Artikel Mahasiswa Salah Pilih Jurusan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mahasiswa Salah Pilih Jurusan Elita Rizki Santiyani



Pendidikan tinggi merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan memiliki daya saing tinggi. Persaingan kesempatan kerja, menuntut SDM Indonesia untuk lebih cermat dalam memiliki skill yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang spesifik. Tak heran para siswa pun sudah dituntut untuk memilih jurusan yang tepat, khususnya saat akan memasuki perguruan tinggi. Menentukan jurusan kuliah termasuk salah satu keputusan besar dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu perusahaan rintisan Skystar Ventures, yakni Youthmanual, ditemukan fakta yang cukup menarik yaitu 92% siswa SMA/SMK sederajad bingung dan tidak tau akan menjadi apa kedepannya dan 45% mahasiswa merasa salah mengambil jurusan. Banyak mahasiswa yang merasa kesulitan dan enggan dalam mempelajari suatu hal yang tidak sesuai dengan diri mereka masingmasing. Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi jika hal tersebut bukan kemampuan atau pilihan kita. Belajar karena terpaksa akan sulit dicerna otak karena sudah terdapat blocking emosi. Kesal, marah, sebal, dan sedih itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga mempunyai dampak psikologis, yaitu menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi jika pelajaran semakin sulit, masalah semakin bertambah, dapat menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan. Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan yaitu seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar dan akhirnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu salah memilih jurusan kuliah dapat memengaruhi motivasi belajar dan tingka kehadiran. Jika semakin sering tidak masuk kuliah, semakin sulit memahami materi, semakin tidak suka dengan perkuliahannya dan ujungnya semakin sering membolos. Padahal tingkat kehadiran memenuhi nilai.



Salah memilih jurusan kuliah membuat kita tidak nyaman dan merasa tidak percaya diri. Kita merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, kita pun merasa minder karena merasa bodoh, hingga menjaga jarak dengan teman lain, semakin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui. Atau justru kita bisa menjadi lebih agresif karena kompensasi dari inferioritas dipelajaran. Karena merasa kurang di pelajaran, maka kita akan berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai dan sebagainya. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada kita ada beberapa prinsip yang perlu kita ketahui dalam pemilihan jurusan agar tepat, yaitu mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan hendaknya kita memiliki informasi yang luas dan detil. Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari proses pencapaian karier . jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita kita. Alangkah baiknya jika kita memiliki lebih dari satu alternatif jurusan sebagai cadangan. Pemilihan alternatif studi harus pun diupayakan masih sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat kita, maka kita akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika kita tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, maka dapat berdampak buruk bagi kedepannya. Disetiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin mempunyai status tetapi tidak ingin menjalani konsekuensinya.