Askep Jiwa Halusinasi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • renni
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 2



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa



Oleh : MOCH DHARMAWAN 191030200137



PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG 2020 FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes WIDYA DHARMA HUSADA



RUANGAN RAWAT TANGGAL DIRAWAT



: A5 : 1 Tahun yang lalu



I. IDENTITAS KLIEN Inisial : Tn. Mastur Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Pengkajian : 08 Februari 2020 Umur : 30 Tahun RM No. : 210210 Informan : WBS dan Pendamping II. ALASAN MASUK



Pertama sakit tahun 2006 mengeluh pusing, banting-banting barang (marahmarah) dibawa ke Cengkareng oleh bapaknya (almarhum) ke Panti Laras Bina Sosial 1 sampai tahun 2010 tapi masih minum obat. Ps pernah bekerja di pabrik kardus Cikupa-Tangerang selama 1 tahun karena tidak minum obat ps bicara sendiri lagi dan kemudian berhenti bekerja. Selama 6 bulan di rumah minum obat dari apotik diawasi kakak perempuan tapi sering pusing dan marah-marah lagi, kemudian dibawa oleh bapaknya ke Cengkareng ( Panti Bina Laras Sentosa 1 ) ± 1 tahun. Tahun 2019 dipindahkan ke Panti Bina Laras Sentosa 2 sampai sekarang minum obat teratur sesuai jadwal. III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak  Ya 2. Pengobatan sebelumnya ? Berhasil  Kurang berhasil 3. Aniaya Fisik



Tidak Berhasil



pelaku/usia korban/usia saksi/usia  18  14



Aniaya seksual Penolakan Kekerasan dlm keluarga



 18



Tindakan kriminal Jelaskan No. 1.2.3 : 1. Klien berhalusinasi mendengar suara bolak balik ke panti 2. Aniaya fisik Pelaku : Klien sejak SMA sering tauran dan berkelahi Korban : Klien menjadi korban aniaya fisik oleh temannya Masalah keperawatan : Halusinasi dan Resiko Perilaku Kekerasan 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya  Tidak Hubungan Keluarga : (-) Masalah keperawatan : Tidak ada masalah



Gejala : (-)



Riwayat Pengobatan : (-)



5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien sering berkelahi dengan orang lain Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan IV. FISIK 1. Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg N :72x/m S :36.5⁰C P : 22x/m 2. Ukur : TB : 160 Cm BB : 60 Kg 3. Keluhan Fisik : √ Ya Tidak Jelaskan : Klien dalam keadaan sehat dan ada keluhan fisik kalo menulis tangan nya kaku karena tangan kanan nya mengalami kecelakaan motor Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah



V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram



Ket : : perempuan



: tinggal satu rumah



: Laki – laki



: meninggal dunia



: garis pernikahan



: Pasien



: garis keturunan Jelaskan : Klien anak kedua dari dua bersaudara , klien mempunya satu orang saudara laki-laki bernama Tn. R , kedua orang tua klien sudah lama meninggal Masalah keperawatan Tidak ada masalah



:



2. Konsep diri : a. Gambaran diri : Klien menyukai semua bagian anggota tubuhnya, Tidak ada bagian anggota tubuh yang klien tidak sukai b. Identitas : Sebelum dirawat klien belum bekerja Klien merasa senang dan puas dengan statusnya Klien merasa bahagia menjadi seorang laki-laki c. Peran : Klien merupakan anak kedua dari dua bersaudara Klien jarang membantu dalam keluarganya d. Ideal diri : Klien ingin keluar dari panti Klien ingin mendapatkan pekerjaan Klien ingin menikah Klien ingin diterima kembali di keluarga, lingkungan dan masyarakat disekitar klien e. Harga diri : Hubungannya sangat baik dengan lingkungannya di panti Orang lain sering meminta bantuan kepada klien dan Orang tersebut merasa terbantu sehingga klien merasa berguna Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 3. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti : Kakak kandungnya b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat Klien aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :



:



Tidak ada hambatan Masalah Keperawatan Tidak ada masalah 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan b. Kegiatan ibadah Masalah keperawatan Tidak ada masalah



:



: Klien beragama islam : Klen bisa sholat dan mengaji :



VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Tidak rapih



Penggunaan pakaian Tidak sesuai







Cara berpakaian seperti biasa



Jelaskan : Klien berpakaian rapih dan sesuai Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



2. Pembicaraan  Cepat



 Keras



Apatis



Lambat



Gagap



Inkoheren



Membisu



Tidak mampu memulai pembicaraan



Jelaskan : Klien bekomunikasi dengan jelas dan mudah di pahami Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



3. Aktifitas Motorik : Lesu



Tegang



Gelisah



Agitasi



Tik



Grmasen



Tremor



Kompulsip



Jelaskan : Klien terlihat sehat , segar dan berenergi Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



4. Alam Perasaan Sedih



Ketakutan



Putus asa



Khawatir



 Gembira



Jelaskan : Klien merasa senang selama berada di panti Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



5. Afek Datar



Tumpul



Labil



Tidak sesuai



Jelaskan : Afek jelas dan sesuai Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



6. Interaksi Selama Wawancara Bermusuhan  Kontak mata



Tidak kooperatif



Mudah tersinggung



Defensif



Curiga



Jelaskan : Klien sangat kooperatif saat di wawancara Masalah Keperawatan Tidak ada masalah 7. Persepsi  Pendengaran Pengecapan Jelaskan :



:



Penglihatan Penghidu



Perabaan



Klien mengatakan sering mendengar suara Masalah Keperawatan Halusinasi pendengaran



:



8. Poses Pikir Sirkumtansial



Tangensial



Kehilangan Asosiasi



Flight of ideas



Blocking



Pengulangan Pembicaraan



Jelaskan : Klien mampu berfikir dengan baik Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



9. Isi Pikir Obsesi



Fobia



Hipokondria



Depersonalisasi



Ide yang terkait



Pikiran magis



Waham Agama



Somatik



Kebesaran



Curiga



Nihilistik



Sisip pikir



Siar pikir



Kontrol pikir



Jelaskan : Isi pikiran klien dapat di mengerti Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



10. Tingkat Kesadaran Bingung



Sedasi



Stupor



Waktu



Tempat



Orang



Jelaskan : Composmentis , GCS E4V5M6



Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang



Gangguan daya ingat jangka pendek



Gangguan daya ingat saat ini



Konfabulasi



Jelaskan : Klien ingat semua mengenai riwayat dalam hidupnya sampai saat ini Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Mudah beralih



Tidak mampu



Tidak mampu berhitung sederhana



Jelaskan : Klien berkonsentasi dalam setiap kegiatan Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



13. Kemampuan penilaian Gangguan ringan



Gangguan bermakna



Jelaskan : Klien bisa menilai secara logis Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



14. Daya titik diri Mengingkari penyakit yang diderita



Menyalahkan hal-hal diluar dirinya



Jelaskan : Klien mengetahui bahwa dirinya sakit gangguan jiwa Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG



1. Makan Bantuan minimal



Bantuan total



Klien makan tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri 2. BAB /BAK Bantuan minimal



Bantuan total



Klien BAB/BAK tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



3. Mandi Bantuan minimal



Bantuan total



Klien mandi tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri 4. Berpakaian /berhias Bantuan minimal



Bantuan total



Klien berpakaian /berhias tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri 5. Istirahat dan tidur Tidur siang lama



: Tidak pernah tidur siang



Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00 Kegiatan sebelum/ sesudah tidur 6. Penggunaan obat Bantuan minimal



Bantuan total



Klien minum obat tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri 7. Pemeliharaan kesehatan Perawatan lanjutan



 Ya 



Tidak



Perawatan pendukung



Ya



Tidak



8. Kegiatan didalam rumah Mempersiapkan makanan







Ya



Tidak



Menjaga kerapihan rumah







Ya



Tidak



Mencuci pakaian



 Ya



Tidak



Pengaturan keuangan



 Ya



Tidak



Belanja



 Ya



Tidak



Transportasi



 Ya



Tidak



Ya



Tidak



9. Kegiatan diluar rumah



Lain-lain



Jelaskan : Klien sering membantu mencarikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang dirumahnya Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



VIII. MEKANISME KOPING Adaptif



Maladaptif



 Bicara dengan orang lain



Minum alkohol



 Mampu menyelesaikan masalah



Reaksi lambat/ berlebih



 Teknik relaksasi



Bekerja berlebihan



 Aktifitas konstruktip



Menghindar



 Olah raga



Mencederai diri



Lainnya Masalah Keperawatan



Lainnya :



Halusinasi IX.



MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Tidak ada masalah terhadap dukungan kelompok Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik Tidak ada masalah terhadap lingkungan Masalah dengan pendidikan, spesifik Tidak ada masalah terhadap pendidikan Masalah dengan pekerjaan, spesifik Tidak ada masalah terhadap pekerjaan Masalah dengan perumahan, spesifik Tidak ada masalah terhadap perumahan Masalah ekonomi, spesifik Tidak ada masalah terhadap ekonomi Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik Tidak ada masalah terhadap pelayanan kesehatan Masalah lainnya, spesifik Tidak ada masalah yang lainnya Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG : Penyakit jiwa



Sistem pendukung



Faktor presipilisi



Penyakit fisik



Koping



Obat-obatan



Lainnya Masalah Keperawatan Tidak ada masalah



:



ANALISIS DATA No



Data



1



Subjektif : - Klien mengatakan mendengar suara-suara Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolah-olah mendengar sesuatu



2



Subjektif : - Klien mengatakan sering berkelahi dan tauran sejak SMA Objektif : - Terdapat bekas luka dibagian tangan



3



DS: -



DO: -



Masalah Halusinasi pendengaran



Resiko Perilaku Kekerasan



Isolasi Sosial Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan Klien mengatakan malas untuk berkenalan dengan temannya



Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanyaan Klien lebih suka berdiam diri Klien tampak menyendiri Klien terlihat melamun Kontak mata kurang



XI. ASPEK MEDIK Diagnosa medik : Schizofrenia Terapi medik



:



- Clozapine 2x1/ hari - THP/ Tri X/ Trihex (Trihexyphenidyl) 2x1/ hari Pohon Masalah Halusinasi Resiko Perilaku Kekersan



Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi (Pendengaran )



Isolasi Sosial



XII.



DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1.



Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran



2.



Isolasi Sosial



3.



Resiko Perilaku Kekerasan



XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1.



Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi



2.



Isolasi Social



3.



Resiko Perilaku Kekerasan



Jakarta, 08 Februari 2020



Moch Dharmawan



RENCANA KEPERAWATAN Nama Klien Ruangan No. CM DX Medis No 1



Dx Keperawatan Gangguan sensori persepsi: halusinasi (lihat/dengar/ penghidu/ raba/kecap)



: Tn. M : A5 :: Schizofrenia



Tujuan Kriteria Evaluasi TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya Tuk 1 : 1. Setelah….x interaksi klien Klien dapat menunjukkan tanda-tanda membina percaya kepeda perawat : hubungan  Ekspresi wajah saling bersahabat percaya  Menunjujkkan rasa senang  Ada kontak mata  Mau berjabat tangan  Mau menyebutkan nama  Mau menjawab salam



Perencanaan Intervensi



1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :  Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal  Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan  Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien  Buat kontrak yang jelas  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi



Rasional



Bila sudah terbina hubungan saling percaya diharapkan klien dapat kooperatif, sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.



 



Mau duduk berdampingan dengan perawat Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi



Tuk 2 : 2. Setelah….x interaksi klien Klien dapat menyebutkan: mengenal o Jenis halusinasiny o Isi a o Waktu o Frekuensi o Perasaan o Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi o Respons



 Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya  Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (* dengar/lihat/penghidu/raba/kecap), jika menemukan klien yang sedang halusinasi :  Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu (halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)  Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya  Katakana bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)  Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama







  







Kontak sering dan singkat selain upaya membina hubungan saling percaya, juga dapat memutuskan halusinasi. Mengenal perilaku pada saat halusinasi timbul, memudahkan perawat dalam melakukan intervensi. Mengenal halusinsi memungkinkan klien untuk menghindarkan factor pencetus timbulnya halusinasinya. Dengan mengngetahui waktu, isi dan frekuensi munculnya halusinasi mempermudah tindakan keperawatan yang akan dilakukan perawat. Untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi pasien.







Katakan perawat akan membantu klien Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :  Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang-kadang)  Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi 2. Setelah…x interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi :  Marah  Takut  Sedih  Senang  Cemas  Jengkel Tuk 3 : 3.1. Setelah…x interaksi klien Klien dapat menyebutkan tindakan mengontrol yang biasanya dilakukan halusinasiny untuk mengendalikan a halusinasinya.



2.3.Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya. 2.4.Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut. 2.5.Diskusikan tentang dampak yang akan dialamunya bila klien menikmati halusinasinya.







3.1.Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,marah,menyibukkan diri dll) 3.2. Diskusikan vara yang digunakan klien,















Untuk mengetahui koping yang digunakan oleh klien. Agar klien mengetahui akibat dari menikmati halusinasi sehingga klien meminimalisir halusinasinya.



Upaya untuk memutuskan siklus halusinasi sehingga halusinasi tidak berlanjut. Reinforcement positif dapat



3.2. Setelah…x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi. 3.3.Setelah…x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar/lihat/penghidu/rab a/kecap) 3.4.Setelah…x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya. 3.5.Setelah…x pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok.







Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian  Jika cara yang digunakan maladaptive diskusikan kerugian cara tersebut 3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi :  Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak mau dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat halusinasi terjadi)  Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya.  Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun.  Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika sedang berhalusinasi. 3.4. Bantu klien memilih cara yang sudah diajurkan dan latih untuk mencobanya. 3.5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih. 3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian. 3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi











 



meningkatkan harga diri klien. Memberikan alternatif pilihan bagi klien untuk mengontrol lingkungan.



Memotivasi meningkatkan kegiatan klien untuk mencoba memilih salah satu cara mengendalikan halusinasi dan dapat meningkatkan harga diri klien. Member kesempatan kepada klien untuk mencoba citra yang sudah dipilih. Stimulasi persepsi dapat mengurangi perubahan interpretasi realitas klien akibat halusinasi.



aktifitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi. Tuk 4 : 4.1.Setelah…x pertemuan Klien dapat keluarga, keluarga dukungan menyatakan setuju untuk dari mengikuti pertemuan keluarga dengan perawat. dalam 4.2.Setelah…x interaksi mengontrol keluarga menyebutkan halusinasiny pengertian, tanda dan a gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi.



4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu, tempat dan topic) 4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga kunjungan rumah)  Pengertian halusinasi  Tanda dan gejala halusinasi  Proses terjadinya halusinasi  Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi :  Obat-obatan halusinasi  Cara merawat anggota keluarga yag halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)  Beri informasi waktu control kerumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.



Tuk 5: 5.1.Setelah…x interaksi klien Klien dapat menyebutkan ; memanfaatk  Manfaat minum obat



5.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan



Untuk mendapatkan bantuan keluarga mengontrol halusinasi. Untuk mengetahui pengetahuan keluarga dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang halusinasi. Agar keluarga dapat merawat klien atau anggota keluarga lain yang berhalusinasi di rumah. Keluarga klien menjadi tahu cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi dirumah.







Dengan menyebutkan dosis, frekuensi dan manfaat obat, diharapkan klien melaksanakan



an obat dengan baik



Perilaku kekerasan /RPK







Kerugian tidak munum obat  Nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat 5.2.Setelah…x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar 5.3.Setelah…x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.



TUM: Klien dapat meng ontrol perilaku kekerasan 1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda Tuk : percaya kepeda perawat : 1. Klien  Wajah cerah, dapat tersenyum membina  Mau berkenalan hubunga  Ada kontak mata n saling  Bersedia mencritakan percaya perasaan



efek samping penggunaan obat. 5.2. Pantau klien saat penggunaan obat. 5.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar. 5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter. 5.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.



1. Bina hubungan saling percaya dengan :  Beri salam setiap berinteraksi  Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien  Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali interaksi  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien  Buat kontrak interaksi yang jelas



  







program pengobatan. Menilai kemampuan klien dalam pengobatannya sendiri. Program pengobatan dapat berjalan sesuai rencana. Dengan mengetahui prinsip penggunaan obat, maka kemandirian klien untuk pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap.



Bila sudah terbina hubungan saling percaya diharapkan klien dapat kooperatif, sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.



2. Klien dapat mengide ntifikasi penyeba b perilaku kekerasa n yang dilakuka nnya. 3. Klien dapat Mengide ntifikasi tandatanda perilaku kekerasa n



2. Setelah….x pertemuan klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya : o Menceritakan penyebab perasaan jengkel/keal baik dari diri sendiri maupun lingkungannya 3. Setelah…x pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasaan o Tanda fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang dan lain-lain o Tanda emosional : Perasaan marah, jengkel, bicara kasar o Tanda social : bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasaan



 Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :  Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya  Dengarkan tanpa menyela atau member penilaian setiap ungkapan perasaan klien



3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasaan yang dialaminya :  Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi  Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku kekerasan  Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain (tandatanda social) saat terjadi perilaku kekerasan



 



  



Mengetahui kondisi klien saat itu dan mengurangi tekanan kemarahan klien. Mengidentifikasi penyebab.



Identifikasi penyebab marah Identifikasi perubahan fisik Menyamakan persepsi bahwa hal tersebut terjadi dan ada pada klien.



4. Klien dapat mengide ntifikasi jenis perilaku kekerasa n yang pernah dilakuka nnya



4. Setelah…x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama o Jenis-jenis ekspresi ini :  Motivasi klien menceritakan jeniskemarahan yang selama jenis kekerasan yang selama ini ini telah dilakukannya pernah dilakukannya o Perasaan saat  Motivasi klien menceritakan melakukan kekerasan perasaan klien setelah tindak o Efektivitas cara yang kekerasan tersebut terjadi dipakai dalam  Diskusikan apakah dengan tindak menyelesaikan masalah kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi







5. Klien dapat mengide ntifikasi akibat perilaku kekerasa n



5. Setelah…x pertemuan klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya : o Diri sendiri : luka dijauhi teman, dll o Orang lain/keluarga : luka, tersinggung ketakutan, dll o Lingkungan : barang atau benda rusak dll



5. Diskusikan dengan klien negative (kerugian) cara yang dilakukan pada :  Diri sendiri  Orang lain/keluarga  Lingkungan







6. klien



6. Setelah…x pertemuan klien



6. Diskusikan dengan klien :







  







Identifikasi cara klien dalam mengungkapkan perilaku kekerasan. Mempermudah perawat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang bisa dilakukan saat marah. Memberikan wawasan yang baru bagi klien terhadap tindakan yang maladaptive. Bantu klien dalam mengidentifikasi kerugian dari cara yang dilakukan.



Menyamakan persepsi dalam merspons perilaku yang salah. Membantu klien mencari cara yang terbaik.



Identifikasi pengetahuan dan



dapat mengide ntifikasi cara konstruk tif dalam mengung kapkan kemarah an



7. Klien dapat mendem onstrasik an cara mengont rol perilaku kekerasa



: o Menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah



7. Setelah…x pertemuan klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan : o Fisik : tarik nafas dalam, memukul bantal/kasur o Verbal: mengungkapkan



 Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat  Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.  Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah :  Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga  Verbal : mengungkapakan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain  Social : latihan asertif dengan orang lain  Spiritual : sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan dianjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang dipilih  Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih  Jelaskan manfaat cara tersebut



 



   



keinginan klien untuk melakukan cara yang sehat. Sebagai motivasi untuk melakukan perilaku yang sehat. Di dapatkannya cara lain yang sehat yang akan membantu klien untuk mencari cara yang adaptif dalam mengekspresikan marahnya.



Cara yang cocok akan membuat klien nyaman. Praktek langsung lebih tepat untuk mengetahui manfaat cara yang dilakukan. Identifikasi adanya keuntungan dan kekurangan Membangkitkan motivasi dan minat klien.



n



8. Klien mendapa t dukunga n keluarga untuk mengont rol perilaku kekerasa n



9. Klien



perasaan kesal/jengkel pada orang lain tanpa menyakiti o Spiritual : zikir/doa, meditasi sesuai agamanya



8. Setelah…x pertemuan keluarga : o Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan o Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien



9.1. Setelah…x pertemuan



 Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan  Beri pengertian pada klien, perbaiki cara yang masih belum sempurna 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel



8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga 8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan) 8.5. Beri kesempatan keluaraga untuk memperagakan ulang 8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan 8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat



     







Kejelasan waktu, tempat dan topic akan membantu keluarga untuk kooperatif. Perlu dilakukan secara bertahap Memudahkan pemahaman dan penerimaan. Memberikan wawasan kepada keluarga dalam menggali kemampuan yang ada. Memberikan cara perawatan yang tepat dan mencegah cara yang salah atau kurang tepat. Membiasakan keluarga agar terlatih dalam pelaksanaan dirumah.



Kejelasan akan membantu klien dan



menggun akan obat sesuai program yang telahditet apkan



klien menjelaskan : o Manfaat minum obat o Kerugian tidak minum obat o Nama obat o Bentuk dan warna obat o Dosis yang diberikan kepadanya o Waktu pemakaian o Cara pemakaian o Efek yang dirasakan 9.2. Setelah…x pertemuan klien meggunakan obat sesuai program



secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat 9.2. Jelaskan kepada klien :  Jenis obat (nama, warna, dan bentuk obat)  Dosis yang tepat untuk klien  Waktu pemakaian  Cara pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien 9.3. Anjurkan klien :  Minta dan menggunakan obat tepat waktu  Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa  Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat



    



keluarga untuk melaksanakan tidanakan yang benar. Dengan tahu manfaat dan kerugian keluarga dan klien akan lebih perhatian. Kejelasan ajan membantu pelaksanaan tindakan yang benar. Waktu yang tepat didasari pada kerja dan efektifitas dan penggunaan obat. Efek obat yang diketahui lebih awal memudahkan penanganan akibat efek tersebut. Membangkitkan minat dan motivasi



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN S P I HALUSINASI



Pertemuan



:I



Hari / Tanggal



: Sabtu/ 08 Februari 2020



Nama Klien



: Tn. Mastur



Ruangan



: A5



A. PROSES KEPERAWATAN 1.



Kondisi Klien a. Data Subyektif



:



- Klien mengatakan mendengar suara - suara b. Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolah-olah mendengar 2.



Diagnosa Keperawatan Halusinasi pendengaran



3.



Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat mengenal halusinasinya c. Klien dapat mengontrol halusinasinya d. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik



4.



Tindakan Keperawatan a. Membina hubungan saling percaya b. Mengidentifikasi isi halusinasi c. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi



d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi e. Mengidentifikasi situasi yg menimbulkan halusinasi f. Mengidentifikasi respons pasien thd halusinasi g. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi h. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian B. STRATEGI KOMUNIKASI 1.



Fase Orientasi a.



Salam terapeutik : Assalamualaikum..!!! selamat pagi pak… perkenalkan nama saya bruder Moch Dharmawan. Saya mahasiswa praktek dari STIKes WDH yang akan dinas di PSBL HS 2 ini selama 1 minggu. Hari ini saya dinas dari jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore. Saya akan merawat Bpk selama di panti ini. Nama Bpk siapa? Nama saya Mastur, Senangnya Bpk di panggil apa ? saya senang dipanggil Mastur



b. Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan Bpk Mastur hari ini ? c.



Kontrak : 1) Topik : Baiklah Bpk M, bagaimana kalau kita berbincangbincang tentang suara yang mengganggu Bpk M dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah bersedia? 2) Waktu : Berapa lama Bpk M mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? 3) Tempat : Bpk M mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M.



2.



Fase Kerja Apakah Bpk M mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Bpk M mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apakah Bpk M mendengarnya trus menerus atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Bpk M mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari Bpk M mendengarnya? Pada



keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Bpk M rasakan ketika mendengar suara itu?



Bagaimana



perasaan Bpk M ketika mendengar suara tersebut? Kemudian apa yang Bpk M lakukan? Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang? Apa yang Bpk A alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas. Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah Bpk M bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya.. baiklah saya akan mempraktekan dahulu baru Bpk M mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini Bpk M jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga Bpk M seperti ini ya Bpk M. coba sekarang Bpk M ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi. Bagus sekali Bpk M, coba sekali lagi Bpk M. wah bagus sekali Bpk M. 3.



Terminasi a.



Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Bpk M setelah kita kita bercakap-cakap? Jadi suara-suara itu menyuruh Bpk M untuk mengejek, terus menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan Bpk M merasa kesal. Seperti yang telah kita perlajari bila suara-suara itu muncul Bpk M bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu”



b. RTL : Bpk M lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan setiap hari jika suara itu muncul, cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya Bpk M? . Jika Bpk M melakukanya secara mandiri makan Bpk M menuliskan M, jika Bpk M



melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka Bpk M buat Bpk A, Jika Bpk M tidak melakukanya maka Bpk M tulis T. apakah Bpk mengerti? Coba Bpk M ulangi? Naah bagus Bpk M. c.



Kontrak yang akan datang : 1) Topik : Baik lah Bpk M bagaimana kalau besok kita berbincangbincang tentang cara yang kedua yaitu dengan minum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul, apakah Bpk M bersedia? 2) Waktu : Bpk M mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.30 ? 3) Tempat : Bpk



M



maunya



dimana



kita



berbincang-bincang?



Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M besok saya akan kesini jam 14.30 sampai jumpa besok Bpk M. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama Ruangan No. RM Tanggal



: Tn. Mastur :A5 :: 08/02/2020 Jam



: 10.30



IMPLEMENTASI Subjektif : - Klien mengatakan mendengar suara



EVALUASI S: -



Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolah-olah mendengar sesuatu



-



Diagnosis Keperawatan : Halusinasi pendengaran



-



-



Tindakan Keperawatan : - Membina hubungan saling percaya - Mengidentifikasi isi halusinasi - Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi - Mengidentifikasi frekuensi halusinasi - Mengidentifikasi situasi yg menimbulkan halusinasi - Mengidentifikasi respons pasien thd halusinasi - Mengajarkan pasien menghardik halusinasi - Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP II Halusinasi : - Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Latih pasien mengendalikan



-



Klien mengatakan namanya Tn. M, usia 30 tahun, asal , hobi berenang Klien mengatakan sering mendengar suara Klien mengatakan sering mendengar suara ketika sore hari Klien mengatakan sering mendengar suara sehari 2 kali Klien mengatakan sering mendengar suara ketika klien sendiri Klien mengatakan merespon senang terhadap halusinasinya Klien mengatakan mengerti cara menghardik



O: -



Klien mau berkenalan Klien mau menyebutkan nama, usia, asal dan hobinya Klien mau menjelaskan isi, waktu, frekuensi, dan situasi yang menimbulkan halusinasi Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi Klien aktif mengikuti latihan



A : Halusinasi (+) - Klien mampu membina hubungan saling percaya - Klien mampu mengidentifikasi isi, waktu, frekuensi, situasi dan respons pasien terhadap halusinasi - Mengajarkan pasien menghardik halusinasi - Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian - Klien mampu menghardik dan memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan



-



halusinasi dengan cara bercakapcakap dengan orang lain Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



hariannya P : Planing pasien - Anjurkan menghardik ketika halusinasi datang dan masukan kedalam jadwal - Mengingatkan klien cara menghardik



(Moch Dharmawan)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN S P II HALUSINASI



Pertemuan



: II



Hari / Tanggal



: Sabtu/ 08 Februari 2020



Nama Klien



: Tn. Mastur



Ruangan



: A5



A. PROSES KEPERAWATAN 1.



Kondisi Klien a.



Data Subyektif : -



b.



2.



Klien mengatakan mendengar suara



Objektif : -



Klien terlihat berbicara sendiri



-



Klien sering berhenti berbicara seolah-olah mendengar sesuatu



Diagnosa Keperawatan Halusinasi pendengaran



3.



4.



Tujuan Khusus a.



Klien dapat membina hubungan saling percaya



b.



Klien dapat mengenal halusinasinya



c.



Klien dapat mengontrol halusinasinya



d.



Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya



e.



Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik



Tindakan Keperawatan a.



Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien



b.



Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakapcakap dengan orang lain



c.



Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



B. STRATEGI KOMUNIKASI 1.



Fase Orientasi a.



Salam Terapeutik. Asalamualaikum Bpk M.. selamat pagi..



b.



Evaluasi/validasi. Bagaimana perasaan Bpk M hari ini? Apakah Halusinasinya masih muncul? Apakah Bpk M telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian Bpk M? bagus sekali Bpk M, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus Bpk M latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari. Bagus sekali Bpk M



c.



Kontrak. 1) Topik : Baiklah Bpk M sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara kedua dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang lain, Apakah bersedia? 2) Waktu : Berapa lama Bpk M mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? 3) Tempat Bpk M mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M



2.



Fase Kerja Caranya adalah jika Bpk M mulai mendengar suara-suara, langsung saja Bpk M cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman Bpk M untuk berbicara dengan Bpk M. contohnya begini Bpk M : tolong berbicara dengan saya.. saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau Bpk M minta pada ibu perawat untuk berbicara dengannya seperti “ buk tolong berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara:. Coba Bpk M praktekkan, bagus sekali Bpk M.



3.



Fase Terminasi a.



Evaluasi Subjektif dan Objektif : Bagaimana perasaan Bpk M setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-suara dengan bercakap-cakap. Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus sekali Bpk M.mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya Bpk M.



b. RTL : Berapa kali Bpk M akan bercakap-cakap. Ya dua kali Bpk M. jam berapa saja Bpk M? baiklah Bpk M jam 09:00 dan 13:00. Jangan lupa Bpk M lakukan cara yang kedua agar suara-suara yang Bpk M dengarkan tidak mengganggu Bpk M lagi. c.



Kontrak yang akan datang : 1) Topik : Baik lah Bpk M bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara ktiga untuk mengontrol suara-suara atau halusinasi Bpk M yaitu dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah Bpk M bersedia? 2) Waktu : Bpk M mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.30 ? Berapa lama Bpk M mau berbincang-bincang?



3) Tempat : Bpk M maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M nanti siang saya akan kesini jam 14.30 sampai jumpa besok Bpk M. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama Ruangan No. RM Tanggal



: Tn. Mastur : A5 :: 08/02/2018 Jam



: 14.30



IMPLEMENTASI Subjektif :



EVALUASI S: -



- Klien mengatakan mendengar suara Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolaholah mendengar sesuatu Diagnosis Keperawatan : Halusinasi pendengaran Tindakan Keperawatan : - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain - Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP III Halusinasi : - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan dan diawali dengan menyusun jadwal - Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



-



Klien mengatakan masih ingat cara menghardik Klien mengatakan sering bercakapcakap dengan teman sekamarnya Klien mengatakan bisa memasukan kedalam jadwal kegiatan harian



O: -



Klien bisa mengulangi cara menghardik Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi dan bercakap-cakap dengan temannya Klien aktiv mengikuti latihan



A : Halusinasi (+) - Klien mampu menghardik dan memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan hariannya - Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain dan memasukkan dalam jadwal kegiatan hariannya P : Planing pasien - Anjurkan klien bercakap-cakap dengan orang lain ketika halusinasi datang dan masukan kedalam jadwal - Mengingatkan klien cara bercakapcakap



(Moch Dharmawan)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP III HALUSINASI



Pertemuan



: III



Hari / Tanggal



: Minggu / 09 Februari 2020



Nama Klien



: Tn. Mastur



Ruangan



: A5



A. PROSES KEPERAWATAN 1.



Kondisi Klien a.



Data Subyektif : -



Klien mengatakan mendengar suara



b. Objektif :



2.



-



Klien terlihat berbicara sendiri



-



Klien sering berhenti berbicara seolah-olah mendengar sesuatu



Diagnosa Keperawatan Halusinasi pendengaran



3.



Tujuan Khusus a.



Klien dapat membina hubungan saling percaya



b. Klien dapat mengenal halusinasinya c.



Klien dapat mengontrol halusinasinya



d. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya e.



4.



Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik



Tindakan Keperawatan a.



Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien



b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan dan diawali dengan menyusun jadwal



c.



Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



B. STRATEGI KOMUNIKASI 1.



Fase Orientasi a.



Salam Terapeutik. Asalamualaikum Bpk M.. selamat pagi.. masih ingat dengan saya?



b. Evaluasi validasi. Bagaimana perasaan Bpk M hari ini? Apakah masih ada halusinasinya? Apakah Bpk M telah melakukan dua cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali Bpk M, Bpk M menghardik, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang Bpk M dengarkan berkurang? Bagus sekali Bpk M, dengan suara-suara itu sudah tidak menganggu Bpk M lagi. Coba sekarang Bpk M praktekkan lagi bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan dengan siapa Bpk M bisa bercakap-cakap. Bagus sekali Bpk M, Bpk M sudah bisa mempraktekkannya. c.



Kontrak. 1) Topik : Baiklah Bpk M sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar tujuannya kalau Bpk M sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah bersedia? 2) Waktu :



Bagaimana kalau 15 menit? Bpk M mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M. 3) Tempat : Berapa lama Bpk M mau berbincang-bincang? 2.



Fase Kerja Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar Bpk M dapat mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur Bpk M? nah kalau kita akan merapikan tempati tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Bagus sekali sekarang kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas.. ya sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepalaselanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki. Bagus sekali Bpk M. Bpk M dapat melakukannya dengan baik dan rapi.



3.



Fase Terminasi a.



Evaluasi subjektif dan objektif : Bagaimana perasaan Bpk M setelah kita membereskan tempat tidur apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang? O bagus sekali Bpk M jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya Bpk M jadi Bpk dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suarasuara nah sekarang coba ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan!



b. RTL : Bagus sekali Bpk M sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian. Bagus sekali W. Jam berapa Bpk M melakukan kegiatan ini? Baiklah Bpk M jam 05.00 dan jam 17.00 setelah bangun tidurya. Bagus. c.



Kontrak yang akan datang : 1) Topik :



Baik lah Bpk M bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri. apakah Bpk M bersedia? 2) Waktu : Bpk M mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.30 ? Berapa lama Bpk M mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? 3) Tempat Bpk M maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M nanti siang saya akan kesini jam 14.30 sampai jumpa besok Bpk M. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama



: Tn. Mastur



Ruangan No. RM Tanggal



: A5 :: 10/02/2020 Jam



: 14.30



IMPLEMENTASI Subjektif : - Klien mengatakan mendengar suara Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolaholah mendengar sesuatu



EVALUASI S: -



Diagnosis Keperawatan : Halusinasi pendengaran Tindakan Keperawatan : - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan dan diawali dengan menyusun jadwal - Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



O: -



Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP IV Halusinasi : - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur - Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



Klien mengatakan masih ingat cara bercakap-cakap dengan orang lain Klien mengatakan bisa menyusun jadwal kegiatan hariannya Klien mengatakan melakukan kegiatan harian seperti membersihkan barak (kamar pasien), dan membersihkan kamar mandi setiap sore Klien mengatakan ibadahnya rajin seperti sholat dan membaca Al-Quran Klien mengatakan bisa memasukan kedalam jadwal kegiatan hariannya



-



Klien bisa mengulangi cara bercakapcakap dengan orang lain Klien memiliki aktivitas rutin, yang bisa mengalihkan halusinasinya Klien bisa menyusun jadwal kegiatan hariannya Klien aktif mengikuti kegiatan



A : Halusinasi (+) - Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain dan memasukkan dalam jadwal kegiatan hariannya - Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang diawali dengan menyusun jadwal dan memasukkan dalam jadwal kegiatan hariannya P : Planing pasien - Anjurkan klien melakukan kegiatan ketika halusinasi datang dan masukan kedalam jadwal



-



Mengingatkan klien untuk melakukan kegiatan



(Moch Dharmawan)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP IV HALUSINASI



Pertemuan



: IV



Hari / Tanggal



: Senin / 10 Februari 2020



Nama Klien



: Tn. Mastur



Ruangan



:A5



A. PROSES KEPERAWATAN 1.



Kondisi Klien a.



Data Subyektif : - Klien mengatakan mendengar suara



b.



Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolah-olah mendengar dan melihat sesuatu



2.



Diagnosa Keperawatan Halusinasi pendengaran



3.



Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat mengenal halusinasinya c. Klien dapat mengontrol halusinasinya d. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik



4.



Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



B. STRATEGI KOMUNIKASI



1.



Fase Orientasi a.



Salam Terapeutik Assalamualaikum Bpk M, masih ingat dengan saya? bagaimana perasaan Bpk M hari ini?



b. Evaluasi/validasi. Apakah Bpk M Halusinasinya masih ada? Apakah Bpk M telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin? Bagaimana perasaan Bpk M hari ini? Apakah masih ada halusinasinya? Apakah Bpk M telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali Bpk M, Bpk M menghardik dengan teratur, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga dilakukan dengan teratur, dan Bpk M juga melakukan banyak kegiatan. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang Bpk M dengarkan berkurang? Bagus sekali Bpk M, dengan suara-suara itu sudah tidak menganggu Bpk M lagi. c.



Kontrak. 1) Topik : Baiklah Bpk M sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang keempat dari empat mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu cara minum obat yang benar, Apakah bersedia? 2) Waktu : Berapa lama Bpk M mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? 3) Tempat : Bpk M mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk M



2.



Fase Kerja Bpk M sudah dapat obat dari ibuk Perawat? Bpk M perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam, yang warnanya orange namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar mandirnya, yang warnanya putih namanya THP minum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP gunannya untuk menghilangkan suara-suara yang Bpk A dengar. semuanya ini harus Bpk M minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut Bpk M terasa kering, untuk membantu mengatasinya Bpk M bisa menghisap es batu yang bisa diminta pada perawat. Bila Bpk M merasa mata berkunang-kunang, Bpk M sebaiknya istirahat dan jangan beeraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya. Sebelum Bpk M meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama Bpk M yang tertulis disitu. Selain itu Bpk M perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obanya. Bpk A harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal ya Bpk M. cara mengisi jadwalnya adalah jika Bpk M minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh perawat atau teman maka di isi dengan M atinya mandiri, jika Bpk M meminum obatnya diingatkan oleh perawat atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika Bpk M tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya. Mengerti Bpk M? coba Bpk M ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan? Nah bagus, Bpk sudah mengerti.



3.



Fase Terminasi a.



Evaluasi subjektif dan objektif :



Bagaimana perasaan Bpk M setelah kita berbincang-bincang tentang obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suarasuara? Coba Bpk M sebutkan. b. RTL : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 08:00 dan 16.00 pada jadwal kegiatan Bpk M. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang telah kita buat tadi ya Bpk M. jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya Bpk M. c.



Kontrak yang akan datang : 1) Topik : Baik lah Bpk M bagaimana kalau besok kita bertemu lagi. Apakah Bpk A bersedia? 2) Waktu Bpk M mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.30 ? 3) Tempat : Bpk M maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bpk A besok saya akan kesini jam 14.30 sampai jumpa besok. Assalamualaikum WR,WB.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama Ruangan No. RM Tanggal



: Tn. Mastur : A5 :: 01/02/2020 Jam



: 14.30



IMPLEMENTASI Subjektif : - Klien mengatakan mendengar suara jin



EVALUASI S: -



Objektif : - Klien terlihat berbicara sendiri - Klien sering berhenti berbicara seolaholah mendengar dan melihat sesuatu



-



Diagnosis Keperawatan : Halusinasi pendengaran



-



-



Tindakan Keperawatan : O: - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur - Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : SP Halusinasi Selesai Lanjutkan SP I RPK : - Membina hubungan saling percaya - Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan - Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan - Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan - Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan - Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam - Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



Klien mengatakan masih melakukan kegiatan hariannya Klien mengatakan minum obat 2x/ hari Klien mengatakan mengetahui warna dan jumlah obat yang diminum Klien mengetahui manfaat minum obat dan kerugian jika tidak minum obat Klien mengatakan bisa memasukan kedalam jadwal kegiatan hariannya Klien bisa mengulangi kegiatan hariannya yang dilakukan Klien mau minum obat secara teratur setiap hari Klien bisa menyusun kedalam jadwal kegiatan hariannya



A : Halusinasi (+) - Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang diawali dengan menyusun jadwal dan memasukkan dalam jadwal kegiatan harian - Klien mampu mengetahui pengguaan obat secara teratur - Klien mampu minum obat secara teratur dan memasukkan dalam jadwal kegiatan hariannya P : Planing pasien - Anjurkan klien minum obat secara teratur untuk mengendalikan halusinasinya dan masukan kedalam jadwal - Mengingatkan klien untuk minum obat



(Moch Dharmawan)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN S P I RESIKO PERILAKU KEKERASAN



Pertemuan



:V



Hari / Tanggal



: Selasa / 11 Februari 2020



Nama Klien



: Tn. Mastur



Ruangan



: N5



A. PROSES KEPERAWATAN



1.



Kondisi Klien a. Data Subyektif



:



- Klien mengatakan sering berkelahi dan tauran sejak SMA b. Objektif : - Terdapat bekas luka dibagian leher 2.



Diagnosa Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan



3.



Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya. c. Klien dapat Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan f. klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan g. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan h. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan i. Klien menggunakan obat sesuai program yang telahditetapkan



4.



Tindakan Keperawatan a. Membina hubungan saling percaya b. Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan c. Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan d. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan e. Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan



f. Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



B. STRATEGI KOMUNIKASI 1.



Fase Orientasi a.



Salam Teraupetik “Selamat pagi Bpk. Perkenalkan nama saya Bruder Moch Dharmawan, panggil saja Bruder iwan. Saya adalah mahasiswia keperawatan STIKes WDH. Nama Bpk siapa dan suka dipanggil apa? Baiklah mulai sekarang saya akan pangil Bpk M saja, ya”



b.



Evaluasi/validasi “Kalau boleh tahu, sudah berapa lama Bpk M di sini ? Apakah Bpk M masih ingat siapa yang membawa kesini ? bagaimana perasaan Mas saat ini? Saya lihat Bpk M sering tampak marah dan kesal, sekarang Bpk M masih merasa kesal atau marah ?”



c.



Kontrak “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang membuat Bpk M marah dan bagaimana cara mengontrolnya? Ok. Bpk M?”. “ Tidak lama kok, 15 menit saja”. “Bpk M senangnya kita berbicaranya dimana?. Dimana saja boleh kok, asal Bpk M merasa nyaman. Baiklah, berarti kita berbicara disini saja ya, Bpk M”



2.



Fase Kerja “Nah, sekarang coba Bpk M ceritakan Apa yang membuat Bpk M merasa marah? ”. Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?”. “Lalu saat Bpk M sedang marah apa yang akan Bpk M rasakan? Apakah Bpk M merasa sangat kesal, dada Bpk M  berdebar-debar lebih kencang, mata melotot,



rahang terkatup rapat dan ingin mengamuk? ”. “Setelah itu apa yang Bpk A lakukan? ” “Apakah dengnan cara itu marah/kesal Bpk M dapat terselesaikan? ” Ya tentu tidak, apa kerugian yang Mas Recki alami?” “Menurut Bpk M adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bpk M belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?” ”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bpk M. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”. ”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Namanya teknik napas dalam” ”Begini Bpk M, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bpk M rasakan, maka Bpk M berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut” “Ayo Bpk M coba lakukan, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. “ “Bagus sekali, Bpk M  sudah bisa melakukannya” “ Nah.. Bpk M tadi telah melakukan latiahan teknik relaksasi napas dalam, sebaiknya latihan ini Bpk M lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Bpk M sudah terbiasa melakukannya” 3.



Fase Terminasi a.



Evaluasi 1) Evaluasi subjektif “Bagaiman perasaan Bpk M setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya...betul, dan kelihatannya Bpk M terlihat sudah lebih rileks”. 2) Evaluasi objektif ”Coba Bpk M sebutkan lagi apa yang membuat Bpk M marah, lalu apa yang Bpk M rasakan saat itu dan apa yang akan Bpk M lakukan. Kemudian apa akibatnya...”



“Wah...bagus, Bpk M as masih ingat semua...” b.



Tindak lanjut “Bagaimana kalau latihan ini kita masukkan dalam jadwal kegiatan sehari-hari Bpk M?” “Kapan waktu yang Bpk inginkan untuk melakukan latihan ini? Bagaimana kalau setiap jam 11pagi?”



c.



Kontrak yang akan datang “ Nah, Bpk M Cara yang kita praktikkan tadi baru salah satu dari teknik saja. Masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah Bpk M. Cara yang kedua yaitu dengan teknik memukul bantal atau kasur. “Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, Bpk AMmaunya kita bertemu besok jam berapa?”“Kita latihannya dimana, Bpk M? Disini saja lagi , Bpk M” “ok, Bpk M. Kalau begitu saya pamit dulu ya, Bpk M.... Assalamualaikum”



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama Ruangan No. RM Tanggal



: Tn. Mastur : A5 :: 10/02/2020



Jam



: 14.30



IMPLEMENTASI Subjektif : - Klien mengatakan sering berkelahi dan tauran sejak SMA



EVALUASI S: -



Klien mengatakan penyebab perilaku kekerasan jika ada orang yang membuat



Objektif : - Terdapat bekas luka



-



Diagnosis Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan Tindakan Keperawatan : - Membina hubungan saling percaya - Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan - Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan - Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan - Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan - Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam - Menganjurkan pasien memasukkan O: dalam jadwal kegiatan harian Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP II RPK : - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien mencegah perilaku kekerasan secara fisik : tarik nafas dalam - Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II - Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



-



dirinya merasa kesal dan marah Klien mengatakan tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dialami seperti tangan mengepal dan muncul perasaan ingin berkelahi Klien mengatakan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan yaitu berkelahi dana du pukul Klien mengatakan akibat perilaku kekerasan membuat orang lain dan dirinya terluka Klien mengatakan mau mengikuti latihan mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam Klien mengatakan bisa memasukan kedalam jadwal kegiatan hariannya Klien mampu menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan Klien mampu menyebutkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dan akibat perilaku kekerasan Klien sangat kooperatif dalam latihan tarik nafas dalam Klien bisa menyusun kedalam jadwal kegiatan hariannya



A : Resiko Perilaku Kekerasan (+) - Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik tarik nafas dalam dan memasukkan dalam jadwal kegiatan hariannya P : Planing pasien - Anjurkan klien tarik nafas dalam untuk mengendalikan perilaku kekerasan dan masukan kedalam jadwal - Mengingatkan klien untuk tarik nafas dalam



(Moch Dharmawan)



JADWAL KEGIATAN HARIAN



Nama Ruang



No



Jam



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



05.00-06.00 06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00



: Tn. Mastur : A5



Sholat subuh



8 -



Tanggal Kegiatan 9 10 11 12 M M M



Minum obat Senam pagi Silabi Silabi Bercakap-cakap dengan orang lain



M M M -



M M M M M



M M M M



M M M M



M M M M M



Silabi Silabi Tarik nafas dalam



M M -



M M -



M M -



M M -



M M M



Kegiatan



Ket -



12 13 14 15 16



16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00



17



21.00-22.00



18 19 20 21 22 23 24



22.00-23.00 23.00-24.00 24.00-01.00 01.00-02.00 02.00-03.00 03.00-04.00 04.00-05.00



Minum obat, membersihkan barak Membersihkan kamar mandi



M M



M M



M M



M M



M M



Menghardik



M



M



M



M



M



Membaca Al-Quran /berdoa/ Istighfar/ Sholawatan



-



-



M



M



M



KETERANGAN : Isi kolom tanggal kegiatan dengan : M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain T : Jika tergantung penuh pada orang lain Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta kendalanya