Arsitektur Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Istilah-istilah dalam Arsitektur Islam Muqarnas, Stucco, Intricate, Arabesque, Iwan dan Liwan



ATAS: Muqarnas pada The Palace of the Lions (Spanyol: Patio de los Leones), dibangun oleh Muhammad V sekitar abad 14. Istana islam ini terkenal dengan air mancur yang berdiri ditopang dengan 12 patung singa. Istana ini berada di komplek kekaisaran Alhambra di Andalusia, Spanyol.



Muqarnas



D



alam arsitektur Islam, seni dekorasi dikembangkan sampai pada tingkat kompleksitas dan keindahan yang sangat tinggi. Salah satu bentuk terindah dari seni dekorasi ini adalah muqarnas. Muqarnas merupakan wujud dekorasi tiga dimensi pada interior kubah bangunan yang terinspirasi oleh komposisi geometris sarang lebah. Tidak seperti seni dekorasi lain yang umumnya berwujud dua dimensi, muqarnas bertransformasi menjadi seni dekorasi yang meruang. Secara arsitektural, ternyata muqarnas bukanlah sekedar dekoratif semata. Tekstur tiga dimensional yang dimilikinya membuat muqarnas memantulkan dan membaurkan cahaya yang masuk dari luar. Cahaya ini memperkuat kesan meruang yang dibentuk oleh



setiap relung muqarnas. Cahaya ini kemudian juga diteruskan ke ruangan yang berada di bawahnya. Dengan demikian, ruangan itu mendapatkan penerangan difus yang merata dan tidak menyilaukan. Seperti kita ketahui, di dalam arsitektur cahaya merupakan salah satu elemen terpenting yang mempengaruhi suasana ruang. Cahaya membentuk kedalaman ruang, gelap-terang dan pembayangan. BAWAH: Air mancur dengan 12 patung singa di tengah-tengah The Palace of the Lions/The Court of the Lions.



Stucco



T



eknik plester atau stucco (Persian: Gachbori) adalah salah satu teknik finishing pada bidang dinding dengan menggunakan semen yang akan menghasilkan hasil yang sedikit berbeda daripada teknik plesteran biasa. Teknik ini menghasilkan dinding dengan tekstur atau pola tertentu sesuai yang diinginkankan dan bersifat timbul atau emboss. Hasil yang diperoleh dari teknik ini tentu lebih unik daripada plesteran dinding konvensional yang menghasilkan



bidang dinding dengan permukaan yang halus. ATAS: Sebuah pahatan stucco dari sebuah bangunan sakral pada masa dinasti Mamluk. Kaligrafi bertuliskan dua kalimat syahadat dengan jenis kaligrafi Thuluth yang diukir dengan banyak ornamen dan dekorasi yang padat dan sangat rapi.



Teknik ini ternya sudah ditemukan sejak abad ke-18, namun baru pada abad ke-20 lah stucco mulai berkembang dan menjadi Teknik yang sangat digemari di Eropa. Teknik ini ditemukan dan mulai dikembangkan karena pertimbangan efisiensi biaya. Dengan menggunakan ornamen yang dicetak, akan memakan biaya yang lebih sedikit daripada menggunakan ornamen yang dipahat oleh seniman pahat dengan mempergunakan batuan asli.



Intricate



S



ebenarnya kata intricate merupakan kata sifat dalam bahasa Inggris yang berarti rumit, komlpeks, kusut atau berseluk. Berasal dari bahasa Latin, in- (ke atau menuju) dan tricae (trik, masalah, kerumitan). Maka dalam arsitektur atau seni bangunan, intricate merupakan teknik membuat bangunan dengan struktur yang sangat amat rumit dan detail baik dalam keseluruhan bangunan maupun dekorasinya sehingga menghasilkan bangunan yang bernilai estetika tinggi. Arsitektur Intricate banyak ditemukan di wilayahwilayah Eropa serta Timur tengah, terutama pada bangunan-bangunan penting, seperti bangunan sakral, bangunan sekolah, perpustakaan dan lain-lain.



arsitektur, yakni pada seni laser paper cut karya Eric Standley.



Arabesque



M



BAWAH: salah satu aplikasi dekorasi intricate selain pada



erupakan motif artistik yang awalnya digunakan oleh kekaisaran bizantium. Hanya saja, pada kekaisaran byzantium (romawi dan yunani kuno), yang lebih ditonjolkan adalah figur manusia, binatang, dan naturalis. Sedangkan, pola tetumbuhan dan bangun geometri hanya sebagai penghias. Kemudian, pola tetumbuhan dan bangun geometris dikembangkan secara dramatis oleh seniman muslim pada abad pertengahan (sekitar tahun 1000 masehi ke atas) tanpa menghadirkan figur manusia dan binatang. Istilah arabesque sendiri baru muncul pada era Renaissance (sekitar tahun 1500 masehi ke atas) dan istilah ini



KANAN: Mausoleum Mahabat Maqbara di Junagadh, India. Sebuah bangunan akhir abad ke 19 berarsitektur intricate merupakan salah satu bangunan dalam komplek kerajaan Nawabs yang memadukan gaya arsitektur Hindu, Islam dan Gothic



digunakan sampai sekarang untuk semua desain yang mengandung pola tetumbuhan dan bangun geometris.



Iwan dan Liwan



I



wan merupakan sebuah ruangan atau area berbentuk persegi empat, biasanya memiliki kubah dengan tiga dinding dimana satu sisinya sama sekali terbuka. Pintu masuk sebuah iwan disebut dengan pishtag, sebuah istilah bahasa Persia yang berarti gapura yang merujuk kepada pelataran sebuah bangunan, biasanya dihiasi dengan balutan kaligrafi, karya menggunakan keramik, dan desain geometris. Disamping Iwan, adapun istilah lain yang berhubungan yaitu Liwan.



Sebenarnya Liwan dan Iwan memiliki beberapa kesamaan, diantaranya keduanya merupakan kata dari bahasa Persia dan juga sama-sama sering digunakan di mesjid-mesjid.



ATAS: Iwan pada mesjid Imam Shah di Isfahan, Iran. Terdapat dua iwan pada mesjid caravanserai (lapangan) ini. KIRI: Dekorasi arabesque yang menggunakan motif-motif geometris serta tumbuh-tumbuhan (floral) yang diterapkan pada pintu gerbang mesjid Hassan II di Casablanca.



L



iwan merupakan sebutan bagi lorong terbuka yang memiliki banyak ruas yang biasanya setiap ruasnya ditandai oleh arch atau lengkungan sebagai tiangnya. Iwan dan Liwan berasal dari kata yang sama dalam bahasa Persia, yakni eyvān (beranda atau teras) namun perbedaannya, Liwan menggunakan imbuhan artikel al sehingga diserap ke dalam bahasa Inggris sebagai Liwan.



BAWAH: Liwan pada Mesjid Amr Ibnu Al-As di Kairo, Mesir. Dibangun pada tahun 641-642 SM oleh Amr Ibnu Al-As.



Iwan dan Liwan lebih sering dihubungkan dengan arsitektur Islami, akan tetapi bentuknya sendiri diciptakan lebih dahulu dan telah berkembang sepenuhnya di Mesopotamia, sekitar abad ke tiga selama periode kekaisaran Parthia.