Artikel Ilmiah Budaya Membaca [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Lingkungan Sekolah Kevin Adhelacahya Jurusan Pendidikan Fisika. FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET Email : [email protected] Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, Surakarta



Abstrak Membaca merupakan salah satu aktifitas yang sangat bermanfaat dalam kehidupan menusia. Terutama mempunyai peranan sosial dan memperkaya batin karena semakin banyak seseorang membaca semakin luas cakrawala berpikirnya. Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca kita dapat mengetahui apa yang ada dalam dunia ini. Pertama, membaca itu merupakan alat komunikasi, dalam masyarakat yang berbudaya. Kedua, bacaan yang dihasilkan sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial seseorang. Ketiga, sepanjang masa hasil bacaan itu akan terekam. Kita dapat menikmati ragam buku dalam lingkungan sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk mengakses bacaan di lingkungan sekolah. Persoalan yang muncul adalah kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para siswa terhadap teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata termasuk tidak mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Di Indonesia minat baca masyarakat masih sangat rendah sehingga buku sangat jarang dibaca, dan perpustakaan yang ada disekolah jarang dikunjungi. Mengingat pentingnya membaca maka lingkungan sekolah harus peduli terhadap perpustakaan dan minat baca siswa harus ditumbuhkan sejak usia dini. Kesadaran membaca buku sangat penting untuk mendapatkan sesuatu yang berharga di dalam buku.



Kata Kunci : Minat baca, Membaca, Siswa, Lingkungan Sekolah.



Pendahuluan Buku menjadi sarana pencerdasan, banyak orang menjadi pintar dan kaya karena membaca buku. Oleh karena itu, kebiasaan membaca harus ditanamkan pada anak sejak dini. Setiap anak harus diperkenalkan dengan bacaan agar mereka cepat menguasai bahasa serta mahir dalam membaca. Anak merupakan investasi yang paling berharga bagi setiap orang tua. Karena dengan hadirnya seorang anak akan menimbulkan berbagai harapan didalam benak setiap orang tua. Setiap orang tua juga menginginkan anak-anak mereka cerdas dan memiliki wawasan yang luas, dan kecerdasan dapat dipupuk dalam diri anak sejak usia dini. Menumbuh kembangkan minat baca anak pada usia dini adalah faktor utama untuk menanamkan kecerdasan anak, karena jika anak dapat membaca sejak usia dini, maka hal itu dapat membuka wawasan mereka lebih jauh lagi. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis oleh seseorang. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang mengatakan bahwa buku merupakan Gudang Ilmu. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Slameto (1987: 57) mengatakan bahwa “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan untuk belajar. Menurut Hurlock (1999: 114), “minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini akan mendatangkan kepuasan”.



Kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini sejak di rumah, di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan atas hingga perguruan tinggi. Tanpa kebiasaan membaca, maka akan sangat sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang kesemuanya berada dalam buku-buku. Adapun kegiatan belajar yang dilakukan para siswa tidak terlepas dari kegiatan membaca. Baik dalam mengulang materi pelajaran yang disajikan oleh guru maupun dalam mencari bahan pendukung dalam mengasosiasikan keterangan guru. Begitu juga dalam mengerjakan tugas-tugas, semuanya tidak terlepas dari kegiatan membaca. Perpustakan sekolah pada hakekatnya adalah pusat sumber belajar bagi siswa, perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat yang didalamnya tersedia kumpulan buku-buku dan majalah. Perpustakaan adalah pusat informasi dan sumber literatur. Perpustakaan memiliki peranan penting di sekolah untuk menghimbau siswa agar giat membaca. Yang menjadi permasalahan adalah kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para siswa terhadap teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata siswa. Dan yang paling ruwet lagi siswa tidak mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menumbuhkan minat dan budaya membaca dalam kehidupan siswa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Walaupun kita semua tahu bahwa membaca mempunyai dampak positif bagi kita semua, karena membaca merupakan modal dasar bagi siswa yang sedang menjalani proses belajar mengajar, mereka dapat mengembangkan daya imajinasinya dan yang lebih penting adalah dengan membaca siswa bisa mendapatkan ilmu yang bermacam-macam dan kelak akan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Inilah manfaat yang diperoleh dari aktifitas membaca bagi seorang siswa.



Pembahasan Tujuan Meningkatkan Minat Baca Secara umum minat baca mempunyai tujuan mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan masyarakat baca lewat pelayanan masyarakat perpustakaan dengan penekanan pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan. Nurhadi



(1987: 11), menjelaskan bahwa “tujuan membaca secara umum yaitu memperoleh informasi yang diinginkan pembaca, memperoleh pemahaman, dan memperoleh kesenangan. Sedangkan memperoleh tujuan membaca secara khusus yaitu memperoleh informasi faktual, memperoleh keterangan khusus dan problematis, dan mengisi waktu luang”. Di lingkungan sekolah juga demikian, dengan adanya fasilitas perpustakaan yang memadai akan menumbuhkan minat baca siswa sehingga tercipta pula masyarakat baca di lingkungan sekolah. Tujuan dari pengembangan minat baca antara lain untuk : 1. Mendorong minat dan kebiasaan membaca di lingkungan sekolah agar tercipta siswa yang berbudaya membaca. 2. Meningkatkan layanan perpustakaan sekolah. 3. Memiliki pengetahuan yang terkini, bukan yang sudah “basi”. 4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa. 5. Mengisi waktu luang tanpa terbuang sia-sia. Minat baca dapat ditumbuhkan dan dikembangkan, sehingga menjadi kebiasaan melalui penguasaan teknik membaca yang tepat. Teknik membaca yang tepat dapat membuat membaca lebih efisien, efektif, serta menarik. Menurut Joko (2003: 62) “Pengalaman membaca juga bermanfaat dalam memberikan semacam strategi atau teknik seseorang untuk menilai sebuah buku. Karena, semakin banyak ia membaca, ia akan semakin menguasai penggunaan bahasa yang baik, cara bertutur yang logis, dan pemahaman yang lebih luas dari yang dibacanya. Kesungguhan dalam memilih juga perlu. Kesungguhan ini muncul biasanya karena memang ada perhatian, ada rasa suka, ada penghargaan kepada buku-buku yang dipilih.” Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Minat Baca Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan dan kebiasaan. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca.



Namun, selain dari faktor tersebut, masih ada faktor yang mempengaruhi menurunnya minat baca, yaitu : 1. Teknologi yang semakin canggih. Banyaknya media hiburan seperti TV, jejaring sosial, komputer, hand phone, VCD, tape recorder, dan lain–lain. Hal ini banyak menyita waktu dan orang lebih memilih menikmati hiburan dibandingkan dengan membaca buku. 2. Kurangnya kesadaran terhadap budaya membaca buku. 3. Jika masing-masing individu menanamkan rasa kesadaran akan pentingnya membaca, tentu saja hobi membaca akan muncul dalam diri kita dan membaca akan menjadi kebutuhan bagi diri kita. 4. Kurangnya motivasi. Motivasi dari berbagai pihak amat dibutuhkan terutama dari dewan guru dan orang tua remaja. Kondisi ini dikarenakan sifat malas dan budaya lainnya seperti bermain playstation, penggunaan handphone, dan kegiatan nongkrong yang tidak perlu. “Faktor penyebab yang lain, banyak anak-anak yang menganggap bahwa perpustakaan sekolah hanya berfungsi sebagai gudang penyimpanan buku bukan sebagai tempat belajar siswa dan banyak guru beranggapan bahwa pembelajaran hanya berpusat pada satu buku dan tidak memanfaatkan sumber ilmu yang lain sehingga siswa tidak tertarik meminjam buku dan membaca buku di perpustakaan sekolah. Selain itu, tidak memungkinkan bagi siswa untuk mengembangkan pemikiran, ilmu, dan pengetahuannya.” (Hajar Pamadhi, 2010). Cara Meningkatkan Minat Baca Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja dalam membaca. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang berhubungan dengan pengetahuan. Selain itu, untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh sekolah maupun kalangan siswa itu sendiri. Hal yang harus dilakukan oleh sekolah, yaitu:  Penciptaan atmosfir kata-kata mutiara di kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar membaca.



 Penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.  Memberikan pemahaman akan pentingnya membaca. Cara ini menekankan pada siswa bahwa membaca memiliki banyak manfaat. Karena dari membaca pengetahuan semakin luas dan akan banyak hal baru yang akan kita dapat. Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan minat bacanya, yaitu :  Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era global,  Memiliki niat yang tulus untuk membaca,  Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku, minimal satu buku setiap bulannya, bukan membeli pulsa.  Mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu,  Catatlah setiap ada informasi penting dari buku yang Anda baca, dan bersenangsenang dengan buku. Minat siswa terhadap membaca dewasa ini belumlah dapat dikatakan memadai dalam menunjang kelancaran pengajaran membaca. Bertolak dari kenyataan tersebut penulis mencoba mengantarkan beberapa kemungkinan upaya guru dalam meningkatkan minat baca siswanya. Dalam pembahasan ini, penulis membahas dari tiga faktor. Faktor pertama, adalah faktor bahan pengajaran. Siswa memahami gagasan dengan baik, memiliki kosakata yang banyak, menafsirkan dan mengambil suatu kesimpulan bacaan yang tepat dan mampu melakukan kegiatan membaca secara baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta bahan pengajaran yang bervariasi. Selain faktor bahan pengajaran, faktor lain yang dapat menunjang meningkatkan minat baca adalah suasana yang baik di saat membaca, membuat catatan dari hasil bacaan itu dengan teratur, menggunakan kamus, memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk kegiatan membaca. Menumbuhkan minat baca erat sekali hubungannya dengan perpustakaan. Karena itu guru perlu memperkenalkan siswa dengan perpustakaan. Guru member petunjuk-petunjuk kepada siswa agar mereka terampil



dalam menggunakan katalogus, mencari buku, dan mencatat keterangan-keterangan dari buku yang mereka perlukan. Pada waktu-waktu senggang guru menganjurkan supaya siswa pergi membaca ke perpustakaan. Guru memberikan informasi tentang buku-buku yang baik untuk dibaca. Akhirnya siswa akan terangsang untuk membaca, karena banyak buku-buku yang tidak dimilikinya tersedia di perpustakaan. Yang tak kalah pentingnya dalam meningkatkan minat baca siswa ialah faktor guru itu sendiri. Guru harus berperan sebagai pembaca yang terbaik, guru memiliki pengetahuan membaca yang baik, guru membagikan pengalaman membacanya kepada siswa dan guru. Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak dini, tetapi hal ini tidak terlepas dari peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak. Pentingnya pedidikan keluarga merupakan konsekuensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Di dalam keluarga anak mulai mengenal hidupnya, hal ini perlu disadari bahwa anak dilahirkan dalam lingkungan keluarga tumbuh dan berkembangnya hingga anak melepaskan diri dari keluarga. Oleh karena itu, begitu besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya maka dalam hal ini merangsang minat baca anak-anak sebagai upaya untuk melatih membaca sejak dini. Orang tua sebagai orang yang terdekat degan anak harus memberikan contoh bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari, menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung anak untuk membaca, seperti menyediakan perpustakaan keluarga dirumah. Orang tua harus pandai menumbuhkan motivasi kepada anak dengan cara memberikan reward berupa suatu bacaan yang benar-benar mereka inginkan apabila anak mencapai suatu keberhasilan, lalu dengan menciptakan suasana membaca yang menyenangkan dengan meluangkan waktu untuk mendampingi anak dan memperhatikannya ketika mereka membaca. Adanya koordinasi antara orang tua dan guru tentang perkembangan belajar anak di sekolah, sehingga orang tua dapat mengetahui bagaimana perkembangan minat baca anak di sekolah.



Jangan pernah memaksakan kehendak Anda agar anak mau membaca. Tumbuhkanlah minat baca anak dengan mengacu pada poin-poin di atas. Anda dapat berkreasi sesuka Anda dalam menumbuhkan minat baca anak. Pada usia dini, anak akan lebih banyak melakukan sesuatu sesuai nalurinya. Mereka lebih banyak menyukai kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, penuh keceriaan, dan identik dengan nilai-nilai permainan. Oleh karena itu, hal pertama kali yang harus kita lakukan adalah menciptakan suasana yang nyaman. Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu. Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka ambil, tidak terlalu tinggi, tersembunyi, apalagi terkunci. Kemampuan membaca sejak dini ternyata tidak berhubungan dengan IQ anak, namun sangat berhubungan dengan suasana rumah dan keluarganya. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata muncul dari keluarga yang memiliki perhatian dan usaha ekstra dalam membantu mereka belajar membaca. Kemampuan membaca sejak dini juga tidak berhubungan dengan kondisi sosial-ekonomi. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata memiliki orang tua yang mau menyempatkan waktu untuk kegiatan membaca bersama anaknya, walaupun latar belakang sosial-ekonomi mereka berbeda-beda. Hal yang harus perhatikan untuk memulai mengajari anak belajar membaca, adalah dengan menjadikan belajar membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan. Jadikan kegiatan belajar membaca sebagai sebuah kegiatan yang membuat mereka senang dan gembira, bukan sebaliknya sebagai sebuah kegiatan yang membebani pikiran mereka.



Penutup Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingginya minat baca sangat dibutuhkan oleh setiap orang, terutama bagi kalangan remaja. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara untuk meningkatkan minat baca di kalangan remaja ini. Cara tersebut dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah, maupun oleh remaja itu sendiri. Hal terpenting yang harus dilakukan oleh



pelajar adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya membaca. Minat baca perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Dengan membaca membuka cakrawala pemikiran, dapat merubah prilaku, menambah pengetahuan,yang awalnya belum tahu menjadi tahu, memperluas pikiran, menjadikan hidup lebih terarah dan teratur karena tidak berfikiran dangkal. Dengan menumbuhkan minat baca sejak dini maka akan meningkatkan budaya baca, yang mengakibatkan masyarakat nantinya menjadi masyarakat yang gemar membaca. Dan membaca adalah suatu bentuk usaha untuk memerangi kebodohan. Dengan memperkenalkan siswa pada buku dan kebiasaan membaca tentu hal ini akan semakin membuka cakrawala siswa sejak dini. Para siswa perlu tahu buku dan merasakan manfaatnya. Dengan begitu peranan sekolah akan berjalan dengan lancer dengan melatih siswa gemar membaca. Saran Berdasarkan pembahasan tersebut, maka saran penulis yaitu: 1. Marilah kita meningkatkan kesadaran diri untuk membaca. Karena membaca akan memberikan kita manfaat yang sangat besar. 2. Sebaiknya sekolah membuat program membaca bagi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong para siswa agar gemar membaca dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan. 3. Perlunya dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca pelajar, terutama oleh pihak keluarga dan sekolah.



Daftar Pustaka Hurlock. (1999). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Joko. (2003). Aku Cinta Buku Meningkatkan baca pada Anak. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Nurhadi. (1987). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru. Pamadhi, Hajar. Sistem Pembelajaran Kurang Kembangkan Minat Baca. Kompas 23 Juni 2010. Slameto. (1987). Belajar dan Faktor Faktor Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.