ASKEP PASIEN DM Dungus 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS



Dibuat Oleh Kelompok 2: 1.



Cindi Amelia



(0432950316006)



2.



Deni Malik Saputra



(0432950316007)



3.



Desanta Sibero .S.



(0432950316008)



4.



Dhea Riyadi



(0432950316009)



5.



Dina Maisaroh



(0432950316010)



6.



Umi Hanifah



(0432950316036)



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH BEKASI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS BEKASI, 2018



KASUS PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS



Ny. T (53 th) datang ke rumah sakit pada 14 November 2018 diantar oleh adiknya. Pasien mengeluh sesak napas, mual dan muntah, perut terasa begah, ada luka di kaki karena menginjak paku. Didapati diagnosa medis pasien DM Ulkus. Perawat datang untuk mengkaji pada 26 November 2018, ketika dikaji pasien mengatakan nyeri pada kakinya, di kaki kanan pasien ada luka akibat menginjak paku. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa hanya dikaki yang luka saja. Pasien mengatakan skala nyeri 8 dari 1-10, jika dibawa tidur nyeri berkurang. Pasien terlihat meringis ketika menunjukkan luka dikakinya yang diperban, pasien terlihat lemas. TTV (TD: 85/56 mmHg, S: 36,4℃, N: 84x/menit, RR: 24 x/menit, BB: 78 kg, TB: 159 cm).



ANALISA DATA N O



1



2



3



4



DATA OBYEKTIF/SUBYEKTIF DS: 1. Pasien mengatakan sesak nafas DO: 1. GDS: 397 mg/dL 2. Pasien terlihat meringis kesakitan saat sesak DS: 1. Pasien mengatakan mual dan muntal 2. Pasien mengatakan perut terasa begah 3. Pasien mengatakan sebelum dirawat di rs makan 3x sehari 4. Pasien mengatakan mempunyai pantangan makanan yaitu daging kambing. DO: 1. Pasien terlihat memegang perut 2. Intake makanan: selama dirumah sakit pasien hanya menghabiskan tara-rata ¼ porsi DS: 1. Pasien mengatakan nyeri pada ektermitas dextra 2. Pasien susah tidur karena nyeri 3. Pasien mengatakan nyeri bertambah saat beraktifitas 4. Pasien mengatakan nyerinya seperti terbakar DO: 1. Pasien terlihat meringis kesakitan ketika nyeri muncul DS: 1. Pasien mengatakan ada luka di telapak kaki sebelah kanan sejak 2 minggu yang lalu.



DO: 1. Ada luka di ektermitas bawah telapak kanan 2. Luka ulkus dengan diameter ± 7cm kedalaman ±1cm 3. Terdapat jaringan nekrotik warna putih 4. Terdapat gangren di jari tengah,



ETIOLOGI



MASALAH KEPERAWATAN



Sesak nafas



Infeksi, risiko tinggi terhadap (sepsis)



Hilangnya nafsu makan



Kekurangan volume cairan



Iskemik jaringan



Nyeri



Ulkus DM



Kekurangan integritas jaringan



jari manis dan kelingling



PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN Nama Pasien



: Ny. M



Ruang Rawat



: Ruang Camelia



Diagnosis Medis



: Diabetes Mellitus



N O 1 2 3 4 5 6 7



Diagnosis Keperawatan Kekurangan volume cairan Nutrisi, perubahan: kurang dari kebutuhan tubuh Infeksi, risiko tinggi terhadap (sepsis) Perubahan sensori-perseptual: (uraikan) risiko tinggi terhadap Kelelahan Ketidakberdayaan Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Nama Pasien



: Ny. T



Ruang rawat



: Ruang Camelia



No RM



: 10022566



Diagnosis Medis



: Diabetes Mellitus



No 1



Diagnosis Keperawatan kekurangan volumen cairan



Tujuan SMART



Intervensi



Rasional



S: Pasien dapat makan Mandiri  tanpa merasakan mual. Dapatkan riwayat pasien/orang M: A: Mengungkapkan terdekat sehubungan dengan cara mengatasi mual lamanya/intensitas dari gejala dan muntah. R: mendemonstrasikan seperti muntah, pengeluaran penggunaan intervensi urine yang sangat berlebihan. terapeutik (Misalnya, intensitas makan yang sedikit tapi sering, atau Pantau tanda-tanda vital, catat dengan buah kesukaan) T: adanya perubahan TD ortostatik.



Membantu



memperkirakan k



volume total. Ta



gejala mungkin s pada



beberapa



sebelumnya (bebe sampai



beberap



Adanya



proses



mengakibatkan de



keadaan hipermetab



meningkatkan kehi Pola napas seperti adanya pernapasan



Kussmaul



tidak kasatmata



atau 



pernapasan yang berbau keton. Frekuensi



dan



Hipovolemia dimanisfestasikan



kualitas



hipotensi



dan



Perkiraan



berat



t



pernapasan, penggunaan otot



hipovolemia



bantu



ketika tekanan dar



napas,



dan



adanya



dapa



periode apnea dan munculnya



pasien turun lebih



sianosis.



mmHg



dari



duduk/berdiri. Suhu,



warna



kulit,



atau



Neuropati



kelembabannya.



jantun



memutuskan refle yang



secara



Kaji nadi perifer, pengisian



meningkatkan



kapiler,



jantung.



turgor



membran mukosa.



kulit,



dan 



Paru-paru



men



asam Pantau



masukan



dan



karbonat



pernapasan



pengeluaran, catat berat jenis



menghasilkan



k



urine.



alkalosis



r



terhadap Ukur berat badan setiap hari.



ketoasidosis. yang



Pertahankan memberikan



cairan



P



berbau



untuk



berhubungan



p



paling



asam asto-asetat d



sedikit 2500 ml/hari dalam



berkurang bila ket



batas yang dapat ditoleransi



terkoreksi.



jantung jika pemasukan cairan 



Koreksi hiperglike



melalui



asidosis akan men



oral



sudah



dapat



diberikan.



pola



dan



pernapasan Tingkatkan lingkungan yang



normal. Tetapi pe



dapat



rasa



kerja pernapasan; p



pasien



dangkal, pernapas



menimbulkan



nyaman.



Selimuti



dengan selimut tipis.



dan



munculnya



mungkin merupaka Kaji



adanya



perubahan



mental/sensori.



dari kelelahan p dan/atau mungkin kehilangan



Observasi



adanya



kelelahan



yang



edema,



perasaan meningkat,



peningkatan



berat 



kema



untuk



m



kompensasi asidosi Meskipun demam,



badan, nadi tidak teratur, dan



dan diaforesis meru



adanya distensi pada vaskuler



umum terjadi pad



infeksi, demam de KOLABORASI



yang



kemerahan



 Berikan terapi cairan sesuai



mungkin sebagai



dengan indikasi;



dari dehidrasi.



1) Normal salin atau setengah 



Merupakan



normal salin dengan atau



tingkat



indik



dehidras



tanpa dektrosa. 2) Albumin,



volume



plasma,



atau



adekuat. 



dekstran.



sirkulas



Memberikan kebutuhan



akan



pengganti, fungsi g  Pasang/pertahankan



kateter



keefektifan dari te



urine tetap terpasang.



diberikan. 



 Pantau



pemeriksaan



Memberikan



pengkajian yang te



laboratorium seperti;



status cairan yan



1) Hematokrit (Ht).



berlangsung dan s



2) BUN/kreatinin.



dalam memberika



3) Osmolalitas darah.



pengganti. 



4) Natrium. 5) Kalium.



Mempertahankan



hidrasi/volume sirk



 Berikan kalium atau elektrolit yang



melalui



IV



dan/atau 



melalui oral sesuai indikasi.



Menghindari yang pasien



 Berikan bikarbonat jika pH



 Pasang selang NG dan lakukan indikasi.



lebih



lan



men



kehilangan cairan. 



sesuai



berlebihan



dapat



kurang dari 7,0.



penghisapan



p



dengan



Perubahan



menta



berhubungan denga



yang tinggi atau ya (hiperglikemia hipoglikemia), yang



abnormal,



penurunan perfusi dan hipoksia.



berke



Penyeb



tidak tertangani, kesadaran predisposisi



dapat



aspirasi pada pasien 



Kekurangan



cair



elektrolit mengubah lambung,



yang



akan menimbulkan



dan secara poten menimbulkan



k



cairan atau elektrol



1) Tipe dan jumlah d tergantung



pada



kekurangan respons



cair pasien



individual.



2) Plasma ekspander ( kadang



dibutuhk



kekurangan



mengancam kehid



tekanan darah su



dapat kembali norm



usaha-usaha rehid telah dilakukan.  Memberikan



p



yang tepat/akurat



pengukuran halua terutama otonom



jika



men



gangguan



kantun



(retensi urine/inko



Dapat dilepas jik



berada dalam kead untuk



menurunka



terjadinya infeksi.



1) Mengkaji tingkat h



seringkali meningk



hemokonsentrasi ya



setelah diuresis osm 2) Peningkatan



nila



mencerminkan keru



karena dehidrasi a



awitan kegagalan g 3) Meningkat



se



dengan adanya hipe dan dehidrasi. 4) Mungkin



menuru



dapat



men



perpindahan



cair



intrasel (diuresis



Kadar natrium ya mencerminkan



k



cairan/dehidrasi b reabsorpsi



natrium



berespons terhada aldosteron. 5) Awalnya



akan



hiperkalemia berespons



pada



namun selanjutnya



akan hilang mela



kadar kalium abso



tubuh berkurang. B



diganti dan asidosi



kekurangan kaliu



justru akan terlihat.



 Kalium harus dit



pada IV (segera al adekuat)



untuk



hipokalemia. Kalium



fosfat



diberikan



jika



c



mengandung natriu untuk mencegah beban klorida.



 Diberikan dengan untuk



memperbaiki asid



adanya hipotensi at  Mendekompresi dan 2



nutrisi,



Mandiri



perubahan: kurang dari kebutuhan tubuh



dapat



meng



muntah. Mengkaji pemasukan



yang adekuat (termasu Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi



dan ultilisasinya)



Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien



Mengidentifikasi



Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen/perut kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi Berikan makan cair yang mengandung zat makanan (nutrient) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui pemberian cairan melalui oral. Dan selanjutnya terus mengupayakan pemberian makanan yang lebih padat sesuai dengan yang dapat ditoleransi Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki termasuk



dan



k



penyimpangan



kebutuhan terapeutik Hiperglikemia



dan



keseimbangan elektrolit



cair



dapat



m



motilitas/fungsi (distensi atau ileus yang



akan



pilihan



intervensi.



Kesulitan



mem



C



jangka



dengan penurunan pen lambung dan motilitas



rendah mengisyaratka neuropati mempengaruhi



otonom



kebutuhan etnik/kultural



pencernaan



Libatkan keluarga pasien pada



dan



m



pengobatan secara sim



perencanaan makan ini sesuai



Pemberian makanan m



dengan indikasi Observasi



tanda-tanda



hipoglikemia. Seperti perubahan tingkat



kesadaran,



lebih baik jika pasien fungsi gastrointestinal



kulit



lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, sempoyongan.



Jika



makanan



yang



pasien dapat dimasukk



perencanaan makan, k



ini dapat diupayaka Kolaborasi



pulang



Lakukan pemeriksaan gula darah dengan menggunakan “ finger stick”



Meningkatkan keterlibatannya;



m



informasi pada kelua Pantau pemeriksaan laboratorium, seperti glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3



memahami pasien. metode



kebutuha



Catatan



bermanfaat



perencanaan Berikan pengobatan insulin secara teratur dengan metode IV secara intermiten atau secara kontinu. Seperti bolus IV diiikuti dengan tetesan yang kontinu melalui alat pompa kira-kira 5-10 UI/jam sampai glukosa darah mencapai 250mg/dL



:



diet



pergantian daftar men perhitungan glikemik



kalori,



atau



sele



menu.



Karena metabolisme k



mulai terjadi (gula d



berkurang, dan semen diberikan



insulin



hipoglikemi dapat ter



pasien dalam keadaa hipoglikemi



mungki



tanpa memperlihatan



tingkat kesadaran. I



potensial



dapat



m



kehidupan yang harus



ditangani secara cepa tindakan



protokol



direncanakan. Catatan



I yang telah berlangs mungkin



tidak



menunjukkan



ta



hipoglikemia seperti



karena respons norma



gula darah yang rendah dikurangi



Analisa di tempat tidu gula



darah



lebih



(menunjukkan



keada



dilakukan



pemeriksa



pada memantau gula da



(reduksi urine) yang ti akurat



untuk



m



fluktuasi kadar gula



dapat dipengaruhi ole ginjal pasien secara



atau adanya retensi u ginjal.



Catatan



penelitian bahwa



:



telah



m



glukosa



uri



berhubungan dengan g antara 140-360 mg/dl Gula



darah



perlahan cairan



akan



dengan dan



pe



terapi



terkontrol. Dengan



insulin dosis optimal



kemudian dapat masuk



sel dan digunakan untu



kalori. Ketika hal in



kadar aseton akan me



asidosis dapat dikoreks



Insulin reguler memil



cepat dan karenanya cepat



pula



dapat



memindahkan glukosa sel.



Pemberian



me



merupakan rute pilih



karena absorpsi dari subkutan



mungkin



menentu/sangat lamba orang bahwa



percaya/be metode



kon



merupakan cara yang untuk



mempermudah



pada metabolisme k dan 3



infeksi, risiko tinggi terhadap (sepsis)



menurunkan



Mandiri



hipoglikemia Pasien mungkin masuk



Observasi tanda-tanda infeksi dan



infeksi yang biasanya t



peradangan, seperti demam,



mencetuskan keadaan



kemerahan, adanya pus pada



ketoasidosis atau dapat



luka ,sputum purulen, urine warna



mengalami infeksi nos



keruh atau berkabut.



Mencegah timbulnya in tingkatkan upaya pencegahan



silang (infeksi nosokom



dengan melakukan cuci tangan yang baik pada semua orang yang



Kadar glukosa yang tin



berhubungan dengan pasien



darah akan menjadi me



termasuk pasiennya sendiri.



terbaik bagi pertumbuh



Pertahankan teknik aseptic pada



Mengurangi risiko terja



prosedur invasive (seperti



infeksi saluran kemih.



pemasangan infus, kateter folley



koma mungkin memili



dan sebagainya) pemberian obat



yang khusus jika terjad



intravena dan memberikan



urine pada saat awal di



perawatan pemeliharaan. Lakukan



Catatan: pasien DM wa



pengobatan melalui IV sesuai



lansia merupakan kelom



indikasi.



utama yang paling beri terjadi infeksi saluran



Pasang kateter/ lakukan perawatan kemih/vagina. perianal dengan baik. Ajarkan pasien wanita untuk membersihkan daerah perinealnya dari depan kearah belakang setelah eliminasi.



rasional Sirkulasi perifer bisa te



yang menempatkan pas



peningkatan risiko terja



kerusakan pada kulit/ir dan infeksi.



Mandiri berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh, masase daerah tetap kencang (tidak berkerut). Auskultasi bunyi napas. Posisikan pasien pada posisi semifowler Lakukan perubahan posisi dan anjurkan pasien untuk batuk



Ronki mengindikasikan akumulasi sekret yang berhubungan dengan



pneumonia/bronchitis (



sebagai pencetus dari D



Edema paru ( bunyi kre



mungkin sebagai akiba



pemberian cairan yang cepat/berlebihan/GJK



efektif/napas dalam jika pasien sadar dan kooperatif. Lakukan penghisapan lender pada jalan napas dengan menggunakan teknik steril sesuai keperluannya. Berikan tisu dan tempat sputum



Memberikan kemudaha



paru untuk berkembang



menurunkan risiko terj aspirasi



pada tempat yang mudah dijangkau untuk penampungan



membantu dalam



sputum atau secret yang lainnya.



memventilasikan semu



Bantu pasien untuk melakukan



paru dan memobilisasi



hygiene oral.



Mencegah agar sekret t



Anjurkan untuk makan dan



statis dengan terjadinya



minum adekuat (pemasukan



peningkatan terhadap r



makanan dan cairan yang



infeksi.



adekuat) (kira-kira 300ml/hari jika tidak ada kontraindikasi)



Mengurangi penyebara



Kolaborasi Lakukan pemeriksaan kultur dan



Menurunkan risiko trja



sensitivitas sesuai dengan



penyakit mulut atau gu



indikaasi. Berikan obat antibiotic yang



Menurunkan kemungk



sesuai.



terjadinya infeksi meni



aliran urine untuk men



urine yang statis dan m



dalam mempertahanka



pH/keasaman urine, ya



menurunkan pertumbu



bakteri dan pengeluara organisme dari system tersebut



Untuk mengindentifika



organisme sehingga da



memilih/memberikan t



antibiotik yang terbaik.



Penanganan awal dapa



membantu mencegah t 4



Perubahan sensori-



Mandiri Pantau tanda-tanda vital dan



sepsis Sebagai dasar untuk membandingkan temua



perceptual, resiko tertinggi terhadap



status mental. Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya terhadap tempat, orang, dan waktu. Berikan penjelasan yang singkat dengan bicara perlahan dan jelas. Jadwalkan intervensi keperawatan agar tidak menggangu waktu istirahat pasien. Pelihara aktivitas rutin pasien sekontisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan seharihari sesuai kemampuannya.



abnormal seperti suhu meningkat dapat memp fungsi mental.



Menurunkan kebingun membantu untuk mempertahankan konta realitas.



Memperingatkan tidur, menurunkan rasa letih. dapat memperbaiki day



Membantu memelihara tetap berhubungan den realitas dan mempertah orientasi pada lingkung



Pasien mengalami diso merupakan awal kemu Lindungi pasien dari cedera timbulnya cidera, terut (gunakan pengikat) ketika tingkat malam hari dan perlu kesadaran pasien terganggu. pencegahan sesuai indi Berikan bantalan lunak pada Munculnya kejang perl pagar tempat tidur dan berikan antisipasi untuk mecen jalan napas buatan yang lunak jika trauma fisik, aspirasi d pasien kemungkinan mengalami kejang. Edema/lepasnya retina hemoragis katarak atau Evaluasi lapang pandang otot ekstraokuler seme penglihatan sesuai dengan menganggu penglihata indikasi. memerlukan terapi kor dan/atau perawat penyo Selidiki adanya keluhan parestensia, nyeri, atau kehilangan Neuropati perifer dapa sensori pada paha/kaki. Lihat mengakibatkan rasa tid adanya uklus, daerah kemerahan, nyaman yang berat, ke tempat-tempat tertekan. sensasi sentuhan/ distro Kehilangan denyut nadi perifer. mempunyai resiko ting terhadap kerusakan kul Berikan tempat tidur yang lembut. gangguan keseimbanga Pelihara kehangatan kaki/tangan, Catatan : mononeuropa hindari terpajan terhadap air panas mempengaruhi saraf tu atau dingin atau penggunaan (paling sering pada dae bantalan/pemanas. femoralis dan otak) yan menyebabkan nyeri tib Bantu pasien dalam amnulasi atau kehiangan fungsi perubahan posisi. motorik/sensorik sepan saraf yang terkena terse



Kolaborasi berikan pengobatan sesuai dengan obat yang di tentukan untuk mengatasi DKA sesuai indikasi. Pantau nilai laboratium, seperti glukosa darah, os-mobilitas darah, Hb/Ht, ureum



Meningkatkan rasa nya menurunkan kemungki kerusakan kulit karena Catatan : munculnya di tiba-tiba pada tangan/k mencerminkan adanya hipoglikemia, yang per melakukan pemeriksaa terhadap kadar gula da



Meningkatkan keaman terutama ketika rasa keseimbangan di penga



Gangguan dalam prose piker/potensialnterhada aktivitas kejang biasan bila keadaan hiperosmo teratasi.



Ketidakseimbangan nil laboratium ini dapat menurunkan fungsi mental.catatan : jika ca anti dengan cepat, kele cairan dapat masuk ke dan menyababkan gang pada tingkat kesadaran (intoksikasi air).



5



Kelelahan



1. mengungkapkan peningkatan tingkat energi 2. menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan



Dapat memberikan ras yang berhubungan den neuropati. Mandiri Pendidikan dapat mem Diskusikan dengan pasien motivasi untuk mening kebutuhan akan aktivitas. Buat tingkat aktivitas meski jadwal perencanaan dengan pasien pasien mungkin sangat dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan. Mencegah kelelahan ya berlebihan. Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup/tanpa Mengidentifikasikan ti diganggu aktivitas yang dapat dit secara fisiologis. Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah Pasien akan dapat mela sebelum/sesudah melakukan lebih banyak kegiatan d aktivitas. penurunan kebutuhan a energi pada setiap kegi Diskusikan cara menghemat



kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya. Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas seharisehari sesuai dengan yang dapat ditoleransi. 6



Ketidakberda yaan



1. mengakui perasaan putus asa 2. mengidentifikasi cara-cara sehat untuk menghadapi perasaan



Mandiri Anjurkan pasien/keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang perawatan di rumah sakit dan penyakitnya secara keseluruhan. Akui normalitas diri perasaan



3. membantu dalam merencanakan perawatannya sendiri dan secara mandiri mengambil tanggung jawab untuk aktivitas perawatan diri



Kaji bagaimana pasien telah menangani masalahnya dimasa lalu. Identifikasi lokus kontrol Berikan kesempatan pada keluarga untuk mengekspresikan perhatiannya dan diskusikan cara mereka dapat membantu sepenuhnya terhadap pasien. Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau keluarga. Tentukan apakah ada perubahan yang berhubungan dengan orang terdekat. Anjurkan pasien untuk membuat keputusan sehubungan dengan perawatannya, seperti ambulasi, waktu beraktivitas, dan seterusnya. Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya.



Meningkatkan keperca diri/harga diri yang pos tingkat aktivitas yang d ditoleransi pasien.



Mengidentifikasi area perhatiannya dan mem cara pemecahan masala



Pengenalan bahwa reak dapat membantu pasien memecahkan masalah mencari bantuan sesua kebutuhan. Kontrol ter DM merupakan pekerj terus-menerus yang be sebagai pengikat konst terhadap munculnya pe serta ancaman terhadap kebutuhan atau keseha pasien.



Pengetahuan gaya indi membantu untuk mene kebutuhan terhadap tuj penanganan. Pasien ya mempunyai lokus pusa internal biasanya memperlihatkan cara u meningkatkan kontrol program pengobatan se Pasien yang bertindak lokus eksternal ingin d oleh orang lain atau mu akan mengendalikan fa faktor eksternal yang mempengaruhinya.



Meningkatkan perasaan dan memberikan kesem keluarga untuk memec masalah, untuk memba mencegah terulangnya (kambuhnya) penyakit pasien tersebut.



Harapan yang tidak rea adanya tekanan dari or atau diri sendiri dapat mengakibatkan perasaa atau kehilangan kontro mungkin mengganggu kemampuan koping.



Tenaga dan pikiran yan diperlukan untuk meng diabetic yang sering ka memindahkan fokus hu Perkembangan psikolo neuropati viseral memp konsep diri (terutama f peran seksual) mungki menambah keadaan str



Mengkomunikasikan p pasien bahwa beberapa pengendalian dapat dil saat perawatan dilakuk



Meningkatkan perasaan terhadap situasi. 7