5 0 326 KB
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS DAN BAYI No.Dx Dx. 1
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN, TUJUAN & KRITERIA HASIL Inefektif pola pernapasan b/d ...
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
DATA OBJEKTIF
Dx.2
napas cepat dan dangkal
apnoe
napas tidak teratur
sianosis
frekuensi napas: …. x/I
terdapat secret pada jalan napas
bunyi napas ngorok
Suhu :………C
tangisan lemah
tubuh teraba dingin
pernapasan tidak teratur
bibir dan kuku kebiruan
aktivitas berkurang
Kulit berwarna tidak rata
menggigil
DATA OBJEKTIF keringat berlebihan
Turgor kulit buruk
kurang menyusu
Kapiler refill >3 dtk
daya hisap kurang
Mual dan muntah Mencret
Kaji frekuensi napas dan pola pernapasan Posisikan bayi telentang dengan leher sedikit ekstensi Kaji riwayat ibu terhadap obat-obatan yang dapat memperberat depresi pernapasan bayi Beri ransangan taktil segera bila terjadi apnea misalnya menggosok punggung bayi Lakukan pengisapan (suction) sesuai kebutuhan dan gunakan teknik penghisapan yang tepat Observasi adanya tanda-tanda distress pernapasan misalnya apnea, retraksi, takipnea, sianosis, mengorok Kolaborasi dalam pemberian oksigen sesuai indikasi Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan sesuai advis dokter
Sianosis tidak ada Ekspansi dada simetris
Perkembangan pusat regulasi suhu imatur Penurunan lemak subkutan Adaptasi lingkungan luar
Kurang suplai O2 dalam darah
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (35.537.3C)
Kehilangan cairan yang berlebihan Keterbatasan masukan oral Usia dan berat ekstrem (premature dibawah 2500 gr) Intake yang tidak adekuat Efek phototerapi
Tujuan : Resti kekurangan cairan tidak terjadi Kriteria hasil :
Jalan napas paten
Kriteria hasil :
INTERVENSI
Frekuensi dan pola napas dalam batas normal (30-60x/i)
Bebas dari tanda-tanda stress dingin Resti kekurangan volume cairan b/d ....
Ubun-ubun cekung
Hipoventilasi / hiperventilasi
Tujuan: Termoregulasi efektif
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
Membran mukosa kering
Akumulasi secret
Tidak ada bunyi napas tambahan Gangguan termoregulasi (hipotermi) b/d.....
DATA OBJEKTIF
Penurunan energy (kelelahan)
Kreiteria hasil
Napas cuping hidung
Dx.3
Keterbatasan perkembangan otot
Tujuan : Pola pernapasan efektif
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
Immaturitas pusat pernapasan
RM 02 B1
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi Keseimbangan masukan dengan haluaran Turgor kulit baik/ elastic Mukosa bibir lembab Frekuensi BAK normal
Pantau suhu tubuh bayi, periksa suhu rectal dan aksila Tempatkan bayi pada penghangat (incubator/covis) Berikan penghangat bartahap pada bayi yang mengalami stress dingin Observasi tanda-tanda stress dingin pada bayi (misalnya pucat, kulit belang-belang, kaki dan tangan dingin. Gunakan lampu pemanas selama prosedur/tindakan keperawatan Kurangi pemajanan pada aliran udara, jendela dan timbangan dingin Ganti pakaian/linen bila basah, pertahankan kepala bayi tetap tertutup Pantau suhu bayi bila keluar dari lingkungan hangat Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai advis dokter
Pantau TD dan nadi Pantau tanda-tanda dehidrasi Evaluasi turgor kulit, membrane mukosa, keadaan ubun-ubun bayi Pantau masukan dan haluaran cairan Tingkatkan masukan peroral sedikitnya 25% Anjurkan ibu menyusui bayi sesering mungkin Minimalkan kehilangan cairan yang tidak kasat mata melalui penggunaan pakaian, suhu penghangat. Kaji lokasi tempat pemasangan infuse, kaji adanya udema atau kegagalan masukan cairan Kolaborasi dalam pemeriksaan labor darah Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena Kolaborasi dalam pemberia cairan per parenteral sesuai indikasi (OGT/NGT) Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai advis dokter
Dx.4
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mangatakan:
DATA OBJEKTIF
Dx. 5
Kulit memerah Suhu tubuh meningkat :…….C Takikardi Frekuensi napas meningkat:………x/i Kulit teraba hangat
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mangatakan :
DATA OBJEKTIF
Dx. 6
Iritasi pada kulit Adanya kemerahan pada tali pusat dan kulit sekitarnya Tali pusat berbau Suhu tubuh meningkat Terdapat kemerahan atau udema pada tempat pemasangan infuse Bayi dengan riwayat persalinan lama Ada trauma pada saat persalinan
phototerapi dehidrasi penyakit atau trauma terpajan pada lingkungan yang panas
Tujuan : temperature tubuh normal Kriteria hasil :
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (35.537.3C Tidak ada hipertermi
Resti infeksi b/d .........
Trauma jaringan Imunologi yang tidak adekuat Pemajanan lingkungan Infasi kuman pathogen
Tujuan : Resiko infeksi tidak terjadi Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi Menunjukan pemulihan yang baik pada tali pusat Suhu dalam batas normal (36-37C)
Bayi dengan riwayat ibu KPD dalam 24 jam dan ketuban hijau
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan:
DATA OBJEKTIF
Gangguan termoregulasi (hipertermi) b/d ........
takipnea takikardia sianosis pernapasan cuping hidung pernapasan mengorok hipoksia terdapat secret pada jalan napas batuk berdahak bayi dengan riwayat asfiksia (A/S :……….)
Inefektif bersihan jalan napas b/d ......
Produksi mucus berlebihan Depresi reflek batuk Depresi pusat pernapasan Asfiksia intrauterus
Tujuan : Kriteria hasil :
Menunjukan frekuensi pernapasan dalam batas normal GDA normal Membran mukosa merah muda
Dokumentasikan jumlah jam total penyinaran Pantau suhu inti setiap 2 jam atau lebih sering sampai stabil Atur suhu incubator atau isolette dengan tepat Ubah posisi bayi setiap 2 jam Awasi suhu tubuh bayi Pantau hidrasi (turgor kulit, kelembaban, membaran mukosa) Gunakan kompres hangat pada aksila, kening, leher dan lipatan paha Buka atau lepaskan bedongan bayi Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik Pantau suhu tubuh bayi dan tanda-tanda terjadinya infeksi Kaji factor resiko pada ibu yang membuat bayi cendrung terkena infeksi Cuci tangan bengan benar sebelum dan sesudah kontak dengan bayi Lakukan tindakan pemasangan infuse dengan teknik aseptik (steril) Pantau orang tua /pengunjung terhadap penyakit infeksius dan batasi kontak dengan bayi Pelihara peralatan dan bahan-bahan persediaan untuk bayi dari kontaminasi Inspeksi kulit setiap hari terhadap ruam, lecet atau kerusakan kulit. Hindari menggosok secara berlebihan Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat dari adanya kemerahan, bau atau rabas Jaga kebersihan daerah tali pusat dan sekitarnya Mandikan bayi dengan air bersih Inspeksi mulut bayi terhadap adanya plak putih pada mukosa oral Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi Kolaborasi dalam pemberian antibiotic sesuai advis dokter Perhatikan frekuensi pernapasan dan tanda-tanda distres pernapasan Kaji riwayat bayi selama prenatal dan intrapartum dengan adanya hipoksia berat Tempatkan bayi miring atau posisi semifowler Lakukan suction untuk membersihkan jalan napas sesuai indikasi Auskultasi suara napas sebeloum dan sesudah suction Kolaborasi dalam pemberian 02 sesuai indikasi Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai advis dokter
SAMBUNGAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS DAN BAYI Dx. 7
Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d....
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
DATA OBJEKTIF
Mual / muntah Daya hisap kurang
Bayi dengan riwayat prematur Bayi dengan BBLR
DATA OBJEKTIF
Dx.9
Pemakaian incubator yang tidak tepat Tindakan medis yang tidak sesuai dengan standar Bayi dengan riwayat penyulit persalinan
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
DATA OBJEKTIF
Kapasitas lambung kecil Kemampuan menghisap kurang Peningkatan metabolisme glukosa (hiperinsulinemia) Intake yang tidak adekuat
BB menurun
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
Otot abdominal lemah
Tujuan: Resti kekurangan nutrisi tidak terjadi Kriteria hasil:
Dx. 8
Imaturitas produksi enzim
Riwayat kejang sebelumnya Suhu :…………C Bayi lahir dengan riwayat ketuban hijau Bayi dengan riwayat vakum tinggi Bayi dengan fetal distres
Meningkatkan berat badan dalam kurva normal 20-30 gr/hari Bayi mengkonsumsi nutrisi yang adekuat
Kaji pemasangan yang tepat NGT/OGT pada bayi Masukan ASI/formula dengan perlahan Berikan nutrisi secara adekuat, tepat waktu dan sesuai ukuran dan kebutuhan Penuhi kebutuhan menghisap pada bayi dengan menggunakan dot selama pemberian makan perselang atau memasang OGT Perhatikan adanya diare, muntah, regurgitasi, residu Timbang berat badan setiap hari Kolaborasi pemeriksaan laboratorium misal: glukosa serum, elektrolit, protein total Kolaborasi dengan ahli gizi Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai advis dokter
Bising usus 8x/i
Trauma lahir Aspirasi
Efek obat Efek phototerapi
Bebas dari cedera atau aspirasi Tidak terjadi iritasi mata, dehidrasi, ketidakstabilan temperature dan kerusakan fisik
Resti kejang berulang b/d……………. Hipertermi Trauma jalan lahir Perdarahan otak Riwayat kejang sebelumnya
Tujuan : Resiko kejang tidak terjadi Kriteria hasil :
Beri ASI/PASI sementara dengan menggunakan NGT/OGT sesuai indikasi
Retensi lambung tidak ada
Kriteria hasil :
Auskultasi bising usus
Reflek menghisap baik
Tujuan : Resiko cidera tidak terjadi
Kaji reflek menghisap dan menelan
Mempertahankan glukosa serum dalam batas normal
Resiko tinggi cedera fisik b/d ........
RM 02 B1
TTV dalam batas normal Perdarahan otak tidak terjadi
Kaji adanya abnormal/ kelainan pada bayi (cedera pada saat persalinan) Kaji adanya anomaly congenital (cacat bawaan) pada bayi Posisikan bayi baru lahir miring dengan gulungan kain dipunggung, pantau bayi terhadap kesulitan dalam mengatasi mucus Jangan pernah meninggalkan bayi pada tempat datar yang tidak ada penghalang Kaji bayi terhadap ikterik, perhatikan kadar bilirubin direk dan indirek Lindungi mata bayi dengan penutup mata khusus selama proses phototerapi Cek mata bayi setiap 2 jam sekali Tutup testis dan penis bayi pria Letakkan bayi telanjang dibawah lampu dengan perlindungan mata dan kemaluan Kolaborasi dalam pemberian vit. K secara intramuskuler Pantau terjadinya kejang Awasi TTV minimal tiap 2 jam atau sesuai indikasi Atur posisi bayi senyaman mungkin Ekstensikan kepala untuk membebaskan jalan napas Lepaskan atau longgarkan bedungan bayi Lakukan kompres hangat pada aksila, kening, leher dan lipatan paha Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena Kolaborasi dalam penberian O2 sesuai indikasi Kolaborasi dalam pemberian obat penenang sesuai advis dokter
Dx.10
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan :
Dx .11
Kulit tampak kuning Sclera ikterik Selaput/mukosa mulut ikterik Urin kuning pekat
Peningkatan kadar bilirubin
Kriteria hasil :
Menunjukan kadar bilirubin indirek dibawah 12 mg/dl pada bayi cukup bulan pada usia 3 hari Tidak ada tanda-tanda ikterik pada kulit, sclera dan mukosa oral
Kaji adanya ikterik pada sclera, mukosa oral dan kulit Perhatikan usia bayi, bedakan tipe ikterik (misalnya fisiologis, akibat ASI, patologis) Dengan hati-hati cuci area perianal seteleh defekasi, inspeksi kulit terhadap kemungkinan iritasi atau kerusakan Jaga kulit bayi agar tetap bersih dan kering Pertahakan asupan oral (ASI), anjurkan susui bayi sesering mungkin Kolaborasi dalam pemeriksaan labor sesuai indikasi (bilirubin direk dan indirek) Kolaborasi dalam phototerapi sesuai advis dokter
Bilirubin direk dan indirek dalam batas normal
Feses berwarna pucat seperti kapur Menyusu kurang Total bilirubin …………..mg/dl Bilirubin indirek…………….mg/dl
DATA SUBJEKTIF Keluarga klien mengatakan:
DATA SUBJEKTIF
Joundise
Tujuan :
DATA OBJEKTIF
Gangguan integritas kulit b/d....
BAK tidak ada sejak lahir Blas tinggi Bayi tampak rewel Ujung kulit penis mengerut tidak bisa ditarik ke pangkal Bayi mengejan saat BAK BAK tidak lancar kadang menetes Demam
Gangguan eliminasi b/d .....
Penyempitan atau perlengketan kulup pada penis bayi Anomaly kongenital Infeksi atau peradangan pada kulup penis bayi Trauma (benturan)
Tujuan : Gangguan eliminasi tidak terjadi Kriteria hasil :
BAK lancar Tanda-tanda infeksi tidak ada Bayi dapat istirahat dengan nyaman
Kaji adanya kelainan congenital pada saluran kencing bayi Kaji adanya penyempitan atau perlengketan kulup pada penis Awasi adanya tanda-tanda infeksi Awasi pemasukan cairan (anjurkan ibu menyusui bayi sesering mungkin) Kontrol pengeluaran BAK bayi Kompres dengan kapas basah pada daerah kelamin untuk merangsang eliminasi Kolaborasi dengan dokter spesilis anak tindakan medis selanjutnya Kolaborasi dalam pemberian antibiotic sesuai indikasi