Askep Kritis Kad Kel 7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS



Mata Kuliah: Keperawatan Kritis Disusun oleh : Kelas : 7B Kelompok : 7 Ahmad Zadittaqwa



(2018720055)



Ananda Revanie Mutiara Dewi



(2018720057)



Ayu Luthfiah M



(2018720060)



Elisa Julia Adi P



(2018720070)



Novia Hera M



(2018720133)



Sevina Putri Anggraeni



(2018720096)



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam penyusun sanjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan kealam yang berilmu pengetahuan. Penyusun mengucapkan ribuan terimakasih kepada dosen yang telah membimbing peyusun menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Kritis dengan judul “Asuhan Keperawatan Ketoasidosis” dengan sebaik mungkin. Penyusun sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisanmaupun isinya. Oleh karena itu,penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna memperbaiki tugas yang akan datang. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih.



Jakarta, Oktober 2021



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ketoasidosis adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis diabetik juga merupakan komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan asidosis. Ketoasidosis diabetik ini diakibatkan oleh defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. Ketoasidosis lebih sering terjadi pada usia 240 mg/dl) 2. Terdapat keton di urin 3. Banyak buang air kecil sehingga dapat dehidrasi 4. Sesak nafas (nafas cepat dan dalam) 5. Nafas berbau aseton 6. Badan lemas 7. Kesadaran menurun sampai koma



8. Penurunan kesadaran 9. Polidipsi, poliuria 10. Anoreksia, mual, muntah,nyeri perut 11. Kulit kering 12. Bila terjadi ileus sekunder akibat hilangnya K+ karena dieresis osmotic 13. Kusmaul (cepat, dalam) karena asidosis metabolik a. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan diagnostik untuk ketoasidosis diabetic dapat dilakukan dengan cara :  Tes toleransi Glukosa (ITG) memanjang (lebih besar dari 200mg/dl). Biasanya tes ini dianjurkan untuk pasien yang menunjukkan kadar glukosa meningkat  Gula darah puasa normal atau diatas normal  Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton  Kolesterol



dan



kadar



trigliserida



serum



dapat



meningkat



menandakan



ketidakadekuatan kontrol glikemik dan peningkatan propensitas pada terjadinya aterosklerosis Pemeriksaan Laboraturium :  Glukosa Kadar glukosa dapat bervariasi dari 300 hingga 800 mg/dl. Sebagian pasien mungkin memperlihatkan kadar gula darah yang lebih rendah dan sebagian lainnya mungkin memiliki kadar sampai setinngi 1000mg/dl atau lebih yang biasanya bergantung pada derajat dehidrasi. Harus disadari bahwa ketoasidosis diabetik tidak selalu berhubungan dengan kadar glukosa darah. Sebagian pasien dapat mengalami asisodis berat disertai kadar glukosa yang berkisar 100-200md/dl, sementara



sebagian



lainnya



mungkin



tidak



memperlihatkan



ketoasidosis



diabetikum sekalipun kadar glukosa darahnya mencapai 400-500mg/dl  Natrium Efek hiperglikemia ekstravaskuler bergerak air ke ruang intravaskuler. Untuk setiap 100mg/dl glukosa lebih dari 100mg/dl, tingkat natrium serum diturunkan oleh sekitar 1,6 mEq/L. Bila kadar glukosa turun, tingkat natrium serum meningkat dengan jumlah yang sesuai  Kalium



Ini perlu diperiksa sering, sebagai nilai-nilai drop sangat cepat dengan perawatan. EKG dapat digunkaan untuk melihat efek jantung ekstrem di tingkat potassium.  Keton Diagnosis memadai ketonuria memerlukan fungsi ginjal. Selain itu, ketonuria dapat berlangsung lebih lama dari asidosis jaringan yang mendasarinya  Urinalisis (UA) Cari glikosuria dari urin ketosis. Hal ini digunakan untuk mendeteksi infeksi saluran kencing yang mendasari  Tingkat BUN meningkat Anion gap yang lebih tinggi dari biasanya  Kadar Kreatinin Kenaikan kadar kreatinin, urea nitrogen darah (BUN) dan Hb juga dapat terjadi pada dehidrasi. Setelah terapi rehidrasi dilakukan, kenaikan kadar kreatinin dan BUN serum yang terus berlanjut akan dijumpai pada pasien yang mengalami insufisiensi renal F. Komplikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian akibat KAD adalah: a. Terlambat didiagnosis karena biasanya penyandang DM dibawa setelah koma. b. Pasien belum tahu bahwa ia menyandang DM. c. Sering ditemukan bersamasama dengan komplikasi lain yang berat, seperti: renjatan (syok), stroke, dll. d. Kurangnya fasilitas laboratorium yang menunjang suksesnya penatalaksanaan KA D. Komplikasi yang dapat terjadi akibat KAD yaitu: a. Edema paru b. Hipertrigliserida c. Infark miokard akut d. Hipoglikemia e. Hipokalsemia f. Hiperkloremia g. Edema otak  h. Hipokalemia G. Penatalaksanaan 1. Penggantian Kalium



Pada sat asidosis terjadi kehilangan kalium dari dalam tubuh walaupun konsentrasi di dalam serum masih normal atau meningkat akibat berpindahnya kalium intraseluler ke ekstraseluler. Konsentrasi kalium serum akan segera turun dengan pemberian insulin dan asidosis teratasi a. Pemberian kalium dapat dimulai bila telah dilakukan pemberian cairan resusitasi, dan pemberian insulin. Dosis yang diberikan adalah 5mmol/kg BB/hari atau 40 mmol/L cairan b. Pada keadaan gagal ginjal atau anuria, pemberian kalium harus ditunda 2. Penggantian Bikarbonat a. Pemberian bikarbonat sebaiknya tidak diberikan pada awal ressitasi b. Terapi bikarbonat berpotensi menimbulkan : - Terjadinya asidosis cerebral - Hipokalemia - Excessive osmolar load - Hipoksia jaringan c. Terapi bikarbonat diindikasikan hanya pada asidosis berat (Ph < 7 dengan bikarbonat serum