Askeb Bayi Baru Lahir Fisiologi Varney Singkat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASKEB BAYI BARU LAHIR FISIOLOGI (7 langkah varney)



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian terjadi dalam periode neonatal. Oleh karena itu, upaya pemberian kesehatan bayi dimulai dari pemenuhan BBL akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya hipotermi pada BBL yang menyebabkan hipotisemia dan hipoglikemia. Dan banyak tak kurang pentingnya adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu memotong tali pusat. Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal adalah periode yang paling rentan akan banyak hal, seperti infeksi dan pengaturan tubuhnya, terutama pada bayi yang beratnya rendah saat melahirkan. Sehingga perlu pemberian ASI atau PASI yang mencukupi untuk membantu bayi dalam keadaan sehat dan menurunkan angka kematian bayi. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan segera sesudah melahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat. (Syaifudin, 2006 : 133) 1.2. Tujuan 1.2.1.



Tujuan Umum Setelah penulis mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan bayi penulis



melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan menerapkan manajemen kebidanan Varney selama praktek di lapangan. 1.2.2.



Tujuan Khusus



1.



Melakukan pengkajian



2.



Menginterpretasi data



3.



Mengidentifikasi masalah / diagnosa



4.



Mengantisipasi masalah potensial



5.



Mengidentifikasi kebutuhan segera



6.



Intervensi dan rasionalisasi



7.



Implementasi



8.



Evaluasi



1.3. Metode Penulisan Studi kepustakaan, praktek langsung, bimbingan dan konsultasi. 1.4. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan makalah ini dibuat garis besar sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.2.3.



Tujuan umum



1.2.4.



Tujuan khusus



1.3. Metode Penulisan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian 2.2. Ciri-ciri Bayi Normal 2.3. Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada BBL 2.4. Pemberian Nutrisi Pada Bayi 2.5. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir 2.6. Konsep Asuhan Kebidanan BAB III TINJAUAN KASUS 3.1. Pengumpulan Data 3.2. Identifikasi Masalah 3.3. Masalah Potensial 3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera 3.5. Intervensi 3.6. Implementasi 3.7. Evaluasi BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran DAFTAR PUSTAKA



BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Bayi Baru Lahir 2.1.1. Pengertian Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan berat lahirnya 2500 gram sampai 4000 gram. (Sinopsis obstetri, EGC Jakarta) 2.1.2. Ciri-ciri Bayi Normal 1. BB 2.500 – 4.000 gram 2. PB 48 – 52 cm 3. Lingkar dada 30 – 38 cm 4. Lingkar kepala 33 – 35 cm 5. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x / menit, kemudian menurun sampai 120 – 160 x / menit 6. Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x / menit, kemudian menurun setelah tenang 40 x / menit 7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub cutan cukup terbentuk dan diliputi verviks caseosa 8. Rambut kepala biasanya telah sempurna 9. Kuku agak panjang atau melewati jari-jari 10. Genetalia labia mayor sudah menutupi labia minora (pada anak perempuan) testis sudah turun (pada anak laki-laki) 11. Refleks hisap dan menelan baik 12. Reflek suara sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan memeluk 13. Reflek menggenggam sudah baik 14. Eliminasi baik, urine dan meconium akan keluar 24 jam pertama meconium berwarna hitam kecoklatan 2.1.3. Mekanisme Hilangnya Panas pada BBL, melalui : 1. Radiasi -



Yaitu panas yang hilang dari objek yang hangat (bayi) ke obyek yang dingin.



2. Konduksi



-



Yaitu kehilangan panas langsung dari obyek yang panas ke obyek yang dingin.



3. Konveksi -



Yaitu hilangnya panas dari bayi ke udara sekelilingnya.



4. Evaporasi -



Yaitu hilangnya panas akbiat evaporasi air dari kulit tubuh bayi misal amnion pada BBL.



2.1.4.



Klasifikasi Suhu Bayi



Suhu normal



: 36,5 0C – 37,5 0C



Hipotermi ringan : 36 – < 36,5 0C Hipotermi berat : < 32 0C 2.1.5.



Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir



1. Perubahan metabolisme karbohidrat 2. Perubahan suhu tubuh Ketika bayi baru lahir berada pada suhu yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim ibu. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu 25 0C, maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi sebanyak 200 kkal/kg BB/menit, sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya. Sehingga menyebabkan suhu tubuh turun, akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan oksigenpun meningkat. 3. Perubahan pernafasan Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pernafasan gas melalui plasenta. Setelah lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama ialah : - Tekanan metabolisme dan toraks sewaktu melalui jalan lahir - Penurunan O2 dan kenaikan CO2 merangsang kemoreseptor yang terletak disinus karotis - Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan pernafasan 4. Perubahan sirkulasi Dengan perkembangan paru mengakibatkan tekanan O2 naik dan tekanan CO2 menurun, sehingga menurunkan resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duetus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilicalis kemudian tali



pusat dipotong aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferior dan foramen oval atrium kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. 5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, alat lainnya berfungsi. Setelah anak lahir harus segera mendapat perawatan dan pengawasan agar tidak terjadi kelainan-kelainan. Adapun perawatan dan pengawasan bayi, meliputi : 1. Menghisap lendir 2. Memotong tali pusat 3. Menetesi / memberi salep mata 4. Memberi injeksi vit-K 5. Mengukur panjang badan dan menimbang berat badan bayi 6. Mengukur lila (lingkari lengan atas) LD (lingkar dada) LK (lingkar kepala) 7. Memandikan setelah 6 jam PP. Hal-hal yang diawasi pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan metode APGAR. Aspek-aspek yang termasuk APGAR dan harus dinilai dan dicatat ialah : TANDA 1. Appereance / Warna kulit 2. Pulse / Bunyi jantung 3. Griniace / Reflek 4. Activity / aktivitas 5. Respiratory Effart



SKOR 0 1 2 Seluruh tubuh biru Badan merah, kaki Seluruh tubuh atau putih Tidak ada Tidak ada



dan tangan biru 100 Bersin, batuk,



Tidak ada



Ekstrmital sedikit



menangis kuat Gerakan aktif,



Tidak ada



fleksi Lambat, tidak



ekstremital fleksi Menangis keras atau



teratur atau lambat kuat



(Obstetry Fisiologi, UNPAD, 1983) Dalam merawat bayi kebutuhan yang harus dipenuhi antara lain : 1. Kebutuhan rasa hangat 2. Makanan pokok yaitu ASI 3. Cairan



4. Istirahat dan tidur 5. Udara yang bersih 6. Latihan gerakan badan 7. Kasih sayang ibu 8. Perlindungan 9. Kebersihan dan sterilisasi Kebutuhan diatas bersifat terus menerus selama pertumbuhan dan perkembangan bayi. 2.1.6. Pemberian Nutrisi Pada Bayi 1. Kebutuhan energi (kalori) - 110 – 120 kkal / kgBB selama beberapa bulan pertama kehidupan - 100 kkal / kg BB pada waktu ia mencapai usia 1 tahun 2. Kebutuhan cairan - Hari I



: 60 cc / kg BB / hari



- Hari II



: 90 cc / kg BB / hari



- Hari III



: 120 cc / kg BB / hari



- Hari IV



: 150 cc / kg BB / hari



3. Frekuensi pemberian cairan tergantung pada berat badan bayi : - Berat badan < 1.250 gr : 24 x / hari à tiap 1 jam - Berat badan 1.250 gr – < 2.000 gr : 12 x / hari à tiap 2 jam - Berat badan > 2.000 gr : 8 x / hari à tiap 3 jam 2.1.7 .



Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir



1. lakukan penilaian (selintas) - Apakah bayi menangis kuat dan/bernafas tanpa kesulitan - Apakah bayi bergerak aktif 2. Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu, keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainyanya (tanpa membersihkan verniks) kecuali bagian tangan. Ganti handuk basah dengan handuk yang kering. Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas perut ibu. 3. Jepit tali pusat dengan menggunakan klem,(dua menit setelah bayi lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem penjepit,dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama. 4. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan,angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat (lindungi perut bayi) diantara



2 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian lingkarkan kembali benang ke sisi berlawanan dan lakukan ikatan kedua menggunakan simpul kunci. Lepaskan klem dan masukan dalam wadah yang telah di sediakan. 5. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu,luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel dengan baik di dinding dada-perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. 6. Selimuti ibudan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. 7. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu paling sedikit 1 jam). Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertam biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu. 8. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vit K1 1 mg intramuskular di paha kiri anterolateral setelah satu jam kontak kulit ibu-bayi. 9. Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (setelah 1 jam pemberian vitamin K1) di paha kanan anterolateral. 2.2.



Konsep Asuhan Kebidanan



Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien / klien yang pelaksanannya dilakukan dengan cara : - Bertahap dan sistematis - Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan 2.2.1. Pengertian - Proses pemecahan masalah - Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah - Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis - Untuk pengambilan suatu keputusan - Yang berfokus pada klien 2.2.2. Langkah-Langkah



I.



Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara keseluruhan.



II. Menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah. III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya serta rujukan berdasarkan kondisi klien. V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya. VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman. VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.



BAB III TINJAUAN KASUS 3.1



Pengkajian Data



Tanggal : 21 Oktober 2012



Jam : 09.00WIB



Oleh : Bidan A



Di Rumah Bidan D ………………. 3.1.1



Data subyektif.



1. Biodata 1. Bayi / Anak Nama bayi



: By. Ny. “I”



Umur



: 0 hari



Tgl / jam / lahir



: 21 Oktober 2012 / 06.00 WIB



Jenis kelamin



: Laki-laki



Anak ke



: Pertama



Jumlah saudara kandung : 1. Orang Tua Nama Ibu



: Ny. “I”



Nama Suami



: Tn . “P”



Umur



: 23 th



Umur



: 30 th



Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia



Suku / Bangsa



: Jawa/Indonesia



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



: Swasta



Penghasilan



: -



Penghasilan



: -



Alamat



: ……………



Alamat



: ……………



2. Alasan Kunjungan Saat Ini / Keluhan Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 21 Oktober 2012 jam 06.00 WIB jenis kelamin laki-laki, BB : 3300 gr, PB : 50 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat. 1.



Riwayat antenatal Penyakit/infeksi saat hamil



: Tidak ada



Upaya untuk mengatasi



: Tidak ada



Tempat & frekuensi ANC



: Polindes dan Puskesmas , 10x



Imunisasi yang diperoleh saat ANC & frek : TT, 1x ( T4 )



Obat/jamu yang diminum selama hamil



: Tidak ada, ibu hanya minum obat dari nakes



Kebiasaan ibu selama hamil



: Ibu tidak mempunyai kebiasaan yang merugikan kehamilannya.



2.



Riwayat Kelahiran Tempat lahir dan penolong



: POLINDES, bidan



Cara & lama kelahiran



: Spontan B, 1 Jam



Komplikasi persalinan



: Tidak ada



Kondisi saat lahir



: Sehat



Nilai APGAR : 1-5



: 7-9



Waktu



Tanda



Menit



Frek. Jantung



ke I



0



1



nilai



() < 100



( ) < 100



Usaha bernafas ( ) tidak ada



() lambat tak teratur



( ) menangis kuat



Tonus otot



( ) lumpuh



( ) Ekstrmts flexy sedikit () gerakan aktif



Reflek



( ) tak bereaksi () gerakan sedikit ( ) biru/pucat ( ) tubuh kemerahan



Warna



( ) tidak ada



Jumlah



2



Menit



Frek. Jantung



ke 5



Usaha bernafas ( ) tidak ada Tonus otot



( ) tidak ada



7



( ) aktif melawan () kemerahan



Tangan dan kaki ( ) < 100



() < 100



( ) lambat tak teratur



() menangis kuat



( ) lumpuh



Reflek



( ) Ekstrmts flexy sedikit () gerakan aktif ( ) tak bereaksi () gerakan sedikit ( ) aktif melawan



Warna



( ) biru/pucat



( ) tubuh kemerahan



9



() kemerahan



Tangan dan kaki 3.



Riwayat Imunisasi



Jenis imunisasi



BCG



Hepatitis



DPT



-



21 Oktober 2012



-



Terakhir kali diberikan Frekuensi pemberian 4. Riwayat kesehatan a.



(Hb.0) 1x



Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita -



Pasien



Polio Campak -



-



DT -



LainLain Vit K 1x



Ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada kelainan -



Ibu Ibu mengatakan tidak sedang / tidak pernah menderita penyakit menular (hepatitis, TBC, PMS), penyakit menahun (asma, jantung), penyakit menurun (kencing manis, hipertensi), tidak ada keturunan kembar.



-



Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak sedang / tidak pernah menderita penyakit menular (hepatitis, TBC, PMS), penyakit menahun (asma, jantung), penyakit menurun (kencing manis, hipertensi), tidak ada keturunan kembar.



b. Perilaku kesehatan Ibu mengatakan selama hamil tidak merokok, minum jamu, minum-minuman keras, selama hamil rutin memeriksakan kehamilannya. c. Penyuluhan yang pernah didapat oleh orang tua / keluarga terdekat Setelah melahirkan diberikan penyuluhan tentang cara merawat bayi dan payudara, cara menyusui yang benar, merawat tali pusat & luka jahitan. 5.



Riwayat Psiko-sosial Budaya keluarga Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anaknya yang pertama, hubungan ibu dengan suami & keluarganya baik dengan masyarakat juga baik, ibu dan keluarga akan melakukan acara aqiqoh



6.



Pola kehidupan sehari-hari a. Pola Nutrisi Lama pemberian ASI



: 0 hari



Jenis makanan utama



:



Lauk, sayur, buah yang dikonsumsi



: -



Jumlah / frekuensi pemberian



: sesering mungkin



Makanan ekstra yang biasa dimakan



: -



Nafsu makan



: Baik



Keadaan lain-lain



: -



ASI



b. Pola Eliminasi Ibu mengatakan bayinya BAK 3-4x (konsistensi cair, warna jernih), BAB1x1 (konsistensi lembek, warna hitam kehijauan) c. Pola Aktifitas



Ibu mengatakan bayi sering menangis bila lapar / haus, BAK & BAB. d. Pola Istirahat / tidur Ibu mengatakan bayi tidur & terbangun bila lapar, BAK, BAB e. Personal Hygiene Ibu mengatakan bayi sudah dimandikan 2x, mengganti popok dan pakaian setiap selesai mandi / BAK / BAB 3.1.2



Data Obyektif



1. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran



: composmentis



b. KU



: baik



c. Antropometri



:







BBL



: 3.300 gr







PB



: 50 cm







Lingkar kepala



: 35 cm



2. Tanda-tanda vital a. TD



: Tidak terkaji



b. Suhu : 37 oC



Nad : 140 x/menit RR



: 38 x/menit



3. Pemeriksaan fisik a. Inspeksi •



Ø Kepala Keadaan kulit kepala



: bersih



Warna rambut



: hitam



Jumlah



: lebat



Rontok / tidak



:



Lain-lain



: tidak ada kelainan (caput succedaneum, chepal



tidak rontok haematom)











Ø Muka Kebersihan



: bersih



Pucat



: tidak pucat



Oedema



: tidak ada oedem



Lain-lain



: tidak ada kelainan (moonface, dll)



Ø Mata







Bentuk



: tampak simetris



Conjungtiva



: tampak tidak anemis



Sclera



: tampak tidak ikterus



Palpebra



: tampak tidak ada kelainan



Lain-lain



: tidak ada kelainan (stabismus)



Ø Hidung Kebersihan



: bersih



Pernafasan cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung



















Polip



: tidak ada polip



Secret



: tidak ada secret



Lain-lain



: tidak ada kelainan



Ø Telinga Bentuk



: simetris



Ada kelainan / tidak



: tidak ada



Kebersihan



: bersih



Lain-lain



: tidak ada kelainan



Ø Mulut Bentuk



: simetris



Bibir



: lembab



Gigi



: tidak ada



Mukosa mulut



: lembab



Lidah



: bersih



Lain-lain



: tidak ada kelainan (labioschizis dll)



Ø Leher Pembesaran kel. Tyroid



: tidak ada pembesaran kel. Tyroid



Bendungan vena jugularis



: tidak ada bendungan vena jugularis



Lain-lain



: tidak ada kelainan



Ø Aksila Pembesaran kel. Limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe Lain-lain







: tidak ada kelainan



Ø Dada dan Payudara Bentuk



: simetris



Kebersihan



: bersih



Lain-lain



: tidak ada tarikan intercostalis & tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.







Ø Abdomen Kebersihan



: bersih



Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran abdomen Lain-lain



: tidak ada kelainan (hepatomegali, cardiomegali, megacolon dll)







Ø Punggung Posisi tulang belakang : normal, tidak ada spina bifidia Lain-lain



: tidak ada kelainan (spina bifida, skokosis, lordosis, kifosis dll)







Ø Genetalia Kebersihan



: bersih



Warna



: merah



Kelainan



: tidak ada



Varices



: tidak ada



Oedema



: tidak ada



Lain-lain



: tidak ada kelainan (hipospadi, epispadi, hernia scrotalis dll)







Ø Anus Kelainan







: tidak ada kelainan (atresia ani, dll)



Ø Ekstremitas atas & bawah Simetris



: simetris



Oedema



: tidak ada



Jumlah jari



: lengkap



Lain-lain



: tidak ada kelainan (polidaktili, sindaktili dll)



b. Palpasi •







Ø Dada dan payudara Nyeri tekan



: tidak ada



Tumor / benjolan



: tidak ada



Keluaran



: tidak ada



Ø Leher Pembesaran kel. Tyroid



: tidak ada



Pembesaran vena jugularis •



: tidak ada



Ø Abdomen Nyeri tekan



: tidak ada



Kembung



: tidak ada



c. Auskultasi Dada •



Ronchi / wheezing



: tidak ada



Abdomen •



Bising Usus



: Tidak terkaji



d. Perkusi •



Reflek patella



: Tidak dilakukan



4. Tumbuh kembang •



Ø Tumbuh (Antropometri) - BB



: 3300 gr



- PB



: 50 cm



- Lika



: 35 cm







Kembang dan system neorologi 



Reflek moro



:



positif kuat







Reflek rooting



:



positif kuat (hilang pada usia 4 bulan)







Reflek graphs / plantar :



positif kuat (hilang usia 4 bulan)







Reflek sucking



:



positif kuat







Reflek tonik neck



:



positif kuat (hilang pada usia 3 bulan)







Reflek swallowing



:



positif kuat







Reflek babynsky



: positif kuat (jari-jari kaki mengembang & ibu jari kaki dalam posisi dorso fleksi akan menghilang pada usia 1 tahun.)



5. Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang 3.2



Identifikasi Masalah / Diagnosa



Tanggal



: 22 Oktober 2012



Jam : 09.10WIB



Diagnosa : By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis



DS



: Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 21 Oktober 2012 jam 06.00 WIB jenis kelamin laki-laki, BB : 3300 gr, PB : 50 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat.



DO



: BB



: 3.300 kg



PB



: 50 cm



Suhu



: 37 oC



Nadi



: 140 x / menit



RR



: 46 x / menit



LK



: 35 cm •



Reflek moro



: positif kuat







Reflek rooting



: positif kuat







Reflek graphs / plantar : positif kuat







Reflek sucking



: positif kuat







Reflek tonik neck



: positif kuat







Reflek swallowing



: positif kuat







Reflek babynsky



: positif kuat



3.3



Masalah Potensial Tidak ada



3.4



Identifikasi Kebutuhan Segera Tidak ada



3.5



Intervensi



Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi masalah pada BBL. Kriteria : o



Keadaan baik - TTV : - Suhu : 36,5-37,5 0C - Nadi



: 120-160 x / menit



- RR



: 40-60 x / menit



INTERVENSI Tanggal



: 21 Oktober 2012



Jam : 09.20 WIB



Diagnosa : By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis 1. Pertahankan suhu tubuh bayi R/ agar tidak terjadi hipotermi



-



2. Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic R/ tidak terjadi infeksi pada bayi



-



3. Ajari ibu perawatan tali pusat R/ penularan infeksi melalui tali pusat dapat dicegah



-



4. Ajari ibu cara meneteki yang benar R/ memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi



-



5. Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin R/ melancarkan ASI dan mempercepat involusi uterus dan bayi mendapat gizi yang



-



baik 6. Lakukan perawatan bayi sehari-hari R/ kehangatan dan kebersihan bayi terjaga



-



7. Jelaskan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir R/ ibu lebih waspadaterhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir



3.6



Implementasi



Tanggal



: 21 Oktober 2012



Jam : 09.30 WIB



Diagnosa : By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis 1. Merawat bayi di ruang hangat dengan membungkus bayi dengan selimut & didekatkan di sisi ibu 2. Merawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic mencuci tangan sebelum & sesudah merawat bayi 3. Melakukan dan mengajarkan kepada ibu cara merawat tali pusat dengan steril dengan kasa kering dan steril 4. Mengajari ibu cara menyusui yang benar - Bayi menghisap pelan tapi kuat dan mulut membuka lebar - Puting sampai sebagian areola payudara ibu masuk ke mulut bayi - Dada bayi menempel pada payudara / dada ibu - Tangan dan telinga bayi dalam posisi lurus 5. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin 6. Melakukan perawatan bayi sehari-hari



- Mengganti popok bayi ketika basah karena BAB dan BAK - Memandikan bayi 2×1 - Merawat tali pusat dengan kassa steril kering tanpa alkohol 7. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir - Tidak dapat menyusu, hisapan lemah mengantuk berlebih, banyak muntah - Nafas cepat / lebih dari 60x/menit - Susah untuk dibandingkan / lemas - Sering merintih - Suhu tubuh < 36,5 atau >37,50C - Warna kuning (terutama timbul dalam waktu 24 jam pertama) - Tali pusat memerah, bengkak, keluar cairan / nanah, bau busuk - Demam - Mata bayi memerah, bernanah (trauma saat lahir) 3.7



Evaluasi



Tanggal S



: 21 Oktober 2011



Jam : 09.40 WIB



: Ibu mengatakan senang karena bayinya sehat, ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan dari petugas kesehatan.



O



:



Kesadaran



j



KU



: Baik



Suhu



: 36,50C



Nadi



: 140 x / menit



RR



: 46 x / menit



: Composmentis



Ibu melaksanakan semua anjuran dari petugas A : P :



Diagnosa



: By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis



Rencana dilanjutkan Jelaskan tentang pentingnya ASI ekslusif selama 6 bulan Ajarkan ibu perawatan bayi sehari-hari dan perawatan tali pusat dengan kasa steril Anjurkan ibu menjaga kehangatan bayi dengan membungkusnya (digendong) dengan kain bersih dan kering



BAB IV PENUTUP 4.1.



Kesimpulan Dari semua uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam memberikan



asuhan kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengkajian Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 21 Oktober 2012 jam 06.00 WIB jenis kelamin laki-laki, BB : 3300 gr, PB : 50 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat. 2. Identifikasi masalah - By. Ny. “I” usia 0 hari BBL fisiologis 3. Masalah potensial - Tidak ada 4. Identifikasi kebutuhan segera - Tidak ada 5. Intervensi - Pertahankan suhu tubuh bayi - Rawat bayi dengan teknik aseptic dan antiseptic - Ajari ibu perawatan tali pusat - Ajari ibu cara meneteki yang benar - Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin - Lakukan perawatan bayi sehari-hari - Jelaskan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir 6. Implementasi - Semua rencana asuhan dilaksanakan 7. Evaluasi - Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasakn dari petugas kesehatan. 4.2.



Saran 1. Untuk Petugas Kesehatan



- Peran aktif petugas kesehatan sangat diharapkan sehingga masalah-masalah yang terjadi dapat dideteksi secara dini & petugas kesehatan mampu memecahkan masalah yang timbul dalam keluarga masyarakat pada umumnya. 2. Untuk Keluarga - Agar lebih kooperatif kepada petugas kesehatan. 3. Untuk Pendidikan - Supaya lebih memperhatikan penulis & kelompok di tempat praktek. 4. Untuk Mahasiswa - Supaya aktif bekerja dalam mencari pengalaman yang positif.



DAFTAR PUSTAKA



Suryana, Dra. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. 1996. Jakarta : EGC. Saifudin, Abdul Bari, Prof. Dr. SpOG, MDH, 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta : Yogyakarta : Bina Pustaka. Syahlan, Dr. SKM. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta : Depkes RI. Obstetri Fisiologi, Bandung : FFU Unpad, 1983. Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka