11 0 344 KB
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.A DENGAN DIAGNOSA PERILAKU KEKERASAN DI RUANG TRANSIT WANITA RSJ SAMBANG LIHUM
DISUSUN OLEH: NAMA
: ..............................................
NIM
: ..............................................
KELAS
: ..............................................
YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA TAHUN AKADEMIK 2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. A DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Ruangan rawat
: Transit wanita
Tanggal MRS
: 21 Juli 2016
Tanggal pengkajian
: 21 Agustus 2019
No.RM
: 02 13 XX
PENGKAJIAN KEPERAWATAN I. IDENTITAS PASIEN Initial
: Ny.A
Umur
: 36 tahun
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Suku/bangsa
: Banjar
Status perkawinan
: Sudah Menikah
Informan
: Pasien & Rekam Medik
Alamat
: Pelaihari, Tanah Laut
II. ALASAN MASUK Pada tanggal 21 juli 2016 pasien diantar oleh keluarga dan Dinas Sosial ke RSJ Sambang Lihum dengan alasan sejak kurang lebih 2 bulan terakhir pasien sering keluyuran di jalan dan sering mengamuk. Pasien pernah berkelahi dengan orang dan pasien bicara ngawur saat ditanya Dinas Sosial. Masalah keperawatan :Perilaku Kekerasan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini mudah tersinggung dengan perkataaan orang lain, cepat emosi dan sering marah-marah, selalu kesal dengan perawat dan pasien lain. Pasien juga sering mengatakan muyak , emosi pasien labil, intonasi saat bicara keras, raut wajah tampak tegang. Pasien terlihat berkelahi dan memukul teman diruangan nya dengan alasan pasien lain merasa kesal karena pasien sering ngomel-ngomel terus sehingga membuat pasien lain marah. Pasien juga terlihat sering mencubit temannya, karena merasa kesal, dan hendak menampar perawat ketika disuruh senam. MK:Perilaku Kekerasan
III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, pernah dirawat di RSJ Sambang Lihum pada tahun 2014 dan boleh pulang pada tahun 2015, kembali masuk Sambang Lihum karena putus obat. 2. Pengobatan sebelumnya Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien tidak mau meminum obatnya sehingga pasien kembali masuk RSJ Sambang Lihum pada tanggal 21 Juli 2016. 3. Riwayat Trauma / kekerasan a. Aniaya Fisik Pasien tidak pernah mengalami trauma sejenis aniaya fisik. b. Aniaya Seksual Pasien tidak pernah mengalami trauma sejenis aniaya seksual. c. Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pasien pernah mengalami trauma sejenis kekerasan dalam rumah tangga pada usia 33 tahun sebagai korban oleh suaminya. d. Tindakan Kriminal Pasien tidak pernah mengalami trauma sejenis tindakan kriminal.
Masalah keperawatan : Regimen terapi tidak efektif, koping individu tidak efektif, resiko perilaku kekerasan.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Pasien mengatakan sering dimarahi dan dipukuli suaminya dan kedua anak pasien telah dibawa pergi oleh suaminya. Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
IV. PEMERIKSAAN FISIK 1. Tanda Vital
:
Tekanan darah
: 110/90 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 36,5ºC
RR
: 22x/menit
2. Ukur
: TB 148 cm, BB 49 kg.
3. Keluhan fisik Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik dan mengatakan dirinya baik-baik saja Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram :
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Laki- laki meninggal dunia : Permpuan meninggal dunia : Pasien Ny. A Jelaskan : Pasien mengatakan dia merupakan anak kelima dari 5 bersaudara, dahulu pasien serumah dengan mertua, suami, dan kedua anaknya. Tapi sekarang pasien berpisah dari anaknya karena dibawa pergi oleh suaminya.Tipe keluarga extended family, komunikasi dalam keluarga baik,pengambil keputusan dirumah adalah mertua laki-laki dan suami. Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
2. Konsep diri a. Gambaran diri Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa kurang cantik dan pasien mengatakan ingin membeli baju dan emas agar terlihat lebih cantik dan agar suami terpesona lagi.
b. Identitas Pasien mengetahui bahwa namanya Ny. A alamatnya di Tanah Laut dan pasien mengetahui dan menyukai bahwa pasien berjenis kelamin perempuan. c. Peran Pasien mengatakan perannya dirumah sebagai istri dan ibu dengan 2 anak. d.Ideal diri Pasien mengatakan sangat berharap sembuh dan merasa sangat ingin cepat pulang untuk menemui suami dan kedua anaknya. e. Harga diri Pasien merasa tidak percaya diri saat bertemu dengan orang lain karena merasa dirinya tidak cantik. Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial : a. Orang yang berarti Pasien mengatakan orang yang berarti adalah suami dan kedua anaknya, b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat Pasien mengatakan semenjak di Sambang Lihum pasien setiap pagi hari melaksanakan senam pagi dan pada hari selasa dan jumat pasien mengikuti kegiatan pengajian di ruang rehabilitasi. Namun pasien paling lama mengikuti kegiatan hanya 10 menit saja. c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Pasien terkadang labil, mood sering berubah-ubah, dan saat berbicara dengan orang lain tidak bisa dengan durasi yang lama hanya bisa sekitar 10-15 menit dengan mata melotot. Pasien juga tidak bisa memulai pembicaraan. Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan.
4. Spiritual : a. Nilai dan Keyakinan Pasien mengatakan beragama islam dan meyakini bahwa penyakit yang dideritanya adalah takdir dari Allah SWT. b. Kegiatan Ibadah Pasien mengatakan tidak bisa shalat tetapi pasien selalu berdoa. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan : Penampilan pasien setiap hari selalu rapi dan sesuai saat menggunakan pakaian, rambut pasien tertata rapi dan bagian wajah serta kuku pasien juga terlihat bersih, setiap pagi pasien selalu berdandan.Pasien melakukan aktifitasnya secara mandiri. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 2. Pembicaraan : Saat pembicaraan berlangsung intonasi bicara keras, sering mengatakan muyak dan saat disuruh raut muka tampak marah dan tegang. Pasien juga tidak bisa memulai pembicaraan. Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan 3. Aktivitas motorik : Pasien terlihat sering mondar-mandir keluar masuk ruangan perawatan, mengikuti kegiatan yang dilaksanakan namun hanya dengan durasi paling lama 10 menit, kemudian meninggalkan kegiatan. Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Alam perasaan : Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan dirinya kesal dan tampak terlihat mood nya sering berubah- ubah lebih banyak terlihat tampak kesal. Masalah keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan 5. Afek : Pasien tampak labil, mood pasien sering berubah-ubah, muka pasien sering tampak tegang dan bermusuhan. Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan. 6. Interaksi selama wawancara : Ketika berbicara pasien sering meninggalkan perawat, kontak mata terkadang melotot terkadang menunduk, pasien kurang kooperatif. Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan 7. Persepsi : Pasien tidak ada halusinasi pendengaran, penglihatan, peraabaan, pengecapan dan penciuman Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 8. Proses fikir Proses fikir pasien adalah tangensial. Saat ditanya menjawabnya berputar-putar namun sampai ketujuan pembicaraan. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 9. Isi fikir : Saat dilakukan pengkajian pasien tidak ada obsesi, fobia, hipokondria, depersonalisasi, ide yang terkait, pikiran magis dan waham. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat Kesadaran : Pasien mengenal waktu pagi,siang, malam, pasien tahu bahwa dia sedang berada di RSJ sambang lihum dan mengenal perawat mau pun temannya. Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan. 11. Memori - Jangka panjang Pasien mampu mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu yaitu kejadian saat pasien dibawa ke Sambang Lihum. - Jangka pendek Pasien mampu mengingat kejadian satu bulan yang lalu yaitu pada satu bulan yang lalu mulai ada mahasiswa yang datang praktek keruangan. - Saat ini Pasien mengingat telah makan buah dan minum susu tadi pagi. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan. 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Tingkat konsentrasi dan berhitung bagus, dibuktikan pada saat disuruh berhitung dari 120 pasien mampu melakukan dengan baik dan benar. Pasien juga mampu menghitung bilangan sederhana seperti 5+10=15, 10-5=5, dan 5x5=25. Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 13. Kemampuan penilaian Pasien mampu mengambil keputusan sederhana, misalnya mandi dulu baru berdandan, cuci tangan dulu sebelum makan. Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 14. Daya tilik diri : Pasien menyadari sedang berada di RSJ Sambang Lihum bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa dan perlu pengobatan. Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Kemampuan pasien memenuhi / menyediakan kebutuhan Pasien mampu menyediakan kebutuhannya seperti makan, minum dan mandi 2. Kehidupan sehari-hari -Perawatan diri Pasien mengatakan bisa mandi sendiri. Pasien biasa mandi 2-3x dalam sehari, gigi, keramas, memakai sabun untuk mandi, kuku pendek dan penampilan rapi. -Nutrisi Pasien makan 3x sehari secara mandiri pada pagi, siang, dan malam dengan menghabiskan 1 porsi. -Tidur Pasien tidak ada ganguan tidur, pasien tidur 1-2 jam setelah makan siang dan tidur malam dari jam 22.00 sampai dengan 05.00. 3. Kemampuan pasien Pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri. 4. Pasien memiliki system pendukung Sistem pendukung pasien perawat VIII. MEKANISME KOPING 1. Adaptif o Bicara dengan orang lain Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain. o Mampu menyelesaikan masalah Pasien tidak dapat menyelesaikan masalah. o Teknik relaksasi Pasien mampu melakukan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas dalam. o Aktifitas konstruktif Pasien mengikuti senam setiap pagi dan mengikuti pengajian di ruang rehabilitasi pada hari selasa dan jumat setelah senam. o Olah raga Pasien melakukan senam pagi setiap hari. 2. Maladaptif Minum alkohol / Narkoba Pasien mengatakan tidak pernah minum alkohol /narkoba.
Reaksi lambat/berlebihan Pasien lambat menjawab saat ditanya. Bekerja berlebihan Pasien tidak bekerja berlebihan.
Menghindar Pasien menghindar ketika ditanya saat mood nya buruk.
Mencederai diri Pasien tidak pernah mencederai dirinya
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN o Masalah dengan dukungan kelompok Pasien tidak memiliki masalah dalam perkumpulan dengan kelompok pada saat berasa di RSJ Sambang Lihum. o Masalah berhubungan dengan lingkungan Tidak ada masalah dalam lingkungan o Masalah dengan pendidikan Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya SMP. o Masalah dengan pekerjaan Pasien mengatakan dirinya tidak bekerja. o Masalah dengan perumahan Pasien mengatakan tidak ada masalahdengan perumahan o Masalah dengan ekonomi Pasien sering marah-marah saat tidak punya uang karena kebutuhan ekonominya tidak terpenuhi. o Masalah dengan pelayanan kesehatan Pasien mengatakan pelayanan kesehatan yang diberikan baik. Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
XI. ASPEK MEDIK Diagnosis Medis
: F.20.3 (Skizofrenia tak terinci), merupakan sejenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk digolongkaan pada tipe skizofrenia tertentu. Pasien dengan skizofrenia tak terinci merupakan gangguan jiwa yang memenuhi kriteria skizofrenia tetapi tidak memenuhi kriteria untuk memenuhi kriteria residual atau depresi pasca skizofrenia.
Terapi Medik
:
Nama obat Risperidone 2 gr
Kegunaan
Efek samping
Untuk menangani gangguan
-
Insomnia
mental seperti skizofrenia
-
Gelisah
atau gangguan bipolar selain
-
Sakit kepala
itu juga untuk menangani
-
Pusing
gangguan tingkah laku
-
Inkomtinensia urine
-
Mual
-
Muntah
-
Maag
-
Nafsu makan meningkat
Haloperidol 5gr
Mengembangkan
-
keseimbangan zat kimia
Gangguan siklus menstruasi
alami dalam otak,sehingga
-
Sulit tidur
dapat menimblkan rasa
-
Sakit kepala
tenang, meredakan
-
Keinginan untuk terus
kegelisahan serta mengurangi
bergerak
perilaku agresif dan keinginan untuk menyakiti orang Trihexyphenidyl 2 gr
Untuk mengatasi gejala
-
Konstipasi
ekstrapiramidal antara lain
-
Pusing
tremor, tubuh kaku,gerakan
-
Sulit buang air
tidak normal dan tidak
-
Mulut kering
terkendali baik pada wajah
-
Pandangan buram
maupun anggota tubuh
-
Mual
Membantu untuk membaiki
-
Gelisah
suasana hati (mood) dan
-
Penglihatan kabur
meringankan kecemasan
-
Linglung
sehingga dapat meningkatkan
-
Anorexia
energi
-
Kebotakan
-
Aritmia
lainnya Amitrptyline
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Perilaku kekerasan 2. Harga diri rendah 3. Regimen terapi tidak efektif 4. Koping Individu tidak efektif
XIII. POHON MASALAH Perilaku kekerasan
Harga diri rendah
Regimen terapi tidak efektif
Koping individu tidak efektif Mengetahui Pembimbing/ CI,
Mahasiswa,
(……………………………)
(……………………………)
NIP.
NIP.
XIV. ANALISIS DATA
NO.
DATA
MASALAH/ DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1.
Data Subjektif
Perilaku kekerasaan
- Pasien mengatakan mudah tersinggung dengan perkataan orang lain, cepat emosi, selalu ingin marahmarah dan terkadang kesal dengan perawat dan pasien lain.
Data Objektif - Pasien sering terdengar mengucapkan kata muyak - Emosi pasien tampak labil - Raut wajah tampak tegang - Terlihat hendak menampar perawat - Terlihat memukul dan mencubit temannya.
2.
Data Subjektif - Pasien mengatakan malu dan tidak percaya diri saat bertemu dengan orang lain. - Pasien merasa dirinya tidak cantik.
Data Objektif
Harga diri rendah
- Saat diajak berbicara sering menunduk - Pasien tidak bisa memulai pembicaraan.
3.
Data Subjektif
Regimen terapi tidak efektif
- Pasien mengatakan telah dirawat di RSJ Sambang Lihum pada tahun 2014 dan kembali masuk Sambang Lihum karena putus obat. - Pasien mengatakan tidak mau minum obat karena bosan. Data Objektif - Dari dat rekam medik pasien kembali masuk RSJ Sambang Lihum pada tanggal 21 Juli 2016 - Perilaku kekerasan masih tampak terlihat
4..
Data Subjektif - Pasien mengatakan pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga pada umur 33 tahun. - Pasien mengatakan sering dimarahi dan dipukuli suaminya.
Data Objektif - Pasien tampak trauma dan sering melakukan perilaku kekerasan seperti suaminya.
Koping individu tidak efektif
XV DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Perilaku Kekerasan
XVI RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1’
Perilaku Kekerasan
TUJUAN TUM
TUK
Pasien
TUK 1
tidak
Pasien dapat
melakukan
membina
tindakan
hubungan
kekerasan
saling percaya
EVALUASI KRITERIA
STANDAR a.
b.
c.
Pasien mau menyebut nama
d.
Pasien mau tersenyum
e.
maupun lingkungan
Pasien mau berjabat tangan
sendiri, oramg lain
Pasien mau membalas salam
baik kepada diri
RENCANA TINDAKAN
Pasien ada kontak mata
f.
Pasien mau mengetahui nama perawat
g.
Pasien mau menyediakan waktu untuk perawat
a. Beri salam dan panggil nama pasien b. Sebutkan nama perawat sambil berjabat tangan c. Jelaskan maksud hubungan interaksi d. Jelaskan kontrak yang akan dibuat e. Beri rasa aman dan tunjukkan sikap empati f. Lakukan kontak singkat tetapi sering g. Penuhi kebutuhan dasar pasien.
TUK 2
a. Pasien
Pasien mampu
mengungkapkan
menyebutkan
perasaannya
penyebab,
b. Pasien dapat
SP I 1. Mengidentifikasi penyebab R PK 2. Mengidentifikasi tanda dan
tanda
mengungkapkan
gejala,jenis,
penyebab
akibat, dan
perasaan marah,
bagai mana
jengkel/ kesal (
cara
diri sendiri,
mengontrol
orang lain dan
(tarik napas
lingkungan)
mengontrol RPK
c. Pasien dapat
6. Membantu pasien
dalam,
gejala PK 3. Mengidentifikasi R PK yang dilakukan 4. Mengidentifikasi akibat RPK 5. Menyebutkan cara
memukul
mengungkapkan
mempraktikkan latihan cara
bantal,
tanda-tanda
mengontrol marah dengan
meminum
marah, jengkel/
tarik nafas dalam dan pukul
obat, meminta
kesal
bantal/kasur
dan menolak
d. Pasien dapat
7. Menganjurkan pasien
dengan baik,
mengungkapkan
memasukkan dalam kegiatan
dengan cara
perilaku
harian
spiritual)
kekerasan yang biasa dilakukan
pasien e. Pasien dapat mendemonstrasi kan cara mengontrol perilaku kekerasan SP II 1. Mengevaluasi jadwalkegiatan harian pasien 2. Melatih pasien mengontrol RPK dengan cara minum obat secara teratur (prinsip6 benar obat : obat, dosis, guna, frekuensi, kontinuitas, akibat jika putus obat) 3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
SP III 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2. Melatih pasien mengontrol RPK dengan cara verbal (mengungkapkan, meminta dan menolak dengan baik) 3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian SP IV 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2. Melatih pasien mengontrol R PK dengan cara spiritual 3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI,
NO. DIAGNOSIS
TGL/
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TTD
JAM Selasa 21
Perilaku
1.
Membina hubungan saling percaya.
Agustus
Kekerasan
2.
Melakukan SP I
2019
NAMA JELAS
-
-
-
-
-
-
Mengidentifikasi penyebab
S: - pasien mengatakan merasa kesal dengan temannya.. - Pasien mengatakan penyebab
Perilaku Kekerasan
perilaku kekerasan adalah
Mengidentifikasi tanda dan gejala
mudah tersinggung dengan
perilaku kekerasan
perkataan orang lain.
Mengidentifikasi perilaku
- Pasien mengatakan pasien
kekerasan yang dilakukan
tahu tanda dan gejala ketika
Mengidentifikasi akibat perilaku
pasien melakukan perilaku
kekerasan
kekerasan yaitu merasa kesal,
Menyebutkan cara mengontrol
mata melotot wajah tegang,
perilaku kekerasan
tangan mengepal dan
Membantu pasien mempraktikkan
berbicara keras.
latihan cara mengontrol marah
- Pasien mengatakan perilaku
dengan tarik nafas dalam dan pukul
kekerasan yang dilakukannya
bantal/kasur.
adalah mencubit dan
-
Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
memukul. O: - Pasien tampak belum mau berbicara. - Pasien tampak belum melakukan menarik nafas dalam. - Pasien tampak belum berlatih memukul bantal/kasur. - Pasien tampak belum mau memasukkan ke dalam kegiatan harian. A: - Perilaku kekerasan P: Ulangi SP I - Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan - Membantu pasien mempraktikkan latihan cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian. Rabu, 22 Agustus 2019
Melakukan ulang SP I yang belum tercapai
S: - pasien mengatakan cara
- Menyebutkan cara mengontrol
mengontrol perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
yaitu dengan menarik nafas
- Membantu pasien mempraktikkan
dalam dan memukul
latihan cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan pukul
bantal/kasur. O: -Pasien tampak melakukan
bantal/kasur
menarik nafas dalam.
- Menganjurkan pasien memasukkan
- Pasien tampak berlatih
dalam kegiatan harian.
memukul bantal/kasur. - Pasien tampak memasukkan ke dalam kegiatan harian. A: Perilaku kekerasan P: Lanjutkan SP II -
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
-
Melatih pasien mengontrol RPK dengan cara minum obat secara teratur (prinsip6 benar
obat : obat, dosis, guna, frekuensi, kontinuitas, akibat jika putus obat) -
Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
Kamis, 23 Agustus 2019
Melakukan SP II - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Melatih pasien mengontrol
S: - Pasien mengatakan sudah memasukkan ke jadwal kegiatan harian. - Pasien mengatakan sudah
perilaku kekerasan dengan cara
melakukan latihan tarik nafas
minum obat secara teratur (prinsip
dalam dan memukul bantal
6 benar obat : obat, dosis, guna,
sesuai jadwal kegiatan harian.
frekuensi, kontinuitas, akibat jika putus obat) - Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
- Pasien mengatakan melakukan tarik nafas dalam dan memukul bantal ketika emosi dan merasa marah. - Pasien mengatakan sudah mengerti tentang obat yang diminumnya O: -Pasien tampak menyebutkan obat apa saja yang diminumnya seperti Risperidon 3x1 Haloperidol 3x1
Trihexypheniclyl 3x1 Amitriptyline 3x1 - Pasien tampak memasukkan ke dalam kegiatan harian. A : perilaku kekerasan P: lanjutkan Sp lll a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Melatih pasien mengontrol RPK dengan cara verbal (mengungkapkan, meminta dan menolak dengan baik) c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
Jum’at, 24 Agustus 2019
SP III
S:
d. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
e. Melatih pasien mengontrol RPK dengan cara verbal (mengungkapkan, meminta dan menolak dengan baik) f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian Sabtu, 25 Agustus 2019
SP IV a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Melatih pasien mengontrol R PK dengan cara spiritual c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian