14 0 482 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS ISPA DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Disusun oleh : IRWAN BASRI NIM : SN 171095
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2016/2017
0
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS ISPA DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Nama Pengkaji
: Irwan Basri
Tanggal dan Jam pengkajian : 15 Januari 2018 Jam 10.00 WIB Tanggal Masuk
: 14 Januari 2018
Tempat Praktik
: RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
1.
PENGKAJIAN : a.
Identitas Pasien Nama
: An. R
Tempat /Tanggal Lahir
: Sragen / 24 Oktober 2017
Nama Ayah/Ibu
: Tn. S
Pekerjaan Ayah/Ibu
: Swasta
Alamat
: Kedawung, Sragen
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa, Indonesia
Pendidikan Ayah : SMA
b.
Pendidikan Ibu
: SMA
No. RM
: 086755
Diagnosa Medis
: Ispa ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Keluhan Utama
:
Batuk sekitar 3 hari c.
Riwayat Penyakit Sekerang Ny. S mengatakan kalau anaknya mengeluh badan lemas, sesak nafas dan batuk, lalu keluarga membawa ke dukun ( saran dari bulek) untuk di urutkan, akan tetapi anaknya tidak kunjung sembuh, lalu keluarga
1
membawa ke pusat kesehatan (bidan terdekat), lalu bidan menyarankan untuk di rujuk di RSUD Dr. Prijonegoro Sragen, sampai di IGD klien langsung di Infus D /4 16 Tpm ( Mikro ), Cefotazime 150 gram /12 jam, Dexamentasone 3 x ½ Amp, lalu beberapa jam kemudian klien di pindah ke ruang HCU anggrek untuk terapi lebih lanjut. d.
Riwayat Masa Lampau 1) Prenatal Ibu klien tidak pernah di rawat di RS selama trimester pertama sampai ke tiga, ibu klien selama hamil berobat ke bidan setempat,ibu klien mulai merasa sakit saat klien akan lahir,ibu klien berobat ke bidan 1 bulan sekali pada trimester 3. Pola makan ibu : 34 x/hari, selama hamil trismester 2 minum vitamin 1x1 tablet dari bidan. Kenaikan berat badan: 6-7 kg, Imunisasi : 2x,jenis TT(4 bln dan 8 bln), Golongan darah ibu A , gol darah ayah O. 2) Intra Natal Klien di lahirkan di RB setempat lahir aterm dengan lahir spontan / normal, letak kepala / normal tdk ada kesulitan dalm persalinan dan di tolong oleh bidan, tidak ada cacat fisik atau cacat bawaan. 3) Post natal Pada saat lahir klien menangis spontan, kulit warna merah muda, tidak ada masalah setelah lahir, BB saat lahir : 3500 gram, PB saat lahir
: 49 cm, Apgar skor : 10, Ibu klien dirawat 3 hari selama
melahirkan klien, produksi ASI lancar dan klien pada waktu bayi mau menetek dengan baik. Imunisasi : BCG (sejak lahir), DPT (2 bulan,3 bln dan 4 bln), POLIO (2 bln, 3 bln, 4 bln, 5 bln), CAMPAK (2 bln, 3 bln,4 bln), HEPATITIS (sejak lahir, 2 bln, 3 bln). 4) Penyakit waktu kecil : Pada waktu usia kurang dari 1 – 3 tahun panas setelah imunisasi. 5) Pernah dirawat di RS : Klien sebelumnya belum pernah dirawat di RS. 6) Obat –obatan yang digunakan : Klien minum obat bila dapat obat dari tenaga kesehatan / bidan tempatnya berobat.
2
7) Tindakan ( operasi ) : klien belum pernah dilakukan tindakan operasi. 8) Alergi : Klien belum penah alergi. 9) Kecelakaan :. 10) Imunisasi : Klien selama bayi dilakukan imunisasi lengkap.
e.
Riwayat kesehatan keluarga 1) Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga Keluarga klien ada yang mengalami sakit yang ringan, seperti demam dan diare, kelelahan. 2) Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga Keluarga klien saat ini sehat semua. 3) Genogram
Keterangan :
3
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Tinggal Satu Rumah
: Klien
f.
Riwayat social 1) Ny.S mengatakan bahwa anaknya belum mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, 2) Hasil observasi perawat : Bayi R tampak tidur dan tidak rewel. 3) Ny.S mengatakan rumahnya bersih, lingkungan disekitarnya bersih dan sampah – sampah dibuang ditempat yang seharusnya.
Tetangga
Tetangga
Dapur
Tetangga
K. Mandi
R.Keluarga
Tetangga
R.Pasien
Tetangga K.tidur klien
R.Tamu
K.tidur Ortu
4
Teras
Jalan
g.
Kesehatan saat ini 1) Diagnosa Medis
: ISPA
2) Tindakan operasi
: Belum pernah mengalami operasi
3) Obat – Obatan
:
a) Infus D4% 16 tts/menit Mikrodrip b) Cefotaxime 3 x 300mg/ hari c) Metil Prednisolon 3 x 20 mg / hari d) Ranitidin 2 x 10 gr / hari e) Pamol Syrup 3 x ¾ cth f)
( Cetirizine 1/3, Triamesolon ¼ , Ambroxol 5mg ) Puyer 3x1
g) Nebulizer 3x : Berotec Solusion0,5cc : Bisolvon Solusion0,5cc : Pulmicort Solusion0,5cc. 4) Tindakan Keperawatan : a) Pasang Infus RL 20tpm mikro drip b) Injeksi Cefotaxime 3 x 300mgr / hari Metil Prednisolon 3 x 20 mgr / hari Ranitidin 2 x 1 gr / hari Nebulizer : Berotec 0,5cc : Bisolvon Sol 0,5cc : Pulmicort Sol0,5cc c) Hasil Laboratorium
: AL : 12,38 103U/L, HB : 13,8 g/dl,
AT : 354 103U/L, HCT 42,76% d) Hasil Rontgen
: Terlihat gambaran paru kotor
e) Data Tambahan : Tidak ada
5
h.
Pengkajian 1) Pola Nutrisi a) Sebelum dan selama sakit
: Ny.S mengatakan sudah pola nutrisi
menggunakan ASI sehari 8 – 10x. b) Diet ASI 2) Pola tidur a) Sebelum dan selama sakit : Ny.S mengatakan, pada saat di HCU, Ny.S tidak terlalu tahu mengenai bayi R dikarenakan hanya jam tertentu Ny.S diperbolehkan masuk ke ruangan. 3) Hygiene Kebersihan diri bayi R saat ini baik, bayi R selalu dibersihkan atau disibin setiap pagi dan diberikan bedak serta minyak kayu putih. 4) Aktivitas bermain Aktivitas bermain belum dapat dilakukan bayi R. 5) Eliminasi a) Sebelum sakit BAB BAB tiap pagi hari, siang hari dan sore hari, konsistensi lunak agak cair, tidak ada lendir, warna kuning. BAK BAK 5-6 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada darah. b) Selama sakit BAB BAB tiap pagi hari, siang hari dan sore hari, konsistensi lunak agak cair, tidak ada lendir, warna kuning BAK BAK 5-6 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada darah. i.
Pemeriksaan fisik a) Keadaan Umum
: lemah, CM
6
b) TB/BB
: 90 cm / 20kg
c) Lingkar kepala (< 2th ) Inspeksi
: MessoChepal, Kebersihan kurang, distribusi rambut merata, warna hitam, tidak ada ketombe
Palpasi
: Tidak ada benjolan
d) Mata Inspeksi
: simetris Sklera putih, konjungtifa merah muda, pupil isokor, reflex pupil mengecil saat terkenal sinar, palpebra normal.
Palpasi
:
-
e) Hidung Inspeksi
: Simetris, Terdapat secret, tampak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada folip.
Palpasi f)
: Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada benjolan
Mulut Inspeksi
:
Bibir kering, lidah kotor, mukosa lembab, gigi
lengkap ada 2 gigi yang berlubang, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada stomatitis Palpasi
:-
g) Telinga Inspeksi
:
Tidak ada serumen, simetris kiri dan kanan,tidak
ada lesi. Palpasi
: Tidak ada benjolan
h) Tengkuk Inspeksi
: Terlihat distensi vena jugularis saat batuk
Palpasi
: Ada pembesaran firgio, kelenjar limfe di belakang telinga sebelah kanan
i)
Thoraks
7
Inspeksi
: simetris paru kiri dan kanan, tampak ada otot bantu nafas tidak tampak benjolan.
j)
Palpasi
: fokal fremitus kanan dan kiri
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
: ada weezing, ada ronchi, suara vesicular.
Jantung Inspeksi
: Tak tampak Ictus cordis
Palpasi
: Ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi
: Redup pada daerah jantung
Auskultasi
: Terdengar suara lup dup, irama reguler
k) Abdomen Inspeksi
: Datar, Tidak ada asites, tidak ada sikatrik
Auskultasi
: Terdengar bising usus 13x/menit
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran hepar,
Perkusi l)
: Thympani
Punggung Inspeksi
: Simetris tidak tampak skoliosis atau lordosis.
m) Genetalia dan Anus : Bersih tidak ada haemoroid n) Ekstremitas Atas
: Pergerakan kiri dan kanan aktif, akral hangat, CRT < 2 detik
Bawah : Pergerakan kiri dan kanan aktif, akral hangat, CRT < 2 detik o) Kulit
: Sawo matang, ada bekas luka jatuh di lutut kanan.
p) TTV
:-
Tekanan darah : 100/75mmHg. Nadi
: 120x/menit
Respirasi
: 30 x/menit
Suhu
: 395 0C
j. Pemeriksaan tingkat perkembangan
8
a) Adaptasi sosial Bayi R belum mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan rumah. Adaptasi sosial pada bayi R sesuai dengan tugas perkembangan usia 1 bulan. Sudah mampu berinteraksi jika diajak untuk berbicara dengan kedua orang tuanya. b) Bahasa Bayi R belum mampu mengucap kata – kata apapun. c) Motorik halus Motorik halus pada bayi R belum begitu terlihat untuk cara berfikirnya. d) Motorik kasar Motorik kasar pada bayi R dilakukan dengan menggerak – gerakkan kaki da tangan. e) Kesimpulan pemeriksaan perkembangan Untuk sementara belum didapati kelainan perkembangan pada bayi R, namun pada bayi dengan spina bifida mielocokel ditakutkan akan terjadi gangguan dalam pergerakan panggul ke bawah. 1.
PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan laboratorium Tanggal : 10 januari 2018 Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Kesimpulan
Angka Lekosit
12,38
103U/L
4000 -11.000
Tidak Normal
Haemoglobin
13,8
g/dl
11,5-18,0
Normal
Angka Trombosit
354
103U/L
150-450
Normal
42,76
%
40,00-54,00
Normal
HCT 2. Pemeriksaan Diagnostik
9
Hari/Tgl /Jam Rabu, 2Jan2017
Jenis Pemeriksaan Rontgen Thorax PA
Hasil & satuan -
Nilai Normal -
Analisa Tidak tampak adanya kelainan, Tampak gambaran konsolidasi radang yang bersifat difus atau berupa bercak yang mengikut sertakan alveoli secara tersebar.
3. Terapi Medis Hari/Tgl Jenis Terapi /Jam Rabu, Infus D4% 2 Jan 2017
Golongan & kandungan 16 tts/menit Cairan Mikrodrip parenteral
Fungsi & Farmakologi Resusitasi cairan
Cefotaxime
3 x 300mgr / Antibiotik hari
Membunuh mikroba
Ranitidin
2 x 10 gr / Antiemetik hari
Mengurangi mual dan muntah
Dosis
Pamol Syrup
Anti Piretik ¾ cth
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang menurunkan demam (antipiretik). Parasetamol menurunkan demam dengan cara menghambat pusat pengatur panas tubuh di hipotalamus. paracetamol digunakan juga untuk analgetik yaitu untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara
10
menghambat impuls/rangsang nyeri di perifer. Cetirizine 1/3
1/3 tab
Triamesolon
¼ tab
Ambroxol
5 mg \
Berotec Solusion
3x 0,5cc
Bisolvon Solusion
3x 0,5cc
Pulmicort Solusion
3x 0,5cc
Anti Alergi
Antihistamin H1 generasi ketiga dengan efek sedasi minimal
Ambroxol yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang kentaldan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan Sekresi Bronchodilator
Bromhexine dapat meningkatkan sekresi bronkus serous. Bromhexine memperbaiki transpor mukus dengan mengurangi viskositas mukus dan dengan mengaktifkan epitel bersilia (klirens mukosilia)
11
3. ANALISA DATA
Nama : An. R Umur : 2 Bulan
Dx.Medis No.CM
: ISPA : 086755
No Hari/tgl/Jam 1 Senin, 15 januari 2018
Data Fokus Problem DS : Bersihan Jalan Nafas tidak Ny. S mengatakan kalau klien mengeluh Nafas sesak, Efektif Mengatakan Batuk DO :Ronchi, Weezing Tampak seseg, ada otot bantu nafas, tampak batuk, RR : 30x/menit, T : 110/85 N : 115, Spo2 : 90%
Etiologi Sekresi yang dibronchus
2
DS : Pola Nafas tidak efektif Ny. S mengatakan kalau klien mengeluh nafas sesak, badan lemes DO : Tampak sesak, ada otot bantu nafas, T : 110/85, N : 115, RR : 30/menit, SpO2 : 90%
Kelelahan otot pernafasan
Senin, 15 janu 20178
Ttd tertahan
12
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN : a. Bersihan jalan nafas tidak efektif behubungan dengan sekresi yang tertahan di bronchus. b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernafasan.
13
5. INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : An. R Umur : 2 Bulan Hari/Tanggal/ Jam Senin, 15 Januari 2018
No Dx 1
Dx.Medis No.CM
: ISPA : 086755
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)
Intervensi (NIC)
TTD
NOC:
NIC :
Respiratory status :Ventilation
Airway suction
Respiratory status :Airway patency
1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
Aspiration Control
2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3 x 24 jam,
3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
pasien menunjukkan keefektifan bersihan jalan nafas
suctioning
dibuktikandengan kriteria hasil :
4. Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dansuara nafas yang
5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
bersih,tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
memfasilitasi sucsion nasotrakeal
mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, tidak
6. Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
ada pursed lips)
7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
2. Menunjukkan jalannafas yang paten (klientidak merasa
setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
tercekik,irama nafas, frekuensipernafasan dalam
8. Monitor status oksigen pasien
rentang normal, tidakada suara nafasabnormal)
9. Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan sucsion
14
3. Mampu mengidentifikasikan danmencegah faktor yangpenyebab.
10. Hentikan sucsion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
4. Saturasi O2 dalambatas normal
Airway Management
5. Foto thorak dalambatas normal
1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi ( semi fowler/fowler ) 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 4. Pasang mayo bila perlu 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 6. Keluarkan sekret dengan batuk efektif atau suction 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 8. Lakukan suction pada mayo 9. Berikan kolaborasi bronkodilator bila perlu 10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab 11. Atur
intake
untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan. 12. Monitor respirasi dan status O2 13. Monitor TTV 15
14. Menganjurkan untuk minum manis dan hangat Senin,
2
NOC:
NIC:
2 feb 2017
Respiratory status :Ventilation
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
14. 40WIB
Respiratory status :Airway patency
2. Pasang mayo bila perlu
Vital sign Status
3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24jam
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
pasien menunjukkan keefektifan pola nafas,dibuktikan
5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
dengan kriteria hasil:
6. Berikan bronkodilator
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang
7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed lips) 2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak
8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 9. Monitor respirasi dan status O2 10. Bersihkan mulut, hidung dan secret Trakea
merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan
11. Pertahankan jalan nafas yang paten
dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
12. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
13. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi 14. Monitor vital sign 15. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas 16. Ajarkan bagaimana batuk efektif 16
17. Monitor pola nafas 6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : An. R Umur : 2 bulan Hari/Tgl/Jam NoDx
Dx.Medis No.CM
: ISPA : 086755
Implementasi
Respon
Ttd
Hari ke 1 Selasa,
1
Memonitor respirasi dan status O2
16 Januari 2018
O : Tampak sesak dengan RR : 30x/menit, ada otot bantu nafas,
14. 40 WIB 14.50 WIB
S : Pasien mengatakan sesak nafas
tampak nafas cuping hidung 1,2
Memberikan Posisi pasien untuk
S : Pasien mengatakan sudah nyaman
memaksimalkan ventilasi ( semi
O : Tampak tenang dan nyaman
fowler/fowler ) 15.00 WIB
15.20 WIB
16.00 WIB
1
1
2
Melatih mengeluarkan sekret dengan S : Klien kooperatif latihan batuk efektif
O : Klien mampu mendemontrasikan dan Sputum bisa keluar
Menganjurkan untuk minum hangat dan
S : Klien bersedia untuk minum hangat dan manis
manis
O : Klien minum susu habis 200 cc
Memberikan terapi kolaborasi
S : Pasien mengatakan merasa lega
bronkodilator dan anti piretikdengan
O : Pasien tampak tenang dilakukan nebulizer dan mau minum
Nebulizer : Farbivent : Pulmicort 0,5 cc :
obat puyer
0,5 cc 3x sehari 17
Sanmol Puyer 1 bungkus 18.00WIB
1,2,
Memonitor TTV
S : Pasien bersedia untuk dilakukan pengukuran TTV O : Orang tua klien menanyakan tekanan darah, Suhu : 3850C, Nadi : 115x/menit, TD : 100/85 RR : 30x/menit, SPO2 : 90%
19.30 WIB
1,2
Mengkaji ulang respon pasien
S : Pasien dan ibu klien mengatakan masih seseg dan tidak demam O : RR : 28 x/menit, Suhu : 370C, ada otot bantu nafas, terpasang O2 3lpm canul binasal Hari ke 2
Rabu
2
Melakukan Auskultasi suara nafas
17 Jan 2018
O : Pasien mau mendemonstrasikan inspirasi dan ekspirasi, ada
14.30 WIB 14.35 WIB
14.40 WIB
S : Pasien Kooperatif
suara nafas ronchi. 1, 2
2
Memberikan bantuan terapi O2 canul
S : Pasien mengatakan sesak nafas
binasal 3lpm
O : Tampak tenang terpasang O2 3lpm Canul Binasal
Mencatat adanya suara tambahan
S:O : Masih terdengar adanya ronchi, RR : 26 x/menit
15.00 WIB
15.15 WIB
1,2
1,2
Mempertahankan posisi pasien untuk
S : Pasien mengatakan lebih enak dengan posisi semi fowler
memaksimalkan ventilasi
O : Tampak tenang dan nyaman
Membersihkan mulut, hidung dan secret
S : Pasien kooperatif O : Mulut hidung tampak bersih 18
15.30 WIB
1,2
Menginformasikan pada pasien dan
S : Keluarga dan klien merespon baik tentang edukasi relaksasi
keluarga tentang tehnik relaksasi untuk
15.45 WIB
2
nafas dalam
memperbaiki pola nafas
O : Klien mampu mendemontrasikan
Memonitor pola nafas
S : Pasien mengatakan sesak berkurang O : Tampak sesak berkurang, terpasang O2 3lpm, RR : 26x/menit
16.00 WIB
18.00 WIB
1,2
1,2,
Memberikan terapi kolaborasi
S : Klien mau minum obat dan bersedia di nebuliser
Antibiotik dan Bronchodilator :
O : Tampak Klien minum obat cefotaxime 300mg dan nebulizer
cefotaxime 300mg
Nebulizer F : P
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
S : Ibu klien menanyakan suhu badan dan tekanan darah O : Klien Tidak demam, tampak lega dan nyaman dengan posisi semi fowler, TD : 110/80mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 365 0
C, RR : 25x/menit
Hari ke 3 Kamis,
2
5 Jan 2017
Memonitor adanya kecemasan pasien
S : Ibu Klien dan klien merasa tenang dan nyaman
terhadap oksigenasi
O : Klien tenang dan nyaman dengan terpasang O2 canul binasal 2
14.30 WIB 15.30 WIB
lpm 1
Melakukan
kolaborasi
fisioterapi dada
dengan
RM S : Klien mengatakan lega, hangat dan nyaman O : Klien tampak tenang dan lega, sputum bisa keluar 19
16.00 WIB
18.00 WIB
1,2
1,2,
Memberikan terapi kolaborasi
S : Klien merasa lega
Antibiotik dan bronchodilator :
O : Tampak Klien batuk dengan keluar dahak dan minum obat
cefixime tab 70 mg
Nebulizer F 0,5cc : P 0,5cc
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
cefixime 70mg
S : Ibu klien menanyakan suhu badan dan tekanan darah O : Klien Tidak demam, tampak lega dan nyaman dengan posisi semi fowler, TD : 105/750mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 36 0
19.30 WIB
1,2,
Mengevaluasi respon pasien
C, RR : 24x/menit
S : Ibu klien mengatakan sudah ada perbaikan, Klien mengatakan seseg berkurang dan tidak merasa demam O : Tampak ada perbaikan, Suhu 360C, Klien tampak tenang. TD : 100/80mmHg, Nadi : 95 x/menit, Suhu : 36 0C, RR : 22x/menit
20
7. EVALUASI KEPERAWATAN Nama : An. R Umur : 2 bulan Hari/Tgl/Jam
Selasa,
Dx.Medis No.CM
: ISPA : 086755
No Dx 1
Evaluasi
TTD
Hari ke 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif S : Ibu klien dan klien mengatakan masih sesak nafas
16 Januari 2018
behubungan dengan sekresi yang O : Tampak sesak dengan RR : 35x/menit, ada otot bantu nafas, tampak
19.45 WIB
tertahan di bronchus.
nafas cuping hidung, nafas pendek, ada suara Ronchi Suhu : 3850C, Nadi : 115x/menit, TD : 100/85 RR : 28x/menit, SPO2 : 90% A : Masalah Bersihan jalan nafas belum teratasi P : Intervensi tetap dilanjutkan : 1. Memonitor respirasi dan status O2 2. Memberikan Posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi ( semi fowler/fowler ) 3. Melatih mengeluarkan sekret dengan latihan batuk efektif 4. Monitor TTV 5. Mengkaji ulang respon pasien 21
6. Memberikan terapi kolaborasi bronkodilator dan anti piretik dengan Nebulizer : Farbivent : Pulmicort 0,5 cc : 0,5 cc 3x sehari Sanmol Puyer 1 bungkus 2
Pola nafas tidak efektif
S : Ibu Klien mengatakan masih seseg
berhubungan dengan kelelahan
O : Tampak sesek, ada retraksi dada, nafas cuping hidung, RR : 28x/menit,
otot pernafasan
SPO2 : 90%,tampak nafas pendek dan cepat, A : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan : 1. Melakukan Auskultasi suara nafas 2. Mencatat adanya suara tambahan 3. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi 4. Membersihkan mulut, hidung dan secret 5. Memonitor pola nafas 6. Memberikan terapi kolaborasi Antibiotik dan antipiretik : cefotaxime 300mg pamol syrup 3/4cth 7. Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR Hari ke 2
Rabu, 17 Januari 2018
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif behubungan dengan
S : Ibu Klien mengatakan dahak bisa keluar ,Klien mengatakan sudah agak lega. 22
19.30 WIB
sekresi yang tertahan di bronchus.
O : Tampak tenang, Klien mampu mendemontrasikan batuk efektif, sputum keluar, TD : 110/80mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 365 0C, RR : 25x/menit, ada suara nafas ronchi. A : Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi P : Intervensi yang dilanjutkan : 1. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Membersihkan mulut, hidung dan secret 3. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernafasan.
S : Ibu klien mengatakan bahwa klien lebih nyaman dengan posisi semi fowler O : Tampak rileks, tenang, tidak tampak retraksi dada, Tampak sesak berkurang, tidak ada nafas cuping hidung RR : 26x/menit, hidung dan mulut tampak bersih. A : Masalah pola nafas efektif belum teratasi. P : Intervensi lanjut : 1. Memonitor pola nafas 2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3. Membersihkan mulut, hidung dan secret 4. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Hari ke 3 23
Kamis
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif S : Ibu Klien mengatakan sudah nyaman dan lega, Klien dapat membatukkan
18 Januari 2018
behubungan dengan sekresi yang
19.40 WIB
tertahan di bronchus.
dahaknya, suara nafas bersih,Klien mengatakan tidak seseg O : Tampak klien mampu mengeluarkan dahak, sputum warna putih, suara nafas ronchi,Tampak ada perbaikan, Suhu 360C, Klien tampaktenang. TD : 100/80mmHg, Nadi : 95 x/menit, Suhu : 36 0C, RR : 22x/menit A : Masalah bersihan jalan nafas teratasi P : Intervensi yang dilanjutkan : 1. Melakukan kolaborasi dengan RM fisioterapi dada 2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 3. Memberikan terapi kolaborasi Antibiotik dan bronchodilator : Cefotaxime 300mg Nebulizer Farbivent 0,5cc : Pulmicot 0,5cc 4. Mengevaluasi respon pasien
Rabu,
2
Pola nafas tidak efektif
S : Klien mengatakan tidak seseg, merasa rileks dan segar
3 Jan 2017
berhubungan dengan kelelahan
O : Tidak tampak seseg, RR : 22x/menit
19.50 WIB
otot pernafasan.
A : Masalah Pola nafas teratasi P : Intervensi yang dilanjutkan : 1. Melakukan kolaborasi dengan RM fisioterapi dada 2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 3. Memberikan terapi kolaborasi Antibiotik dan bronchodilator : 24
Cefotaxime 300mg
25
26