Askeb Nifas Patologi Komariah-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny ‘’S” P1A0 DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TOILI 1 SULAWESI TENGAH



Oleh :



KOMAIRAH NIM.2182B1015



INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN PRODI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN



PERSETUJUAN



Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFASPADA Ny ‘’S” P1A0 DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TOILI 1 SULAWESI TENGAH, telah disetujui oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada : Moilong, 07 februari 2022



Mahasiswa



KOMARIAH



Mengetahui,



Dosen Pembimbing



Bd. Miftakhur Rohmah, SST., M.Keb



Pembimbing Lahan



Fitri Puspita Mahary, SST..Keb.,Bd



KATA PENGANTAR



Puji Syukur atas rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga dapat tersusun Laporan “Asuhan Kebidanan pada Kehamilan” di lingkungan Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA Laporan Asuhan Kebidanan yang diwajibkan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA Kediri yang akan menyelesaikan pendidikan Profesi. Dengan laporan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa pembimbing serta petugas kesehatan dalam pemberian Asuhan Komperhensif terhadap persalinan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan terhadap persalinan.. Akhimya kami berharap laporan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, sehingga dapat menambah khasanah perpustakaan di lingkungan Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA



Moilong, 07 februari 2022



Penyusun



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL..........................................................................................I LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................II KATA PENGANTAR.........................................................................................III DAFTAR ISI........................................................................................................IV BAB I Pendahuluan...............................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................1 1.2 Tujuan..................................................................................1 1.2.1 Tujuan umum..............................................................1 1.2.2 Tujuan khusus.............................................................1 1.3 Manfaat................................................................................2 BAB II Tinjauan Pustaka......................................................................................2 2.1 Kajian dari sumber pustaka..................................................3 2.2 Tinjauan manajemen 7 langkah askeb...............................10 2.3 Tinjauan dari jurnal penelitian...........................................10 BAB III Tinjauan Kasus....................................................................................12 3.1 Identifikasi data dasar.......................................................12 3.2 Interprestasi Data...............................................................14 3.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial...........................15 3.4 Tindakan Segera.................................................................16 3.5 Rencana Tindakan..............................................................16 3.6 Implementasi .....................................................................16 3.7 Evaluasi..............................................................................16 BAB IV Pembahasan..........................................................................................18 BAB V Kesimpulan dan Saran...........................................................................18 5.1 Kesimpulan...............................................................................................20 5.2 Saran.........................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan salah sat Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari. Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian



ibu



terjadi



melahirkandanhampir50%darikematianpadamasanifasterjadi24jam



setelah pertama



setelah



melahirkan, diantaranya disebabkan oleh komplikasi masa nifas (Walyani dan Purwoastuti, 2015). Bidan memiliki



peranan



penting



dalam pemberian



asuhan



postpartum yaitu memberikan dukungan secaraberkesinambunganselama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangiketeganganfisik dan psikologis selama masa nifas, mendeteksi



komplikasidanperlunya



rujukan,memberikankonselinguntukibudankeluargamengenaicara



mencegah



perdarahan,



mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga giziyangbaik, serta mempraktekkan kebersihan yang



aman



(Walyani



Komplikasiyangseringterjadipadamasanifas(postpartum)adalah



danPurwoastuti,2015). hipertensi,



preeklamsi,



infeksi masa nifas dan kelainan psikologis(Achyardan Rofiqoh, 2016). Hipertensi adalah suatu



kondisi



medisdimanaseseorang



mengalamipeningkatantekanandarahyaitutekanandarahsistoliklebihdari 140/90 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg (Rukiyah danYulianti, 2010). Gejala yang muncul pada hipertensi adalah nyeri kepala, kadang- kadang disertai mual dan muntah, penglihatan kabur. Sedangkan penyebab kejadian hipetensi yaitu keturunan atau genetic, obesitas, stress, dan pola makan yang salah (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Potensial yang akan terjadi apabila penanganan ibu nifas dengan hipertensi tidak segera ditangani akan terjadi preeklamsi (Prawirohardjo, 2011). 1.2 Tujuan



1.2.1 Tujuan Umum Dapat



melaksanakan



asuhan



kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan



hipertensi di puskesmas toili 1 sulawesi tengah 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mengumpulkan data dasar asuhan



kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan



hipertensi di puskesmas toili 1 sulawesi tengah 2. Menginterprestasi data dasar asuhan kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan hipertensi di puskesmas toili 1 sulawesi tengah 3. Menentukan masalah potential asuhan kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan hipertensi di puskesmas toili 1 sulawesi tengah 4. Menentukan tindakan segera asuhan kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan hipertensi di puskesmas toili 1 sulawesi tengah 5. Merencanakan asuhan



kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan hipertensi di



puskesmas toili 1 sulawesi tengah 6. Melaksanakan asuhan



kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan hipertensi di



puskesmas toili 1 sulawesi tengah 7. Mengevaluasi asuhan



kebidanan nifas pada Ny ‘’S” P1A0 dengan hipertensi di



puskesmas toili 1 sulawesi tengah 1.3 Manfaat 1. Bagi fakultas Tugas Askeb ini



ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam



pengembangan ilmu pengetahuan mengenai masalah pada ibu nifas 2. Bagi mahasiswa Tugas Askeb ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya 3. Bagi Lahan praktek



Tugas Askeb ini dapat menjadi informasi bagi fasilitas kesehatan sehingga



fasilitas



kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pelayanan pada remaja



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Konsep Nifas 1) PengertianNifas Masa nifas adalah masa pulih kembali yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir pada ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil berlangsung kira-kira 6 minggu atau 40 hari (Heryani, 2012). Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsungnya selama 6 minggu atau 40 hari (Walyani dan Purwoastuti,2015) 2) Tahapan masanifas Menurut Marmi (2015), nifas dibagi dalam 3 tahapan, yaitu a. Puerperiumdini Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. b. Puerperiumintermedial Suatu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih 6-8 minggu. c. Remotepuerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalamikomplikasi 3) Perubahan masanifas Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas meliputi: a. Uterus Secara berangsur-angsur uterus menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.Dari 1000 gr menjadi 50 gr (Walyani & Purwoastuti,2015). b. Lochea Macam-macam lokhea menurut Maryunani (2016), dibedakan menjadi 4 jenis yaitu: i. Lochea rubra Lochea ini keluar pada hari pertama sampai tigasetelah persalinan. Terdiri dari darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,



vernic kaseosa, lanugo (rambut bayi), dan mekonium. ii. Locheasanguinolenta Lochea ini keluar pada hari 3-7 postpartum, terdiri dari darah bercampur lender warna kecoklatan. iii. Locheaserosa Lokhea ini keluar hari 7-14 postparum, berwarna kekuningan. iv. Lochea alba Lochea ini keluar pada hari ke-14 selesai nifas, hanya merupakan cairan putih. c. Serviks Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup (Walyani & Purwoastuti, 2015). d. Vulva danvagina Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akanmuncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol (Walyani dan Purwoastuti, 2015). e. Perineum Perubahan perineum pada saat post partum terjadi pada saat perineum mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun dilakukan episiotomi dengan indikasi tertentu (Heryani, 2012). f. Sistempencernaan Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan menurut Marliandiani dan Ningrum (2015), antara lain: i. Nafsumakan Rasa lelah yang amat berat setelah proses persalinan dapat mempengaruhi nafsu makan ibu. ii. Motilitas Penurunan tonus dan motalitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. iii. Pengosonganusus Setelah melahirkan ibu sering mengalami konstipasi, hal ini disebabkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa nifas. 4) Kebutuhan dasar ibunifas Menurut Marmi (2015), kebutuhan dasar nifas meliputi: a. Nutrisi dancairan i. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiaphari ii. Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup iii. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kalimenyusui)



iv. v.



Pil zat besi harus diminum umtuk menambah zat gizi dan setidaknya selama 40 hari pascapersalinan. Minum vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melaluiASInya



b. Ambulasi pada masanifas Persalinan merupakan proses yang melelahkan, itulah mengapa ibu disarankan tidak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup beristirahat, dimana ibu harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk mencegah perdarahan postpartum. c. Kebersihan diri atauperineum Kebersihan vagina selama masa nifas harus dilakukan karena banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina serta adanya luka di daerah perineum yang bila terkena kotoran dapatterinfeksi. d. Istirahat Istirahat adalah hal yang sangat diidamkan oleh ibu nifas.Tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan bulan 2 pertama setelah melahirkan bisa mencegah depresi dan memulihkan tenaganya yang terkurashabis. e. Seksual Beberapa bulan pertama setelah melahirkan memang hormon pada wanita akan diprogram ulang untuk menyusui dan mengasuh bayi. Waktu dan tenaga seakan tercurah hanya untuk si kecil, sehingga sulit rasanya mencari waktu untuk berhubungan intim. f. Eliminasi i. Kesulitan BAK pada ibu nifas dapat disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulo springter ani selama persalinan, atau dikarenakan oedema kandung kemih selamapersalinan. ii. Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum. g. Latihan atau senamnifas Senam nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu secara fisiologis maupun psikologis. Setelah persalinan, otot-otot akan mengendur. Sehingga untuk mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula salah satunya dengan melakukan senam nifas yang teratur di samping anjuran-anjuran lainnya. 5) Komplikasi Yang Sering Terjadi Pada MasaNifas a) Hipertensi Hipertensi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 140/90 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg (Rukiyah dan Yulianti,2010). b) Preeklamsi Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari tanda-tanda lain. Untuk menegakkan diagnosa preeklamsi kenaikan tekanan darah sistolik harus 30 mmHg atau lebih.Kenaikan tekanan diastolik



lebih dapat dipercaya apabila tekanan diastolik meningkat 15 mmHg atau lebih atau menjadi 90 mmHg atau lebih (Marmi dkk, 2015). c) Infeksi Masa Nifas Infeksi Nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas.Macam-macam infeksi masa nifas yaitu infeksi pada vulva, vagina, dan serviks, endometritis, septikemia dan pyemia, peritonis, parametritis (Walyani dan Purwoastuti, 2015). d) KelainanPsikologis Perubahan emosi selama masa nifas memiliki berbagai bentuk dan variasi. Kondisi ini akan berangsur-angsur normal sampai pada minggu ke-12 setelah melahirkan (Heryani, 2012). 2.1.2 Konsep Hipertensi 1) Pengertian Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolic 90 menunjukan fase darah yang kembali ke jantung(Triyanto,2014). Hipertensi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 140/90 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg (Rukiyah dan Yulianti, 2010). 2) Macam-macam Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), macam-macam hipertensi yaitu: a) Hipertensi tanpa proteinuri atuoedema b) Preeklamsi dengan atau tanpa poteinuri danoedema c) Hipertensikronis d) Hipertensisementara 3) Klasifikasi Menurut Triyanto (2014), klasifikasi hipertensi yaitu: a) Stadium 1 140/90 mmHg sampai 159/99 mmHg. b) Stadium 2 160/100 mmHg sampai 179/109 mmHg. c) Stadium 3 180/110 mmHg sampai 209/119 mmHg. d) Stadium 4 210/120 mmHg atau lebih. 4) Tanda danGejala Gejala ini bisa dialami ibu semenjak dari hamil ibu mengeluh nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, penglihatan kabur, bisa juga terjadi pembengkakan di wajah atau ekstremitas (Rukiyah dan Yulianti, 2010). 5) Penyebab Menurut Rukiyah dan Yuliantin (2010), penyebab hipertensi yaitu: b) Keturunan ataugenetic c) Obesitas d) Stress



e) Pola makan yangsalah Menurut Triyanto (2014), penyebab hipertensi dibagi menjadi dua yaitu: a) Hipertensi Esensial(Primer) Penyebab pasti dari hipertensi ini masih belum dapat diketahui.



2.1.3



b) HipertensiSekunder Hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme). 6) Penatalaksanaan Menurut Robson dan Waugh (2011), penatalaksanaan hipertensi pascapartum yaitu: a) Nifedipin dan labetanol sesuai untuk masa menyusui dan dapat dilanjutkan di masapostnatal. b) Saran tentang kontrasepsi dapat bergantung pada pengontrolan tekanandarah. c) Periksa tekanan darah secara teratur dan kerja sama dengan spesialis untuk memodifikasi pengobatan dan untuk mengubah ke pengobatan pra-kehamilan jikaperlu. d) Motivasi penggunaan obat antihipertensiberkelanjutan. e) Dukung pemberianASI f) Berikan saran mengenai kontrasepsi dan konseling pra-kehamilan untuk masamendatang. 7) Pencegahan Pencegahan kejadian hipertensi secara umum dapat dihindari dengan mengubah kearah gaya hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alcohol dan rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing, juice apel dan seledri di pagi hari (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Standar Asuhan Kebidanan 1.



Langkah-langkah Asuhan Kebidanan Menurut Varney a. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara : 1) Data subjektif/anamnesa Nama



: untuk membedakan pasien satu dengan yang lain



Umur



: untuk memastikan usia dan sebagai identitas



Suku/bangsa



: untuk mengetahui adat istiadat sehingga mempermudah



dalam melaksanakan tindakan kebidanan. Agama



: untuk memperoleh informasi tentang agama yang dianut



Pendidikan



: untuk memudahkan bidan memperoleh keterangan atau



dalam memberikan informasi mengenai suatu hal dengan menggunakan cara yang sesuai dengan pendidikan. Pekerjaan : untuk mengetahui apakah remaja terlalu lelah dalam pekerjaan yang berhubungan dengan keseimbangan tubuh. 2) Data Objektif Keadaan umum



: bagaimana keadaan pasien



Tanda-tanda Vital Tekanan darah



: untuk mengetahui tekanan darah pasien



Nadi



: untuk mengetahui nadi pasien



Respirasi



: untuk mengetahui respirasi Pasien



Suhu



: untuk mengetahui suhu pasien



3) Pemeriksaan fisik Kepala



: untuk mengetahui warna dan kebersihan kepala



Muka



: untuk mengetahui adanya pembengkakan pada wajah



Mata



: untuk mengetahui sclera dan konjungtiva



Hidung



: untuk mengetahui adanya pengeluaran sekrey dan



kelainan di hidung Telinga



: untuk mengetahui adanya pengeluaran serumen



Mulut



: untuk mengetahui gigi, dan bibir dalam keadaan normal



Leher



: untuk mengetahui adanya pembengkakan kelenjar tiroid ,



limfa, dan vena junggularis. Payudara



: untuk mengetahui bentuk, ukuran keadaan putting



Abdomen



: untuk mengetahui pembesaran abdomen abnormal



Genetalia



: untuk mengetahui adanya varices, tanda-tanda infeksi dan



pengeluaran pada vagina.



4)



Anus



: untuk mengetahui adanya hemoroid



Ekstremitas



: untuk mengetahui reflek patella dan adanya varices.



Pemeriksaan penunjang lab Pemeriksaan ini dilakukan jika perlu atau jika ada terdapat kelainan pada saat pemeriksaan



b. Interprestasi data dasar Pada langkah ini dilakukan tindakan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien, berdasarkan interprestasi yang benar atas



data-data



yang



dikumpulkan.Data



dasar



yang



telah



dikumpulkan



diidentifikasi sehingga ditemukan masalah atau masalah yang spesifik. Interprestasi data terdiri dari diagnose kebidanan, diagnose masalah dan diagnosa kebutuhan. Interprestasi data pada adalah 1) Diagnosa kebidanan Merupakan diagnose yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenlaktur diagnosa kebidanan. Dasar diagnosa tersebut adalah data subjektif berupa pernyataan pasien tentang sering lelah, lesu, lemas, lunglai. Hasil data objektif meliputi pemeriksaan umum, fisik dan ginekologi serta hasil pemeriksaan penunjang.Diagnosa kebidanan ditulis dengan lengkap berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan data penunjang. 2) Masalah Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. 3) Kebutuhan Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data. c. Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial Diagnosa potensial ditegakan berdasarkan diagnose atau masalah yang telah diidentifikasi. Bidan dituntut untuk tidak hanya merumuskan masalah tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi. d. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera dilakukan oleh bidan atau untuk konsultasi, kolaborasi serta melakukan rujukan terhadap penyimpangan abnormal.



e. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh Merupakan pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh dan ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantidipasi .rencana harus mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek kesahatan dan disetujui oleh kedua belah pihak. f. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien dan Aman Langkah ini merupakan pelaksaan dari rencana asuhan secara efesien dan aman. Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. g. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengkaji keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan. Pendokumentasian ( SOAP) 1. Subjektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis sebagai langkah pertama. 2. Objektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan uji lain yang diirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan sebagai langkah kedua. 1. Analisa Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interprestasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi : a.



Diagnosis atau masalah



b.



Antisipasi diagnosis/masalah potensial



c.



Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter



2. Penatalaksanaan



Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dari rujukan.



2.1.4



Kajian Dari Jurnal Ilmiah 1)



Jurnal 1



Judul



:



Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.K P2A0 Umur 30 Tahun 6 Jam Postpartum dengan Hipertensi di Ponek RSUD Karanganyar Tujuan



:



untuk mempelajari dan memahami asuhan kebidanan pada kasus ibu nifas dengan hipertensi di RSUD Karanganyar secara komprehensif. Isi



:



Angka kematian ibu yang disebabkan oleh hipertensi sebesar 23,95%. Di RSUD Karanganyar kasus nifas dengan hipertensi sebanyak 32 kasus (5,26%) Jenis penelitian : melalui wawancara, observasi langsung, dan studi dokumen rekam medik. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasar 7 langkah Varney dan SOAP.. Metode



:



: Observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil



:



Ny.K P2A0 6 jam postpartum dengan sakit kepala, tekanan darah 150/90 mmHg, dan proteinurin negatif. Dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi antibiotik, analgesik, vitamin, serta antihipertensi.Setelah perawatan kondisi ibu membaik dan tekanan darah normal. Terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pemeriksaan TTV tidak dilakukan 1 jam sekali dan tidak dilakukan monitoring balance cairan. Kesimpulan



:



Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari dan 1 kali kunjungan ulang, keadaan umum ibu membaik dan tekanan darah normal.



2) Jurnal 2 Judul



:



Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Hipertensi Kronik, Di Rsud Batang Tujuan



:



Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir menerapkan asuhan kebidanan pada Ny Y, 28 tahun dengan Hipertensi Gestasional di RSUD Leuwiliang.. Isi



:



Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteuinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia tanpa disertai prouteinuria. . Jenis penelitian :  studi kasus dalam bentuk pendokumentasian SOAP (subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan), Metode



:



Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir, berupa studi kasus dalam bentuk pendokumentasian SOAP (subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan),



sedangkan



teknik



pengumpulan



data



diperoleh



melalui



wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil



:



Hasil menunjukan Ny. S mengalami hipertensi kronik, didapatkan tekanan darah 140/110 mmHg dan tidak ditemukan protein urine. Melakukan kolaborasi dengan dokter, advis dokter MgSO4 20% 1 gr/jam dan nifedipin 3x10 mg. Kesimpulan Ny. S P3A0 umur 43 tahun dengan hipertensi kronik.Setelah dilakukan kunjungan nifas 5 kali tidak terjadi diagnosa potensial, karena dari awal sampai akhir pengkajian ditemukan perubahan yang baik. Kesimpulan



:



Diharapkan ibu dapat menjaga diet rendah garam, perbanyak makan buah sayur, tidur minimal 8 jam sehari, dan kontrol ketenaga kesehatan minimal 1 minggu sekali. Tenaga kesehatan diharapkan saat pengkajian menggunakan ceklist yang baku serta membantu melakukan IMD pada bayi baru lahir.



BAB III TINJAUAN KASUS



ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny ‘’S” P1A0 DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TOILI 1 SULAWESI TENGAH 1. PENGKAJIAN 1.1 DATA SUBJEKTIF Anamnesa dilakukan oleh : Bidan Komariah Di : puskesmas toili 1 Tanggal : 07 Januari 2022 Pukul :09.00 wita 1.1.1 IDENTITAS KLIEN Nama Klien : Ny “S” Nama Suami : Tn “F” Umur : 33 th Umur : 35 Th Suku/ Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa : Jawa Agama : .islamAgama : Islam Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Bumiharjo Alamat : Bumiharjo 1.1.2 Keluhan utama Ibu mengatakan pandangan mata kabur, nyeri kepala dan perutnya mulas sejak sesudah bersalin. 1.1.3 Riwayat menstruasi  Menarche  Siklus menstruasi  Lama  Banyaknya darah  Dysmenorhoe  Flour albus  



: 14 tahun : 28-35 hari (teratur/tidak teratur) : 3-4 hari : ± ganti pembalut 4x sehari : Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah menstruasi) : Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah menstruasi) Warna:..........Bau:........... Gatal:............. HPHT : 27 April 2021 Taksiran persalinan: 03 February 2022.



1.1.4 Status perkawinan  Kawin



: 1 Kali







Lama kawin



: 2 tahun



1.1.5 Riwayat kehamilan sekarang - Hamil yang ke 1 dengan umur kehamilan 38 minggu - Gerakan anak dirasakan pertama kali sejak umur kehamilan 20 minggu gerak anak sekarang aktif - Selama hamil, memeriksakan kehamilannya di puskesmas Toili 1 berapa kali > 4 kali Imunisasi TT dimana di puskesmas Toili 1 berapa kali 3x - Keluhan yang dirasakan selama hamil ini mulai umur kehamilan 7 bulan tekanan darah tinggi 160/100 mmHg sampai dengan inginbersalin 1.1.6 Riwayat persalinan sekarang



Penolong persalinan : Bidan Tanggal persalinan : 10 februari 2022 pukul 10.30 WITA Tempat persalinan : Ruang bersalin PKM Toili 1 Cara persalinan : Spontan APGAR score : 8-9 Panjang bayi : 48 cm BB bayi : 3300 gram Jenis kelamin : Laki-laki Lingkar kepala : 33 cm Lingkar lengan : 11 cm Komplikasi dalam persalinan : Ibu mengatakan sejak umur kehamilan 7 bulan tensinya tinggi, sering pusing, tekuk kenceng, mata kadang kabur. Perineum : Ruptur Derajat2 ( di jahit)



1.1.7 Riwayat kesehatan keluarga a. Keturunan kembar : tidak ada b. Penyakit keturunan : Tidak Ada Jenis penyakit : Tidak Ada c. Penyakit lain dalam keluarga : Tidak Ada Jenis penyakit : Tidak Ada 1.1.8 Riwayat kesehatan yang lalu  Penyakit menahun : Tidak Ada  Penyakit menurun : Tidak Ada  Penyakit menular : Tidak Ada 1.1.9 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga - Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil : Tidak Ada - Pantangan saat sesudah melahirkan/ masa menyusui: Tidak Ada - Kebiasaan keluarga yang menghambat : Tidak Ada.. - Kebiasaan keluarga yang menunjang : Tidak Ada - Dukungan dari suami : suami sangat senang dengan kelahiran anak pertama ini



-



Dukungan dari keluarga yang lain kelhiran anak pertama ini



: kelaurga sangat senang dengan



1.1.10 Pola kebiasaan sehari-hari a. Pola Nutrisi Selama hamil :Ibu mengatakan sehari makan 3kali meliputi nasi, sayur, lauk dengan



porsi setengah piring dan minum air putih 7-8 gelas, tidak ada pantangan makanan Sesudah melahirkan : Ibu mengatakan makan 1 kalisetelah persalinan porsi sedang satu piring nasi, sayur sop 1 mangkuk, lauk telur rebus, tempe goring, buah jeruk dan minum air putih 1gelas



Masalah yang dirasakan : Tidak ada b. Pola Eliminasi Selama hamil :Ibu mengatakan BAB 1xsehari konsistensi lembek berwarna kuning dan BAK 5-6x sehari konsistensi kuning jernih bau khasurin Sesudah melahirkan :: Ibu mengatakan belum BAB dansudah BAK 1x konsistensi kuning jernih bau khas urin tidak adakeluhan



Masalah yang dirasakan : Tidak Ada c. Pola istirahat tidur Selama hamil :Ibu mengatakan tidur siang ±2 jam dan tidur malam ±8jam Sesudah melahirkan :Ibu mengatakan belum bisa tidursejak semalam. Masalah yang dirasakan : susah tidur d. Pola Aktivitas Selama hamil : selama hamil ibu melakukan aktivitas yang ringan . Sesudah melahirkan : ibu masih terbaring dan belum melakukan aktivitas Masalah yang dirasakan : Tidak ada e. Perilaku Kesehatan Penggunaan obat/jamu/rokok, dll selama hamil: tidak ada Penggunaan obat/jamu/rokok, dll sesudah melahirkan: Tidak ada



1.1.11 Sistem Psikososial a. Fase taking in Rasa mules, nyeri pada jalan lahir, kurang tidur atau kelelahan, Ibu senangatas kelahiran anaknya dan ibu khawatir dengan tekanan darah tingginya



b. Fase taking hold c. Fase letting go d. Fase post partum blues



:::-



1.2 DATA OBJEKTIF 1.2.1 Pemeriksaan Umum  Kesadaran : Komposmentis  Tekanan Darah : 180/100mmHg  Suhu : 36,5 °C  Nadi : 94 x/menit  RR : 22 x/menit  BB (sebelum hamil) .50 kg sekarang: 60 kg  TB : 158 cm



1.2.2 Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi  Kepala  Muka



: Bersih : Kelopak mata : Bersih Conjungtiva : Normal Sklera : Normal  Mulut dan gigi : Bibir : Normal Lidah : Bersih Gigi : Caries dan berlobang  Hidung : Simetris : Simetris Sekret : Tidak ada Kebersihan : Bersih  Leher : Pembesaran vena jugularis : Tidak ada Pembesaran kelenjar thyroid: Tidak ada Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak Ada  Dada : Simetris : Simetris Pembesaran payudara : Ya Hiperpigmentasi : Ya Papila mammae : Menonjol Keluaran : Kolostrum Kebersihan : Bersih  Perut : Pembesaran : Tidak ada Bekas luka operasi : Tidak ada Linea : Ada Striae : Tidak ada Pembesaran lien/ liver : Tidak ada  Anogenetalia : Vulva vagina warna : Merah Luka parut : Tidak Ada Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada Keluaran : lochea rubra, konsistensi cair,dan tidak berbau amis,± 50 cc Hemorroid : Tidak ada Kebersihan : Bersih Ruptur : Derajat 2, pendarahan 50 cc  Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : tidak ada Varises : Tidak ada Kekakuan sendi: Tidak Ada b. Palpasi  Leher : Pembesaran vena jugularis : Tidak ada Pembesaran kelenjar thyroid: Tidak Ada Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada Struma : Tidak ada  Dada



: Benjolan/ Tumor



: tidak ada



Keluaran : tidak ada  Perut : Pembesaran lien/ liver : tidak ada TFU : 2 jari bawah pusat Kontraksi uterus : Baik Kandung kemih : Kosong  Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Tidak ada



1.2.3 Pemeriksaan penunjang Hb



: 12,2gram/dl



Protein UrineNegatif



2. DIAGNOSA Diagnosa



Analisa Data Data Subjektif Ibu nifas pada ny “S” umur 33 1. Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya tanggal 10 February 2022 pukul tahun P1A0 dengan hipertensi 10.30 WITA, pandangan mata kabur, nyeri kepala dan perutnya mulas sejak sesudahbersalin. 2. sejak umur kehamilan 7 bulan tensinya tinggi, sering pusing, tekuk kenceng, mata kadangkabur. 3. saat umur kehamilan 35 minggu dan 37minggu ibu memeriksakan kehamilannya di RSUD dengan Dokter SpOG, terapi yang didapat tablet Fe 1 x 60 mg, VitC1 x 60 mg, Kalk 1 x 500 mg, Nifedipin 1 x 500 mg. Hasil pemeriksaan TD 180/90 mg. Data Objektif 1. Kesadaran : Komposmentis 2. Tekanan Darah : 180/100mmHg 3. Suhu : 36,5 °C 4. Nadi : 94 x/menit 5. RR : 22 x/menit 6. BB (sebelum hamil) .50 kg sekarang: 60 kg 7. TB: 158 cm 8. Hb : 12,2gram/dl 9. Protein UrineNegatif 10. Lochea : Rubra 11. Kontraksi : blat dan keras



12. TFU : 2 jari bawah pusat 3. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL Antisipasi terjadinya pre-ekslamsia pada masa nifas 4. EVALUASI TINDAKAN SEGERA Kolaborasi dengan Dokter SpOG untuk pemberianterapi 5. INTERVENSI Diagnosa



Perencanaan dan Rasional 1. Bina hubungan saling percaya



Ibu nifas pada ny “S” umur 33 tahun



R/ : agar terjadi hubungan terapeutik antara



P1A0 dengan hipertensi



bidan dan klien 2. Mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sebelum masuk pemeriksaan R/ :



Pasien



kesehatan



tetap



Covid-19



mematuhi sebelum



protokol masuk



pemeriksaan 3. Memberitahu ibu hasilpemeriksaan.



R/ : untuk mengetahuiperkembangan masa nifas ibu 4. Mengobservasi



TTV,



lochea,



kontraksi



uterus, tinggi fundus uteri (TFU) ibu dan monitoring balance cairan setiap 4jam. R/ : untuk mengetahui apakah masa nifas ibu normal atau tidak serta untuk mengetahui apakah terjadi infeksi atau tidak pada masa nifas 5. Melakukan



pemasangan infus RL dan



pemberian obat Nefidifine ½ tablet R/ : untuk memberikan cairan kepada ibu serta obat untuk tdka terjadinya kejang 6. Menyampaikan kepada pasien bahwa akan



di rujuk ke RSUD R/ : agar ibu mendapatkan perawatan yang lebih lanjut terhadap hipertensi yang di alami oleh ibu 7. Melakukan kolaborasi dengan dokter di



RSUD untuk dilakukan rujukan R/ : agar terjadi kerjasama antar petugas kesehatan di puskesas ataupun di rumahsakit 8. Mengantar pasien untuk di rujuk



6. PELAKSANAAN (Tanggal 07 februari 2022. Jam 09.20 wita ) Diagnosa Perencanaan dan Rasional 1. Pukul 09.20 wita Ibu nifas pada ny “S” umur 33 tahun Bina hubungan saling percaya P1A0 dengan hipertensi



Hasil



: agar terjadi hubungan terapeutik



antara bidan dan klien 2. Pukul 09.25 wita



Mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sebelum masuk pemeriksaan Hasil



: Pasien tetap mematuhi protokol



kesehatan



Covid-19



sebelum



masuk



pemeriksaan 3. Pukul 09.30 wita



Memberitahu ibu hasilpemeriksaan. Hasil : Kesadaran Komposmentis, Tekanan Darah : 180/100mmHg, Suhu 36,5 °C , Nadi 94 x/menit, RR22 x/menit, BB (sebelum hamil) .50 kg sekarang: 60 kg, TB: 158 cm, Hb 12,2gram/dl, Protein UrineNegatif 4. Pukul 09.35 wita Mengobservasi



TTV,



lochea,



kontraksi



uterus, tinggi fundus uteri (TFU) ibu dan



monitoring balance cairan setiap 4jam. Hasil : Lochea Rubra, kontraksi uterus bulat dan keras, TFU 2 jari di bawah pusat 5. Pukul 09.40 wita



Melakukan pemasangan infus RL dan pemberian obat Nefidifine ½ tablet Hasil : telah dilakukan pemasangan infus RL Dan pemberian obat 6. Pukul 09.45 wita



Menyampaikan kepada pasien bahwa akan di rujuk ke RSUD Hasil : ibu mengerti 7. Pukul 09.50 wita



Melakukan kolaborasi dengan dokter di RSUD untuk dilakukan rujukan Hasil : ibu mengerti 8. Pukul 11. 00 wita



Mengantar pasien untuk di rujuk Hasil : pasien telah di rujuk ke RSUD Luwuk bersama dengan suami



7. EVALUASI (TanggalTanggal 07 februari 2022. Jam 10.00 wita) Subyektif Obyektif Assesment Planning Ibu mengatakan 1. Kesadaran 1. Sudah dilakukan senang karena : Komposmentis Ibu nifas pada ny “S” observasi pada ibu dan bayinyasudah lahir 2. Tekanan Darah umur 33 tahun P1A0 dan sehat, ibu hasil observasi TTV, :180/100mmHg mengatakan sudah dengan hipertensi kontraksi, lochea, TFU mengerti tentang 3. Suhu: 36,5 °C penjelasan dari 4. Nadi: 94 x/menit dan monitoring petugas kesehatan 5. RR: 22 x/menit balance cairan 6. BB (sebelum terlampir. hamil) .50 kg sekarang: 60 kg 2. Pasien telah di rujuk ke 7. TB: 158 cm



8. Hb:12,2gram/dl 9. Protein UrineNegatif 10. Lochea : Rubra 11. Kontraksi : bulat dan keras 12. TFU : 2 jari bawah pusat



RSUD WITA



pukul



11.00



DATA PERKEMBANGAN KUNJUNGAN ULANG Tanggal: 16 February 2021 Pukul : 10.00WITA Subyektif 1. Ibu ingin



Obyektif Assesment Planning 1. Kesadaran : 1. Memberitahu ibu hasil Komposmentis Ny. S P1A0 umur 33 melakukan pemeriksaan bahwa keadaan 2. TD:120/80mmHg tahun nifas hari ke 10. kunjungan ulang 3. N:78x/m ibu baik. dan terapi obat 4. S:36,3oC Keadaanumum : Baik 5. R: 20x/m sudah diminum Kesadaran : Composmentis 6. Mammae : ASI sampaihabis. keluarlancer TTV: TD:120/80 mmHg N: 2. Ibu mengatakan 7. TFU:Pertengahan 78x/m S:36,3oC R: 20x/m pusat dansympisis tidak ada keluhan. Ada penurunan tekanan 8. Kontraksi :Keras 3. keadaan bayi sehat 9. Lochea: Lochea darah dari 180/100mmHg dan bayi mau sanguinolenta menjadi 120/80mmHg 10. Perineum : Luka menyusudengan 2. Menganjurkan ibu untuk tetap sudah kering, aktif menyusui bayinya secara jahitan sudahmenyatu, ondemand. perdarahan sedikit, 3. Menganjurkan ibu untuk tetap tidak berbau. menjaga kebersihan personal hygine



terutama



genetalia



dan



bekas



daerah luka



jahitan agar tetap bersih dan kering, dengan cara setelah BAK dikeringkan dengan tisu dari arah depan kebelakang. 4. Menganjurkan ibu apabila ada keluhan untuk segera datang



ke



rumah



sakit



bidanterdekat.



BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan studi kasus pada Ny. S P1A0 dengan hipertensi dan pengelolaannya dengan menerapkan menejemen kebidanan serta mengaitkan dengan teori-teori sebagai landasan dalam melaksanakan menejemen kebidanan 7 langkah Varney yang meliputi



1.



Pengkajian Data Pengkajian pada ibu nifas dengan hipertensi dilakukan dengan pengumpulan data subyektif dan obyektif. Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), gejala hipertensi yaitu tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, nyeri kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah, penglihatan kabur. Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensididapatkan data subyektif ibu mengatakan pandangan mata kabur, nyeri kepala dan perutnya mulas. Sedangkan data obyektif diperoleh keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 180/100 mmHg, suhu 36,5 oC, nadi 80 x/menit, pernapasan 22 x/menit, Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus dilapangan.



2.



InterpretasiData Diagnosa Kebidanan Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi. Masalah yang muncul pada ibu nifas dengan hipertensi yaitu ibu mengatakan nyeri kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah, penglihatan kabur (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Kebutuhan pada ibu nifas dengan hipertensi adalah informasi, dukungan dan support mental (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Diagnosa kebidanan pada kasus ibu nifas yaitu Ny.S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi. Masalah yang muncul pada Ny.S P1A0 adalah Ibu mengatakan pandangan mata kabur, nyeri kepala dan perutnya mulas. Kebutuhan yang diberikan pada Ny. S adalah memberi informasi tentang penyebab perutnya mulas, nyeri kepala, dan menganjurkan banyak istirahat. Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasusdilapangan.



3.



DiagnosaPotensial



atau



Diagnosa potensial pada ibu nifas dengan hipertensi adalah terjadi preeklamsi (Prawirohardjo, 2011). Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi adalah preeklamsia masa nifas, tetapi tidak terjadi diagnosa potensial karena ibu sudah mendapatkan antisipasi dan penanganan secara tepat. Jadi pada langkah diagnosa potensial ini tidak terdapat adanya kesenjangan antara teori dan kasus dilapangan. 4.



TindakanSegera Tindakan segera pada ibu nifas hipertensi adalah monitoring balance cairan, diet yang tepat, pemberian obat anti hipertensi yaitu metildopa 500 mg 3 x 1, maksimal 3 gram per hari dan Nefedipin 30-90 mg per hari (Prawiroharjo, 2011). Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi ini adalah melakukan kolaborasi dengan dokter SpOg dalam pemberian obat Nifedipin 3 x 10 mg, Vitamin A 2 x 200.000 IU, Amoxillin 3 x 500 mg, Asam mefenamat 3 x 500 mg,monitoring balance cairan, diet yang tepat cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam secukupnya. Pada langkah tindakan segera ini terdapat adanya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan yaitu Metildopa tidak diberikan tetapi di berikan Nifedipin 3 x 10 mg sesuai dengan anjuran dari dokter SpOg dari pihak rumah sakit karena diberikan untuk dosis awal, Vitamin A 2 x 200.000 IU untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI (Air Susu Ibu), bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi, kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan, Amoxillin 3 x 500 mg untuk antibiotik agar tidak terjadi infeksi, Asam mefenamat 3 x 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri pada luka jahitan.



5.



Perencanaan Perencanaan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan hipertensi menurut Prawirohardjo (2011), Robson dan Waugh (2011) yaitu : Periksa tekanan darah secara teratur dan kerja sama dengan spesialis untuk memodifikasi pengobatan dan untuk mengubah ke pengobatan pra- kehamilan jika perlu, Motivasi penggunaan obat antihipertensi berkelanjutan, Dukung pemberian ASI, Berikan saran mengenai kontrasepsi dan konseling pra-kehamilan untuk masa mendatang, Monitoring balance cairan, Diet diberikan cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, garam secukupnya, dan roboransia prenatal, Terapi obat antihipertensi yaitu : Metildopa 500 mg 3 x 1, maksimal 3 gram per hari, Nefedipin 30-90 mg per hari. Sedangkan rencana asuhan pada Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi yaitu Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, lochea, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri



(TFU) ibu dan monitoring balance cairan setiap 4 jam, Anjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand, Berikan KIE tentang KB, Berikan KIE tentang nutrisi ibu nifas. Menjelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam secukupnya. Bila mengkonsumsi garam hendak dibatasi, diimbangi dengan konsumsi cairan yang banyak, berupa susu atau air buah, Lakukan kolaborasi dengan Dokter SpOg dalam pemberian terapi oral: Nifedipin 3 x 10 mg, Vitamin A 2 x 200.000 IU, Amoxillin 3 x 500 mg, Asam mefenamat 3 x 500 mg, Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi terapi yang sudahdiberikan. Pada langkah rencana tindakan ini terdapat adanya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan yaitu Metildopa tidak diberikan tetapi di berikan Nifedipin 3 x 10 mg sesuai dengan anjuran dari dokter SpOg dari pihak rumah sakit karena diberikan untuk dosis awal, Vitamin A 2 x 200.000 IU untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI (Air Susu Ibu), bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi, kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan, Amoxillin 3 x 500 mg untuk antibiotik agar tidak terjadi infeksi, Asam mefenamat 3 x 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri pada luka jahitan. 6.



Pelaksanaan Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan hipertensi sesuai menurut Prawirohardjo (2011), Robson dan Waugh (2011). Sedangkan asuhan yang diberikan pada Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipetensi sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan. Pada pelaksanaan terdapat adanya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan yaitu Metildopa tidak diberikan tetapi di berikan Nifedipin 3 x 10 mg sesuai dengan anjuran dari dokter SpOg dari pihak rumah sakit karena diberikan untuk dosis awal, Vitamin A dosis yang kedua diberikan saat nifas hari ketiga 1x 200.000 IU untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI (Air Susu Ibu), bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi, kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan, sedangkan menurut Marmi (2015) Vitamin A dosis yang kedua diberikan 24 jam setelah minum dosis yang pertama, Amoxillin 3 x 500 mg untuk antibiotik agar tidak terjadi infeksi, Asam mefenamat 3 x 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri pada lukajahitan.



7.



Evaluasi Merupakan tahap terakhir dari proses asuhan kebidanan dari pengkajian sampai



implementasi data. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipetensi selama 3 hari di rumah sakit diperoleh hasil yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,6 oC, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit. Kemudian dilakukan kunjungan ulang setelah 7 hari dirumah sakit didapatkan hasil yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,3oC, nadi 78 x/menit, pernapasan 20 x/menit, ekstremitas tidak oedema, ibu sudah tidak ada keluhan sehingga pada evaluasi ini sudah sesuai dengan perencanaan.



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Setelah penulis melakukan observasi dengan memberikan menejemen Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan Hipertensi di puskesmas toili 1 dengan menggunakan pendekatan tujuh langkah varney, dapat diambil kesimpulan :



1.



Dari pengkajian pada Ny. S di dapatkan data subyektif yang didapatkan dari keluhan ibu yaitu ibu mengatakan pandangan mata kabur, nyeri kepala dan peruutnya mulas. Sedangkan data obyektif keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 180/100 mmHg, suhu 36,5oC, nadi 80 x/menit, pernapasan 22x/menit.



2.



Dari interpretasi data pada kasus Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi masalah yang muncul ibu mengatakan pandangan mata kabur, nyeri kepala dan perutnya mulas. Kebutuhan yang diberikan pada Ny. S adalah memberi informasi tentang penyebab perutnya mulas, nyeri kepala, dan menganjurkan banyakistirahat.



3.



Diagnosa potensial pada Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi adalah potensi terjadi preeklamsia masanifas.



4.



Antisipasi Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi yaitu kolaborasi dengan dokter SpOg dalam pemberian terapi yaitu : melakukankolaborasi dengan dokter SpOg dalam pemberian obat Nifedipin 3 x 10 mg, Vitamin A 2 x 200.000 IU, Amoxillin 3 x 500 mg, Asam mefenamat 3 x 500 mg, monitoring balance cairan, diet yang tepat cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam secukupnya..



5.



Rencana asuhan kebidanan Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipertensi dilakukan secara menyeluruh yaitu Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, lochea, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri (TFU) ibu dan monitoring balance cairan setiap 4 jam, Anjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand, Berikan KIE tentang KB, Berikan KIE tentang nutrisi ibu nifas, Menjelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi



cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam secukupnya. Bila mengkonsumsi garam hendak dibatasi, diimbangi dengan konsumsi cairan yang banyak, berupa susu atau air buah, Lakukan kolaborasi dengan Dokter SpOg dalam pemberian terapi oral: 6.



Nifedipin ½ tablet, , Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi terapi yang sudahdiberikan.



7.



Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan pada Ny. S umur 33 tahun denganhipertensi.



8.



Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. S P1A0 umur 33 tahun dengan hipetensi selama 3 hari di rumah sakit diperoleh hasil yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,6 oC, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit. Kemudian dilakukan kunjungan ulang setelah 7 hari dirumahsakit didapatkan hasil yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,3oC, nadi 78 x/menit, pernapasan 20 x/menit, ibu sudah tidak ada keluhan.



9.



Dari hasil asuhan kebidanan terdapat kesenjangan terletak di antisipasi, perencanaan dan pelaksanaan yaitu pemberian terapi obat metildopa tidak diberikan dan Vitamin A dosis yang kedua diberikan saat nifas hariketiga.



5.2 Saran 1. Bagi BPM Diharapkan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan untuk kasus ibu nifas dengan hipertensi sesuai dengan kewenangan dan kebijakan yang berlaku. 2. Bagi Bidan atau TenagaKesehatan Diharapakan bidan atau tenaga kesehatan lainnya tetap mempertahankan serta meningkatkan kualitas pelayanan khususnya untuk kasus ibu nifas hipertensi. 3. BagiKlien Diharapkan klien perlu memahami tentang gejala hipertensi dan jika ibu mengalami hipertensi segera mendatangi tempat pelayanan kesehatan. 4. BagiPendidikan Diharapakan karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan acuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang ibu nifas dengan hipertensi.



DAFTAR PUSTAKA Achyar, Khamidah, Rofiqoh, Isnaeni. 2016. Jurnal Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ambarwati, R.E, Wulandari, Diah. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika. Angraini.2014. Asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. H P3A0 Umur 23 tahun dengan hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakrta: STIKES Kusuma Husada. Annisa Nurul Ihsani. 2014. Asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. S P2A0 dengan hipertensi di Pandan Arang Boyolali.Karya Tulis Ilmiah. Surakrta: STIKES Kusuma Husada.Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba. Heryani, Reni. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan - Ibu Nifas& Menyusui. Jakarta : TIM. Marliandiani, Y, Ningrum, N.P. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta: Salemba Medika.



Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Puerperium Care”. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Marmi, et al. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maryunani, Anik. 2016. Menejemen Kebidanan Terlengkap. Jakarta: TIM. Matondang, et al. 2013. Diagnosa Fisis Pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto. Notoatmodjo, Soekoidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2016. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Rukiyah, Y.A. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: TIM. Rukiyah, Y.A, Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: TIM. Robson, E, Waugh, J. 2011. Patologi Pada Kehamilan : manajemen & asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.



Saifuddin, A.B, et al. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sujarweni, V.W. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sulistyawati, Ari. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: CV. Andi. Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika. Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu. Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru. Walyani, E.S, Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.



Yogyakarta: PT. Pustaka Baru