Askep Kasus Eliminasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN DASAR PROFESI Tugas Mahasiswa: 1. Baca kasus dibawah ini 2. Kerjakan kasus tersebut dengan menggunakan form asuhan keperawatan yang telah dibagikan 3. SDKI, SLKI dan SIKI menjadi acuan utama dalam menegakkan diagnosa keperawatan



Kasus 1 – Eliminasi Urine Seorang laki-laki usia 65 tahun baru masuk di rumah sakit dengan diagnose medis Stroke berulang, saat ini keluarga mengeluhkan klien sering mengompol/enuresis, sulit untuk menggerakan ekstremitas atas dan bawah khusunya pada bagian sinistra, sulit untuk duduk, enggan melakukan pergerakan, aktivitas klien dibantu dan klien tidak mampu miring kiri dan kanan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tampak urin menetes, klien tidak menyadari tandatanda akan berkemih, kekuatan otot menurun, ROM menurun, gerakan terbatas, fisik lemah, Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 92x/mnt, Suhu 370C, Pernapasan 20x/menit



JAWABAN Analisa Data Nama Pasien : Tn. X Usia



: 65 tahun



Jenis kelamin : Laki-laki Diagnosa medis : Stroke berulang Tangga



DataFokus



Penyebab



Masalah



Stroke berulang



Gangguan Eliminasi



l 16 / 09 / DS : 2020



-



Keluarga mengeluh klien sering mengompol/enuresis



Urin (D.0040) Kelemahan otot



DO : -



Tampak urin menetes



Enuresis



-



Klien tidak menyadari tandatanda akan berkemih



Gangguan eliminasi



-



TD 150/100 mmHg



urin



-



Nadi 92x/menit



-



Suhu 37 derajat celcius



-



Pernapasan 20x/menit



16 / 09 / DS : 2020



-



Stroke berulang



Sulit bicara untuk menggerakan



Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)



ekstremitas atas dan bawah khususnya pada bagian sinistra -



Sulit untuk duduk



-



Enggan melakukan pergerakan



-



Aktivitas klien dibantu



-



Klien tidak miring mampukiri



Kelemahan otot



Gangguan mobilitas fisik



dan kanan DO : -



Kekuatan otot menurun



-



ROM menurun



-



Gerakan terbatas



-



Fisik lemah



Tanggal 16/09/2020



No 1. 2.



Diagnosa Keperawatan Gangguan Eliminasi Urin (D.0040) Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)



Tgl



No.



Tujuan & Kriteria Hasil



Rencana Keperawatan



16/09/



DX 1.



Luaran Utama :



Intervensi Utama :



2020



Eliminasi urine L.04034 Setelah dilakukan tindakan



1. Dukungan Perawatan Diri: BAK (I.11349)



keperawatan 1x24 jam ganguan



Definisi :memfasilitasi



eliminasi urine membaik dengan



pemenuhan buang air kecil



Kriteria Hasil:



(BAK)



-



Sensasi berkemih menurun



Tindakan :



menjadi sedang dari nilai 1



Observasi



menjadi 3 -



- Identifikasi kebiasaan BAB



Urin menetes (dribbing), Mengompol, Enuresis meningkat



sesuai usia - Monitor integritas kulit



menjadi sedang dari nilai 1 -



pasien



menjadi 3



Terapeutik



Frekuensi BAK menurun menjadi



- Jaga privasi selama eliminasi



sedang dari nilai 1 menjadi 3



- Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu



Luaran Tambahan : -



Kontinensia urin



-



Kontrol gejala



-



Status neurologis



- Latih BAK sesuai jadwal, jika perlu - Sediakan alat bantu (mis. Kateter eksternal, urinal) jika perlu 2. Manajemen Eliminasi Urin (I.04152) Definisi :mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi urin Tindakan : Observasi -



Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urin



-



Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau



inkontinensia urin -



Monitor eliminasi urin (mis. frekuensi, konsistensi, aroma, volume, dan warna)



Terapeutik -



Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih



-



Batasi asupan cairan, jika perlu



Edukasi -



Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepatuntuk berkemih



-



Ajarkan terapi modalitas pengguanaan otot-otot panggul/berkemih



-



Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontra indikasi



-



Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur



Kolaborasi -



Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu



Intevensi pendukung : 1. Dukungan kepatuhan program pengobatan 2. Edukasi toilet training 3. Kateterisasi urin



4. Perawatan in kontinensia urin 2.



Luaran Utama :



Intervensi utama



Mobilitas Fisik (L.05042)



1. Dukungan ambulasi (I.06171)



Setelah dilakukan tindakan



Tindakan



keperawatan 1x24 jam kemampuan



Observasi



dalam gerak fisik meningkat dengan



-



Kriteria Hasil : -



Pergerakan ekstremitas menurun



keluhan fisik lainnya -



menjadi sedang dengan nilai 1 menjadi 3 -



Identifikasi adanya nyeri atau Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi



-



Monitor frekuensi jantung dan



Kekuatan otot menurun menjadi



tekanan darah sebelum



sedang dengan nilai 1 menjadi 3



memulai ambulasi



Rentang gerak (ROM) menurun



-



menjadi sedang dengan nilai1



Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi



menjadi 3 -



Nyeri, Gerakan terbatas,



Terapeutik



Kelemahan fisik meningkat



-



Libatkan keluarga untuk



menjadi sedang dengan nilai 1



membantu pasien dalam



menjadi 3



meningkatkan ambulasi Edukasi -



LuaranTambahan : -



Koordinasi pergerakan



-



Motivasi



-



Status neurologis



-



Toleransi aktivitas



Jelaskan tujuan prosedur ambulasi



-



Anjurkan melakukan ambulasi dini



2. Dukungan mobilisasi (I.05173) Tindakan Observasi -



Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya



-



Identifikasi toleransi fisik



melakukan pergerakan -



Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi



-



Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi



Terapeutik -



Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur)



-



Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu



-



Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan



Edukasi -



Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi



-



Anjurkan melakukan mobilisasi dini



-



Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)



Intervensi pendukung : 1. Dukungan perawatan diri 2. Edukasi latihan fisik 3. Teknik latihan penguatan otot 4. Pemberian obat



5. Pemantauan neurologis