Askep Sprain Strain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Sprain adalah cedera struktur ligament disekitar sendi, akibat gerakan menjepit atau memutar. Fungsi ligament merupakan stabilitas, namun masih memungkinkan mobilitas. Ligament yang robek akan kehilangan kemampuan stabilitasnya. Pembuluh darah akan terputus dan menimbulkan edema, sendi terasa nyeri tekan, dan gerakan sendi terasa sangat nyeri. (brunner & suddarth,2001) Strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendon karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan, strain adalah bentuk cedera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulotendinous ( otot dan tendon) (wahid,2013) B. Etiologi Beberapa faktor penyebab sprain: 1. Terjatuh atau kecelakan Sprain dapat terjadi apabila terjadi kecelakan atau terjatuh sehingga jaringan ligamen mengalami sprain 2. Pukulan Sprain dapat terjadi apabila mendapat pukulan pada bagian sendi dan menyebabkan sprain 3. Tidak melakukan pemanasan Pada atlet olahraga sering terjadi sprain karena kurangnya pemanasan otot-otot akan menjadi lebih lentur Faktor penyebab strain 1. Pada strain akut Ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak.



2. Pada strain kronis Terjadi secara berkala oleh karena penggunaan yang berlebih/ tekanan berulang-ulang, menghasilkan tendonitis ( peradangan pada tendon ). C. Tanda dan gejala Tanda dan gejala yang mungkin timbul karena keseleo (sprain) meliputi : 1. Nyeri lokal ( khususnya pada saat menggerakan sendi) 2. Pembengkakan dan rasa hangat akibat inflamasi 3. Gangguan mobilitas akibat rasa nyeri (yang baru terjadi setelah beberapa jam setelah cedera) 4. Perubahan warna kulit akibat ekstravasasi darah kedalam jaringan sekitarnya. Tanda dan gejala strain yang meliputi : 1. Nyeri akut dan sepintas (mialgia) 2. Bunyi menyentak (klek) 3. Pembengkakan yang cepat dan dapat berlanjut selama 72 jam 4. Fungsi yang terbatas 5. Otot yang terasa nyeri ketika ditekan (ketika rasa nyeri yang hebat sudah mereda) 6. Rasa pegal 7. Nyeri tekan



D. Patofisologi Sprain adalah kekayaan (avulsion) seluruh atau sebagian dari dan disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya, pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolahraga atau aktivitas kerja Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jarijari tangan dan kaki. Pada trauma olahraga (sepak bola) sering terjadi



robekan ligament pada sendi lutut. Sendi-sendi lain juga dapat terkilir jika diterapkan jaya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya tanpa diselingi peredaan. Sedangkan strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap, terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstring (otot paha bagian bawah), dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak. Moscule strain atau tarikan otot atau robekan otot yang dapat menyebabkan kerusakan otot atau tendo bisa disebabkan aktivitas harian, wujud kerusakan otot dapat berupa robekan sebagian atau keseluruhan otot atau tendo serta kerusakan pada pembuluh darah kecil, akan menyebabkan perdarahan lokal (memar) dan rasa nyeri akibat ujung saraf dilokasi trauma. E. Pemeriksaan penunjang 1. Foto rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan fraktur 2. Strees radiography untuk memfisualisasi cedera ketika bagian tersebut digerakan 3. Artroskopy (pembedahan lubang kunci) adalah prosedur pembedahan lutut untuk memperbaiki dan mengganti meniskus (cakram bentuk C yang melindungi lutut ) yang rusak



BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian a. Identitas pasien Identitas meliputi : nama pasien, umur, jenis kelamin,suku bangsa, pekerjaan, pendidikan,alamat, diagnosa medis b. Keluhan utama Klien dengan penyakit sprain dan strain biasanya akan mengalami Nyeri, kelemahan, mati rasa, edema, perdarahan, perubahan mobilitas / ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot, dan tendon c. Riwayat kesehatan 1) Riwayat penyakit sekarang a) Kapan keluhan dirasakan , apakah sesudah beraktivitas kerja atau setelah berolahraga. b) Di bagian yang mengalami trauma c) Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan 2) Riwayat Penyakit Dahulu Apakah klien sebelumnya mengalami sprain dan strain atau mengalami trauma pada sistem muskuloskeletal lainnya 3) Riwayat Penyakit Keluarga Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini d. Pemeriksaan fisik Status lokalis : pemeriksaan dilakukan secara sistematis : a) Inspeksi 1. Raut muka pasien , cara berjalan/duduk/tidur 2. Lihat kulit, tulang dan sendi b) Palpasi 1. Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri teraba/ tidak adanya spasme otot 2. Nyeri tekan



c) Kekuatan otot Grade 0,1,2,3,4,5 (lumpuh s/d normal) d) Pergerakan sendi : abduksi,adduksi, ekstensi,fleksi dll e. Pemeriksaan penunjang Pada sprain untuk diagnosis perlu dilaksanakan rontgen untuk membedakan dengan patah tulang.



B. Diagnosa keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan muskuloskeletal 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan pada tonjolan tulang 4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi



C. Intervensi keperawatan Diangnosa 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen nyeri selama ..x24 jam diharapkan masalah nyeri teratasi dari sangat terganggu ditingkatkan menjadi sedikit terganggu dengan kriteria hasil : 1. Skala nyeri berkurang secara subjektif 2. Pasien dapat beristirahat Intervensi 1. Kaji skala nyeri untuk mengetahui skala nyeri pasien 2. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk membantu pasien beristirahat 3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien 4. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.



Diangnosa 2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan muskuloskeletal Setelah dilakukan tindakan keperawatan peningkatan latihan selama ...x24jam masalah pergerakan teratasi dari banyak terganggu menjadi sedikit terganngu dengan kriteria hasil : 1. Pasien menunjukan peningkatan aktivitas 2. Pasien tampak tenang Intervensi 1. Pantau tanda vital dan catat nadi, baik dalam kondisi istirahat maupun saat aktivitas 2. Ciptakan lingkungan yang tenang untuk menurunkan stimulasi yang berpeluang besar menimbulkan agitasi,hiperaktif dan insomnia 3. Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti pijitan untuk meningkatkan relaksasi 4. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas agar terhindar dari pengaruh peningkatan metabolisme Diangosa 3 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x24 jam klien dapat mengetahui tentang penyakitnya dan mengetahui tentang program pengobatan dengan kriteria hasil : 1. Menunjukan pemahaman akan proses penyakit 2. Ikut serta dalam program pengobatan dan memulai gaya hidup yang diperlukan Intervensi 1. Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan



2. Berikan informasi mengenai terapi obat-obatan interaksi,efek samping,dan pentingnya ketaatan program 3. Dorong periode istirahat adekuat dengan aktivitas yang terjadwal 4. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakoterapeutik 5. Berikan informasi mengenai alat bantu , misalnya tongkat, palang, keamanan tempat duduk toilet yang bisa dinaikan



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Sprain adalah kekoyakan (avulsion) seluruh atau sebagian dari dan disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya, pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolahraga atau aktivitas kerja . Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jarijari tangan dan kaki. Pada trauma olahraga (sepak bola) sering terjadi robekan ligament pada sendi lutut. Sendi-sendi lain juga dapat terkilir jika diterapkan jaya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya tanpa diselingi peredaan Sedangkan strain adalah daya yang tidak semestinya yang diterapkan pada otot, ligament atau tendon. Daya (force) tersebut akan meregangkan serabut-serabut tersebut clan menyebabkan kelemahan dan mati rasa temporer serta perdarahan jika pembuluh darah clan kapiler dalam jaringan yang sakit tersebut mengalami regangan yang berlebihan. B. SARAN Diharapkan makalah dapat memberikan tambahan informasi bagi mahasiswa tentang teori sprain dan strain serta asuhan keperawatan pada sprain dan strain



DAFTAR PUSTAKA



Smelzer,SuzanneC,(2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Wahid, Abdul.(2013) Buku Saku Asuhan Keperawata Dengan Gangguansistem Muskoloskeletal.TIM:JakartaDongoes, Marilynn E,dkk.(1999).Rencana Asuhan keperawatan Edisi III.Jakarta : EGC Ns,lukman,S.Kep.,MM & Nurna ningsih S.kp.(2009). Askep pada Klien Dengan Gangguan System Muskoloskeletal. Jakarta: salemba medika Suratun,SKM,dkk.(2008). Klien Gangguan Sistem Muskoloskeletal : Seri Asuhan Keperawatan . Jakarta : EGC Brunner dan Suddarth.(2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Volume 3. Jakarta: EGC