Askep Penyalahgunaan Napza (Gita) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr I DENGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA



Disusun Oleh : Gita Novaliana 201902030058 2B



SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2020/2021



ASUHAN KEPERAWATAN PENYALAHGUNAAN NAPZA



I.



Pengkajian Ruangan



: PK.NAPZA



Tanggal dirawat : 8 November 2020 A. Identitas Nama Klien



: Sdr. I



Umur



: 18 tahun



Pendidikan



: SMA



Tanggal Pengkajian : 9 November 2020 Nomor RM



: 251107



Alamat



: Lawang



B. Alasan Masuk 1. Alasan Masuk Klien mengatakan saat masuk MRS dipaksa oleh keluarganya dalam keadaan tangan diborgol dan kaki diikat karena ketahuan mengonsumsi obat-obatan terlarang dan emosi 2. Keadaan Saat Masuk Klien mengatakan saat MRS dalam keadaan sadar dan paksa penyalahgunaan obat dextro sebanayak 10 butir, miras dan ganja 1 batang 2 hari sebelum MRS 3. Pemakaian Terakhir Klien mengatakan sebelum dibawa kesini, klien mengonsumsi ganja 1 batang dengan cara dihisap, terakhir tanggal 6 November 2020 C. Riwayat Pengobatan



Klien mengatakan pernah dirawat di PKJM selama 1 bulan dan mendapatkan rehabilitasi rohani dan medik D. Faktor Predisposisi Klien mengatakan ke RSJ Lawang, klien pernah dirawat selama 1 bulan di PKJM Banyuwangi. Saat pulang kembali bergabung dengan teman-teman yang dulu dan mengulangi perbuatan hal yang sama (miras dan penyalahgunaan obat dextro). Pada tahun 2019 klien mengaku pernah ditahan di BNN selama 10 hari. Menurut status klien dirumah sering ngamuk-ngamuk sejak 2 bulan yang lalu. Paling parah 1 minggu. Klien sulit tidur. Minta apapun harus dituruti jika tidak orang tua diancam. Klien mengatakan depresi karena hubungan dengan pacarnya tidak disetujui keluarganya. Diagnose



: RPK dan Mekanisme Koping Individu Infektif



E. Faktor Pretipitasi Klien mengatakan awalnya dia dapat tawaran pil dextro dari temannya yang mengatakan pil dextro dapat membuat pikiran happy. Klien mencoba pil tersebut saat punya masalah. Diagnose Keperawatan



: Koping Individu Infektif



F. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-Tanda Vital TD



: 110/70 mmHg



Nadi



: 99 x/menit



Suhu



: 36,5ºC



RR



: 20 x/menit



2. Ukur TB



: 164 cm



BB



: 56 kg



3. Keluhan Fisik Klien mengatakan tidak ada keluhan



G. Konsep Diri 1. Gambaran Diri Klien mengatakan tidak ada masalah ditubuhnya walaupun sekarang berat badannya berkurang 2. Peran Klien mengatakan saya seorang anak dengan usia 18 tahun yang biasanya sekolah dan bermain dengan teman-teman 3. Identitas Klien memperkenalkan dirinya dan identitas keluarganya dank lien bangga dengan identitas menjadi laki-laki 4. Ideal Diri Klien mengatakan ingin segera berkumpul bersama keluarga dan berhenti mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Klien ingin segera kembali sekolah 5. Harga Diri Klien mengatakan saya merasa malu saat pulang nanti karena saya dibawa kesini dengan kondisi tangan diborgol dan kaki diikat. Saya merasa tetangga selalu berpikir negative Diagnose Keperawatan : Harga Diri Rendah



H. Hubungan Sosial



1. Orang yang dekat/dipercaya saat ini Klien mengatakan dekat dengan teman-temannya karena klien menganggap hanya teman-temannya yang dapat mengerti klien 2. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat Klien mengatakan kadang-kadang saja ikut kumpul dengan tetangga tetapi lebih banyak kumpul dengan teman main. Di RS klien selalu mengikuti progam-progam yang sudah di rencanakan seperti keruang rehabilitasi untuk bermusik dan melakukan sholat berjamaah. 3. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain Klien tidak mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang lain terbukti saat perkenalan klien mampu memulai percakapan walaupun hanya bertanaya sedikit dengan tempat asal Diagnosa Keperawatan



:-



I. Spiritual 1. Niali dan Keyakinan Klien mengatakan agamanya islam dan meyakini adanya tuhan 2. Kegiatan Ibadah Klien melakukan ibadah secara rutin dan berjamaan selama di RSJ, sedangkan saat dirumah klien mengatakan sholatnya bolong-bolong Diagnose Keperawatan



:-



J. Status Mental 1. Aktivitas motoric/psikomotor a. Kelambatan



Klien tidak mengalami keterlambatan aktivitas motoric/psikomotor, terbukti ketika klien melakukan aktivitas rutin seperti jam rehab, sholat dan makan, klien mampu melakukan tanpa disuruh b. Peningkatan Klien banyak beraktivitas, sulit untuk diam, terkadang klien terlihat mondar mandir Diagnose Keperawatan



: Resiko Perilaku Kekerasan



2. Afek dan Emosi a. Afek Afek klien dangkal/ datar, terbukti saat llien ditanya kenapa sampai menggunakan obat terlarang, klien hanya menampakkan ekspresi datar dan menjawab pertanyaan secara singkat dan menunduk Diagnose Keperawatan



: Harga Diri Rendah



b. Emosi Klien cemas, terbukti saat ditanya tentang perasaan klien setelah membuat keluarga kecewa saat ini, klien mengatakan kasian dan cemas dengan keadaan keluarganya. Terbukti ekspresi wajah klien menunduk, cemas, bicara klien lebih pelan dan pada saat pemeriksaan fisik nadi teraba cepat (N : 99 x/menit) Diagnosa Keperawatan



: Ansietas



3. Interaksi Selama Wawancara Kontak mata kurang, terbukti saat wawancara klien selalu memandang ke objek lain, tidak mampu menetap lawan bicara dank lien selalu menunduk. Akan tetapi seketika klien mampu memulai pembicaarn seperti menanyakan “Sedang apa?” “Apa kabar?” Diagnose Keperawatan : Harga Diri Rendah K. Persepsi 1. Halusinasi



Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada panca inderanya. Klien mengatakan tidak mendengar bisikan aneh ataupun hal-hal aneh pada penglihatan, penciuman, pengecapan dan perabaan 2. Ilusi Klien mampu melihat hal yang dilihat sesua dengan kenyataan, terbukti klien mengatakan hal yang dilihat adalah pohonon belimbing dan kenyataannya adalah pohon belimbing 3. Dipersonalisasi Klien awalya merasa asing pada lingkungan di RSJ ini tapi tidak pada diri sendiri maupun orang lain 4. Diralisasi Klien menilai lingkungannya adalah nyata Diagnosa Keperawatan



:-



L. Tingkat Kesadaran 1. Sesuai Kuantitatif Kesadaran kien compos mentis (GCS : 456) 2. Secara Kualitatif Klien mampu berorientasi dengan baik seperti waktu makan, sholat dan mandi.



Klien



juga



mampu



berorientasi



dengan



tgempat



dan



lingkungannya seperti tempat tidur dan tempat rehabnya, klien mau merubah posisi duduknya yang semula kakinya diatas kursi menjadi diturunkan ketika ditegur Diagnosa Keperawatan



M. Memori



:-



Klien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang mapun jangka pendek. Terbukti klien mampu menceritakan sebelum klien dibawa ke RSJ dan aktivitas yang dilakukan dari saat bangun tidur sampai tidur siang Diagnose Keperawatan



:-



N. Kemampuan Penilaian Klien mngatakan bila sampai dirumah, sayaa akan bergaul dengan teman baru yang lebih aik dan akan menjauhi teman-teman yang memakai obatobat terlarang Diagnose Keperawatan



:-



O. Daya Tilik Diri Klien menyadari dengan kesalahan yang telah dia perbuat dimasa lalu dan menyadari dengan keadaannya saat ini Diagnose Keperawatan II.



:-



Analisi Data Tanggal/ Jam 9 Nov 20 11.00 WIB



Data



Diagnose Keperawatan



Ds : - Klien



Resiko Perilaku mengatakan



selalu



mengancam ibunya jika tidak diberi uang dengan ancaman tidak mau pulang - Menurut status klien mengancam dengan membawa perang dan marah-marah Do : Klien banyak beraktivitas, sulit



Kekerasan



untuk diam, terkadang klien terlihat 9 Nov 20



mondar mandir Ds : Klien mengatakan saya merasa



11.00



malu saat pulang nanti karena



WIB



saya



dibawa



kesini



Harga Diri Rendah Situasional



dengan



kondisi tangan diborgol dan kaki diikat.



Saya



merasa



tetangga



selalu berpikir negative Do : Afek klien dangkal/datar, klien hanya



menampakkan



ekspresi



datar dan menjawab pertanyaan 9 Nov 20



secara singkat dan menunduk Ds : Klien mengatakan saat pulang



11.00



kembali bergabung dengan teman-



WIB



teman yang dulu, dan mengulangi perbuataan hal yang sama (miras dan penyalahgunaan obat dextro) Do : Saat ditanya bagaimana caraa klien jika ada masalah, klien menjawab



menghindar/tidak



pulang III. Pohon Masalah



Risiko Perilaku



Efek



Gangguan Konsep Diri : HDR



Core



Koping Individu Tidak Efektif



Koping Individu



IV.



Cause



Diagnosa 1. Resiko Perilaku Kekekrasan 2. Gangguan Konsep Diri : HDR 3. Koping Individu Tidak Efektif



V.



Intervensi Tanggal/



Diagnose



Jam 9 Nov 20



Keperawatan Resiko Perilaku



11.00



Kekerasan



WIB



Rencana Tujuan



Intervensi



dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan a. Membina 1x



interaksi,



diharapkan : a. Klien



hubungan saling percaya



dapat b. Menjelaskan



membina



dan



hubungan saling



klien



percaya



mengontrol



b. Klien



dapat



melatih cara



perilaku



mengidentifikas



kekerasan



i aspek positif



dengan



cara



fisik 1 dan 2 c. Menjelaskan cara mengontrol perilaku dengan 9 Nov 20



Gangguan Konsep



Setelah



cara minum obat dilakukan a. Mengidentifikasi



11.00



Diri : HDR



WIB



interkasi 1x24jam,



kemampuan dan



diharapkan :



aspek



a. Klien



mampu



menilai



positif



yang dimiliki b. Menilai



kemampuan



kemampuan



yang



yang digunakan



dapat



digunakan b. Klien



c. Melatih kegiatan



mampu



sesuai



melatih



kemampuan



kegiatan sesuai



yang dipilih



kemampuan 9 Nov 20



Koping Individu



11.00



Tidak Efektif



WIB



yang dipilih Setelah dilakukan a. Memanjemen 1x



interkasi,



diharapkan : a. Klien



b. Melakukan mampu



menyebutkan kemampuan yang



dapat



memanfaatkan system pendukung dikeluarga



pada



klien peran



dan



system



mampu



yang



konseling



c. Meningkatkan



dilakukan b. Klien



lingkungan



ada



dukungan untuk klien