Resume Askep RPK - Cecep Cipta Wiwaha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.T DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG MERAK RSJ SOEHARTO HEERDJAN Di Ajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa CI/ Pengampu Ruangan : Irma Sofiani Kusmara, Ners



DISUSUN OLEH : CECEP CIPTA WIWAHA P27901119062



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN 2021



FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA



RUANG RAWAT



: Merak



IDENTITAS KLIEN : Tn. Try Kris Anggara Inisial



: Tn. T



Tanggal Pengkajian



: 11-11-2021



Umur



: 22 tahun



Pendidikan



: SMA



Status



: Belum Menikah



Alamat



: Jakarta Barat



Agama



: Islam



Informan



: Klien



Suku Bangsa



: Indonesia



ALASAN MASUK Pasien dibawa ke RSJ Soeharto Heerdjan oleh orang tuanya karena sering marahmarah di rumah dan membentak orang tuanya dengan kasar, suka membanting barang-barang. Pasien juga suka merasa pusing dan terkadang mendengarkan bisikanbisikan. Masalah Keperawatan : Resiko perilaku Kekerasan I.



FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?



(✔)Ya



( )Tidak



2. Pengobatan sebelumnya ( )Berhasil 3. Aniaya Fisik Aniaya Seksual Penolakan



(✔)Kurang berhasil Pelaku/Usia



( )Tidak berhasil



Korban/Usia



Saksi/Usia



Kekerasan dalam keluarga



ya



19



Tindak kriminal Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan 4.



Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ()Ya ( ✔ )Tidak Hubungan keluarga -



5.



Gejala



Riwayat



-



pengobatan/perawatan -



Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pada umur 19 Tahun pasien pernah mendapatkan perilaku kekerasan oleh orang tuanya, sehingga menyebabkan pasien suka berprilaku kasar. Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan



II. FAKTOR PRESIPITASI Dari hasil pengkajian di dapatkan data faktor presipitasi sebagai berikut :  Klien mengatakan suka mendapat perlakuan kasar dari orang tua



III. ANALISA DATA No 1. Ds : 



Data



Masalah Resiko perilaku kekerasan



Klien mengatakan



dirumahnya



sering marah-marah, membanting barang dan mengeluarkan katakata kotor 



Klien



mengatakan



belum



bisa



terkadang



mengendalikan



emosinya 



Klien mengatakan sudah tau cara mengontrol marah dengan cara tarik nafas dalam dan pukul bantal,



namun



pasien



malas



melakukannya. Do : 



Saat pengkajian klien terlihat mata melotot,



suara tinggi dan



sering berteriak serta memaki orang yang dilihatnya. 



Penampilan pasien tampak tidak rapih



2.



Ds : 



Gangguan persepsi sensori Klien



mengatakan



suka halusinasi



mendengar bisikan-bisikan seperti menyuruhnya untuk memukul Do :







Klien



suka



menyendiri



dan



melamun 3.



Ds :



Perilaku







Klien



mengatakan



kekerasan



pernah merusak lingkungan



membanting piring dan gelas di rumahnya DO : 



Klien



terlihat



gelisah



dan



berbicara dengan keras



IV.



POHON MASALAH Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan Risiko perilaku kekerasan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi



V.



DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko Perilaku Kekerasan 2. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi 3. Perilaku Kekerasan : Merusak lingkungan



Effect Core Causa



:



VI.



RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN



Diagnosa



Tujuan



Kriteria Hasil



Keperawatan Resiko Perilaku TUM : Kekerasan



Pasien



a. Setelah mampu



mengatasi



atau



3



1. Mengidentifikasi



pasien mampu menceritakan



perilaku



penyebab yang



x SP I p



pertemuan



mengendalikan kekerasan



Intervensi



2. Mengidentifikasi tada dan gejala PK



perilaku



3. Mengidentifikasi PK



pernah



kekerasan



dilakukannya



yang



yang dilakukan 4. Mengidentifikasi



dilakukan b. Setelah



penyebab PK



akibat PK 3



x 5. Menyebutkan



pertemuan



cara



mengontrol PK



pasien mampu 6. Membantu



pasien



menceritakan



mempraktikan latihan



tanda-tanda



cara mengontrol fisik



perilaku



I dan fisik II



kekerasan



7. Menganjurkan pasien



yang



memasukan



dilakukan c. Setelah



3



x



pertemuan pasien mampu menceritakan jenis perilaku kekerasan yang



dalam



kegiatan harian SP II p 1. Mengevaluasi jadwal



kegiatan



harian 2. Melatih mengontrol dengan



pasien PK cara



dilakukan d. Setelah



verbal 3



x



3. Menganjurkan



pertemuan



pasien



dalam



pasien mampu



jadwal



kegiatan



menceritakan akibat perilaku



harian SP III p 1. Mengevaluasi jadwal



kekerasan



kegiatan harian pasien



yang



2. Melatih



dilakukan e. Setelah



3



mengontrol



x



PK



dengan cara spiritual



pertemuan pasien mampu



3. Menganjurkan pasien memasukan



menjealaskan cara-cara sehat dalam mengungkapk an marah f. Setelah



pasien



3



x



pertemuan pasien mampu



jadwal



dalam kegiatan harian SP IV p 1. Mengevalusai jadwal kegiatan harian pasien 2.



Menjelaskan mengontrol



cara PK



dengan minum obat



memperagaka



Menganjurkan pasien



n



memasukan



cara



mengontrol



jadwal



perilaku



harian



kekerasan secara



fisik,



verbal



dan



spiritual g. Setelah



3



pertemuan



x



dalam kegiatan



pasien mampu menjelaskan obat



yang



dikonsumsi a. Setelah 3 x SP I k



TUM : Keluarga mampu



pertemuan



merawat



keluarga



masalah



mampu



dirasakan



menyebutkan



dalam merawat pasien



di



rumah



menjadi pendukung



pasien dan sistem



1. Mendiskusikan



penyebab, gejala,



akibat



dan



cara



dan



gejala



serta



3. Menjelaskan



perilaku



cara



merawat



kekerasan 3



x



pasien



dengan PK SP II k 1. Melatih



pertemuan



keluarga



mempraktikan



keluarga



merawat



mampu



cara pasien



dengan PK



merawat rumah



pengertian PK, tanda proses terjadinya PK



mengontrol



pasien



keluarga



2. Menjelaskan



tanda



b. Setelah



yang



di



2. Melatih



keluarga



melakukan



cara



mearawat



pasien



dengan PK SP III k 1. Membantu



keluarga



membuat aktivitas



jadwal di



rumah



termasuk minum obat



2. Menjelaskan follo up pasien setelah pulang



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN (SP 1) Pertemuan Ke



:1



Hari/Tanggal



: 12/11/2021



Nama Klien



: Tn. T



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien a. Data Subjektif (DS) 



:



Klien mengatakan dirumahnya sering marah-marah, membanting barang dan mengeluarkan kata-kata kotor







Klien mengatakan belum bisa mengendalikan emosinya







Klien mengatakan sudah tau cara mengontrol marah dengan fisik satu tarik nafas dalam dan pukul bantal, namun pasien malas melakukannya.



b. Data Objektif (DO) 



:



Saat pengkajian klien terlihat mata melotot, suara tinggi dan sering berteriak serta memaki orang yang dilihatnya.







Penampilan pasien tampak tidak rapih



2. Diagnosa Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan 3. Tujuan khusus Membantu pasien melatih mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama. 4. Tindakan Keperawatan a. Mengidentifikasi penyebab PK b. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK c. Mengidentifikasi PK yang dilakukan d. Mengidentifikasi akibat PK



e. Menyebutkan cara mengontrol PK f. Membantu pasien mempraktekan latihan cara mengontrol fisik I (tarik nafas dalam) dan fisik II (Pukul bantal/kasur) g. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian B. Proses Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan ORIENTASI 1. Salam Terapeutik “Assalamualaikum Wr.Wb Selamat pagi pak , perkenalkan nama saya Cecep Cipta Wiwaha, bapak bisa panggil saya perawat Cecep, hari ini saya akan berbincang-bincang dengan bapak.” “Nama bapak siapa? bapak Senangnya di panggil apa?” 2. Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan b a p a k saat ini, masih ada rasa kesal atau marah?” 3. Kontrak a. Topik “Baiklah, kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak.” b. Waktu “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana jika 10 menit?” c. Tempat “Bapak ingin berbincang-bincang dimana? berbincang-bincang disini ?



Bagaimana jika kita



d. Tujuan interaksi “Tujuan kita berbincang – bincang saat ini adalah agar bapak mampu mengatasi atau mengendalikan resiko perilaku kekerasan yang pernah dilakukan ” KERJA (Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan) 1. “Apa sebelumnya bapak pernah marah?” “Apa yang menyebabkan bapak marah?” 2. “Pada saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan?” 3.



“Apakah bapak merasa kesal, terus dada bapak berdebar – debar, mata melotot, nada suara tinggi, rasa ingin memaki orang yang bapak lihat?” “Setelah itu apa yang bapak lakukan? Ooo.. iya.. jadi yang akan bapak lakukan saat sedang marah yaitu membanting barang dan mengeluarkan kata-kata kotor. Apakah dengan cara ini rasa marah bapak akan berkurang? Iya.. tentu saja tidak.”



4. “Apa kerugian dari cara yang bapak lakukan, betul.. saat bapak membanting barang, barang-barang di rumah akan rusak, lalu bapak jadi menambah kesal dengan cara memaki-maki orang yang bapak lihat. Menurut bapak , adakah cara yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?” 5. “Apakah sebelumnya bapak sudah tau?” “Waaah jadi bapak sudah tau ya caranya, dengan cara tarik nafas dalam dan memukul bantal” “Baik karena bapak sudah tau caranya mari kita praktekan kembali ya pak, sebelumnya saya akan mencontohkan terlebih dahulu bagaimana cara melakukannya” 6. “Begini pak, jika tanda-tanda marah sudah bapak rasakan, maka bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan napas perlahan – lahan melalui mulut sambil membayangkan bahwa bapak



sedang



mengeluarkan



kemarahan.



Silahkan



bapak



mencoba



melakukannya. Bagus...coba bapak lakukan sampai lima kali.bagus sekali bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaanya?” “nah bapak selain dengan napas dalam, bapak juga bisa mengontrolnya dengan memukul kasur atau bantal.” “Sekarang mari kita latihan memukul bantal atau kasur. Nah, dimana kamar bapak ? Jadi, jika nanti bapak merasa kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul bantal atau kasur. Nah, coba bapak lakukan. Bagus...bapak dapat melakukannya.” 7.



“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-waktu



rasa



marahnya



muncul,



bapak



sudah



terbiasa



melakukannya.” TERMINASI 1. Evaluasi a. Evaluasi Klien (Subjektif) “Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?” b. Evaluasi Perawat (Objektif) ” Ada berapa cara yang sudah kita latih? Coba sebutkan lagi. Bagus!” 2. Rencana tindak Lanjut “Sekarang mari kita masukkan jadwal latihan tarik nafas dalam dan memukul bantal dalam aktivitas bapak . Lalu bila ada keinginan marah sewaktu-waktu segera gunakan kedua cara tadi ya pak”.



3. Kontrak topik yang akan datang a. Topik ”Baik bapak besok saya akan kembali lagi ke sini, besok kita akan membahas bagaimana caranya mengontrol perilaku kekerasan secara verbal”. b. Waktu “untuk waktunya nanti jam 14.00 siang ya pak, bagaimana apakah bapak bersedia? c. Tempat “untuk tempatnya nanti kita bisa melakukannya di sini saja.” “kalau begitu saya permisi dulu ya pak, Assalamualaikum wr.wb”.



CATATAN PERKEMBANGAN Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekrasan



Implementasi Keperawatan Sp 1 : Latihan fisik 1 & 2 1. Mengidentifikasi



penyebab S :



PK 2. Mengidentifikasi



Evaluasi Sp 1 - Klien mengatakan



tanda



dan



sudah merasa lega



gejala PK 3. Mengidentifikasi



setelah PK



yang



melakukan latihan



dilakukan



tarik nafas dalam



4. Mengidentifikasi akibat PK



dan



5. Menyebutkan cara mengontrol



bantal



PK



- Klien mengatakan



6. Membantu mempraktikan



memukul



pasien latihan



ada



cara



dua



untuk



mengontrol fisik I dan fisik II



cara



mengatasi



amarah



yaitu



pasien



teknik



nafas



memasukan dalam kegiatan



dalam



dan



harian.



memukul bantal



7. Menganjurkan



Rencana tindak lanjut : 1. Melakukan latihan tarik nafas dalam 2. Memukul bantal 3. Dilakukan sebanyak 3x sehari



O: - Klien



tampak



tenang - Nada suara tidak keras - Klien



terlihat



mampu mengontrol emosinya A : Resiko Perilaku Kekerasan



P



:



Lanjutkan



Intervensi - Latih mengontrol dengan verbal



klien PK cara