13 0 585 KB
Askep Bayi Baru Lahir (BBL)
BAB I TINJAUAN TEORITIS A. TIJAUAN TEORITIS MEDIS 1. Definisi Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu, lahir biasanya dengan cara gestasi 38-42 minggu (Ilyas Jumani,1994). Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu (menstrual) kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap (260-294 hari)dianggap bayi cukup bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995). Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998). Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn dongoes,1999). Neonatus adalah bayi baru lahir, bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya (Broker,Cristine.2001). 2. Anatomi Fisiologi a) Sistem Pernapasan Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi paru-paru 1. Taksemia 2. Hipertensi 3. Diabetes Berat 4. Infeksi 5. Ketuban Pecah dini 6. Insufisiensi plasenta Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat menimbulkan rangsangan untuk pematangan paru-paru.
b) Jantung dan Sirkulasi darah Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam tubu janin melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena inferior melalui duktus venosus arantii. Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis kuat. Dengan demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paruparu dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan menutup. Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali pusat sebagai berikut: 1.
Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga tekanan jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan jantung kiri meningkat.
2. Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat. c) Saluran Pencernaan Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui mukosa saluran pencernaan,janin minum air ketuban dapat di buktikan dengan adanya mekonium. d) Hepar Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar. e) Metabolisme Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya lebih besar. f)
Produksi Panas Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara pembakaran cadangan lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak energy dari pada lemak biasa.
g) Kelenjar Endokrin Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan sepuluh minggu, ketika
tropin
telah
ditemukan
dalam
hipofisis
janin,hormon
ini
diperlukan
untuk
mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada neonates kadang-kadang hormone dari ibunya masih berfungsi pengaruhnya dapat dilihat missal pada bayi laki-laki atau perempuan adanya pembesaran kelenjar air susu atau kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan. h) Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah pada kehamilan 28 minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan diperkirakan 820.000 ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan. i)
Susunan Saraf Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan menghisap terjadi pada kehamilan 6 bulan.
j)
Imunologi Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang mengandung zat antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig G). Pada neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.
3. Patofisiologi Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya. Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada
sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa. Perubahan Sistem Pernafasan. Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi : a.
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552). Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan. Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk : a. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru. b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali. Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah. Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar : a.
Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah. 4. Etiologi a.
His(Kontraksi otot rahim)
b. Kontraksi otot dinding perut c.
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
d. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum. 5. Manifestasi klinis a.
Warna kulit: seluruhnya merah
b. Denyut jantung: > 100 x/menit
c.
Pernapasan : baik,menangis kuat.
d. Otot : gerak aktif,reflek baik e.
Reaksi terhadap rangsangan : menangis
6. Komplikasi a.
Sebore
b. Ruam c.
Moniliasis
d. Ikterus fisiologi 7. Pemeriksaan Diagnostik a.
Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis)
b. Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia) c.
Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal)
d. Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit fenillalanin, menandakan fenil ketonuria e.
Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.
f.
Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50 mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.
B. TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN 1. Pengkajian a.
Aktivitas Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM) tidur sehari ratarata 20 jam.
b. Sirkulasi Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm pada 1224 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin melemah,murmur jantung sering ada selama
periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3. c.
Eliminasi Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24 jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
d. Makanan atau cairan Berat badan rata-rata 2500-4000 gram. Penurunan berat badan di awal 5%-10% Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada. e.
Neurosensori Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus mata(telinga tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik) Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan
bergulung
sementara
mungkin
terlihat.
Tidak
adanya
kegugupan,letargi,hipotonia dan parese. f.
Pernapasan Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi atau ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
g. Keamanan Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat tampak di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari penggunaan forsep pada kelahiran Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk ringan atau rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik. h. Seksualitas Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada. Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan). 2. Diagnosa Keperawatan a.
Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat pemotongan tali pusat.
b. kurang pengetahuan cara merawat bayi. c.
Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke exstra uteri.
3. Penatalaksanaan Keperawatan Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan keperawatan. Pada klien dengan bayi baru lahir idealnya harus diletakkan didalam incubator untuk mengurangi hipotermi pada bayi baru lahir dan merawat tali pusat dengan steril menggunakan betadine. Bila tidak mendapatkan perawatan bayi baru lahir dapat menyebabkan terjadinya hipotermi dan infeksi bahkan sampai sepsis.
BAB II TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN I.
Identitas bayi
1. Nama
: bayi ny. N. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal lahir
: 26 Juni 2013
Berat badan lahir Panjang badan lahir
: 3230 gram : 46 cm
Lingkar kepala Lingkar dada
: 28 cm : 32 cm
Lingkar tangan
:-
2. Nama Ibu
: ny N.S
Umur
: 23 tahun
Alamat
: Parmonangan
II.
Riwayat Persalinan Sekarang
Kala I
: 12 jam 30 menit
Kala II
: 5 menit
Kala III
: 15 menit
Keadaan air ketuban
: baik
Waktu Pecahnya Ketuban
: 08.20 wib
Persalinan
: Spontan
Lilitan Tali Pusat
: Tidak ada
Ditolong Oleh
III.
: bidan
Keadaan Fisik Bayi Setelah Lahir
1. APGAR SCORE YANG DINILAI
0
1
2
Frekuensi Jantung
V
X
1 2
5 2
Usaha Nafas
V
X
1
2
Tonus Otot
V
X
2
2
Warna Kulit
V
X
1
1
Reaksi Terhadap Obat
V
X
1
2
7
9
Jumlah
Pada menit pertama beri tanda
:V
Pada menit kedua beri tanda : X Kesimpulan
: Bayi lahir dengan keadaan yang baik
2. KEPALA a.
Ubun- ubun Besar
: ada
b. Ubun- ubun Kecil
: ada
c.
: tidak ada
Caput Siccedanum
d. Bentuk Kepala
: bulat lonjong
e.
Chepal Haemation
: tidak ada
f.
Sutura Sagitalis
: ada dan teraba
g. Luka Ada/ Tidak
: tidak ada
h. Keadaan Rambut
: baik
3. MATA a.
Simetris
: kiri dan kanan
b. Strabismus
: tidak ada
c.
: normal
Bola mata
NILAI
-
Jarak antara kedua bola mata : normal
-
Ukuran bola mata
-
Lesi
: Tidak ada
-
Warna
: normal (sclera putih, kornea hitam)
-
Jaundice
: Tidak ada
-
Purulen
: Tidak ada
-
Gerakan bola mata
: simetris kiri dan kanan
: normal
d. Alis Mata -
Jumlah
:-
-
Bentuk
:-
e.
Bulu Mata
: ada
f.
Sclera
: Putih
4. HIDUNG a.
Bentuk
: simetris
b. Letak c.
: normal
Cuping hidung
: Ada
d. Mukosa
: tidak ada
5. MULUT, GUSI, PIPI a.
Mulut
-
Bentuk
-
Warna bibir
-
Gerakan
: simetris : merah : aktif
b. Gusi -
Lidah
: normal
-
Saliva
: ada
-
Warna
: merah muda
-
Gigi
: Tidak ada
c.
Pipi
-
Palatum
: normal
-
Refleks
: normal
-
Rooting
: baik
-
Menghisap
: baik
-
Extrusion
: baik
6. TELINGA a.
Bentuk
: normal
b. Kedudukan
: simetris kiri dan kanan
c.
: Terbuka
Jumlah kartilago
d. Saluran pendengaran
: ada
e.
: tidak ada
Cairan
7. LEHER a.
Panjang/ Pendek
: pendek
b. Gerakan Kepala
: normal
c.
: Tidak ada
Massa
d. Reflex Tonik Leher
: baik
8. DADA a.
Bentuk
: simetris
b. Clavicula Tulang Iga
: simetris kiri dan kanan
c.
Puting Susu
: ada
-
Ukuran
: normal
-
Letak
-
Jumlah
-
Jaringan Susu
: tidak ada
-
Ekskresi susu
: tidak ada
: normal : 2 buah
d. Gerakan Respirasi -
Roles
: tidak ada
-
Rhonchi
: tidak ada
-
Weezing
: tidak ada
e.
Denyut Jantung
-
Murmur
: tidak ada
-
Arytmia
: tidak ada
9. ABDOMEN a.
Bentuk
: simetris kiri dan kanan
b. Tali Pusat -
Perdarahan sekitar tali pusat : Tidak ada
-
Arteri/ Vena
: Lengkap
-
Gastroskizis
: Tidak ada
-
Bercak Mekonium
: Tidak ada
c.
Bising Usus
: 15x/menit
d. Warna Kulit Perut
: kuning langsat
e.
: normal
Gerakan Respirasi Diafragmatik
10. PUNGGUNG, PANGGUL, BOKONG a.
Tulang Belakang
: tidak ada kelainan
b. Bahu Scapula
: simetris kira dan kanan
c.
: normal
Crista Iliaka
d. Dasar Tulang Belakang e.
Area Pilonidea
f.
Reflex Membungkukan badan
: normal : normal : baik
g. Lipatan bokong simetris
: ada
h. Warna Kulit Bokong
: kuning langsat
11. GENITALIA Laki-laki a.
Meatus
: Diujung Penis/ Tidak Diujung Penis
b. Prepusium
:-
c.
:-
Scrotum
d. Rugae
:-
Perempuan a.
Labia Mayora
: normal
b. Labia Minora
: normal
c.
: normal
Clitoris
d. Pengeluaran Vagina
: Lendir
e.
Meatus Urinarus
: normal
12. EKSTREMITAS Tangan a.
Tingkat Flexi
: baik
b. Tingkat Gerakan
: aktif
c.
: simetris kiri dan kanan
Kesimetrisan
d. Tonus Otot
: baik
e.
Clavicula
: normal
f.
Lengan
: normal
g. Jumlah Jari
: normal/ lengkap
h. Tulang Sendi
: normal
-
Bahu
: normal
-
Siku
: normal
-
Pergelangan Tangan
: pergerakan normal
-
Jari-jari
: normal/ lengkap
i.
Reflex Mengenggam
: baik
Kaki a.
Pergerakan
: Baik/ aktif
b. Jumlah Jari Kaki
: 10 (5 kiri dan 5 kanan)
c.
: Tidak Rata
Lipatan Gluteal Mayor
d. Warna Kuku e.
Reflex
: putih kemerah- merahan Babinski
: baik
13. ANUS -
Kelainan
: tidak ada
14. VERNIX, LANUGO a.
Vernix
-
Warna
-
Baunya
b. Lanugo
: tidak ada ::: Ada
15. WARNA KULIT -
Jaundice
: Tidak ada
-
Area
-
Derajat
:-
Kesimpulan Keadaan Bayi Setelah Lahir
: bayi lahir dengan sehat/ tanpa kelainan
IV.
:-
1. Nutrisi
-
Minuman yang diberikan
: ASI
-
Pemberian
: 1 x 2 jam
2. ELIMINASI BAB
:-
-
Konsistensi
:-
-
Warna
:-
-
Bau
:-
BAK
:-
-
Warna
:-
-
Bau
:-
3. Istirahat/ Tidur -
Sehari
: ± 12 Jam
-
Keadaan Waktu Tidur
4. Kebersihan dari Rambut s/d kaki
: bayi diselimuti di tempat yang hangat : baik
5. Tanda- tanda Vital Suhu : 36,2ºc V.
Nadi :165x/menit
1. Pengetahuan Ibu Mengenai Perawatan Bayi
2. Tanggapan Keluarga/ Ibu Terhadap Bayi VI.
Respiratori : 34x/menit
Obat-obatan Yang diberikan
Pemeriksaan Laboratorium
: ibu mengtahui perawatan bayi
: bahagia :-
Analisa Data No 1
Symtomp
Etiologi
Problem
Ds : -
Gangguan jalan
Resiko tinggi pola
Do :
nafas
pernafasan tidak
-
Bayi Ny. N.S lahir 1 jam yang lalu.
-
Nadi 156x/menit, RR 34x/menit, BB
efektif
3230 gram, PB 46 cm. Tampak adanya tarikan dada atau retraksi dada. Tampak adanya pernafasan cuping hidung. 2
Ds : Do : -
Suhu bayi Ny. N.S 36,2 C.
-
Bayi Ny. N.S tampak menggigil dan gemetaran atau tremor.
-
Akral dingin.
Usia ekstrem
Resiko tinggi hypotermi.
3
-
Ds : -
Terputusnya
Resiko tinggi
Do :
kontinuitas
Infeksi tali pusat
Tali pusat masih basah, warna putih, jaringan. Kassa penutup tali pusat basah dan kotor.
-
Bayi Ny. N.S belum dimandikan.
Prioritas Masalah: 1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif 2. Resiko tinggi hypotermi 3. Resiko tinggi infeksi tali pusat
B. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan jalan nafas. 2. Resiko tinggi hypotermi berhubungan dengan usia ekstrem. 3. Resiko tinggi infeksi tali pusat berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
No
1
2
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi Keperawatan Intervensi
Ras
26 Juni
Resiko tinggi pola nafas tidak
Setelah dilakukan
-.Observasi adanya
-.pernafasan
2013
efektif berhubungan dengan
tindakan keperawatan
pernafasan cuping hidung,
dan retraksi
gangguan jalan nafas
1x24 jam, diharapkan
retraksi dada.
memicu gag
pola nafas bayi Ny. N.S -.Observasi pernafasan
-. Bayi dapa
kembali efektif.
mendengkur.
apabila posi
-.Auskultasi bunyi
pada posisi
Krekels/Ronchi.
-. Krekels / r
-.Bersihkan jalan nafas
merupakan b
(hisap naso faring secara
normal
perlahan).
-. Jalan nafa
-.Observasi warna kulit
dapat menye
terhadap sianosis.
nafas
-.Tempatkan bayi pada
-. Bayi yan
posisi Trendelemburg yang
akan
dimodifikasi pada sudut 10
kebiru- bir
derajat.
bayi
meni
26 Juni
Resiko tinggi hypotermi
Setelah dilakukan
-. Ukur suhu inti neonatus.
-. Suhu tubu
2013
brhubungan dengan usia ekstrem.
tindakan keperawatan
-. Pantau suhu kulit secara
(36- 37ºc)
2x24 jam, diharapkan
continue.
-. Mengguna
suhu tubuh bayi Ny. N.
-. Atur suhu ruangan.
hangat/ selim
S dapat dipertahankan
-. Keringkan kepala bayi
mempertaha
dalam batas normal
dan tubuh kemudian
-. Dekapan i
dengan lingkungan
pakaikan baju dan popok
merasa lebih
termonetral.
serta dibedong dengan
-. Baby oil d
selimut hangat.
rasa hangat
-. Anjurkan kepada Ibu
bayi
untuk sering mendekap bayinya. -. Kaji suhu tubuh bayi. -. Berikan baby oil/minyak
3
kayu putih kepada bayi (perut dan punggung) setelah bayi dimandikan. 26 juni
Resiko tinggi infeksi tali pusat
Setelah dilakukan
-. Pantau tanda – tanda
-. Tanda- tan
2013
berhubungan dengan terputusnya
tindakan keperawatan
infeksi pada tali pusat.
(tumor. Rub
kontinuitas jaringan.
1x24 jam, diharapkan
-. Balut tali pusat dengan
fungsialesa)
infeksi tidak terjadi.
kassa kering.
-. Kassa ker
-. Pertahankan penutup tali
cairan dan m
pusat tetap kering.
proses peng
-. Observasi kulit dan tali
-. Memcuci
pusat setiap hari untuk tanda mengurangi – tanda kemerahan, adanya
bakteri
cairan.
-. Membantu
-. Cuci tangan sebelum dan
meminimali
sesudah merawat bayi.
bakteri
-. Ajarkan tekhnik mencuci tangan yang tepat pada Ibu sebelum memegang/merawat bayi. C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan No 1
Tanggal
Implementasi
26 Juni 2013
Evaluasi
Pukul 08.30 wib
pukul 09. 15 wib
Mengobservasi adanya
S:
pernafasan cuping hidung,
Ny. N.S mengatakan bayi tidak sesak
retraksi dada dan pernafasan
dan dapat menyusu dengan baik.
mendengkur.
O:
Pukul 08.40 wib
Bayi tampak tenang, tidak sesak,
Mengauskultasi suara paru.
RR=36x/menit.
Pukul 09.00 wib
Tidak ada tanda – tanda hypoksia.
Membersihkan jalan nafas dan
Kulit hangat dan kemerahan.
lendir sedikit – sedikit.
A:
Mengobservasi warna kulit
-
P:
terhadap sianosis. -
2
26 Juni 2013
Masalah teratasi sebagian.
Lanjutkan tindakan keperawatan :
Pukul 09.20 wib
Pukul 09.45 wib
Mengukur suhu inti neonatus.
S:-
Memantau suhu kulit secara
O:
continue.
Suhu tubuh bayi 36,4 C.
Pukul 09.35 wib
Kulit hangat dan kemerahan.
Mengeringkan tubuh bayi dan
Suhu ruangan netral.
kepala, pakaian, kaos kaki, dan
A:
sarung tangan, baju dan popok
Masalah teratasi.
kemudian dibedong.
P:
Hentikan tindakan keperawatan.
3
26 Juni 2013
Pukul 09.50 wib
Pukul 10.35 wib
Mencuci tangan sebelum dan
S:-
sesudah merawat bayi.
O:
Mencegah penyebaran dan
Tali pusat bersih dan sedikit
kontaminasi terhadap infeksi.
mengering.
Pukul 10.00 wib
A:
Mengajarkan tekhnik cuci
Masalah teratarsi sebagian
tangan yang tepat pada Ibu
P:
sebelum memegang dan
Lanjutkan tindakan keperawatan.
merawat bayi. Pukul 10. 30
Mengobservasi kulit dan tali pusat terhadap tanda – tanda infeksi.
E. Catatan Perkembangan
No 1
Tanggal
Implementasi
27 Juni 2013
Pukul 08.30 wib
Pukul 09.10 wib
Mengobservasi adanya
S:
pernafasan cuping hidung,
Ny. N.S mengatakan bayi tidak sesak
retraksi dada dan pernafasan
dan dapat menyusu dengan baik.
mendengkur.
O:
Pukul 08.35 wib
Bayi tampak tenang, tidak sesak,
Mengauskultasi suara paru.
RR=36x/menit.
Pukul 08.50 wib
Tidak ada tanda – tanda hypoksia.
Membersihkan jalan nafas dan
Kulit hangat dan kemerahan.
lendir sedikit – sedikit.
A:
Pukul 09.00 wib
27 Juni 2013
-
Masalah teratasi. P:
Mengobservasi warna kulit terhadap sianosis.
2
Evaluasi
-
hentikan tindakan keperawatan :
Pukul 09.20 wib
Pukul 10.15 wib
Mengukur suhu inti neonatus.
S:-
Memantau suhu kulit secara
O:
continue.
Suhu tubuh bayi 36,4 C.
Pukul 09 50 wib
Kulit hangat dan kemerahan.
Mengeringkan tubuh bayi dan
Suhu ruangan netral.
kepala, pakaian, kaos kaki, dan
A:
sarung tangan, baju dan popok
Masalah teratasi.
kemudian dibedong.
P:
Hentikan tindakan keperawatan.
3
27 Juni 2013
Pukul 10.30 wib
Pukul 11.15 wib
Mencuci tangan sebelum dan
S:-
sesudah merawat bayi.
O:
Mencegah penyebaran dan
Tali pusat bersih dan sedikit
kontaminasi terhadap infeksi.
mengering.
Mengajarkan tekhnik cuci
A:
tangan yang tepat pada Ibu
Masalah teratasi sebagian
sebelum memegang dan
P:
merawat bayi.
Lanjutkan tindakan keperawatan.
pukul 10.50 wib
Mengobservasi kulit dan tali pusat terhadap tanda – tanda infeksi.