28 0 337 KB
RESUME POLI KLINIK KEPERAWATAN JIWA Pengkajian dilakukan pada hari Senin 19 Juni 2017 di Poli Klinik Jiwa RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang Jawa Tengah. A.
B.
Identitas Pasien 1.
Nama
: Sdr. S
2.
Umur
: 28 Tahun
3.
Jenis kelamin
: laki-laki
4.
Alamat
: Pedurungan, Semarang
5.
Agama
: Islam
6.
Pendidikan
: SMP
7.
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
8.
Tgl. Pengkajian
: 19 Juni 2017
9.
No. CM
: 095241
10.
Dx. Medis
: Skizofrenia tidak terinci
11.
Penanggung jawab
: Sdr. M ( Adik )
Alasan Masuk dan Faktor Presipitasi : Keluarga pasien mengatakan ±1 minggu ini pasien sering keluyuran. Pasien marahmarah, mengamuk, sulit tidur, dan teriak-teriak saat keinginannya tidak terpenuhi seperti tidak diberikan uang untuk membeli rokok. Pasien membentak dan mendorong ayahnya ± 2 hari yang lalu bicara kacau, tampak bingung, tangan mengepal, ekspresi tegang.
C.
Faktor Predisposisi : 1.
Pasien pernah dirawat di RSJ Dr. Amino Gondohutomo sebanyak 18 kali, terakhir dirawat 2 bulan yang lalu.
2.
Pengobatan yang dijalani klien kurang berhasil karena pasien pernah berhenti minum obat karena permintaan dari keluarga
3.
Pasien tidak memiliki riwayat trauma baik secara fisik, seksual, ataupun kekerasan di keluarga
4.
Tidak ada di keluarga pasien yang memiliki ganggguan jiwa.
5.
Pasien mulai mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2010.
D.
E.
Aspek fisik/biologis : a.
Tanda-tanda vital : TD 140/70 mmHg, N 82x/menit, RR 19x/menit, Suhu 36,6°C.
b.
Ukur : BB 55 kg, TB 160 cm, IMT : 21,49 kg/m2 (BB Normal)
c.
Keluhan fisik :pasien mengatakan tidak tahu.
Aspek psikososial
1.
Genogram
Keterngan :
: laki-laki : sudah meninggal : perempuan
: tinggal serumah : garis pernikahan
: pasien/klien
:
: garis keturunan
Keterangan genogram : pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara, pasien saat ini tinggal serumah dengan kedua orangtuanya dan 1 saudara laki-lakinya. Pasien belum menikah.
F.
Status Mental Pasien suka keluyuran , bicara kacau, sulit tidur, mata tampak merah, pandangan tajam, tangan mengepal, ekspresi tegang, tampak bingung, suka marah-marah, teriak-teriak, mengamuk, dan mendorong ayahnya.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
G.
Aspek medik 1. Diagnosa medik : Skizofrenia tidak terinci 2. Terapi medik : Chlorpromezin 1x50 mg/oral Diazepam 10 mg/IV Risperidon 2x2 mg/oral 3. Hasil EKG : Sinus Rhytm
ANALISA DATA HARI
NO
DATA FOKUS
MASALAH
DS : Keluarga mengatakan ±1 minggu ini
Resiko Perilaku
TTD
/TGL/JAM DX Senin,
19
1.
Juni 2017
sering
keluyuran.
Pasien
marah-marah,
10.00 WIB
mengamuk, sulit tidur, dan teriak-teriak saat
Yeyen
kekerasan
keinginannya tidak terpenuhi seperti tidak di berikan uang untuk membeli rokok. DO : mata tampak merah, pandangan tajam, bicara kacau,
tangan mengepal, ekspresi
tegang, bingung Senin,
19
2.
DS :. Keluarga mengatakan ±1 minggu ini
Resiko mencederai diri
Juni 2017
pasien sering keluyuran. Pasien marah-marah,
sendiri, orang lain, dan
10.00 WIB
mengamuk,
dan
teriak-teriak
saat
keinginannya tidak terpenuhi seperti tidak diberikan uang untuk memebeli rokok. Pasien membentak dan mendorong ayahnya ± 2 hari yang lalu di rumahnya. DO : mata tampak merah, pandangan tajam, bicara kacau, tangan mengepal, ekspresi tegang, bingung
lingkungan
Yeyen
POHON MASALAH
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
Akibat
gan
Perilaku kekerasan (Amuk)
Harga Diri Rendah (HDR)
Core problem
Penyebab
Diagnosa Keperawatan : 1. Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) 2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
I.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Nama Klien : Sdr. S Ruang : Poli Klinik Jiwa No. RM : 095241 No Dx Hari Tgl, Jam Dx Keperawatan Tujuan Senin, 19 Juni 2017 10.10 WIB
1.
Nama Mahasiswa : Yeyen Irine Priola Bema NIM : 1708147 Perencanaan Kriteria Evaluasi
Intervensi
Risiko
TUM: Klien dapat
Perilaku
mengontrol perilaku 1. Setelah 1 X 15 menit (1x 1. Bina hubungan saling percaya dengan: kekerasan pertemuan) klien Beri salam setiap berinteraksi.
Kekerasan
menunjukkan TUK: 1. Klien
tanda dapat
membina hubungan saling percaya
percaya
tanda-
Perkenalkan nama, nama panggilan
kepada
perawat dan tujuan perawat berinteraksi Tanyakan dan panggil nama kesukaan
perawat: o Wajah
cerah,
tersenyum
klien Tunjukkan sikap empati, jujur dan
o Mau berkenalan
menepati janji setiap kali berinteraksi
o Ada kontak mata
Tanyakan perasaan klien dan masalah
o Bersedia
yang dihadapi klien
menceritakan
Buat kontrak interaksi yang jelas
perasaan
Dengarkan
dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
TTD
Yeyen
II.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Nama Klien : Sdr. S Ruang : Poli Klinik Jiwa No. RM : 095241 No. Hari, Tanggal & Implementasi Keperawatan Dx Jam DS : 1. Senin, 19 Juni 2017 Jam 10.15 WIB
-
Nama Mahasiswa : Yeyen Irine Priola Bema NIM : 1708147 Evaluasi S:
Pasien mengatakan “saya tidak tahu kenapa saya
-
saya dibawa ke RS”
-
Pasien mengatakan nama saya “S”, saya suka Yeyen dipanggil “S”
bisa marah-marah, saya sedang sakit makanya
-
-
Pasien mengatakan “saya tidak tahu kenapa
Pasien mengatakan “mbak saya minta uang
saya bisa marah-marah, saya sedang sakit
boleh ndak untuk beli rokok?”
makanya saya dibawa ke RS”
Pasien mengatakan “mbak kapan mau kasi saya
-
Pasien mengatakan “mbak saya minta uang boleh ndak untuk beli rokok?”
uang untuk beli rokok, mbak jangan pancingpancing kemarahan saya ya”
-
Pasien mengatakan “mbak kapan mau kasi
DO :
saya uang untuk beli rokok, mbak jangan
Pandangan tajam , mata merah, bicara kacau, tangan
pancing-pancing kemarahan saya ya”
mengepal, ekspresi tegang, tampak bingung.
O: Klien tampak tenang menerima kedatangan
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
TTD
orang yang baru saja dikenal Klien hanya menjawab tidak tahu kenapa dia bisa
Tindakan keperawatan :
marah-marah, dia cuma tahu kalau dibawa ke RS
SP1PK
karena sedang sakit dan untuk berobat.
1. Membina hubungan saling percaya
Klien berlatih mengontrol PK dengan nafas
2. Mengidentifikasi penyebab PK
dalam sebanyak 5 kali.
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
Klien tidak mampu mengidentifikasi marah
4. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
Klien mampu kontrol marah dengan nafas dalam
5. Mengidentifikasi akibat PK
A : Resiko perilaku kekerasan
6. Mengajarkan cara mengontrol PK
P:
7. Melatih pasien cara kontrol PK fisik I (nafas dalam).
-
Anjurkan pasien untuk berlatih nafas dalam
-
Kontrol latihan nafas dalam pasien 1x15
8. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
menit -
Kaji respon pasien setelah 1x15 menit pasca latihan nafas dalam
RTL :
-
Kaji kesiapan pasien untuk berlanjut ke SP 2
-
Kontrol latihan nafas dalam pasien 1x 15 menit
PK yaitu kontrol marah dengan memukul
-
Kaji respon pasien setelah 1x 15 menit pasca
bantal.
latihan nafas dalam -
Lanjut SP 2 PK jika pasien dan respon pasien adekuat yaitu memukul bantal
RESUME POLI KLINIK KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. S DENGAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN RSJ Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh :
YEYEN IRINE PRIOLA BEMA 1708147
PROGAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG 2017