Apa Motivasi Anda Bergabung Menjadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar [PDF]

  • Author / Uploaded
  • UNIQ
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Apa motivasi Anda bergabung menjadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar? Mengajar, Mengabdi dan Berbagi adalah mimpi terbesar dalam hidup saya. Mimpi itu bisa saya wujudkan melalui Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Saya harus mampu membuat orang-orang disekitar saya bisa meraih apa yang di impikan atau dicita-citakan. Semua berawal dari menyadarkan kepada semua orang betapa pentingnya Pendidikan. Karena dengan pendidikan kita akan Berjaya. Pendidikan untuk semua dan pendidikan sepanjang hayat harus di terapkan agar pendidikan di Indonesia merata. Memang tidak mudah, tapi bagi saya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Seperti halnya menjadi pengajar muda. Lewat pengajar muda ini segenggam mimpi saya bisa terwujud. Salah satu terbesar mimpi saya adalah memberantas buta huruf atau buta aksara. Kita tahu bahwa masyarakat Indonesia masih ada yang buta huruf dan sama sekali tidak bisa membaca. Salah satu cara memberantas buta huruf di Indonesia adalah dengan cara belajar sejak dini. Sejak dini anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang layak agar buta huruf di Indonesia tidak semakin meraja lela. Saya harus menularkan ilmu yang sudah saya peroleh dengan cara mengajar. Saya harus membantu adik-adik memperoleh pendidikan dan meraih mimpi mereka walaupun serba. Mereka harus berani bermimpi dan mewujudkan mimpinya. Karena keterbatasan bukanlah penghalang meraih mimpi. Maka dari itu, menjadi pengajar muda adalah hal yang harus saya lakukan agar mimpi saya menjadikan pendidikan di Indonesia lebih baik lagi dan Indonesia terbebas dari buta aksara tercapai. Mengajar merupakan hal yang menyenangkan bagi saya. Dengan mengajar saya bisa menularkan semangat dan berbagi ilmu kepada adik-adik. Suatu kehormatan bagi saya apabila diberikan kesempatan belajar tentang berbagai hal melalui Indonesia Mengajar. Ceritakan pengalaman Anda ketika berada dalam situasi yang bertentangan dengan nilai/prinsip yang Anda yakini dan bagaimana Anda mengatasinya ! Pengalaman saya saat mendapatkan tugas Bimbingan Sosial dari Dosen . Saya bersama tiga rekan saya memberanikan diri mengambil tema “prostitusi mahasiswa”. Takut pasti tapi itu tidak menjadi penghalang saya. Kami mencari tau informasi kesana kemari mengenai prostitusi mahasiswa. Obeservasipun dimulai. Saya dan teman-teman berhasil mewawancarai dua orang mahasiswa yang berprofesi sebagai ayam kampus. Kami menggali data sebanyak mungkin. Hal yang mengejutkan bagi saya adalah ketika saya bertanya kepada salah satu mahasiswa. Saya: Apa alasan terbesar mbak mau dan melakukan ini? Apakah karena keuangan? X: Bukan mbak. Saya melakukan ini karena ini kesenangan saya. Kalau masalah keuangan orang tua saya selalu mentransfer. Terkejut pasti. Bagaimana tidak mereka melakukan itu atas dasar kesenangan semata. Jelas ini bertentangan dengan prinsip dan keyakinan saya.ini adalah perbuatan yang sangat memalukan bagi saya. Mereka berbuat dosa atas kesenangan semata. Saya tidak diam begitu saya, sebagai pembimbing sosial saya harus melakukan sesuatu agar mahasiswa tersebut setidaknya sadar dan tidak mengulangi lagi. Tapi saya dan teman-teman bingung karna ini sudah menyangkut kesenangan mereka. Hal tersebut tidaklah mudah butuh berbulan-bulan menyadarkan dan butuh waktu lama dalam pendekatan. Pendekatan secara personalpun sudah kami lakukan. kami terus melakukan pendekatan personal. sering bertemu dan sering ngobrol. Setidaknya mereka sudah terbuka sedikit mengenai tugas kuliah dan kesehariannya. Mereka memang tidak pernah jujur apakah mereka sudah berhenti dari hal itu. Semoga segera di beri Hidayah . Karena hanya mereka sendiri yang bisa merubah, orang lain hanya bisa memberi support dan nasehat . Dengan selalu menjaga komunikasi, Saya yakin suatu saat nanti mereka akan berubah. Ceritakan pengalaman Anda ketika berada dalam lingkungan/kondisi yang terbatas/tidak menguntungkan dan bagaimana Anda menghadapinya ? Berada dalam lingkungan yang serba terbatas pernah saya alami, yaitu ketika saya melakukan Praktik Program Pengelolaan Pembelajaran di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bondowoso selama dua bulan. Di sebuah Desa di Kecamatan Wringinan saya melakukan kegiatan gemar membaca terhadap anak-anak SD. Desanya sangat terpencil bahkan akses masuk Desa tersebut sangat sulit. Katika saya sampai di SD tersebut saya sedikit tersentuh. Semangat belajar anak-anak di SD tersebut perlu saya apresiasi. Mereka semangat bersekolah meskipun serba keterbatasan dan akses jalan menuju sekolah sulit. Bahkan dari mereka ada yang tidak memakai sepatu ketika sekolah. Anak-anak tersebut sungguh memiliki semangat yang luar biasa. Tapi yang menarik perhatian saya justru kepada Ibu-ibu yang mengantarkan anaknya. Mereka hanya berbicara yang menurut saya tidak ada untungnya. Sesekali para ibu siswa juga ada yang “ petan” dalam Bahasa Indonesia adalah mencari kutu di rambut. Bagi saya ibu-ibu ini harus di beri sesuatu agar tidak menganggur. Pendidikan Orang Tua atau Parenting harus saya berikan. Karena disitu saya membawa Mobil Pintar dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Keliling saya lantas mengajak ibu-ibu untuk membaca-baca resep-resep kue, membuat berbagai daur ulang dari barang bekas, dan juga menyulam.



Hari berikutnya saya dan teman saya membawa berbagai macam Koran bekas untuk kami jadikan barang yang bernilai. Koran-korang bekas tersebut lantas kami buat beraneka macam bentuk. Ada yang dijadikan topi, tempat pensil, hiasanan dinding, dan bahkan pigura. Bagi saya waktu luang tidak harus di sia-siakan tetapi juga di manfaatkan. Kondisi yang terbatas bukan sebuah penghalang bagi kita dalam menerapkan ide-ide kreatif kita. Ceritakan pengalaman Anda dalam melakukan suatu perubahan di organisasi/lingkungan! Bagaimana Anda melakukan hal tersebut dan apa dampak dari tindakan tersebut ? Pengalaman saya ketika di Himpunan Mahasiswa Jurusan saya dan teman-teman membuat suatu program yang program tersebut belum pernah ada di kepengurusan sebelumnya. Saya dan teman teman membuat program kerja atau kegiatan Gerakan Pengabdian Masyarakat. Baru pertama kali ini kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa terpencil di Kabupaten Sidoarjo. Desa tersebut sangat terpencil belum ada penerangan dan air bersihpun sulit. Desa tersebut terletak di Antara tambak-tambak ikan. Awalnya saya dan teman-teman ragu apakah kami bisa melakukan kegiatan disitu. Saya dan teman-teman memiliki berbagai kegiatan di Desa tersebut. Mulai dari Pemeriksaan tensi darah gratis, bimbingan belajar dan mengaji, pemberdayaan masyarakat, dan mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pengabdian tersebut hanya kami lakukan kurang dari dua minggu karena keterbatasan data yang kami miliki. Tapi setiap dua minggu sekali kami pasti melakukan monitoring terhadap masyarakat dan memastikan program yang kami buat terus berjalan. TBM juga berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga anak menjadi gemar membaca melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Alhamdulillah Kegiatan ini memberikan dampak yang positif dan terus berlanjut hingga kepengurusan yang baru. karena tujuan saya dan teman-teman adalah memberdayakan masyarakat. Ceritakan situasi ketika Anda menemukan dan menyelesaikan suatu masalah di organisasi/ lingkungan, dimana Anda tidak menunggu orang lain untuk menyelesaikannya ! Masalah di organisasi itu pasti selalu ada. Karena didalam organisasi pasti terdiri dari berbagai oaring dan berbagai pemikiran. Hal tersebut juga saya jumpai ketika saya mengikuti organisasi di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Awalnya memang terasa kompak tapi lama-lama pasti akan timbul suatu masalah. Masalah yang saya hadapi ketika organisasi adalah pada suatu kegiatan dimana dalam suatu kegiatan banyak anggota HIMA yang tidak maksimal dalam melakukan tugasnya. Acara yang kami buat bukanlah acara yang biasa , acara tersebut sangat membutuhkan kekompakan seluruh anggota dan kerja keras dalam mengsukseskan acara tersebut. Kebetulan disitu saya berperan sebagai Pengarah Acara. Kurang dari satu bulan acara tersebut dilaksanakan. Dana pun kami juga belum ada. Padahal acara tersebut membutuhkan banyak dana. Sebagian anggotapun seakan-akan acuh dan tak mau peduli. Bahkan selalu beralasan jika di ajak mencari sponsor. Sebagai pengarah acara saya tidak mau masalah ini terus bergulir. Saya langsung mengajak anggota-anggota yang saya rasa mau dan mampu membantu saya mendapatkan sponsor. Saya hanya memilih 10 orang dari 25 anggota HIMA. Saya ajak rapat tertutup saya yakinkan kepada mereka bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Kita harus bisa kita pasti bisa. Bersama 10 orang tersebut saya menyusun proposal sponsorship dan mendata perusahaan mana saja yang akan kami mintai kerjasama. Hampir satu bulan kami berjuang tanpa kenal waktu kesana kemari mencari sponsor. Alhamdulillah dengan usaha, kerja keras, dan doa kami mendapatkan banyak sponsorship dan setidaknya cukup untuk membuat acara tersebut lancar. Jika kita mau berusaha pasti kita bisa. Ceritakan pengalaman Anda dalam meyakinkan orang yang kedudukannya lebih tinggi dari Anda untuk mendapatkan dukungan atas sebuah ide atau inisiatif Meyakinkan orang yang kedudukannya lebih tinggi pernah saya lakukan. Yaitu ketika saya menjadi Koordinator Wilayah UNESA Lidah di Himpunan Mahasiswa Ponorogo. HMP adalah himpunan mahasiswa yang berasal dari Ponorogo yang sedang menempuh perkuliahan di Universitas Negeri Surabaya. Tentunya di dalam sebuah asosiasi pasti memiliki program kerja atau kegiatan yang akan dilaksanakan. HMP juga salah satu asosiasi yang memberikan kemudahan bagi adek-adek SMA di selruh Ponorogo yang mau kuliah di UNESA. Info-info seputar masuk perguruan tinggupun telah kami lakukan. Di HMP kita juga melakukan kegiatan sanggar tari Reog supaya dimanapun masyarakat Ponorogo berada tetap bisa melestarikan kesenian dari Ponorogo tersebut. Dalam rapat yang ke tiga Ketua umum HMP menawarkan kepada seluruh anggota untuk membuat suatu kegiatan yang inisiatif. Saya lantas memberikan ide bagaimana kalau kita menyelenggarakan Try Out Akbar masuk PTN. Kita gandeng lembaga bimbingan yang ada di Ponorogo untuk memfasilitasi kegiatan try out tersebut. Try out akbar tesebut bertujuan untuk melatih para siswa SMA kelas IX yang ada diseluruh Kabupaten Ponorogo dalam mengerjakan soalsoal tes masuk Perguruan Tinggi. Setidaknya mereka mempunyai pengalaman mengerjakan soal masuk perguruan tinggi walaupun nantinya soal-soalnya pasti berbeda . Tetapi paling tidak mereka sudah tau kisi-kisi soal yang akan keluar dan mereka juga terbiasa mengerjakan soal tersebut. Kegiatan tersebut juga bisa membuat para Siswa lebih percaya diri nantinya ketika mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Tanpa membutuhkan waktu yang lama akhirnya Ketua HMP pun menyetujui ide yang saya berikan. Bahkan beliau berharap kegiatan ini akan terus diadakan di tahun tahun selanjutnya.



Ceritakan pengalaman Anda mengatasi kesulitan yang muncul dalam mencapai kesepakatan ketika bekerja sama dengan rekan kerja, anggota kelompok, atau orang lain ! Pengalaman mengatasi kesulitan dalam mencapai kesepakatan ialah ketika saya bekerja sebagai marketing atau seles di kabupaten bojonegoro. Diterima kerja sebagai seles adalah pengalaman pertama bagi saya. Pertama kalinya juga saya harus menjajakan produk elektronik kepada warga di Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Disitu kami dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari tiga anak. Kebetulan saya bersama kedua teman saya laki-laki. Kami bertiga dituntut untuk bisa menjual produk tersebut. Karena baru pertama kami menjadi sales kamipun tidak berani kalau menjajakan produk sendirian walaupun sebelumnya kami sudah dilatih berbicara selama tiga hari dikantor. Lantas kami bertiga selalu bersama menjajakan produk tersebut. Setelah berjam-jam berjalan satupun produk taka da yang terjual. Kami bingung harus bagiamana padahal kami dituntut untuk bisa menjual produk. Kami bingung, lalu saya bilang kepada kedua teman saya bagimana kalau kita berpencar kalau begini terus kita tidak akan berhasil. Teman saya satu langsung menolak. Jangan, kita barengan saja, saya tidak berani kalau sendiri. Saya bilang kalau gini terus kapan kita pulang kapan kita akan bisa menjual. Teman saya yang satunya berkata: “bener juga ayo kita berpencar, setidaknya ada satu produk yang terjual kelompok kita aman”. Saya setuju, tetapi teman saya yang satu tetap bersikukuh untuk bersama. Saya dan teman saya satunya meyakinkan kepada dia bahwa kita pasti bisa. Disini kita belajar disini kita mengenal karakter orang dan disini kita bersosialisasi. Ceritakan kegagalan terbesar Anda, baik dalam kompetisi dengan orang lain maupun suatu pekerjaan. Bagaimana situasinya dan bagaimana Anda mengatasi kegagalan tersebut ? Kegagalan terbesar dalam hidup saya adalah ketika saya tidak bisa lolos dalam seleksi masuk PTN. Tahun 2011 saya lulus SMA, saya pengen sekali kuliah di PTN. Walaupun saya memiliki keterbatasan dana tapi saya dapat kuliah. saya diberitahu guru saya bahwa ada beasiswa dari pemerintah yang memberikan beasiswa penuh dari biaya kuliah hingga biaya hidup. Beasiswa tersebut adalah Beasiswa Bidik Misi. Lantas saya daftar SNMPTN Undangan. Setelah pengumuman ternyata saya gagal. Saya terus berusaha dengan mendaftar SNMPTN Tulis. Hasilnya saya belum diberi kesempatan masuk PTN. Sedikit kecewa pasti merasa sedih pasti tapi saya tidak berhenti bermimpi begitu saja. Saya memutuskan untuk bekerja selama satu tahun. Setelah satu tahun bekerja saya bertekat untuk mendaftar kembali. Saya tetap optimis walaupun kegagalan teru s menghampiri. Tahun 2012 saya kembali mendaftarkan diri sebagai penerima beasiswa Bidik Misi dan mendaftar SNMPTN tulis. Saya berharap kegagalan akan hilang. Setelah saya melihat pengumuman ternyata Tuhan belum mengabulkan keinginan saya untuk kuliah. Saya hampir putus asa, saya kecewa dengan diri saya. Tapi saya harus bangkit saya tidak boleh menyerah. Saya mencari info sana sini info beasiswa dan pendaftaran kuliah. saya mendapatkan info kalau beasiswa Bidik Misi masih bisa digunakan mendaftar jalur Mandiri. Kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan. Saya menfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya dan belajar lebi giat lagi. Saya beranikan diri daftar di UNESA lewat jalur Mandiri Bidik Misi. Akhirnya, setelah berkali-kali gagal saya bisa mewujudkan mimpi saya kuliah di PTN dengan Beasiswa Bidik Misi. Saya percaya ketika saya berusaha dan berjuang pasti bisa. Karena proses tidak akan mengkhianati hasil. Sebutkan hal-hal yang mungkin menghalangi Anda untuk menjadi Pengajar Muda jika Anda diterima? Bagaimana Anda mengatasinya? Alhamdulillah tidak ada yang menghalangi saya untuk menjadi pengajar muda. Orang tua saya pun sudah mendukung saya untuk menjadi pengajar muda dan mengabdi untuk negeri. Begitu pula dengan dosen-dosen saya dan temanteman saya sangat mendukung saya mengikuti Indonesia Mengajar. Karena mengajar, mengabdi, dan berbagi merupakan mimpi saya yang harus saya wujudkan. Ceritakan kepada kami hal lain yang Anda ingin sampaikan tentang Anda! Saya adalah orang yang pantang menyerah. Saya adalah orang yang tegas dan disiplin. Saya sangat senang berorganisasi dan bersosial dengan banyak orang.