10 0 224 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS KOLIK ABDOMEN DI RUANG ANGGREK RS. ISMOYO
NAMA
: HARMIN
NIM
: N202101061
CI LAHAN
CI INSTITUSI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MANDALA WALUYA 2021
LAPORAN PENDAHULUAN KOLIK ABDOMEN
1. Definisi Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah gangguan yang melibatkan rupture annulus pulposus (cincin luar duskus) sehingga nucleus pulposus menonjol (mengalami herniasi dan menekan akar saraf spinal, menimbulkan nyeri dan mungkin deficit neurologic, sehingga bear terjadi antara L4 dan L5, menekan akar saraf L5 atau antara L5 dan L1, menekan akar saraf S1. 2. Etiologi Region lumbalis merupakan bagian yang tersering mengalami HNP. Kandungan air diskus berkurang seiring bertambahnya usia. Selain itu seratserat menjadi lebih kasar dan mengalami hialinisasi, yang ikut berperan menimbulkan perubahan yang menyebabkan herniasi nucleus pulposus kemungkinan paling besar terjadi di daerah kolkumna vertebralis tempat terjadinya transisi dari segmen yang lebih banyak bergerak ke yang kurang bergerak (hubungan lumbosakral dan servikotorakalis. 3. Manifestasi Klinis HNP Lumbal a. Terjadi pada area L5-L1 dan L4-L5 dan yang jarang terjadi pada L3-L4. b. Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam periode beberapa minggu sampai beberapa tahun). c. Nyeri menjalar sesuai dengan distribusi saraf skhiatik (saraf iskhiadikus) d. Sifat nyeri biasanya menghebat karena factor-factor pencetus seperti gerakan pinggang, batuk, mengedan, berdiri, atau duduk untuk jangka waktu yang lama. e. Nyeri berkurang bila istirahat berbaring. f. Serng mengeluh kesemutan (parestesia), baal, atau bahkan kekuatan otot menurun sesuai dengan distribusi persarafan yang terlibat.
g. Pada pemeriksaan fisik terdapat tanda-tanda: spasme otot paravertebra lumbal dan terbatasnya gerakan pinggang. h. Tes laseque (mengangkat tungkai lurus keatas) dan tes kompresi poplitea umumnya akan positif. i. Deficit neurologis: penurunan atau hilangnya reflek akhiles dan lutut, menurunnya sensaiu raba atau tusuk pada distribusi dermatom, penurunan atau hilangnya kekuatan motorik kelompok otot-otot tertentu. j. HNO Servikal k. Umumnya terjadi pada decade 3 dan 4 l. Lokasi diarea parasentral unilateral karena pada area tersebut annulus fibrosus adalah yang terlemah serta ligamennya tipis. m. Pada C6 akan menimbulkan parestesia serta baal pada daerah distribusi prsarafan juga dapat kelemahan otot biseos dan penurunan reflex bseps. n. Pada C6-C7 menyebabkan iritasi radiks C& dan menampilkan gejala hiperalgesia serta parestesia jari tengah. o. Penurunan reflex triseps. p. Central cord sindrom ditandai kelumpuhan akut atau tidak nyeri terutama pada ekstremitas atas dimana bagian distal lebih berat daripada bagian proksimal. q. Brown sequard syndrome yang menampilkan hemiseksi medulla spinalis, dimana terjadi kelemahan motorik serta sensorik (proprioseptif) psilateral dengan gangguan sensorik (protopasi) kontralateral. r. Anterior cord syndrome yang menampilkan gejala gangguan 2/3 bagian anterior medulla spinalis (Satyanegara). 4. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan klinik, pada punggung, tungkai dan abdomen, pemeriksaan rectal dan vaginal untuk menyinhkirkan kelainan pelvis. b. Pemeriksaan radiologis
1) Foto polos, posisi AP dan lateral dari vertebra lumbal pada panggul (sendi sakroilikiaka). Foto polos bertujuan untuk melihat adanya penyempitan diskus, penyakit degenerative, kelainan bawaan dan vertebra yang tidak stabil (spondilistesis) 2) Pemakaian kontras, foto rontgen dengan memakai zat kontras terutama pada pemeriksaan miolegrafi radikuografi, diskografi serta kadangkadang diperlukan venografi spinal. 3) MRI: merupakan pemeriksaan non-invasif, dapat memberikan gambaran secara seksional pada lapisan melintang dan longitudinal. 4) Sanning: scanning tulang ddilakukan dengan menggunakan bahan radioisotope (SR dan F) > pemeriksaan ini terutama untuk mnrnyingkirkan kemungkinan penyakit paget. b. Pemeriksaan Laboratorium 1) Penatalaksanaan urine untuk menyingkirkan kelainan-kelainan pada saluran kencing. 2) Pemeriksaan darah yaitu laju endap darah hitung diferensial untuk menyingkirkan adanya tumor ganas, infeksi dan penyakit reumatik. 5. Penatalaksanaan Penanganan Konservatif a. Bila tidak dijumpai deficit neurologic: 1) Tidur selama 1-2 mg diatas kasur yang keras. 2) Exercise digunakan untuk mengurangi tekanan atau kompresi saraf. 3) Terapi obat-obatan: muscle relaxant, nonsteroid, anti inflamassi drug dan analgetik. 4) Terapi panas dan dingin. 5) Imobilisasi atau brancing, dengan menggunakan lumbosacral brace atau korset. 6) Terapi diet untuk mengurangi berat badan. 7) Traksi lumbal, mungkin menolong, tetapi biasanya resides.
8) Transcutaneus Elektrical Nerve stimulation (TENS) b. Pembedahan 1) Laminnectomy hanya dilakukan pada penderita yang mengalami nyeri menetap dan tidak dapat diatasi, terjadi gejala pada kedus sisi tubuh dan adanya gangguan neurologic utama seperti inkontinensia usus dan kandung kemih serta foot droop. Laminectomy adalah tulang belakang dan biasanya dilakukan untuk memperbaiki luka pada spinal. 6. Masalah Yang Lazim Muncul a. Nyeri akut b.d penjepitan saraf pada diskus invertebralis b. Hambatan mobilitas fisik b.d hemipirase/hemiplegia c. Ansietas b.d prosedur operasi, diagnosis, prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi. d. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasu tentang penyakit 7. Discharge Planning a. Hindari teknik pengangkatan yang salah karena dapat menyebabkan spasme pada otot para spinal dan batasi tindakan tersebut. b. Hindari mengendarai moboil saat proses pemulihan. c. Menghindari kerja berat selama 2 sampai 3 bulan setelah operasi . d. Makan makanan yang banyak mengandung nutrisis dan vitamin dan kalsium untuk meningkatkan daya tahan tubuh. e. Periksa kedokter ketika gejala kambuh atau semakin parah. f. Tirah baring singkat diatas kasur yang keras dan rata serta OAINS untuk nyeri diikuti oleh terapi fisik. g. Tiraah baring yang berkepanjangan tidak dianjurkan karena menimbulkan efek merugikan baik secara fisik maupun psikologis. h. Fisioterapi i. Konsultasikan jika memerlukan terapi lebih lanjut (Pembedahan). j. Pemakaian alat bantu lumbo-sakral berupa korset dan penyangga jika nyeri menetap pada bagian belakang (punggung).
k. Olah raga secara bertahap jika nyeri punggung sudah mereda untuk memperkuat otot punggung dan abdomen.
Patofiologis Trauma
Stress FIsik
Cincin Konsentrik Anulus Fibrosus Robek
Nukleus Pulposus mengalami Herniasi
Protruusio DIskus (Intake Menonjol)
→(HNP)
Rencana Tindakan Pembedahan
Menjepit Akar Saraf Ipsilateral
Materi Nukleus menyusup keluar dari diskus kedalam kanalis spinalis
Kurangnya Informasi Nyeri
Ansietas Deficit Pengetahuan
perubahan Sensasi penurunan Kerja reflek Hambatan Mobilitas Fisik
Gangguan rasa nyaman
DAETAR PUTAKA Nurarif H F & Kusuma H (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa medis & Nanda. Jogjakarta : Penerbit Mediaction Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Dan Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan : DPP PPNI Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standatr Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan : DPP PPNI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama Perawat
: Erich Krissandy Saputra Pontengi
Tanggal Pengkajian
: 29 November 2021
Jam pengkajian
: 15.00 WITA
1. Biodata : a. Pasien Nama
: Nn. N
Umur
: 18 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Mahasiswa
Status Pernikahan
: Belum Kawin
Alamat
: Besulutu
Tanggal masuk RS
: 29 November 2021
Diagnosa Medis
:
b. Penanggung Jawab Nama
: Ny. I
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan
: Kawin
Alamat
: Besulutu
Hubungan dengan klien
: Ibu Kandung Pasien
2. Keluhan utama Klien mengeluh Nyeri pinggang kiri sejak ± 3 bulan yang lalu
3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit Sekarang : Klien mengatakan nyeri pinggang bagian kiri, Nyeri saat BAK, dan ada darah dalam urine b. Riwayat Penyakit Dahulu : Keluarga klien mengatakan dahulu klien memiliki riwayat penyakit gastritis. c. Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti diabetes militus, hipertensi dan lain-lain. GENOGRAM
65
?
?
?
4222
40
?
67
?
37
34
29
?
?
25
Keterangan : PEREMPUAN LAKI-LAKI TIDAK DIKETAHUI
GARIS SERUMAH MENINGGAL GARIS KETURUNAN
?
? GARIS PERKAWINAN
4. Basic Promoting physiology of Health a. Aktivitas dan latihan 1) Pekerjaan
: Mengurus Rumah Tangga
2) Olah raga rutin
:-
Frekuensi: -
3) Alat Bantu
:[
] walker
4) Terapi
[
] kruk
[
] kursiroda
[
] tongkat
:[
] traksi, di……………………….
[
] gips, di………………………...
5) Kemampuan melakukan ROM
: Pasif / Aktif
6) Kemampuan ambulasi dan ADL
: Mandiri / Tergantung / Dg
Bantuan b. Tidur dan istirahat 1) Lama tidur
: ±7 jam
Tidur siang: Ya / Tidak
2) Kesulitan tidur di RS : Ya / Tidak 3) Alasan
:-
4) Kesulitan tidur
:[
] menjelang tidur
[
] mudah/sering terbangun
[
] merasa tidak segar saatbangun
c. Kenyamanan dan nyeri 1) Nyeri : Nyeri ketika bergerak 2) Quality :
hilang timbul
3) Region :
Depan
Belakang
terus menerus
4) Scale
:3
5) Time
: 30 menit
d. Nutrisi 1) Frekuensi makan
: 3 X/Hari
2) Berat Badan / Tinggi Badan : 55 kg / 157 cm 3) IMT & BBR
: 20,73
4) BB dalam 1 bulan terakhir : [ ] tetap [ ]meningkat:…Kg, alasan………… []menurun:
51Kg,
alasan
:
BB
menurun selama sakit 5) Jenis makanan
: Nasi Ikan
6) Makanan yang disukai
: Nasi Ikan
7) Makanan pantang
: Sayuran Alergi -
8) Nafsu makan : [ ] baik [ ] kurang, alasan… 9) Masalah pencernaan : [ ] mual [ ] muntah [ ] kesulitan menelan [ ] sariawan 10) Riwayat operasi / trauma gastrointestinal : 11) Diit RS
: [ ] habis a. [
] ½ porsi
b. [
] ¾ porsi
c. [
] tidakhabis, alasan……
12) Kebutuhan Pemenuhan ADL makan: Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan e. Cairan, elektrolit dan asam basa 1) Frekuensi minum : 6x/Hari Konsumsi air/hari:1,5 liter/hari
2) Turgor kulit: < 2 detik 3) Support IV Line: Ya / Tidak, Jenis: RL Dosis 20 TPM f. Oksigenasi 1) Sesak nafas
: [] tidak [ ] ya
a)
Frekuensi
:-
b)
Kapan terjadinya
:-
c)
Kemungkinan factor pencetus
:-
d)
Factor yang memperberat
:-
e)
Factor yang meringankan
:-
2) Batuk : Ya / Tidak 3) Sputum
: Ya / Tidak
4) Nyeri dada
: Ya / Tidak
5) Hal yang dilakukan untuk meringankan nyeri dada6) Riwayat penyakit
: [ ] Asma [ ] TB [ ] Batuk darah [ ] Chest Surgery / Trauma dada [ ] Paparan dg penderita TB
7) Riwayat merokok
: Pasif / Aktif
g. Eliminasi fekal/bowel 1) Frekuensi
:1 X/Hari Penggunaan pencahar:-
2) Waktu
: pagi / siang / sore / malam
3) Warna
:Kuning. Darah- konsistensi:-
4) Ggn. Eliminasi bowel: [ ] Konstipasi [ ] Diare [ ] Inkontinensia bowel 5) Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel : Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan h. Eliminasi urin 1) Frekuensi : 3 x/hari
2) Penggunaan pencahar : 3) Warna
: bening
4) Darah: 5) Ggn. Eliminasi bladder
: [ ] nyeri saat BAK
[ ] burning sensation [ ] bladder terasapenuhsetelah BAK [ ] inkontinensia bladder 6) Riwayat dahulu : [ ] penyakit ginjal [ ] batu ginjal [ ] injury / trauma 7) Penggunaan kateter : Ya / Tidak 8) Kebutuhan pemenuhan ADL bladder
: Mandiri / Tergantung / Dg
Bantuan j. Sensori, persepsi dan kognitif 1) Ggn. Penglihatan
: Ya / Tidak
2) Ggn. Pendengaran
: Ya / Tidak
3) Ggn. Penciuman
: Ya / Tidak
4) Ggn. Sensasitaktil
: Ya / Tidak
5) Ggn. Pengecapan
: Ya / Tidak
6) Riwayat penyakit
: [] eye surgery [ ] otitis media [ ] lukasulitsembuh
5. Pengkajian Fisik a. Keadaan umum klien : Lemas b. Vital Sign : 1) TD
: 140/90 mmHg
2) N
: 76 x/menit
3) P
: 20 x/menit
4) S
: 36,5 ºC
c. Antropometri 1) Sebelum sakit a) TB : 157 cm b) BB : 55 Kg 2) Saat sakit a) TB : 157 cm b) BB : 51 Kg d. Sistem Integumen 1) Rambut : Tampak bergelombang, 2) Teraba lembab, tidak bersisik, warna kuning langsat 3) Kuku normal, tidak muudah patah dan Nampak bersih e. Sistem Pancaindra Mata: kelopak mata simetris, bulu mata dan alis tampak normal, lapang pandang normal. Hidung: penciuman normal, tidak ada trauma ataupun secret yang menghalangi penciuman. Telinga: kedua daun telinga tampak baik bersih, fungsi pendengaran baik, pada kanal uaditorius tidak ada serumen. f. Sistem Pernafasan Hidung tampak simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung,tidak ada secret, tidak adda pembesaran kelenjar atau tumor. Dada tampak simetris, bentuk dada normal, gerakan dada normal, tidak otot bantu pernapasan. g. Sistem Cardiovaskuler Konjungtiva tidak Nampak anemi, arteri karotis teraba, bunyi jantung normal. h. Sistem Pencernaan
Bibir lembab, kemampuan menelan baik, tidak ada nyeri pada lambung, i. Sistem Persyarafan Mengalami herniasi dan menekan akar saraf spinal, menimbulkan nyeri dan mungkin deficit neurologic, sehingga bear terjadi antara L4 dan L5. j. Sistem Muskuloskeletal Kekuatan Otot ekstremitas atas sebelah kanan 5, ektremitas atas sebelah kiri 5, ekstremitas bawah sebelah kanan 3, ekstremitas bawah sebelah kiri 3 k. Sistem Endokrin Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid. l. Sistem Perkemihan Kandung kemih teraba lembek. Klien emngatakan tidak ada masalah perkemihan. m. Sistem Reproduksi Tidak ada keluhan pada system reproduksi n. Sistem Immunitas Pasien mengatakan tidak ada alergi apapun 5. Pemeriksaan Penunjang : (Hasil pemeriksaan laboratorium,radiology, EKG,EEG dll) Jenis Pemeriksaan
: Hematologi
Hari/Tanggal
: Selasa 09 November 2021
N
JENIS
NILAI
O
PEMERIKSAAN
NORMAL
HASIL
INTERPRETASI
1
WBC
4,0-10,00
20,0
Abnormal
2
NEU%
50,0 -70,0
88,8
Abnormal
3
LYM%
20,0-40,0
8,5
Abnormal
4
MON%
3,0-8,0
2,2
Abnormal
6. Terapi Medis : 1) Cairan IV : RL 20 TPM 2) Obat peroral : 3) Obat parenteral : Ketorolac, Ranitidin 4) Obat Topikal : ANALISA DATA Nama Klien
: Ny.H
No.Register
Umur
: 65 tahun
: 25 69 58
Diagnosa Medis : Hernia Nukleus Pulposus (HNP) Ruang rawat : Ruang Anggrek Alamat : Jl. Mahoni. Kasilampe Tgl/Jam
DATA FOKUS DS :
09/11/2021
betis
PROBLEM
Stress Fisik
Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri pinggang menjalar ke
11.15 wita
ETIOLOGI
Klien
mengatakan
Cincin Konsentrik Anulus Fibrosus Robek
badannya terasa lemas
Klien mengatkan nyeri pada sendi
PQRST Nyeri:
P : Nyeri ketika
Nukleus Pulposus mengalami Herniasi →(HNP)
bergerak
Q : Hilang Timbul
Protruusio DIskus R : Pinggang bagian (Intake Menonjol) Belakang
S:3
T : 30 menit
Materi Nukleus menyusup keluar dari diskus kedalam kanalis spinalis
DO :
Klien tampak meringis saat bergerak
Klien tampak lemas
TTV:
TD
:
Menjepit Akar Saraf Ipsilateral
140/90
mmHg
N
:
76
:
20
Gangguan rasa nyaman
x/menit
P
Nyeri
x/menit
S
: 36,5
ºC 9/11/21 11.20 wita
DS :
Stress Fisik Klien
Mobilitas
Mengatakan
Nyeri saat bergerak Klien
mengatakan
dibanntu
pada
saat
Fisik Cincin Konsentrik Anulus Fibrosus Robek
menggerakkan ekstremitas bawah
Gangguan
Nukleus Pulposus mengalami
DO :
Herniasi →(HNP)
TTV:
TD
:
140/90
mmHg
N
:
Protruusio DIskus 76 (Intake Menonjol)
:
20
x/menit
P x/menit
S ºC
Materi Nukleus menyusup keluar : 36,5 dari diskus kedalam kanalis spinalis
Menjepit Akar Saraf Ipsilateral
perubahan Sensasi penurunan Kerja reflek
Hambatan Mobilitas Fisik 9/11/21 11.25 wita
DS :
Stress Fisik Klien
DO :
Rasa
mengeluh
merasa tidak nyaman
Klien tampak gelisah
Gangguan Nyaman
Cincin Konsentrik Anulus Fibrosus Robek
TTV:
TD
:
140/90
mmHg
N
Nukleus Pulposus mengalami Herniasi →(HNP)
:
76
:
20 Protruusio DIskus (Intake Menonjol)
x/menit
P x/menit S ºC
: 36,5 Materi Nukleus menyusup keluar dari diskus kedalam kanalis spinalis
Menjepit Akar Saraf Ipsilateral
Gangguan rasa nyaman
RENCANA TINDAKAN Nama Klien
: Ny.H
No.Register
Umur
: 65 tahun
: 25 69 58
Diagnosa Medis : Hernia Nukleus Pulposus (HNP) Ruang rawat : Ruang Anggrek Alamat : Jl. Mahoni. Kasilampe
N O 1.
DIAGNOSA KEPERAW ATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL dilakukan
INTERVENSI`
Nyeri Akut
Setelah
berhubungan
tindakan
dengan agen
selama ± 3 x 24 jam
1) Identifikasi
Mengetah
cidera
diharapkan tingkat nyeri
lokasi,
ui lokasi,
fisiologis
menurun, dengan kriteria
karakteristik,
karakteris
hasil:
durasi,
tik,
frekuaensi,
durasi,
kualitas,
frekuaens
keperawatan
1. Tingkat nyeri indikator Keluhan
a. Untuk
Tar
intensitas
i,
al
get
nyeri
kualitas,
3
1
2) Identifikasi skala nyeri
3
1
Protektif Meringis
a. Observasi
1. Observasi
Aw
Nyeri Sikap
1. Manajemen Nyeri
RASIONAL
3
1
3) Identifikasi
nyeri b. Untuk
respons nyeri
Mengetah
nonverbal
ui
4) Identifikasi 2. Kontrol Nyeri
intensitas
faktor yang
skala
nyeri c. Untuk
NA
/T
indikator Melaporka
Aw
Tar
meemperberat
Mengetah
al
get
dan
ui
1
3
memperingan
respons
nyeri
nyeri
n nyeri
5) Monitor
terkontrol Kemapuan
1
3
keberhasilan
nonverbal d. Untuk
mengenali
terapi
Mengetah
penyebab
komplementer
ui faktor
nyeri
yang sudah
yang
diberikan
meemper
6) Monitor efek
berat dan
mengguna
samping
memperi
kan teknik
penggunaan
ngan
nonfarmak
analgetik
nyeri
Kemampua 1 nn
ologis
3
b. Terapiutik 1) Berikan
e. Untuk Mengetah
teknik
ui faktor
nonfarmakolo
yang
gis untuk
meemper
mengurangi
berat dan
rasa nyeri
memperi
misalnya
ngan
kompres
nyeri
hangat dan
f. Untuk
tehnik
Mengetah
relaksasi
ui
nafas dalam.
samping
2) Control
efek
pengguna
lingkungan
an
yang
analgetik
memperberat rasa nyeri
2. Terapiutik a. teknik
misalnya
nonfarma
kebisingan
kologis
3) Fasilitasi
Dapat
istirahat dan
menguran
tidur
gi
4) Perimbangkan
rasa
nyeri
jenis dan
misalnya
sumber nyeri
kompres
dalam
hangat
pemilihan
dan
strategi
tehnik
meredakan
relaksasi
nyeri
nafas
c. Edukasi 1) Jelaskan
dalam i b. Dapat
penyebab ,
mengontr
periode, dan
ol
pemicu nyeri
lingkunga
2) Jelaskan
n
yang
strategi
memperb
meredakan
erat rasa
nyeri
nyeri
3) Anjurkan memonitor
misalnya kebisinga
nyeri secara mandiri 4) Anjurkan
n c. Untuk memfasili
menggunakan
tasi
analgetik
istirahat
secara tepat
dan tidur
5) Anjurkan
d. Untuk
teknik
menyesua
nonfarmakolo
ikan jenis
gis untuk
dan
mengurangi
sumber
rasa nyeri
nyeri
d. Kolaborasi 1) Kolaborasi
dalam pemilihan
pemberian
strategi
analgetik, jika
meredaka
perlu
n nyeri 3. Kolaborasi a. Untuk menegtah ui penyebab , periode, dan pemicu nyeri b. Untuk menegtah
ui strategi meredaka n nyeri c. Agar klien mampu memonit or
nyeri
secara mandiri d. Agar klien mampu menggun akan analgetik secara tepat e. Agar klien mampu menggun akan teknik nonfarma kologis untuk
menguran gi
rasa
nyeri 4. Kolaborasi a. Untuk menurun kan nyeri klien 2.
Gangguan
Setelah
dilakukan
mobilitas
tindakan
fisik
selama ± 3 x 24 jam
berhubungan
diharapkan mobilitas fisik
adanya nyeri
ui adanya
dengan nyeri
meningkatt,
atau keluhann
nyeri atau
fisik lainnya
keluhann
keperawatan
dengan
kriteria hasil: 1. Mobilitas fisik indikator Pergerakan
terbatas
a. Observasi 1) Identifikasi
2) Identifikasi toleransi fisik
Aw
Tar
melakukan
al
get
pergerakan
1
3
ekstremitas Gerakan
1. Dukungan mobilisasi
1
3
3) Monitor
1. Observasi a. Untuk Mengetah
fisik lainnya b. Untuk Mengetah ui
frekuensi
toleransi
jantung dan
fisik
tekanan darah
melakuka
sebelum
n
memulai
pergeraka
mobilisasi
n
4) Monitor
c. Untuk
kondisi umum
Mengetah
selama
ui
melakukan
frekuensi
mobilisasi
jantung
b. Terapiutik 1) Fasilitasi
dan tekanan
aktifitas
darah
mobilisasi
sebelum
dengan alat
memulai
bantu
mobilisas
misalnya
i
pagar tempat
d. Untuk
tidur
Mengetah
2) Fasilitasi
ui kondisi
melakukan
umum
pergerakan,
selama
jika perlu
melakuka
3) Libatkan
n
keluarga
mobilisas
untuk
i
membantu pasien dalam
2. Terapiutik a. Membantu
meningkatkan
klien
pergerakan
aktifitas
c. Edukasi 1) Jelaskan
mobilisasi dengan
tujuan dan
alat bantu
prosedur
misalnya
mobilisasi
pagar
2) Anjurkan
tempat
melakukan mobilisasi dini 3) Ajarkan
tidur b. Membantu klien melakuka
mobilisasi
n
sederhana
pergeraka
yang harus
n, jika
dilakukan
perlu
misalnya
c. Membantu
duduk
klien
ditempat
keluarga
tidur, duduk
untuk
disisi tempat
membantu
tidur, pindah
pasien
dari tempat
dalam
tidur kekursi
meningkat kan pergeraka n 3. Edukasi a. Klien mengetah ui tujuan dan prosedur mobilisasi b. Klien bersedia
melakuka n mobilisasi dini c. Klien mampu mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur kekursi 3.
Gangguan
Setelah
dilakukan
rasa nyaman
tindakan
berhubungan
selama ± 3 x 24 jam
dengan
diharapkan
keperawatan status
1. Terapi Relaksasi a. Observasi 1) Identifikasi penurunan
1. Observasi a. Untuk mengetah ui
gejala
kenyamanan
meningkat,
penyakit
dengan kriteria hasil: 1. Statuus Kenyamanan indikator Kesejahter
energy,
n tingkat
ketidakmamu
energy,
an
ketidakm
berkonsentrasi
amuan
Tar
, atau gejala
berkonse
al
get
lain yang
ntrasi,
1
3
mengganggu
atau
kempuan
gejala
kognitif
lain yang
2) Identifikasi
menggan
1
3
tidak nyaman Rileks
penuruna
Aw
aan fisik Keluhan
tingkat
1
3
teknik
ggu
relaksasi
kempuan
3) Identifikasi
kognitif
kesediaan,
b. Untuk
kemampuan,
mengetah
dan
ui Untuk
penggunaan
mengetah
teknik
ui
sebelumnya
Identifika
4) Periksa ketegangan otot, frekuensi
si teknik relaksasi c. Untuk
nadi, tekanan
Mengetah
darah,
ui
sebelum dan
kesediaan
sesudah
,
latihan.
kemampu
5) Monitor
an, dan
respons
pengguna
terhadap
an teknik
terapi
sebelumn
relaksasi
ya
b. Terapiutik 1) Ciptakan
d. Untuk Mengetah
lingkungan
ui
tenang dan
ketegang
tanpa
an otot,
gangguan
frekuensi
dengan
nadi,
pencahayaan
tekanan
dan suhu
darah,
ruang
sebelum
nyaman, jika
dan
memungkinka
sesudah
n
latihan.
2) Berikan
e. Untuk
informasi
mengetah
tertulis
ui
tentang
respons
persiapan dan
terhadap
prosedur
terapi
teknik
relaksasi
relaksasi 3) Gunakan pakaian
2. Terapiutik a. Agar lingkunga
longgar
n tenang
4) Gunakan
dan tanpa
relaksasi
gangguan
sebagai
dengan
strategi
pencahay
penunjang
aan dan
dengan
suhu
analgetik atau
ruang
tindakan
nyaman,
medis lain,
jika
jika sesuai
memungk
c. Edukasi 1) Jelaskan
inkan b. Klien
tujuan,
mengetah
manfaat,
ui
batasan dan
informasi
jenis relaksasi
tertulis
yang tersedia
tentang
misalnya
persiapan
nafas dalam
dan
2) Jelaskan
prosedur
secarra rinci
teknik
intervensi
relaksasi
rekasasi yang
c. Pakaian
dipilih
longgar
3) Anjurkan
Untuk
mengambil
kenyama
posisi nyaman
nan klien
4) Anjurkan
d. Klien
rileks dan
mampu
merasakan
melakuka
sensai
n
relaksasi
relaksasi
5) Demonstrasik
sebagai
an dan latih
strategi
teknik
penunjan
relaksasi
g dengan
misalnya
analgetik
napas dalam
atau tindakan medis lain, jika sesuai 3. Edukasi a. Klien mengetah ui tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang tersedia misalnya nafas dalam
b. Klien mengetah ui intervensi rekasasi yang dipilih c. Klien mengetah ui mengamb il posisi nyaman d. Klien mampu rileks dan merasaka n sensai relaksasi e. Klien mampu teknik relaksasi misalnya napas dalam CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien
: Ny.H
Umur
: 65 tahun
No.Register
: 25 69 58
Diagnosa Medis : Hernia Nukleus Pulposus (HNP) Ruang rawat : Ruang Anggrek Alamat : Jl. Mahoni. Kasilampe NO. DIAGNOSA KEPERAWAT
TGL
JAM
IMPLEMENTASI
11.40
1. Mengidentifikasi
NAMA
EVALUASI
/ TTD
AN Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis
Selasa, 09/11/2021
lokasi, karakteristik,
S:
durasi, frekuaensi, kualitas, intensitas nyeri
pada bagian pinggang menjalar ke betis, nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan ± 30 menit 2. Mengidentifikasi skala nyeri Hasil: Skala nyeri
mengtakan
nyeri
pinggang
menjalar ke betis
Klien
mengatakan
badannya
Hasil : klien mengatakan nyeri
Klien
terasa
lemas
Klien
mengatkan
nyeri pada sendi
PQRST Nyeri:
P : Nyeri ketika bergerak
Q
:
Hilang
Timbul
R
:
Pinggang
bagian Belakang
3 3. Mengidentifikasi respons nyeri nonverbal Hasil : klien
S:3
T : 30 menit
O:
Klien
tampak
tampak meringis
meringis
saat menggerakan
bergerak
pinggang 4. Mengidentifikasi
saat
Klien tampak lemas
TTV:
faktor yang
memperberat dan
TD
:
140/80 mmHg
memperingan
nyeri
N
:
76 x/menit
Hasil : klien
mengatakan nyeri
P
:
20 x/menit
terasa saat
menggerakan
S
:
36,5 ºC
pinggang dan
A:
berkurang saat ia
Masalah
tidak
belum teratasi
nyeri
akut
menggerakan pinggang 5. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri misalnya kebisingan Hasil : lingkungan
P: Intervensi dilanjutkan
klien tampak tenang dan tidak ada kebisingan yang dapat memperberat nyeri 6. Menjelaskan strategi meredakan nyeri Hasil : klien mampu melakukan tehnik napas dalam untuk meredakan nyeri 7. Berkolaborasi pemberian analgetik Hasil : perawat dan tenaga medis lainnya berkolaborasi untuk memberikann analgetik Gangguan
Rabu,
mobilitas fisik
10/11/2021
berhubungan
08.00
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhann fisik
S:
Klien
Mengatakan
dengan nyeri
lainnya Hasil : klien
Nyeri saat bergerak
Klien
mengatakan
mengatakan nyeri
dibanntu pada saat
pada bagian
menggerakkan
pinggang dan
ekstremitas bawah
menjalar ke betis 2. Mengidentifikasi toleransi fisik
O:
melakukan
TTV:
pergerakan
:
130/90 mmHg
Hasil : klien
mengatakan
N
:
70 x/menit
dibantu pada saat
kekamar manddi
P
:
18 x/menit
ataupun berganti
pakaian 3. Memfasilitasi
TD
S
:
36,5 ºC A:
aktifitas
Masalah
mobilisasi dengan
mobilitas
alat bantu
teratasi
misalnya pagar
P;
tempat tidur
Intervensi dilanjutkan
Hasil : perawat memasang pagar tempat tidur 4. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
Gangguan fisik
belum
dalam meningkatkan pergerakan Hasil : keluarga mengatakan membangtu pasien pada saat ke kamar mandi atau berganti pakaian 5. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi Hasil : klien mengatakan setiap pagi belajar menggerakkan esktremita bawah
Gangguan rasa
Kamis,
nyaman
11/11/2021
09.00
1. Mengidentifikasi teknik relaksasi
berhubungan
Hasil : perawat
dengan gejala
menjelasskan
penyakit
teknik napas dalam 2. Mengidentifikasi kesediaan,
D:
Klien merasa
mengeluh tidak
nyaman O:
Klien tidak tampak
kemampuan, dan penggunaan
gelisah
teknik
TTV:
sebelumnya
mengatakan
teknik napas
nyeri
Hasil : klien tampak lebih rileks setelah melakukan teknik napas dalam 4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan Hasil : perawat menjelaskan
:
P
:
18 x/menit
dalam saat terasa
terapi relaksasi
N 79 x/menit
menggunakan
respons terhadap
:
130/90 mmHg
Hasil : klien
3. Memonitor
TD
S
:
36,6 ºC A: Masalah Gangguan rasa nyaman belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan
kepada keluarga klien untuk tidak rebut saat klien beristirahat 5. Menggunakan pakaian longgar Hasil : klien tampak menggunakan pakaian yang longgar 6. Menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih Hassil : klie mampu melakukan teknik napas dalam secara tepat 7. Menganjurkan mengambil posisi nyaman Hasil : klien nyaman pada saat posisi barbaring miring ke kanan
8. Mendemonstrasik an dan latih teknik relaksasi misalnya napas dalam Hasil : perawat mempraktikkan teknik napas dalam di depaan klien dan keluarga klien