4 0 137 KB
ASUHAN KEPERAWATAN MARTENITAS PADA NY N DENGAN POST PARTUM SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI HIPERTENSI DI RUANG MAWAR RSUD SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Martenitas
Disusun Oeh Herlina Dwi Silpiani
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali Bandung 2020
Tanggal Pengkajia
: 16-03-2020
Nama pengkajian
: Herlina
Tempat
: Wilayah Kerja Puskesmas Karawang
Waktu pengkajian
: Siang,pukul 10.00 wib
A. IDENTITAS PASIEN Nama
: Yn.N
Umur
: 42 thn
Jenis kelamin
:P
Alamat
: Kp Warnasari Rt 06/01
Status
: Kawin
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: mengurus rumah tangga
Tanggal masuk RS
: 15-03-2020
No.RM
:
Diagnosa Medik
: Aterm,BBLC,SMK
B. IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB Nama
: Tn.S
Umur
: 43 th
Jenis kelamin
:L
Alamat
: Kp Warnasari Rt 06/01
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
C. KELUHAN UTAMA mules pada perut,terasa kenceng-kenceng D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG Neonatus o+ lahir SC tanggal 16-03-2020 jam 06.16 wib dari ibu G4P2A1 umur 41 thn,hari 39 minggu inpartu,PER ketuban pecah 1 menit sebelum bayi lahir warna jernih, BBL:3000 g. PB: 47 cm, LK: 34 cm, LD: 33 cm. Dari ruang bersalin klien dipindahkan ke ruang IMC Mawar tanggal 16 Maret 2020 jam 10.00 WIB, di ruang
imc Mawar klien hanya diobservasi, terpasang infus dan kateter, klien disuruh makan 1 jam setelah SC selesai. Bayi lahikan salep mata dan inj vit K. E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami persalinan F. Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti hipertensi dan asma. Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis,TBC. G. RIWAYAT GINEKOLOGI Menarche umur
: 17 th
Siklus
: 1 bln sekali
Lama
: 7 hari
Volume
: cair
Konsistensi
: cair
Warna
: merah
Disminore
: ya
H. Riwayat Kehamilan dan Persalina yang Lalu No
Tahu
Jenis
. 1. 2. 3. 4.
n 2011 2015 2018 2020
persalinan normal normal normal SC
Penolong Bidan Bidan Bidan Bidan
JK P P P L
Keadaan bayi waktu lahir normal normal normal normal
Masalah kehamilan
Pre eklamsi
Pengalaman menyususi: ya Berapa lama
: 6 bulan
I. RIWAYAT KB KB suntik J. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI HPHT
: 18-06-2019
Taksiran partus
:25-03-2020
BB sebelum hamil
: 80 kg
BB setelah hamil
TD
BB/T
: 60 kg
TFU
DJJ
D 150/90
60 kg
35
148x/m
LETAK
USIA
PRESENTA
GESTASI
SI JANIN Divergen
KELUHAN
DATA LAIN
hipertensi
mmHg cm enit K. RIWAYAT PSIKOSOSIAL Keadaan mental
: baik
Adaptasi psikologis
:-
Penerimaan terhadap kehamilan
:-
Masalah khsusu
:-
L. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN Terlalu keras dalam bekerja.terbiasa mengangkat beban berat. M. PERSIAPAN PERSALINAN Senam hamil N. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI O. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON 1. Pola persepsi-managemen kesehatan Klien mengatakan kurang memahami bagaimana cara melakukan perawatan payudara. Pada kehamilannya yang keempat ini klien sering melakukan pemeriksaan teratur ke dokter karena takut ada apa-apa dengan anaknya. Klien biasanya kalau sakit hanya minum obat yang diberikan oleh dokter, tidak suka minum jamu. Terakhir klien mendapatkan imunisasi TT pada saat menikah. Klien tidak mempunyai kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan, misalnya merokok. alkoholik, narkotik dan lain-lain. Tumbuh kembang klien normal. Klien tinggal dalam lingkungan yang cukup baik dan bersih. 2. Pola Pemenuhan Nutrisi Metabolik Saluran pencernaan klien saat ini tidak ada gangguan, hanya rasa nyeri bekas operasi SC di perut. Kebiasaan makan sebelum sakit : Klien mengatakan di rumah makan 3x sehari, dengan menu nasi, sayur dan lauk. Klien menyukai semua makanan dan tidak mempunyai alergi makanan.
Kebiasaan makan waktu sakit: Satu jam setelah operasi klien diperbolehkan makan. Kebiasaan minum sebelum sakit : Klien mengatakan biasanya hanya minum air putih kurang lebih 8 gelas per hari. Klien minum frekuensinya tidak tentu, minum kalau merasa haus saja. Sebelum klien dirawat, klien tidak memiliki gangguan pemenuhan cairan tubuh seperti diare atau diaphoresis. Kebiasaan minum saat sakit: Setelah operasi klien puasa. Input cairan yang masuk ke dalam tubuh ditambah cairan infus. Input cairan yang masuk ± 500 cc. klien tidak mengalami gangguan pemenuhan cairan tetapi pendarahan selama nifas. Klien tidak mengalami penurunan reflek gerak menelan. 3. Pola Eliminasi Kebiasaan buang air besar (BAB) sebelum sakit : Klien mengatakan biasanya di rumah BAB 1x sehari namun kadang-kadang 1-2 hari. Waktu BAB juga tidak teratur, karakteristik fecesnya juga normal, feces lunak, tidak ada darah atau nanah. Klien BAB kadang sembelit, kadang sakit, klien tidak pernah menggunakan obat pencahar. Kebiasaan buang air besar (BAB) saat sakit: Klien mengatakan BAB terakhir tadi sebelum operasi SC dilakukan. Selama setelah operasi klien tidak BAB karena puasa. Kebiasaan buang air kecil (BAK) sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit biasanya BAK sebanyak 5-9 kali sehari. Urine yang dikeluarkan normal tidak ada darah atau nanah. Makin hari klien jarang BAK yang membuat klien terbangun dari tidurnya, BAK paling sering adalah di siang hari. Saat BAK tidak merasakan sakit (nyeri). Kebiasaan buang air kecil (BAK) saat sakit : Klien menggunakan selang kateter (DC), urine yang dikeluarkan ±200 ml, warna urinenya kuning kemerahan. Saat klien BAK klien merasa kurang nyaman karena perutnya sakit dan terpasang kateter. 4. Pola Aktivitas dan Latihan a. Pola Nafas
Saat bernafas klien tidak ada kesakitan dan nafas tidak sesak. Dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit pernafasan yang berbahaya. Jenis pola pernafasannya eupnoe, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ventilasi normal, tapi kadang nafas pendek. Bentuk dada simetris, tak ada retraksi dada. Suara nafas tambahan tidak ada, tetapi selama hamil sering sesak tapi terus hilang. b. Sirkulasi Klien tidak mengalami nyeri dada dan tidak memiliki riwayat PJK (Penyakit Jantung Koroner) atau IMA (Infark Myocard Akut). c. Aktivitas dan Mobilitas Pada saat sakit klien hanya menggunakan waktunya berbaring diam di atas tempat tidur karena klien harus banyak istirahat di tempat tidur. Namun klien sudah dianjurkan untuk alih baring (miring kanan/ kiri), klien mengatakan tidak berani miring-miring karena takut sakit. Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri dengan skala 7 terasa diremas-remas, nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur nyeri terasa hilang timbul ± 10 menit. Klien tampak menahan sakit, terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal), klien tampak melindungi daerah jahitan. Kebiasaan perawatan diri mandi tetap 2x sehari masih diperlukan bantuan atau pengawasan orang lain (ADL 2). Klien mengatakan saat mandi/ hygiene perlu dibantu orang lain (perawat) dan belum bisa turun dari tempat tidur. 5. Pola Tidur dan Istirahat Kebiasaan tidur sebelum sakit Biasanya klien tidur selama ± 8-9 jam, siang hari 2 jam dan malam hari 6-7 jam mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB. Kualitas tidur nyenyak, tidak menggunakan obat _eristal. Kebiasaan tidur waktu sakit: Selama klien dirawat di rumah sakit kerjanya hanya tidur karena memang tidak ada kegiatan yang lain. Namun kadang terbangun karena nyeri di perut bekas operasi. Ekspresi wajah tampak lelah dan pucat walaupun tidurnya cukup. Klien tidurnya tidak teratur, kalau merasa mengantuk baru tidur. Klien tidak menggunakan obat _eristal. Klien kadang hanya terdiam saja kadang kesakitan kalau gerak. 6. Pola Persepsi Kognitif
Klien mengatakan lega karena anaknya telah lahir dengan selamat walaupun dengan operasi SC. Klien hanya kecewa tidak bisa melahirkan secara normal. Klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar. 7. Pola Persepsi Konsep Diri Klien mengatakan kelahiran anaknya ini adalah anugerah Tuhan dan sangat mensyukurinya. Berharap agar cepat sembuh dan segera merawat anaknya oleh karena itu klien selalu kooperatif dengan semua tenaga medis. Pengkajian konsep diri : Body image (citra diri) Klien menerima rasa sakit dan luka pada tubuhnya dan tidak malu dengan keadaannya. Merasa senang dengan kelahiran anaknya yang lahir tanpa ada kecacatan. Klien berharap tubuhnya akan kembali seperti sebelum hamil. Ideal diri Klien menyadari bahwa dalam keadaan sekarang sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Klien berharap cepat sembuh dan segera merawat anaknya dan menyusuinya dan segera menggendong anak kesayangannya. Harga diri Klien sangat senang dengan kelahiran anaknya dan bangga sebagai seorang wanita sekarang sudah menjadi seorang ibu dari anak yang sehat. Namun klien merasa sedih tidak bisa melahirkan normal dan belum bisa menyusui anaknya. Peran Klien mengatakan belum dapat menjalankan perannya sebagai seorang ibu karena belum bisa merawat anaknya dan menyusuinya, sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga perannya juga ikut terganggu. Identitas Pasien adalah seorang istri yang baru kali ini mempunyai anak dari kehamilannya. Jadi klien merasa tidak sendirian lagi sekarang ada bayinya yang harus dirawatnya.
8. Pola Peran dan Hubungannya
Klien mengatakan hubungan dengan orang terdekat tidak ada masalah dan hubungannya sangat baik. Dengan tetangganya juga baik karena banyak yang menjenguk dan bayinya. Interaksi dengan tenaga medis, keluarga dan masyarakat terjalin dengan baik, klien pun tampak kooperatif, komunikasi dengan orang lain lancar tidak ada konflik dalam hubungannya dengan orang lain. 9.
Pola Seksualitas dan Reproduksi Status seksualitas klien sudah menikah.Ini anak yang keempat. Klien mengalami haid pada umur 15 tahun lama haidnya 7 hari dan siklusnya 30 hari. Saat klien tidak mengalami nyeri haid, ASInya belum keluar,areola mamae kehitaman dan payudara keras dan puting inverted.
10. Pola Koping dan Stres Jika klien mengalami stress karena adanya masalah dalam keluarganya, klien membahasnya dengan suaminya untuk mencari pemecahannya. Klien agak stress karena belum bisa menyusui anaknya dan belum bisa merawatnya dengan baik. Saat ada masalah ekspresi klien agak sedih kurang bisa tersenyum, hanya diam memikirkannya. Klien tampak pucat, dan lemah. Sikap terhadap perawatan medis dilakukan dengan kooperatif, namun klien optimis cepat sembuh dan pulang membawa anaknya dan merawatnya. Klien merasa kecewa tidak dapat mengasuh dan menyusui anaknya, tapi klien menerimanya. 11. Pola Nilai dan Kepercayaan Klien adalah seorang penganut agama Islam. Pada saat dirawat klien sangat bersyukur terhadap Tuhan atas anugerah-Nya berupa bayi yang sangat didambakannya. Klien tidak melahirkan dengan dukun karena percaya dengan dokter/ medis apalagi kehamilannya ada gangguan (jalan lahir tersumbat plasenta). Klien selalu berdoa agar cepat pulang membawa anaknya. P. PEMERIKSAAN FISIK Status obstetri
: G4P2a1 H 39 mnggu.
Keadaan umum
: cukup
BB/TB
:
Tekanan darah
: 110/60 mmHg
Suhu
: 360c
Nadi
: 74 x/menit
Pernapasan
: 20 x/menit
Kepala leher a. Kepala
: rambut hitam,tidak berketombe,tidak beruban
b. Mata
: konjungtifa anemis,sklera tidak ikterik
c. Hidung
: tidak ada polip,bersih
d. Telinga
: bersih,tidak ada serumen
e. Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
f. Masalah khusus
:-
Dada a. Paru-paru
:
I
: pengembangan dada simetris kanan dan kiri
P
: vokal vremitus sama kanan dan kiri
P
: sonor
A
: vesikuler
b. Abdomen I
:tampak cembung,terdapat luka pembedahan SC bentuk vertikal, ada linea nigra dan strie gravidarum
A
: bising usus terdengar 10x/menit
P
: TFU setinggi pusat,teraba tegang
P
: thympani
Masalah khusus
:-
c. Payudara
: tegang dan hangat
d. Puting susu
: inverted
e. Pengeluaran ASI : asi keluar kurang lancar f. Masalah khusus
: asi belum keluar bayi belum minum asi
Perineum dan genitalia a. Vagina
: baik
b. Kebutuhan
:-
c. Jenis/warna
: hitam
d. Konsistensi
: lembek
e. Bau
: khas,anyir
f. Hemoroid
:-
g. Masalah khusus:Ekstremitas
a. Ekstremitas atas Udema
:-
Varises
:-
b. Ekstremitas bawah Udema
:-
Varises
:-
Reflek patela : Masalah khusus:Q. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal 16-03-2020 pukul 10.57 wib Pemeriksaan Leukosit
Hasil 19.720
Nilai normal 3600-11.000
Tanggal 14-11-2015 pukul 00.19 wib Pemeriksaan Leukosit LDH
Hasil 21.220 233
Nilai normal 3600-11.000 100-190
R. PROGRAM TERAPI Inj vit K 1 mg IM Gentamisin Zalf ODS Ketorolak
S. ANALISA DATA Tgl/jam 16
Data fokus DS :
Problem Nyeri akut
Etiologi Reflek spasme otot
Maret
- klien mengatakan luka bekas
sekunder
terhadap
2020
jahitan terasa nyeri, skala nyeri
tindakan pembedahan
pukul
6, terasa diremas-remas .
SC
11.00 wib
- Nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur, nyeri terasa hilang timbul ±10 menit DO : - Klien tampak menahan sakit -
Terdapat
luka
jahitan
di
abdomen (vertikal) -
Klien
tampak
melindungi
daerah jahitan - Klien tampak pucat dan lemah - Abdomen terasa sakit, agak tegang, kontraksi uterus kuat, 16
TFU setinggi pusat. Maret DS :
Menyusui
2015
- Klien mengatakan masih lemah tidak efektif
pukul
kalau bergerak di tempat tidur
11.00 wib
-
klien
mengatakan
Ketidakefektifan produksi ASI
belum
mampu menyusui bayinya - klien mengatakan ASI belum keluar DO : - Puting susu invertid (masuk ke dalam/ tidak menonjol) - Aerola kehitaman. 16
Maret DS : -
2020 pukul
Resiko infeksi
Kerusakan dan
DO :
11.00 wib - Pada abdomen terdapat luka jahitan post SC
jaringan
peningkatan
paparan
dengan
lingkungan
sekitar
pada luka post SC.
T. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN Hari
: Senin
Tanggal
: 16 Maret 2020
1. Nyeri akut berhubungan dengan reflek spasme otot sekunder terhadap tindakan pembedahan SC. 2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakefektifan produksi ASI 3. Rsiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan dan peningkatan paparan dengan lingkungan sekitar pada luka post SC. Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan dengan lingkungan sekitar pada luka post SC. U. INTERVENSI KEPERAWATAN Nama klien
: Ny.N
Ruang
: PONEK
Tgl/jam
No
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
TTD dan
.D 16
x Maret I
Nama Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24
a. Observasi
2020
jam diharapkan klien dapat mengontrol nyeri
TTV
pukul
dengan kriteria hasil:
11.00 wib
Indika tor Klien dapat
b. Observasi
1 2 3 4 5 Keterangan
tingkat nyeri klien
Ö
1. Tidak pernah
menye
2. Jarang
butkan
3. Kadang
meliputi P,Q,R,S,T c. Berikan posisi
yang
faktor
-
nyaman
penye
kadang
dengan tidur
bab
4. Sering
terlentang
nyeri
5. Selalu
memakai bantal d. Berikan
Herlina
terapi
Ö
Klien
alih
menye
baring secara
butkan
bertahap e. Ajarkan klien
durasi
teknik
nyeri Klien
Ö
relaksasi
mengg
dengan nafas
unaka
dalam
n
f. Berikan
tindak
injeksi
an
analgetik
obat
pence gahan Klien
Ö
mengg unaka n tindak an non analge tik Klien
Ö
melap orkan 16
Maret II
nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24
a. Observasi
herlina
2020pukul
jam diharapkan klien mampu menyusui
keluarnya air
12.00 wib
bayinya dan asi keluar dengan lancar dengan
susu pada ibu
kriteria hasil : Indikat or ASI dapat keluar
b. Bantu
1 2 3 4 5 Keterangan
ibu
menyusui baiyi dengan
Ö
1. Tidak pernah 2. Jarang
benar c. Ajarkan
ibu
untuik melakukan
Ö
Ibu
3. Kadang
perawatan
mamp
-
payudara 1x
u
kadang
sehari
melak
4. Sering
ukan
5. Selalu
d. Anjurkan ibu makan
perawa
makanan
tan
yang bergizi e. Kolaborasi
payuda
dengan
ra Ibu
Ö
dokter untuk
dapat
pemberian
menyu
perlancar
sui
ASI
anakny 16
Maret III
a Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x
2020
24 jam diharapkan klien mampu mengotrol
pukul
resiko infeksi dengan kriteria hasil:
13.00 wib
Indika
1
2 3 4 5 Keterangan
tor Meng
Ö
1. Tidak
ontrol
perna
resiko Monit
h
or faktor resiko lingku ngan
Ö
2. Jaran g 3. Kada ng-
a. Observasi Herlina TTV b. Observasi tanda dan gejala infeksi c. Lakukan perawatan luka dengan prinsip aseptic d. Tingkatkan intake nutrisi e. Ajarkan klien agar menjaga luka tetap kering f. Berikan terapi antibiotik
Meng
Ö
ubah gaya hidup untuk mengu rangi resiko Menin
Ö
gkatka n status keseha kadan
tan Tanda
Ö
g
-tanda
4. Serin
infeksi
g
tidak
5. Selalu
muncu l (kalor, dolor, rubor, tumor, fungsi olesa g. V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama klien
: Ny.N
Ruang
: Mawar
Tgl/jam
Do
Implementasi
Respon
.dx 16 Maret I
Ttd dan
a. Mengobservasi TTV
a. S :-
nama herlin
2020 pukul 11.00 wib
b. Mengobservasi tingkat nyeri klien meliputi P,Q,R,S,T c. Memberikan nyaman
posisi dengan
a
TD : 150/90 mmHg yang
N : 84 x/menit
tidur
S : 360c
terlentang memakai bantal d. Memberikan terapi alih baring secara bertahap e. Mengajarkan
O:
RR : 20 x/menit b. S : P : Klien mengatakan
klien
teknik
relaksasi dengan nafas dalam f. Berikan injeksi obat analgetik
nyeri hilang bila tidur terlentang Q : Klien mengatakan nyeri
seperti
diremas-
remas R : Klien mengatakan nyeri
di
bagian
perut
bawah umbilikus S : Klien mengatakan skala nyeri 6 T : klien mengatakan nyeri hilang timbul O: Klien
tampak
menahan
nyeri. c. S : O: Klien
tampak
tidur
terlentang d. S : O : Pasien tampak miring kanan miring kiri e. S : O : klien sering tarik napas dalam f. S : O : inj ketorolak,Iv
16 Maret II
a. Mengobservasi keluarnya air
2020 pukul
susu pada ibu
wib
dengan benar
mengatakan
belum
ASI a
keluar
dengan
tampak
sering
lancar
c. Mengajarkan
ibu
melakukan
untuik perawatan
payudara 1x sehari d. Menganjurkan
ibu
e. Mengkolaborasi untuk
O: Klien
menyusukan ke bayinya makan
makanan yang bergizi dokter
Herlin
Klien
b. Membantu ibu menyusui bayi
12.00
a. S :
b. S : O
dengan pemberian
perlancar ASI
:
Klien
tampak
menyusui anaknya dengan benar c. S : O : seka sehari dua kali d. S : O : Klien makan sayursayuran
dan
buah
di
tambah susu ibu hamil e. S : O: 16 Maret III
a. Mengobservasi TTV
2020
b.
pukul 13.00 wib
a. S : -
Mengobservasi tanda dan gejala infeksi
c. Melakukan
P:
a
TD : 150/90 mmHg perawatan
luka
d. Meningkatkan intake nutrisi klien
N : 84 x/menit S : 360c
dengan prinsip aseptic e. Mengajarkan
Herlin
agar
menjaga luka tetap kering f. Memberikan terapi antibiotik
RR : 20 x/menit b. S : O: Balutan
kering,tidak
tampak kotor. c. S : O : perawatan balutan d. S : O : makan sayuran dan
minum susu ibu menyusui e. S : O : tidak menganjurkan mandi f. S : O : inj Ceftriaxone.
Tgl/jam
Do
Implementasi
Respon
Ttd
.dx
dan
17 Maret I
a. Mengobservasi TTV
2020
b. Mengobservasi
pukul
nyeri
11.00
P,Q,R,S,T
wib
klien
tingkat meliputi
dengan
tidur
terlentang memakai bantal d. Memberikan terapi alih baring secara bertahap relaksasi dengan
nafas
dalam analgetik
a
TD : 150/90 N : 84 x/menit S : 360c RR
:
x/menit P
:
obat
Klien
mengatakan nyeri
injeksi
20
b. S :
e. Mengajarkan klien teknik
f. Berikan
O: mmHg
c. Memberikan posisi yang nyaman
nama Herlin
a. S :-
hilang
bila
tidur
terlentang Q
:
Klien
mengatakan nyeri
seperti
diremasremas R
:
Klien
mengatakan nyeri bagian
di perut
bawah umbilikus S
:
Klien
mengatakan skala nyeri 6 T
:
klien
mengatakan nyeri
hilang
timbul O: Klien tampak menahan nyeri. c. S : O: Klien tampak tidur terlentang d. S : O
:
Pasien
tampak miring kanan miring kiri e. S : O
:
klien
sering
tarik
napas dalam f. S : O 17 Maret II 2020 pukul 12.00
f. Mengobservasi keluarnya air susu pada ibu g. Membantu ibu menyusui bayi dengan benar
:
inj
ketorolak,Iv f. S : Klien
a
mengatakan ASI
Herlin
belum
wib
h. Mengajarkan
ibu
melakukan
untuik perawatan
payudara 1x sehari i. Menganjurkan
ibu
j. Mengkolaborasi untuk
lancar O:
makan
makanan yang bergizi dokter
keluar dengan
Klien tampak sering
dengan pemberian
perlancar ASI
menyusukan ke bayinya g. S : O
:
Klien
tampak menyusui anaknya dengan benar h. S : O
:
seka
sehari
dua
kali i. S : O
:
Klien
makan sayursayuran buah
dan di
tambah
susu
ibu hamil j. S : O: 17 Maret III
g. Mengobservasi TTV
2020
h.
pukul 13.00 wib
g. S : -
Mengobservasi tanda dan gejala infeksi
i. Melakukan
Herlin
P:
a
TD : 150/90 perawatan
luka
dengan prinsip aseptic
mmHg N : 84 x/menit
j. Meningkatkan intake nutrisi
S : 360c
k. Mengajarkan
RR
klien
agar
:
20
menjaga luka tetap kering l. Memberikan terapi antibiotik
x/menit h. S : O: Balutan kering,tidak tampak kotor. i. S : O : perawatan balutan j. S : O
:
makan
sayuran
dan
minum
susu
ibu menyusui k. S : O
:
tidak
menganjurkan mandi l. S : O
:
inj
Ceftriaxone.
W. EVALUASI Tgl/jam
No
SOAP
dx 18
Maret I
S : klien mengatakan nyeri berkurang
2020
O : klien tampak lebih sehat dan nyaman
pukul
A : Masalah belum teratasi
08.00 wib 18 Maret II
P : lanjutkan intervensi obat analgetik S : klien mengatakan ASI sedikit lancar
2020
O : puting tampak inverted
pukul
A : Masalah belum teratasi
08.00 wib 18 Maret III
P : lanjutkan intervensi pijat oksitosin S : Klien mengatakan balutan tidak basah
Ttd dan nama Herlina
Herlina
Herlina
2020
O : Balutan tampak masih bersih
pukul
A : Masalah teratasi
08.00 wib
P : intervensi dihentikan