Artikel Miskonsepsi Materi Usaha Dan Energi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGEMBANGAN BAHAN BACAAN REFUTATION TEXT SEBAGAI MEDIA UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI MATERI USAHA DAN ENERGI



ARTIKEL PENELITIAN



OLEH: SARINAH NIM. F1051131015



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PMIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PONTIANAK 2018



PENGEMBANGAN BAHAN BACAAN REFUTATION TEXT SEBAGAI MEDIA UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI MATERI USAHA DAN ENERGI Sarinah, Haratua Tiur Maria S., Erwina Oktavianty Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email: [email protected]



Abstract This research aimed to analyze and produce refutation-structured text handout to remediate student misconception on work and energy. Research and Development (R&D) method used in this study which was adopted from seven steps Borg & Gall development. It involved 96 students from 2 schools in Rasau Jaya whom participated in preliminary field and main field. Data collected by using validity questionnaire, student response questionnaire and diagnositc test. The results of data analysis showed that refutationstructure text handout material was suitable to use as a medium to remedy misconceptions about material aspects validity of 0.86 (very high criteria), language aspects 0.87 (very high criteria), and graphic aspects of 0.78 ( high criteria). Students' responses to the first field test obtained a percentage of 80.05% (very high category) and the main field test obtained an average percentage of 80.63% (very high category). The results of this study was expected could be used by teacher to remediate work and energy misconception as an alternative media. Keywords: Development, Refutation-Structured Text Handout, Work and energy



yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmuwan. Konsepsi siswa yang tidak cocok dengan konsepsi para ilmuwan disebut miskonsepsi (Suwarto, 2013: 76). Miskonsepsi terjadi dalam semua bidang fisika. Bentuk miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada materi usaha dan energi, di antaranya yaitu: (1) usaha dalam fisika sama dengan usaha dalam kehidupan sehari-hari, (2) semakin besar sudut untuk menarik sebuah benda maka usaha yang diperlukan semakin besar (Endang, 2008), (3) usaha positif dan usaha negatif tergantung pada arah perpindahan partikel, (4) energi potensial benda sebelum jatuh dari suatu ketinggian lebih kecil dari energi kinetik benda ketika mencapai tanah, (5) Energi mekanik suatu partikel selalu berkurang jika energi potensial gravitasinya berkurang (Nugraha, 2014), (6) energi potensial berbanding terbalik dengan ketinggian (Susanti dkk, 2009), (7) Semakin rendah benda maka energi kinetiknya semakin



PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran fisika di tingkat sekolah menengah adalah menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (Permendiknas, 2007). Berdasarkan tujuan tersebut, artinya salah satu tuntutan terhadap siswa setelah mengikuti pembelajaran fisika adalah siswa diharapkan dapat menguasai prinsip dan konsep-konsep fisika yang sesuai dengan pengertian ilmiah. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa hanya menghafal konsepkonsep sesuai dengan yang ditulis dalam buku atau yang dijelaskan oleh guru tanpa memahami maknanya (Suparno, 2005: 54). Sehingga sering kali siswa membuat pemahaman sendiri terhadap suatu konsep



1



kecil pada benda yang bergerak ke atas (Darisa, 2008). Miskonsepsi disebabkan oleh bermacammacam hal. Secara umum dapat disebabkan oleh siswa sendiri, guru yang mengajar, konteks pembelajaran, cara mengajar dan buku teks (Suparno, 2013: 54). Miskonsepsi yang dialami oleh siswa akan menghambat pada proses penerimaan pengetahuan konsep baru. Oleh karena itu, miskonsepsi perlu dikurangi atau direduksi sehingga tidak tertanam dalam pemikiran siswa Remediasi merupakan kegiatan yang diberikan guru untuk membantu siswa yang tidak berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan serta membetulkan kekeliruan yang dilakukan oleh siswa (Sutrisno, Kresnadi, dan Kartono: 2007). Kegiatan remediasi akan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya suatu media penunjang. Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan (Sanjaya, 2013). Satu diantara media yang dapat digunakan sebagai media untuk meremediasi ialah bahan bacaan berbasis refutation text. Bahan bacaan berbasis refutation text adalah bahan bacaan yang disusun dengan membandingkan dengan tajam (kontras) ideide yang salah dengan ide-ide yang benar (Sutrisno, 1995). Refutation text didesain untuk menyatakan miskonsepsi, kemudian disanggah secara eksplisit kemudian diberikan sebuah penjelasan yang dapat diterima secara ilmiah sebagai sebuah logika yang masuk akal (Broughton, Sinatra & Reynolds, 2010). Tinjauan penelitian-penelitian selama dua puluh tahun tentang penggunaan refutation text oleh Tippett (2010: 966) mengungkapkan bahwa refutation text merupakan salah satu alat belajar berbasis teks yang paling efektif untuk mengubah miskonsepsi pembaca. Beberapa jenis kegiatan remediasi telah dilakukan, baik pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Bentuk kegiatan remediasi yang memiliki effect size tertinggi (3.29) dengan persentase peningkatan hasil belajar 50% adalah remediasi dengan bentuk bacaan alternatif



refutation text . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bacaan refutatiton text dalam kegiatan remediasi mampu memperbaiki miskonsepsi siswa. Mengingat harga effect size dan peningkatan hasil belajar yang tinggi dengan penggunaan refutation text, maka dilakukan penelitian “pengembangan bahan bacaan berbasis refutation text sebagai media untuk remediasi miskonsepsi pada materi usaha dan energi”. Penelitian pengembangan bahan bacaan refutation text ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memperbaiki konsepsi yang keliri dan melakukan pembelajaran secara mandiri. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model penelitian dan pengembangan yang direkomendasikan oleh Borg & Gall yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa bahan bacaan berbasis refutation text. Pada penelitian ini, prosedur yang dilakukan hanya pada langkah pertama hingga langkah ketujuh, karena penelitian ini dilakukan hanya sebatas untuk mengetahui tingkat kelayakan produk. Subjek uji coba lapangan awal yaitu 10 siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. Sedangkan subjek uji coba lapangan utama adalah siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya, siswa kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 MAN Kubu Raya dengan jumlah sampel 86 siswa. Penelaahan instrumen yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi para ahli (expert judgement), angket respons siswa dengan skala likert dan tes. Angket kelayakan (lembar validasi) diberikan kepada para ahli untuk validasi bahan bacaan refutation text yang dikembangkan. Uji kelayakan terdiri dari aspek materi, aspek bahasa dan aspek media yang dilakukan para ahli sesuai dengan bidangnya.



2



yang ditinjau dari aspek materi, bahasa dan grafika (media). Rekapitulasi hasil uji kualitas bahan bacaan refutation text pada aspek materi dan bahasa dapat disajikan dalam Tabel 1 dan Gambar 1.



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Uji Kualitas Bahan Bacaan Uji kualitas dilakukan oleh para ahli atau validasi ahli (expert judgement),



Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Kualitas Bahan Bacaan Refutation Text pada Aspek Materi dan Bahasa Hasil Penilaian No. Aspek yang dinilai Kesimpulan Hasil Kriteria Validitas Validitas Materi Sangat 1 Kesesuaian dengan KD 0.89 Layak Tinggi Kesesuaian dengan indikator Sangat 2 0.89 Layak materi Tinggi Isi materi sesuai dengan Sangat 3 0.89 Layak tujuan pembelajaran Tinggi Sangat 4 Kebenaran konsep/materi 0.89 Layak Tinggi Penyajian materi dapat 5 0.78 Tinggi Layak menjawab kesulitan siswa 6 kejelasan materi 0.78 Tinggi Layak Permasalahan yang dibahas Sangat 7 0.89 Layak bersifat spesifik Tinggi Sangat 8 Kelengkapan informasi 0.89 Layak Tinggi Sangat 9 Urutan materi runtun 0.89 Layak Tinggi Isi menjelaskan secara jelas 10 dan tegas konsep yang 0.78 Tinggi Layak dipelajari Sangat Rata-rata Aspek Materi 0,86 Layak Tinggi Bahasa Kesesuaian bahasa yang 1 digunakan dengan kaidah 0.78 Tinggi Layak Bahasa Indonesia Tidak menggunakan kata/ungkapan yang Sangat 2 0.89 Layak menimbulkan penafsiran Tinggi ganda Struktur kalimat yang digunakan dalam bahan bacaan berbasis refutation text Sangat 3 0.89 Layak disusun dengan lugas dan Tinggi mudah dipahami sesuai dengan tingkat kognitif siswa 4 Menggunakan istilah-istilah 0.89 Sangat Layak



3



5



yang mudah dipahami Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif



Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi



0.89



Rata-rata Aspek Bahasa



0,87



Rata-rata Keseluruhan



0,865



Layak Layak Layak



1 0.8 0.6 0.4 0.2



Materi



Bahasa



Rata-Rata



0.86



0.87



0.865



Hasil Validitas



Materi



Bahasa



Rata-Rata



Gambar 1. Diagram Hasil Uji Kualitas Bahan Bacaan Refutation Text pada Aspek Materi dan Bahasa Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 1 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil validitas pada aspek materi sebesar 0,86 dengan kriteria validitas sangat tinggi dan rata-rata hasil validitas pada aspek bahasa sebesar 0,87 dengan kriteria validitas sangat tinggi. Adapun rata-rata hasil validitas pada kedua aspek



sebesar 0,865 dengan kriteria sangat tinggi dan layak digunakan. Data hasil uji kualitas bahan bacaan refutation text pada aspek grafika (media) dapat disajikan dalam Gambar 2.



1 0.8 0.6 0.4 0.2 Hasil Validitas



Indikator I



Indikator 2



Indikator 3



Indikator 4



Indikator 5



Indikator 6



Rata-rata



0.87



0.67



0.8



0.8



0.8



0.73



0.78



Gambar 2. Diagram Hasil Uji Kualitas Bahan Bacaan Refutation Text pada Aspek Grafika (Media) Berdasarkan Grafik 2 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil validitas pada indikator I sebesar 0,87 termasuk kategori sangat baik, rata-rata hasil validitas pada indikator 2 sebesar 0,67 termasuk kategori baik, rata-rata



hasil validitas pada indikator 3, 4, dan 5 sebesar 0,8 termasuk kategori baik, dan ratarata hasil validitas pada indikator 6 sebesar 0,78 termasuk kategori baik. Adapun rata-rata hasil validitas pada aspek grafika (media)



4



sebesar 0,78 dengan kategori tinggi dan layak digunakan. Komentar dan saran dari hasil uji para ahli dijadikan bahan pertimbangan dalam merevisi



bahan bacaan refutation text yang dikembangkan. Komentar dan saran dari ahli materi disajikan dalam Tabel 2.



Tabel 2. Revisi I Bahan Bacaan Refutation Text berdasarkan Masukan Ahli Materi dan Bahasa No. Aspek yang dinilai Komentar/Saran Revisi 1.



Indikator Tujuan Pembelajaran



dan



2.



Materi



3.



4.



Tata penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar Tanda baca



5. 6.



 Perlu perbaikan kata “memahami” menjadi “menjelaskan”  Tujuan pembelajaran dijabarkan sesuai dengan indikator  Perlu ditambahkan keterangan pada gambar yang menunjukkan terjadi perpindahan  Perlu perbaikan berdasarkan catatan



 Sudah dilakukan perbaikan kata “memahami” menjadi “menjelaskan”  Tujuan Pembelajaran sudah dijabarkan sesuai dengan indikator 



Gambar sudah diganti dan ditambahkan keterangan



 Telah diperbaiki sesuai catatan yang diberikan



 Gunakan tanda titik di akhir kalimat



 Telah ditambahkan tanda titik di akhir kalimat



Penulisan



 Kekurangan dan kelebihan huruf perlu diperbaiki



 Kekurangan dan kelebihan huruf telah diperbaiki



Ukuran huruf



 Ukuran huruf perlu diperbesar untuk memudahkan pembaca



 Ukuran huruf diperbesar



sudah



Revisi bahan bacaan refutation text pada materi usaha dan energi berdasarkan masukan dari ahli grafika dapat dilihat pada Tabel 3.



No.



Tabel 3. Revisi I Bahan Bacaan Refutation Text berdasarkan Masukan Ahli Grafika Aspek yang dinilai Komentar/Saran Revisi



1.



Cover



2.



SK, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran Background



4.



 Desain cover sebaiknya diperbaiki agar lebih menarik  Sebaiknya desain diperbaiki dengan warna yang lebih terang  Tambahkan background



5



 Desain cover sudah diperbaiki agar lebih menarik  Desain sudah diperbaiki dengan warna yang lebih terang  Sudah ditambahkan background



Beberapa hasil yang telah direvisi berdasarkan komentar dan saran dari ahli



Sebelum Revisi



materi disajikan pada Tabel 4.



Tabel 4. Revisi berdasarkan Saran dari Ahli Materi Setelah Revisi



2.



Hasil respons Data hasil respons siswa terhadap bahan bacaan refutation text disajikan pada Gambar 3 dan Gambar 4. 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% Persentase



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



80.00%



76.25%



73.75%



78.13%



76.25%



73.75%



80.00%



80.00%



80%



75%



Gambar 3. Uji coba lapangan awal



6



100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% Persentase



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



82.50%



80.50%



78.40%



82.50%



78.50%



81.20%



80.30%



80.85%



81.90%



82.40%



Gambar 4. Uji coba lapangan utama Secara keseluruhan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa siswa memiliki respons yang positif terhadap bahan bacaan yang diberikan.



cobakan. Uji kualitas produk berupa validitas para ahli, meliputi validitas ahli materi, validitas ahli bahasa, dan validitas ahli media. Hasil uji validitas dihitung menggunakan validitas isi dengan formula Aiken’s. Hasil perhitungan pada aspek materi diperoleh validitas rata-rata sebesar 0,86 dengan kriteria sangat tinggi sehingga layak digunakan. Pada aspek ini sebagian besar indikator mendapat nilai rata-rata 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa materi dalam bahan bacaan yang dikembangkan sesuai dengan bahan ajar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sanjaya (2013) bahwa harus terdapat kesesuaian antara pengemasan bahan pelajaran dengan tujuan yang harus dicapai agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Hasil perhitungan validitas pada aspek bahasa diperoleh validitas rata-rata sebesar 0,87. Berdasarkan pengklasifikasian kriteria ahli yaitu 0,80 < V ≤ 1,00, maka uji kualitas pada aspek bahasa tergolong valid dan termasuk ke dalam kriteria sangat tinggi. Pada aspek ini sebagian besar indikator mendapat nilai rata-rata 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan bahan bacaan telah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, dimana bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan materi bahan bacaan yang dikembangkan kepada siswa. Bahasa yang tepat dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep sehingga konsepsi siswa yang keliru dapat tereduksi. Hasil perhitungan validitas pada aspek bahasa diperoleh validitas rata-rata sebesar 0,87. Berdasarkan pengklasifikasian kriteria ahli yaitu 0,80 < V ≤ 1,00, maka uji kualitas pada aspek bahasa tergolong valid dan



Pembahasan Penelitian pengembangan ini menggunakan model prosedural untuk menghasilkan produk berupa bahan bacaan berbasis refutation text dengan mengadaptasi langkah-langkah pengembangan Borg & Gall. Bahan bacaan yang dikembangkan menggunakan lima bentuk miskonsepsi siswa pada materi usaha dan energi yang diadopsi dari penelitian terdahulu. Bentuk-bentuk miskonsepsi yang diadopsi antara lain: (1) usaha dalam fisika sama dengan usaha dalam kehidupan sehari-hari, (2) semakin besar sudut untuk menarik sebuah benda maka usaha yang diperlukan semakin besar (Endang, 2008), (3) usaha positif dan usaha negatif tergantung pada arah perpindahan partikel, (4) energi potensial benda sebelum jatuh dari suatu ketinggian lebih kecil dari energi kinetik benda ketika mencapai tanah, (5) Energi mekanik suatu partikel selalu berkurang jika energi potensial gravitasinya berkurang (Nugraha, 2014), (6) energi potensial berbanding terbalik dengan ketinggian (Susanti dkk, 2009), (7) Semakin rendah benda maka energi kinetiknya semakin kecil pada benda yang bergerak ke atas (Darisa, 2008). Guzzeti (dalam Tippet, 2010: 5) mengungkapkan bahwa refutation text sangat efektif untuk menjadi sarana pembentukan masalah kognitif yang hasilnya dapat mengubah miskonsepsi pembaca. Produk bahan bacaan telah dikembangkan dilakukan uji kualitas untuk mengetahui kelayakan produk sebelum di uji



7



termasuk ke dalam kriteria sangat tinggi. Pada aspek ini sebagian besar indikator mendapat nilai rata-rata 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan bahan bacaan telah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, dimana bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan materi bahan bacaan yang dikembangkan kepada siswa. Bahasa yang tepat dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep sehingga konsepsi siswa yang keliru dapat tereduksi. Hasil perhitungan validitas pada media bahasa diperoleh validitas rata-rata sebesar 0,78. Berdasarkan pengklasifikasian kriteria ahli yaitu 0,60 < V ≤ 0,80, maka uji kualitas pada aspek media tergolong valid dan termasuk ke dalam kriteria tinggi. Pada aspek ini penilaian paling tinggi pada indikator tampilan cover. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan cover bahan bacaan yang dikembangkan menarik dan menimbulkan daya tarik pembaca untuk mengetahui isi bahan bacaan. Cover pada bahan bacaan ini dicetak menggunakan kertas glossy. Menurut Novitasary, dkk (2014) kertas glossy merupakan jenis kertas standar untuk pencetakan gambar atau foto. Hasil pencetakan dengan menggunakan kertas ini lebih cerah dan cemerlang karena permukaan kertas mengkilap dan berwarna putih. Berdasarkan hasil validitas ahli , terdapat beberapa perbaikan pada bahan bacaan. Setelah diperbaiki bahan bacaan digunakan pada uji coba lapangan, dimana uji coba dilakukan pada 2 tahap yaitu uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama. Pada uji coba lapangan awal sebanyak 10 siswa yang berpartisipasi. Uji lapangan awal dilakukan untuk mengetahui bahan bacaan refutation text yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan angket respons siswa dan lembar komentar/saran. Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal diperoleh rata-rata respons siswa sebesar 80,05% dengan kategori sangat tinggi dan dapat mereduksi miskonsepsi siswa dengan rata-rata penurunan miskonsepsi tiap siswa sebesar 70,97%. selanjutnya dilakukan revisi



terhadap bahan bacaan yang dikembangkan sesuai dengan saran dan masukan siswa. Tahap selanjutnya adalah uji coba lapangan utama. Pada tahap ini jumlah sampel yang berpartisipasi adalah 86 siswa. Berdasarkan uji coba lapangan utama, diperoleh rata-rata respons siswa terhadap bahan bacaan sebesar 80,63% dengan kategori sangat tinggi dengan rata-rata penurunan miskonsepsi tiap siswa sebesar 68,20%. Sesudah melakukan uji coba lapangan utama, maka selanjutnya dilakukan revisi produk operasional terhadap bahan bacaan yang dikembangkan sesuai dengan saran dan masukan siswa. Secara keseluruhan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa siswa memiliki respons yang positif terhadap bahan bacaan yang diberikan. Menurut Wahyuningsih (2011) pembelajaran yang menyenangkan menyebabkan tumbuhnya respons positif dari siswa yang secara langsung berdampak pada peningkatan terhadap minat belajar, aktivitas mengikuti kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki tanggapan yang baik dengan bahan bacaan yang disajikan dengan komponen refutation text sehingga siswa dapat memperbaiki konsepsi yang keliru terhadap materi usaha dan energi karena disertai penjelasan ilmiah dan dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Khalik, 2015) bahwa pembelajaran yang dilaksanakan melalui kombinasi media dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena penggunaan media dapat meningkatkan pemahaman siswa. Dengan kata lain, bahan bacaan refutation text yang dikembangkan memberikan pengaruh dalam meremediasi miskonsepsi siswa pada materi usaha dan energi. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa remediasi dengan pemberian bahan bacaan refutation text dapat mengurangi kesalahan konsep yang dialami siswa (Afrianti, 2011; Sugandi, 2015; Saputra, 2017; Regita, 2015).



8



berbeda pada pre-test dan post-test dengan indikator soal yang sama untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa yang lebih akurat, (3) Bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa, disarankan agar mengembangkan bahan bacaan berdasarkan miskonsepsi yang dialami siswa di sekolah partisipan.



SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Secara umum hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan bacaan refutation text yang dikembangkan pada penelitian ini telah memenuhi kualitas validitas dan respons yang baik sehingga layak digunakan dalam pembelajaran fisika sebagai satu di antara media yang dapat digunakan untuk meremediasi miskonsepsi siswa pada materi usaha dan energi di SMA. Secara khusus, hasil penelitian yang disimpulkan sebagai berikut : (1) Kualitas bahan bacaan refutation text pada aspek materi dan bahasa diperoleh validitas ratarata sebesar 0,865 dengan kriteria sangat tinggi. Sedangkan pada grafika diperoleh validitas rata-rata 0,78 dengan kategori tinggi, (2) Respons siswa terhadap bahan bacaan refutation text pada uji lapangan awal diperoleh rata-rata persentase 80,05% dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan respons siswa terhadap bahan bacaan refutation text pada uji lapangan utama diperoleh rata-rata persentase sebesar 80,63% dengan kategori sangat tinggi, (3) Penurunan miskonsepsi tiap siswa pada uji coba lapangan awal rata-rata sebesar 70,97% , sedangkan penurunan miskonsepsi tiap siswa pada uji coba lapangan utama rata-rata sebesar 68,20%, (4) Penurunan miskonsepsi tiap indikator pada uji coba lapangan awal diperoleh rata-rata sebesar 75,28% termasuk kriteria tinggi. Penurunan miskonsepsi tiap indikator pada uji coba lapangan utama diperoleh rata-rata sebesar 69,77% termasuk kriteria sedang.



DAFTAR REFERENSI Afrianti, D. (2011). Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Generative Dengan Bantuan Bacaan Berstruktur Refutation Text Pada Materi Usaha di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 ketapang. Skripsi. FKIP UNTAN Broughton, Suzanne H., Sinatra, G.M., Reynolds, R.E. (2010). The Nature of The Refutation Text Effect: An Investigation of Attention Allocation. The Journal of Educational Research. 103: 407-423. Darisa, T. (2008). Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA Negeri 2 Tebas tentang Energi. Skripsi. FKIP UNTAN. Al Khalik. (2015). Pengaruh Kombinasi Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas XI IPA di SMAN 1 Seluas. Skripsi. FKIP UNTAN. Endang, T.E. (2008). Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak Tentang Usaha. Skripsi. FKIP UNTAN. Novitasary, R.R., Haryono, T. & Ambarwati, R. (2014). Kelayakan Teoritis Media Komik Materi Filum Arthropoda untuk Kelas X SMA. Jurnal Bioedu. 3 (1): 411-415. (Online). (http://id.portalgaruda.org, diakses 17 Juli 2018) Nugraha, H.A. (2014). Analisis Miskonsepsi Topik Usaha dan Energi Siswa Kelas XI Setelah Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Simulasi Komputer. Permendiknas No 41 Tahun 2007. Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP



Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk keberhasilan penelitian selanjutnya, antara lain:(1) Bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai materi yang sama, disarankan untuk mengembangkan bahan bacaan berdasarkan keseluruhan bentuk miskonsepsi pada materi ini, (2) Bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa, disarankan agar menggunakan soal tes yang



9



Regita, I. (2015). Penyediaan Bacaan Berbentuk Refutation Text untuk Meremediasi Kesalahan Konsep Siswa Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di Kelas XI MIA SMAN 7 Pontianak. Skripsi. FKIP UNTAN Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group. Saputra, A. I. (2017). Penerapan Strategi 3-21 Berbantuan Refutation Text untuk Mereduksi Miskonsepsi Peserta didik pada Materi Fluida Statis. Skripsi. FKIP UNTAN. Sugandi. (2015). Penerapan Refutation Text dalam Meremediasi Kesalahan Konsep Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang Pada Materi Kesetimbangan Kimia. Skripsi. FKIP UNTAN. Suparno, P. .(2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.



.(2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo. Susanti, E.I, Diane, N dan Marmi, S. (2009). Konsepsi Siswa Tentang Usaha dan Energi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Sutrisno L, Kresnadi, Kartono. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: LPJJ PGSD. Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tippett, C. D. (2010). Refutation text in science education: A review of two decades of research. International Journal of Science and Mathematics Education. 8 (6): 951-970. Wahyuningsih, A. N. (2011). Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R. Jurnal Penelitian Pendidikan. 1 (2): 102-110. (Online). (http://www.lontar.ui.ac.id, diakses 8 Mei 2018).



10