8 0 184 KB
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. D P2002 PESERTA KB SUNTIK3 BULANAN DI PUSKESMAS WILANGAN KEC.WILANGAN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2021
Di Susun Oleh : ATIK DWI Y
NIM : 202006090144
PROGRAM STUDI BIDAN PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 2021
LEMBAR PENGESAHAN PADA Ny. D P2002 PESERTA KB SUNTIK3 BULANAN DI PUSKESMAS WILANGAN KEC.WILANGAN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2021
Mahasiswa atas nama Nama NIM
: : Atik dwi yulistina : 202006090144
Telah disahkan pada tanggal :
Pembimbing Institusi
Galuh Pradian Y,SST,M.KeS
Pembimbing Lahan
Sutiasih,STr.Keb
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana 1. Pengertian Program Keluarga Berencana Program keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur jarak interval kehamilan, merencanakan waktu kelahiran yang tepat dalam kaitanya dengan umur istri, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan umum dari pelayanan kontrasepsi adalah pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB. Tujuan pokok yang diharapkan adalah penurunan angka kelahiran. 2. Visi dan Misi Keluarga Berencana Visi program Keluarga Berencana sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas keluarga. Visi tersebut dijabarkan dalam enam misi kesejahteraan, yaitu: a. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecilberkualitas. b. Menggalang
kemitraan
dalam peningkatan
kesejahteraan,
kemandirian dan ketahanan keluarga. c. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.Meningkatkan promosi, perlindungan dan upayamewujudkan hak- hak reproduksi. d. Meningkatkan
upaya
pemberdayaan
perempuan
untuk
mewujudkan
kesejahteraan dan keadilaan jender melaluiprogram KeluargaBerencana. e. Mempersiapkan sumber daya manusia yangberkualitas sejak pembuahan dalam kandungansampai dengan lanjut manusia.
3. Tujuan Keluarga Berencana Menurut Kemenkes, (2014) tujuan dari program keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsi adalah: a. Mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara menekan Laju Pertumbuhan Penduduk
(LPP).
Pertambahan
penduduk
yang
tidak
terkendali
akan
mengakibatkan kesenjangan bahan pagan kaena perbandingan yang tidak sesuai dengan jumlah penduduk. Hal ini tentunya juga akan diikuti dengan penuran angka kelahiran atau disebut Total Fertility Rate dari 2,78 menjadi 2.0 per wanita pada tahun 2015. b. Mengatur kehamilan dengan cara menunda usia perkawinan hinggabenar-benar matang.,
menunda
kehamilan,
menjarangkan
kehamilan.
Serta
untuk
menghentikan kehamilan bila dirasakantelah memiliki cukup anak. c. Membantu dan mengobati kemandulan atau infertilisasi bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun dan ingin memiliki anak tetapi belum mendapat keturunan. d. Sebagai married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah. Dengan harapan nantinya pasangan tersebut memiliki pengetahuan untuk membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas. e. Tercapainya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera serta membentuk keluarga yang berkualitas.
B. Kontrasepsi Hormonal
1. Pengertian Kontrasepsi Hormonal Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk mengatur banyaknya jumlah kelahiran, sehingga bagi ibu, bayinya, ayah, serta keluarga atau yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebgai akibat langsung dari kelahiran tersebut. Kontrasepsi hormonal
merupakan
metode
kontrasepsi
yang
paling
efektif
dan
reversible
untukmencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi hormonal merupakan alat atau obat kontrasepsi yang bahan bakunya mengandung sejumlah hormon kelamin wanita (estrogen dan progresteron), kadar hormon tersebut tidak sama untuk setiap jenisnya. Alat kontrasepsi homonal termasuk dalam jenis meliputisuntik, pil, dan implan 2. Kontrasepsi Suntik a.
Definisi Kontrasepsi suntik adalah obat yang diberikan dengan cara menyuntikan hormon secara intramuscular. Penyuntikan tersebut diberikan pada musculus gluteus atau musculus deltoideus, saat ini beberapa kontrasepsi hormonal yang dikembangkan dan sudah tersedia, yaitu suntik setiap tiga bulan dan suntik setiap satu bulan.Secara umum kontrasepsi suntik mepunyai tingkat efektivitas yang tinggi angka tingkat keberhasilanya. Sehingga jarang dikawatirkan terjadi kelupaan seperti halnya penggunaan kontrasepsi hormonal oral yang diminum setiap hari. Pemakaianyadapat diberikan saat menstruasi atau setelah melahirkan
b.
Jenis Jenis kontrasepsi suntik diberikan dalam tiga bulan mengandung medroxyprogesterone
yang
dikenal
dengan
nama
DMPA
(Depo
6-alfaMedroxy
Progerterone Acetate) atau suntik progestin dengan dosis 150 mg. Depoprovera adalah derifatif yang dibuat secara sintetis atau semisintetis yang mempunyai efektivitas tinggi dalam mencegah terjadi ovulasi. KB suntik.Cyclofem atau suntik kombinasi merupakan suntikan kombinasi antara 25 mg medroksi progresterone
acetate dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan secara intramuscular sebulan sekali. c.
Efek Samping Efek samping pada kontrasepsi jenis suntik meliputigangguan siklus haid, amenore, spotting, atau metroragia, depresi, keputihan, jerawat, rambut rontok, perubahan berat badan, pusing atau sakit kepala, mual muntah, perubahan libido atau dorongan seksual, tidak melindungi dari infeksi menular seksual danHIV/AIDS.
d.
Cara Penggunaan Penggunaan KB suntik dilakukan tiap tiga bulan sekali untuk suntik progestin dan satu bulan sekali untuk suntik kombinasi. Penyuntikan dilakukan di 1/3 paha luar dengan suntikan IM. Kunjungan ulang dilakukan apabila ada keluhan dan sesuai jadwal suntik satu bulan sekali untuk kombinasi dan tiga bulan sekali untuksuntik progestin.
3. Kontrasepsi Pil a.
Definisi Kontrasepsi pil merupakan obat kontrasepsi yang berbentuk tablet pil yang diminum setiap hari selama 28 hari. Jenis pila da 2 macam, yaitu: Pil yang mengandung hormon progresteron (pil progestin) dan (pil kombinasi) pil yang mengandung hormon estrogen dan progresteron yang berfungsi menghambat ovulasi sehingga dapat mencegah pembuahan.
b.
Jenis Pil Kombinasi terdiri dari 28 pil kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivate estrogene atau etilestradiol dan progestine dosis kecil untuk penggunaan satu siklus. Pil kontrasepsi oral ini diminum saat pertama kali haid, selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama 28 hari. Pil mini atau pil progestin hanya berisi devirate progestine, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 28 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe pil kombinasi.
c.
Efek Samping
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Adapun efek samping akibat hormon estrogen, efek samping yang sering terjadi yaitu rasa mual, retensi cairan dan natrium, sakit kepala, nyeri pada payudara, dan fluor albus atau keputihan. Sakit kepala disebabkan oleh retensi cairan. Kepada penderita pemberian garam perlu dikurangi dan dapat diberikan diuretik.8, 13 Dalam kondisi tersebut, akseptor dianjurkan untuk melanjutkan kontrasepsi hormonal dengan kandungan hormon estrogen yang lebih rendah. Hormon progesteron juga memiliki efek samping jika dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan
tidak teratur, bertambahnya nafsu makan disertai
bertambahnya berat badan, acne (jerawat), albus (keputihan),hipomenorea. d.
Cara Penggunaan Penggunaan kontrasepsi pil dengan cara meminum tiap tablet pil tiap hari pada waktu yang sama. Sehari satu tablet selama 28 hari, kunjungan ulang dilakukan apabila ada keluhan dansebelum pil habis supaya stok pil KB tetap tersedia.
4. Kontrasepsi Implan a.
Definisi Implan adalah metode kontrasepsi yang dipakai dilengan atas berbentuk silastik (lentur). Berukuran sebesar batang korek api yang ditanam dibawah antara kulit dan daging (otot) sehingga terlihat dari luar menonjol dandapat diraba. Metode alat kontrasepsi implan mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon dan di susukkan dibawah kulit. Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin dengan masakerja panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita.
b.
Jenis Kontrasepsi Implan 1.
Terdiri dari 1 kapsul silastik berisi 68 mg 3-ketodesogestrel dan 66 mg kopolimer EVA (implanon).
2.
Terdiri dari 2 kapsul silastik berisi levonogestrel 75 mg. i. Efek Samping Efek samping pada kontrasepsi jenis implan meliputi gangguan siklus haid, ekspulsi implan, perubahan berat badan, jerawat, rasa nyeri (perih, nyeri payudara), pusing (sakit kepala, migran), nyeri perut bagian bawah, kloasma bercak hitam pada wajah, infeksi pada luka insisi, liang senggama terasa kering, perubahan perasaan (depresi). ii. Cara penggunaan Kontrasepsi implan ditanam di bawah lengan atas dengan cara insisi, perawatan yang dilakukan setelah pemasangan yaitu tetap jaga agar luka kering, hindari mengangkat beban berat, dan menhindari dari infeksi. Implan memiliki jangka waktu penggunaan 3-5 tahun. Kunjungan ulang dilakukan seminggu setelah pemasangan, jadwal pelepasan, apabila ada keluhan, dan minimal satu kali dalam setahun.
3. Konsep Fisiologis Hormon a. Definisi Kelenjar endokrin merupakan organ yang mensintesis, menyimpan,dan menyekresikan hormon ke dalam aliran darah. Hipotalamus adalah otak kecil yang terletak dibagian otak depan yang bisa disebut diensefalon. Hipotalamus merupakan organ yang terdiri dari saraf dan endokrin itu sendiri. Hipotalamus berhubungan dengan homeostatis yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh tetap konstan, yang mengontrol perilaku dan respon terhadap stimulus yang datang. Hipotalamus menerima informasi dari sintem saraf pusat dan perifer menginai suhu tubuh, nyeri, rasa nikmat, pemberian makan, rasa lapar, massa tubuh dan statatus metabolik.Mekanisme Hormon.Hormon adalah pembawa pesan kimia oleh kelenjar endokrin ke dalam sirkulasi. Hormon mengalir kedalam darah dan hanya mempengaruhi sel tubuh yang memiliki reseptor, sel berespon terhadap hormon tertentu disebut sel target. Stimulus yang mengontrol sekresi hormon yang disekresikan oleh hipotalamus yang mengalir kedalam darah portal ke hipofisis anterior. Hormon ini adalah hypothalamic releasing hormone atau hypothalamic inhibiting hormone yang bergantung, apakah hormon tersebut meningkatkan atau menurunkan pelepasan hipofisis yang dikontrolnya. b. Gonadotropin Gonadotropin meliputi dua hormon hipofisis anterior yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH), jaringan target FSH dan LH adalah ovarium pada wanita. Ovarium menyekresikan hormon steroid estrogen dan progesteron. Kadar Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) yang bersirkulasi akan dikontrol oleh estrogen, faktor yang dapat mempengaruhi pelepasan estrogen adalah stress, kelaparan, dan rasa takut.
c. Estrogen Estrogen merupakan hormon steroid yang mempengaruhi jaringan targetnya dengan mengubah kecepatan replikasi DNA, transkripsi DNA, atau translasi RNA. Terdapat tiga jenis estrogen pada manusia yaitu estron, estradiol, dan estriol. Efek estrogen Meliputi distribus lemak tubuh wanita, stimulasi laktasi, mempengaruhi produksi lipoprotein dari protein dihati, mengurangi resiko penyakit arteri coroner yang kemungkinan akibat peningkatan HDL pada wanita, sertamenstimulasi ginjal untuk menahan natrium. d. Progesteron Progesterone metupakan hormon steroid pada wanita yang disintesisoleh sel tekal folikel yang sedang berkembang dan kemudian korpus lutem, sebagai respons terhadap stimulasi LH dan terhadap tingkatan yang lebih rendah, FSH. Efek samping dari progesteron itu sendiri meliputi progesteron yang dilepaskan dari folikel ovarium setelah folikel tersebut rupture selama ovulasi, lapisan endometrium uterus menjadi sekretori sebagai antisipasi fertilisasi ovum dan implatasi embrio, dengan hasil pembuluh darah pada endometrium becabang dan kelenjar mulai menyekresikan cairan encer kaya akan glikogen Folikel yang rupture menjadi korpus luteum yang terus menyekesikan progresteron. Progesteron menyebabkan relaksasi otot polos dalam hal ini uterus dan otot polos vascular arterior, selainbersifat potektif terhadap beberapa kanker. Pada progesterone menurunkan kadar HDL dan meningkatkan LDL yang bersifat tidak larut dalam air sehingga bila asupan makanan yang masuk dalam tubuh banyak megandung lemak tersimpan didalam tubuh ada faktor lain sepertilatihan fisisk, stress, dan usia.
BAB II TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian : 19 Agustus 2021 Tempat Pengkajian
Pukul
: 09.00 WIB
: Puskesmas Wilangan
I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif 1. Biodata Nama Ibu
: Ny. D
Nama
Umur
: 28 Tahun
Umur
Agama
: Islam
Agama
Suami:
Tn.E
: 37 Tahun :
Islam
Penddidikan : SMA
Pendidikan
:SMA
Pekerjaan
Pekerjaan : Tani
: IRT
Penghasilan : Alamat
:
Ds. Sukoharjo Wilangan Nganjuk
Penghasilan : + Rp. 3.000.000 Alamat
: Ds. Sukoharjo,Wilangan Nganjuk
2. Alasan Datang Ibu mengatakan waktunya kembali suntik KB 3 bulanan
3. Keluhan Utama Tidak ada 4. Riwayat Kesehatan. a. Penyakit yang lalu. Ibu menyatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV, AIDS) penyakit menurun (DM, Ashma) penyakit menahun (HT, Jantung) b. Penyakit sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV, AIDS) penyakit menurun (DM, Asma), Penyakit menahun (HT, Jantung), c. Penyakit keluarga Ibu mengatakan suami dan keluarga tidak mempunyai dan tidak sedang menderita penyakit. 5. Riwayat Obstetri a. Riwayat Mestruasi Amerhore
: Ya
Dismenorhoe : -
Menarche
: Usia 12 tahun
Fluor albus : -
Lama
:-
Banyak`
: -
Siklus
: -
Teratur/Tidak : -
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu No.
Tgl/Bln/Th Persalinan
1.
Usia
Tempat
Jenis
Penolong
Kehamilan Persalinan Persalinan
20-07-2011
9 Bln
Rumah
Anak
Penyulit Kehamilan
JK
BB
PB
Nifas
Usia Anak
Spt B
Bidan
-
♂
3000
50
normal
10 Th
Spt B
Bidan
-
♀
3200
49
normal
4 Th
Bidan 2.
01-06-2017
9 Bln
Rumah Bidan
6. Riwayat KB Ibu memakai KB suntik 3 bulan
dan sudah berjalan sejak tahun 2017 sampai
sekarang (2021). Selama memakai KB suntik, ibu tidak ada keluhan 7. Riwayat Perkawinan Menikah : 1 kali, lama 10 th, usia pertama menikah : 18 th 8. Riwayat Psikososial Ibu mengatakan sudah cukup punya 2 anak, belum ada rencana hamil lagi 9. Riwayat Budaya Ibu mengatakan tidak minum jamu dan tidak pijat perut
10. Perilaku Kesehatan Ibu tidak merokok dan tidak minum-minuman keras. 11. Pola kebiasaan sehari-hari Nutrisi
: Minum + 2 l air perhari / makan gizi
seimbang Eliminasi
: BAB 1 x/hari, BAK 4-6 x/hari
Istirahat
: Tidur siang + 1 – 2, Tidur malam + 6 jam
Aktivitas
: membersihkan rumah, memasak dan merawat anak-anak
PH
:
Seksual
: 2-5x/bulanA
B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan Umum
:
TTV
: 110 /70 mmHg
: TD Nadi
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu
:
BB tgl 31-05-2021
36,50C : 55 Kg
BB sekarang tgl 19-08-2021
: 53 Kg
2. Pemeriksaan Khusus 1.
Inspeksi
:
Rambut
: Bersih warna hitam tidak ketombe, tidak mudah rontok
Wajah
: bersih simetri tidak ada cloasma, tidakpucat
Mata
: normal simeris, conjungtiva merah muda sklera putih
Hidung
: normal, simetris, tidak ada pemafasan cuping
Telinga
: normal, simetris tidak ada sekret,
Mulut
: normal, bersih tidak sariawan, gigi bersih tidak ada caries, gusi tidak mudah berdarah
Leher
: normal simetristidaktampakpembesaran
Dada
: normal simetris , tidak ada retraksi, tidak tampak pembesaran pada payudara
Abdomen
: normal, tidak tampak pembsaran
Genitalia
: normal, bersih tidak ada
pengeluaran Ekstremitas : normal simetris tidak gangguan pergerakkan 2.
3.
Palpasi
:
Leher
: tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada
: tidak ada benjolan
TFU
: Baik
Pemeriksaan Penunjang USG
: -
Inpeculo
: -
Laboratorium
: -
Papsmer
: -
IVA
: -
II. INTERPRETASI DATA Diagnosa : Ny D usia 28 tahun dengan akseptor suntik 3 bulanan DS
: Ibu mengatakan waktunya kembali suntik KB 3 bulanan
DO
: K/U : Baik, TD : 110/70 mmtig N : 120 x/m, S : 36,50C, R : 20 x/m
III.
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL -
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA -
V.
INTERVENSI Diagnosa
: Ny. D usia 28 tahun dengan akseptor KB suntik 3 bulanan
Tujuan
: Ibu mendapatkan kontrasepsi yang ibu inginkan
Kriteria Hasil
: ibu melakukan kunjungan sesuai tanggal kembali
Intervensi : 1. Lakukan pendekatan secara terapeutik R : terjalin rasa nyaman dan percaya 2. Lakukan informed concent R : adanya pelayanan yang berkualitas, legal dan aman
3. Lakukan pemeriksaan pada ibu R : kontrasepsi yang diberikan aman dan efektif 4. Berikan informasi tentang efek samping kontrasepsi suntik 3 bulanan R : bila terjadi efek samping ibu sudah paham dan mengerti 5. Lakukan penyuntikan kontrasepsi suntik 3 bulanan R : ibu mendaptkan pelayanan kontrasepsi yang sesuai keinginan ibu 6. Beritahu ibu jadwal kembali suntik yaitu (tgl: 08-11-2021) R : dengan kembali suntik tepat wktu kontrasepsi yang diberikan bisa efektif
VI. IMPLEMENTASI Dx : Ny D usia 28 tahun dengan aseptor KB suntik 3 bulanan 1. Melakukan pendekatan secara terpeutik 2. Melakukan informed consent 3. Melakukan pemeriksaan pada ibu
4. Memberikan informasi tentang efek samping kontrasepsi suntik 3 bulanan 5. Melakukan penyuntikan kontrasepsi suntik 3 bulanan 6. Memberitahu ibu jadwal kembali suntik yaitu tgl : 08-11-2021
VII. EVALUASI Diagnosa : Ny D usia 28 tahun dengan kontrasepsi suntik 3 bulanan S:
ibu mengatakan lega karena sudah disuntik
O:
K/U : Baik, TD: 110/70 mmhg, N : 80 X/m, S : 36,50C, R : 20 X/m,
A:
Akseptor suntik ulangan 3 bulanan
P:
1. Telah dilakukan penyuntikan DMPA secara IM pada bokong kiri 2. Ibu merasa lega sudah mendapatkan pelayanan KB suntik ulangan 3 bulan 3. Ibu dapat menyebutkan kapan kembali suntik 3 bulanan
VII. CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal: 08-11-2021 S:
ibu datang kembali untuk suntik KB 3 bulanan
O:
K/U : Baik, TD: 110/70 mmhg, N : 88 X/m, S : 36,50C, R : 18 X/m,
A:
Ny L usia 28 tahun dengan akeseptor lama kb suntik
P:
1. Melakukan pendekatan secara terpeutik 2. Puji ibu karena telah datang kembali suntik tepat waktu 3. Melakukan pemeriksaan pada ibu 4. Melakukan informed consent
5. Lakukan penyuntikan kontrasepsi suntik 3 bulanan 6. Memberitahu ibu jadwal kembali suntik yaitu tgl : 29-01-2022