7 0 214 KB
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi schizoprenia Skizofrenia adalah penyakit yang mempengaruhi otak dan timbulnya pikiran, persepsi, emosi gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. (sheila 2007:348) skizofrenia (melinda herman 2008) mendefinisikan sebagai penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi klien, cara berfikir bahasa, emosi, dan , perilaku sosial. (iyus 211) Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan gangguan dasar pada kepribadian, distorsi khas proses piker, kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, waham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, afek abnormal, yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya, dan autisme. Meskipun demikian, kesadaran yang jernih dan intelektual biasanya tidak terganggu. (kapitalselekta 1;196). dapat di simpulkan bahwa skizofrenia adalah gangguan fungsi otak yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neoretrasmiter sehingga dapat menimbulkan persepsi, kognisi, emosi, cara berfikir, bahasa, perilaku sosial yang abnormal. 2.2 Definisi Schizoafektif Gangguan Skizoafektif : gangguan yang terjadi karena kombinasi antara skizofrenia dan gangguan suasana hati yang berat (depresi/mania). (Kesehatan mental-Drs.Yustinus Hal. 40) Gangguan Skizoafektif yaitu gangguan yang memiliki ciri baik skizorenia dan gangguan afektif (sekarang disebut dengan gangguan mood) (Sinopsis psikiatri-harold Hal.765)
2.3 Klasifikasi schizoafektif 1. Prilaku kekerasan adalah Prilaku Individu yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain secara fisik,emosi,dan atau seksual. 2. Tipe skizoafektip 3. Tipe mania ( Manic Disorder ) Gangguan mood (suasana hati) yang mudah berubah rubah (naik turun) Contoh : Ada suara musik, langsung joged-joged 4. Tipe defresif
Keperawatan Medikal Bedah
Page 1
perubahan nafsu makan, kurang minat, gangguan konsentrasi, perasaan bersalah, keputusasaan, dan ide-ide bunuh diri
5. Tipe campuran Merupakan gabungan dari Tipe Manic dan Depresi, dalam hal ini individu dapat merasakan episode manik juga mengalami saat-saat depresi atau dapat bergangi-ganti antara episode manik lalu depresif begitupun sebaliknya Gangguan ini dapat dikatakan juga sebagai gangguan bipolaràBeralih dari satu kutub perasaan ke kutub perasaan yang lain (Atkinson, pengantar psikologi:261 dan DSM-III) 2.4 Etiologi schizoafektif • • • • • • • • • • •
Depresi Keterbelakangan ego Hubungan ortu-anak yang tidak memuaskan Perubahan neurologis Disfungsi sistem keluarga Lingkungan yang gaduh kacau Penganiayaan atau pengabaian anak Watak lahir Perasaan takut ditinggalkan Secara umum Faktor biologis,genetik,psikososial. (Buku saku diagnosis keperawatan psikiatri hal (74)
Keperawatan Medikal Bedah
Page 2
2.5 Fatopisiologi
FATOFISIOLOGI
Ketahuan menggugurkan dan di keluarkan dari kampus
Stresor Psikososial
Mekanisme Koping Maladaftif
ISOLASI
Akumulasi stress
emosi
Perusakan diri
Depresi
Resiko Bunuh diri
Keperawatan Medikal Bedah
Perilaku kekerasan
Page 3
2.6 Definisi Isolasi Sosial Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan oranglain di sekitarnya. Klien mungkin merasa di tolak, tidak di terima kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (kep.jiwa iyus hal 229) Gangguan hubungan,berhubungan dengan menarik diri sendiri dan orang lain yang ditandai dengan isolasi diri (menarik diri) dan perawatan diri yang kurang Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain atau menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993). 2.7 Tanda dan Gejala Isolasi Sosial Gejala Subjektif •
Klien menceritakan perasaan kesepian atau di tolak oleh orang lain
•
Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
•
Respons verbal kurang dan sangat singkat
•
Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
•
Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
•
Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
•
Klien merasa tidak berguna
•
Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
•
Klien merasa di tolak
Gejala objektif •
Klien banyak diam dan tidak mau bicara
•
Tidak mengikuti kegiatan
•
Banyak berdiam diri di kamar
•
Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
•
Klien tampak sedih ekspresi datar dang dangkal
•
Kontak mata kurang
•
Kurang spontan
Keperawatan Medikal Bedah
Page 4
•
Apatis (acuh terhadap lingkungan)
•
Ekspresi wajah kurang berseri
•
Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
•
Mengisolasi diri
•
Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
•
Masukan makanan dan minuman terganggu
•
Retensi uri dan feses
•
Aktivitas menurun
•
Kurang energi (tenaga)
•
Rendah diri
•
Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi tidur)
•
Ekspresi wajah kurang berseri
•
Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
•
Mengisolasi diri
•
Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
•
Masukan makanan dan minuman terganggu
•
Retensi uri dan feses
•
Aktivitas menurun
•
Kurang energi (tenaga)
•
Rendah diri
•
Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi tidur) (keperawatan jiwa iyus hal 231)
2.8 Definisi Bunuh Diri Klien dengan keterkaitan gangguan mood (depresi), sekitar 80% mereka berupaya untuk bunuh diri Bunuh diri adalah suatu pilihan untuk mengakhiri ketidakberdayaan, keputusasaan, dan kemarahan diri akibat gangguan mood. (Videbeck, Buku ajar kep.jiwa:388)
Keperawatan Medikal Bedah
Page 5
Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk membunuh diri sendiri (Videbeck, Buku ajar kep.jiwa:428) 2.9 Tanda Dan Gejala bunuh Diri Alam perasaan tertekan Pikiran dan rencana bunuh diri Menyalahkan diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berharga Agitasi dan gelisah Membicarakan tentang bunuh diri Berbicara lamban, Keletihan, Menarik diri dari lingkungan sosial Catatan untuk bunuh diri Keputusasaan (Riyadi,Askep jiwa : 128) 3.0. Rentan Respon Sosial Reson Adaftif Menyendiri Otonomi Bekerjasama Interdependen
Respon Maladaftif Merasa sendiri Depedensi Curiga
Menarik diri Ktergantungan Manipulasi curiga
3.1. Rentan Respon Emosi Reson Adaftif Emotional Responsive
Reaksi Kehilangan Yang wajar
Respon Maladaftif Supresi
Supresi Reaksi Kehilangan Yang memanjang
Mania atau depresi
( Yosep,Kep Jiwa : 95) 3.2 Rentan Respon Bunuh diri Reson Adaftif peningkatan diri
pertumbuhan peningkatan beresiko
Respon Maladaftif prilaku diskrutif diri tak langsung
3.3 Fsikofarmako Keperawatan Medikal Bedah
Page 6
Supresi Mania atau Reaksi depresi Kehilangan Yang memanjang
Antipisikotik tipikal atau yang lebih dulu digunakan adalah antagonis dopamin. Antipisikotik terbaru atau antipisikotik atipikal adalah antagonis serotonin dan antagonis dopamin. Antipisikotik atipikal tidak hanya mengurangi gejala pisikotik, tetapi untuk banyak klien obat-obatan ini mengurangi tanda-tanda negatif seperti tidak memiliki kemauan dan motivasi,menarik diri dari masyarakat,dan anhedonia Obat-obatan ini tidak menyembuhkan skizofrenia tetapi di gunakan untuk mengatasi gejala penyakit tersebut( sheila, 354 )
a. Clopromazine Indikasi Obat anti-psikosis merupakan pilihan pertama dalam menangani skizofrenia, untuk memgurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektif dalam mencegah kekambuhan. Major transquilizer juga efektif dalam menangani mania, Tourette’s syndrome,perilaku kekerasan dan agitasi akibat bingung dan demensia. Juga dapat dikombinasikan dengan anti-depresan dalam penanganan depresi delusional. Efek Samping : 1.Extrapiramidal: distonia akut, parkinsonism, akatisia, dikinesia tardiv 2.Endokrin: galactorrhea, amenorrhea 3. Antikolinergik: hiperprolaktinemia b. Stelazine Komposisi:Komp: Trifluoperazine HCI. Indikasi:I: Tab 1 mg Ggn mental & emosi ringan, kondisi, neurotik/psikosomatis, ansietas, mual & muntah. Tab 5 mg Skizofrenia, psikosis. Kontra Indikasi:Kl: Keadaan koma atau obat yg menginduksi depresi SSP; diskrasia darah, depresi sumsum tulang, peny hati. Efek Samping:S: Mengantuk, pusing; reaksi kulit; mulut kering, penglihatan kabur; amenore, laktasi; otot lemas, gejala ekstrapiramidal pd pemakaian dosis tinggi, diskinesia tardive (penggunaan lama, dosis tinggi). Jarang, kolestatik jaundis, diskrasia darah. c. Triheksipinidil Definisi antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik.
Keperawatan Medikal Bedah
Page 7
Pada pemberian oral triheksifenidil diabsorbsi cukup baik dan tidak terakumulasi dalam jaringan. Ekskresi terutama bersama urin dalam bentuk metabolitnya. Komposisi: Tiap tablet mengandung triheksifenidil hidroklorida 2 mg. Indikasi: Segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca ensefalitis dan idiopatik, sindroma parkinson akibat obat, misalnya reserpina dan fenotiazin. 3.4 Terapi Modalitas Terapi kelompok (terapi aktivitas kelompok) a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Terapi lingkungan ( lingkungan terapi ) Terapi keluarga Terapi individu Terapi Psikoreligius Terapi Rehabilitasi : Terapi Okupasi Terapi Rekreasi Terapi Gerak Terapi Musik
3.5 Terapi Somatik Adalah terapi yg diberikan kepada klien dengan tujuan mengubah perilaku yg maladatip menjadi perilaku yang adaptif dengan melakukan tindakan dalam bentuk perlakuan fisik. (Depkes 2000, 238) 3.6 Perancanaan pulang •
Perencanaan pulang merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan dan merupakan bagian penting dari program pengobatan setelah klien masuk kerumah sakit
•
Tujuan: meningkatkan perawatan yang berkelanjutan bagi klien, membantu rujukan klien pada pelayanan yang lain, membantu klien dan keluarga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam perbaiki serta mempertahankan status kesehatan klien (Keperawatan Jiwa-iyus Hal.367)
Keperawatan Medikal Bedah
Page 8
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NN.I
RuangRawat : TanggalDirawat : Tanggal pengkajian : I. IDENTITAS KLIEN Inisial Umur Pendidikan terakhir Agama Status marital
:Nn. I TanggalPengkajian : tidak terkaji : 20tahun RM No. : tidak terkaji : SMA : tidak terkaji : Belum menikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama : tidak terkaji
II.
Umur
:tidak terkaji
Hubungan dengan klien
:tidak terkaji
ALASAN MASUK Seminggu sebelum masuk RS klien sering menyendiri, seperti orang bingung, bicara ngaco, suka menyobek-nyobek pakaiannya jarang makan dan tidur, sempat akan loncat dari genting rumah sambil menangis. Melihat keadaan klien keluarga merasa khawatir dan membawanya ke orang pintar, tetapi tidak ada perubahan. Lalu keluarganya membawanya ke dokter umum dan dokter menganjurkan untuk dibawa ke unit psikiatri.Klienseringmenyendiri di kamar, kliengaduhgelisah, kesulitantidur, peningkatanaktivitaspsikomotor, banyakbicara Masalah Keparawtan : RBD danresiko PK
III.
FAKTOR PENCETUS Berdasarakan
informasi
darikeluarganya,
sebulan
yang
lalu
klien
menggugurkan kandungannya karena pacarnya tidak mau bertanggung jawab dan Keperawatan Medikal Bedah
Page 9
pergi meninggalkannya begitu saja. Padahal Nn I berperan sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta ternama, karena ketahuan klien pun dikeluarkan dari kampusnya.
IV.
FAKTOR PRDISPOSISI 1. Klien sebelumnya gadis pendiam, jarang bersosialisasi dan jarang bersosialisasi dikampusnya. klientidakpernahmengalamianiayafisik,
aniayaseksual,
klienpernahmengalamipenolakankarenaditinggalpacarnya,tidakadakekeras andalamkeluargaataupuntindakankriminal
Masalah Keperawatan : RBD 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : dalamkeluargaklientidakada
yang
mengalamigangguanjiwaseperti
yang dialamiolehklien 5. Riwayat masa lalu yang tidak menyenangkan Klientidakpernahmengalami trauma selamatumbuhkembangnya.Tetapiklienpernahmengalamikejadian yang tidakmenyenangkandimasalaluyaituklienpernahditinggalpergiolehk ekasihnya yang telahmenghamiliklien.Dan klienpernahmengalamikegagalanmenjadiseorangmahasiswa PT karenaketahuanmenggugurkankandungannya, sehinggakliendikeluarkandarikampusnya. Masalah keperawatan : RBD V.
Data fisik 1. Tanda Vital : TD :
N:
2. Ukuran
cm BB :
: TB :
S:
3. Keluhan fisik : tidak ada keluhan fisik
Keperawatan Medikal Bedah
Page 10
RR : kg
4. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan sistem a. Sistem integumen
: kuku kotor, rambut lengket dan bau
b. Sistem kardiovaskular
: tidak terkaji
c. Sistem respirasi
: tidak terkaji
d. Sistem gastrointestinal
: tidak terkaji
e. Sistem urogenital
: tidak terkaji
f. Sistemreproduksi
: tidak terkaji
g. Sistem persyarafan
: tidak terkaji
(1) Nervus I (olfaktorius) -
tidak terkaji
(2) Nervus II (optikus) -
tidak terkaji
(3) Nervus III, IV, VI (okulomotorius, troklearis, abdusen) -
tidak terkaji
(4) Nervus V (trigeminus) -
tidak terkaji
(5) Nervus VII (fasialis) -
tidak terkaji
(6) Nervus VIII (vestibulokoklearis, Auditorius) -
tidak terkaji
(7) Nervus IX, X (glosofaringeus, vagus) -
tidak terkaji
(8) Nervus XI (assesorius) -.tidak terkaji (9) Nervus XII (hipoglosus) -
tidak terkaji
h. Sistem muskuloskeletal
: tidak terkaji
i. Sistem haemopoitik
: tidak terkaji
j. Sistem endokrin
: tidak terkaji
k. Sistem penginderaan
: tatapan mata klien tajam
VI. PSIKOSOSIAL Keperawatan Medikal Bedah
Page 11
1. Berdasarkan genogram : 2. Konsepdiri : a. Gambaran diri:tidakterkaji b. Identitas diri: klien seorang wanita berusia 20 tahun c. Peran diri: : sebelumnya klien adalah seorang mahasiswa di PT d. Ideal diri:tidakterkaji e. Harga diri:tidakterkaji 3. Hubungansosial : a. Orang yang berarti : tidakterkaji b. Peran
serta
dalam
kegiatan
kelompok:jarangbersosialisasidantidakaktifdalamkegiatankemahasiswaandikampu snya. c. Hambatandalamberhubungandengan orang lain: karena dikeluarkan dikampusnya Masalahkeperawatan :isos 4. Spiritual a. Nilaidankeyakinan: tidakterkaji b. Kegiatan ibadah: tidakterkaji VII.
STATUS MENTAL 1. Penampilanklientidakrapihkuku kotor, rambutlengketdanbau. Masalah keperawatan : defisit perawatan diri : ph 2. Pembicaraanklien kasardengan nada yang keras,kadang-kadang berteriak Masalah keperawatan :Perilaku Kekerasan 3. Aktivitas Motorik : Aktivitasmotorikklientegang,klienjugasukaberkelahidenganpasienlainnyadank lienmenunjukanaktivitasmotorikagitasiyaituklienseringjalanmondar-mandir. Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan Alam Perasaan Dari hasil data observasiperasaankliensedihkarenaterkadangklienmenangis, lemahtakberdayainginmengakhirikehidupanya.
Keperawatan Medikal Bedah
Page 12
Masalah keperawatan : ResikoBunuhDiri 4. Afek Klienseringmenunjukkanafekdatarkarenaklien mudah tersinggung bila apabila teman-teman sekamar tidak mengikuti keinginannya Masalah Keperawatan : isos 5. Interaksi selama wawancara Saatberinteraksikontakmatatajam, tidakbetahberlama-lama diam Masalah Keperawatan: Pk 6. Persepsi Tidakterkaji 7. Proses pikir Tidakterkaji 8. Isi pikir Tidakterkaji 9. Tingkat kesadaran Tidakterkaji 10. Memori Tidakterkaji 11. Tingkat konsentrasi dan berhitung Mudah beralih
Tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana Jelaskan : Masalah Keperawatan : Kemampuan penilaian Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan : Masalah Keperawatan : 12. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita Keperawatan Medikal Bedah
Page 13
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya Jelaskan : Masalah Keperawatan : VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : (ke arah kemandirian klien) defisit perawatan diri : toileting, makanminum Masalah keperawatan : 2. BAB / BAK Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Masalah keperawatan : 3. Mandi (kea rah motivasi) Klienmemerlukanbantuan minimal untukperawatandirikarena kuku klienkotor, rambutlengketdanbau. Masalah keperawatan :deficit perawatan diri 4. Berpakaian / berhias Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Masalah keperawatan : 5. Istirahat dan tidur Tidur siang , lamanya tidak tentu *
Tidur malam , lamamanya tidak tentu *
Kegiatan sebelum/sesudah tidur
Keperawatan Medikal Bedah
Page 14
Jelaskan : klien kesulitan tidur baik malam ataupun siang hari Masalah keperawatan :gangguan istirahat tidur
6. Penggunaan obat Untukpenggunaanobatklienmemerlukanbantuan minimal untukmengkonsumsobat clopromazine 0-0-50 mg, Stelazine 2x5mg, Triheksipinidil 2x2mg. Masalah keperawatan : 7. Pemeliharaan kesehatan Perawatan lanjutan Ya Tidak Sistem pendukung Ya Tidak Jelaskan : Masalah keperawatan : 8. Aktivitas di dalam rumah Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak Mencuci pakaian
Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak Jelaskan : Masalah keperawatan : 9. Aktivitas di luar rumah Belanja Ya Tidak Transportasi Ya
Tidak
Lain- lain Ya Tidak Jelaskan : Masalah keperawatan : IX. MEKANISME KOPING Keperawatan Medikal Bedah
Page 15
Mekanismekopingklienmaladaptifkarnaklienseringberkelahidenganpasienlainnya dank lien inginmengakhirihidupnya. Masalah keperawatan : PK dan RBD
X.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN *
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Klien sulit untuk mendapatkan dukungan kelompok karena pasien sulit bergaul dengan lingkungan kelompoknya
*
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klien adalah seorang yang pendiam dan jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar Masalah dengan pendidikan, spesifik
*
Sebelumnya pasien adalah seorang mahasiswi PT, namun karena ketahuan menggugurkan kandungannya, pasien dikeluarkan dari tempat klien kuliah
Masalah dengan pekerjaan, spesifik tidak terkaji Masalah dengan perumahan, spesifik Tidak terkaji Masalah ekonomi, spesifik Tidak terkaji Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Keperawatan Medikal Bedah
Page 16
Tidak terkaji XI.
PENGETAHUAN KURANG TENTANG Penyakit jiwa
Sistem pendukung
Faktor presipitasi
Penyakit Fisik
Koping
Obat-obatan
Masalah keperawatan : XII.
ASPEK MEDIK Diagnosa Medik: schizoafektif Terapi Medik : a. Farmakoterapi : clopromazine
0-0-50 mg
Stelazine
2x5mg
Triheksipinidil (THF)
2x2mg
b. Terapi ETC c. Psikoterapi : terapi prilaku XIII. ANALISA DATA No 1
Data Senjang Ds: - Klien mngatakan ingin mengakhiri hidupnya
Masalah keperawatan ResikoBunuhDiri
Do: 2
pasienmenangis lemahtakberdaya di rumah klien sempat loncat dari genting rumah
Ds:
PrilakuKekerasan
Do: - Pandanganmataklientajam - Bicarakasar - Kadang-kadangberteriak-teriak - Seringberkelahidenganpasienlainnya - Nada bicarakeras Keperawatan Medikal Bedah
Page 17
3
Seringberjalanmondar-mandir Di rumahklienmenyobeknyobekpakaiannya
Ds:
DefisitPerawatanDiri : personal hygine
Do: Kuku kotor Rambut bau dan lengket
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1. Perilaku Kekerasan 2. Resikobunuhdiri 3. Defisit perawatan diri
XIV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tg l
1 1
DX
Perencanaan
1 perila ku keker asan
Tujuan
Kriteria evaluasi
Intervensi
Rasional
3
4
5
6
Pasien mampu :
Mengidentifi kasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan Menyebutkan akibat dari perilaku kekersan yang
Keperawatan Medikal Bedah
Setelah…, pertemuan pasien mampu:
Menyebutkan penyebab,tan da,gejala dan akibat perilaku kekerasan Mempragaka n cara fisik 1 untuk mengontrol perilaku kekerasan
Page 18
SP.1 ( tgl ………)
-
Dengan mengidenfikasi
Identifika penyebab dan tanda geja si penyebab dapat menentukan inter ,tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan Latih cara fisik 1 Tarik napas dalam Masukan dalam jadwal
dilakukan Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan Mengontrol prilaku kekerasannya secara: 1. Fisik 2. Sosial/ver bal 3. Terapi psikofar maka (patah obat)
harian pasien
Setelah..., pertemuan pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Memperagaka n cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan
Setelah..., pertemuan pasien mampu :
Keperawatan Medikal Bedah
menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan memperagakan cara sosial/verbal untuk mengontrol prilaku kekerasan
Page 19
SP.2 ( tgl............)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1) Latih cara fisik 2 : Pukul kasur/bantal Masukkan dalam jadwal harian pasien SP.3 (tgl............)
evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1& SP 2) latih secara sosial/verba l: menolak dengan baik meminta dengan baik mengungka pkan dengan baik
Latihan fisik dapat meng
Kemarahan pasien tanpd Melukai orang lain dan Diri sendiri
Dengan mengunkapakan
Perasaan dapat menurun
Depresi yang berkelanju
Setelah..., pertemuan pasiean mampu :
menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan memperagakan cara spiritual
Setelah....,pertemuan pasien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Memperagakan cara patuh obat
2
Keluarga mampu :
Keperawatan Medikal Bedah
Setelah.....pertemuan Page 20
masukan dalam jadwal harian pasien
SP.4 (tgl.........)
Dengan melatih berdo’a Dan shalat salahsatu
evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1,2&3) latih secara spiritual : -berdoa -shalat masukan dalam jadwal harian pasien SP.5 (tgl.........)
Evaluasi kegiatan yang lalu(SP. 1, 2, 3 & 4) Latih patuh obat: - Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B - Susun jadwal minum obat secara teratur Masukan dalam jadwal harian pasien SP.1 (tgl........)
Meditasi dapat menurun
Dan dapat menenangkan
Dengan pemberian obat
Teratur dapat memperce Kesembuhan pasien
Keluarga merupakan
Merawat pasien di rumah
keluarga mampu:
Menjelaskan penyebab,tand a/gejala,makib at serta mampu memperagakan cara merawat
Setelah...., pertemuan keluarga mampu :
Kuran Pasien mampu: g Melakukan peraw kebersihan atan diri secara diri:P mandiri erson Melakukan berhias/berda al ndan scara hygie baik ne Melakukan makan dengan baik Melakukan BAB/BAK Keperawatan Medikal Bedah
SP.2 (tgl.........)
Menyebutkan kegiatan yg sudah dilakukan dan mampu merawat serta dapat membuat RTL
Setelah…..pertemuan pasien dapat menjelaskan pentingnya:
Identifika Sumber dukungan utam si masalh Untuk mencepat kesemb yang dirasakan keluaraga pasien dalam merawat pasien Jelaskan tentang PK dari: Penyeba b Akibat Cara merawat Latih 2 cara merawat
Kebersihan diri Berdandan/berhias Makan BAB/BAK Dan mampu melakukan cara merawat diri
Evaluasi SP.1 Latih (stimulasi) 2 cara lain untuk merawt pasien Langsung ke pasien
SP.1(Tgl…)
Page 21
Identi flasi Kebe rsiha n diri Berda ndan Maka n BAB/ BAK Jelas kan
secara mandiri
penti ngny a keber sihan diri Jelas kan alat dan cara keber sihan diri Masu kan dala m jadwa l kegia tan pasie n SP.2(Tgl… …)
Evalu asi SP1 Jelas kan penti ngny a berda ndan Latih cara berda ndan a.Untuk pasien laki-laki meliputi cara: -
Keperawatan Medikal Bedah
Page 22
Berpa kaian
-
Meny isir ramb ut - Bercu kur b.Untuk pasien perempu an: -
Berpa kaian - Meny isir ramb ut - Berhi as Masu kan dala m jadwa l kegia tan pasie n SP.3(Tgl….)
-
Keperawatan Medikal Bedah
Page 23
Evalu asi kegia tan SP1 &2 Jelas kan cara dan alat maka n yang benar Jelas kan cara mem
persia pkan maka n - Jelas kan cara mera pihka n peral atan maka n setela h maka n - Prakt ek maka n sesua i denga n tahap an maka n yang baik Latih kegia tan maka n Masu kan dala m kegia tan pasie n SP.4(Tgl…)
Keperawatan Medikal Bedah
Page 24
Evalu asi kema
mpua n pasie n yang lalu( SP12 &3) Latih cara BAB & BAK yang baik a.Menjel askan tempat BAB/BA K yang sesuai b.Menjel askan cara members ihkan diri setelah BAB/BA K Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
Setelah…..pertemuan keluarga mampu:
SP.1(Tgl…)
Meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirirnya meningkat
Keperawatan Medikal Bedah
Page 25
Identi fikasi masal ah dala m mera wat pasie n denga n masal ah: Kebe rsiha
n diri Berda ndan Maka n BAB/ BAK Jelas kan defici t pera watan diri Jelas kan cara mera wat Kebe rsiha n diri Berda ndan Maka n BAB/ BAK Berm ain peran cara mera wat
SP.2(Tgl….. )
Keperawatan Medikal Bedah
Page 26
Evalu asi SP1 Latih kelua rga mera wat langs ung ke pasie
n,keb ersiha n diri dan berda ndan SP.3(Tgl….. )
Evalu asi kema mpua n SP2 Melat ih kelua rga mera wat langs ung ke pasie n cara maka n
SP.4(Tgl….. )
Keperawatan Medikal Bedah
Page 27
Evalu asi kema mpua n kelua rga Evalu asi kema mpua n pasie n
Tgl
1
DX
Perencanaan Tujuan
Criteria evaluasi
Intervensi
3
4
5
3 Resiko bunuh diri
Pasien tetap aman dan selamat
Setelah...., pertemuan pasien mampu :
Mengidentifikasi benda-benda yang dapat mampu mengendalikan dorongan bunuh diri
Setelah...., pertemuan pasien mampu :
Mengidentifikasi aspek positif dan mampu menghargai diri sebagi individu yang berharga
Sp.1 (tgl…….)
Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien Amanklan bendabenda yang dapat membahayakan pasien Lakukan kontrak tretmen Ajarkan cara mengendaliakan dorongan bunuh diri Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri Sp.2 (tgl……..)
Setelah...., pertemuan pasien mampu :
Keperawatan Medikal Bedah
Page 28
Mengidentifikas i pola koping yang konstruktif dan mampu
Identifikasi aspek positif pasien Dorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri Dorong pasien untuk menghargai diri sebagi individu yang berharga
SP.3 (tgl..........)
Identifikasi pola koping yang bisa diterapkan pasien Nilai pola koping yang biasa
menerapkannya
Setelah....., pertemuan pasien mampu :
Keluraga mampu: Merawt pasien dengan resiko bunuh diri
Keperawatan Medikal Bedah
Membuat rencana masa depan yang realistis dan mampu melakukan kegiatan
Setelah...., pertemuan pasien mampu :
dilakukan Dorong pasien memilih pola koping yang konstruktif Anjrkan pasien menerapkan pola koping yang konstruktif dalam kegiatan harian SP.4 (tgl...............)
Buat rencana masa depan yang realistis bersama pasien Identifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis Beri dorongan pasien melakukan dalam rangka meraih masa depan yang realistis SP. 1 (tgl..........)
Diskusikan masalah yang Merawt pasien dan diraskan keluarga mampu menjelaskan dalam merawat pengertian, tanda pasien dan gejala serta Jelaskan jenis perilaku bunuh pengertian,tanda diri dan gejala resiko bunuh diri dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya Jelaskan cara-cara merawat pasien resiko bunuh diri Setelah...., pertemuan SP.2 (tgl...............) keluarga mampu : Latih keluarga mempraktekan Merawt pasien dan car merawt pasien mampu melakukan Page 29
langsung merawat pasien
Setelah...., pertemuan keluarga mampu :
Menyabutkan kegiatan yg sdah dilakukan
Setelah…., pertemuan keluarga mampu :
Membuat jadwal aktifitas di rumah dan mampu melakukan follow up
dengan resiko bunuh diri Latih keluarga melakukan car merawat langsu ng kepada pasien resiko bunuh diri SP.2 (TGL.........)
Evaluasi SP1 Latih (simulasi) 2 cara lain untuk merawat pasien Latih langsung k pasien
SP.3 (tgl………..)
Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat Jelaskan folow up pasien setelah pulang
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Nama: Nn i No
Tgl
Pukul
Keperawatan Medikal Bedah
No. Medrec: Implementasi
Nama¶ f
Page 30
Evaluasi
Nama&Paraf
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan kesimpulanya bahwa skizofrenia adalah gangguan fungsi otak yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neoretrasmiter sehingga dapat menimbulkan persepsi, kognisi, emosi, cara berfikir, bahasa, perilaku sosial yang abnormal. Gangguan Skizoafektif : gangguan yang terjadi karena kombinasi antara skizofrenia dan gangguan suasana hati yang berat (depresi/mania). (Kesehatan mental-Drs.Yustinus Hal. 40)
Keperawatan Medikal Bedah
Page 31
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. 2. 3. 4. 5.
Kenapa afeknya datar? Kenapa pasien di beri clopromazine? Kenapa pasien sering Menyendiri? Kenapa pasien dulu sulit bergaul dan pendiam trus apa hubunganya dengan sakit jiwa? Kenapa pasien kesulitan tidur di siang hari?
Keperawatan Medikal Bedah
Page 32
DAFTAR PUSTAKA
Videbeck Sheila. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih bahasa: Renata Komalasari. Jakarta: EGC Iyus Yosep. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama Potter, perry, (1993). Fundamental off Nursing Concept: Theory and Practice, Piladhelpia: Mosby year book Stuart, Sundeen (1995). Buku saku Keperawatan Jiwa. (Ed. Indonesia). EGC
Keperawatan Medikal Bedah
Page 33