Askep Keluarga Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. R PADA TAHAP KELUARGA BARU (BERGANNING FAMILY) DENGAN MASALAH HIPOTENSI PADA Ny. E DI JL.SEROJA KECAMATAN PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU



Disusun Oleh : 1. ISTI FITRIA SARI



142012018061



2. MUKTI DINIATI



142012018069



3. VIFI OKTAFIANA



142012018088



FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU-LAMPUNG PROGRAM STUDY S1 ILMU KEPERAWATAN REGULER TAHUN 2021



i



KATA PENGAANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan ini tanpa kendala yang berarti. Asuhan keperawatan ini disusun untuk memenuhi tugas yang merupakan perguruan tinggi. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu” yang sekaligus menjadi judul yang dipilih penulis. Penulis dalam menyusun asuhan keperawatan ini mengerjakannya dengan semaksimal mungkin. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan keperawatan ini. Penulis menyadari adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun asuhan keperawatan ini. Dengan demikian, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis menjadi yang lebih baik. Pringsewu, 26 Maret 2021 Penyusun



Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR................................................................................



ii



DAFTAR ISI...............................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN...........................................................................



1



A. Latar Belakang…………………………………….. ……………..



1



B. Rumusan Masalah………………………………………………….



2



C. Tujuan Penulisan……………………………………………………



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................



4



A. Konsep Keluarga……………………………………………………



4



B. Konsep Hipotensi…………………………………………………..



7



BAB III LAPORAN KASUS.....................................................................



10



A. Pengkajian Keperawatan……………………………………………



10



B. Diagnosa Keperawatan……………………………………………..



17



C. Intervensi Keperawatan……………………………………………..



20



D. Implementasi Keperawatan………………………………………….



23



E. Evaluasi Keperawatan………………………………………………



23



BAB IV PENUTUP....................................................................................



25



A. Kesimpulan………………………………………………………….



25



B. Saran………………………………………………………………...



25



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya terbebas dari penyakit. Sehat merupakan sebuah keadaan yang dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan lingkungan yang ada di lingkungan internal maupun eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan sakit adalah suatu proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya (Potter & Perry, 2005). Hipotensi merupakan tekanan darah yang rendah sehingga tidak mencukupi unutk perfusi dan oksigenasi adekuat. Hipertensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah tiba-tiba saat mengubah posisi dengan cepat dari berbaring menjadi duduk. Gejala yang timbul salah satunya yaitu pusing atau nyeri kepala yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah (Ramadhan, 2010). Pravalensi hipotensi yang ditemukan pada tahun 2012 penyakit hipotensi menduduki peringkat ke 16 dari kategori jenis penyakit. Untuk berkurangnya terjadinya hipotensi jugadiperlukannya sebuah keluarga. Keluarga adalah



unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala



keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit



dari masyarakat dan



merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat



1



menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di perhitungkan. Keluarga mempunnyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggontany dan saling memelihara yaitu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga, memutuskan tindakan yang tepat, mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di masyarakat terdekat. Berdasarkan kasus yang ada di Pringsewu Barat maka penulis akan menerapkan asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan perumusan masalah yaitu “bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu”. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melakukan dan mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu. 2. Tujuan Khusus a. Mampu mendeskripsikan pengkajian asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu.



2



b. Mampu mendeskripsikan diagnosa asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi



pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat



Kabupaten Pringsewu. c. Mampu mendeskripsikan intervensi asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu. d. Mampu mendeskripsikan implementasi asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu. e. Mampu mendeskripsikan evaluasi asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi



pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat



Kabupaten Pringsewu.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluarga Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di perhitungkan. 2. Fungsi Keluarga Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu : a. Fungsi Afektif Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) : 1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga. 2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.



4



3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. b. Fungsi Sosialisasi Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak, Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga. c. Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan. d. Fungsi Ekonomi Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal. e. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan. 3. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 : a. Keluarga Baru (Berganning Family) Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama,



5



membina hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua). b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing) Masa



ini



merupakan



transisi



menjadi



orangtua



yang



akan



menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB post partum 6 minggu. c. Keluarga dengan anak pra sekolah Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun) Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual, dan menyediakan aktifitas anak. e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. f. Keluarga dengan anak dewasa Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarganya.



6



g. Keluarga usia pertengahan (middle age family) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta persiapan masa tua. h. Keluarga lanjut usia Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta melakukan life review masa lalu. 4. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut : a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat B. Konsep Hipotensi 1. Pengertian Hipotensi Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkanberbagai tanda dan gejala fisik. Hipotensi merupakan tekanan darah yang rendah sehingga tidak mencukupi unutk perfusi dan oksigenasi adekuat. Hipertensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah tiba-tiba saat mengubah posisi dengan cepat dari berbaring menjadi duduk. Gejala yang timbul salah satunya yaitu pusing atau nyeri kepala yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan



7



2. Etiologi Hipotensi Penyebab



dari



menyababkan



hipotensi pelebaran



yaitu



beberapa



pembuluh



darah/



penyakit/keadaan menurunnya



yang aliran



darah/tekanan darah dalam kapiler pembuluh darah,misalnya; diare, perdarahan, luka robek atau kecelakaan, alergi obat dan sebagainya.adanya kelainan jantung bawaan seperti kelainan katup jantung adanya gangguan jantung karena gaya hidup,misalnya merokok, peminum alkohol, BB berlebihan, dan sebagainya. 3. Tanda dan Gejala Hipotensi Tanda dan gejala dari hipotensi yaitu: a. Kepala pusing b. Pucat c. Pusing bila bangun cepat d. Ujung tangan dan kaki dingin e. Lemah f. Mudah lelah g. Gampang pingsan h. Mata berkunang-kunang 4. Patofisiologi Hipotensi Tekanan darah terus menerus diatur oleh sistem saraf otonom, menggunakan jaringan yang rumit dari reseptor, saraf, dan hormon untuk menyeimbangkan efek dari sistem saraf simpatik, yang cenderung untuk meningkatkan tekanan darah, dan sistem saraf parasimpatis , yang menurunkan itu. Kemampuan kompensasi yang luas dan cepat dari sistem saraf otonom memungkinkan individu normal untuk mempertahankan tekanan darah dapat diterima melalui berbagai kegiatan dan di negaranegara banyak penyakit.



8



5. Komplikasi Hipotensi Komplikasi yang dapat terjadi pada hipotensi yaitu: a. Syok hipovolemik (diare berat,keringat berlebih) b. Syok Kardiogenik (gagal jantung) c. Syok Neurogenik (Cedera Benturan Hebat) 6. Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan yang harus dilakukan pada hipotensi yaitu: a. Pemeriksaan darah b. Biakan darah c. EKG d. Analisa air kemih e. Rontgen perut 7. Penatalaksanaan Penatalaksanaan pada hipotensi yaitu, antara lain: a. Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi untuk memacu/meningkatkan degup jantung, sehingga tekanan darah meningkat. b. Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala. c. Dianjurkan mengenakan stocking elastis,khususnya bagi wanita.Guna stocking ini untukmemperlancar aliran balik darah ke jantung terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang dipompakan ke seluruh tubuh mencukupi, dan tekanan darah dalam batas normal. d. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter hanya memberikan vitamin (support/placebo) serta beberapa saran agar penderita terhindar dari serangan hipotensi.



9



BAB III LAPORAN KASUS A. DATA UMUM 1. Nama Kepala keluarga (kk)



: Tn. R



2. Jenis kelamin



: Laki laki



3. Tempat, tanggal lahir



: Pringsewu, 6 Mei 1997



4. Pendidikan terahir



: SMP



5. Alamat dan telp.



: JL.Seroja RT/RW. 05/05 Kec. Pringsewu



Kab. Pringsewu Barat 6. Komposisi keluarga No



Nama



:



Jenis Kelamin



1



Tn. R



Laki laki



2



Ny.E



Perempuan



Hub. Dgn Kk Kepala keluarga Istri



Tempat, Ttl Pringsewu, 6 Mei 1997 Adiluih, 4 Agustus 1998



Pendidikan Terakhir SMP SMA



Genogram



Keterangan : : Laki – laki



: Garis keturunan



: Perempuan



: Tinggal satu rumah



: Meninggal



: Pasien



: Menikah



10



7. Tipe Keluarga Tipe keluarga Tn.R adalah tipe nuclear family atau keluarga inti yang terdiri dari Ayah dan Ibu. 8. Suku Bangsa Keluarga Tn.R berasal dari suku Jawa Serang, Indonesia kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu Bahasa Indoneisa. 9. Agama Dalam keluarga Tn.R keluarga beragama islam. Keluarga Tn.R dan Ny. E rajin mengerjakan solat 5 waktu dan sering mengikuti kajian dimasjid setiap 1 minggu sekali. 10. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn.R adalah kepala keluarga yang bekerja sebagai proyek bangunan untuk mencukupi kehidupan keluarga nya. Ny.E sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga Tn. R kurang lebih perbulan ± Rp. 1.500.000. Tn. R mengatakan bahwa pemenuhan ekonomi dalam keluarganya tercukupi. 11. Aktivitas Rekreasi Keluarga Keluarga menyatakan rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi bersama dirumah, berkebun dan jika ada waktu berlibur kerumah orang tua dan berlibur ke pantai, mall dan tempat wisata lainnya. 12. Riwayat kesehatan keluarga Tn. R berusia 23 tahun tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak pernah kontrol kepelayanan kesehatan. Pada saat pengkajian TD: TD:120/80 mmhg N:80x/menit S:36,5’C RR:20x/menit. Ny. E mengatakan akhir-akhir ini sering pusing, pandangan buram dan lemas. Pengkajian fisik : klien terlihat



11



lemas, lesu dan pucat. TD: 90/80 mmhg



N:80x/menit



S:36,4’C



RR:20x/menit B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1.



Tahap



Perkembangan



Keluarga Saat Ini Pada saat ini keluarga Tn.R berada pada tahap dewasa awal dengan tugas perkembangan antara lain: a.



Mendapatkan suatu pekerjaan untuk dapat menghidupi keluarga



b.



Belajar hidup dengan bersama dengan suami istri membentuk suatu keluarga yang baru



c.



Mengolah sebuah rumah tangga yang baru agar menjadi lebih harmonis



d. 2.



Merencanakan untuk memiliki anak Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi



Tahap perkembangan keluarga Tn.R yang belum terpenuhi adalah belum memiliki seorang anak dan persiapan masa depan untuk anak. 3.



Riwayat Keluarga Inti Dalam keluarga Tn.R dahulu menikah dengan Ny. E rasa suka sama suka, tidak ada paksaan dari orang tua dan dalam status bujang dan gadis. Tn. R saat ini tinggal dirumah sendiri dengan istrinya yaitu Ny. E.



4.



Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya a. Tn. R tidak memiliki riwayat sakit menurun, menular dan menahun. Tn. R hanya pernah mengalami batuk dan pilek saja. b . N y . E mempunyai hipotensi sejak tahun yang lalu, jarang kontrol kepelayanan kesehatan dan mengkonsumsi obat hanya saat kambuh saja, mempunyai masalah dengan istirahat karena sibuk mengikuti kegiatan dan jarang makan sayur mayur.



12



C. KEADAAN LINGKUNGAN 1. Karakteristik Rumah Rumah yang ditempati Tn. R berukuran 15 x 10 m2.



Rumah Tn. R



memiliki 3 kamar tidur, Rumah Tn. R permanen, lantai semen, perabotan tertata rapi, sumber air sumur. Rumah Tn. R memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem penerangan ruang yang baik. 2. Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga Tn. R mengatakan keluarganya sebagai penduduk Pringsewu tidak pernah transmigrasi maupun imigrasi ke daerah manapun semenjang menikah. 3. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Tn. R melakukan sosialisasi dengan masyarakat yaitu dengan mengikuti kegiatan seperti gotong royong. Interaksi keluarga dengan masyarakat cukup baik dan dekat, karena keluarga sudah lama tinggal di masyarakat setempat. 4. Sistem Pendukung Keluarga Tn. R dan Ny. E adalah salah satu sistem pendukung dalam mejalani kehidupan. Dalam pengambilan keputusan, Tn. R yang menentukan keputusan setelah bermusyawarah dengan keluarga D. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola Komunikasi Keluarga Dalam penyelesaian masalah Tn. R selalu terbuka kepeda keluarga sehingga dalam pengambilan keputusan selalu bermusyawarah dengan keluarga. Tn. R dan Ny. E dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia.



13



2. Struktur Peran Keluarga Tn. R adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai petani, dan istrinya tak pernah mengeluh dengan kondisi nya dengan Tn. R. Ny. E adalah seorang ibu rumah tangga, Ny. E tidak pernah mempermasalahkan perannya. Ia sangat bangga terhadap peran suami nya yang selalu memenuhi kebtuhan keluarga, selain itu Tn R saling membantu peran istri dan membantu pekerjaan istri. 3. Nilai dan Norma Keluarga Seluruh anggota keluarga beragama Islam yang taat menjalankan ibadah. Tn. R sangat disiplin terhadap istri dan anak-anaknya untuk taat ibadah dan menjalankan sholat 5 waktu. E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif Selama ini hubungan dalam keluarga harmonis, dan saat ini keluarga sangat memperhatikan keadaan Ny. E yang sedang sakit karena tekanan darah rendah. 2. Fungsi Sosial Hubungan keluarga Tn. R terjalin sangat baik. Tn. R sangat aktif dalam kegiatan desa. Ny. E sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pengajian setiap minggu. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan a.



Mengenal masalah Ny. E mengatakan menderita hipotensi sejak tahun yang lalu tetapi jarang memeriksakan kesehatannya secara rutin sehingga penyakitnya sering kambuh dan gejala kekambuhan yakni pusing di kening di saat duduk dan mau berdiri terasa kunang-kunang. Ny. E dan Tn. R tidak mengetahui cara merawat hipotensi yang dialami Ny. E



b.



Mengambil keputusan



14



Ny. E mengalami sakit hipotensi dan mengkonsumsi obat hipotensi yang dibeli di apotek saat penyakitnya kambuh dan sering mengomsusi susu maupun sate atau telur supaya darah tetap normal. c.



Memelihara atau memodifikasi lingkungan Keluarga mengatakan selalu mendukung dalam kesembuhan klien, komunikasi dalam keluarga terjalin baik. Dan keluarga selalu menciptakan lingkungan yang aman untuk Ny. E dengan menjaga lantai agar tidak licin karena akan resiko terjadinya jatuh bagi Ny. E



d.



Menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat Keluarga mengatakan sangat jarang memeriksakan kesehatan, jika sakit hanya diberi obat yang dibeli di apotek. Keluarga mengatakan akan memeriksakan kesehatan ke puskesmas jika dirasa sakitnya sudah cukup parah.



4. Fungsi Reproduksi Tn. R dan Ny. E belum memiliki anak. Tn. R dan Ny. E masih sering melakukan hubungan seksual dikarenakan usia yang masih cukup muda dan ingin segera mempunyai anak. 5. Fungsi Ekonomi Keluarga mengatakan penghasilan selama ini dirasakan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. F. Stress dan Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek Ny. E mengatakan stress dikarenakan belum hamil 2. Stressor Jangka Panjang Tn. R dan Ny. E khaatir tidak di karuniai seorang anak dan hipotensi yang dialami Ny. E semakin bertambah parah. 3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor



15



Keluarga



menganggap



ujian



atau masalah



yang



dihadapi



adalah



ujian/cobaan dari Tuhan sehingga anggota keluarganya senantiasa berusaha untuk mengobati penyakitnya. 4. Strategi Koping yang Digunakan Keluarga Bila ada masalah Tn. R selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan keluar. 5. Strategi Koping Disfungsional Ny. E bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat G. Harapan Keluarga 1.



Tn.



R



dan



menginginkan memiliki 2 orang anak laki-laki dan perempuan



Ny.E dan



membesarkannya sampai ke jenjang menyekolahkan kedua anaknya. 2.



Ny.



E



tidak



mengalami



hipotensi lagi 3.



Tidak ada anggota keluarga lainnya yang sakit



H. Pemeriksaan Fisik No



Nama



1



Tn. R Pemeriksa an Fisik



2



Ny. E



TD (mmHg) 120/80 Jantung Paru-paru



Nadi Nafas Suhu BB TB (x/menit) (x/menit) (0C) (kg) (cm) 80 20 36.5 56 170 : Bunyi jantung normal (lup dup) : Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, tidak terdapat nyeri tekan Abdomen : Tidak terdapat nyeri pada area abdomen, bising usus 9 x/menit Ekstremitas :tidak terdapat gangguan oergerakan, reflek patela positif (+), tidak ada varises Kulit : Warna kulit sawo matang, temperatur kulit hangat, kulit elastis, tidak ada kelembaban, tidak ada lesi 90/80 Jantung Paru-paru



80 20 36,4 55 163 : Bunyi jantung normal (lup dup) : Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, tidak terdapat nyeri tekan Abdomen : Tidak terdapat nyeri pada area abdomen, bising usus 14 x/menit Ekstremitas : Tidak terdapat gangguan pergerakan, tidak ada



16



Kulit



nyeri sendi, reflek patela positif (+), tidak ada varises : Warna kulit sawo matang, temperatur kulit hangat, kulit elastis, tidak ada kelembaban, tidak ada lesi



I. Analisa Data Data



Masalah Keperawatan



DS : Ny. E mengatakan akhir-akhir ini sering pusing, pandangan buram dan lemas. Ny. E dan Tn. R tidak mengetahui cara merawat hipotensi yang dialami Ny. E



Manajemen kesehatan tidak efektif



DO : - Klien terlihat lemas, lesu dan pucat. - TD: 90/80 mmhg, N:80x/menit S:36,4’C, RR:20x/menit DS: - Ny. E mengatakan menderita hipotensi sejak tahun yang lalu tetapi jarang memeriksakan kesehatannya secara rutin sehingga penyakitnya sering kambuh. gejala kekambuhan yakni pusing di kening di saat duduk dan mau berdiri terasa kunang-kunang. - Ny. E mengalami sakit hipotensi dan mengkonsumsi obat hipotensi yang dibeli di apotek saat penyakitnya kambuh dan sering mengomsusi susu maupun sate atau telur supaya darah tetap normal. - Keluarga mengatakan sangat jarang memeriksakan kesehatan, jika sakit hanya diberi obat yang dibeli di apotek. - Keluarga mengatakan akan memeriksakan kesehatan ke puskesmas jika dirasa sakitnya sudah cukup parah.



17



Manajemen keluarga tidak efektif



J. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. R yaitu: 1.



Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalaht Ny. E



2.



Manajemen keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat



K. Penilaian (Skoring)DiagnosaKeperawatan (skore/skore tertinggi x Bobot) 1. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalaht Ny. E 1.



2.



3.



4.



KRITERIA SifatMasalah Skala: Aktual = 3 Resiko = 2 Potensial = 1 Kemungkinan Masalah untuk diubah Skala: Mudah = 2 Sebagian = 1 Tidakdapat = 0 Potensial Masalah untuk dicegah Skala: Tinggi = 3 Cukup = 2 Rendah = 1 Menonjolnya Masalah Segera ditangani = 2 Tdk perlu segera



BOBOT



dengan



SCORE 3/3 x 1= 1



PEMBENARAN Ny. E sedang pusing karena mengalami hipotensi



2/2 x2 = 2



Sumber daya dan biaya yang tercukupi, Ny. E bisa periksa secara rutin ke pelayanan kesehatan dan mendapatkan obat dengan dosis yang benar dapat mengubah masalah dengan mudah



1/3 x 1 = 1/3



Ny. E bisa mendapatkan obat dari puskesmas untuk mengurangi pusing dan mendapatkan edukasi tentang asupan gizi



1/2 x 1 = 1/2



Ny. E merasa bahwa masalah yang dialaminya tidak perlu segera harus ditangani karena belum terlalu bertambah parah



1



2



1



1



18



ditangani = 1 Masalah tidak dirasakan = 0 Jumlah Skor



4 5/6



2. Manajemen keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat KRITERIA 1. Sifat Masalah Skala: Aktual = 3 Resiko = 2 Potensial = 1 2. Kemungkinan Masalah untuk diubah Skala: Mudah = 2 Sebagian = 1 Tidakdapat = 0 3.



Potensial Masalah untuk dicegah Skala: Tinggi = 3 Cukup = 2 Rendah = 1



4. Menonjolnya Masalah Segera ditangani = 2 Tdk perlu segera ditangani = 1



BOBOT



SCORE 2/3 x 1= 2/3



PEMBENARAN Ny. E tidak pernah periksa ke pelayanan kesehatan hanya membeli obat di apotek dan mengonsumsi susu dan sate saja



2/2 x2 = 2



Sumber daya dan biaya yang mencukupi, Ny. E bisa periksa secara rutin ke pelayanan kesehatan



1/3 x 1 = 1/3



Ny. E bisa meminta pihak puskesmas untuk dapat mengunjungi ke rumah Tn. R untuk memeriksa Ny. E dan memberikan obat hipotensi



1/2 x 1 = 1/2



Ny. E merasa masalah yang tidak perlu segera ditangani karena bisa membeli obat ke apotek terlebih dahulu



1



2



1



1



19



Masalah tidak dirasakan = 0 Jumlah Skor



3 3/6



20



L. INTERVENSI KEPERAWATAN Data



Dx. keperawatan



DS : akhir ini sering pusing, pandangan buram dan lemas. mengetahui cara merawat hipotensi yang dialami Ny. E



Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalaht Ny. E



DO : - Klien terlihat lemas, lesu dan pucat. - TD: 90/80 mmhg, N:80x/menit S:36,4’C, RR:20x/menit



NOC



NIC



TUK 1 Keluarga mampu mengenal masalah Ny. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, E keluarga Tn. R mampu mengenal masalah Intervensi : kesehatan Ny. E dengan kriteria hasil : Pengejaran proses penyakit (5602) Pengetahuan tentang proses penyakit 1. Nilai pemahaman klien dan keluarga (1803) (hipotensi) meningkat dari 1 tentang hipotensi ( tidak pengetahuan) sampai 4 2. Review pengetahuan klien tentang (pengetahuan) kondisi hipotensi yang terjadi 3. Jelaskan penyebab hipotensi Hasil : 4. Jelaskan tanda dan gejala hipotensi 1. Mengetahui definisi hipotensi 5. Diskusikan perubahan gaya hidup 2. Mengetahui penyebab dan faktor dari yang bisa dilakukan untuk mencegah hipotensi komplikasi hipotensi 3. Mengetahui tanda gejala hipotensi 4. Mengetahui komplikasi hipotensi 5. Mengetahui cara menangani hipotensi TUK 2 Keluarga Tn. R mampu mengambil Setelah dilakuakan tindakan keperawatan keputusan terhadap masalah kesehatan keluarga Tn. R mampu mengambil yang dialami Ny. E keputusan dengan criteria hasil dengan Intervention: kriteria hasil: Dukungan keluarga (7140) Perilaku kepatuhan meningkat dari 1 1. Bantu keluarga mengidentifikasi (Tidak dilakukan) menjadi 4 (Sering keuntungan dan kerugian apabila dilakukan) tidak melakukan perawatan terhadap 1. Menerima diagnosis sakit kepala 2. Mencari informasi terpercaya tentang 2. Pertahankan komunikasi dengan



21



diagnosis dan perawatan sakit kepala keluarga dari awal 3. Jadwalkan bertemu dan diskusikan 3. Fasilitasi keluarga terkait tujuan perawatan hipertensi pada tenaga perawatan kesehatan 4. Berikan informasi yang dibutukan 4. Laporkan perubahan pada tenaga dan ditanyakan oleh keluarga terkait kesehatan apabila terdapat gejala dan sakit kepala tanda komplikasi sakit kepala 5. Manfaatkan dukungan keluarga atau 5. Pantau respon terhadap pengobatan kelompok lain dalam pengambilan dan perawatan sakit kepala keputusan TUK 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Tn. R mampu untuk merawat Ny. E, dengan criteria hasil : Partisipasi keluarga dalam perawatan professional (2605) meningkat dari 1 (tidak pernah menunjukkan) – 4 (sering menunjukkan) hasil : 1. Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan 2. Berpastisipasi dalam menyediakan perawatan 3. Menyediakan informasi yang relevan 4. Bekerja sama dengan dalam menentukan perawatan 5. Berpartisipasi dalam krputusan bersama 6. Mengevaluasi efektivitas perawatan



22



keluarga mampu untuk merawat anggota keluarga yang sakit Intervensi : Dukungan membuat keputusan (5250) 1. Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai dan harapan yang mungkin akan membantu dalam membuat pilihan yang penting terkait sakit kepala 2. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap alternative pilihan. 3. Fasilitas percakapan pasien mengenai tujuan perawatan 4. Berikan informasi sesuai permintaan pasien 5. Jadilah penghubung antara pasien dan penyedia pelayanan kesehatan yang lain.



TUK 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluargat Tn. R mampu memodifikasi lingkungan untuk keamanan Ny. E dengan criteria hasil : Pengetahuan : pencegahan jatuh (1828) meningkat dari 1 )tidak ada pengetahuan) – 4 (pengetahuan banyak) hasil : 1. Penggunaan perangkat keselamatan yang benar 2. Alas kaki yang tepat 3. Penggunaan gerbang keamaan yang benar 4. Penggunaan pencahayaan lingkungan yang benar TUK 5 Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga Tn. R, mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan criteria hasil Pengetahuan: sumber-sumber kesehatan (1806) yaitu tingkat pemahaman yang disampaikan tentang sumber-sumber asuhan kesehatan yang relevan meningkat dari 2 (pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) dengan indikator: 1. Sumber perawatan kesehatan terkemuka 2. Sumber-sumber perawatan darurat



23



Keluarga Tn. R mampu memodifikasi lingkungan Intervensi : Pencegahan jatuh (6490) 1. Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi risiko jatuh 2. Monitor gaya berjalan, keseimvangan dan tingkat kelelahan dengan ambulasi 3. Sediakan alat bantu untuk menyeimbangkan gaya berjalan 4. Gunakan teknik yang tepat untuk memindahkan pasien dari kursi roda 5. Sediakan tempat duduk toilet yang ditinggikan untuk kekursi dan sebaliknya. Keluarga Tn. R mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang dialami Ny. E Intervensi : Konseling (5240) 1. Fasilitasi dalam mengidentifikasi perilaku perawatan hipotensi yang dilakukan dan pencegahan komplikasi 2. Sediakan informasi yang dibutuhkan tentang pentingnya perawatan hipotensi 3. Evaluasi kemajuan dari penurunan faktor risiko terjadinya hipotensi



M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari/Tanggal Jum’at, 26 Maret 2021



Dx. Kep.



Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalaht Ny. E



Implementasi TUK 1 1. Mereview pengetahuan klien tentang kondisi hipotensi yang terjadi 2. Menjelaskan penyebab hipotensi 3. Menjelaskan tanda dan gejala hipotensi



Evaluasi



Ttd



TUK 2 1. Membantu keluarga mengidentifikasi keuntungan dan kerugian apabila tidak melakukan perawatan terhadap hipotensi



S: Kelompok - Ny. E mengatakan sudah mengetahui tentang hipotensi - Keluarga Tn. R mengatakan membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan di masyarakat mendapatkan keuntungan dalam menjaga kesehatan - Tn. R mengatakan sudah menyediakan alat agar menghindari resiko jatuh - Tn. R mengatakan sudah memfasilitasi dalam perawatan hipotensi yang dialami Ny. E



TUK 3 1. Membantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap alternative pilihan. 2. Memfasilitas percakapan pasien mengenai tujuan perawatan 3. Memberikan informasi sesuai



O: - Ny. E menjelaskan tentang hipotensi - Keluarga Tn. R merawat Ny. E dengan menggunakan memberikan asupan makanan yang lebih banyak - Ny. E dibantu Tn. R saat berjalan - Keluarga Tn. R dan Ny. R bila sakit



24



permintaan pasien



langsung ke pelayanan kesehatan terdekat



TUK 4 1. Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi risiko jatuh 2. Memonitor gaya berjalan, keseimvangan dan tingkat kelelahan dengan ambulasi 3. Meyediakan alat bantu untuk menyeimbangkan gaya berjalan TUK 5 1. Memfasilitasi dalam mengidentifikasi perilaku perawatan hipotensi yang dilakukan dan pencegahan komplikasi 2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan tentang pentingnya perawatan hipotensi



25



A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari asuhan keperawatan ini yaitu bahwa saat pengkajian Ny. E mengatakan akhir-akhir ini sering pusing, pandangan buram dan lemas. Ny. E dan Tn. R tidak mengetahui cara merawat hipotensi yang dialami Ny. E. Klien terlihat lemas, lesu dan pucat. TD: 90/80 mmhg, N:80x/menit S:36,4’C, RR:20x/menit. Diagnosa yang muncul pada keluarga Tn. R yaitu Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalaht Ny. E. Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan lima fungsi keperawatan keluarga. Implementasi dan evaluasi pada keluarga Tn R juga menyesuaikan dengan intervensi. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang diharapkan bagi puskesmas dapat memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal mungkin dan meningkatkan mupu pelayanan puskesmas, Bagi instutusi pendidikan diharapkan dapat memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk mengembangkan ilmu dan keterampilanya dan untuk keluarga diharapkan untuk selalu memperhatikan kesehatan anggota keluarga terutama dalam merawat anggota yang sakit perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan.



xxvi



DAFTAR PUSTAKA Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC. Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika. Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu. WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence ofreise blood pressure or contain the according to national circumstances Fatmawati, S., (2013). “Asuhan Keperawatan Pada Any. S Dengan Hipotensi Pada Keluarga Tn. S Di Desa Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar” . Karya Tulis Ilmiah: STIKes Kusuma Husada Surakarta.



xxvii



Lampiran 1



xxviii



xxix



30