dan penyimpanan nutrient tercerna, produksi banyak protein darah, metabolisme obat, dan sekresi eksokrin garam empedu (Cui, 2011). Lobus ini dikelilingi oleh saluran portae pada ujung 3-6 (Glisson’s triad/ portal triad). V. centralis terletak pada tengah lobules hepatik dan mengumpulkan darah dari sinusoid hati dan dialirkan ke Vv. sublobulares, yang merupakan cabang Vv. hepaticae. (Paulsen, 2011)



Gambar 14. Aliran Darah dan Aliran Empedu pada Hati (Moore, 2014)



10



FISIOLOGI HEPAR



Gambar 15. Metabolisme-Metabolisme yang Terjadi pada Hati (Joshi, 2015) Hati memiliki beberapa fungsi antara lain: (Sherwood, 2014) 1. 2. 3. 4.



Sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan absorpsi lemak Proses metabolisme kategori nutrisi utama (karbohidrat, protein, dan lemak) setelah diserap Mendetoksifikasi limbah tubuh dan hormon, juga obat dan komponen asing lainnya Sintesis protein plasma, yang dibutuhkan untuk pembekuan darah, transport steroid dan hormon tiroid dan kolesterol dalam darah, dan angiotensinogen 5. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, dan banyak vitamin 6. Pengaktifan vitamin D 11



7. Sekresi hormon trombopoietin (stimulasi produksi platelet), hepsidin (penghambat serapan zat besi dari usus), dan insulin-like growth factor-I (IGF-I) (stimulasi pertumbuhan) 8. Produksi protein fase akut yang penting dalam inflamasi 9. Ekskresi kolesterol dan bilirubin 10. Membuang bakteri dan sel darah merah.



SINTESIS PROTEIN DAN EMPEDU PROTEIN



Gambar 16. Ringkasan Proses Sintesis Protein (Reece, 2014) 12



EMPEDU



Gambar 17. Mekanisme Sekresi Empedu (Shier, 2012) Empedu merupakan cairan hijau kekuningan yang secara terus menerus disekresikan dari sel hepar (hepatosit). Selain air, empedu mengandung garam empedu, pigmen empedu (bilirubin dan biliverdin), kolesterol, dan elektrolit. Pigmen empedu merupakan hasil pemecahan hemoglobin dari sel darah merah dan secara normal diekskresikan dalam empedu. (Shier, 2012) Normalnya empedu tidak masuk duodenum sampai kolesitokinin mengstimulasi kantung empedu untuk berkontraksi. Mukosa usus melepaskan hormon ini sebagai respon terhadap protein dan lemak dalam usus halus. Sfingter hepatopankreatik biasanya tetap berkontraksi sampai gelombang peristaltik pada dinding duodenum mencapai sfingter ini. Kemudian sfingter relaksasi, dan empedu disemburkan ke dalam duodenum. (Shier, 2012)



13



Gambar 18. Hormon yang Bekerja pada Saluran Cerna (Shier, 2012) Garam empedu membantu enzim pencernaan. Garam empedu mempengaruhi globula lemak (molekul lemak yang menggumpal) seperti sabun atau deterjen yang akan mempengaruhi mereka. Garam empedu akan memecah globula lemak menjadi tetesan kecil (emulsifikasi), yang sangat meningkatkan luas permukaan total zat lemak. Tetesan kecil lemak kemudian dicampur dengan air. Enzim yang membelah lemak (lipase) kemudian dapat mencerna molekul lemak lebih efektif. (Shier, 2012) Garam empedu, bersamaan dengan kolesterol dan lesitin (unsur dari empedu), memainkan peran penting dalam penyerapan lemak melalui pembentukan micelle. Seperti garam empedu, lesitin (fosfolipid yang mirip dengan lipid bilayer membran plasma memiliki bagian larut lemak dan larut air, dimana kolesterol hampir semuanya tidak larut dalam air. Dalam micelle, garam empedu dan lesitin agregat dalam kelompok kecil dengan bagian larut lemak berkumpul di tengahnya untuk membentuk inti hidrofobik (takut air), sedangkan bagian yang larut dalam air membentuk kulit luar hidrofilik (senang air) (Gambar 20.). (Sherwood, 2014)



14



Gambar 19. Skema Struktur dan Fungsi Ginjal (Sherwood, 2014)



Gambar 20. Micelle (Sherwood, 2014) 15



METABOLISME DAN SEKRESI BILIRUBIN



Gambar 21. Metabolisme Bilirubin (Goldman, 2016) Unconjugated bilirubin (UCB), bilirubin monoglucuronide (BMG), bilirubin diglucuronide (BDG) METABOLISME Bilirubin adalah produk degradasi heme dari hemoprotein, kelas protein yang terlibat dalam transportasi atau metabolisme oksigen. Dewasa normal memproduksi bilirubin sekitar 4 mg/kgBB/hari. Antara 70-90% bilirubin diturunkan dari hemoglobin eritrosit, yang diasingkan atau dihancurkan oleh sel fagosit mononuklear sistem retikuloendotelial, pada limpa, hati, dan sumsum tulang. (Goldman, 2016) Dua langkah konversi heme menjadi bilirubin dimulai dengan pembukaan molekul heme pada jembatan karbon α-nya oleh enzim mikrosomal heme oxygenase, suatu proses yang menghasilkan pembentukan jumlah karbon monoksida equimolar dan biliverdin yang bersifat water soluble. Biliverdin kemudian direduksi menjadi bilirubin oleh biliverdin reduktase. Bilirubin tak terkonjugasi diproduksi di perifer diangkut ke hati dalam plasma. Karena ketidakmampuannya dalam media berair, ia tetap dalam larutan dengan ikatan yang ketat namun reversibel terhadap albumin. (Goldman, 2016) SEKRESI Empedu manusia normal mengandung rata-rata