ANSIN - INJEKSI INSULIN (Hiperglikemi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN INJEKSI INSULIN PADA NY. A DENGAN HIPERGLIKEMI DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD. K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG



Di susun oleh : Novia Dwi Paryanti G3A019029



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULATAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2019



LAPORAN ANALISA SINTESA INJEKSI INSULIN PADA NY. A DENGAN HIPERGLIKEMI



Nama Mahasiswa



: Novia Dwi Paryanti



Tanggal : 14-01-2020



NIM



: G3A019029



Ruang : IGD RSUD. K.R.M.T.



Wongsonegoro



Semarang



1. Identitas Pasien : Ny. A, 60 tahun 2. Diagnosa Medis : Hiperglikemi 3. Dasar Pemikiran : Pada diabetes melitustipe II terdapat dua masalah utama yang berhungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dangan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada mukosa sel. Resistensi insulin pada DM tipe II disertai dengan penurunan sekresi atau reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi



pengambilan



glukosa oleh jaringan.



Diabetes mellitus



merupakan kelainan neterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam darah / hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk oleh hati dari makan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormone yang diproduksi oleh pangkreas, mengendalikan kadar gula dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya. Pada diabetes melitus, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau pangkreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini dapat menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemi khiperosmoler non ketosik (HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada saraf). Jadi, pengukuran gula darah sewaktu sangat penting guna untuk menegakkan suatu diagnosa dan perencanaan tindakan selanjutnya.



4. Analisa Sintesa : Gangguan sekresi insulin Penurunan sekresi atau reaksi intrasel



Kenaikan kadar gula dalam darah / Hiperglikemi



Ketidakseimbangan kadar glukosa darah



Melakukan pengecekan Gula darah sewaktu (GDS)



Pemberian insulin 16 unit



5. Tindakan Keperawatan yang dilakukan : Melakukan injeksi insulin novorapid



6. Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin



7. Data Fokus : Ny. A mengeluh badan lemas sudah > 3 hari, pusing, pasien juga mengeluh telapak kaki terasa nyeri, kesemutan, terasa tebal, sering melepas alas kaki. Pasien mengatakan memiliki riwayat DM sudah 22 tahun, sehingga oleh keluarga di bawa ke IGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD : 152/80 mmHg, Suhu : 37oC, Nadi 101 x/menit, RR: 22 x/menit, GCS 15 (E4V5M6), GDS: 471 mg/dl.



8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan a) Persiapan alat : insulin, kapas alcohol/alcohol swab, handscoon bersih. Rasional : mempermudah melakukan tindakan b) Melakukan verifikasi program terapi Rasional : mengecek kebenaran pasien yang akan dilakukan tindakan c) Mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, menempatkan alat di dekat pasien dengan benar. Rasional : mencegah infeksi kuman, mencegah penularan, memudahkan dalam melakukan tindakan d) Menjelaskan tujuan tindakan pada pasien dan keluarga, menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan Rasional : Memberikan informasi tindakan yang akan dilakukan, menurunkan kecemasan pasien e) Mengambil obat insulin yang sudah disiapkan sesuai terapi yang diberikan Rasional : mengurangi kesalahan dalam pemberian obat f) Memilih lokasi suntikan, periksa apakah dipermukaan kulitnya ada kebiruan, inflamasi, atau edema Raisonal : mempermudah melakukan penyuntikan g) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol / alcohol swab. Rasional : mencegah terjadinya infeksi dan menjaga kebersihan sebelum dilakukan tindakan h) Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada pasien Rasional : mempermudah melakukan penyuntikan i) Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut dan perlahan Rasional : agar klien tidak terlalu merasa sakit j) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilakukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alcohol Rasional : agar obat bekerja dengan baik. k) Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan, berpamitan dengan pasien



Rasional : mengetahui keberhasilan tindakan, menerapkan komunikasi terapeutik l) Membersihkan alat-alat, dan mencuci tangan setelah melakukan tindakan Rasional : Mempermudah membawa alat untuk tindakan selanjutnya, dan mencegah terjadinya infeksi mikroorganisme.



9. Tujuan Tindakan Mengontrol kadar glukosa dalam pengobatan diabetes mellitus



10. Efek / Komplikasi / Bahaya yang dapat terjadi dari tindakan keperawatan dan pencegahannya a) Penurunan gula darah secara mendadak setelah pemberian obat insulin jika tidak disesuaikan dengan kadar glukosa darah sebelum penyuntikan Antisipasi : lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan b) Klien merasa pusing akibat penurunan gula darah (hipoglikemi) secara tiba-tiba. Antisipasi : lakukan persiapan yang teliti sebelum pemberian insulin



11. Evaluasi a) Insulin diberikan dalam jumlah 16 unit sesuai terapi yang ditentukan b) Pada daerah penusukan tidak terjadi perdarahan dan pembengkakan