7 0 91 KB
KASUS 2 Tn R, usia 35 tahun pekerjaan wiraswasta dibawa oleh keluarga ke UGD dengan penurunan kesadaran sejak 3 hari yang lalu SMRS. Penurunan kesadaran terjadi secara tiba-tiba, terjadi pertama kali pada hari sabtu pagi selama pasien bangun tidur, pasien terlihat lemas dan ingin tidur terus menerus, dipanggil tidak ada respon, tetapi pada malam minggu pasien mulai ada respon jika dipanggil. Makan atau minum pasien disuapi oleh istrinya. Senin pagi pasien menggigil dan tiba-tiba kesadarannya mulai turun kembali. Pasien juga mengeluh demam sejak ± 3 hari, demam terjadi pada malam hari dan menghilang jika pada pagi hari. Riwayat Kejang (-).Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sakit kepala hilang timbul terasa pada bagian tengkuk / kepala bagian belakang. Sakit kepala terasa tertusuk-tusuk dan berat pada leher, pasien juga mengeluh batuk-batuk sejak > 3 minggu, batuk berdahak. Dahak Berwarna keputihan, batuk meningkat dan BB menurun Riwayat penyakit dahulu : pasien blm pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya, riwayat demam typoid (+), tuberculosis (-), darah tinggi (-), DM (-) Riwayat psikososial : merokok 1,5 bungkus / hari Pemeriksaan fisik: KU tampak sakit berat, GCS E2 V1 M3, TD 140/80 mmHg, nadi 88 x/m, RR 28 x/m, suhu 37,6 oC. Auskultasi pada paru : rhonki (+). Rangsang meningeal: kaku kuduk (+), tanda kerniq (+) Pemeriksaan Lab : leukosit 16,9 /uL, LED 22 mm/jam, widal S. typhi H : 1/320, S. paratyphi AH 1/40 Pemeriksaan radiologi: foto thorax PA: Susp KP aktif Pengkajian 1. Anamnesa Nama
:Tn.R
Umur
:35 thn
Pekerjaan
:wiraswasta
2. Keluhan utama penurunan kesadaran sejak 3 hari yang lalu SMRS 3. Riwayat kesehatan sekarang Penurunan kesadaran terjadi secara tiba-tiba, terjadi pertama kali pada hari sabtu pagi selama pasien bangun tidur, pasien terlihat lemas dan ingin tidur terus menerus, dipanggil tidak ada respon, tetapi pada malam minggu pasien mulai ada respon jika dipanggil. Senin pagi pasien menggigil dan tiba-tiba kesadarannya mulai turun kembali. Pasien juga mengeluh demam sejak ± 3 hari, demam terjadi pada malam hari dan menghilang jika pada pagi hari. Riwayat Kejang (-).Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sakit kepala hilang timbul terasa pada bagian tengkuk / kepala bagian belakang. Sakit kepala terasa tertusuk-tusuk dan berat
pada leher, pasien juga mengeluh batuk-batuk sejak > 3 minggu, batuk berdahak. Dahak Berwarna keputihan, batuk meningkat dan BB menurun 4. Riwayat penyakit dahulu : Pasien blm pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya, riwayat demam typoid (+), tuberculosis (-), darah tinggi (-), DM (-) 5. Riwayat psikososial : merokok 1,5 bungkus / hari 6. Pemeriksaan fisik a. Tanda-tanda vital: TD 140/80 mmHg nadi 88 x/m RR 28 x/m suhu 37,6 oC KU: tampak sakit berat GCS E2 V1 M3 Auskultasi pada paru : rhonki (+). Rangsang meningeal: kaku kuduk (+), tanda kerniq (+) Pemeriksaan Lab : leukosit 16,9 /uL, LED 22 mm/jam, widal S. typhi H : 1/320, S. paratyphi AH 1/40 Pemeriksaan radiologi: foto thorax PA: Susp KP aktif
Analisa data: No 1
Data Tanda mayor :
Etiologi Virus, bakteri,jamur,protozoa
Masalah Nyeri akut
Ds : Klien mengeluh sakit kepala
Masuk kedalam tubuh
Do : Klien tampak sakit berat, GCS E2 V1 M3, TD 140/80 mmHg,
Merangsang sistem pertahanan tubuh
RR 28 x/m, suhu 37,6 0C
Memicu reaksi antigen antibodi
Terjadi inflamasi Merangsang mediator kimia Merangsang sel saraf
2
Ds :- megeluh batuk meningkat
Nyeri akut Oedema otak
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Do: -ada bunyi rhonki (+).
ARAS terdesak Kesadaran menurun
-Rr: 28x/m Akumulasi sekret Ketidakefektifan bersihan jalan 3
Ds: Makan atau minum pasien
nafas TIK
disuapi oleh istrinya Do: -BB meuru - terlihat lemas
Mual mutah
inadekuat
BB turun
Defisit nutrisi
Defisit nutrisi 4
Ds: - megeluh lemas
Eksudat meningkat,trombosis
Intoleransi aktivitas
Do: - td: 140/80 -makan dan minum disuapi oleh
Depresi sum-sum tulang
istriya
eritrosit
Rr: 28x/menit
anemia O2 dispnea
5.
Ds: -pasien mengeluh demam Do: -suhu 37,6 c -
intoleransi aktivitas Virus,bakteri,jamur,protozoa
Hipertermi
Masuk kedalam tubuh
RR: 28x/menit Merangsang sistem pertahanan tubuh Memicu reaksi antigen antibodi Terjadi inflamasi Terjadi diechefalon Encephalitis Pelepasan zat pirogen endogen Instabil termoregulasi Hipertermi
6
DS : -
Peradangan otak
DO : -
Resiko perfusi serebral tidak efektif
Pembentukan transudat dan eksudat Edema serebral
Resiko perfusi serebral tidak efektif
Diagnosa keperawatan 1. Nyeri akut b.d iritasi selaput dan jaringan otak. 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d infeksi saluran nafas 3. Difisit nutrisi b.d ketidak mampuan pasien 4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbaga atara suplai da kebutuha oksigen 5. Hipertermi b.d proses inflamasi 6. Resiko perfusi jaringan serebral d.d peradangan dan edema pada otak dan selaput otak.
Intervensi No dx 1
Tujuan Noc
Intervensi Nic
Pain level
Pain control
yang dapat
Comfort level
mempengaruhi nyeri
Kriteria hasil:
Rasional
1. Kontrol linkungan
1. untuk meningkatkan rasa nyaman pasien
seperti suhu
Mampu mengontrol
ruangan,pencahayaan
nyeri (tahu
dan kebisingan
penyebab 2. untuk meningkatkan
nyeri,mampu menggunakan tehnik
2. tingkatkan istirahat
kesembuhan pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi
3. agar obat dapat bekerja
nyeri, mencari
3. anjurkan menggunakan
bantuan)
analgetik secara cepat 4. untuk mendeteksi apakah
Melaporkan bahwa nyeri berkurang
dengan cepat
4. cek riawayat alergi
tubuh pasien memiliki reaksi alergi
dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri(skala intensitas,frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2
NOC Respiratory status:
1. Iformasikan pada klien dan
Vetilation
keluarga tentang suction
1. supaya keluarga dapat mengerti tentang
Respiratory status :
fungsi dan kegunaan
Airway patency
suction
Kriteria hasil: 1. Mendemonstrasikan
2. Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan
2.
batuk efektif dan
untuk mempermudah pengeluaran secret
suara nafas yang
3. Gunakan alat yang steril
bersih, tidak ada
setiap melakukan tindakan
3.
sianosis dan dipsnea
untuk mencegah terjadinya infeksi
(mampu
4. Pengaturan pisisi,
mengeluarkan
mengubah posisi klien
4.
Untuk memfasilitasi
sputum,mampu
kesejahteraan
bernafas dengan
fisiologis, psikososial
mudah, tidak ada
dan memudahkan
pursed lip) 2. Menunjukan jalan
5. Lakukan dan bantu dalam terapi nebulizer
nafas yang paten
5.
(klien tidak merasa tercekik,irama
mengeluarkan sekret Mengencerkan sekret dan mempermudah
6. Instruksikan kepada klien
pernafasan
nafas,frekuensi
tentang batuk dan tekhnik
pernafasan dalam
nafas dalam
6. Memudahkan
rentang normal,tidak
pengeluaran sekret
ada suara nafas abnormal) Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
3
NOC
1. Kaji adanya alergi makanan
1. untuk mengetahui adanya
Nutritonal status:
Nutritional status:
2. Sajikan makanan yang
2.Meningkatkan selera makan
food and fluid intake
mudah di cerna dan berikan
dan intake makanan
Nutritional status:
sedikit-sedikit tapi sering
alergi pada klien
3.membantu klien makan
nutrient intake
Weigh control
Kriteria hasil: b. Adanya peningkatan berat badan sesuai
3. Bantu klien makan jika tidak mampu 4. Ukur intake makanan dan timbang berat badan 5. Diet sesuai dengan
dengan tujuan c. Berat badan ideal
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
sesuai dengan tinggi
untuk menentukan diet yang
badan
tepat
mengidentifikasi
6. Monitor hasil lab seperti
kebutuhan nutrisi
glukosa,elektrolit,
tanda malnutrisi f.
kebutuhan nutrisi klien
6. Monitor status nutrisi
d. Mampu
e. Tidak ada tanda-
4. Observasi kebutuhan nutrisi
hemoglobin,dan kolaborasi dengan dokter
Tidak terjadi penurunan berat
4
badan Energi conservation
Activity tolerance
mengidentifikasi dan
akan memperburuk keadaan
Self care:ADLs
mendapatkan sumber
klien
Berpartisipasi dalam
yang diperlukan yntuk
1. bantu klien untuk
1. aktivitas yang berlebihan
aktivitas fisik tanpa
aktivitas yang
disertai peningkatan
diperlukan
tekanan darah, nadi
2.
dan RR
Tentukan penyebab
2. Untuk menghindari
intoleransi aktivitas
terjadinya letih 3. Memantau penurunan
Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
3. Pantau respon oksigen
tekanan darah ,
(ADLs) secara
klien misalnya, denyut
takikardia, disritimia,
mandiri
nadi , irama jantung,
takipnea .
Tanda-tanda vital
dan frekuensi
normal
pernafasan terhadap
Energi psikomotor
aktivitas perawatan
Level kelemahan
diri atau aktivitas
keperawatan
4.
4. Bantu kebutuhan klien 5
Thermoregulation
Suhu tubuh dalam
klien sesuai
sesuai kebutuhan 1. Obervasi ttv dan keadaan
kebutuhannya 1. Mengetahui perkembangan
umum kllien
keadaan umum , dan mengetahui ttv
rentang normal
Untuk membantu
Nadi dan RR dalam
2. Anjurkan klien untuk
2. Mencegah terjadinya
rentang normal
banyak minum
dehidrasi sewaktu hipertermi 3. Meminimalisir produksi
Tidak ada perubahan warna kulit dan
3. Anjurkan klien untuk
panas yang diproduksi oleh
tidak ada pusing
banyak istirahat
tubuh 4. Membantu mempermudah
4. Anjurkan klien untuk
penguapan panas
memakai pakaian tipis
6
Tupan :
5. Kolaborasi pemberian obat
5. Membantu dalam penurunan
sesuai indikasi - Pemantauan tekanan
panas atau hipertermi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
intrakranial -
jam resiko perfusi jaringan serebral teratasi.
Identifikasi penyebab peningkatan TIK
-
Tupen :
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Setelah dilakukan tindakan
-
Monitor perlamatan
keperawatan selama 1x24
atau ketidaksimetrisan
jam
respon pupil
diharapkan
masalah
keperawatan dapat teratasi dengan kriteria hasil : -
Respon
motorik
terhadap
styiulus
baik -
Verbalisasi baik
-
Orientasi baik
-
Menuruti perintah