5 0 392 KB
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS POST PARTUM
Nama : Helviani Sambo Karaeng
Tanggal Pengkajian
: 26 Oktober 2021
Nim
Ruangan/RS
: RPI/RS SMC
: P2003014
DATA UMUM KLIEN 1. Inisial Klien
: Ny. N
Inisial Suami
: Tn. I
2. Usia
: 27 tahun
Usia
: 30 tahun
3. Status Perkawinan
: Menikah
Status Perkawinan
: Menikah
4. Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
5. Pendidikan Terakhir : SMA
Pendidikan Terakhir : SMA
Riwayat kehamilan dan Persalinan yang lalu No
Tahun
Tipe
Penolong
Persalinan 1
26/10/2021
Normal
Bidan
Jenis
BB
Keadaan Bayi
Masalah
Kelamin
Lahir
Waktu Lahir
Kehamilan
Perempuan
2,900 gr
RS
Baik, langsung
Tidak ada
menangis, A/S :
masalah
9/10
Pengalaman menyusui : tidak ada
berapa lama : tidak ada
Riwayat kehamilan saat ini (berupa narasi) 1. Berapa kali periksa hamil : 6 kali pemeriksaan Trimester 1 : pasien melakukan pemeriksaan 2 kali di bidan pada saat usia kehamilan 4 minggu dan 7 minggu saat memiliki keluhan mual muntah dan pusing Trimester II : pasien melakukan pemeriksaan 1 kali pada usia kehamilan 18 minggu saat memiliki keluhan nyeri perut dan nyeri pinggang Trimester III : pasien melakukan pemeriksaan 3 kali pada usia kehamilan 31 minggu, 35 minggu dan 38 minggu saat memiliki keluhan nyeri perut 2. Masalah kehamilan : tidak ada
Riwayat Persalinan 1. Jenis Persalinan
: spontan (letkep)
Tgl/Jam : 26/10/2021 (10.00)
2. Jenis Kelamin Bayi
: Perempuan, BB/PB : 2900 gr/48 cm, A/S : 9/10
3. Perdarahan
: ± 350 cc
4. Masalah dalam persalinan
: tidak ada
Riwayat Ginekologi 1. Masalah Ginekologi : tidak ada masalah 2. Riwayat KB : pasien mengatakan setelah melahirkan anak pertama ini ingin menggunakan KB untuk menjarakkan kelahiran anak namun pasien masih bingung kontrasepsi apa yang sebaiknya digunakan.
DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI Status Obstretik : P1A0
Jika tidak alasan : tidak ada
Keadaan Umum : Baik
Bayi Rawat Gabung : Ya
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 50 Kg/ 149 cm
Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg, Nadi 100x/menit, Suhu 36,90C, RR 22x/menit
Kepala Leher
Kepala : bentuk kepala simetris, rambut bersih, hitam dan bergelombang, tidak ada lesi, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak terdapat ikterik, tidak ada nyeri tekan, kantong mata terlihat kehitaman dan tidak menggunakan kacamata
Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman baik dan tidak ada nyeri tekan
Mulut : bibir merah muda, mukosa oral lembab tidak ada sariawan, mulut dan gigi bersih
Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Masalah khusus : tidak ada
Dada
Jantung : terdengar suara S1-S2 (Lup-Dup) dan tidak ada suara jantung tambahan
Paru : bentuk dada simetris suara napas vesikuler, vocal fremitus teraba getar sama kanan dan kiri, tidak ada suara tambahan
Payudara : bentuk payudara simetris, tidak ada pembengkakan pada mamae, aerola hiperpigmentasi (menghitam),tidak teraba adanya massa, putting menonjol
Pengeluaran ASI : ASI keluar menetes dan bewarna kuning pekat, Mulut bayi tampak melekat pada payudara ibu saat menyusui, Posisi bayi kurang tepat, Putting tidak lecet, Bayi tidak rewel dan menangis setelah menyusui
Masalah khusus : tidak ada
Abdomen :
Involusi uterus Fundus uterus : teraba (33 cm)
Kontraksi : baik
Kandung kemih : tidak membesar
Fungsi pemcernaan : peristaltic usus 10x/menit
Masalah khusus : tidak ada
Perineum dan Genital
Vagina : terdapat ada edema, tidak ada memar
Perineum : terdapat luka jahitan, luka grade 2 Tanda REEDA R : kemerahan = Ya E : bengkak = tidak E : ekimosis = tidak ada D : discharge = tidak ada A : approximate = baik
Posisi: di atas simfisis
Kebersihan Lochea : jenis lochea rubra Jumlah : 2 kali ganti pembalut Jenis/warna : merah Konsistensi : encer Bau : tidak sedap Masalah khusus : tidak ada
Ekstremitas :
Ekstremitas atas : tidak ada
Ekstremitas bawah : tidak ada
Varises : tidak ada
Tanda Homan : +/-
Masalah khusus : tidak ada
Eliminasi :
BAK : Kebiasaan BAK
: 6-7x/hari, bewarna kekuningan jernih, berbau khas
BAK saat ini
: ada nyeri karena luka di perineum
BAB : Kebiasaan BAB
: 1 kali per hari, konsistensi lembek, tidak ada darah atau lendir
BAB saat ini
: tidak ada konstipasi
Masalah khusus
: tidak ada
Istirahat dan kenyamanan
Pola tidur : saat ini pasien mengeluh nyeri setelah melahirkan sehingga belum bisa tidur dari siang sampai sore
Keluhan ketidaknyamanan : pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 5 (0-10), tampak meringis, tampak berbaring dan merubah posisi secara berhati-hati
Mobilisasi dan latihan :
Tingkat mobilisasi : pasien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur, ADL di bantu sebagian oleh suami
Latihan/senam : tidak ada
Masalah khsus : nyeri akut
Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi : nafsu makan baik, porsi makan habis, frekuensi 3-4 kali per hari
Asupan cairan : cukup, minum 7-8 gelas/hari
Masalah khusus : tidak ada masalah
Keadaan mental
Adaptasi psikologis : pasien mengatakan sudah siap menjadi seorang ibu yang akan merawat anaknya dengan baik dan berharap anaknya selalu dalam keadaan sehat
Penerimaan terhadap bayi : pasien mengatakan sangat senang atas kelahiran anak pertamanya
Masalah khusus : tidak ada masalah
Kemampuan menyusui : kuat Obat-obatan : asam mefenamat Keadaan umum ibu : pasien tampak baik, tanda, TD 110/70 mmHg, nadi 100x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36,90C Jenis Persalinan : normal Kala I : jam (kontraksi):
Proses Persalinan : spontan kali tiap menit
Indikasi : tidak ada Kala II :
kali tiap
menit
Komplikasi persalinan :
Ibu : tidak ada
Janin : tidak ada
Lamanya ketuban pecah : 1-2 menit
Kondisi Ketuban : bewarna sedikit kuning
KEADAAN BAYI SAAT LAHIR Lahir tanggal : 26 Oktober 2021
Jam : 10:00
Jenis kelamin : P
Kelahiran : Tunggal NILAI APGAR Tanda
Nilai 0
Jumlah
1
2
Denyut jantung
Tidak ada
< 100
› 100
Usaha nafas
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Tonus otot
Lumpuh
Iritabilitas reflek
Tidak beraksi
Warna
Biru/pucat
Keterangan :
Ekstremitas fleksi sedikit Gerakan sedikit
Tubuh kemerahan tangan dan kaki biru
penilaian menit ke-1,
penilaian di menit ke-5
Tindakan resusitasi : tidak ada Plasenta : berat 500 gr Hasil pemeriksaan penunjang : tidak ada
Tali pusat : Panjang 47 cm
Gerakan aktif
Reaksi melawan
Kemerahan
9/10
RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN No 1
Data Fokus DS :
Masalah
Etiologi
Nyeri akut (D.0077)
Agen pencedera fisik
Kesiapan peningkatan
Kondisi klinis terkait
pengetahuan (D.0113)
(perilaku upaya
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas jahitan, lokasi perineum, nyeri seperti tersayat, nyeri terus menerus dan akan bertambah jika merubah posisi, skala nyeri 5 (0-10)
DO : -
Perineum kemerahan
-
Luka grade 2
-
Tampak meringis
-
Tampak berbaring ditempat tidur dan berhati-hati saat merubah posisi
2
-
Nadi : 100x/menit
-
RR : 22x/menit
DS : Pasien
mengatakan
setelah
melahirkan anak pertama ini akan menggunakan KB untuk menjarakkan kelahiran anak namun pasien masih bingung kontarsepsi yang sebaiknya digunakan DO : -
Pasien tampak bingung
-
Pasien
bertanya
tentang
penggunaan kontrasepsi -
Pasien tampak antusias menerima informasi
-
Pasien kooperatif
peningkatan kesehatan)
3
DS : Pasien mengatakan tidak ada masalah saat menyusui dan ASI lancer DO : -
Mulut bayi tampak melekat pada payudara ibu saat menyusui
-
ASI tampak menetes
-
Posisi bayi kurang tepat
-
Putting menonjol dan tidak lecet
-
Bayi tidak rewel dan menangis setelah menyusui
Menyusui efektif (D.0028)
Putting menonjol
INTERVENSI KEPERAWATAN No 1
Diagnosa NyeriAkut (D.0077)
SLKI
SIKI
Tingkat Nyeri (L.08066)
Manajemen Nyeri (I. 08238)
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
yang berkaitan dengan kerusakan
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
jaringan aktual atau fungsional, dengan
kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
onset mendadak atau lambat dan
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
berintensitas ringan hingga berat dan
hingga berat dan konstan.
konstan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam tingkat nyeri Menurun dengan kriteria hasil :
Observasi 1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun
1.2 Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun
1.3 Identifikasi respon nyeri non verbal
3. Sikap protektif menurun
1.4 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
4. Gelisah menurun
nyeri
5. Kesulitan tidur menurun
1.5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Frekuensi nadi membaik
1.6 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 1.7 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 1.8 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 1.9 Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik 1.10 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 1.11 Fasilitasi istirahat dan tidur 1.12 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1.13 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 1.14 Jelaskan strategi meredakan nyeri 1.15 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 1.16 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 1.17 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1.18 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Terapi Akupresur (I.06209) Definisi : menggunakan teknik penekanan pada titik tertentu untuk mengurangi nyeri, meningkatkan relaksasi,
mencegah atau mengurangi mual Obsrvasi 1.1 Periksa kontraindikasi (mis. Kontusio, jaringan parut, infeksi, penyakit jantung dan anak kecil) 1.2 Periksa tingkat kenyamanan psikologis dengan sentuhan 1.3 Periksa tempat yang sensitif untuk dilakukan penekanan dengan jari 1.4 Identifikasi hasil yang ingin dicapai Terapeutik 1.5 Tekan titik akupuntur, sesuai dengan hasil yang dicapai 1.6 Perhatikan isyarat verbal atau non verbal untuk menentukan lokasi yang diinginkan 1.7 Rangsang titik akupresur dengan jari atau ibu jari dengan kekuatan tekanan yang memadai 1.8 Tekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi mual 1.9 Tekan bagian otot yang tegang hinga rileks atau nyeri menurun, sekitar 15-20 detik 1.10 Lakukan penekanan pada kedua ekstremitas 1.11 Lakukan akupresur setiap hari dalam satu pekan pertama untukmengatasi nyeri
1.12 Telaah refrensi untuk menyesuaikan terapi dengan etiologi, lokasi, dan gejala, jika perlu Edukasi 1.13 Anjurkan untuk rileks 1.14 Ajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri Kolaborasi 1.15 Kolaborasi dengan terapis yang tersetrifikasi 2
Kesiapan Peningkatan
Tingkat Pengetahuan (L.12111)
Edukasi Keluarga Berencana ( I.12381 )
Pengetahuan (D.0113)
Definisi : kecukupan informasi kognitif yang
Definisi : Memberikan informasi dan memfasilitas ibu dan
berkaitan dengan topik tertentu Setelah dilakukan intervensi diharapkan tingkat
pasangan dalam penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran.
pengetahuan Membaik dengan kriteria hasil :
Observasi :
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat
2.1 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
2.2 Identifikasi pengetahuan tentang alat kontrasepsi.
suatu topik meningkat 3. Kemampuan menggambarkan pengalaman
Terapeutik 2.3 Sediakan materi dan media pendidikan
sebelumnya yang sesuai dengan topik
2.4 Jadwalakan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
meningkat
2.5 Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat 2.6 Lakukan penapisan pada ibu dan pasangan untuk 5. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
pengguna alat kontrasepsi
menurun 6. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
2.7 Lakukan pemeriksaan fisik 2.8 Fasilitas ibu dan pasangan dalam mengambil keputusan menggunakan alat kontrasepsi 2.9 Diskusikan pertimbangan agama, budaya, perkembangan, sosial ekonomi terhadap pemilihan alat kontrasepsi Edukasi 2.10 Jelaskan tentang system reproduksi 2.11 Jelaskan metode-metode alat kontrasepsi 2.12 Jelaskan aktivitas seksualitasi setelah mengikuti program KB
3
Menyusui Efektif (D.0028)
Status menyusui (L.03029)
Promosi Laktasi (I.03138)
Definisi: Kemampuan memberikan ASI secara
Definisi : meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan lanjutkan
langsung dar payudara kepada bayi dan anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
sampai 2 tahun Observasi
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam
3.1 Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi
diharapkan status menyusui membaik. Dengan
Terapeutik
kriteria hasil :
3.2 Damping ibu selama kegiatan menyusui berlangsung
1. Perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat
Edukasi
2. Kemampuan memposisikan bayi dengan benar
3.3 Jelaskan pentingnya menyusui sampai 2 tahun
meningkat 3. Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam meningkat
3.4 Anjurkan menyusui minimal 3-4 kali 3.5 Edukasi tentang manfaat dan posisi menyusui pada masa
4. Berat badan bayi meningkat
post partum
5. Tetesan/pancaran ASI meningkat
3.6 Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah ASI
6. Suplai ASI adekuat meningkat
3.7 Anjurkan kepada ibu untuk memberikan nutrisi kepada
7. Kepercayaan diri ibu meningkat
bayi hanya dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dan
8. Bayi tidur setelah menyusui meningkat
dilanjutkan sampai 2 tahun.
9. Payudara ibu kosong setelah menyusui meningkat. 10. Lecet pada puting menurun
3.8 Anjurkan ibu memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/tanggal
No dx
Jam
Selasa
1
14.00
26/10/2021
1.1
Implementasi Manajemen Nyeri
Evaluasi
Paraf
S : pasien mengatakan nyeri berkurang, nyeri
Helviani
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
hilang timbul, nyeri seperti teriris, bertambah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
jika merubah posisi secara tiba-tiba
nyeri EP : nyeri jalan lahir, nyeri luka jahitan
O
:
keadaan
1.2
sedang,
kesadaran
seperti tersayat, nyeri terus
komposmentis, wajah sedikit rileks, nadi
menerus dan bertambah jika
kuat dan teratur, akral hangat, skala nyeri 3
merubah posisi, wajah meringis.
(0-10), pasien dapat tidur selama 1 jam tanpa terganggu,
14.01
umum
keluarga
tampak
mengerti
Mengidentifikasi skala nyeri
langkah-langkah akupresur, pasien dapat
EP : skala nyeri 5 (0-10)
melakukan teknik napas dalam dengan bimbingan perawat. TD 110/72 mmHg, nadi
14.02 1.3
Mengidentifikasi respon nyeri non
98x/menit, RR 21x/menit, suhu 36,70C
verbal EP : wajah meringis, berhati-hati saat merubah posisi
A : masalah teratasi sebagian 1. Keluhan nyeri cukup menurun 2. Meringis cukup menurun
14.03 1.4
Mengidentifikasi faktor yang
3. Sikap protektif cukup menurun
memperberat dan memperingan nyeri
4. Gelisah cukup menurun
EP : nyeri bertambah jika berubah posisi
5. Kesulitan tidur sedang
dan BAK, nyeri berkurang saat
6. Frekuensi nasi cukup membaik
berbaring P : intervensi di lanjutkan (Manajemen nyeri 1.1, 14.04 1.5
Mengidentifikasi pengetahuan dan
1.2, 1.10, 1.11, 1.18) ( Terapi akupresur 1.8,
keyakinan tentang nyeri
1.9, 1.10, 1.14)
EP : pasien mengatakan nyeri muncul karena adanya luka jahitan setelah melahirkan
14.05
Memberikan teknik nonfarmakologis
1.10
untuk mengurangi rasa EP : memberikan kompres hangat pada area abdomen dan melakukan teknik nafas dalam
14.06
Memfasilitasi istirahat dan tidur
1.11
EP : memberikan suasana yang tenang, suhu ruangan disesuaikan dan
memberikan aromaterapi lavender
14.10
Menjelaskan penyebab, periode, dan
1.13
pemicu nyeri EP : pasien memahami informasi yang disampaikan
14.15
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
1.14
EP : pasien dapat melakukan teknik napas dalam dengan bimbingan perawat
14.20
Menganjurkan memonitor nyeri secara
1.15
mandiri EP : pasien akan memanggil perawat apabila nyeri yang tidak tertahankan muncul
14.30
Mengajarkan teknik nonfarmakologis
1.17
untuk mengurangi rasa nyeri EP : pasien dapat melakukan kompres
hangat secara mandiri pada bagian yang nyeri
15.00
Berkolaborasi pemberian analgetik, jika
1.18
perlu EP : pasien diberikan obat asam mefenamat oral sebagai obat nyerinya
16.00 1.1
Terapi Akupresur Memeriksa kontraindikasi EP : tidak ada kontraindikasi
16.01 1.2
Memeriksa tingkat kenyamanan psikologis dengan sentuhan EP : pasien mengatakan nyaman diberikan sentuhan
16.02 1.3
Memeriksa tempat yang sensitif untuk dilakukan penekanan dengan jari EP : pasien mengatakan penekanan pada
bagian abdomen tidak perlu terlalu dalam karena akan terasa nyeri
16.03 1.4
Mengidentifikasi hasil yang ingin dicapai EP : pasien ingin dapat tidur dan nyeri berkurang sampai hilang
16.04 1.8
Menekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi mual EP : pasien mengatakan merasa lebih nyaman, wajah rileks
1.9
Menekan bagian otot yang tegang hinga rileks atau nyeri menurun, sekitar 15-20 detik EP : wajah rileks, skala nyeri 3 (0-10)
1.10
Melakukan penekanan pada kedua ekstremitas
1.11
Mengajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri EP : keluarga tampak memperhatikan dengan baik prosedur akupresur
2
17.00 2.1
Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, cara
EP : pasien dan keluarga tampak
kerja, efek samping dan manfaatnya pada
antusias menerima informasi
17.01 2.2
S : pasien dan keluarga mengatakan memahami
Mengidentifikasi pengetahuan tentang
masing-masing alat
O : Pasien dan keluarga tampak antusias
alat kontrasepsi
mendengarkan informasi dan sepakat untuk
EP : keluarga masih belum memahami
menggunakan KB IUD, pasien dapat
jenis kontasepsi dan yang aman
menjelaskan kembali informasi yang telah
digunakan bagi ibu yang menyusui
disampaikan, pasien dan suami akan mengikuti anjuran seksualitas yang telah
17.10 2.3
Menyediakan materi dan media
disampaikan.
pendidikan EP : media yang digunakan adalah leaflet
A : masalah teratasi 1. Perilaku sesuai anjuran meningkat
Helviani
17.15 2.4
Menjadwalakan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan EP : penkes diberikan saat pasien selesai makan
2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat 3. Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat
17.20
Memberikan kesempatan untuk bertanya
2.5
EP : saat penkes berlangsung pasien dan keluarga tampak antusias dan memberikan beberapa pertanyaan
4. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat 5. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun 6. Persepsi yang keliru terhadap masalah
17.30 2.6
Melakukan penapisan pada ibu dan
menurun
pasangan untuk pengguna alat kontrasepsi EP : pasien dan suami bersedia menggunakan alat kontrasepsi untuk menjarakkan kelahiran
17.35
Memfasilitas ibu dan pasangan dalam
2.7
mengambil keputusan menggunakan alat kontrasepsi EP : pasien dan suami sepakat untuk
P : Pertahankan intevensi dan dilanjutkan oleh keluarga dirumah
menggunakan alat kontrasepsi IUD yang aman bagi ibu menyusui
17.40
Menjelaskan tentang system reproduksi
2.13
EP : pasien dan keluarga memahmi informasi yang disampaikan
2.14
Menjelaskan metode-metode alat kontrasepsi
2.15
Jelaskan aktivitas seksualitasi setelah mengikuti program KB EP : pasien dan keluarga memahami dan akan mengikuti anjuran yang diberikan
3
18.00 3.1
Mengidentifikasi kebutuhan laktasi bagi
S : Pasien mengatakan memahami pentingnya
ibu dan bayi
pemberian ASI pada bayi sampai usia 2
EP : kebutuhan laktasi pada ibu adalah
tahun
untuk mempercepat pengeluaran lochea dan sebagai kontraksi Rahim sehingga membantu proses
O : Suami tampak mendukung ibu untuk memberikan ASI bagi bayinya, pasien telah
Helviani
pengembalian uterus, mencegah
menyiapkan alat pumping untuk memerah
pembengkakan pada payudara, pada
ASI, ASI tampak keluar dengan lancar dan
bayi adalah untuk nutrisi utama
menetes, posisi saat menyusui sudah tepat,
bagi bayi
putting susu sudah masuk ke mulut bayi dan bayi menghisap dengan kuat.
18.05 3.2
Mendampingi ibu selama kegiatan menyusui berlangsung EP : perawat berada disamping pasien saat menyusui sambil mempraktekkan posisi yang nyaman dan benar saat menyusui
A : Masalah teratasi sebagian 1. Perlekatan bayi pada payudara ibu cukup meningkat 2. Kemampuan memposisikan bayi dengan benar cukup meningkat 3. Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam
18.20 3.3
Menjelaskan pentingnya menyusui
sedang
sampai 2 tahun
4. Berat badan bayi sedang
EP : ibu memahamipentingnya ASI bagi
5. Tetesan/pancaran ASI cukup meningkat
bayinya dan berusaha untuk terus
6. Suplai ASI adekuat cukup meningkat
memberikan ASI sampai usia 2
7. Kepercayaan diri ibu meningkat
tahun
8. Bayi tidur setelah menyusui meningkat 9. Payudara ibu kosong setelah menyusui
18.25 3.4
Menganjurkan menyusui minimal 3-4 kali
meningkat. 10. Lecet pada puting cukup menurun
18.30 3.5
Mengedukasi tentang manfaat dan posisi menyusui pada masa post partum EP : pasien mempraktekkan posisi yang benar
18.35 3.6
Menganjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah ASI EP : ibu telah menyiapkan alat pumping untuk memerah ASI
18.40 3.7
Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun. EP : pasien sedikit memahami informasi yang diberikan
18.45 3.8
Menganjurkan ibu memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan EP : saat ini bayi masih berusia hari dan ibu akan focus untuk pemberian
P : intervensi dilanjutkan (3.2, 3.4, 3.5, 3.6)
ASI saja Rabu 27/10/2021
1
08.00 1.1
Manajemen Nyeri
S : pasien mengatakan nyeri berkurang, nyeri
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
hilang timbul
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
O
:
keadaan
umum
sedang,
kesadaran
EP : nyeri jalan lahir, nyeri luka jahitan
komposmentis, wajah rileks, nadi kuat dan
seperti teriris, nyeri terus menerus
teratur, akral hangat, skala nyeri 2 (0-10),
dan bertambah jika merubah
pasien dapat tidur selama 2 jam tanpa
posisi, wajah meringis.
terganggu,
keluarga
tampak
mengerti
langkah-langkah akupresur, pasien dapat 08.01 1.2
Mengidentifikasi skala nyeri
melakukan teknik napas dalam dengan
EP : skala nyeri 3 (0-10)
bimbingan perawat. TD 110/72 mmHg, nadi 87x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,80C
08.02 1.3
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal EP : wajah meringis, berhati-hati saat merubah posisi
A : masalah teratasi sebagian 1. Keluhan nyeri cukup menurun 2. Meringis menurun 3. Sikap protektif menurun
08.05
Memberikan teknik nonfarmakologis
4. Gelisah cukup menurun
1.10
untuk mengurangi rasa
5. Kesulitan tidur cukup menurun
EP : memberikan kompres hangat pada
6. Frekuensi nasi membaik
Helviani
area abdomen dan melakukan teknik nafas dalam
P : intervensi di lanjutkan (Manajemen nyeri 1.1, 1.2, 1.10, 1.11, 1.18) ( Terapi akupresur 1.8, 1.9, 1.10, 1.14)
08.10
Memfasilitasi istirahat dan tidur
1.11
EP : memberikan suasana yang tenang, suhu ruangan disesuaikan dan memberikan aromaterapi lavender
10.00
Berkolaborasi pemberian analgetik, jika
1.18
perlu EP : pasien diberikan obat asam mefenamat oral sebagai obat nyerinya
10.05 1.8
Terapi akupresur Menekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi mual EP : pasien mengatakan merasa lebih nyaman, wajah rileks
10.10
Menekan bagian otot yang tegang hinga
1.9
rileks atau nyeri menurun, sekitar 15-20 detik EP : wajah rileks, skala nyeri 2 (0-10)
1.10
Melakukan penekanan pada kedua ekstremitas
1.11
Mengajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri EP : keluarga tampak memperhatikan dengan baik prosedur akupresur
3
10.00 3.2
Mendampingi ibu selama kegiatan
S : Pasien mengatakan memahami pentingnya
menyusui berlangsung
pemberian ASI pada bayi sampai usia 2
EP : perawat berada disamping pasien
tahun
saat menyusui sambil mempraktekkan posisi yang nyaman dan benar saat menyusui
O : Suami tampak mendukung ibu untuk memberikan ASI bagi bayinya, pasien telah menyiapkan alat pumping untuk memerah
10.05
Menganjurkan menyusui minimal 3-4
ASI, ASI tampak keluar dengan lancar dan
Helviani
3.4
kali
menetes, posisi saat menyusui sudah tepat,
Mengedukasi tentang manfaat dan posisi
putting susu sudah masuk ke mulut bayi dan
menyusui pada masa post partum
bayi menghisap dengan kuat.
EP : pasien mempraktekkan posisi yang benar
A : Masalah teratasi sebagian 1. Perlekatan bayi pada payudara ibu cukup
10.10 3.5
Menganjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah ASI EP : ibu telah menyiapkan alat pumping untuk memerah ASI
meningkat 2. Kemampuan memposisikan bayi dengan benar meningkat 3. Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam cukup meningkat
10.15 3.6
Menganjurkan kepada ibu untuk
4. Berat badan bayi sedang
memberikan nutrisi kepada bayi hanya
5. Tetesan/pancaran ASI cukup meningkat
dengan ASI eksklusif selama 6 bulan
6. Suplai ASI adekuat cukup meningkat
dan dilanjutkan sampai 2 tahun.
7. Kepercayaan diri ibu meningkat
EP : pasien sedikit memahami informasi
8. Bayi tidur setelah menyusui meningkat
yang diberikan
9. Payudara ibu kosong setelah menyusui meningkat. 10. Lecet pada puting menurun
P : intervensi dilanjutkan (3.2, 3.4, 3.5, 3.6)
Kamis 28/10/2021
1
08.00 1.1
Manajemen Nyeri
S : pasien mengatakan nyeri berkurang
Helviani
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
O
:
keadaan
umum
sedang,
kesadaran
nyeri
komposmentis, wajah rileks, nadi kuat dan
EP : nyeri berkurang, nyeri hilang
teratur, akral hangat, skala nyeri 1 (0-10),
timbul, pasien sudah dapat berjalan
pasien dapat tidur selama 2 jam tanpa
di lingkungan kamar.
terganggu, keluarga dapat mempraktekkan terapi akupresur secara mandiri, pasien dapat
08.01 1.2
Mengidentifikasi skala nyeri
melakukan teknik napas dalam dengan
EP : skala nyeri 2 (0-10)
bimbingan perawat. TD 120/82 mmHg, nadi 89x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,60C
08.03 1.3
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal EP : wajah rileks, pasien dapat beraktivitas ringan
A : masalah teratasi 1. Keluhan nyeri menurun 2. Meringis menurun 3. Sikap protektif menurun
08.10
Memberikan teknik nonfarmakologis
4. Gelisah menurun
1.10
untuk mengurangi rasa
5. Kesulitan tidur menurun
EP : memberikan kompres hangat pada
6. Frekuensi nasi membaik
area abdomen dan melakukan teknik nafas dalam
P : pertahankan intervensi dan di lanjutkan di rumah
08.15
Memfasilitasi istirahat dan tidur
1.11
EP : memberikan suasana yang tenang, suhu ruangan disesuaikan dan memberikan aromaterapi lavender
08.20
Berkolaborasi pemberian analgetik, jika
1.18
perlu EP : pasien diberikan obat asam mefenamat oral sebagai obat nyerinya
09.00 1.8
Terapi akupresur Menekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi mual EP : pasien mengatakan merasa lebih nyaman, wajah rileks
09.05
Menekan bagian otot yang tegang hinga
1.9
rileks atau nyeri menurun, sekitar 15-20 detik EP : wajah rileks, skala nyeri 1 (0-10)
09.10
Melakukan penekanan pada kedua
1.10
ekstremitas
09.15
Mengajarkan keluarga atau orang
1.11
terdekat melakukan akupresur secara mandiri EP : keluarga dapat mempraktekkan secara mandiri
3
10.00 3.2
Mendampingi ibu selama kegiatan
S : Pasien mengatakan memahami pentingnya
menyusui berlangsung
pemberian ASI pada bayi sampai usia 2
EP : perawat berada disamping pasien
tahun
saat menyusui sambil mempraktekkan posisi yang nyaman dan benar saat menyusui
O : Suami tampak mendukung ibu untuk memberikan ASI bagi bayinya, pasien dapat melakukan pumping secara mandiri, ASI
10.05 3.4
Menganjurkan menyusui minimal 3-4
tampak keluar dengan lancar dan menetes,
kali
posisi saat menyusui sudah tepat, putting
Mengedukasi tentang manfaat dan posisi
susu sudah masuk ke mulut bayi dan bayi
menyusui pada masa post partum
menghisap dengan kuat.
EP : pasien mempraktekkan posisi yang
Helviani
benar
A : Masalah teratasi sebagian 1. Perlekatan bayi pada payudara ibu
10.10 3.5
Menganjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah ASI EP : ibu dapat melakukan pumping secara mandiri
meningkat 2. Kemampuan memposisikan bayi dengan benar meningkat 3. Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam meningkat
10.15 3.6
Menganjurkan kepada ibu untuk
4. Berat badan bayi cukup meningkat
memberikan nutrisi kepada bayi hanya
5. Tetesan/pancaran ASI meningkat
dengan ASI eksklusif selama 6 bulan
6. Suplai ASI adekuat meningkat
dan dilanjutkan sampai 2 tahun.
7. Kepercayaan diri ibu meningkat
EP : pasien sedikit memahami informasi
8. Bayi tidur setelah menyusui meningkat
yang diberikan
9. Payudara ibu kosong setelah menyusui meningkat. 10. Lecet pada puting menurun
P : Pertahankan intervensi dan dilanjutkan dirumah