6 0 128 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STROKE INFARK EMBOLI DI RUANG STROKE CENTER RSUD ULIN BANJARMASIN
OLEH NAMA
: EKA YULIA RIZKI NASUTION
NIM
: P07120216056
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN BANJARBARU 2019
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA
: EKA YULIA RIZKI NASUTION
NIM
: P07120216056
JUDUL
: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STROKE INFARK EMBOLI DI RUANG STROKE CENTER RSUD ULIN BANJARMASIN
PEMBIMBING AKADEMIK
PEMBIMBING KLINIK
Ahmad Rizani, S.Kp., M.Kes
Tarmidi, S.ST
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STROKE INFARK EMBOLI DI RUANG STROKE CENTER RSUD ULIN BANJARMASIN PENGKAJIAN I. BIODATA Nama
: Ny. A
Umur
: 66 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Banjar/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Ruangan di rawat
: Stroke Center
No. Reg
: 1-44-xx-xx
Status Perkawinan
: Menikah
Tanggal masuk RS
: 27 November 2019
Tanggal Pengkajian
: 4 Desember 2019
Diagnosa medis
: Stroke Infark Emboli
Alamat
: Jl. Maluku
Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny. W
Umur
: 38 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Perawat
Suku/bangsa
: Banjar/Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Maluku
Hubungan dengan klien
: Anak
II. RIWAYAT PENYAKIT Keluhan Utama a) Keluhan saat MRS Keluarga pasien mengatakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit mengalami kejang pada seluruh tubuh dengan durasi kurang lebih 3 menit, pasien mengalami penurunan kesadaran. b) Keluhan saat pengkajian Pesien tampak mengalami penurunan kesadaran, mulut kering, terdapat luka pada bagian belakang, keluarga pasien mengatakan pasien kadang terlihat terengah-engah, Pergerakan dada saat bernafas cepat. Riwayat Penyakit Sekarang Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kejang 3 kali di rumah , kejang tersebut terjadi 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan pasien tidak sadarkan diri , pada saat itu pasien dibawa oleh keluarga ke rumah sakit islam dan dirawat inap selama 2 hari namun tidak ada perbaikan sehingga dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, pasien datang ke IGD tanggal 27 November 2019 pukul 23.30 WITA, pasien mengalami penurunan kesadaran yaitu stupor, keluarga pasien mengatakan pasien pernah dirawat di rumah sakit karena stroke, stroke yang dialami pasien selalu diiringi dengan kejang terlebih dahulu, saat ini pasien mengalami stroke serangan ke – 4. Pada tanggal 28 November 2019 pukul 06.10 WITA pasien dipindahkan ke stroke center untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif Riwayat Penyakit Dahulu Ny. A memilki riwayat penyakit stroke mulai 2,5 tahun yang lalu, setiap terkena serangan pasien mengalami kejang. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga ny. A ada mengalami penyakit hipertensi. III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum : Lemah -
Kesadaran : Stupor
-
Vital sign
: TD : 140/90 mmHg
N: 66 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 37 0 C
SPO2 : 99 % -
GCS
:5
E
: 3 ( respon mata terhadap suara)
V
:x
M
: 2 (ekstensi abnormal)
2. Kepala Kebersihan
: Cukup kepala bersih
Bentuk kepala
: Simetris kanan dan kiri
Keadaan rambut
: Lurus, beruban dan pertumbuhan rambut merata
Keadaan kulit kepala
: Cukup bersih tidak ada ketombe, benjolan dan lesi
Nyeri kepala/pusing
: Tidak terkaji
3. Mata Kebersihan
: Mata kanan dan mata kiri bersih
Ketajaman penglihatan : Tidak terkaji /visus Peradangan
: Tidak ada
Scelera
: Tidak ikterik
Pupil
: Isokor
Gerak bola mata
: Normal kanan dan kiri
Konjungtiva
: Tidak anemis
Lapang pandang
: Tidak terkaji
Reflek kornea
:Normal mata berkedip
Rasa nyeri
: Tidak terkaji
Pemakaian alat bantu
: Ny. A tidak menggunakan alat bantu penglihatan
4. Hidung
: Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm
Kebersihan
: Hidung bersih terpasang NGT di lubang hidung sebelah kanan
Struktur
: Hidung simetris
Polip
: Pasien tidak ada polip
Sinus
: Pasien tidak ada memiliki sinus
Perdarahan
: Tidak ada perdarahan
Fungsi penciuman
: Tidak terkaji
5. Telinga Kebersihan
: Telinga pasien cukup bersih
Struktur
: Simetris antara kanan dan kiri
Nyeri
: Tidak terkaji
Cairan
: Tidak ada cairan yang keluar dari telinga
Tanda peradangan
: Tidak ada
Fungsi pendengaran
: Pasien dapat mendengar ucapan perawat
6. Mulut Kebersihan
: Mulut pasien sedikit kotor
Keadaan gigi
: Gigi tidak lengkap
Problem menelan
: Ada masalah menelan sehingga pasien dipasang NGT
Bicara
: Tidak ada bicara
Rongga mulut
: Sedikit kotor terlihat adanya jamur
Fungsi mengunyah
: Tidak terkaji karena penurunan kesadaran
Fungsi pengecap
: Tidak terkaji karena penurunan kesadaran
7. Leher Vena jugularis
: Teraba, tidak ada penonjolan dan peningkatan
Arteri karotis
: Teraba
Pembesaran tiroid
: Tidak ada
Pembesaran limfe
: Tidak ada
8. Dada Bentuk dada
: Simetris antara kanan dan kiri
Pergerakan/
: Tidak simetris
pengembangan torak Batuk
: Tidak ada
Sputum
: Tidak ada
Vokal premitus
: Tidak terkaji
Resonansi
: Normal kanan dan kiri
Bunyi napas
: Vesikuler
Bunyi napas tambahan : Ronkhi 9. Jantung Ukuran jantung
: Membesar
Denyut jantung
: 66 x/menit
Nyeri dada
: Tidak terkaji
Palpitasi
: Tidak ada
Bunyi jantung
: lup dup S1 S2
10. Abdomen Warna kulit
: Sawo matang
Bunyi peristaltik
: 6 x/menit
Keadaan permukaan
: Tidak ada strie dan lesi
abdomen Pembesaran abdomen : Tidak ada Nyeri tekan 11. Genitalia Kebersihan
: Tidak terkaji : Terpasang kateter : Cukup bersih
Keadaan kelamin luar : Normal Keadaan kandung kemih: Normal tidak ada pembesaran Pembesaran kelenjar
: Tidak ada
12. Ekstremitas atas dan bawah Terpasang infus pada kaki sebelah kanan Struktur
: Simetris
Kekuatan otot
: Ekstermitas kanan atas dan bawah skala 1 Ektermitas kiri atas dan bawah skala 1 1
1
1
1
Keterangan skla kekuatan otot 0 = Paralisis total 1 = Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi 2 = gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan 3 = Gerakan yang normal melawan gravitas 4 = Gerakan melawan gravitasi dan melawan tekanan normal 5 = Gerakan otot normal melawan gravitasi dan melawan tekanan penuh Tonus otot
: Kontraksi otot kurang baik
Kekuatan sendi
: Kurang baik pada ekstremitas kiri dan kanan
Trauma
: Tidak ada
Nyeri
: Tidak terkaji
Pola aktivitas
: Ny.A hanya berada ditempat tidur, semua aktivitas dibantu Keluarga
13. Kulit Kebersihan
: Cukup bersih
Struktur
: Kering
Turgor
: Baik dapat teraba ≤ 2 detik
Warna
: Sawo matang
Kelembaban
: Kurang lembab
Lesi
: Ada dibagian belakang
IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL 1. Nutrisi Di rumah
: Keluarga pasien mengatakan saat di rumah nafsu makan kurang baik dan tidak teratur, kurang lebih 1 bulan pasien hanya makan roti saja. Pasien dapat minum 4-5 gelas dalam sehari dengan jenis minuman the dan air putih
Di RS
: Pasien diberikan ensure 6 x 100 cc
2. Eliminasi (BAB/BAK) Di rumah
: Keluarga pasien mengatakan BAB tidak teratur, pasien BAB 10 hari sekali dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau khas. Tidak ada keluhan saat BAB dan tidak menggunakan obat pencahar sedangkan pasien menggunakan pampers, pampers sehari diganti sebanyak 3 kali
Di RS
: Pasien menggunakan pampers dan terpasang kateter, urine pasien kurang lebih 30/jam dan kurang lebih 800 cc/24 jam, pasien tidak ada BAB selama di rumah sakit, warna urine kuning
3. Personal hygine Di rumah
: Keluarga pasien mengatakan pasien setiap hari diseka, sikat gigi pada pagi dan sore hari, semua aktivitas personal hygiene dibantu keluarga
Di RS
: Pasien diseka setiap pagi hari, mulutnya dibersihkan pada pagi hari
4. Istirahat/tidur Di rumah
: keluarga pasien mengatakan biasanya tidur siang kurang lebih 1 jam dan tidur malam 6-8 jam sehari serta tidak ada keluhan saat tidur
Di RS
: Pasien hanya tidur selama dirawat
5. Aktivitas Di rumah
: Keluarga pasien mengatakan pasien hanya berbaring di tempat tidur, semua aktivitas pasien dibantu keluarga
Di RS
: Pasien hanya berbaring di tempat tidur
6. Psikososial a. Masalah yang mempengaruhi pasien yaitu penyakit stroke yang dialami saat ini. b. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
a) Hal yang sangat difikirkan saat ini Keluarga cemas akan kondisi pasien sekarang apalagi pada saat terjadinya penurunan kesadaran b) Harapan setelah menjalani perawatan Pasien dapat cepat sembuh, tidak ada kondisi perburukan pada pasien c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit Pasien tidak dapat berkumpul dengan keluarga c. Mekanisme koping terhadap stres Keluarga selalu berzikir, berdoa dan membaca al quran untuk kesembuhan pasien d. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga Keluarga merasa cemas dengan kondisi pasien dan memberikan bantuan serta menjaga pasien secara bergantian e. Pola interaksi dengan orang terdekat Baik keluarga saling mendukung untuk kesembuhan pasien f. Bagaimana hubungan klien dengan tenaga kesehatan/keperawatan selama dirawat Pasien tampak kooperatif selama dirawat dan dilakukan tindakan medis, V. KEBUTUHAN SPIRITUAL 1. Agama yang dianut : islam 2. Kegiatan spiritual yang dilakukan : berzikir dan berdoa 3. Dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual : pasien tidak dapat melakukan ibadah seperti biasanya yaitu sholat VI. NERVUS KRANIAL 1. Nervus olfaktori (N.1) Fungsi saraf sensorik (untuk penciuman) : tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran 2. Nervus optikus (N.2) Fungsi saraf sensori (untuk penglihatan) : tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran
3. Nervus okulomotoris (N.3) Fungsi saraf motorik (untuk membuka kelopak mata ke atas) : pasien dapat membuka kelopak mata keatas jika disuruh membuka mata 4. Nervus trochlearis (N.4) Fungsi saraf motorik (gerakan mata ke bawah dan kedalam) : pasien dapat menggerakkan mata ke bawah dan ke dalam jika disuruh membuka mata 5. Nervus trigeminus (N.5) Fungsi saraf motorik (gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan gigi, reflex kornea) : tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran 6. Nervus abdusen (N.6) Fungsi saraf motorik (deviasi mata ke lateral) : pasien dapat membuka kelopak mata jika disuruh membuka mata 7. Nervus fasialis (N.7) Fungsi saraf motorik (untuk ekspresi wajah) : tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran 8. Nervus verstibulocochlearis (N.8) Fungsi saraf sensorik (untuk pendengaran): tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran 9.
Nervus glosofaringeus (N.9) Fungsi saraf sensorik dan motorik (untuk sensasi rasa) : tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran
10. Nervus Vagus (N.10) Fungsi saraf sensorik dan motoric (reflex muntah dan menelan ) : pasien mengalami gangguan reflex menelan sehingga dipasang NGT 11. Nervus asesoris (N.11) Fungsi saraf motorik (untuk mengerakkan bahu) : pasien tidak dapat mengangkat bahu 12. Nervus hipoglosus (N.12) Fungsi saraf motorik (untuk menggerakkan lidah) : pasien dapat menggerakkan lidah walaupun cuma mengerakkan sedikit.
VII. DATA PENUNJANG 1. Hasil Pemeriksaan thrax tanggal 25 November 2019 Car : bentuk, ukuran membesar kekiri, kalsifiasi aorta Paru : corakan branchovascular normal, infiltrak (-), Hilus D/S normal, nodul (-), Trachea : posisi ditengah Sinus phrenicocostalis D/S tajam. Hemidiafragma D/S : dome shape Tulang skeletal thrax : normal Keterangan : Cardiomegali ASHD 2. Laboratorium Hasil pemeriksaan tanggal 29 November 2019 PEMERIKSAAN HEMATOLOGI Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit RDW-CV
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
METODA
9.9 * 13.5* 3.80* 31,3* 173 16.1*
12.0-16.0 4.0-10.5 4.00-5.30 37,0-47.0 150-450 12.1-14.0
g/dl ribu/ul juta/ul % ribu/ul %
Colorimetric Impedance Impedance
82.4 26.1* 31.6*
75.0-96.0 28.0-32.0 33.0-37.0
fl pg %
0.1 0.1* 91.1* 5.6* 3.1 0.01 0.01 12.25* 0.75* 0.42
0.0-1.0 1.0-3.0 50.0-81.0 20.0-40.0 2.0-8.0