14 0 145 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN
A.
PENGKAJIAN
1.
IDENTITAS A. Identitas klien Nama
: An. F
Umur
: 8 Tahun
Alamat
: Taman Tridaya Indah Blok C.11 No.11 – Tambun Selatan
Status perkawinan
: Belum Kawin
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD (kelas 2)
Pekerjaan
: Siswa
Diagnosa medis
: Cedera Kepala Ringan (CKR)
Tanggal masuk RS
: 13 April 2014 Pukul : 04.30 WIB
Tanggal pengkajian
: 15 April 2014 Jam 09.00 WIB
No RM
: 0033/3488
B. Penanggung jawab Nama
: Ny. R
Umur
: 54 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Taman Tridaya Indah Blok C.11 No.11 – Tambun Selatan
Hubungan dgn klien : Ibu Kandung
2. STATUS KESEHATAN a.
Status Kesehatan Saat Ini 1. Keluhan utama Saat MRS
: Nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas
Saat Pengkajian
: Pusing dan mual muntah
2. Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini Pasien datang ke IRD RSUP Sanglah dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien sedang berjalan kaki kemudian ditabrak motor dari samping, pasien jatuh membentur aspal. Riwayat pingsan (+), riwayat muntah (+), luka pada kepala bagian kanan (+). Setelah dilakukan pemeriksaan, CT Scan dan pengobatan, klien dirawat di Ruang Ratna untuk observasi selanjutnya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : Pasien langsung dibawa ke IRD RSUP Sanglah 3. Status Kesehatan Masa Lalu Ø Penyakit yang pernah dialami Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berat , hanya flu dan demam biasa. Riwayat MRS (-). Riwayat DM (-), sakit jantung (-), asma (-), hipertensi (-) Ø Alergi Riwayat alergi terhadap makanan, obat dan benda lain (-) Ø Kebiasaan :(merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan kesehatan) Kebiasaan merokok (-), minum kopi (-), minum alkohol (-). c.
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat DM (-), hipertensi (-), asma (-), sakit jantung (-).
d.
Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa medis : CKR + Susp. Fraktur Basis Cranii Therapy
: IVFD Na CL 0,9 % 28 tts/mnt Inj. Tyason 3 x 1 gr IV Inj. Remopain 3x 1 gr IV Inj. Bralin
3x 1 amp IV
3.
POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)
a.
Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Bila mengalami sakit biasanya klien berobat ke Puskesmas atau bidan. Bila sakit ringan seperti masuk angin kadang – kadang klien membuat jamu sendiri. Klien tidak pernah berobat ke dukun atau pengobatan alternatif lainnya. Klien mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dan ingin cepat sembuh agar bisa bekerja lagi. b.
Pola Nutrisi/metabolic
Sebelum MRS klien biasa makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari.Sejak MRS klien mengatakan tidak bisa makan dan minum karena mual-mual dan muntah. Sejak kecelakaan sampai sekarang, klien sudah muntah 4 kali berisi sisa makanan, darah (-). Siang ini klien sempat makan bubur 3 sendok tetapi berhenti karena mual muntah. Minum dari tadi pagi ± 100 cc air putih. c.
Pola eliminasi Sebelum MRS klien biasa BAB 1 kali sehari, BAK 7 – 8 kali sehari ( ± 1200-1500 cc).
Sejak MRS di Ruang Ratna klien sudah BAK 2 kali dengan jumlah ± 200 cc setiap kali BAK menggunakan pispot di atas tempat tidur. Sejak MRS klien belum BAB. d.
Pola aktivitas dan latihan Kemampuan perawatan diri
0
1
2
Makan/minum
x
Mandi
x
Toileting
x
3
4
Berpakaian
x
Mobilisasi di tempat tidur
x
Berpindah
x
Ambulasi ROM
x
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total. Okigenasi: Klien bernafas spontan tanpa memakai oksigen. Keluhan sesak (-) e.
Pola tidur dan istirahat Sebelum MRS klien biasa tidur 6-7 jam sehari dan tidak biasa tidur siang. Setelah MRS
klien mengatakan sering terbangun karena mual dan sakit kepala serta situasi rumah sakit yang ramai. f.
Pola kognitif-perseptual Klien mampu berkomunikasi dengan suara yang pelan tetapi jelas. Klien mengatakan
penglihatan cukup jelas tetapi tidak bisa membuka mata lama-lama karena masih mengeluh pusingdan mual. Klien mengeluh telinga kiri terasa penuh berisi cairan sehingga pendengaran agak terganggu. Tampak otore keluar dari telinga kiri. Klien juga mengeluh sakit kepala seperti berdenyut-denyut terutama di bagian kanan dan kadang-kadang disertai pusingpusing. Klien tampak meringis terutama saat bergerak. Skala nyeri 4-5 (sedang). g.
Pola persepsi diri/konsep diri Klien mampu menyebutkan identitas diri dan orang di sebelahnya.
h.
Pola seksual dan reproduksi Klien sudah tiga tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak. Menstruasi teratur setiap 28
-30 hari sekali. Klien tidak memakai alat kontrasepsi. i.
Pola peran-hubungan Saat ini klien ditunggu oleh suaminya dan hubungan mereka terlihat baik. Keluarga besar
klien ada di Jawa. Di Bali klien punya beberapa famili dan teman-teman yang sudah datang menjenguk klien tadi pagi.
j.
Pola manajemen koping stress
Bila mempunyai masalah klien mengatakan biasa bercerita dan minta pendapat dari suami dan teman-teman. Suami mengatakan klien cukup terbuka terhadap masalah yang dialaminya. k.
Pola keyakinan-nilai Klien dan suami beragama Islam dan biasa sholat setiap hari. Setelah MRS klien hanya
berdoa dari tempat tidur. 4.
PEMERIKSAAN FISIK
a.
Keadaan umum
: Lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis GCS
: verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4
b.
Tanda-tanda vital : Nadi :92 x/mnt Temp:36,8 0 C RR :22 x/mnt TD :115/70 mmHg
c.
Keadaan fisik (IPPA)
1)
Kepala dan leher
Inspeksi : luka robek yang sudah dihecting pada regio parietal dextra (+) sepanjang 5 cm tanpa perdarahan aktif, brill hematome (-), battle sign (-), rhinore (-), tampak otore warna kuning bercampur sedikit darah keluar dari telinga kiri, jejas di daerah wajah dan leher (-), pupil isokor dengan refleks +/+, anemis (-), deviasi trakea (-) Palpasi : cephal hematome pada regio parietal dextra (+) dengan nyeri tekan (+), krepitasi (-), nyeri tekan pada leher (-) 2)
Dada
Inspeksi : gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (-), jejas (-) Palpasi : bentuk simetris, benjolan (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-) Perkusi : Suara sonor, kanan kiri sama Auskultasi : Paru-paru : suara nafas vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/-
Jantung : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-) 3)
Payudara dan ketiak
Bentuk simetris, jejas (-), massa/benjolan (-) 4)
Abdomen Distensi (-), jejas (-), hepar tak teraba, bising usus kuat , peristaltik 8-10 x/mnt.
5)
Genetalia Bentuk normal, jejas (-), hematome (-)
6)
Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan cukup, kelainan pada kulit (-). 7)
Ekremitas
Ø Atas Pada daerah siku dan lengan bawah nampak luka lecet sepanjang ± 3 cm tanpa perdarahan aktif, ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik 555 │ 555 555 │ 555 Ø Bawah Jejas(-), ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik 555 │ 555 555 │ 555 8)
Pemeriksaan neurologis
Ø Status mental dan emosi Klien terlihat cukup tenang walaupun merasa masih trauma dengan kecelakaan yang dialami. Ø Pengkajian saraf kranial
Pemeriksaan saraf kranial I s/d XII masih dalam batas normal. Ø Pemeriksaan Refleks Refleks fisiologis (+), refleks patologis (-). 5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
Data laboratorium yang berhubungan
Hasil Lab Darah Lengkap tgl 30 September 2009 : WBC : 12,2 g/dL Hb
: 13,3 g/dL
Hct
: 38,2 %
Plt
: 226
b.
Pemeriksaan Radiologi
Ro” Skull : Chepal hematome (+) CT Scan : chepal hematome (+), intracranial bleeding (-), epidural hematome
(-)
ANALISA DATA N o
TGL DATA
INTERPRETASI
MASALAH
Trauma pada kepala ↓ DS :
Kerusakan seluler
Sakit kepala berdenyut-denyut
↓
pada regio parietal sinistra, kadang-kadang disertai pusing.
nosiseptor
- Luka robek pada regio
↓
dengan nyeri tekan (+). - Chepal hematome pada regio parietal dextra - Skala nyeri 4-5 ( sedang )
Okt 200 1
9
2
1 Okt 200 9
bradikinin,dan kalium di
DO :
parietal dextra sepanjang 5 cm
1
Pelepasan histamin,
Impuls saraf menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen ↓ Serabut A&C melokalisir
- Tampak meringis terutama
sumber nyeri dan
saat bergerak
mendeteksi intensitas nyeri
- N :92 x/mnt TD: 115/70
↓
mmHg
Nyeri terutama di daerah trauma
Nyeri akut
DS :
Trauma pada kepala
Nausea
- Mengeluh mual-mual dan
↓
tidak nafsu makan
Rangsangan pada pusat
- Muntah 4 kali sejak MRS
muntah di medula
DO :
↓
- Muntah (+) berisi sisa
makanan - Porsi makan tidak habis
Mual-muntah Fraktur basis cranii ↓ Duramater robek ↓ CSS keluar melalui telinga/hidung ↓ Organisme bisa masuk ke dalam isi cranial melalui hidung, telinga, sinus
DS : - Telinga kiri terasa penuh berisi cairan DO : - Otore (+) pada telinga kiri 1
- Hasil CT Scan : Fraktur
Okt
Basis Cranii
200
- Luka robek pada regio
3
9
parietal dextra sepanjang 5 cm
4
1
DS :
Okt 200 9
- Riwayat jatuh dengan kepala membentur aspal - Riwayat pingsan (+)
Luka robek di kepala ↓ Barrier pertahanan tubuh terbuka ↓ Port de entre masuknya kuman ↓
Risiko
Risiko infeksi Trauma pada kepala ↓ Chepal hematome ↓
Infeksi PK : Peningkatan Tekanan Intrakranial
Bila hematome meluas ↓ Mendesak ruangan intrakranial ↓ Peningkatan TIK DO:
↓
- Hasil foto skull : chepal hematome - Hasil CT Scan : Fraktur Basis Cranii - Otore (+)
Mengurangi aliran drh ke otak ↓ Perfusi jar. cerebral terganggu
DS : Sakit kepala berdenyut-denyut kadang-kadang disertai pusing terutama bila bergerak DO:
bergerak
Okt
5
bergerak ↓
- Tampak meringis bila 1
Nyeri dan pusing bila
Tidak mampu memenuhi kebutuhan secara mandiri
- Kebutuhan sehari-hari
200
((ma/mi,mandi,berpakaian,
9
toileting ) dibantu suami
Defisit
↓
perawatan
ADL dibantu
diri
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS) TGL NO.
MUNCU
DX
L
DIAGNOSA
TGL
KEPERAWATAN
TERATASI
TT
Nyeri akut b/d agen cedera fisik ( trauma pada kepala) d/d mengeluh sakit kepala,luka robek 1
1 Okt
pada regio parietal, tampak meringis saat
2009
bergerak, skala nyeri 4-5(sedang) Nausea b/d faktor fisik ( peningkatan TIK )
2
1 Okt
ditandai dengan mengeluh mual, muntah 4 kali
2009
sejak MRS, tidak mau makan.
1 Okt 3
2009
Risiko infeksi b/d trauma
1 Okt 4
2009
PK : Peningkatan Tekanan Intrakranial Defisit perawatan diri (makan, mandi,toileting,
1 Okt 5
berpakaian) b/d nyeri ditandai dengan ma/mi ,
2009
mandi, toileting, berpakaian dibantu
C. PERENCANAAN N O HARI/
RENCANA KEPERAWATAN TUJUAN
D
&KRITERIA
TGL
X
HASIL
INTERVENSI
RASIONAL
Kamis1/1
1
Setelah diberikan
a. Kaji keluhan
a.Merupakan hal penting
tindakan kep.
nyeri baik kualitas
utk mengevaluasi
selama 2×24 jam
maupun kuantitas
keefektifan terapi.
0/ 2009
diharapkan nyeri berkurang Kriteria hasil : - Melaporkan nyeri berkurang - Klien tampak tenang dan rileks
b. Observasi adanya b. Merupakan tanda-tanda nyeri
indikator/derajat nyeri
nonverbal seperti
tidak langsung.
ekspresi wajah, gelisah, diaforesis.
c. Membantu mengurangi/mengalihkan
c. Ajarkan teknik
nyeri dan meningkatkan
relaksasi dan
rasa percaya diri klien
distraksi seperti teknik nafas dalam,
d. Analgetik mengurangi
mobilisasi bertahap. d. Kolaboratif - Skala nyeri
pemberian
menurun
analgetik
nyeri dan kegelisahan.
a. Kaji keluhan mual dan faktorfaktor yang meringankan/memp Setelah diberikan tindakan perawatan selama 2×24 jam
b. Kolaboratif
berkurang.
dengan petugas gizi
- Melaporkan pengurangan rasa mual. - Tidak ada muntah
1/10/
berat.
diharapkan nausea
Kriteria hasil :
Kamis
er
ttg diet yang ditoleransi klien. c. Anjurkan makan dengan porsi kecil sering d. Kolaboratif
a.Mengetahui intensitas mual dan menghindari faktor yang memperberat. b.Menyediakan makanan yang disukai klien. c.Mencegah distensi gaster yang dapat meningkatkan mual.
- mampu
pemberian
menghabiskan min.
antiemetika bila
d. Mengurangi mual-
½ porsi makan yang
mual-muntah
muntah dengan menekan
2009
2
disediakan
meningkat
reflek muntah
Kamis
3
Setelah diberikan
a. Berikan tampón
a.Mengurangi risiko
tindakan perawatan
pada telinga
masuknya kuman dari luar.
b.Observasi
b. Mengetahui
pengeluaran otore,
perkembangan keadaan
tanda-tanda vital,
pasien dan tanda-tanda
tanda-tanda infeksi
awal infeksi.
1/10/ 2009
selama 3×24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi. Kriteria hasil : - Suhu 36-370 C
pada luka dan tanda-tanda infeksi
- Nadi 60-100 x/mnt meningeal
c. Menurunkan pemajanan terhadap pembawa kuman
c.Batasi pengunjung terutama yang mengalami ISPA - Tidak ada tandatanda infeksi pada luka.
d.Berikan perawatan luka dan tampón secara aseptik,
penyebab infeksi.
- tidak ada tanda-
pertahankan teknik
tanda infeksi
cuci tangan yang
d.Cara pertama untuk
meningeal
baik.
menghindari terjadinya
( tidak ada kejang,
e. Delegatif
infeksi nosokomial.
kaku kuduk, demam pemberian
e. Tindakan profilaksis
tinggi)
untuk mencegah infeksi
antibiotika
Setelah diberikan tindakan perawatan selama 3×24 jam
a. Meningkatkan aliran
diharapkan perawat
balik vena dari kepala shg
dapat
mengurangi kongesti dan
meminimalkan
a. Beri posisi
komplikasi dari
kepala lebih tinggi ( peningkatan TIK. Kepala
peningkatan TIK
head up 300) dan
yanng miring pada salah
pertahankan
satu sisi menekan vena
kepala/leher pada
jugularis dan menghambat
posisi tengah/netral
aliran vena shg me↑ TIK.
b. Observasi ketat
b. Mengetahui secara
tanda-tanda
tanda-tanda dini pe↑ TIK
Kriteria hasil : Tanda-tanda peningkatan TIK (pe↓ kesadaran, bradikardi, kejang,
Kamis
papiledema, muntah
1/10/
peningkatan TIK
edema atau risiko
c. Meningkatkan
proyektil) terdeteksi
c. Delegatif
metabolisme jaringan
2009
4
secara dini
pemberian Citicolin
serebral
Kamis
5
Setelah diberikan
a. Kaji kemampuan
a.Membantu
tindakan perawatan
klien melakukan
mengantisipasi/merencanak
selama 3×24 jam diharapkan klien mampu memenuhi kebutuhan seharihari secara bertahap Kriteria hasil: - Kebutuhan seharihari terpenuhi
1/10/ 2009
aktivitas seharihari. an pemenuhan kebutuhan
b.Latih klien
secara individual
memenuhi
-Klien mampu
kebutuhan sehari-
b.Melatih kemandirian ,
melakukan aktivitas
hari secara bertahap
mempertahankan harga diri
perawatan diri
bila tidak ada
dan meningkatkan
sesuai kemampuan
kontraindikasi
pemulihan
D. IMPLEMENTASI Hari
No
Tgl
Jam
Dx
Tindakan perawatan
Respon Klien
Kami
15.0
1,2,3,4
Mengkaji keluhan nyeri baik
Klien masih mengeluh
s
0
kualitas maupun kuantitas
nyeri kepala dan pusing
1/10/
16.0
Mengobservasi adanya tanda-
Klien tampak meringis
tanda nyeri nonverbal seperti
bila bergerak,diaforesis
ekspresi wajah, gelisah,
(-), kadang-kadang
diaforesis.
gelisah.
Mengajarkan teknik relaksasi
Klien sudah bisa
dan distraksi seperti teknik
melakukan teknik nafas
nafas dalam
dalam.
Memberi posisi kepala head
Kesadaran baik,
up 300
bradikardi(-),kejang (-)
Mengobservasi tanda-tanda
Reaksi alergi (-)
2009
0 17.3
1,3,4 2 2
0
2
18.0
2
0 18.3 0 19.0 0
peningkatan TIK Melaksanakan tindakan
Keluhan mual-muntah masih. Klien ingin pindah
TT
delegatif pemberian analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, tyason 1 gr dan citichplin 1 amp Kaji keluhan mual dan faktorfaktor yang meringankan/memper berat. Memindahkan klien ke TT lain Melaksanakan tindakan kolaboratif dengan petugas gizi ttg diet yang ditoleransi klien. Menganjurkan makan dengan porsi kecil sering Mengobservasi mual-muntah
Lemetik 1 amp. IV Memberi KIE untuk
2009
0 09.0 0
1,2,3,4 1,3,4
mengganti diet sesuai permintaan klien Klien mengatakan akan anjuran perawat
kolaboratif pemberian inj
2/10/
Petugas gizi akan
kolaboratif dgn dokter
Melaksanakan tindakan
5
makan cair/juice/susu.
berusaha menuruti
antiemetika
08.0
kamar mandi. Klien minta
Melaksanakan tindakan mengusulkan pemberian
Jumat
TT supaya jauh dari
Klien muntah-muntah setelah makan berisi sisa makanan vol ± 50 cc Prog. Dr bedah : Inj. Lemetik 1 amp IV
membatasi pengunjung
Reaksi alergi (-)
Mengkaji kemampuan klien
Klien mengatakan belum
melakukan aktivitas sehari-
bisa bergerak sendiri
hari.
karena masih pusing
Menganjurkan keluarga untuk
Keluarga menyatakan
09.1 5 11.30 14.3 0
2 1,2,3,4 1,3,4 2
membantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masih pusing/nyeri Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda vital, tandatanda infeksi pada luka dan
16.3
tanda-tanda infeksi meningeal,
0
tanda-tanda peningkatan TIK
18.0
Mengkaji keluhan nyeri baik
0
kualitas maupun kuantitas Menganjurkan teknik relaksasi dan distraksi seperti teknik nafas dalam Melaksanakan tindakan delegatif pemberian analgetik dan antibiotika :Remopain 1
bersedia membantu klien S : 36,70 C N : 88 x/mnt, TD : 100/70 mmHg, otore (-) Luka masih basah, tandatanda infeksi (-). Tanda-tanda perangsanagn meningeal (-) Kesadaran baik, bradikardi (-), papiledema (-) Keluhan nyeri berkurang dibandingkan hari kemarin.
ampul, tyason 1 gr dan
Klien sudah bisa miring-
citicholin 1 amp
miring sendiri tanpa
Mengobservasi mual-muntah Menganjurkan makan dengan porsi kecil sering Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda vital, tanda-
keluhan nyeri. Klien sudah melakukan teknik relaksasi dengan nafas dalam Reaksi alergi (-)
tanda infeksi pada luka dan
Mual (+), muntah (-)
tanda-tanda infeksi meningeal
sejak tadi malam
Mengkaji keluhan nyeri baik
Klien sudah minum susu
kualitas maupun kuantitas,
dari pagi 150 cc, air putih
keluhan mual muntah
100 cc
Melaksanakan tindakan
S : 36,70 C N : 88 x/mnt,
delegatif pemberian analgetik
TD : 100/70 mmHg, otore
(-), Luka masih basah, tandatanda infeksi (-). Tanda-tanda perangsanagn meningeal (-).Kesadaran baik,gelisah9-), kejang(-),papiledema (-) Keluhan nyeri sudah dan antibiotika :Remopain 1
berkurang, skala nyeri 3-4
ampul, tyason 1 gr dan
(sedang), mual(+),
citicholin 1 amp
muntah (-)
Melatih pasien mobilisasi
Reaksi alergi (-)
duduk.
Sabtu 3/10/ 2009
08.0 0 09.0 0 10.0
5 1,2,3,4 3 1,3,4
0
2
14.3
1,2,3,4
0 16.3 0 17.0 0 18.0
Mengobservasi kemampuan
duduk dengan dibantu dan
klien ma/mi
sudah bisa minum sendiri.
Mengkaji kemampuan klien
Klien sudah bisa duduk
melakukan aktivitas sehari-
dan berdiri tanpa bantuan
hari.
Klien sudah bisa berjalan
Mengobservasi pengeluaran
ke kamar mandi dengan
otore, tanda-tanda vital, tanda-
bantuan
tanda infeksi pada luka dan tanda-tanda infeksi meningeal Mengkaji keluhan nyeri baik
1,2
kualitas maupun kuantitas
1,3,4
Merawat luka secara aseptik
5
Melaksanakan tindakan
2
Klien bisa mobilisasi
S : 36,50 C N : 84 x/mnt, TD : 110/70 mmHg, otore (-) Luka masih basah, tandatanda infeksi (-), balutan lepas
delegatif pemberian analgetik
Tanda-tanda
dan antibiotika :Remopain 1
perangsanagn meningeal
ampul, tyason 1 gr dan
(-)
0
citicholin 1 amp Mengobservasi mual-muntah Mengobservasi pengeluaran otore, tanda-tanda vital, tandatanda infeksi pada luka dan
Keluhan nyeri sudah berkurang, skala nyeri 1-2 pusing(-) Luka terawat baik, tanda infeksi (-)
tanda-tanda infeksi meningeal, Reaksi alergi (-) tanda-tanda peningkatan TIK (-) Mengkaji keluhan nyeri baik kualitas maupun kuantitas, keluhan mual muntah Melaksanakan tindakan delegatif pemberian analgetik dan antibiotika :Remopain 1 ampul, tyason 1 gr dan citicholin 1 amp Mengkaji kemampuan klien memenuhi kebutuhan seharihari Mengobservasi mual-muntah dan porsi makan
Mual (+), muntah (-) . Minum susu 200 cc sejak pagi. S : 36,60 C N : 86 x/mnt, TD : 110/70 mmHg, otore (-) Luka mulai mengering, tanda-tanda infeksi (-). Tanda-tanda perangsanagn meningeal (-) Tanda-tanda peningkatan TIK (-) Keluhan nyeri jauh berkurang, skala nyeri 12, klien tampak lebih rileks, tidak meringis saat bergerak. Keluhan mual masih dirasakan, muntah (-) Reaksi alergi (-) Klien sudah bisaberjalan ke kamar mandi untuk
mandi,BAB,BAK dengan bantuan suami. Mual(+), muntah (-), nafsu makan kurang. Dari pagi hanya minum susu 2 gelas dan air putih 2 gelas. E. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN) HARI N O
/ TGL
NO JAM
DX
EVALUASI S : Klien mengatakan nyeri berkurang O: – Klien tampak tenang dan rileks
Sabtu
– Skala nyeri menurun menjadi 1-2 (ringan)
3 Okt 1
2009
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi 14.30
1
P : Lanjutkan Askep S : Keluhan mual (+) O : – Tidak ada muntah – Belum mampu menghabiskan min. ½ porsi makan yang disediakan( hanya minum susu 2 gelas dan air putih 1 gelas) A : Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi
Sabtu
P : Lanjutkan askep
3 Okt
Kolaboratifdengan dokter untuk pemberian
2
2009
18.00
2
antiemetika oral
3
Sabtu,
14.30
3
S:-
3 Okt
O: – Suhu 36-370 C
TT
– Nadi 60-100 x/mnt – Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka. - Tidak ada tanda-tanda infeksi meningeal ( tidak ada kejang, kaku kuduk, demam tinggi) A: Tujuan tercapai, masalah teratasi P: Lanjutkan askep 2009
Rencana aff hecting hari ke-5 S:O: Tanda-tanda peningkatan TIK (pe↓ kesadaran, bradikardi, kejang, papiledema, muntah proyektil)
4
Sabtu
tidak ada
3 Okt
A: Masalah tidak terjadi
2009
14.30
4
P: Lanjutkan askep S: O: -Kebutuhan sehari-hari terpenuhi -Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kemampuan ( klien sudah bisa berjalan ke kamar mandi untuk mandi,BAB,BAK dengan bantuan suami)
5
Sabtu,
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
3 Okt
P: Lanjtutkan askep
2009
Anak Menanga
17.00
5