Askep Sehat Jiwa Todler [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA I ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA TODLER



OLEH: KELOMPOK 5 ASTI WINDA WATI (163010056) FAJAR EKA SAPUTRA (1630100 PUTRI WULAN SARI (1630100 SURIADI (1630100 TIARA INDRIAN DESLANI (1630100 ELVINA DELFIANTARI (1630100



PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU 2018



KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah Swt yang telah memberikan



taufik



dan



hidayah-Nya,



sehingga



makalah



berjudul



Asuhan Keperawatan Anak Usia Todler dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan dunia keperawatan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang mendukung, demi lebih sempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis hanya berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca.



Pekanbaru, 07 Mei 2018



Kelompok 2



DAFTAR ISI



i



KATA PENGANTAR.............................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN........................................................................1 A. Latar Belakang...............................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................1 C. Tujuan............................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................3 A. Standar Asuhan Keperawatan Sehat Pada Usia Toddler...............3 B. Tinjauan Teori Anak Usia Todler..................................................4 C. Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial Kanak-Kanak (18 Bulan – 3 Tahun)..............................................11 BAB III PENUTUP.................................................................................16 A. Kesimpulan....................................................................................16 B. Saran..............................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................17s



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses keperawatan merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan pada pasien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat) yang logis, sistematis, dinamis, dan teratur (Depkes, 1998; Keliat, 1999). Proses ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelaksanaan proses keperawatan jiwa bersifat unik, karena sering kali pasien memperlihatkan gejala yang berbeda untuk kejadian yang sama, masalah pasien tidak dapat dilihat secara langsung, dan penyebabnya bervariasi.



Pasien



banyak



yang



mengalami



kesulitan



menceritakan



permasalah yang dihadapi, sehingga tidak jarang pasien menceritakan hal yang sama sekali berbeda dengan yang dialaminya. Perawat jiwa dituntut memiliki kejelian yang dalam saat melakukan asuhan keperawatan. Proses keperawatan jiwa dimulai dari pengkajian (termasuk analisis data dan pembuatan pohon masalah), perumusan diagnosis, pembuatan kriteria hasil, perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Fortinash, 1995). Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari lahir, bayi tumbuh menjadi anak, remaja, melalui masa dewasa, tua sampai akhirnya meninggal dunia. Selama perjalanan dari bayi, seorang anak akan melalui



titik



kritis



perkembangan



yang



timbul



di



setiap



tahap



perkembangannya. Titik kritis akan menentukan berhasil tidaknya anak mencapai tugas perkembangan pada tahap yang bersangkutan. Titik kritis ini menentukan apakah anak mampu bertahan dan melanjutkan perkembangan secara progresif atau anak akan mengalami stagnasi perkembangan prekoks. B. Rumusan masalah Apa itu Asuhan keperawatan anak usia todler? C. Tujuan



1



1. Tujuan Umum Untuk menjelaskan tentang Asuhan keperawatan anak usia todler 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu menjelaskan Standar Asuhan Keperawatan Sehat Pada Usia Toddler b. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai Tinjauan Teori Anak Usia Todler c. Mahasiswa



mampu



menjelaskan



Asuhan



Keperawatan



Perkembangan Psikososial Kanak-Kanak (18 Bulan – 3 Tahun)



2



BAB II PEMBAHASAN A. Standar Asuhan Keperawatan Sehat Pada Usia Toddler. Menurut Keliat (2006) standar asuhan keperawatan sehat pada usia todler adalah: 1. Pengertian Adalah tahap perkembangan anak usia 1.5 – 3 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhannya secara mandiri (otonomi). 1) Karakteristik Perilaku a. Karakteristik Normal b. Anak mengenal namanya sendiri c. Anak bertanya segala hal yang baru atau asing menurutnya d. Anak melakukan kegiatanya sendiri dan tidak mau dibantu e. Anak sering mengatakan “tidak” atau “jangan” f. Anak mulai bergaul dengan orang lain dan mau berpisah dengan orangtua g. Anak mulai belajar untuk mengikuti kegiatan keagamaan h. Rasa malu terjadi jika anak secara jelas menyadari dirinya sendiri karena pemaparan negatif i. Keraguan anak akan berkembang jika orang tua secara jelas membuat malu/mempermalukan anak di hadapan orang lain, maka sebaiknya orang tua dapat memberikan sikap yang arif ketika anak menjalani masa ini 2. Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan Toddler 3. Intervensi Perkembangan Normal Intervensi Generalis a. Memberikan mainan sesuai perkembangan anak b. Melatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri



3



c. Memberikan pujian pada keberhasilan anak d. Tidak menggunakan kalimat perintah tetapi memberikan alternatif pilihan e. Tidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam bentuk penganiayaan fisik pada anak (memukul, menjambak, menendang dll) f. Melibatkan anak dalam kegiatan agama keluarga g. Hindarkan suasana yang dapat membuat anak merasa tidak aman (menakutnakuti, membuat terkejut, kalimat negatif, mencela) h. Bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka i. Membimbing anak untuk BAK/BAB di toilet Intervensi Spesialis Terapi stimulasi perkembangan psikososial anak usia 1.5-3 tahun B. Tinjauan Teori Anak Usia Todler Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem kontrol tubuh yang mulai



membaik,hampir setiap



organ



mengalami



maturitas



maksimal.



Pengalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan teman,mengembangkan perilaku/moral secara simbolis,kemampuan berbahasa yang minimal.Sebagai sumber pelayanan kesehatan ,perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal. (Mansur, 2014) 1. Tumbuh Kembang Fisik a. Karakteristik Umum 1) Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil dari otot-otot abdomen yang kurang berkembang. 2) Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada toddler karena otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar. 3) Tinggi Badan a. Rata-rata 7,5 cm pertahun. 



4



b. Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm. c. Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat dewasa. 4) Berat Badan a. Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-rata 12,3 kg.  b. Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun. 5) Lingkar kepala a. Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada. b. Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5 tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian. 6) Nutrisi a. Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari. b. Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari. c. Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit. d. Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil dapat diganti dengan makan makannan lengkap. 2. Pola Tidur a. Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ± 12 jam / hari. b. Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada tahun kedua atau ketiga. c. Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua. 3. Kesehatan Gigi



5



a. Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun. b. Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5 tahun. c. Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika ditelan. d. Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies, seperti gula-gula. 4. Bahasa a. Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3 prae dan juaga menggunakan pronoun. b. Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau belakangnya saja. 5. Perkembangan Psikososial (Erikson) Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap untuk diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol hubungan terhadap teman dekatnya. Toddler mulai belajar ketrampilan sosial : a. Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ). b. Berpisah dengan orang tuanya. c. Kontrol terhadap fungsi tubuhnya. d. Berkomunikasi dengan kata-kata. e. Berperilaku sosial yang pantas. f. Interaksi egosentrik dengan yang lain g. Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan. h. Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan untuk menunjukkan ketergantungannya.



6



i.



Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung pada saat –saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau jika ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.



j. Takut Umumnya ketakutan toddler meliputi : 1) Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah ) 2) Cemas terhadap orang-orang yang baru 3) Suara yang keras, seperti vacum cleaner 4) Pergi tidur 5) Binatang yang besar 6) Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler. 7) Sosialisasi k. Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan ketidaktergangtungan. l.



Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler. Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya selama waktu berpisah , seperti saat tidur siang.



m. Kemarahan



dapat



digunakan



untuk



menyatakan



ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka. n. Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ". o. Perkembangan Motorik 1. Motorik Kasar 1) Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan 2) Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan 3) Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu waktu. 4) Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.



7



2. Motorik Halus 1) Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles secara spontan 2) Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara. 3) Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus 4) Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara Masalah yang Berhubungan dengan Keamanan Toddler sering menalami luka seperti pada infant, meliputi ; 1. Jatuh Jatuh, Menganjurkan kepada orang tua untuk memasang pengaman tempat tidur, memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela yang terbuka,baru menganjurka toddleruntuk bermain. 2. Aspirasi Aspirasi dan keracunan :anjurkan orang tua meletakkan semua zat-zat yang beracun terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak. Karena anak dapat memanjat dan membukanya ): Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan pindahkan barang-barang yang kecil,yang mudah mengakibatkan aspirasi dari lingkunan anak. 3. Keracunan 4. Lemas kekurangan oksigen Anjurkan orang tua untuk mengajarkan kepada toddler keamanan di air untuk membantu mencegah tenggelam di bak mandi atau kolam. 5. Luka bakar Luka bakar, anjurkan orang tua untuk menghindarkan menggunakan taplak meja ( keingintahuan toddler dapat menyebabkannya menarik taplak tersbut untuk melihat apa-apa yang ada di atas meja, makanan dan minuman yang panas mungkin menjatuhinya ), untuk mengajarkan kepada toddler apa artinya "panas", untuk menyimpan korek di tempat yang terkunci, dan mengamankan dari aliran/tempat pemasangan listrik. 6. Kecelakaan oleh kendaraan umum



8



Kecelakaan oleh kendaraan umum, Anjurkan orang tua untuk mengajarkan bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain di jalan. Anjurkan orang tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga dan bermain di halaman . Perkembangan Psikoseksual 1. Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.Tahap ini fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya. 2. Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan. 3. Perkembangan Seksualitas 4. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh. 5. Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan eliminasi. 6. Perbedaan seks menjadi jelas. a) Toilet Training Toilet training adalah tugas utama toddlerhood/. Latihan tidak biasa dilakukan usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan adalah : b) Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur. c) Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB. Perkembangan Moral a. Overview Kohlberg Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi kan pada ketaatan. Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler : 1. Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk moral yang negatif. 2. Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.



9



3. Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian terhadap perbuatan yang baik. C. Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial Kanak-Kanak (18 Bulan – 3 Tahun) : Kemandirian Vs Ragu-Ragu/Malu 1. Pengkajian a. Pengertian Perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila terlalu dilindungi atau dikendalikan anaka akan merasar ragu-ragu dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga akan selalu bergantung pada orang lain. b. Karakteristik perilaku Tabel 1.4 Karakteristik perilaku kanak-kanak Tugas perkembangan 1. Perkembangan



Perilaku kanak-kanak 1. mengenal dan mengakui namanya



yang    normal : 2. Sering kemandirian



menggunakkan



kata



“jangan/tidak/enggak”. 3. Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api,air,ketinggian, warna dan bentuk benda) 4. Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri 5. Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah 6. Mulai bergaul dengan orang lain tanpa



10



diperintah 7. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya 8. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka 9. Mengikuti kegiatan keagamaan yang diikuti Penyimpangan



keluarga 1. Tidak berani melakukan sesuatu/kegaiatan



perkembangan :



2. Merasa takut melakukan sesuatu



ragu-ragu dan malu 3. Merasa terpaksa melakukan tindakkan 4. Melakukan tindakkan dengan ragu-ragu 2. Diagnosa Potensial



Potensial (normal) Resiko (penyimpangan) mengembangkan Resiko pengambangan ragu-ragu



kemandirian



dan malu



3. Intervensi a. Kanak – kanak 1) Tujuan a. Mengembangkan rasa kemendarian dalam melakukan kegiatan sehari hari b. Bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain 2) Tindakkan keperawatan Tindakkan keperawatan bagi kanak-kanak Tugas perkembangan Perkembangan yang normal : kemandirian



Tindakkan keperawatan 1. Latih anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri 2. Puji keberhasilan yang dicapai anak 3. Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi memberikan alternatif untuk memilih



11



4. Hindari suasana yang membuatnya bbersikap negatif (memisahkan dengan orang tuanya, mengambil mainannya, memerintah untuk melakukan sesuatu ) 5. Tidak menakut nakuti dengan kata kata maupun perbuatan 6. Berikan mainan sesuai usianya (boneka, mobil mobilan, balon, bola, kertas gambar dan pensil warna ) 7. Saat anak mengamuk (tempertantrum) pastikan doia aman dari bahaya cedera kemudian tinggalkan awasi dari jauh 8. Beritahu tindakan tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yang baik dan buruk dengan kalimat positif 9. Libatkan anak dalam kegiata kegiatan keagamaan ( sholat berjamaah, berangkat kegereja bersama, Penyimpangan perkembangan : ragu-ragu dan malu



mengaji) 1. Yakinkan anak bahwa ia mampu melakukan tugas yang diberikan 2. Berikan tugas yang sederhana dan mampu dilakukan sendiri (menyimpan mainan, mengambil baju, mengambil minum, mengambil sepatu/sandal) 3. Berikan kepercayaan pada anak untuk melakukan tugas tertenttu (yang bisa dilakukannya) 4. Berikan pujian terhadap keberhasilannya 5. e.       Jangan memberi pernyataan negatif terhadap perilaku anak ( ita memang biasa membuat rumah berantakkan , anto kan anak cengeng, budi itu anak penakut)



12



b. Keluarga 1. Tujuan a) Memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal dan menyimpang b) Memahami cara menstimulai cara kemandirian anaknya c) Mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian anaknya d) Merencanakan tindakan untuk msenstimulasi rasa kemandirian anaknya 2. Tindak keperawatan Tindakan keperawatan untuk keluarga Tugas perkembangan Perkembangan yang normal : kemandirian



Tindakan keperawatan 1. Informasikan pada keluarga caara yang dapat dilakkukan untuk memfasilitasi perembangan psikososial anaknya 2. Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak seperti bermain tanah, pasir, lilin, membuat mainan kertas, mencampur warna, menggunakan cat air, melihat barang/binatang/tanaman/orang yang menarik perhatiannya dengan tetap menjaga keamananya 3. Berikan kebebasan pada anak unntuk melakuakan sesuatau yang diinginkan tetapi tetap memberi batasan. Misalnya membolehkan anak memanjat dengan syarat ada yang mendampingi/mengawasi atau mengajarkan cara agar tidak jatuh 4. Sampaikan aturan umum yang dapat di mengerti lhan seperti masuk rumah harus memberi salam , bila akan pergi cium tangan dulu, sebelum dan sesudah makan



13



cuci tangan 5. Gunakan kata-kata laranagan yang bersifat positif contoh : main hujan – hujanan menyebabkan pilek, bila rambut dan bajunya berantakan ita tidak cantik 6. Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti mau mandi atau makan dulu 7. Latih anak mengerjakkan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri : pakai baju, kaus kaki, makan 8. Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan keluarga untuk menstimulasi perkembangan psikososial kanak-kanak 9. Latih keluarga melakukan metode tersebut dan mendampingi saat keluarga melakukan stimulasi perkembangan anaknya 10. Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan dilakukan dalam menstimulasi Penyimpangan perkembangan : raguragu dan malu



perkembangan anaknya 1. Motivasi dan membimbing anak agar mau bergerak dan bergaul (sesuai dengan keinginanya) 2. Dampingi anak saat bermain atau melakukan kegiatan 3. Ajak anak bermain dan berbicara dengan kaalimat pendek pendek (Ita mau bermain boneka atau menggambar?. Adi akan bermain apa?) 4. Motivasi dan mendorong anak bermain



14



dengan anak lain 5. Motivasi dan membimbing anak makan, minum, memakai baju, BAB, BAK sendiri 6. Berikan pujian terhadap keberhasilan anak



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



15



Anak usia toddler ( 1 – 3 th ) mempunyai sistem kontrol tubuh yang mulai membaik,hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal. anak usia 1.5 – 3 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhannya secara mandiri (otonomi). B. Saran Bagi mahasiswa calon perawat diharapkan dapat memahami asuhan keperawatan sehat jiwa anak usia todler agar bisa mengaplikasikannya pada saat bertemu dengan pasien/klien yang berbeda beda dirumah sakit nanti.



16



DAFTAR PUSTAKA Dariyo, A.2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT Refika Aditama Mansur,H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas ilmu keperawatan Unversitas Indonesia



17