Anofen Sirup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH FARMASI INDUSTRI ”VALIDASI PROSES PRODUKSI SIRUP SECARA CONCURRENT”



OLEH: NAMA



: JULIANRI SARI LEBANG



NIM



: N211 09 007



DOSEN : Dra. ERMINA PAKKI, M.Si., Apt. PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR



2009 TUGAS VALIDASI PROSES PRODUKSI SIRUP CONCURRENT



I.



Protokol dan Laporan Validasi Proses Produksi Anofen Sirup



I.1 Protokol Validasi Proses Produksi Anofen Sirup PROTOKOL VALIDASI PROSES PRODUKSI Nama Produk Sediaan Ukuran Batch No. Batch No. Kode SFP



: Anofen Sirup 100 ml : Sirup : 100.000 ml (1.000 tube) : :



I. Tujuan Pelaksanaan Validasi 1. Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur produksi yang berlaku dan digunakan dalam proses produksi rutin (batch processing record), senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus-menerus (konsisten). 2. Mengidentifikasi dan mengurangi problem (masalah) yang terjadi selama proses produksi. 3. Memperkecil kemungkinan terjadinya proses ulang (reworking process) 4. Menjamin mutu produk yang dihasilkan. 5. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap obat yang digunakan. 6. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi. 7. Meningkatkan keuntungan perusahaan.



II. Ruang Lingkup Validasi Dokumen Validasi Proses Produksi ini berlaku untuk Anofen Sirup 100 ml. Dilakukan terhadap tiga batch sirup secara berurutan. III. Latar Belakang Pelaksanaan Validasi Validasi merupakan bagian dari program Penjaminan Mutu (Quality Assurance) sebagai upaya untuk memberikan jaminan terhadap khasiat (efficacy), kualitas (quality) dan keamanan (safety) produk-produk industri farmasi. Sebagai bagian dari upaya untuk menyediakan obat yang bermutu tinggi kepada masyarakat maka pelaksanaan validasi dalam suatu industri farmasi menjadi sangat penting, salah satunya pada industri farmasi PT. Forheard Farma. Validasi merupakan suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil



yang



diinginkan.



PT.



Forheard



Farma



senantiasa



melakukan serangkaian kegiatan validasi pada setiap aspek penting dalam pembuatan obat untuk mencapai dan menjaga mutu yang tinggi dari setiap produk yang dihasilkan. Anofen sirup merupakan salah satu produk yang dihasilkan



oleh



PT.



Forheard



Farma



yang



diharapkan



mempunyai mutu, keamanan dan khasiat yang tinggi sesuai dengan prinsip pelaksanaan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), sehingga validasi proses produksi terhadap produk tersebut harus dilaksanakan. Selain itu, validasi terhadap Anofen sirup dilakukan karena adanya perubahan penentuan parameter kritis. Dari pertimbangan tersebut, sehingga perlu dilakukan validasi proses produksi terhadap produk Anofen



sirup 100 ml. Jenis validasi yang digunakan adalah validasi concurrent di mana dilakukan terhadap tiga batch sirup secara berurutan. Sebelum pelaksanaan validasi, harus disusun protokol validasi sebagai dokumen validasi yang berfungsi sebagai panduan pelaksanaan validasi. Protokol validasi memuat garis besar proses produksi, identifikasi sejumlah parameter kritis yang mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan, rencana pengambilan contoh agar didapat sampel yang tepat, rencana pengujian selama proses produksi, analisa hasil uji dan kriteria penerimaan dari produk yang bersangkutan. Seluruh peralatan, prosedur dan personel yang terkait dengan pelaksanaan validasi proses produksi ini adalah sama dengan proses produksi batch-batch secara normal (running batch). Pembagian dari validasi proses produksi: 1. Prospective Validation Merupakan validasi proses produksi yang dilakukan untuk produk-produk baru (belum pernah diproduksi/dipasarkan sebelumnya). Dilakukan pada tiga batch pertama secara berurutan. 2. Concurrent Validation Merupakan validasi yang dilakukan pada proses produksi yang sudah/tengah berjalan dan diproduksi, yang mana oleh karena satu dan lain hal proses produksi produk tersebut belum dilakukan prospektive validation. Validasi proses produksi yang dilakukan karena terdapat perubahan parameter kritis yang dapat mempengaruhi mutu dan spesifikasi produk spserti perubahan spesifikasi bahan baku, peralatan utama, prosedur pembuatan, metode pengujian dan sebagainya.Validasi konkuren dilakukan pada tiga batch yang berurutan.



3. Retrospective Validation Merupakan validasi yang dilakukan terhadap produk-produk yang sudah lama diproduksi namun belum divalidasi. Validasi yang dilakukan dengan cara penelusuran data produksi yang sedang berjalan dengan menggunakan data dari batch record. Data yang digunakan untuk validasi ini adalah 10-30 batch.



IV. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab a. Quality Assurance (QA) 1. Bersama-sama



dengan



bagian



produksi



dan



QC



menentukan parameter uji dan kriteria penerimaan. 2. Membuat kesimpulan dari hasil analisa dan menentukan langkah selanjutnya. 3. Memberikan persetujuan dalam laporan validasi. b.



Quality Control (QC) 1. Bertanggung jawab terhadap pengambilan sampel sesuai Rencana Pengambilan Sampel yang telah ditentukan. 2. Memastikan bahwa setiap prosedur pengujian yang dilakukan sesuai dengan Prosedur Tetap Pengujian yang berlaku. 3. Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian telah dikalibrasi/dikualifikasi. 4. Memastikan



bahwa



personel



pengujian



benar-benar



yang



telah



melaksanakan



berpengalaman



dan



qualified melaksanakan pengujian. 5. Memastikan bahwa Prosedur Penetapan Kadar Zat Aktif produk



yang



bersangkutan



telah



divalidasi



dan



memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. 6. Memastikan bahwa seluruh sampel yang akan diuji ditangani dengan baik. c.



Produksi 1. Memproduksi produk yang divalidasi sebanyak tiga batch berurutan sesuai dengan prosedur pembuatan (batch record) yang telah ditetapkan. 2. Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan untuk proses produksi telah dibersihkan sesuai dengan



Prosedur



Tetap



Pembersihan



yang



berlaku



dan



tersimpan dengan baik. 3. Memastikan bahwa seluruh proses produksi dilakukan dan tahap-tahap kritis selama proses produksi dipantau dengan cermat. 4. Membantu bagian Quality Control (QC) mengambil bagian



sampel



(contoh)



sesuai



dengan



Rencana



Pengambilan Sampel yang telah ditetapkan. 5. Memastikan bahwa produk antara yang dihasilkan pada setiap proses produksi tersimpan dengan aman dan tidak tercemar atau mencemari produk lain.



V. Dokumen Terkait No



No. Dokumen



Judul Dokumen



. 1.



Prosedur Tetap Sanitasi Ruangan



2. 3.



Produksi Sediaan Cair Prosedur Tetap Double Jacket Prosedur Tetap Sanitasi Mixer



4.



Machine Prosedur Tetap Operasional Mixer



6.



Machine Prosedur Penandaan Status



7.



Ruangan, Mesin, & Alat-alat Produksi. Prosedur Tetap Penentuan Kadar Zat



8.



Aktif Dalam Anofen sirup. Prosedur Tetap Pemakaian pH Meter



9.



Prosedur Tetap Pemakaian



10



Viskometer Prosedur Tetap Pengukuran pH



. 11.



Dengan Alat pH Meter Prosedur Tetap Pemakaian Alat Penentuan Kadar (Spektrofotometer)



Berlaku Sampai



VI. Garis Besar Proses Produksi



Penimbangan



Pelarutan Sukrosa



Pencampuran Bahan aktif dengan kosolven dan pengawet



Pencampuran larutan sukrosa dengan campuran bahan aktif Pengambilan sampel Pendinginan



Penambahan perasa dan pewarna Pengambilan sampel Penyaringan



Bulk Sirup



Pengambil an sampel



VII. No. 1



Penentuan Parameter Kritis



Langkah Produksi Penimbangan a. b. c. d. e. f.



Bahan Baku



Alat/Mesin



Parameter Kritis



Parasetamol Sukrosa Gliserin Metil paraben Karmin Oleum citric



Timbangan



a. Kebersihan b. Kebenaran kualitas bahan baku c. Kebenaran kuantitas bahan baku a. Lama pemanasan b. Suhu pemanasan c. Kecepatan pengadukan d. Lama pengadukan



2



Pembuatan sirup



Sukrosa



Double Jacket vessel



3



Pencampuran bahan aktif dengan kosolven dan pengawet Pencampuran sirup dengan campuran bahan aktif



Parasetamol Gliserin Metil Paraben



Mixer Stainless Steel



4



5



Campuran 2 Mixer dengan campuran Stinlees 3 Steel



Penambahan a. Karmin perasa dan b. Oleum citric pewarna



VIII. IX. X.



Mixer Stainless Steel



Pengunjian (Test Method) a. Organoleptis b. Catatan kalibrasi c. Cemaran mikroba d. Cemaran bahan lainnya Viskositas Homogenitas



a. Waktu pengadukan b. Lama pengadukan



a. Viskositas b. Homogenitas



a. Waktu pengadukan b. Lama pengadukan c. Suhu pencampuran a. Waktu pengadukan b. Lama pengadukan



a. Viskositas b. Homogenitas c. pH



XI.



Rencana Pengambilan Sampel



a. Tahap Pencampuran Bahan aktif, kosolven dan pengawet Pengambilan sampel dilakukan dari 3 titik dalam Mixer Stainless Steel, yaitu kiri atas, tengah dan kanan bawah. Pengambilan masing-masing



sampel



sebanyak



yang



diperlukan



dan



dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.



Tampak atas



Tampak samping



b. Tahap Pencampuran sirup (sukrosa) dengan campuran bahan aktif. Pengambilan sampel dilakukan dari 3 titik dalam Mixer Stainless Steel, yaitu kiri atas, tengah dan kanan bawah. Pengambilan masing-masing



sampel



sebanyak



yang



diperlukan



dan



dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.



Tampak atas c.



Tampak samping



Tahap pencampuran Pewarna dan pengaroma Pengambilan sampel dilakukan dari 3 titik dalam Mixer Stainless Steel, yaitu kiri atas, tengah dan kanan bawah. Pengambilan masing-masing



sampel



sebanyak



yang



dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.



diperlukan



dan



Tampak atas



Tampak samping



XII. Rencana Pengujian No. 1



Langkah



Parameter Kritis



Pengujian



Produksi Tahap



-



suhu pengadukan



-



pemerian



Pencampuran



-



kecepatan



-



pH



pengadukan



-



viskositas



-



homogenitas



Bahan aktif, kosolven dan pengawet 2



Tahap



-



suhu pengadukan



-



pemerian



Pencampuran



-



kecepatan



-



kandungan zat aktif



pengadukan



-



pH



dengan



-



viskositas



campuran bahan



-



homogenitas



sirup



(sukrosa)



aktif. 3



Tahap



-



suhu pengadukan



-



pemerian



pencampuran



-



kecepatan



-



kandungan zat aktif



pengadukan



-



pH



-



viskositas



-



homogenitas



-



pH



Pewarna



dan



pengaroma



XIII. Rencana Analisa Hasil Uji



1. Hitung rata-rata hasil uji (mean) masing-masing pengujian. 2. Hitung simpangan baku relatif (Relative Standard deviation/SD). 3. Hasil analisa ditabulasikan kemudian dianalisis dengan uji anava. 4. Tabel-tabel rencana pengujian. XI. Penetapan Kriteria Penerimaan Proses produksi dapat dinyatakan memenuhi persyaratan jika secara statistik menunjukkan reliabilitas hasil pada setiap batchnya (tidak ada perbedaan bermakna) dan seluruh parameter uji persyaratan spesifikasi produk bersangkutan.



I.2 Laporan Validasi Proses Produksi Anofen sirup



LAPORAN VALIDASI PROSES PRODUKSI Nama Produk



: Anofen sirup 100 ml



Sediaan



: Sirup



Ukuran Batch



: 100.000 ml (1000 botol)



No. Batch



:



No. Kode SFP



:



I. Tujuan Pelaksanaan Validasi 1. Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur produksi yang berlaku dan digunakan dalam proses produksi rutin (batch processing record), senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus-menerus (konsisten). 2. Mengidentifikasi dan mengurangi problem (masalah) yang terjadi selama proses produksi. 3. Memperkecil kemungkinan terjadinya proses ulang (reworking process) 4. Menjamin mutu produk yang dihasilkan. 5. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap obat yang digunakan. 6. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi. 7. Meningkatkan keuntungan perusahaan.



II. Ringkasan Validasi proses produksi Anofen sirup 100 ml dilaksanakan pada tanggal..... Tipe validasi yang dilakukan adalah validasi concurrent terhadap produksi tiga bets berurutan produk Anofen sirup. Penerimaan proses produksi yang divalidasi dilakukan dengan menghitung rata-rata hasil uji dan simpangan baku relatif masing-masing pengujian. Proses produksi dinyatakan diterima apabila hasil perhitungan statistik menunjukkan reliabilitas hasil pada setiap batch (tidak ada perbedaan bermakna) dan seluruh parameter uji memenuhi spesifikasi produk bersangkutan. Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% proses produksi diterima apabila hasil simpangan baku relatif masing-masing pengujian kurang dari atau sama dengan 2,5%. III. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab a. Quality Assurance (QA) 1. Bersama-sama



dengan



bagian



produksi



dan



QC



menentukan parameter uji dan kriteria penerimaan. 2. Membuat kesimpulan dari hasil analisa dan menentukan langkah selanjutnya. 3. Memberikan persetujuan dalam laporan validasi. b. Quality Control (QC) 1. Bertanggung jawab terhadap pengambilan sampel sesuai Rencana Pengambilan Sampel yang telah ditentukan. 2. Memastikan



bahwa



setiap



prosedur



pengujian



yang



dilakukan sesuai dengan Prosedur Tetap Pengujian yang berlaku.



3. Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian telah dikalibrasi/dikualifikasi. 4. Memastikan bahwa personel yang melaksanakan pengujian benar-benar



telah



berpengalaman



dan



qualified



melaksanakan pengujian. 5. Memastikan bahwa Prosedur Penetapan Kadar Zat Aktif produk yang bersangkutan telah divalidasi dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. 6. Memastikan bahwa seluruh sampel yang akan diuji ditangani dengan baik. c. Produksi 6. Memproduksi produk yang divalidasi sebanyak tiga batch berurutan sesuai dengan prosedur pembuatan (batch record) yang telah ditetapkan. 7. Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan untuk proses produksi telah dibersihkan sesuai dengan Prosedur



Tetap



Pembersihan



yang



berlaku



dan



tersimpan dengan baik. 8. Memastikan bahwa seluruh proses produksi dilakukan dan tahap-tahap kritis selama proses produksi dipantau dengan cermat. 9. Membantu bagian Quality Control (QC) mengambil bagian



sampel



(contoh)



sesuai



dengan



Rencana



Pengambilan Sampel yang telah ditetapkan. 10. Memastikan bahwa produk antara yang dihasilkan pada setiap proses produksi tersimpan dengan aman dan tidak tercemar atau mencemari produk lain.



IV. Garis Besar Proses Produksi



Penimbangan



Pelarutan Sukrosa



Pencampuran Bahan aktif dengan kosolven dan pengawet



Pencampuran larutan sukrosa dengan campuran bahan aktif Pengambilan sampel Pendinginan



Penambahan perasa dan pewarna Pengambilan sampel Penyaringan



Bulk Sirup



Pengambil an sampel



V. Penentuan Parameter Kritis



No. 1



Langkah Produksi Penimbangan a. b. c. d. e. f.



Bahan Baku



Alat/Mesin



Parameter Kritis



Parasetamol Sukrosa Gliserin Metil paraben Karmin Oleum citric



Timbangan



d. Kebersihan e. Kebenaran kualitas bahan baku f. Kebenaran kuantitas bahan baku e. Lama pemanasan f. Suhu pemanasan g. Kecepatan pengadukan h. Lama pengadukan



2



Pembuatan sirup



Sukrosa



Double Jacket vessel



3



Pencampuran bahan aktif dengan kosolven dan pengawet Pencampuran sirup dengan campuran bahan aktif



Parasetamol Gliserin Metil Paraben



Mixer Stainless Steel



4



5



Campuran 2 Mixer dengan campuran Stinlees 3 Steel



Penambahan a. Karmin perasa dan b. Oleum citric pewarna



Mixer Stainless Steel



Pengunjian (Test Method) e. Organoleptis f. Catatan kalibrasi g. Cemaran mikroba h. Cemaran bahan lainnya Viskositas Homogenitas



c. Waktu pengadukan d. Lama pengadukan



a. Viskositas b. Homogenitas



d. Waktu pengadukan e. Lama pengadukan f. Suhu pencampuran c. Waktu pengadukan d. Lama pengadukan



d. Viskositas e. Homogenitas f. pH



VI. Metode Pengambilan Sampel a. Tahap Pencampuran Bahan aktif, kosolven dan pengawet Pengambilan sampel dilakukan dari 3 titik dalam Mixer Stainless Steel, yaitu kiri atas, tengah dan kanan bawah. Pengambilan masing-masing



sampel



sebanyak



yang



diperlukan



dan



dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.



Tampak atas



Tampak samping



b. Tahap Pencampuran sirup (sukrosa) dengan campuran bahan aktif. Pengambilan sampel dilakukan dari 3 titik dalam Mixer Stainless Steel, yaitu kiri atas, tengah dan kanan bawah. Pengambilan masing-masing



sampel



sebanyak



yang



diperlukan



dan



dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.



Tampak atas c.



Tampak samping



Tahap pencampuran Pewarna dan pengaroma Pengambilan sampel dilakukan dari 3 titik dalam Mixer Stainless Steel, yaitu kiri atas, tengah dan kanan bawah. Pengambilan masing-masing



sampel



sebanyak



yang



dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai.



diperlukan



dan



Tampak atas VII. No. 1



Tampak samping



Pelaksanaan Pengujian



Langkah



Parameter Kritis



Pengujian



Produksi Tahap



-



suhu pengadukan



-



pemerian



Pencampuran



-



kecepatan



-



pH



pengadukan



-



viskositas



-



homogenitas



Bahan aktif, kosolven dan pengawet 2



Tahap



-



suhu pengadukan



-



pemerian



Pencampuran



-



kecepatan



-



kandungan zat aktif



pengadukan



-



pH



dengan



-



viskositas



campuran bahan



-



homogenitas



sirup



(sukrosa)



aktif. 3



Tahap



-



suhu pengadukan



-



pemerian



pencampuran



-



kecepatan



-



kandungan zat aktif



pengadukan



-



pH



-



viskositas



-



homogenitas



-



pH



Pewarna pengaroma



Daftar Pustaka



dan



1. Anonim, 2001, Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jakarta. 2. King, RE., 1984, Dispensing of Medication, Ninth Edition, Mack Publishing Company, Pennylvania. 3. Priyambodo, B., Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama, Yogyakarta.