Askep Paraplegia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. M DENGAN PARAPLEGIA DI RUANG LONTARA 4 BAWAH BELAKANG ORTHO RS WAHIDIN SUDIRHUSODO MAKASSAR



OLEH:



ULFAH MUTHMAINNAH DERIYANTI 21.04.041



PRESEPTOR LAHAN



PRESEPTOR INSTITUSI



(...........................................)



(...........................................)



YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN STIKES PANAKUKANG MAKASSAR PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2021/2022



FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS Nama mahasiswa yang mengkaji : Ulfah muthmainnah



NIM : 2104041



Ruangan : Lontara 4



Tanggal Pengkajian : 13/12/2021



Kamar : 7/5



Waktu Pengkajian : 10.00



Tanggal masuk RS : 7/12/2021



Auto Anamnese







Allow Anamnese I.



IDENTITAS A. KLIEN Nama inisial



: Tn M



Tempat/tanggal lahir (Umur) : Pangkep, 07-10-2001 (20Tahun) Jenis Kelamin



: laki-laki



Status perkawinan



: Sudah Menikah



Jumlah anak



:-



Agama/Suku



: Islam



Warga Negara



: Indonesia



Bahasa yang digunakan



: Indonesia



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: wiraswasta



Alamat



: Pangkep



B. Penanggung jawab pasien Nama



: Ny. W



Alamat



: Pangkep



Hubungan dengan pasien



: Ibu



II.



DATA MEDIK A. Dikirim oleh



:







UGD



Dokter Praktek



B. Diagnosa medik



III.



saat masuk



: Paraplegia



saat pengkajian



: Paraplegia



KEADAAN UMUM A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit berbaring lemah Penggunaan alat medik : Terpasang infus,keteter,dan drain B. KELUHAN UTAMA : Pasien datang karna kecelakaan dengan keluhan nyeri pada tulang belakang serta tidak bisa menggerakkan kedua tungkai bawah dan saat ini pasien masih mengeluh nyeri pada luka Post op hari ke 4 dengan skala nyeri 4 ( Nyeri sedang ) , terdapat luka decubitus pada bagian belakang, terpasang Drain dan Keteter. C. TANDA-TANDA VITAL 1. Kesadaran : Kualitatif :







Compos mentis



Somnolen



Koma



Apatis



Soprocoma



Kuantitatif : 15 SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK : 6 RESPON BICARA : 6 REPON MEMBUKA MATA : 6



Kesimpulan Tremor :



Positif



√ Negatif



2. Tekanan darah : 110/60 mmHg 3. Suhu : 36,5 ̊c 4. Nadi : 80 ×/menit 5. Pernafasan : 20 ×/menit Irama :



√ Teratur



Kusmaul



Cheyne – Stokes



Jenis



:



Perut



Dada



D. PENGUKURAN Lingkar lengan atas : - Cm



Tinggi badan :179 Cm



Lipat kulit Triceps : - Cm



Berat badan : 60 Kg



Indeks Massa Tubuh (IMT) : 20,0 E. GENOGRAM ?



?



?



?



?



?



?



?



?



?



42



?



?



42



17



14



10



Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Pasien =



: Dengan penyakit yang sama



X



: Meninggal : Tinggal serumah



IV.



PENGKAJIAN POLA KESEHATAN A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN Riwayat penyakit yang pernah dialami : Tidak ada Riwayat kesehatan sekarang : Nyeri pada area tulang belakang serta tidak bisa menggerakkan kedua tungkai bawah dan saat ini pasien masih mengeluh nyeri pada luka Post op hari ke 4 dengan skala nyeri 4 ( Nyeri sedang ) , terdapat luka decubitus pada bagian belakang, terpasang Drain dan Keteter.



Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasa sebagai tukang bengkel b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien saat ini masih terbaring lemah dan tidak bisa menggerakkan kedua tungkai bawah,terdapat luka decubitus,terpasang drain dan keteter. 1. Data Objektif Observasi Kebersihan Rambut



: Bersih, tidak ada ketombe



Kulit



: Lembab



Kebersihan kulit



: Bersih, tidak berdaki



Hygiene Rongga Mulut



: Bersih



Kebersihan Genetalia



: Bersih



Kebersihan Anus



: Bersih



Tanda / Scar vaksinasi



:



BCG



Cacar



Kesimpulan : pasien saat ini tidak dapat menggerakkan kedua kakinya sehingga pasien terbaring lemah B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien makan 3× sehari dengan porsi habis, minum ± 1 liter b. Keadaan sejak sakit



: Saat sakit pasien makan bubur dengan porsi



seperti biasa sebelum sakit 2. Data Objektif a. Observasi : Minuman di habiskan yang diberi oleh gizi, b. Pemeriksaan fisik



Keadaan rambut



: Bersih



Hidrasi kulit



: Baik, lembab



Konjungtiva



: warna pink



Sclera



: warna putih



Hidung



: Bersih, tidak ada sumbatan



Rongga Mulut : bersih, tidak bau,tidak terdapat karang gigi Kemampuan mengunyah keras : Baik Lidah : Baik, berwarna merah muda



Tonsil : Baik



Pharing : Baik



Laring : Baik



Kelenjar getah bening : Normal



Kelenjar tiroid : Normal



ABDOMEN Inspeksi



: Bentuk : simetris



Bayangan vena



Auskultasi



: Peristaltik : 10 ×/menit



Palpasi



: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa



Benjolan massa



Tanda Nyeri Umum : Tidak ada Massa : Tidak ada Hidrasi Kulit : Tidak ada Nyeri Tekan :



R. Epigastrium



Titik Mc Burney



R. Supra Pubik



R. iliaaca



HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi) LIEN



: Normal



Perkusi Acites :



Negatif Positif



Lingkar perut :



cm



Kelenjar lymphe inguinale : Kulit : Lembab, bersih, tidak kering, tidak keriput, tidak ada luka Spider Nevi



:



√ Negatif



Positif



Uremic Fros



:



√ Negatif √ Negatif



Positif



Edema



:



Ichterik



:



Positif



Tanda Radang



√ Negatif : Tidak ada



Lesi



: Tidak ada



Positif



Kesimpulan : Tidak Ada Masalah c. Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium : 6/12/2021 Pemeriksaan Lab HB



Hasil 12,5 g/dL



Nilai Normal 12,0 – 16,0 uL



Ket. Normal



RBC



4,68 uL



4000 – 6000 uL



Normal



TROMBOSIT



231



150-400/ul



Normal



WBC



10,8 uL



4000 – 10000 uL



Normal



HCT



38,7 %



37 - 48 %



Normal



RDW



12,9 %



10,0 – 17,0 %



Normal



MCHC



32,2 G/dl



32,0-37,0/dl



Normal



SGOT



22 iu



< 38 U/L



Normal



SGPT



191 iu



< 41 U/L



Normal



GDS



101 g/dL



140 mg/dL



Normal



C. KAJIAN POLA ELIMINASI 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien BAK : 3-2 kali sehari dan BAB 1 hari sekali b. Keadaan sejak sakit



: Saat sakit BAK (Terpasang Kateter) 1300 cc



dan BAB sudah 2 kali sejak sudah oprasi hari keempat 2. Data Objektif



a. Observasi



: Pasien terpasang kateter urin dan terpasang



pampers b. Pemeriksaan Fisik



:



Peristaltik usus : 10 ×/menit Palpasi Supra Pubik : Kandung kemih Nyeri Ketuk Ginjal



: Kiri



Penuh Positif



Kanan



Kosong







√ Negatif √ Negatif



Positif



Anus : Peradangan



:







Negatif



Positif



Fisura



:







Negatif



Positif



Hemoroid



:







Negatif



Positif



Prolapsus Recti



:







Negatif



Positif



Fistula Ani



:







Negatif



Positif



Massa Tumor



:



√ Negatif



Positif



c. Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium : 6/12/2021 Pemeriksaa Lab Kreatinin d. Terapi : -



Hasil



Nilai normal



Keterangan



1,0 mg



L = ,1,3 P = 1,1 mg/dL



Normal



Kesimpulan : Tidak ada Masalah D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit semua aktivitas dilakukan secara mandiri b. Keadaan sejak sakit



: Saat sakit pasien tidak mampu melakukan



semua aktivitas karna keterbatasan gerak pada tungkai bawah dan juga pola eliminasi dibantu dengan keteter.



2. Data Objektif a. Observasi



:



Aktivitas Harian Makan : 2



Ket :



Mandi : 2



0 : Mandiri



Berpakaian : 2



1 : Bantu dengan alat



Kerapian : Baik



2 : Bantu Orang



Buang Air Besar : 1



3 : Bantu alat dan orang



Buang Air Kecil : 1



4 : Bantuan penuh



Mobilisasi ditempat tidur : 2 Ambulasi : 2 Postur Tubuh : Tegak Anggota gerak yang cacat : kedua tungkai bawah ( kaki ) Gaya Jalan : Fixasi : Tidak ada Traceostomi : Tidak ada b. Pemeriksaan Fisik : Perfusi pembuluh darah kapiler : < 3 detik THORAKS DAN PERNAFASAN Inspeksi : Bentuk Thoraks : Simetris, tidak ada otot bantu nafas, tidak ada pembengkakan dan tidak ada pendarahan Stridor







Negatif



Positif



Dyspnea d’effort







Negatif



Positif



Negatif



Positif



Sianosis



Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa Perkusi :







Sonor



Redup



Auskultasi : √



Suara Nafas



: Normal



Pekak



Suara Tambahan : Tidak ada JANTUNG Inspeksi : Ictus Cordis Klien menggunakan alat pacu jantung Palpasi



√ Negatif



Positif



: Ictus Cordis



Thrill







Negatif



Positif



Perkusi Batas atas jantung



: Sonor



Batas kanan jantung : Sonor Batas bawah jantung : Sonor Auskultasi Bunyi jantung II A



: Normal



Bunyi Jantung P



: Normal



Bunyi jantung I T



: Normal



Bunyi jantung I M



: Normal



Bunyi jantung III Irama gallop Mur – Mur



√ Negatif √ Negatif



Positif Positif Tempat : Grade :



HR : 80 ×/menit Bruit Aorta



√ Negatif √ Negatif



Positif



Negatif



Positif



√ Negatif



Positif



A. Renalis A. Femoralis



Positif



LENGAN TUNGKAI Atrofi Otot Rentang gerak



Mati sendi : ada ( kedua kaki ) Kaku Sendi : Tidak ada Uji Kekuatan Otot :



5 0



5 0



Refleks fisiologi Refleks patologi : Babinski Kiri Kanan



√ Negatif √ Negatif



Clubbing jari – jari :



Positif Positif Negatif







Positif



COLUMNA VERTEBRATALIS Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada Palpasi : Nyeri tekan



√ N VIII Romberg Tes



Negatif √ Negatif



Positif Positif



N IX Kaku Kuduk : tidak dapat duduk Pemeriksaan Diagnostik : Laboratorium : Terapi : Kesimpulan : Tidak Ada Masalah E. KAJIAN POLA AKTIVITAS 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Saat sebelum sakit semua aktivitas dilakukan mandiri b. Keadaan sejak sakit 2. Data Objektif



: Saat sakit semua aktivitas dibantu keluarga



a. Observasi Ekspresi wajah mengantuk



Positif



Banyak menguap



√ Negatif √ Negatif



Palpebrae inferior bermata gelap



√ Negatif



Positif



Positif



b. Terapi : Tidak ada F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien mampu melihat dengan jelas b. Keadaan sejak sakit



: Saat sakit pasien penglihatan sedikit



terganggu karena pembengkakan pada wajah menutupi sedikit mata sehingga wajah sebelah kanan agak naik ke atas. Pasien merasa nyeri pada luka operasi pada wajah dengan skala 4 disaat pasien menekan daerah nyeri dan saat berbicara, nyeri yang dirasakan hilang timbul dan terasa nyeri tumpul. 2. Data Objektif a. Observasi : Terpasang drain dan keteter b. Pemeriksaan fisik Penglihatan : Cornea



: Normal



Visus



: 6/6



Pupil



: Isokor (2,5 mm/ 2,5 mm)



Lensa mata : Normal Tekanan intra Okuler Pendengaran Pina



: Normal



Capalis



: Normal



Membran Timpani : Normal Test pendengaran : Berfungsi dengan baik Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai N.I



: Baik



N.II



: Baik



N.IV Sensorik : Baik N.VII Sensorik : Baik N.VIII Pendengaran : Baik Test Romberg : Baik c. Pemeriksaan diagnostic Laboratorium : d. Terapi 1) Pembedahan: vertebroplasti tulang belakang Nama Operasi : Waktu Operasi : 10 Desember 2021 Durasi : 2 Jam (12.15 – 14.15) Pendarahan : 650 cc



2) Obat – Obatan No



Nama Obat



Dosis



Rute



Waktu



Kegunaan



. 1. 2.



Ceftriaxon Ranitidine



1 gr 1 mg



Intra vena Intra vena



7.00 7.00



Antibiotik Mengurangi kadar asam lambung



3. 4. 5.



Ketorolac Methylprednizolone Asam Tranexamat



30 mg 12,5 mg 500 mg



Intra vena Intra vena Intra vena



7.00 8 jam 8 jam



Analgesik Peradangan Pendarahan



G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu merasa senang b. Keadaan sejak sakit



: Sejak sakit pasien merasa kurang semangat



karna tidak bisa menggerakkan kedua kakinya 2. Data Objektif a. Observasi Kontak mata : Baik Rentang perhatian : Fokus Suara dan tata bicara : Baik Postur tubuh : Baik b. Pemeriksaan fisik Kelainan bawaan nyata Kelainan Protese : Tidak ada Hidung



Payudara



Lengan



Tungkai



H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu berbaur dengan tetangga dan selalu kumpul keluarga b. Keadaan sejak sakit



: Sejak sakit pasien tidak melihat istri dan



keluarga, dan tidak bisa bersilaturahmi dengan teman-teman



2. Data Objektif a. Observasi : Pasien sering menelfon istri dan keluarga I. KAJIAN POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : tidak ada masalah b. Keadaan sejak sakit



:-



2. Data Objektif a. Observasi : Hubungan dengan istri harmonis b. Pemeriksaan fisik : Bersih c. Pemeriksaan diagnostic Laboratorium : d. Terapi : Tidak ada J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN STRESS 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien jarang stress dan setiap ada masalah selalu diselesaikan sendiri ataupun bersama suami b. Keadaan sejak sakit



: Saat sakit pasien merasa kurang



bersemangat karna tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa 2. Data Objektif a. Observasi : Selalu ada ibu mendampingi b. Pemeriksaan fisik Tekanan darah : 110/60 mmHg HR : 80×/ menit Kulit :



Keringat



Dingin



HBBasah : 11,1



√ Hangat



c. Terapi : Selalu memberikan dukungan moril K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN 1. Data Subjektif a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu taat pada agamanya b. Keadaan sejak sakit



: Saat sakit pasien selalu taat pada



agamanya 2. Data Objektif a. Observasi : Pasien selalu sholat dan berdoa untuk kesembuhannya



Nama dan Tanda tangan pengkaji



Ulfah muthmainnah D 21.04.041



KLASIFIKASI DATA DS : 1. Nyeri pada area post op ( tulang belakang ) 2. Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul 3. Skala nyeri 4 (nyeri sedang )



4. Nyeri dirasakan hilang timbul 5. Pasien tidak bisa menggerakkan kedua kakinya mulai dari pinggang sampai bawah DO : 1. Nampak terpasang verban pada area post op (tulang belakang ) 2. Nampak Pasien terpasang keteter urin dan terpasang drain 3. Post Operasi hari ke 4 4. Terdapat luka decubitus pada area belakang 5. HB : 12,5 g/dl 6. WBC : 10,8 mmᶟ 7. TD : 110/60 mmHg 8. HR : 80 ×/ menit 9. RR : 20×/ menit 10. Suhu : 36,5 ̊c 11. Urine Output 1300 cc



ANALISA DATA NO 1.



DATA DS : 1. PQRST :



MASALAH



ETIOLOGI



Nyeri Akut



Paraplegia ↓



P : Nyeri terasa saat pasien bergerak



Poliferal /



sedikit



Akstraosseous



Q : Nyeri yang dirasakan nyeri







tumpul



Mengilfiltrasi jaringan



R : Nyeri di rasakan pada luka post op







S : Skala nyeri 4 ( nyeri sedang )



Eksisi lokal



T: Nyeri dirasakan hilang timbul







DO :



Menekan ujung saraf



1. TTV :



simpatik



TD : 110/60 mmHg







S : 36,5 ̊c



Respon Nyeri



N : 80 ×/ menit P : 20 ×/ menit 2.



Gangguan



DS : 1. Pasien



mengatakan



menggerakkan



tidak



kedua



bisa



Nyeri Akut Prosedur pembedahan



mobilitas fisik Terpasang alat bantu



kakinya,



mulai dari pinggang sampai kaki Gangguan mobilitas



DO :



fsik



1. Pasien nampak terpasang Drain



2. Pasien nampak terpasang kateter urin 3.



Faktor Resiko :



Resiko infeksi



Paraplegia



1. Nampak Pasien terpasang verban pada area tulang belakang



Pembedahan



2. Post Operasi hari ke 4 3. Terdapat luka decubitus bagian belakang ( area pantat ) 4. HB : 12,5 g/dl



Resiko Infeksi



5. WBC : 10,8 mmᶟ 6. TD : 110/60 mmHg 7. HR : 80 ×/ menit 8. RR : 20×/ menit Suhu : 36,5 ̊c



DIAGNOSIS KEPERAWATAN Nama / Umur : Tn. M/ 20 tahun Ruang/ Kamar : Lontara 4 ORTHO kamar 7 bed 5 No. 1. 2. 3.



Diagnosis Keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak (D.0054) Resiko infeksi (D. 0142) PERENCANAAN KEPERAWATAN



No. 1.



Diagnosis Keperawatan (D.0077) Nyeri Akut



SLKI Setelah dilakukan tindakan



SIKI (1.08238) Manajemen Nyeri :



berhubungan dengan



asuhan keperawatan 3 × 24



Observasi



agen pencedera



jam diharapkan pasien dapat



1. Identifikasi lokasi,



fisiologis



menunjukkan (L.08066)



karakteristik, durasi,



DS :



Tingkat nyeri menurun



frekuensi, kualitas,



1. PQRST :



dengan kriteria hasil :



intensitas nyeri



P : Nyeri terasa saat 1. Keluhan nyeri dari pasien



bergerak



sedikit Q



:



sedang menjadi menurun



Nyeri



dirasakan tumpul



2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi respons nyeri non verbal



yang



4. Identifikasi factor yang



nyeri



memperberat dan meringkan nyeri



R : Nyeri di rasakan pada



area



Terapeutik



tulang



5. Berikan teknik



belakang ( luka post



nonfarmakologi untuk



op )



mengurangi nyeri



S : Skala nyeri 4 ( nyeri



Edukasi



sedang ) T:



Nyeri



6. Ajarkan teknik dirasakan



norfarmakalogi pada



hilang timbul



pasien untuk mengurangi nyeri



DO :



Kolaborasi



1. Pasien Nampak



7. Kolaborasi pemberian



tenang



analgesik



2. TTV : TD : 110/60 mmHg S : 36,5 ̊c N : 80 ×/ menit 2.



P : 20 ×/ menit (D.0054) Gangguan



Setelah dilakukan tindakan



(1.06171)Dukungan



mobilitas fisik



asuhan keperawatan 2 × 24



Ambulansi :



berhubungan dengan



jam diharapkan pasien dapat Observasi



program pembatasan



menunjukkan (L.05042)



gerak



Mobilitas fisik meningkat



DS :



dengan kriteria hasil :



Terapeutik



1. Pasien mengatakan



a. Gerakan Terbatas dari



2. Fasilitasi aktivitas



makannya



dibantu



oleh keluarga 2. Pasien mengatakan tidak



bisa



1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan lainnya



dari cukup meningkat



ambulansi dengan alat



menjadi meningkat



bantu 3. Fasilitasi mobilitas fisik 4. Libatkan keluarga untuk



menggerakkan



membatu pasien dalam



kedua



meningkatkan ambulasi



tungkai



bawah mulai dari



Edukasi



pinggang



5. Ajarkan ambulansi



sampai



kaki



sederhana yang harus dilakukan



DO : 1. Pasien nampak terpasang keteter urine 2. Pasien nampak 3.



terpasang drain (D. 0142) Resiko infeksi



Setelah dilakukan tindakan (1.14539) Pencegahan Infeksi



Faktor Risiko :



keperawatan selama 3 × 24 Observasi



1. Nampak Pasien



jam diharapkan (L.09097)



terpasang verban Tingkat



infeksi



menurun



pada area tulang



dengan kriteria hasil:



belakang



a. Tidak



2. Post Operasi hari ke 4 3. Terdapat luka decubitus pada



bengkak



1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistematik



dari



Terapeutik



cukup menurun menjadi



2. Batasi jumlah pengunjung



menurun



3. Berikan perawatan kulit diarea edema 4. Cuci tangan sebelum dan



area belakang



sesudah kontak dengan



( pantat )



pasien dan lingkungan



4. HB : 12,5 g/dl 5. WBC : 10,8 mmᶟ



pasien 5. Pertahankan teknik



6. TD : 110/60 mmHg



aseptic pada pasien



7. HR : 80 ×/ menit



berisiko tinggi



8. RR : 20×/ menit



Edukasi



9. Suhu : 36,5 ̊c



6. Ajarkan cara mencuci



tangan dengan benar Kolaborasi 7. Kolaborasi pemberian antibiotik



IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama / Umur : Tn. M/ 20 tahun Ruang/ Kamar : Lontara 4 Ortho kamar 7 bed 5 Tanggal : 14 Desember 2021 No. Diagnosis 1. (D.0077)



Waktu 14. 20



Implementasi 1. Kaji Nyeri



Nyeri Akut



Hasil :



berhubunhan



P : Nyeri terasa saat pasien bergerak sedikit



dengan agen



Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul



pencedera



R : Nyeri di rasakan pada area tulang belakang



fisiologis



S : Skala nyeri 4 T: Nyeri dirasakan hilang timbul 2. Ajarkan Teknk relaksasi 14.25



Hasil : Nyeri berkurang dengan skala 2 3. Kolaborasi pemeberian analgesic



2.



(D.0054)



15.00



a. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam



15.10



Hasil : Nyeri berkurang 1. Identifikasi adanya keterbatasan gerak



Gangguan



Hasil : kedua kakinya tidak bisa digerakkan



mobilitas fisik berhubungan dnegan program



2. Fasilitasi mobilitas fisik 15.15



Hasil : Aktivitasnya dibantu oleh oleh keluarga seperti mandi, dan makan 3. Ajarkan ambulansi sederhana yang harus



pembatasan



15.20



gerak



digunakan Hasil : Pasien mengetahui cara mengangkat, menggerakkan pasien di atas tempat tidur



4.



(D. 0142)



14.40



Resiko infeksi



dengan baik 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum menyentuh pasien



15.05



2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci tangan



7.00



3. Kolaborasi pemberian antibiotic a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12 jam) b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/ intravena/ 8 jam)



Nama / Umur : Tn. M/ 20 tahun Ruang/ Kamar : Lontara 4 Ortho kamar 7 bed 5 Tanggal : 14 Desember 2021 No. Diagnosis 1. (D.0077)



Waktu 14. 20



Implementasi 1. Kaji Nyeri



Nyeri Akut



Hasil :



berhubunhan



P : Nyeri terasa saat pasien bergerak sedikit



dengan agen



Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul



pencedera



R : Nyeri di rasakan pada area tulang belakang



fisiologis



S : Skala nyeri 3 T: Nyeri dirasakan hilang timbul



2. Ajarkan Teknk relaksasi 14.25



Hasil : Nyeri berkurang dengan skala 2 3. Kolaborasi pemeberian analgesic



15.00 2.



(D.0054)



13.10



Hasil : Nyeri berkurang 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan lainnya



Gangguan



Hasil : nyeri hanya dirasakan pada luka post



mobilitas fisik



op,tidak ada nyeri pada area lain



berhubungan



13.15



2. Fasilitasi mobilitas fisik



deegan



Hasil : Pasien belum mampu berjalan



program



3. Ajarkan ambulansi sederhana yang harus



pembatasan



13.20



gerak 4.



b. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam



(D. 0142)



digunakan Hasil : Keluarga sudah mengetahui cara



14.40



Resiko infeksi



melakukan ambulansi 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum menyentuh pasien



14.43



2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci tangan



07.00



3. Kolaborasi pemberian antibiotic a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12 jam) b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/ intravena/ 8 jam)



Nama / Umur : Tn. M/ 20 tahun Ruang/ Kamar : Lontara 4 Ortho kamar 7 bed 5 Tanggal : 15 Desember 2021



No. Diagnosis 1. (D.0077)



Waktu 13.10



Implementasi 1. Kaji Nyeri



Nyeri Akut



Hasil :



berhubunhan



P : Nyeri terasa saat pasien bergerak sedikit



dengan agen



Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul



pencedera



R : Nyeri di rasakan pada area tulang belakang



fisiologis



S : Skala nyeri 2 T: Nyeri dirasakan hilang timbul 2. Ajarkan Teknik relaksasi Hasil : Pasien merasa nyerinya sudah agak 13.15



berkurang 3. Kolaborasi pemeberian analgesic



13.20 2.



(D. 0142)



13.05



Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam Hasil : Nyeri berkurang 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak



Resiko infeksi



dengan pasien dan lingkungan pasien Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum menyentuh pasien 07.00



5. Kolaborasi pemberian antibiotic a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12 jam) b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/ intravena/ 8 jam)



EVALUASI No.



Tanggal



Diagnosis



1.



14/12/2021



Keperawatan (D.0077) Nyeri



S : Pasien mengeluh nyeri



Akut



O:



15.20



Evaluasi



berhubungan



a. Keadaan umum baik



dengan agen



b. Kesadaran Compomentis



pencedera



c. Skala Nyeri 3



fisiologis



A : Nyeri belum teratasi P: a. Kaji nyeri b. Observasi vital sign c. Ajarkan teknik relakssi



14.25



(D.0054)



d. Kolaborasi pemberian obat S : Pasien mengeluh tidak bisa bergerak



Gangguan



pada area tungkai bawah ( kaki )



mobilitas fisik



O : Pasien nampak terbering lemah dan



berhubungan



tidak bisa bergerak, Nampak terpasang



dnegan



keteter urin dan terpasang drain



program



A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi



pembatasan



P : lanjutkan Intervensi



gerak (D. 0142)



S:-



Resiko infeksi



O : Pembengkakan pada area tulang belakang akibat post op A : Resiko Infeksi



15.07



P : Lanjutkan intervensi a. Pertahankan teknik aseptic b. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien



2.



15/12/2021 (D.0077) Nyeri 15.20



Akut berhubungan



c. Kolaborasi pemberian obat antibiotik S : Pasien mengeluh nyeri O: a. Keadaan umum baik



dengan agen



b. Kesadaran Compomentis



pencedera



c. Skala Nyeri 2



fisiologis



A : Nyeri belum teratasi P: a. Kaji nyeri b. Observasi vital sign c. Ajarkan teknik relakssi



13.25



(D.0054)



d. Kolaborasi pemberian obat S:



Gangguan



O:



mobilitas fisik



A:



berhubungan



P:-



dnegan program pembatasan 11.50



gerak (D. 0142)



S:-



Resiko infeksi



O : Pembengkakan pada area tulang belakang A : Resiko Infeksi



14.45



P: a. Pertahankan teknik aseptic b. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien c. Kolaborasi pemberian obat antibiotik



3.



16/12/2021 (D.0077) Nyeri 13.15



13.15



S : Pasien mengakatakan sudah tidak ada



akut



nyeri



berhubungan



O : pasien nampak tidak nyeri



dengan agen



A : Nyeri teratasi



pencedera fisik (D.0142)



P:S:



Resiko infeksi



O: A : Resiko infeksi terkontrol P : Discange planning dengan pemberian obat antibiotik