Askeb Anc Fisiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny . T USIA KEHAMILAN 38 MINGGU DENGAN KELUHAN SERING KENCING DI PUSKESMAS WILANGAN KABUPATEN NGANJUK



Oleh : ATIK DWI YULISTINA NIM : 202006090144



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 2021



PERSETUJUAN



Laporan praktik dengan judul ꜠ PADA Ny . T USIA KEHAMILAN 38



MINGGU DENGAN KELUHAN SERING KENCING ” di PUSKESMAS WILANGAN Kabupaten Nganjuk telah disetujui oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada :



Nama : Atik Dwi Yulistina NIM



: 202006090144



Telah disahkan pada tanggal : .....................................................................



Pembimbing Institusi



Pembimbing Klinik/CI



Meirna Eka F.SST,M.Keb



Marhenis Zuliana, S.Tr.Keb



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan laporan ini yang merupakan salah satu tugas Pendidikan Profesi Bidan Universitas Kadiri. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang akan sangat bermanfaat. Semoga Allah memberikan balasan pahala atas semua amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini bermanfaat baik bagi peneliti maupun pihak lain yang memanfaatkannya. NGANJUK, Maret 2021



ATIK DWI YULISTINA



i



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................



i



LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................



ii



KATA PENGANTAR......................................................................................



iii



DAFTAR ISI....................................................................................................



iv



BABI PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang........................................................................................



1



1.2



Rumusan Masalah...................................................................................



3



1.3



Tujuan......................................................................................................



3



1.4



Manfaat....................................................................................................



4



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Konsep Dasar Kehamilan........................................................................



5



2.2



Konsep Dasar Sering Kencing Pada Kehamilan.....................................



40



2.3



Kajian jurnal penelitian...........................................................................



43



BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1



Data Subyektif.........................................................................................



45



3.2



Data Obyektif..........................................................................................



50



3.3



Analisa ....................................................................................................



54



3.4



Intervensi ................................................................................................



54



3.5



Implementasi...........................................................................................



55



3.6



Evaluasi ..................................................................................................



57



BAB 4 PEMBAHASAN 4.1



Pembahasan.............................................................................................



58



BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1



Kesimpulan .............................................................................................



60



5.2



Saran........................................................................................................



60



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009). Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal, tetapi masa kehamilan juga merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat risiko inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan (prawirohardjo, 2009).



1



2



Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika di bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 jumlah AKI di Indonesia sebanyak 305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu hamil (26%) pada waktu nifas (24%) (Kementrian Kesehatan RI, 2012). Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 di Indonesia sebanyak 22,23/1000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian neonatal paling banyak asfiksia (51%), BBLR (42,9%), SC (18,9%), prematur (33,3%), kelainan kongenital (2,8%) dan sepsi (12%) (Riskerdas,2015). Data



provinsi



Jawa



Timur



sendiri



untuk



tiga



tahun



terakhir



cenderung menurun. Hal ini bisa di pahami mengingat selama ini sudah dilakukan dukungan beberapa program dari provinsi ke kabupaten/kota berupa beberapa fasilitas yang baik dari segi manajemen program KIA maupun pencatatan maupun pelaporan, peningkatan ketrampilan dari petugas di lapangan sendiri serta melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaan program KIA. Menurut MDGs tahun 2015 target untuk AKI sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Dan angka ini mengalami penurunan di bandingkan pada tahun 2014 yang telah mencapai 93,52% per 100.000 kelahiran hidup, untuk penyebab kematian tertinggi pada ibu tahun 2015 adalah eklamsia yaitu sebesar 162 (31%) sedangkan penyebab terkecilnya adalah infeksi sebesar 34 (6%). Sedangkan untuk masalah yang terkait



3



3 dengan KIA, bahwa AKB stagnan di angka 25,3/1000 KH (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2015) Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan yang dinilai paling dekat dengan wanita bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Tujuannya ialah untuk menekan angka kematian ibu dan menaikkan derajat kesehatan masyarakat indonesia khususnya pada perempuan.



Selain itu,



setelah melakukan pelayanan kesehatan diharapkan bidan mampu melakukan dokumentasi kebidanan. Dokumentasi kebidanan adalah pencatatan asuhan kebidanan yang telah dilakukan bidan kepada pasien. Pencatatan tersebut sangat diperlukan untuk kelanjutan asuhan yang akan diberikan selanjutnya dan sebagai bukti fisik riwayat kesehatan pasien.



1.2 Rumusan Masalah Bagaimana melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamill fisiologis dengan sering kencing di PUSKESMAS WILANGAN Kab Nganjuk ?



1.3 Tujuan 1.3.1



Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa kebidanan mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil



1.3.2



Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa mampu : 1. Melakukan pengkajian asuhan kehamilan pada ibu hamil



4



2. Mengidentifikasi diagnosa yang dihadapi klien 3. Mengantisipasi masalah potensial 4. Mengidentifikasi kebutuhan segera 5. Menentukan rencana asuhan 6. Mengimplementasi asuhan 7. Mengevalusi asuhan yang telah di berikan



1.4 Manfaat 1.4.1



Bagi penulis Penulis mampu menambah pengetahuan dan ketrampilan cara merawat dan mengatasi masalah yang timbul pada ibu hamil



1.4.2



Bagi profesi Sebagai salah satu masukan bagi organisasi profesi dalam upaya meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil



1.4.3



Bagi klinik Dapat



digunakan



sebagai



masukan



bagi



pelayanan



untuk



meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berupa pemberian informasi serta ketrampilan yang tepat dan adekuat dalam asuhan kebidanan, khusunya pada ibu hamil 1.4.4



Bagi institusi pendidikan Dapat menambah wacana bagi pembaca di perpustakaan dan informasi mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil



5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN 2.1.1 Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan menjadi 3 triwulan pertama dimulai sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dari bulan ke 4 sampai ke 6, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Pudiastuti, 2011 : 1). 2.1.2 Proses Kehamilan Menurut Sulistyawati, Ari (2011 : 35-37), proses



kehamilan



meliputi: 2.1.2.1 Konsepsi Konsepsi yaitu pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. 2.1.2.2 Fertilisasi Fertilisasi yaitu kelanjutan dari proses konsepsi terjadi penyatuan sperma dan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum sperma hingga menjadi buah kehamilan.



6



7



2.1.2.3 Implantasi (nidasi) Implantasi atau Nidasi yaitu masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium. 2.1.3 Mendiagnosa Kehamilan 2.1.3.1 Tanda tidak pasti hamil Tanda – Tanda Kehamilan Tanda tanda kehamilan menurut Ina Kuswanti, 2014:100-103 yaitu : 2.1.3.2 Tanda - tanda presumptive ( dugaan hamil ) 1) Aminorea ( tidak dapat haid ) Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan hari perkiraan lahirnya. 2) Mual dan muntah Biasanya terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, dan sering terjadi pada pagi hari.Dalam batas – batas tertentu keadaan ini masih fisiologis.Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hyperemesis gravidarum. 3) Mengidam Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan semakin tuanya kehamilan.



8



4) Tidak tahan suatu bau – bauan 5) Pingsan Sering dijumpai bila berada di tempat – tempat yang ramai.Sebaiknya tidak perlu pergi ke tempat – tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan dan hilang sesudah kehamilan 16 minggu. 6) Tidak ada selera makan Biasanya terjadi pada bulan – bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi. 7) Lelah 8) Payudara membesar , tegang dan sedikit nyeri, yang disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang



duktus



alveoli



payudara.



Kelenjar



mongomery terlihat lebih membesar. 9) Sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada triwulan kedua kehamilan karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. 10) Konstipasi/obstipasi karena tonus otot – otot usus menurun oleh hormone steroid.



9



11) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (cloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut. 12) Epulis Merupakan suatu hipertrofy papilla ginggivae.Sefing terjadi pada triwulan pertama kehamilan., yang pemekaran vena – vena varises dapat terjadi pada kaki biasanya dijumpai pada triwulan terakhir. Biasanya didapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki, dan betis. Pada kehamilan multigravida kadang – kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, yang kemudia timbul pada triwulan pertama. 13) Betis, dan vulva 2.1.3.3 Tanda kemungkinan hamil 1) Perut membesar Terjadi



pembesaran abdomen secara progesif dari



kehamilan 7 sampai 28 minggu. Pada minggu 16 – 22, pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus keluar panggul dan mengisi rongga abdomen. 2) Uterus membesar Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari rahim 3) Tanda hegar



10



Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah ithsmus uteri sedemikian lunaknya, sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan 1nya pada dinding perut atas sympisis, maka isthmus ini tidak teraba seolah – olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks. 4) Tanda Chadwick Vulva dan vagina tanpak lebih merah, agak kebiru biruan ( livide ) yang disebabkan oleh adanya hipervaskularisasi. Warna porsio juga tampak livide.Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh hormone estrogen. 5) Tanda piscaseck Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembesaran uterus. 6) Kontraksi – kontraksi uterus bila dirangsang ( Braxton hicks ) Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat palpasi atau pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan. 7) Teraba ballotment Pada kehamilan 16 – 20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting dalam uterus ( tubuh janin ).



11



2.1.3.4 Tanda pasti kehamilan Menurut indrayani , 2011 : 143 tanda pasti kehamilan yaitu : 1) Mendengar denyut jantung Denyut jantung janin (DJJ) dapat di deteksi dengan fetoskop dengan doptone. Pada awal kehamilan, denyut jantung janin dapat diidentifikasi dengan menggunakan transvaginal ultrasound pada kehamilan 6 minggu. Sedangkan dengan USG transabominal dapat di deteksi mulai usia kehamilan 8 minggu. Denyut jantung janin juga terdengar pada usia kehamilan 10-12 minggu dengan menggunakan daptone sedangkan apabila menggunakan pinard’s fetal stethoscope baru dapat terdengar mulai usia kehamilan 20 – 24 minggu. 2) Gerakan janin dalam rahim Gerakan janin dapat dirasakan oleh pemeriksa mulai usia jehamilan 20-24 minggu, sedangkan bagian – bagian janin dapat di palpasi mulai usia kehamikan 24 minggu. 3) Tanda Braxton-hiks Bila uterus di rangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uterui, maka tanmda ini tidak di temukan ( romauli suryati,2011 : 97)



12



2.1.4 Perubahan fisiologi ibu hamil Menurut Kuswanti, Ina (2014:90) perubahan fisiologi pada ibu hamil trimester III yaitu : 2.1.4.1 Uterus Isthmus lebih nyata menjadi bagian dari korpus uteri dan berkembangan menjadi segmen bawah rahim.kontraksi otototot bagian atas uterus menjadi segmen bawah rahim lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal segmen bawah yang lebih tipis. 2.1.4.2 Sistem perkemihan Keluhan sering timbul lagi pada akhir masa kehamilan, kepala janin mulai turun kepintu atas tanggul dan kandung kemih mulai tertekan kembali. 2.1.4.3 Sistem musculoskeletal Otot



rektus



abdominalis



deapat



memisah



yang



menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah. Akibat peningkatan hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan atau otot terutama otot pada pelvic. 2.1.4.4 Sistem kardiovaskuler Aliran darah meningkat lebih cepat seiring dengan pembesaran uterus, akibatnya lebih banyak oksigen yang



13



diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus dan posisi maternal mempengaruhi aliran darah. 2.1.4.5 Sistem Integument Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum livid atau alba, areola mamae, papila mamae, linea nigra, cloasma akibat perubahan keseimbangan hormon. Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang (Romauli, 2011: 75). 2.1.4.6 Metabolisme Dengan adanya kehamilan, metabolisme mengalami perubahan yang mendasar, dimana perubahan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI (Kuswanti, Ina,2014: 87). 2.1.4.7 Sistem Pernapasan Keluhan sering sesak nafas dan nafas pendek disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.Kapasitas vital paru meningkat sedikitselama hamil (Kuswanti, 2014: 87). 2.1.5 Perubahan Psikologi Wanita Hamil Menurut Sulistyawati Ari, (2009:76-77) beberapa perubahan psikologi pada wanitahamilTrimester III ( periode penantian dengan penuh kewaspadaan )



14



2.1.5.1 Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. 2.1.5.2 Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu 2.1.5.3 Takut akan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akam keselamatannya. 2.1.5.4 Khawatir bayi akan dilajirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatiran. 2.1.5.5 Merasa sedih karena akan terpisah dengan bayinya. 2.1.5.6 Merasa kehilangan perhatian 2.1.5.7 Perasaan mudah terluka dan sensitive 2.1.5.8 Libido menurun 2.1.6 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil 2.1.6.1 Oksigen Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine) (Kusmiyati, 2009: 99) 2.1.6.2 Nutrisi Ibu Hamil Menurut Kusmiyati (2009 : 99-100), gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari. Nutrisi dibagi sebagai berikut : 1) Kalori Di Indonesia, kebutuhan kalori untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal.



15



Kalori dipergunakan untuk produksi energi. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Zat pembangun dan zat pengatur bisa didapat dari lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna (Kusmiyati, 2009: 99-100). 2) Protein Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/KgBB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap (Kusmiyati, 2009: 100) 3) Mineral Menurut (Kusmiyati, 2009: 100), pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengah kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosusper hari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita sedikit anemik dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum



16



susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila ibu tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram per hari. (Kusmiyati, 2009: 100). 4) Vitamin Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin.



Pemberian



asam folat terbukti



mencegah



kecacatan pada bayi (Kusmiyati, 2009: 100) Dimulai dengan meberikan satu tablet sehari sesegera mungkin



setelah



rasa



mual



hilang.



Tiap



tablet



mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin, Abdul Bari. 2009: 91) 2.1.6.3 Imunisasi Sebagai upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor resiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Imunisasi untuk pencegahan penyakit tetanus dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu sesuai dengan kelompok umur.Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur 2-11 bulan



17



sebanyak



3



kali



dengan



interval



waktu



minimal



4



minggu.Selanjutnya imunisasi DT diberikan pada anak umur 6-7 tahun (kelas 1 SD) sebanyak 1 kali sebagai imunisasi ulang.Imunisasi TT pada anak diberikan kepada anak sekolah kelas 2 dan 3 SD masing-masing diberikan sebanyak 1 kali.Terakhir imunisasi TT diberikan pada WUS, ibu hamil dan calon pengantin (Depkes RI, 2009). Untuk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pada WUS, maka dianjurkan diberikan 5 dosis.Dosis keempat diberikan 1 tahun setelah dosis ketiga, dan dosis kelima diberikan 1 tahun setelah dosis keempat.Imunisasi TT dapat diberikan selama kehamilan, bahkan pada periode trimester pertama. Penentuan status imunisasi WUS dibedakan kelahiran WUS pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 dan WUS yang lahir setelah tahun 1993, dimana tahun 1979 adalah tahun dimulainya program imunisasi dasar lengkap dan tahun 1993 adalah tahun dimulainya Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Untuk WUS yang lahir pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 dan ingat jika pada saat sekolah SD dilakukan imunisasi, maka status imunisasinya : 1) TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD 2) TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD



18



3) TT III adalah waktu imunisasi calon pengantin (calon pengantin) 4) TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil dan 5) TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 namun tidak ingat pada waktu sekolah SD dilakukan imunisasi, maka status imunisasinya : 1) TT I adalah waktu imunisasi caten pertama; 2) TT II adalah satu bulan setelah TT I; 3) TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan 4) TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993 yang tidak mempunyai KMS Balita dan kartu TT di SD, maka status imunisasinya : 1) TT I adalah waktu imunisasi caten pertama; 2) TT II adalah satu bulan setelah TT I; 3) TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan 4) TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993 yang tidak mempunyai KMS Balita namun mempunyai kartu TT di SD, maka status imunisasinya : 1) TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD;



19



2) TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD; 3) TT III adalah waktu imunisasi caten yang pertama; 4) TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan 5) TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993, mempunyai KMS Balita dan mempunyai kartu TT di SD, maka status imunisasinya : 1) TT I sampai dengan TT IV dapat dilihat di KMS dan kartu TT 2) TT V adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil. Dengan mengetahui status imunisasi TT bagi wanita usia subur diharapkan dapat membantu program imunisasi dalam penurunan kasus penyakit tetanus khususnya bagi bayi yang baru lahir (http://dinkes.kulonprogokab.go.id). 2.1.6.4 Personal Higiene Kebersihan harus dijaga selama hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri, terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama hamil dapat



20



mengakibatkan



perburukan



hygiene



mulut



dan



dapat



menimbulkan karies gigi (Kusmiyati, 2009: 101). 2.1.6.5 Pakaian selama hamil Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu: 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik (2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah. Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi



rasa



tidak



enak



karena



pembesaran



dan



kecenderingan menjadi pendulans (Kusmiyati, 2009: 101) 2.1.6.6 Eliminasi Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. 2.1.6.7 Seksual Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak diperbolehkan bila: terdapat



21



perdarahan pervaginam, terdapat riwayat abortus berulang, abortus/partus prematurus imminens, ketuban pecah, serviks telah membuka (Kusmiyati, 2009 : 102). 2.1.6.8 Perawatan Payudara Ibu hamil harus merawat payudaranya karena berguna untuk



menjaga



bentuk



payudaranya



dan



juga



akan



memperlancar pengeluaran air susu ibu (ASI). Hal yang harus diperhatikan adalah memakai bra yang dapat menyokong payudara dan jangan terlalu ketat, hindari membersihkan puting susu dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi, bersihkan puting susu dengan minyak kelapa atau baby oil lalu bilas dengan air hangat (Sulistyawati, 2009 :118). 2.1.6.9 Mobilisasi dan body mekanik Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat (Kusmiyati, 2009 : 103). Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil menurut Kusmiyati, (2009 : 103): 1) Duduk



22



Tempatkan tangan di lutut dan tarik tubuh ke posisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri. 2) Berdiri Berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki. 3) Berjalan Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu



berhak



tinggi atau tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan. 4) Tidur Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah (Kusmiyati, 2009 : 102). 5) Bangun dari berbaring Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring. 6) Membungkuk dan mengangkat



23



Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki.



24



7) Senam Hamil Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minngu. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal dan mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan pada ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan.



Syarat



senam



hamil



:



telah



dilakukan



pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter dan bidan, latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu, dilakukan secara teratur dan disiplin serta sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik dibawah pengawasan instruktur senam hamil (Kusmiyati, 2009 : 102). 2.1.7 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil 2.1.7.1 Support keluarga Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keluarga (Kuswanti , Ina,2014:135). 2.1.7.2 Support dari tenaga kesehatan Menenangkan



ibu,



membicarakan



kembali



tentang



bagaimana tanda-tanda persalinan yang sebenarnya dan menyakinkan ibu bahwa bidan harus selalu bersama ibu untuk membantu melahirkan bayinya (Kuswanti , Ina,2014:136).



25



2.1.7.3 Persiapan menjadi orang tua Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu ayah dan keluarga.persiapan menjadi orang tua dapat dilakukan dengan banyak konsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua (Kuswanti , Ina,2014:137). 2.1.8 Ketidaknyamanan dalam Kehamilan dan Cara Mengatasi Menurut



Husain,



Farid



(2014



:134-135)



ada



beberapa



ketidaknyamanan dalam ibu hamil dan cara mengatasi antara lain : 2.1.8.1 Sering berkemih Sering



kencing



atau



berkemih



disebabkan



karena



tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih meningkat. Penangannya : Bidan dapat menjelaskan kepada ibu bahwa sering berkemih merupakan hal normal akibat dari perubahan terjadi selama kehamilan, menganjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur agar istirahat ibu tidak terganggu.



26



2.1.8.2 Varises Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya kadar hormone progesterone dan estrogen sehingga aliran darah balik menuju jantung melemah dan vena dipaksa bekerja lebih keras untuk mendapat memompa darah.karenanya, varises



banyak



terjadi



pada



tungkai,



vulva



atau



rectum.penekanan uterus yang membesar selama kehamilan pada vena panggul saat duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inverior saat ia berbaring dapat pencetus terjadinya varises. Penanganan : Cara mengatasi varises dan kram antara lain yaitu dengan cara melakukan exercise selama hamil dengan teratur, menjaga sikap tubuh yang baik, tidur dengan posisi kaki yang lebih tinggi selama 10-15 menit dan dalam keadaan miring, hindari dengan posisi duduk dengan kaki yang menggantung, dan gunakan stoking, serta mengonsumsi suplemen kalsium. 2.1.8.3 Wasir Hemoroid sering terjadi pada ibu hamil dari pada ibu yang tidak hamil.hemoroid sering didahului dengan konstipasi. Oleh karena itu, penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid.pembesaran uterus menyebabkan peningkatan pada tekanan vena rectum secara spesifik. Pengaruh hormone



27



progesterone dan tekanan yang disebabkan oleh uterus menyebabkan vena vena pada rectum mengalami tekanan yang lebih dari biasanya. Secara pasti ibu harus mengonsumsi banyak makanan yang mengandung serat dan cairan dapat mengurangi hemoroid. Cara mengatasi : 1) Hindari memaksa mengejan saat defekasi jika tidak merangsang untuk mengajan 2) Mansi berendam (hangatnya air tidak hanya member kenyamanan, tetapi juga meningkatkan sirkulasi peredaran darah) 3) Anjurkan ibu untuk memasukkan kembali hemoroid kedalam rectum 4) Lakukan latihan pengencangan perineum dengan senam kegel. 2.1.8.4 Sesak Nafas Keluhan sesak nafas sering terjadi karena adanya perubahan pada volume paru yang terjadi akibat perubahan anatomi toraks selama kehamilan. Dengan bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan semakin mempengaruhi diafragma ibu hamil, dimana diafragma terdorong keatas sekitar 4 cm disertai pergeseran keatas tulang iga. Cara mengatasi :



28



Meenganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat dan berlebihan , disamping itu ibu juga harus memperhatikan posisi pada saat duduk dan berbaring, ibu hamil harus duduk dengan punggung yang tegak, jika perlu disangga dengan bantal pada bagian punggung, hindari posisi tidur terlentang karena dapat terjadi ketidak seimbangan ventilasi pervusi akibat tertekannya vena dan sesak nafas dapat mengakibatkan gangguan tidur pada malam hari. 2.1.8.5 Bengkak pada kaki Bengkak biasanya terjadi pada usia kehamilan diatas 34 minggu. Hal ini dikarenakan tekanan uterus yang semakin meningkat



dan



mempengaruhi



sirkulasi



cairan.dengan



bertambahnya tekanan pada uterus dan tarikan gravitasi menyebabkan retensi cairan semakin besar. Cara mengatasi : 1) Anjurkan ibu untuk memperbaiki sikap tubuhnya, terutama pada saat duduk dan tidur.hindari posisi duduk dengan kaki yang menggantung karena akan meningkatkan tekanan akibat gaya gravitasi yang akan menimbulkan bengkak. 2) Hindari memakai pakaian yang ketat dan berdiri lama, duduk tanpa adanya sandaran. 3) Lakukan latihan ringan dan berjalan teratur untuk memfasilitasi peningkatan sirkulasi 4) lakukan mandi hangat untuk menenangkan.



29



2.1.8.6 Kram pada Kaki Kehamilan lebih dari 24 minggu sampai dengan 36 minggu kehamilan.keadaan ini terjadi karena adanya gangguan aliran atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh tertekannya pembuluh tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan lanjut.kram juga dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar fosfat dan penurunan kadar kalsium. Cara mengatasi : 1) Meminta ibu untuk meluruskan kakinya yang kram dalam posisi berbaring kemudian menekan tumitnya atau denga posisi berdiri dengan tumit menekan pada lantai. 2) Menyarankan ibu untuk melaksanakan latihan ringan dengan cara memposisikan kaki lebih tinggi dari tempat tidur sekitar 20-25 cm. 3) Menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi vitamin B,C,D kalsium dan fosfor agar terdapat keseimbangan antara kadar dalam tubuh ibu dan menghindari terjadinya keluhan. 2.1.8.7 Gangguan tidur dan mudah lelah Pada trimester III hamper semua wanita wanita mengalami gangguan tidur. Cepat lelah pada kehamilan disebabkan oleh



30



nokturia ( sering berkemih dimalam hari), terbangun dimalam hari dan mengganggu tidur yang nyenyak. Cara mengatasi: 1) mandi air hangat 2) minum air hangat, seperti susu sebelum tidur 3) lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur 2.1.8.8 Nyeri Perut Bawah Nyeri perut bawah dapat disebabkan oleh muntah yang berlebihan dan konstipasi yang dialami oleh sebagian besar ibu dalam kehamilannya. Cara mengatasi : Ibu dengan tirah baring, mengubah posisi ibu agar uterus yang mengalami torsi dapat kembali kekeadaan semula tanpa harus diberikan manipulasi. 2.1.8.9 Striae Gravidarum Cara mengatasi : 1. Gunakan emolien topical atau antipruritic jika ada indikasinya. 2. Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen (Kuswanti, Ina, 2014 : 129). 2.1.8.10 Keputihan Peningkatan cairan serviks selama kehamilan karena pengaruh peningkatan vaskularisasi dan hiperanemia pada



31



bagian serviks vagina dan perineum. Hal ini menyebabkan terjadinya pengentalan mukosa, jaringan ikat melonggar dan sel sel otot polos hipertropi.selain itu, estrogen memicu peningkatan jumlah glikogen pada epithelium vagina yang diproduksi oleh lactobacillus acidophilus dordellin dan menyebabkan PH vagina menjadi asam. Cara mengatasi : a. Menjaga kebersihan genetalia b. Mengganti celana dalam sesering mungkin c. Memelihara alat reprodusi agar tetap kering setelah buang air kecil untuk mencegah timbulnya mikroorganisme ( Husain, Farid, 2014 :90-92). 2.1.8.11 Nyeri ligamentum rotundum Cara mengatasi : a. Berikan penjelasan penyebab nyeri b. Tekuk lutut kearah abdomen c. Mandi air hangat d. Gunakan bantalan pemanas area yang terasa sakit hanya jika tidak terdapat kontraindikasi e. Gunakan bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya letakkan diantara lutut sewaktu dalam posisi berbaring (Kuswanti, Ina, 2014) 2.1.8.12 Perut kembung Cara mengatasi :



32



a. Hindari makanan yang mengandung gas b. Mengunyah makanan yang secara sempurna c. Lakukan secara teratur d. Pertahankan buang air besar yang teratur ( Kuswanti, Ina, 2014) 2.1.8.13 Pusing Cara mengatasi : a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang sangat sesak c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang ( Kuswanti, Ina, 2014) 2.1.8.14 Nyeri punggung Rasa nyeri pada ibu hamil dapat dirasakan pada saat usia kehamilan mulai dari 12 minggu dan akan meningkat pada usia kehamilan 24 minggu sampai mnjelang persalinan. Rasa nyeri sering dirasakan pada ibu pada malam hari, dikarenakan oleh pengaruh aliran darah vena kearah lumbal sebagai peralihan cairan dari intraseluler kearah ekstraseluler akibat dari aktivitas yang dilakukan ibu. Seiring bertambahnya usia kehamilan dan perkembangan janin yang menyebabkan muatan didalam uterus bertambah, yang menjadikan uterus membesar. Pembesaran uterus ini akan memaksa ligament, otot-otot, serabut saraf dan punggung teregangkan, sehingga



33



beban tarikan tulang punggung kearah depan akan bertambah yang



menyebabkan



lordosis



fisiologi.



Hal



ini



yang



menyebabkan nyeri punggung pada ibu hamil. Cara mengatasi : a. Dengan latihan latihan senam hamil b. Memberitahu ibu dengan menjaga posisi tubuhnya c. Menganjurkan ibu untuk melakukan exercise selama hamil untuk melatih otot-otot tubuh serta membantu dalam menyesuaikan dengan perubahan fidiologi. d. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitasnya serta menambah waktu istirahat jika diperlukan (Husain, Farid, 2014 :85-87). 2.1.9 Pemeriksan Kehamilan 2.1.9.1 Tes Urine Kehamilan (Tes HCG) Tes urine dilakukan sedini mungkin saat diketahui adanya aminore. Test urine untuk mengetahui kadar HCG yaitu suatu hoemon yang menghasilkan embrio saat terjadinya kehamilan yang akan meningkat dalam urine dan darah seminggu setelah konsepsi.urine yang digunakan yaitu urine pada pagi hari ( Kuswanti, Ina,2014 :104). 2.1.9.2 Perkiraan Tinggi Fundus Uteri (TFU). 2.1.9.3 Palpasi Abdomen



34



Palpasi abdominal dilakukan dengan tujuan untuk menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian bagian janin, letak dan presentasi, kontraksi rahim, Braxton Hicks dan his. 2.1.9.4 Leopold I Untuk menentuka tinggi fundus uteri , untuk menentukan usia kehamilan. Selain itu, dapat juga ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri. Teknik pelaksanaan : 1. kedua tangan memeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri. 2. Tentukan fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan. 3. Rasakan bagian fundus (bokong atau kepala atau kosong). 2.1.9.5 Leopold II Untuk mengetahui bagian janin yang ada 1 disebelah kanan atau kiri perut ibu. Teknik pelaksaan : 1. Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah samapai disamping kiri dan kanan umbilicus 2. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin. 3. Tentukan bagian bagian kecil janin. 2.1.9.6 Leopold III Bertujuan untuk bagian janin yang berada di bagian bawah uterus ibu.



35



Teknik pelaksanaan: 1. Pemeriksaan harus dilakukan dengan hati hati karena dapat mengakibatkan perasaan tidak nyaman bagi pasien. 2. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. 3. Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagement atau belum. 2.1.9.7 Leopold IV Bertujuan untuk menentukan bagian janin mana yang terletak dibawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk dalam pintu atas panggul. Teknik pelaksanaan : 1. Pemeriksa mengubah posisinya menghadap kearah kiri pasien 2. Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin. 3. Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin ( Kuswanti, Ina,2014 :105-108) 2.1.9.8 Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ) Denyut jantung janin merupakan salah satu indikator penentu kesejahteraan janin. Denyut jantung janin mulai mengalami penurunan pada usia kehamilan 20 minggu dari 155 denyutan/ menit menjadi 144 denyutan/ menit hingga usia



36



30 minggu. Pada kehamilan aterm denyutan denyutan memiliki jumlah rerata 140 denyutan/menit Denyut jantung normal janin berfrekuensi antara 110-160 denyutan/menit.Jika denyutan 160



denyutan/menit.Takhikardi



dan



bradikardi



dapat



menandakan janin dalam kondisi tidak baik karena disertai adanya penurunan atau penambahan gerakan janin (Irianti bayu, 2014: 222-223). 2.1.9.9 Menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL) dan Usia Kehamilan (UK) Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran Mc. Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus uteri memakai metlin satuan cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian dihitung untuk menentukan taksiran berat janin (TBJ) (Elizabeth, 2013 : 89). Cara menghitung TBJ : Jika kepala belum masuk panggul = (TFU-12) x 155 Jika kepala sudah masuk panggul = (TFU-11) x 155 Tabel 2.1



Tinggi Fundus Uteri Menurut Usia Kehamilan



Tinggi fundus uteri dalam cm



Umur kehamilan dalam bulan



20 23 26 30



5 6 7 8



37



33 9 Sumber: Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, 1983 : 164 Menurut Sulistyawati (2009 : 52-53), cara menentukan HPL yaitu pertama-tama harus mengetahui HPHT. Biasanya digunakan rumus Neagle yaitu : HPL = HPHT + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun



Contohnya : 20 – 4 – 2008 +7 – 3 + 1 27 – 1 – 2009 Sedangkan



untuk



menentukan



UK



yaitu



dengan



menggunakan rumus, contohnya : Tanggal periksa : 21 – 10 – 13 HPHT



: 12 – 02 – 13 9 – 8 x 4 = 32 minggu + 4 minggu 1 hari = 36 minggu 1 hari 8 x 2 ½ = 20 hari + 9 hari (29 hari = 4 minggu 1 hari)



Jadi UK adalah 36 minggu 1 hari. 2.1.10 Faktor Risiko Kehamilan 2.1.10.1 Definisi Faktor Risiko Kehamilan Faktor risiko kehamilan adalah kondisi pada ibu hamil yang



dapat



terjadinya



menyebabkan komplikasi



pada



kemungkinan persalinan



risiko/bahaya yang



dapat



38



menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan bayinya (Rochjati, Poedji, 2011: 29). 2.1.10.2 Klasifikasi Faktor Risiko Menurut Poedji Rochjati (2011: 31), kelompok faktor risiko berdasarkan kapan ditemukan, cara pengenalan, dan sifat risikonya, faktor risiko dikelompokkan dalam 3 kelompok FR I, II, dan III. 1) Kelompok FR I : Ada-Potensi-Gawat-Obstetri/APGO. Ada masalah yang perlu diwaspadai dengan 10 faktor risiko 7 terlalu dan 3 pernah. (1) Terlalu muda hamil ≤ 16 tahun (skor 4) (2) Terlalu lambat hamil pertama kali, kawin ≥4 tahun (skor 4) (3) Terlalu tua hamil pertama ≥ 35 tahun (skor 4) (4) Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 tahun (skor 4) (5) Terlalu lama hamil lagi ≥10 tahun (skor 4) (6) Terlalu banyak anak, 4 atau lebih (skor 4) (7) Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun (skor 4) (8) Terlalu pendek ≤145 cm (skor 4) (9) Pernah gagal kehamilan (skor 4) (10) Pernah melahirkan dengan : a) Tarikan tang / vakum (skor 4) b) Uri dirogoh (skor 4) c) Diberi infuse/transfuse (skor 4)



39



d) Pernah operasi sesar (skor 8) 2) Kelompok FR II : Ada-Gawat-Obstetri/AGO. Ada tanda bahaya awal dengan 8 faktor risiko. Ibu AGO berisiko terjadinya



komplikasi



persalianan



lebih



besar,



membutuhkan komunikasi informasi edukasi (KIE) berulang kali agar peduli sepakat melakukan rujukan terencana ke pusat rujukan. (1) Penyakit pada ibu hamil : a) Kurang darah (skor 4) b) Malaria (skor 4) c) TBC paru (skor 4) d) Payah jantung (skor 4) e) Diabetes (skor 4) f) Penyakit menular seksual (skor 4) (2) Bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi (skor 4) (3) Hamil kembar 2 atau lebih (skor 4) (4) Hamil kembar air (hydramnion) (skor 4) (5) Bayi mati dalam kandungan (skor 4) (6) Kehamilan lebih bulan (skor 4) (7) Letak sungsang (skor 8) (8) Letak lintang (skor 8) 3) Kelompok



FR



III



:



Ada-Gawat-Darurat-Obstetrik/AGDO. Ibu AGDO dalam



40



kondisi yang langsung dapat mengancam nyawa ibu/janin dengan 2 faktor risiko, harus segera dirujuk tepat waktu ke rumah sakit. (1) Perdarahan dalam kehamilan ini (skor 8) (2) Preeklamsia berat/kejang-kejang (skor 8) Menurut buku KIA (2015 : 32) Faktor risiko juga dapat dikelompokkan berdasarkan skor. Kelompok risiko berdasarkan



tiap



kotak,



ada



3



kelompok



risiko



diantaranya : (1) Kehamilan Risiko Rendah (KRR), yaitu hasil jumlah skor 2 dengan kode warna hijau. Persalinan ditolong bidan di BPM. (2) Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), yaitu hasil jumlah skor 6-10 dengan kode warna kuning. Persalinan ditolong bidan atau dokter di puskesmas atau rumah sakit. (3) Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST), yaitu ibu dengan jumalh skor ≥ 12 dengan kode warna merah, ibu hamil dengan faktor risiko ganda. Persalinan ditolong dokter di rumah sakit. 2.1.11 Konsep Antenatal Care 2.1.11.1 Pengertian Antenatal Care Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,



41



dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) (Pudiastuti, 2011 : 167). 2.1.11.2 Tujuan Asuhan Antenatal Menurut Ina Kuswanti, (2014: 6), tujuan asuhan kebidanan meliputi : 1) Untuk memfasilitasi hamil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi dengan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu. 2) Mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa selama hamil 3) Mempersiapkan kelahiran bayi 4) Memberikan pendidikan ibu hamil, suami dan keluarga 5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan dapat memberikan ASI eksklusif 6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang normal 7) Membantu ibu mengambil keputusan klinik 2.1.11.3 Jadwal Pelaksanaan ANC Menurut Ina Kuswanti, (2014: 9), standard ANC yaitu : Kunjungan ANC minimal 4 kali : 1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu) 2) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 13-28 minggu)



42



3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 29-40 minggu) 2.1.11.4 Standar ANC Pelayanan ANC menurut Kuswanti, Yuni, (2014:20-21) pada pemeriksaan kehamilan bidan memeriksa dengan 14 T: 1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2) Tekanan darah 3) Tinggi Fundus Uteri 4) Tetanus Toksoid (suntik TT) 5) Pemberian tablet zat besi 6) Test tahap penyakit menular seksual 7) Temu wicara/ konseling 8) Pemeriksaan HB 9) Pemeriksaan urine Protein 10) Test reduksi urine 11) Perawatan payudara 12) Pemelihara tingkat kebugaran (senam hamil) 13) Terapi yodium kapsul 14) Terapi obat malaria



2.2 Konsep Dasar Sering Kencing Pada Kehamilan 2.2.1 Kehamilan dengan sering kencing Kehamilan tidak selalu berjalan dengan normal atau tanpa keluhan. Setiap kehamilan mempunyai banzak resiko dan banyak



43



keluhan yang dialami oleh setiap masing- masing ibu. Misalnya, kehamilan dengan keluhan sering kencing. Dan desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuhdan sering kencing (miksi). Frekuensi miksi yang sering terjadi pada trimester pertama akibat desakan uterus ke kandung kemih. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang, tetapi tidak menutup kemungkinan ibu hamil masih mengalaminya. Pada akhir trimester, gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih (Walyani, 2015) Selama hamil ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16 – 24 minggusampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah dan ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/ tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung (Sulistyawati,2009)



44



2.2.2 Penyebab Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser keatas. Kogesti panggul pada masa kehamilan di tunjukkan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra (Kusmiyati, 2010). Pada akhir krhamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul sehingga sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan uretra lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri. Perubahan – perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume yang besar dan juga memperlambat laju aliran urine (Pantiawati, 2010). 2.2.3 Dampak Keluhan



sering



kencing



akan



menzebabkan



gangguan



ketidaknyamanan, ibu hamil akan sulit tidur dan apabila menahan keinginan untuk buang air kecil, bisa menyebabkan infeksi saluran kencing yang di picu karena adanya bakteriuria asimtomatik (Triyana, 2013).



45



Apabila ibu hamil dengan keluhan sering kencing tidak bisa menjaga kebersihan alat kelamin bisa mengakibatkan keputihan, adan apabila keluhan sering kencing ini tidak teratasi bisa mengarah ke infeksi saluran kemih, telah di ketahui berhubungan dengan kesudahan kehamilan yang buruk, seperti bagi ibu akan berakibat persalinan preterm, dan bagi janin dan berakibat pertumbuhan janin terhambat, bahkan jalan lahir mati (stillbirth) (Gustrianty dkk, 2015). 2.2.4 Penatalaksanaan Menurut Triyana,( 2013) berikut yang dapat diterapkan untuk mengatasi sering buang air kecil : 2.2.4.1 Jangan penah menahan keinginan buang air kecil, karena ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih 2.2.4.2 Meskipun mengalami sering buang air kecil, namun porsi minum jangan di kurangi 2.2.4.3 Perbanyak minum pada siang hari 2.2.4.4 Sering buang air kecil bisa membuat kondisi daerah alat kelamin lembab. Oleh karena itu, menganjurkan untuk menjaga alat kelamin agar tetap bersih terhindar dari keputihan.



2.3 Kajian jurnal penelitian Berdasarkan penelitian dari kiki megasari, 2019 yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Trimester III dengan Ketidaknyamanan Sering Buang Air Kecil



bahwa



Pada



masa



kehamilan



ibu



hamil



sering



merasakan



46



ketidaknyamanan selama hamil baik pada trimester I, II dan III. Rasa ketidak nyamanan yang sering dirasakan oleh ibu hamil adalah sering buang air kecil. Rasa ketidaknyamanan sering buang air kecil ini apabila tidak segera diatasi akan berdampak tidak baik bagi ibu hamil,diantaranya dapat mengakibatkan infeksi terutama infeksi saluran kemih apabilaibuseringmenahan kencing dan atau kondisi celana dalam selalu lembab karena bertumpuknya kuman disaluran kemih maka hal ini dapat berisiko pada janin, kehamilan dan saat melahirkan, bahkanbisa terjadi kelahiran premature (tidak cukup bulan) dan bayi dengan BBLR (berat badan lahir rendah). Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul maka perlu dilakukan ANC yang komprehensif oleh tenaga kesehatan atau bidan yang berkompeten. Sedangkan penelitian dari Wulan dkk, 2018 yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A Dengan Sering Kencing Di BPM Siti Rofiatun A.Md.Keb Di Desa Sambirejo, Kec. Jogoroto, Kab. Jombang bahwa asuhan secara komprehensif pada Ny. A selama kehamilan trimester III dengan sering kencing tidak ditemukan adanya komplikasi pada saat kehamilan.



47



BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III 1. PENGKAJIAN 1.1 DATA SUBJEKTIF Anamnesa dilakukan oleh:Atik Dwi Yulistina Di



: PKM WILANGAN



Tanggal



Pukul : 09.30 WIB



: 08 maret 2021



1.1.1 IDENTITAS KLIEN Nama Klien



: Ny.G



Nama Suami : Tn. S



Umur



: 23 tahun



Umur



Suku/ Bangsa : Jawa Indonesia



: 25 Tahun



Suku/ Bangsa : Jawa



Indonesia Agama



: Islam



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



: Swasta



Penghasilan



: -



Penghasilan



: 1500/ bulan



Alamat



: Wilangan



Alamat



: Wilangan



1.1.2 Alasan kunjungan saat ini : ingin memeriksakan kehamilan 1.1.3 Keluhan utama : ibu mengatakan sering kencing 1.1.4 Riwayat menstruasi 



Menarche



: 13 Tahun







Siklus menstruasi : 28







Lama







Banyaknya darah : 3 kali sehari ganti pembalut



(teratur/tidak teratur)



: 7 hari



48



49







Konsistensi



: encer







Dysmenorhoe



: Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah menstruasi)







Flour albus



: Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah menstruasi) Warna: bening....Bau: tidak berbau...Gatal:.tidak gatal







HPHT



: 14 juli 2020







HPL



:20 april 2021



1.1.5 Status perkawinan 



Kawin



: 1 kali







Lama kawin



: 1 tahun



1.1.6 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu No. 2.4



Suami ke 1



Kehamilan Umur penyul



penol



Persalinan Jenis temp



penyul



Nifas penyul



L/P



BB/PB



Anak menyusui



Hamil ini



1.1.7 Riwayat kehamilan sekarang  Hamil yang ke



:1



 Umur kehamilan



: 33 minggu 4 hari



 Gerakan anak pertama kali dirasakan  Gerak anak sekarang



: baik



: pada usia 4 bulan



H/M



KB



Ket



50



 Periksa kehamilan : ANC TM I



ANC TM II



ANC TM III



: 2 kali Keluhan : mual Hasil pemeriksaan : KU baik, PP tes urin positif Terapi : asam folat satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : pola makan sedikit tapi sering : 3 kali Keluhan : tidak ada Hasil pemeriksaan : kehamilan normal Terapi :tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : senam hamil, tanda bahaya kehamilan : 3 kali Keluhan : Tidak ada Hasil pemeriksaan : kehamilan normal Terapi : tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari Penyuluhan yg didapat : tanda – tanda persalinan, ASI eksklusif



 Riwayat imunisasi TT



:-



 Status TT



: T5



 Pernah mendapatkan tablet Fe: ya, jumlah:30 tablet/bulan  Fe diminum teratur



: Ya



 Pemeriksaan yang sudah pernah didapat : Hb/ Golongan darah/ Plano test/ Reduksi/ Albumin/Hsag,hiv.dll Hasil.Hb 12 gr/dl golda O reduksi urine negatif albumin negatif  KIE yang sudah pernah didapat



: semuanya sudah di dapatkan



51



Senam hamil/ Gizi/ Persiapan laktasi/ Persiapan kelahiran/ Tanda bahaya kehamilan/ tanda-tanda kelahiran/ pemeriksaan kehamilan dan imunisasi/ ASI eksklusif/



52



1.1.8 Riwayat kesehatan keluarga a. Keturunan kembar



: tidak ada



Dari pihak siapa



:-



b. Penyakit keturunan



: tidak ada



Jenis penyakit



: tidak ada



c. Penyakit lain dalam keluarga



Dari pihak siapa: -



: tidak ada



siapa: Jenis penyakit



: tidak ada



1.1.9 Riwayat kesehatan yang lalu  Penyakit menahun



: tidak ada



 Penyakit menurun



: tidak ada



 Penyakit menular



: tidak ada



1.1.10 Keadaan psikososial a. Kehamilan ini diharapkan/ tidak Alasan



:



b. Kehamilan ini direncanakan/ tidak Alasan



:



c. Harapan terhadap kehamilan sekarang - Jenis kelamin



: laki laki



- Penolong



: Bidan



- Tempat bersalin : BPM 1.1.11 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga



Dari



pihak



53



 Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil



:



acara



3



bulanan dan 7 bulanan  Kebiasaan keluarga yang menghambat



: tidak ada



 Kebiasaan keluarga yang menunjang



: tidak ada



 Dukungan dari suami



: suami mendukung



 Dukungan dari keluarga yang lain : keluarga mendukung 1.1.12 Pola kebiasaan sehari-hari a. Pola Nutrisi Sebelum hamil



: makan 3 kali sehari 1 piring habis



dengan nasi lauk sayuran dan kadang buah , minum 5 – 6 gelas sehari dengan air putih kadang teh Selama hamil



: makan 3 kali sehari setengah piring



habis dengan nasi lauk ikan, telur sayuran dan buah buahan, minum 7-8 gelas sehari dengan air putih kadang teh dan susu Keluhan yang dirasakan



: tidak ada keluhan pada pola makan



b. Pola Eliminasi Sebelum hamil



: bab 1 kali sehari, bak 4-5 kali sehari



Selama hamil



: bak 1 hari sekali , bak 7-8 kali



sehari Keluhan yang dirasakan



: sering kencing



c. Pola istirahat tidur Sebelum hamil



: malam 7 jam siang 1 jam



Selama hamil



: malam 6 sampai 7 jam , siang 2 jam



Keluhan yang dirasakan



: tidak ada



54



d. Pola Aktivitas Sebelum hamil



: melakukan pekerjaan rumah tangga



Selama hamil



: melakukan pekerjaan rumah tangga



Keluhan yang dirasakan



: tidak ada



e. Pola seksualitas Sebelum hamil



: 4 sampai 5 kali dalam 1 minggu



Selama hamil



: 2 kali seminggu



Keluhan yang dirasakan



: tidak ada



f. Perilaku Kesehatan Penggunaan obat/jamu/rokok, dll sebelum hamil : tidak ada Penggunaan obat/jamu/rokok, dll selama hamil



: minum obat



hanya dari bidan g. Personal Hygiene Mandi, keramas, gosok gigi



: mandi 2 kali sehari, keramas



3 kali seminggu, gosok gigi 3 kali sehari Ganti celana dalam dan pembalut : sehari 2 sampai 3 kali Cara membersihkan genetalia



: dengan sabun



Keluhan yang dirasakan



: tidak ada



1.2 DATA OBJEKTIF 1.2.1 Pemeriksaan Umum 



Kesadaran



: composmentis







TD



: 110/80 mmhg



55







Suhu



: 36,5 0 C







Nadi



: 85 X/menit







RR



: 22 X/ menit







BB (sebelum hamil): 53 Kg



sekarang:



60



Kg 



TB



: 158 cm







LILA



: 27 cm



1.2.2 Pemeriksaan Khusus 1. INSPEKSI  Kepala



: simetris, tidak ada benjolan tidak ada lesi



 Muka



: Kelopak mata Conjungtiva



: annanemis



Sklera



: anicterus



 Mulut dan gigi : Bibir



 Hidung



:



: simetris, tidak kering



Lidah



: merah muda



Gigi



: utuh tidak ada karies



: Simetris



: simetris



Sekret



:tidak ada



Kebersihan :bersih  Leher



: Pembesaran vena jugularis : tidak ada Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada



 Dada



: Simetris



: ya



56



 Perut



Pembesaran payudara



: tidak ada



Hiperpigmentasi



:ya



Papila mammae



: menonjol



Keluaran



: colostrum



Kebersihan



: bersih



: Pembesaran



: sesuai usia



kehamilan



 Anogenetalia



Bekas luka operasi



: tidak ada



Linea



: ada



Striae



: tidak ada



Pembesaran lien/ liver



: tidak ada



: Vulva vagina warna



:-



Luka parut



:tidak ada



Oedema



:tidak ada



Varises



: tidak ada



Keluaran



: tidak ada



Hemorroid



: tidak ada



Kebersihan



: bersih



 Ekstremitas atas dan bawah



: Oedema Varises



: tidak : tidak ada



2. PALPASI  Leher



: Pembesaran vena jugularis : tidak ada Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada



57



Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada  Dada



: Benjolan/ Tumor Keluaran



 Perut



: tidak ada : tidak ada



: Pembesaran lien/ liver



 Ekstremitas atas dan bawah



: Oedema



: tidak ada : tidak ada



LEOPOLD I : Teraba lunak bulat tidak melenting ( bokong ) LEOPOLD II : pada perut kanan teraba panjang keras seperti papan ( punggung) dan pada perut kiri teraba bagian kecil kecil janin ( ekstremitas janin ). LEOPOLD III : bagian terendah janin teraba keras bulan dan melenting (kepala) LEOPOLD IV : konvergen TFU (Mc. D) TBJ



= 28 cm = 2480 gram



3. AUSKULTASI: 1. DJJ : Frekuensi 142x/ menit, teratur,kuat Posisi Pungtum maximum : kanan bawah 2. Dada : suara lupdup tidak ada suara whezing maupun ronchi 3. Perut : terdengar suara bising usus 4. PERKUSI 1. Reflek Patela : kanan..positif, Kiri positif 2. Perut : -



58



1.2.3 Pemeriksaan panggul luar Tidak di lakukan 1.2.4 Pemeriksaan dalam (bila ada indikasi) Tidak ada 1.2.5 Pemeriksaan laboratorium -



Hb



: 12 gr/dl



-



Golongan darah



:O



-



Albuminuria



: Negatif



-



Reduksi Urine



: Negatif



-



Hbsag



: Negatif



-



HIV



: Negatif



1.2.6 Pemeriksaan penunjang Tidak dilakukan



2. ANALISA/DIAGNOSA: Ny. P usia 23 tahun GIP0000 UK 33 minggu 4 hari tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala belum masuk PAP dengan keluhan Sering kencing Masalah : sering kencing Kebutuhan : menjelaskan tentang perubahan adaptasi fisiologi kehamilan trimester III



3. INTERVENSI 1)



Jelaskan hasil pemeriksaan



59



2)



Jelaskan fisiologis terjadinya keluhan yang di alami ibu sering BAK pada kehamilan Trimester III



3)



Jelaskan pada ibu tentang cara mengatasi keluhannya



4)



Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III



5)



Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester III



6)



Anjurkan agar tetap memenuhi kebutuhan cairan



7)



Jelaskan pada ibu tentang tanda tanda persalinan dan persiapan persalinan



8)



Anjurkan ibu agar tetap menjaga kebersihan diri khususnya daerah genetalia



9)



Memberikan terapi Kalk, tablet Fe , B1 Dan gestamin



10) Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau sewaktu – waktu ada keluhan



4. IMPLEMENTASI 1)



Menjelaskan



kepada ibu tentang



hasil



pemeriksaan yaitu



mengenai :  TD



: 110/80 mmhg



 Suhu



: 36,5 0 C



 Nadi



: 85 X/menit



 RR



: 22 X/ menit



2) Menjelaskan pada ibu tentang keluhan yang dirasakan ibu yaitu pada saat ini ibu sedang hamil trimesr III dan dengan keluhan sering kencing , penyebab terjadinya sering kencing disebabkan oleh tekanan uterus karena



60



turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena kapasitas kandung kemih berkurang. 3)



Menjelaskan kepada ibu supaya mengurangi minum pada saat sore hari dan memperbanyak minum pada saat pagi dan siang hari



4)



Menjelaskan tanda bahaya kehamialn trimester III seperti ketuban pecah dini, pre eklamsi dan eklamsi, demam yang disebabkan infeksi selama kehamialan, perdarahan pervaginam yang diakibatkan oleh solusio plasenta dan plasenta previa dll



5)



menjelaskan pada ibu mengenai kebutuhan nutrisi selama hamil TM III, ibu diharuskan mengkomsumsi makanan yang banyak lemak, protein, mineral dan serat, seperti sayur mayur, buah, daging, kacangkacangan, susu.dll



6)



minum minimal 6-8 galas (1500-2000 ml) air, susu, dan jus tiap 24 jam



7)



Menjelaskan tanda-tanda persalinan yakni keluarnya bercak darah, adanya kontraksi pada perut ibu, adanya rasa ingin mengedan seperti BAB



Menjelaskan kepada ibu mengenai kebersihan genetalia supaya agar tetap bersih dan kering setiap kali setelah BAK sehingga tidak terinfeksi oleh jamur dan tindak menyebabkan keputihan. Menjelaskan pada ibu manfaat pemberian vitamin yaitu Kalk membantu menghilangkan pegal-pegal dan menambah kekuatan untuk tulang. Tablet Fe yang mengandung zat besi sebagai penambah darah. Serta gestamin, vitamin



61



yang mengandung DHA untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Menganjurkan ibu Melakukan kunjungan untuk memeriksakan kehamilan pada trimester III sangat penting untuk memantau dan melihat perkembangan ibu dan janin yang dikandungnya. 5. EVALUASI 1)



Ibu mengetahui hasil pemeriksaan



2)



Ibu mengetahui dan mengerti mengenai keluhan yang dirasakan



3)



Ibu mengerti dan memahami cara mengatasi keluhan yang dirasakan



4)



Ibu mengerti dan bisa menjelaskan tanda bahaya kehamilan



5)



Ibu mengerti dan bersedia memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi



6)



Ibu mengerti dan bersedia memenuhi kebutuhan cairan



7)



Ibu mengerti dan bisa menjelaskan tentang tanda tanda persalinan dan apa saja yang di siapkan sebelum persalinan



8)



Ibu mengerti tentang kebersihan genetalia



9)



Ibu bersedia minum vitamin yang di berikan oleh bidan



10) Ibu mengerti dan bersedia apabila ada keluhan segera datang ke bidan terdekat



62



BAB IV PEMBAHASAN



4.1 Pembahasan Pembahasan ini dikelompokkan sesuai langkah manajemen kebidanan yang meliputi : Pengkajian, identifikasi, diagnosa masalah, antisipasi, masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi. 4.1.1



Pengkajian Penulis tidak mengalami masalah karena klien mudah diajak berkomunikasi. Menurut tinjauan pustaka dan data subjektif. Ny. P hasil pemeriksaan tidak di temukan pembengkakan pada kaki dan wajah. Dan ibu mengeluh sering kencing Pada tinjauan pustaka ibu hamil trimester III dengan keluhan sering kencing masuk dalam kategori ketidaknyamanan pada ibu hamil



4.1.2



Identifikasi kebutuhan segera Memberikan KIE tentang perubahan fisiologi pada ibu hamil trimester III dan ketidaknyamanan pada ibu hamil. serta memberitahu ibu untuk tidak minum 2 jam sebelum tidur supaya tidak mengganggu istirahat ibu



63



64



4.1.3



Intervensi Ny. P diharapkan untuk ibu agar tetap memenuhi kebutuhan cairan yakni minum minimal 8 galas setiap harinya, dan mengurangi konsumsi cairan pada malam hari, supaya keburuhan istirahat ibu terpenuhi dan tidak terganggu.



4.1.4



Implementasi Pada pelaksanaan penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti hal ini dikarenakan adanya kerja sama dengan klien yang cukup antusias mendengarkan konseling yang disampaikan .



4.1.5



Evaluasi Setelah mendapat penjelasan dari tenaga kesehatan, Ny. T mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan, dan Ny. T dapat mengulangi penjelasan yang telah diberikan.



65



BAB V KESIMPULAN



1.1 Kesimpulan Dari hasil yang telah ada dapat diambil garis besar dengan pemantauan yang lebih teliti, dari asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III didapatkan Ny. T yang mengalami gangguan sering kencing. Data yang sudah ada mencakup semua permasalahan yang ada pada Ny. T masalah sering kencing pada kehamilan trimester III merupakan suatu keadaan oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena kapasitas kandung kemih berkurang.



1.2 Saran 5.1.1



Bagi Klien Mendapatkan pengetahuan atau suatu informasi mengenai ketidaknyamanan kehamilan trimester III



5.1.2



Bagi Penulis Meningkatkan dan mengembangkan lagi pengetahuan tentang perubahan adaptasi fisiologi kehamilan pada trimester III sehingga kedepannya dapat memberikan asuhan yang komprehensif dan meningkatkan pelayanan berkualitas.



66



DAFTAR PUSTAKA



Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 1983. Obstetri fisiologi. Bandung : Eleman _____________. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementerian Kesehatan dan JICA Elizabeth dan Waugh Jason. 2013. Patologi Pada Kehamilan. Jakarta : EGC Gusriyanti, A,R., Astuti, S., Hartinah & Susanti, A.I.,2015. Angka Kejadian Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014. Jurnal Sistem Kesehatan, Vol : I Husin Farid, 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti Paragma Baru Dalam Asuhan Kebidanan,Jakarta :SagungSeto Indrayani ,2011. Asuhan Kehamilan.Jakarta:CV.Trans Info Media Irianti Bayu dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta :Sagung Seto Kusmiyati, Yuni, S.ST, Dkk. 2009.Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta :Fitramaya Kusmiyati, Yuni, S.ST, Dkk. 2010.Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta :Fitramaya Kuswanti, I. 2014. Buku Asuhan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Pantiawati, I & Saryono, 2010 Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika Pudiastuti, R.D. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta : Nuha Medika Rochjati, Poedji. 2011. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya : UNAIR Romauli, S. 2011. Buku Ajar asuhan Kebidanan 1.Yogyakarta: Nuha Media. Saifudin, Abdul Bari, Dkk (Ed). 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Medika Sulistyawati, Ari.2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.



67



68



Triyana, Y,F., 2013. Panduan Klinis Kehamilan dan Persalinan. Yogyakarta : DMedika Walyani, E.,S.,2015, Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Baru