4 0 1 MB
9/20/2021
Yang menentukan interaksi Obat dengan reseptor : ● Struktur Kimia/Reaktivitas Kimia Kalau gugusnya diganti belum tentu menjadi lebih aktif Reaktivitas belum tentu sama
● Bentuk dan ukuran Stereo molekul, Distribusi Gugus Fungsi (menarik, mendorong ikatan lebih kuat; menolak ikatan lebih lemah), Distribusi elektron Saeful Amin 1
2
Lagmuir (1919) Senyawa, kelompok atom, molekul, radikal Sama dalam hal : • Jumlah & pengaturan elektron • isoelektrik • Sifat fisik Contoh : N2 dan CO; N2O dan CO2; N3 dan NCO ; CH2N2 dan CH2=CO;
OBAT C Reseptor OBAT B Aktivitas Obat tergantung pada : Stereokimia molekul obat OBAT A
Erlenmeyer (1948) Atom, ion atau molekul yang jumlah, bentuk, ukuran dan polaritas pada lapisan terluar adalah sama Contoh : Cl dengan Br
Jarak antar atom dan gugus Distribusi elektronik & konfigurasi molekul
Aktivitas ↑ ES ↓ Selektivitas ↑
3
Grimm, (1925) Penambahan atom H pada suatu elektron sunyi, pada atom atau molekul yang kekurangan elektron pada kulit terluarnya menghasilkan pasangan isosterik Contoh : –CH= dengan –N= –CH2– dengan –NH–
Kelompok atom dalam molekul yang mempunyai sifat kimia atau fisika yang mirip, karena persamaan ukuran, keelektronegatifan, atau stereokimia
Merubah struktur hingga didapatkan senyawa yang dikehendaki Mengembangkan analog dengan efek biologis yang lebih selektif Modifikasi molekul
Mengubah struktur senyawa sehingga bersifat antagonis terhadap metabolit
4
1
9/20/2021
Friedman (1951) Bioisosterisme : pergantian gugus fungsi dalam struktur molekul yang spesifik aktif dengan gugus lain; pergantian tersebut akan menghasilkan senyawa baru dengan aktivitas biologis yang lebih baik
Burger (1970) Bioisosterisme Klasik Atom atau gugus monovalen Atom atau gugus divalen Atom atau gugus trivalen Bioisosterisme Nonklasik Substituen serupa elektronik/sterik Pergantian gugus AB sama Pergantian cincin nonsiklik
ISOMETRIK BIOISOSTERISME Gugus-gugus yang saling dipergantikan mempunyai nilai tetapan fisika seperti π, σ, & Es hampir sama & dapat menghasilkan respon biologis yang serupa pula
Hansch Bioisosterisme berdasarkan persamaan kualitatif (AB) dan kuantitatif melalui parameter fisika kimia Isometrik bioisosterisme Gugus yang saling dipergantikan mempunyai persamaan kualitatif dan kuantitatif, yaitu mempunyai nilai tetapan kimia fisika hampir sama dan dapat menghasilkan respons biologis yang serupa. Nonisometrik bioisosterisme (bioisosterik parsial) Gugus yang saling dipergantikan mempunyai persamaan kualitatif tetapi tidak sama sifat kuantitatifnya
5
Quinolin Log 1/C : 7 ΔH : -39913,88 kkal/mol Log P: 0,79 μ : 2,36 debye MR: 47,82
6
ISOMER GEOMETRIK
MODIFIKASI ISOSTERISME
• Disebut juga isomer cis-trans adalah isomer yang disebabkan adanya atom-atom atau gugus-gugus yang terikat secara langsung pada suatu ikatan rangkap atau dalam suatu sistem alisiklik • Isomer geometrik cenderung menahan gugusgugus dalam molekul pada ruang yang relatif berbeda, sehingga sifat fisika kimianya berbeda. Akibatnya ; distribusi isomer dalam media biologis berubah dan perbedaan kemampuan isomer untuk berinteraksi dengan reseptor
Log 1/C ↑ atau ↓
Sulfanilamid
Bakteriostatik : ++ Penghambat Karbonik anhidrase : ++
7
8-methyl-Quinolin Log 1/C : 7 ΔH : -43508,44 kkal/mol Log P: 0,64 μ : 2,217 debye MR : 52,10
Sulfadiazin
Bakteriostatik : +++ Penghambat Karbonik anhidrase : -
8
2
9/20/2021
ISOMER KONFORMASI
N-METHYL ACETAMID
CIS
• Adalah isomer yang terjadi karena ada pengaturan ruang dari atom-atom atau gugus-gugus dalam struktur molekul obat • Perbedaan tersebut berpengaruh terhadap sifat fisika kimia, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan aktivitas biologis
TRANS
RESEPTOR
9
10
KONFORMASI SIKLOHEKSAN
DIASTEREOISOMER
boat
chair
twist
11
Chair
Boat
Twist
Energi (Kkal/mol)
1,33
8,31
7,22
gradient
0,07
0,08
0,07
Adalah isomer yg disebabkan oleh senyawa yang mempunyai 2 atau lebih pusat atom asimetrik, gugus fungsional sama, serta tipe reaksi yang sama. Kedudukan gugus-gugus subtitusi terletak pada ruang berbeda sehingga sifat fisik, kecepatan reaksi & sifat biologis berbeda. Perbedaan tersebut berpengaruh tehadap distribusi, metabolisme & interaksi dengan reseptor
12
3
9/20/2021
CIS
TRANS
B
A
B
C
B
A
A
C
trans
cis
B
C
A
C
B
B
reseptor Membran biologis
A
C
A
C
Log P(cis) ≠ Log P(trans)
13
14
Isomer Optik
α-D-Glukosa
• Adalah isomer yang disebabkan oleh senyawa yang mempunyai atom C asimetrik • Sifat fisika kimia sama • Kemampuan memutar bidang polasrisasi (rotasi optik) berbeda
β-D-Glukosa
Hydration energy -20,84 kkal/mol
15
-22,24 kkal/mol
16
4
9/20/2021
(+)
(-)
reseptor
Log P (+) = Log P (-)
17
19
• Contoh • (-) hiosiamin, aktivitas midriatiknya 1520 kali lebih besar dibanding isomer (+) • D-(-)-adrenalin, aktivitas vasokonstriktornya 12-15 kali lebih besar dibanding isomer (+) • (-)-α-Metildopa, mempunyai efek antihipertensi, sedang isomer (+) tidak menimbulkan efek antihipertensi
18
KESIMPULAN
Tugas
Perbedaan stereokimia suatu senyawa obat (drug compound) menyebabkan perbedaan aktivitas biologis antar senyawa isomernya
• Sumber : Kimia Medisinal, Thomas Nogrady, Bab 1 : Asas Fisikokimia Pada Kerja Obat Asas-asas Kimia Medisinal, Walfred E Wolf, Bab 6 : Geometri Obat-Reseptor • Tugas : Buat rangkuman dan kumpulkan di PJ kelas masing-masing 20
5
9/20/2021
TUGAS • Unduh materi dari internet • (ppt(x) dan pdf atau doc(x) • Materi : Aspek Stereokimia dan Aktivitas Obat (@3 file dalam format berbeda = 9 file) • Kumpulkan via GF • Baca, dan Pahami isinya !!! 21
22
6